• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWI KELAS II SMA

STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA DALAM TATA

TERTIB SEKOLAH Tahun Ajaran 2006/2007

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi bimbingan dan konseling

Oleh:

Yohanes Bayu Asmoro NIM: 991114039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWI KELAS II SMA

STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA DALAM TATA

TERTIB SEKOLAH Tahun Ajaran 2006/2007

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi bimbingan dan konseling

Oleh:

Yohanes Bayu Asmoro NIM: 991114039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO dan PERSEMBAHAN

“Tuhan Memberkati engkau dan melindungan engkau;

“Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia ; “Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”

(Bilangan 6:24-26)

Buah dari “keheningan” adalah “Doa” Buah dari “Doa” adalah “Iman” Buah dari “Iman” adalah “Cinta” Buah dari “Cinta” adalah “Pelayanan” Buah dari “Pelayanan” adalah “Kedamaian”

PERCAYALAH... Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Hendaklah Kita Selalu Bersyukur dan Berterima Kasih Kepada Tuhan Terhadap Apa Yang Telah Kita Terima; Seperti Pada Saat Kita Memohon Kepada-Nya “Berterimakasihlah Pada Orang Yang Menguatkanmu Yakni Orang YangMenyakitimu”

Dengan penuh Cinta dan Kasih Sayang kupersembahkan skripsi ini kepada:

“Ibuku” tersayang yang berada di rumah “Bapa Surgawi”terima kasih atas Doa dan Kasih Sayangmu selama

ini

“Bapakku” tersayang yang selalu jadi semangat serta motivasiku; maafkan aku

“Ria”(kekasihku) yang aku cinta dan sayang; makasih atas dukungan serta dorongan, makasih juga atas pengertian dan

kesabaranmu.aku sayang kamu

“kakakku serta Adikku”(Endah,Chandra,dan Tanti) kalian saudaraku yang selalu ku sayang untuk selamanya;

makasih atas Doa kalian.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolongan dan kasihN ya yang besar, penulis berhasil menyusun skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan- masukan yang berharga bagi penulis. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam membimbing saya menyelesaikan skripsi.

2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si, Ketua Program studi Bimbingan dan Konseling yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi.

3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan saya bekal ilmu untuk kehidupan di masyarakat.

4. Para siswi SMA Stella Duce 2 yang telah bersedia membentu saya dalam penelitian. 5. Para Guru SMA Stella Duce 2 yang telah mengijinkan saya melakukan penelitian. 6. Ibuku yang berada di surgawi, terima kasih atas doa dan tauladan yang engkau

berikan.makasih atas semuanya, aku sayang untuk selamanya,

7. Bapakku yang aku sayang, terima kasih atas kesabaran dan dorongan dalam mengarungi hidup.

(8)

9. Untu kekasihku yang sangat aku sayangi, terima kasih atas dukungan, doa, semangat serta kesabaran yang engkau berikan. Aku sayang Puspa

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………..……….……… i

HALAMAN PEGESAHAN…...……… ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………..……… iii

MOTTO……….……….iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI………...………...………...vi

ABSTRAKSI………...viii

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR LAMPIRAN………..x

BAB I PENDAHULUAN………...……… 1

A. Latar Belakang ………1

B. Rumusan Masalah ………..3

C. Tujuan Penelitian……… 3

D. Manfaat hasil Penelitian ...………..3

E. Definisi Operasional……….. 4

BAB II Kajian Teoritis...

……….……..

6

A. Peraturan Sekolah..……….……... 6

B. Perkembangan Disiplin Diri Siswi…...………….………... 9

(10)

B. Alat Pengumpul Data...………...12

C. Populasi Penelitian...………... 16

D. Teknik Analisis Data...16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...18

A. Hasil Penelitian...18

B. Pembahasan Penelitian...20

BAB V PENUTUP...24

A. Kesimpulan...24

B. Saran...25

Daftar Pustaka...27

(11)

ABSTRAK

TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWI KELAS II SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA DALAM TATA TERTIB SEKOLAH TAHUN AJARAN

2006/2007

YOHANES BAYU ASMORO

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat disiplin diri siswi pada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Tingkat disiplin diri siswi di sekolah terdiri dari lima bagian, yaitu disiplin diri para siswi dalam bidang akademik ( I ), disiplin diri para siswi dalam bidang administratif ( II ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ( III ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan kegiatan sekolah ( IV ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan lingkungan sekolah ( V ). Tingkat disiplin diri siswi digolongkan dalam dua kategori yaitu tinggi (T) dan rendah ( R ).

Sample penelitian ini adalah siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 77 siswi; skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan penyebaran angket atau kuesioner untuk memperoleh informasi.

(12)
(13)

ABSTRACT

THE SECOND GRADE STUDENTS SELF DISCIPLINE IN SMA STELLA DUCE 2

YOGYAKARTA ON SCHOOL REGULATION YEAR 2006/2007

YOHANES BAYU ASMORO

This researched was to get information about the second grade students self discipline SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta, The second grade students self discipline in this school was defined in five parts: self discipline in academic (I), self discipline in school administration (II), self discipline in taking care and student self care (III), self discipline in rules of school activities (IV), and self discipline in rules of school environment (V). The second grade students self discipline in to catagorized; high (T) and low (R).

The sample were the second grade students in SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta 77 students. This paper was a description research which used que stion to get information from students.

(14)
(15)

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Tabel 1 Kuesioner Perilaku Siswi di Sekolah dan Sebaran

Item-item...13 2. Tabel I koefisien reliabilitas dan validitas penelitian tingkat disiplin diri siswi kelas II

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta...15 3 Tabel III Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur...15 4. Tabel IV Tingkat disiplin diri para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

dalam tiap bidang peraturan sekolah...19 5. Tabel V Distribusi Skor-skor Ganjil Genap untuk Perhitungan Koefisien Reliabilitas

Kuesioner ...33 6. Tabel VI Tingkat Skor - skor Disiplin Diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Kuesioner Tingkat Disiplin Diri Siswi Kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dalam Tata Tertib Sekolah...27 2. Distribusi Skor-skor Ganjil Genap untuk Perhitungan Koefisien Reliabilitas

Kuesioner...33 3. Skor - skor Disiplin Diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tiap bidang

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

Uraian bab ini mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi dalam bidang informasi membawa perubahan dalam cara berpikir dan bertingkah laku banyak orang. Perubahan dalam cara berpikir juga dialami oleh para siswi di sekolah, termasuk siswi SMA. Informasi yang mudah didapat oleh siswi menyebabkan wawasan yang dimiliki oleh siswi pun semakin luas dan informasi yang diperoleh semakin banyak. Hal ini menandakan bahwa siswi masih mampu menyeleksi dengan baik informasi yang dia peroleh terutama di sekolah. Golmen, 1995 mengatakan bahwa untuk mencapai identitas diri yang jelas, diperlukan pemahaman yang baik tentang diri sendiri, kemampuan mengelola dengan baik, dan kemampuan memotivasi diri sendiri (Armstrong, 2003). Siswi yang berwawasan luas diharapkan dapat pula mengatur dan mengendalikan diri secara tetap. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dia punya disiplin diri.

(18)

akan dapat mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan sehingga tercapai hasil kerja yang efektif.

Saya melakukan penelitian ini karena merasa prihatin dengan keadaan siswi yang sekarang, banyak siswi yang mengalami tugas perkembngan tidak dengan baik dan seakan-akan menyimpang. Siswi SMA dalam proses mencari identitas banyak melakukan penyesuaian diri dengan standar kelompok, seperti dalam pakaian, berbicara, dan berperilaku. Pembentukan identitas diri merupakan tugas perkembangan siswi. Ada siswi yang memakai anting-anting dua buah di kiri dan tiga buah di kanan, ada yang melukis tubuhnya dengan tato, memakai rok di atas lutut, ada yang tidak memakai kaos dalam dengan alasan panas, ada yang mengecat rambutnya dengan berbagai macam warna dan ada yang berteriak-teriak seolah-olah sedang berpuisi di depan teman-temannya.

(19)

Kegiatan sekolah dilaksanakan secara sistematik mencakup program bimbingan, pengajaran, dan latihan. Program bimbingan dapat membantu siswi, agar mampu mengatur diri dalam melaksanakan tugas perkembangannya.

B. Perumusan Masalah

Masalah pokok disip lin diri siswi di atas dirinci menjadi lima bidang yaitu :

1. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang akademik?

2. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang administratif?

3. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi?

4. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang kegiatan sekolah?

5. Bagaimanakah kecenderungan disiplin diri para siswi kelas II dalam bidang lingkungan sekolah?

C. Tujuan Penelitian

(20)

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru pembimbing, untuk mengembangkan pelayanan bimbingan siswi di sekolah.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel – variabel penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Batasan istilah

a. Tata tertib sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan harus dipatuhi serta dilaksanakan oleh siswi.

b. Disiplin adalah suatu tindakan yang menandakan kepatuhan terhadap aturan yang telah disepakati bersama.

2. Batasan Variabel

a. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang akademik mencakup kegiatan belajar, penggunaan waktu belajar, dan pelaksanaan ujian serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

(21)

kerapihan berpakaian serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

d. Tingkat disiplin diri siswi dalam bidang kegiatan sekolah mencakup kegiatan ekstrakurikuler, upacara bendera, dan kegiatan hari besar nasional dan keagamaan serta ditunjuk oleh skor kuesioner yang diperoleh siswi, ada kategori rendah dan tinggi.

(22)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Dalam bab ini disajikan dua pokok pembahasan, yaitu: pertama, Peraturan Sekolah; dan kedua, Perkembangan Disiplin Diri Siswi.

A. PERATURAN SEKOLAH

1. Pengertian Peraturan Sekolah

Peraturan sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari- hari siswi dan akan dikenakan sanksi, baik sanksi ringan seperti diskors selama beberapa hari atau minggu maupun sanksi berat seperti di keluarkan dari sekolah bagi para siswi bila ada yang melanggar (Nawawi, 1986).

Peraturan sekolah diperlukan guna terwujudnya lingkungan sekolah yang baik, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas siswi yang pada akhirnya bisa mempengaruhi prestasi belajar sis wi menjadi semakin meningkat.

(23)

Kedisiplinan guru dan pegawai akan sangat mempengaruhi tingkat kedisiplinan para siswi, karena memberi contoh yang baik (Slamet, 1995).

2. Bidang-bidang Kehidupan Siswi di Sekolah dan Peraturannya.

Peraturan-peraturan yang harus ditaati dan diikuti oleh siswi selama berada di dalam lingkungan sekolah menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974 No. 14/U/1974, dan menurut peraturan sekolah memuat hal- hal yang harus dipatuhi oleh siswi. Hal- hal tersebut dapat digolongkan dalam bidang-bidang berikut :

a. Bidang akademik. Peraturan bidang akademik menyangkut perihal yang berhubungan dengan kegiatan belajar setiap siswi diwajibkan datang ke sekolah sebelum dimulainya jam pelajaran. Menurut sekolah, pada pukul 06:55. Waktu belajar kegiatan belajar mengajar di sekolah biasanya berlangsung dari pagi sampai siang. Menurut sekolah, siswi dilarang meninggalkan kelas serta terlambat saat pelajaran tanpa seijin guru, dan dalam pelaksanaan ujian siswi menurut sekolah, wajib mengikuti proses pembelajaran semua mata pelajaran sesuai jadwal dan memiliki nilai evaluasi dalam raport.

(24)

tepat waktu yang sudah ditentukan, dan peraturan mengenai sanksi-sanksi bagi siswi. Menurut sekolah, siswi harus mematuhi peraturan sekolah apabila dilanggar akan diberikan sank si berupa teguran, skorsing dan pengeluaran siswi dari sekolah.

c. Bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi. Peraturan bidang ini menyangkut tentang perihal memelihara dan merawat tubuh. Menurut sekolah, siswi dilarang memakai cat rambut, memelihara kuku panjang, memakai cat kuku, bertato, dan menindik selain dua tindikan di telinga dan tidak memakai perhiasan yang mencolok bagi siswi.

d. Bidang kegiatan sekolah. Peraturan bidang ini menyangkut peraturan yang berhubungan dengan kegiatan sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler. Menurut sekolah, siswi wajib mengikuti dan memiliki nilai ekstrakurikuler, kegiatan upacara bendera dan kegiatan peringatan hari-hari besar nasional atau keagamaan menurut sekolah siswi wajib mengikuti.

(25)

Semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu untuk membentuk wanita sejati. Wanita sejati adalah wanita yang menyadari bahwa dirinya Citra Allah (memiliki kematangan moral), yang menyadari dirinya sebagai anggota masyarakat (memiliki kematangan sosial dan kultural), dan memiliki kepribadian utuh (kematangan intelektual dan personal).

Tata tertib sekolah sangat bermanfaat bagi siswi yaitu siswi menyesuaikan diri dalam lingkungan sekolah sehingga siswi dapat melakukan kegiatan untuk mengembangkan diri dan disiplin diri.

B. PERKEMBANGAN DISIPLIN DIRI SISWI 1. Persepsi Disiplin Diri Siswi

Disiplin diri siswi adalah berupa perkataan dan perbuatan yang sesuai atau tidak sesuai dengan tiap bidang peraturan-peraturan sekolah baik bidang akademik, bidang administratif, bidang pemeliharaan dan perawatan diri siswi, bidang kegiatan sekolah, dan bidang lingkungan sekolah.

(26)

kegiatannya menjadi baik, sebab mereka memiliki kont rol diri internal (internal locus control). Disiplin diri dimulai dengan mengetahui dan memahami tata tertib sekolah dan manfaat dari tata tertib sekolah. Pemahaman akan manfaat tata tertib sekolah digunakan untuk membentuk suasana hati dan tingkah laku.

2. Perilaku Disiplin Siswi

Lokus kontrol adalah ruang kendali dalam menentukan perilaku. Lokus kontrol dapat dari dalam diri (internal) dan dapat dari luar (eksternal). Lokus kontrol diartikan sebaga i anggapan seseorang tentang sejauh mana ia merasa ada tidaknya hubungan antara usaha-usaha yang dilakukan dengan yang diterima. Seseorang yang merasa ada hubungan antara tindakannya dengan akibat dari tindakannya tersebut disebut sebagai lokus kontrol internal. Sedangkan seseorang yang merasa tidak ada hubungan antara tindakannya dengan akibat dari tindakannya tersebut, disebut individu yang berlokus kontrol eksternal.

(27)

Brice (1978) berpendapat bahwa anak yang mempunyai lokus kontrol internal lebih tertantang untuk menyelesaikan tugas dan aktif mencari informasi serta menggunakan informasi tersebut untuk mengontrol lingkungannya.

Interaksi sosial siswi di sekolah dan perkembangan lokus kontrol ditentukan oleh pemahaman diri dan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan siswi dalam prestasi belajar. Siswi yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan lebih baik dalam mematuhi peraturan sekolah, sehingga dapat tercipta disiplin diri. Perkembangan lokus kontrol disampaikan kepada siswi melalui Kepala Sekolah, guru piket, guru wali, serta ketua kelas melalui disiplin diri.

3. Bimbingan Pribadi dan Sosial

Bimbingan diartikan sebagai proses membantu siswi dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Kegiatan bimbingan siswi bertujuan siswi bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya, serta dapat mengatasi persoalan sendiri.

(28)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, alat pengumpul data, populasi penelitian, dan teknik analisis data.

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilakukan (Furchan, 1982:415). Tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu (Furchan, 1982:418).

B. ALAT PENGUMPUL DATA

1. Kuesioner Disiplin Diri Siswi di Sekolah

(29)

dengan menambahkan beberapa item baru. Rincian aspek dan nomer-nomer item pernyataan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Kuesioner Perilaku Siswi di Sekolah dan Sebaran Item- item

No Aspek No Item Jumlah Item

Peraturan akademik

a. Kegiatan belajar 3, 4, 9, 10, 21, 22, 36, 46, 48, 47,

50, 53, 54, 55, 61, 62, 65, 69, 73,

74, 75, 76, 94

23

b. Penggunaan waktu belajar 2, 6, 28, 35, 37, 42, 49, 51, 52,

56, 57, 58, 59, 60, 64, 66, 67, 68,

70, 71, 91, 92, 97

23 1

c. Pelaksanaan ujian 23, 45 2

2 Peraturan administratif 13, 14, 24, 26, 29, 34, 38, 39, 40,

41, 43, 90, 95, 98

14

Peraturan pemeliharaan dan

perawatan diri siswi

a. Pemeliharaan dan perawatan

tubuh 3

b. Kerapian berpakaian 1, 5, 11, 33, 85 5

Peraturan kegiatan sekolah

a. Kegiatan ekstrakurikuler 12, 15, 93, 96 4

b. Upacara bendera 7, 82 2

4

c. Kegiatan hari besar

nasional dan keagamaan

17, 78, 79 3

Peraturan lingkungan sekolah

secara umum

a. Kebersihan dan kerapihan

lingkungan

8, 18, 19, 25, 27, 30, 72, 80, 81,

83, 84, 86, 87, 88, 89

15

b. Hubungan dengan aparatur

sekolah 20, 44, 77 3

5

c. Hubungan dengan siswi lain 31, 32, 35, 63 4

(30)

2. Skoring

Masing- masing alternatif jawaban memiliki skor. Jawaban “selalu” mendapat skor 4, jawaban “banyak kali” mendapat skor 3, jawaban “kadang-kadang” mendapat skor 2, dan jawaban “tidak pernah” mendapat skor 1.

3. Reliabilitas dan Validitas

a. Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan:1982).

b. Validitas

(31)

Koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2 Koefisien reliabilitas dan validitas penelitian tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Koefisien Penelitian

Relibilitas 0,97

Validitas 0,99

Penafsiran tentang fungsi atau rendahnya validitas dan reliabilitas kuesioner didasarkan pada pandangan Garrett. Garrett (1976:176) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur :

Koefisien Korelasi Klasifikasi

±0,70 - ±1,00 Tinggi - Sangat Tinggi

±0,40 - ±0,70 Cukup

±0,20 – ±0,40 Rendah

0,00 ± 0,20 Tidak ada atau Sangat Rendah

(32)

C. SAMPEL PENELITIAN

Sampel para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007, berjumlah 77 orang dengan rincian populasi penelitian sebagai berikut, siswi kelas II IPS 2 sebanyak 36 orang, siswi kelas II Bahasa sebanyak 18 orang, dan siswi kelas II IPA sebanyak 23 orang. Sampel diambil dari jumlah siswi 106 siswi, yang terdiri dari empat kelas.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data secara kuantitatif dengan cara tabulasi, kategorisasi, perhitungan frekuensi, dan persentase.

1. Koefisien reliabilitas kuesioner perilaku siswi di sekolah ditentukan dengan: Langkah I: menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item

genap dengan teknik korelasi Produk-Momen dari Pearson, dengan rumus:

(

)( )

(

)

{

∑ −

( )

}

    ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ = 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N xy r keterangan:

rxy :Koefisien korelasi skor item ganjil genap

N : Jumlah subjek

(33)

Langkah II: Menghitung koefisien reliabilitas skor item ganjil dan item genap kuesioner perilaku siswi di sekolah dengan rumus Spearma n dan Brown.

rtt =

xy xy r r + × 1 2

keterangan :

rtt : koefisien reliabilitas

rxy : koefisien korelasi skor – skor item ganjil genap

Langkah III: Menghitung koefisien validitas dengan rumus (Garrett, 1967:349) :

rt= rtt keterangan :

rt: Koefisien validitas rtt : Koefisien reliabilitas

2. Perhitungan Mean untuk siswi kelas II SMA Stella Duce 2

M =

N X

(34)

E. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan 2 hari sesuai jadwal bimbingan konseling di masing- masing kelas II dengan rician yang daisajikan pada tabel 4. Tabel 3 Jadwal Penelitian

Kelas Hari/Tanggal Waktu

II Bahasa Senin/20Maret2007 07:45-08:30 II IPS 2 Selasa/21Maret2007 08:30-09:15 II IPA Selasa/21Maret2007 09:30-10:15

(35)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pembahasan dalam bab ini mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

1. Gambaran Umum Tingkat Disiplin Diri Para Siswi

Disiplin diri siswi di sekolah terdiri dari lima bagian, yaitu disiplin diri para siswi dalam bidang akademik ( I ), disiplin diri para siswi dalam bidang administratif ( II ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ( III ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan kegiatan sekolah ( IV ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan lingkungan sekolah ( V ). Tingkat disiplin diri siswi digolongkan dalam dua kategori yaitu rendah ( R ) dan tinggi (T).

(36)

Tabel 4Tingkat disiplin diri para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tiap bidang peraturan sekolah :

Tingkat Disiplin Diri

Bidang R T Total

I 28 (36%) 49 (64%) 77(100%)

II 39 (51%) 38 (49%) 77(100%)

III 49 (64%) 28 (36%) 77(100%)

IV 32 (42%) 45 (58%) 77(100%)

V 39 (51%) 38 (49%) 77(100%)

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa :

a. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

b. Secara keseluruhan untuk bidang administrasi jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri. c. Secara keseluruhan untuk bidang pemeliharaan dan perawatan diri jumlah

siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

(37)

e. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan lingkungan sekolah jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut disajikan penjelasan dari masing- masing ketidakdisiplinan siswi dalam peraturan sekolah sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan akademik ketidakdisiplinan menempati peringkat ketiga dalam peraturan sekolah kemungkinan disebabkan oleh masing kurangnya rasa tanggung jawab yang besar dari setiap siswi untuk belajar, baik itu di lingkungan sekolah maupun di rumah. Sebagian besar siswi beranggapan kegiatan sekolah sebagai sesuatu yang membosankan, bukan sebagai sesuatu yang menguntungkan dan menyenangkan. Siswi membutuhkan pandangan yang baik tentang sekolah, peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan oleh siswi.

(38)

rumah kerabat dekat. Sehingga fungsi kontrol dari orang tua tidak ada, dan mereka bisa melakukan apa saja sesuai dengan kehendak hati tanpa memikirkan akibat di kemudian hari. Contoh : dalam surat perijinan sekolah ketika berhalangan hadir di sekolah banyak siswi yang memanipulasi surat ijin. Disini dibutuhkan kerjasama orang tua dan guru dalam proses mengontrol siswi, tugas guru mengontrol di sekolah sedangkan orang tua di rumah.

(39)

rendah disiplin diri, untuk bidang peraturan kegiatan sekolah menempati peringkat kedua dalam peraturan sekolah kemungkinan disebabkan oleh tidak berminatnya siswi terhadap kegiatan yang ada di sekolah. Hal ini karena banyaknya siswi yang mempunyai kegiatan sendiri (kursus,les) di luar lingkungan sekolah. Siswi membutuhkan bimbingan dari orang tua saat berada di luar lingkungan sekolah, siswi merupakan tanggung jawab bagi orang tua saat berada dalam luar lingkungan sekolah.

(40)

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang disajikan pada bagian ini bardasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Sedangkan saran yang akan diberikan dalam penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang ditujukan kepada guru pembimbing SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang terkait.

A. Kesimpulan

Disiplin diri siswi di sekolah mencakup lima bagian, yaitu disiplin diri para siswi dalam bidang akademik ( I ), disiplin diri para siswi dalam bidang administratif ( II ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswi ( III ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan kegiatan sekolah ( IV ), disiplin diri para siswi dalam bidang peraturan lingkungan sekolah ( V ). Tingkat disiplin diri siswi digolongkan dalam dua kategori yaitu rendah ( R ) dan tinggi (T).

Hasil pene litian adalah :

1. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan akademik jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

(41)

3. Secara keseluruhan untuk bidang pemeliharaan dan perawatan diri jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

4. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan kegiatan sekolah siswi jumlah siswi yang tinggi disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang rendah disiplin diri.

5. Secara keseluruhan untuk bidang peraturan lingkungan sekolah jumlah siswi yang rendah disiplin diri lebih banyak daripada jumlah siswi yang tinggi disiplin diri.

Dari hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswi sangat membutuhkan bimbingan yang lebih baik, supaya siswi dapat menjadi sadar diri dalam berdisiplin diri. Siswi saat ini berdisiplin karena tekanan dari luar dan penga ruh pengawasan saja, mereka belum sadar diri dalam penerapan disiplin diri.

B. Saran

Dua saran yang diajukan kepada guru pembimbing yang terkait dengan masalah yang diteliti.

(42)
(43)

DAFTAR PUSTAKA

1. Djumhur dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Bandung:CV.Ilmu

2. Furchan, Arief. 1982. Pengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

3. Goleman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia

4. Hurlock, B. Elizabeth. 1996. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

5. Kartono, Kartini, Dr. 1992. Psikologi Wanita, jilid 1. Bandung: Mandar Maju 6. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius

7. Osears David, Psikologi Sosial

8. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

9. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara 10. Sukardi, Ketut, Dewa dan Desak Made Sumiati. 1990. Pedoman Praktis

Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta 11. Juniati Davidoff, Psikologi Suatu Pengantar Jilid II

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

Lampiran 2

Tabel No 5 Distribusi Skor-skor Ganjil Genap untuk Perhitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner

NO SISWA X Y X2 Y2 XY

1 118 119 13924 14161 14042

2 150 151 22500 22801 22650

3 165 168 27225 28224 27720

4 160 162 25600 26244 25920

5 157 149 24649 22201 23393

6 163 165 26569 27225 26895

7 169 166 28561 27556 28054

8 156 166 24336 27556 25896

9 147 146 21609 21316 21462

10 150 144 22500 20736 21600

11 125 131 15625 17161 16375

12 155 154 24025 23716 23870

13 131 131 17161 17161 17161

14 170 159 28900 25281 27030

15 157 163 24649 26569 25591

16 134 127 17956 16129 17018

17 147 149 21609 22201 21903

18 141 141 19881 19881 19881

19 157 156 24649 24336 24492

20 147 150 21609 22500 22050

21 155 160 24025 25600 24800

22 153 151 23409 22801 23103

23 137 146 18769 21316 20002

24 141 141 19881 19881 19881

25 165 162 27225 26244 26730

26 130 125 16900 15625 16250

27 156 148 24336 21904 23088

28 143 145 20449 21025 20735

29 138 133 19044 17689 18354

30 135 135 18225 18225 18225

31 138 137 19044 18769 18906

32 168 168 28224 28224 28224

33 153 151 23409 22801 23103

34 133 136 17689 18496 18088

35 106 102 11236 10404 10812

36 145 143 21025 20449 20735

37 117 110 13689 12100 12870

38 148 158 21904 24964 23384

39 142 137 20164 18769 19454

40 129 129 16641 16641 16641

(52)

45 148 153 21904 23409 22644

46 148 148 21904 21904 21904

47 138 132 19044 17424 18216

48 151 152 22801 23104 22952

49 148 150 21904 22500 22200

50 176 173 30976 29929 30448

51 136 142 18496 20164 19312

52 154 158 23716 24964 24332

53 166 163 27556 26569 27058

54 157 160 24649 25600 25120

55 145 150 21025 22500 21750

56 149 151 22201 22801 22499

57 140 145 19600 21025 20300

58 159 157 25281 24649 24963

59 127 133 16129 17689 16891

60 150 162 22500 26244 24300

61 167 165 27889 27225 27555

62 126 132 15876 17424 16632

63 145 150 21025 22500 21750

64 140 138 19600 19044 19320

65 160 155 25600 24025 24800

66 158 160 24964 25600 25280

67 168 162 28224 26244 27216

68 183 174 33489 30276 31842

69 163 159 26569 25281 25917

70 140 146 19600 21316 20440

71 160 156 25600 24336 24960

72 135 143 18225 20449 19305

73 153 146 23409 21316 22338

74 151 155 22801 24025 23405

75 155 151 24025 22801 23405

76 133 129 17689 16641 17157

77 160 159 25600 25281 25440

(53)

Lampiran 3

Tabel 6 Skor - skor Disiplin Diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tiap bidang peraturan

No Sub Bidang

I R/T II R/T III R/T IV R/T V R/T

1 105 R 45 R 53 T 14 R 20 R

2 122 T 49 R 83 T 20 R 27 R

3 107 R 49 R 131 T 20 R 26 R

4 126 T 47 R 103 T 18 R 28 R

5 118 R 51 R 92 T 19 R 26 R

6 123 T 45 R 107 T 24 R 29 R

7 104 R 46 R 142 T 20 R 23 R

8 128 T 43 R 108 T 17 R 26 R

9 125 T 49 R 80 T 18 R 21 R

10 127 T 45 R 79 T 20 R 23 R

11 67 R 42 R 104 T 16 R 27 R

12 127 T 45 R 93 T 18 R 26 R

13 63 R 21 R 131 T 20 R 40 T

14 131 T 49 R 102 T 24 R 23 R

15 128 T 43 R 107 T 20 R 22 R

16 53 R 40 R 124 T 18 R 26 R

17 125 T 21 R 80 T 20 R 50 T

18 127 T 42 R 70 T 23 R 20 R

19 118 R 46 R 102 T 21 R 26 R

20 128 T 43 R 87 T 17 R 22 R

21 122 T 49 R 102 T 18 R 24 R

22 126 T 45 R 92 T 20 R 21 R

23 120 R 40 R 87 T 16 R 20 R

(54)

28 57 R 50 R 123 T 18 R 40 T

29 118 R 58 T 17 R 53 T 25 R

30 118 R 56 T 21 R 47 T 28 R

31 125 T 65 T 16 R 49 T 20 R

32 130 T 81 T 28 R 55 T 42 T

33 127 T 58 T 32 R 47 T 40 T

34 119 R 46 R 35 R 38 T 31 R

35 106 R 58 T 25 R 36 T 33 T

36 129 T 48 R 39 R 42 T 30 R

37 118 R 55 T 32 R 49 T 37 T

38 126 T 69 T 31 R 46 T 34 T

39 117 R 53 T 22 R 49 T 38 T

40 118 R 50 R 17 R 42 T 31 R

41 107 R 45 R 10 R 38 T 28 R

42 146 T 69 T 34 R 48 T 38 T

43 129 T 54 T 36 R 45 T 37 T

44 136 T 57 T 34 R 49 T 37 T

45 127 T 62 T 14 R 55 T 43 T

46 133 T 60 T 19 R 52 T 32 R

47 119 R 54 T 18 R 49 T 30 R

48 134 T 65 T 24 R 42 T 38 T

49 120 R 57 T 32 R 49 T 40 T

50 142 T 70 T 20 R 65 T 52 T

51 117 R 49 R 29 R 45 T 38 T

52 135 T 64 T 17 R 50 T 46 T

53 129 T 67 T 26 R 55 T 52 T

(55)

59 120 R 45 R 28 R 37 R 30 R

60 124 T 70 T 25 R 49 T 44 T

61 136 T 75 T 29 R 50 T 42 T

62 106 R 54 T 26 R 39 T 33 R

63 127 T 66 T 28 R 44 T 30 R

64 117 R 58 T 21 R 52 T 30 R

65 132 T 50 R 43 R 46 T 44 T

66 128 T 65 T 24 R 62 T 39 T

67 130 T 59 T 41 R 57 T 43 T

68 154 T 60 T 44 R 51 T 48 T

69 121 T 61 T 40 R 54 T 46 T

70 120 R 57 T 22 R 46 T 41 T

71 134 T 65 T 31 R 47 T 39 T

72 115 R 52 R 33 R 40 T 38 T

73 122 T 56 T 31 R 54 T 36 T

74 127 T 51 R 40 R 45 T 43 T

75 123 T 55 T 34 R 48 T 46 T

76 118 R 40 R 32 R 37 R 35 T

77 127 T 64 T T 28 R 51 T 49 T

XI 9321

XII 4093

XIII 4076

XIV 2903

XV 2555 Mean I Mean III Mean V

M =

N X

M =

N X

M =

N X

= 77 9321 = 77 4076 = 77 2555

= 121 = 53

Mean II Mean IV = 33

M =

N X

M =

N X

(56)

Perhitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

∑ − ∑ ∑ = Y Y N X X N Y X XY N xy r

(

)(

)

(

)

{

77.1709871 11419 2

}

{

77.1705037

(

11403

)

2

}

11403 . 11419 1706521 . 77 − − − =

{

131660067 130393561

}{

131287849 130028409

}

130210857 131402117 − − − =

{

1266506

}{

1259440

}

1191260 = 12 1595088317 1191260 = 1262968 1191260 = 94 , 0 = xy r

Koefisien Reliabilitas :

(57)

Gambar

Tabel 1. Kuesioner Perilaku Siswi di Sekolah dan Sebaran Item-item
Tabel 2   Koefisien reliabilitas dan validitas penelitian tingkat disiplin diri siswi kelas             II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tabel 3 Jadwal Penelitian
Tabel 4Tingkat  disiplin diri para siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta       dalam tiap bidang peraturan sekolah :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 adalah

Untuk mempercepat adopsi teknologi yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Departemen Pertanian, maka sejak tahun 2009 telah ditandatngani nota kesepahaman antara Badan

Bahwa seharusnya sejak meninggalnya almarhum JAPITONGGAM SAMOSIR suami Penggugat pada tanggal 21 Juli 2013 hutang Penggugat dianggap secara hukum karena merupakan

unit
 20
 1.100.000.000
 APBD
Kabupaten
 Dinas
PU
 Kabupaten
 Gorontalo
.

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER/09/PB/2005 tanggal 27 Juni 2005 tentang Pelaksanaan Uji Coba Mekanisme Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil pada Bank Umum

1) Mendukung konsep materi dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Mudah dan aman digunakan baik oleh siswa maupun guru. 3) Sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 4) Mendukung

Pelaksanaan pengajaran membaca memiliki beberapa prinsip yang terdiri atas: 1) belajar membaca merupakan suatu proses yang sangat rumit dan peka terhadap

Pelatihan MPKP diberikan kepada semua perawat yang terlibat di ruang yang sudah ditentukan. 2) Memberi bimbingan kepada perawat primer (PP) dalam melakukan