PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE
NUMBERED
HEADS TOGETHER
(NHT) DENGAN METODE
STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVIS
ION (STAD)
TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Di SMP Negeri 8 Kota Cirebon
SKRIPSI
UCU SATRIAH NIM : 58451048
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
–
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE
NUMBERED
HEADS TOGETHER
(NHT) DENGAN METODE
STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVIS
ION (STAD)
TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Di SMP Negeri 8 Kota Cirebon
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I )
Pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah
UCU SATRIAH NIM : 58451048
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
ABSTRAK
Ucu Satriah ( 58451048 ): Perbandingan Penggunaan Metode Numbered Heads Together (NHT) Dengan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Smp Negeri 08 Kota Cirebon”
Sejauh ini proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode konvensional yang bersifat teacher centered, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru, belum bisa mengembangkan aktivitas positif siswa yang mendukung proses pembelajaran.
Tujuan dari penerapan pembelajaran ini yaitu untuk menciptakan ikatan yang kuat antar siswa, membangun kecerdasan sosial dan emosional, sehingga pada akhirnya siswa bisa berinteraksi terhadap lingkungannya dengan segala kemampuan dan potensi diri yang berkembang dengan baik dan menjadikan siswa sebagi pusat pembelajaran sehingga siswa dapat bertukar informasi dan pendapat satu sama lainnya. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas positif siswa dan hasil belajar siswa adalah metode Numbered Heads Together ( NHT ) dan metode Student Teams Achievement Division ( STAD ).
Metode Numbered Heads Together (NHT) merupakan metode belajar kelompok yang diawali dengan pemberian nomor kepada setiap anggota kelompok dengan setiap kelompoknya terdiri dari 3-6 orang anggota, dan nomor-nomor tersebut yang akan menjadi identitas siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan metode Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan metode belajar kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim….
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Perbandingan Penggunaan Metode Numbered Heads
Together (NHT) dengan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMP Negeri 8 Kota Cirebon”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Skripsi ini dapat terwujud berkat pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala, serta bimbingan dan pengarahan yang penulis terima, baik dari kalangan almamater sendiri maupun dari berbagai pihak yang telah sudi memberi motivasi kepada penulis.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, MA., Rektor IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag., Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
3. Bapak Toheri, S.Si, M.Pd., Ketua Jurusan Tadris Matematika
4. Ibu Dr. Hj. Eti Nurhayati, M. Si selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Darwan, M. Kom, selaku Dosen Pembimbing II
6. Bapak Reza Oktiana Akbar, M. Pd, selaku Penguji I
8. Seluruh Dosen Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
yang telah membekali pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.
9. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika anggkatan 2008
khususnya Matematika-B
Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam penyelasaian penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang membuat skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semua kesalahan dan kekeliruan dalam skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan. Dan penulis juga berharap skripsi ini bisa memberikan kontribusi positif di lingkungan civitas akademik IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
.
Cirebon, Agustus 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II ACUAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritik ... 10
1. Pembelajaran Cooperative Learning ... 10
2. Metode Numbered Heads Together ( NHT ) ... 16
3. Metode Student Teams Achievement Division ( STAD) ... 22
4. Perbedaan Metode Numbered Heads Together ( NHT ) dengan Metode Student Teams Achievement Division ( STAD) ... 27
B. Penelitian yang Relevan ... 32
C. Kerangka Pemikiran ... 35
D. Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39
B. Metode dan Desain Penelitian ... 41
C. Populasi dan Sampel ... 42
D. Teknik Pengumpulan Data ... 43
E. Teknik Analisis Data ... 50
F. Hipotesis Statistik ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 55
B. Analisis Data ... 62
C. Pembahasan ... 65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Cooperative Learning ... 13
Tabel 2.2 Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Metode Numbered Heads Together (NHT) ... 20
Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan di SMP Negeri 08 Kota Cirebon ... 40
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 47
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ... 48
Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas ... 49
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok NHT ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus dan RPP ... 72
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrument ... 113
Lampiran 3 Soal Uji Coba dan Kunci Jawaban ... 117
Lampiran 4 Instrument Penelitian (Soal Tes Hasil Belajar Matematika) ... 125
Lampiran 5 Analisis Butir Soal ... 131
Lampiran 6 Validitas Tiap Soal ... 135
Lampiran 7 Realibitas Soal ... 137
Lampiran 8 Daya Pembeda Soal ... 138
Lampiran 9 Indeks Kesukaran Tiap Soal ... 140
Lampiran 10 Data Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok NHT ... 142
Lampiran 11 Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok STAD ... 144
Lampiran 12 Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok NHT ... 146
Lampiran 13 Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok STAD ... 149
Lampiran 14 Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika ... 152
Lampiran 15 uji Kesamaan Dua Rata-rata ... 154
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting yang sepatutnya mendapat perhatian
terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu pendidikan
berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu perlu di
lakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu
pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di
segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di
tingkat lokal, nasional, maupun global.
“Pendidikan adalah usaha sadar membentuk suatu manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. pendidikan juga adalah sarana untuk menyiapkan generasi masa kini sekaligus masa depan. Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, pelaksanaan dan segala kegiatan pendidikan sudah diarahkan dalam undang-undang republik Indonesia No.20 Tahun 2003 di sebutkan bahwa: berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis.”(Depdiknas 2006:3)
Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan yang berhadapan langsung
dengan siswa memegang peranan penting didalam keberhasilan kegiatan
pembelajaran. Seni mengajar seorang guru, pemilihan metode, penggunaan
pendekatan dan pemilihan sarana pembelajaran yang tepat mampu menentukan
ketercapaian sasaran tujuan pembelajaran. Begitu banyak pendekatan maupun
pendekatan atau metode tidak dapat digunakan untuk semua materi pelajaran,
melainkan hanya cocok pada materi-materi tertentu saja. Untuk itulah dituntut
kepekaan dan kearifan seorang guru sebagai manager kelas serta penelitian yang
terus menerus dalam menentukan pilihan pendekatan maupun metode yang
tepat.
Memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada siswa sehingga siswa
menjadi pasif bukanlah merupakan proses pembelajaran yang baik, karena tidak
akan terjadi interaksi timbal balik yang menyebabkan siswa aktif belajar. Teknik
mengajar yang mengedepankan interaksi aktif merupakan hal penting dalam
menghidupkan situasi pembelajaran, sehingga mampu melibatkan seluruh siswa
baik mental, fisik, intelektual, maupun emosional dalam belajar, dimana siswa
termotivasi dan merasa senang dalam mengikuti kegiatan belajar.
Suka atau tidak suka seseorang terhadap matematika, tidak dapat
menghindarkannya dari bertemu dengan matematika, baik itu dalam
pembelajaran formal, non-formal maupun dalam kehidupan praktis sehari-hari.
Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan pelayanan bagi ilmu-ilmu yang
lain seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik, ekonomi, farmasi maupun
matematika itu sendiri.
Dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu bentuk pengajaran
dimana siswa dapat bertukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih
jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Karena mata pelajaran Matematika harus diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih
menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam
pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru
ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung
monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan
tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru
hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang
sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan
tercapai. Dan kenyataannya masih banyak dijumpai di lapangan dimana dalam
pengajaran matematika lebih cenderung menggunakan metode lama yaitu
metode ceramah. Dengan demikian siswa hanya diajarkan konsep dan bukan
menemukan konsep.
memperbaiki jawaban jawaban teman sebagai masukan serta kegiatan lain yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika,
diketahui bahwa proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 8 masih
menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Hal ini dikarenakan
guru-guru matematika disana merupakan guru lama sehingga proses
pembelajaran berlangsung satu arah yang mana mengandalkan guru sepenuhnya
dalam menyampaikan materi. Walaupun dalam penyampaian materi sudah
menggunakan LKS namun belum sepenuhnya mengarahkan pada proses belajar
yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga didalam proses pembelajaran siswa
masih terlihat pasif.
Model pembelajaran Cooperative Learning dirasa tepat untuk diterapkan
dalam pembelajaran matematika, karena didalam pembelajaran Cooperative
Learning alur proses pembelajaran tidak harus berasal dari guru menuju siswa,
siswa juga dapat saling mengajar dengan siswa yang lain. Sistem pengajaran ini
memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas terstuktur dimana guru bertindak sebagai fasilitator. Metode
Numbered Heads Together (NHT) dan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) merupakan bagian dari sekian banyak metode dalam
pembelajaran Cooperative Learning. Dan kedua tipe tersebut merupakan metode
pembelajaran Cooperative Learning yang berpotensi menjadikan siswa sebagi
pusat pembelajaran sehingga siswa dapat bertukar informasi dan pendapat satu
sama lainnya. Meskipun demikian harus diketahui juga bahwa tidak semua
pembelajaran Cooperative Learning karena setiap metode mengajar memiliki
kelebihan dan kekurangan. Tetapi yang terpenting bagi guru, metode mengajar
manapun yang digunakan harus jelas dahulu tujuan yang akan dicapai, bahan
yang diajarkan serta jenis kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. Yang
menjadi permasalahannya adalah bagaimana upaya guru untuk menemukan dan
menggunakan metode yang sesuai yang dapat mengembangkan keaktifan siswa
sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil belajar
matematika siswa mengalami peningkatan.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk
mengkaji apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan
menggunakan kedua metode Cooperative Learning diatas yaitu Numbered
Heads Together (NHT) dan Student Teams Achievement Division (STAD).
Untuk itulah penulis mengangkat judul Penelitian tentang “Perbandingan
Penggunaan Metode Numbered Heads Together (NHT) dengan Metode Student
Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Matematika”.
B. Identifikasi Masalah
Dari permasalahan yang diungkapkan di atas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana belajar di
sekolah terhadap hasil belajar matematika?
3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi guru di sekolah terhadap hasil belajar
4. Apakah terdapat pengaruh cara mengajar guru terhadap hasil belajar
matematika?
5. Apakah terdapat pengaruh tingkat kedisiplinan di sekolah terhadap hasil
belajar matematika ?
6. Apakah terdapat pengaruh kondisi lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar matematika?
7. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode Numbered Heads Together
(NHT ) terhadap hasil belajar matematika?
8. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) terhadap hasil belajar matematika?
9. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara yang
menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) dengan metode
Student Teams Achievement Division (STAD)?
10. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut di atas terhadap hasil
belajar matematika ?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan dan memfokuskan
ruang lingkup permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup :
1. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II di SMP
Negeri 8 Kota Cirebon.
2. Metode Numbered Heads Together (NHT) merupakan metode belajar
kelompok yang diawali dengan pemberian nomor kepada setiap anggota
nomor-nomor tersebut yang akan menjadi identitas siswa dalam proses
pembelajaran.
3. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan metode
belajar kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari
anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal
dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.
5. Penelitian ini membandingkan hasil belajar matematika menggunakan
metode Numbered Heads Together (NHT) dan metode Student Teams
Achievement Division (STAD).
6. Penggunaan kedua tipe pembelajaran ini khususnya pada pokok bahasan
bangun ruang limas dan prisma tegak.
7. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) matematika di SMP Negeri 8 Kota
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
a. Seberapa besar hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok
bahasan bangun ruang dengan menggunakan metode Numbered Heads
Together (NHT) ?
b. Seberapa besar hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok
bahasan bangun ruang dengan menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD) ?
c. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun ruang antara yang menggunakan
metode Numbered Heads Together (NHT) denga metode Student Teams
Achievement Division (STAD) ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan
bangun ruang dengan menggunakan metode Numbered Heads Together
(NHT) .
b. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan
bangun ruang dengan menggunakan metode Student Teams Achievement
Division (STAD).
c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika
Numbered Heads Together (NHT) dengan metode Student Teams
Achievement Division (STAD).
F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan informasi dan menambah
khazanah pengetahuan pembaca tentang pembelajaran metode Numbered
Heads Together (NHT) dengan metode Student Teams Achievement
Division (STAD) serta perbandingan dari kedua tipe pembelajaran tersebut.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk guru
Diperoleh strategi mengajar yang inovatif , menarik, dan efektif dalam
pembelajaran matematika dan sebagai masukan dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi siswa
Dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dan metode Student
Teams Achievement Division (STAD) diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Bagi peneliti
Diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian ini, sehingga akan
diperoleh suatu metode pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya
Aemanah, Ummu. 2007. Penggunaan Metode Pembelajaran cooperative learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar siswa Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar. Cirebon : STAIN
Akhmad Kholid, dkk. 2009. Metode Pembelajaran Cooperative learning. http:// blog.unila.ac.id. akses tanggal 29 september 2011
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosdur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Tjipta.
______________. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta : Depdikbud
______________. 2006. Prosedur Pembelajaran (Suatu Pendekatan Penelitian).
Jakarta : PT Rineka Cipta.
______________. 2002. Dasar–dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Chodijah, Siti. 2008. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara yang Menggunakan Metode Ekspositori dengan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Geometri. Cirebon: STAIN Cirebon
Depdiknas. 2006. Kurikulum. Jakarta : Media Makmur Maju Mandiri
Eman Suherman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI
Hayati, Sri. 2010. Pengaruh Penerapan Metode Team Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPIT Al-Mutazam Jalaksana Kab. Kuningan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Press
Isjoni. 2011. Cooperative Learning ( Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Bandung : Alfabeta
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning “Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas”. Jakarta: Gramedia
MKPBM, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPI
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan
Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Surabaya : Universitas Negeri Malang
Purwanto, Ngalim. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rasmaya, Ade. 2010. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
http://www.tuanguru.net. Akses
Russefendi. 1991. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, Nana. 2008. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Biru Algensindo.
___________. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya
Sudjiono, Anas .1997. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sulistyowati, Enny. 2005. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dengan Pembelajaran Konvensional di SMPN 1 Kromengan. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep dan Implementasinya Pada Kurikulm Satuan Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Umroh. 2009. Perbandingan Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati
Zulaekha. 2007. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Matematika yang Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tehnik Two Stay Two Stray dengan metode Ekspositori pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial. Cirebon: STAIN