• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Di SMP Negeri 8 Kota Cirebon - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Di SMP Negeri 8 Kota Cirebon - IAIN Syekh Nurjati Cirebon"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE

NUMBERED

HEADS TOGETHER

(NHT) DENGAN METODE

STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVIS

ION (STAD)

TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Di SMP Negeri 8 Kota Cirebon

SKRIPSI

UCU SATRIAH NIM : 58451048

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE

NUMBERED

HEADS TOGETHER

(NHT) DENGAN METODE

STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVIS

ION (STAD)

TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Di SMP Negeri 8 Kota Cirebon

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I )

Pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah

UCU SATRIAH NIM : 58451048

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(3)

ABSTRAK

Ucu Satriah ( 58451048 ): Perbandingan Penggunaan Metode Numbered Heads Together (NHT) Dengan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Smp Negeri 08 Kota Cirebon”

Sejauh ini proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode konvensional yang bersifat teacher centered, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru, belum bisa mengembangkan aktivitas positif siswa yang mendukung proses pembelajaran.

Tujuan dari penerapan pembelajaran ini yaitu untuk menciptakan ikatan yang kuat antar siswa, membangun kecerdasan sosial dan emosional, sehingga pada akhirnya siswa bisa berinteraksi terhadap lingkungannya dengan segala kemampuan dan potensi diri yang berkembang dengan baik dan menjadikan siswa sebagi pusat pembelajaran sehingga siswa dapat bertukar informasi dan pendapat satu sama lainnya. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas positif siswa dan hasil belajar siswa adalah metode Numbered Heads Together ( NHT ) dan metode Student Teams Achievement Division ( STAD ).

Metode Numbered Heads Together (NHT) merupakan metode belajar kelompok yang diawali dengan pemberian nomor kepada setiap anggota kelompok dengan setiap kelompoknya terdiri dari 3-6 orang anggota, dan nomor-nomor tersebut yang akan menjadi identitas siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan metode Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan metode belajar kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim….

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Perbandingan Penggunaan Metode Numbered Heads

Together (NHT) dengan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMP Negeri 8 Kota Cirebon”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Skripsi ini dapat terwujud berkat pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala, serta bimbingan dan pengarahan yang penulis terima, baik dari kalangan almamater sendiri maupun dari berbagai pihak yang telah sudi memberi motivasi kepada penulis.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, MA., Rektor IAIN Syekh Nurjati

Cirebon.

2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag., Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

3. Bapak Toheri, S.Si, M.Pd., Ketua Jurusan Tadris Matematika

4. Ibu Dr. Hj. Eti Nurhayati, M. Si selaku Dosen Pembimbing I.

5. Bapak Darwan, M. Kom, selaku Dosen Pembimbing II

6. Bapak Reza Oktiana Akbar, M. Pd, selaku Penguji I

(5)

8. Seluruh Dosen Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon,

yang telah membekali pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika anggkatan 2008

khususnya Matematika-B

Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam penyelasaian penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang membuat skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semua kesalahan dan kekeliruan dalam skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan. Dan penulis juga berharap skripsi ini bisa memberikan kontribusi positif di lingkungan civitas akademik IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

.

Cirebon, Agustus 2012

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II ACUAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritik ... 10

1. Pembelajaran Cooperative Learning ... 10

2. Metode Numbered Heads Together ( NHT ) ... 16

3. Metode Student Teams Achievement Division ( STAD) ... 22

4. Perbedaan Metode Numbered Heads Together ( NHT ) dengan Metode Student Teams Achievement Division ( STAD) ... 27

(7)

B. Penelitian yang Relevan ... 32

C. Kerangka Pemikiran ... 35

D. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

B. Metode dan Desain Penelitian ... 41

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 43

E. Teknik Analisis Data ... 50

F. Hipotesis Statistik ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 55

B. Analisis Data ... 62

C. Pembahasan ... 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(8)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Cooperative Learning ... 13

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Metode Numbered Heads Together (NHT) ... 20

Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan di SMP Negeri 08 Kota Cirebon ... 40

Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 47

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ... 48

Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas ... 49

Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok NHT ... 57

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus dan RPP ... 72

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrument ... 113

Lampiran 3 Soal Uji Coba dan Kunci Jawaban ... 117

Lampiran 4 Instrument Penelitian (Soal Tes Hasil Belajar Matematika) ... 125

Lampiran 5 Analisis Butir Soal ... 131

Lampiran 6 Validitas Tiap Soal ... 135

Lampiran 7 Realibitas Soal ... 137

Lampiran 8 Daya Pembeda Soal ... 138

Lampiran 9 Indeks Kesukaran Tiap Soal ... 140

Lampiran 10 Data Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok NHT ... 142

Lampiran 11 Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok STAD ... 144

Lampiran 12 Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok NHT ... 146

Lampiran 13 Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok STAD ... 149

Lampiran 14 Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika ... 152

Lampiran 15 uji Kesamaan Dua Rata-rata ... 154

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penting yang sepatutnya mendapat perhatian

terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu pendidikan

berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu perlu di

lakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti.

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu

pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di

segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di

tingkat lokal, nasional, maupun global.

“Pendidikan adalah usaha sadar membentuk suatu manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. pendidikan juga adalah sarana untuk menyiapkan generasi masa kini sekaligus masa depan. Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, pelaksanaan dan segala kegiatan pendidikan sudah diarahkan dalam undang-undang republik Indonesia No.20 Tahun 2003 di sebutkan bahwa: berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis.”(Depdiknas 2006:3)

Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan yang berhadapan langsung

dengan siswa memegang peranan penting didalam keberhasilan kegiatan

pembelajaran. Seni mengajar seorang guru, pemilihan metode, penggunaan

pendekatan dan pemilihan sarana pembelajaran yang tepat mampu menentukan

ketercapaian sasaran tujuan pembelajaran. Begitu banyak pendekatan maupun

(11)

pendekatan atau metode tidak dapat digunakan untuk semua materi pelajaran,

melainkan hanya cocok pada materi-materi tertentu saja. Untuk itulah dituntut

kepekaan dan kearifan seorang guru sebagai manager kelas serta penelitian yang

terus menerus dalam menentukan pilihan pendekatan maupun metode yang

tepat.

Memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada siswa sehingga siswa

menjadi pasif bukanlah merupakan proses pembelajaran yang baik, karena tidak

akan terjadi interaksi timbal balik yang menyebabkan siswa aktif belajar. Teknik

mengajar yang mengedepankan interaksi aktif merupakan hal penting dalam

menghidupkan situasi pembelajaran, sehingga mampu melibatkan seluruh siswa

baik mental, fisik, intelektual, maupun emosional dalam belajar, dimana siswa

termotivasi dan merasa senang dalam mengikuti kegiatan belajar.

Suka atau tidak suka seseorang terhadap matematika, tidak dapat

menghindarkannya dari bertemu dengan matematika, baik itu dalam

pembelajaran formal, non-formal maupun dalam kehidupan praktis sehari-hari.

Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan pelayanan bagi ilmu-ilmu yang

lain seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik, ekonomi, farmasi maupun

matematika itu sendiri.

(12)

Dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu bentuk pengajaran

dimana siswa dapat bertukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman

secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih

jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.

Karena mata pelajaran Matematika harus diberikan kepada semua peserta didik

mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir

logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.

Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih

menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam

pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru

ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung

monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan

tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru

hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang

sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan

tercapai. Dan kenyataannya masih banyak dijumpai di lapangan dimana dalam

pengajaran matematika lebih cenderung menggunakan metode lama yaitu

metode ceramah. Dengan demikian siswa hanya diajarkan konsep dan bukan

menemukan konsep.

(13)

memperbaiki jawaban jawaban teman sebagai masukan serta kegiatan lain yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika,

diketahui bahwa proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 8 masih

menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Hal ini dikarenakan

guru-guru matematika disana merupakan guru lama sehingga proses

pembelajaran berlangsung satu arah yang mana mengandalkan guru sepenuhnya

dalam menyampaikan materi. Walaupun dalam penyampaian materi sudah

menggunakan LKS namun belum sepenuhnya mengarahkan pada proses belajar

yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga didalam proses pembelajaran siswa

masih terlihat pasif.

Model pembelajaran Cooperative Learning dirasa tepat untuk diterapkan

dalam pembelajaran matematika, karena didalam pembelajaran Cooperative

Learning alur proses pembelajaran tidak harus berasal dari guru menuju siswa,

siswa juga dapat saling mengajar dengan siswa yang lain. Sistem pengajaran ini

memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam

tugas-tugas terstuktur dimana guru bertindak sebagai fasilitator. Metode

Numbered Heads Together (NHT) dan metode Student Teams Achievement

Division (STAD) merupakan bagian dari sekian banyak metode dalam

pembelajaran Cooperative Learning. Dan kedua tipe tersebut merupakan metode

pembelajaran Cooperative Learning yang berpotensi menjadikan siswa sebagi

pusat pembelajaran sehingga siswa dapat bertukar informasi dan pendapat satu

sama lainnya. Meskipun demikian harus diketahui juga bahwa tidak semua

(14)

pembelajaran Cooperative Learning karena setiap metode mengajar memiliki

kelebihan dan kekurangan. Tetapi yang terpenting bagi guru, metode mengajar

manapun yang digunakan harus jelas dahulu tujuan yang akan dicapai, bahan

yang diajarkan serta jenis kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. Yang

menjadi permasalahannya adalah bagaimana upaya guru untuk menemukan dan

menggunakan metode yang sesuai yang dapat mengembangkan keaktifan siswa

sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil belajar

matematika siswa mengalami peningkatan.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk

mengkaji apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan

menggunakan kedua metode Cooperative Learning diatas yaitu Numbered

Heads Together (NHT) dan Student Teams Achievement Division (STAD).

Untuk itulah penulis mengangkat judul Penelitian tentang “Perbandingan

Penggunaan Metode Numbered Heads Together (NHT) dengan Metode Student

Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Matematika”.

B. Identifikasi Masalah

Dari permasalahan yang diungkapkan di atas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa?

2. Apakah terdapat pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana belajar di

sekolah terhadap hasil belajar matematika?

3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi guru di sekolah terhadap hasil belajar

(15)

4. Apakah terdapat pengaruh cara mengajar guru terhadap hasil belajar

matematika?

5. Apakah terdapat pengaruh tingkat kedisiplinan di sekolah terhadap hasil

belajar matematika ?

6. Apakah terdapat pengaruh kondisi lingkungan sekolah terhadap hasil

belajar matematika?

7. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode Numbered Heads Together

(NHT ) terhadap hasil belajar matematika?

8. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode Student Teams Achievement

Division (STAD) terhadap hasil belajar matematika?

9. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara yang

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) dengan metode

Student Teams Achievement Division (STAD)?

10. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut di atas terhadap hasil

belajar matematika ?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan dan memfokuskan

ruang lingkup permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup :

1. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II di SMP

Negeri 8 Kota Cirebon.

2. Metode Numbered Heads Together (NHT) merupakan metode belajar

kelompok yang diawali dengan pemberian nomor kepada setiap anggota

(16)

nomor-nomor tersebut yang akan menjadi identitas siswa dalam proses

pembelajaran.

3. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan metode

belajar kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari

anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal

dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.

5. Penelitian ini membandingkan hasil belajar matematika menggunakan

metode Numbered Heads Together (NHT) dan metode Student Teams

Achievement Division (STAD).

6. Penggunaan kedua tipe pembelajaran ini khususnya pada pokok bahasan

bangun ruang limas dan prisma tegak.

7. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) matematika di SMP Negeri 8 Kota

(17)

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan permasalahan maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

a. Seberapa besar hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok

bahasan bangun ruang dengan menggunakan metode Numbered Heads

Together (NHT) ?

b. Seberapa besar hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok

bahasan bangun ruang dengan menggunakan metode Student Teams

Achievement Division (STAD) ?

c. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran

matematika pokok bahasan bangun ruang antara yang menggunakan

metode Numbered Heads Together (NHT) denga metode Student Teams

Achievement Division (STAD) ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan

bangun ruang dengan menggunakan metode Numbered Heads Together

(NHT) .

b. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan

bangun ruang dengan menggunakan metode Student Teams Achievement

Division (STAD).

c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika

(18)

Numbered Heads Together (NHT) dengan metode Student Teams

Achievement Division (STAD).

F. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan informasi dan menambah

khazanah pengetahuan pembaca tentang pembelajaran metode Numbered

Heads Together (NHT) dengan metode Student Teams Achievement

Division (STAD) serta perbandingan dari kedua tipe pembelajaran tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk guru

Diperoleh strategi mengajar yang inovatif , menarik, dan efektif dalam

pembelajaran matematika dan sebagai masukan dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi siswa

Dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dan metode Student

Teams Achievement Division (STAD) diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian ini, sehingga akan

diperoleh suatu metode pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Aemanah, Ummu. 2007. Penggunaan Metode Pembelajaran cooperative learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar siswa Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar. Cirebon : STAIN

Akhmad Kholid, dkk. 2009. Metode Pembelajaran Cooperative learning. http:// blog.unila.ac.id. akses tanggal 29 september 2011

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosdur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Tjipta.

______________. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta : Depdikbud

______________. 2006. Prosedur Pembelajaran (Suatu Pendekatan Penelitian).

Jakarta : PT Rineka Cipta.

______________. 2002. Dasar–dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Chodijah, Siti. 2008. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara yang Menggunakan Metode Ekspositori dengan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Geometri. Cirebon: STAIN Cirebon

Depdiknas. 2006. Kurikulum. Jakarta : Media Makmur Maju Mandiri

Eman Suherman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI

Hayati, Sri. 2010. Pengaruh Penerapan Metode Team Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPIT Al-Mutazam Jalaksana Kab. Kuningan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Press

Isjoni. 2011. Cooperative Learning ( Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Bandung : Alfabeta

(20)

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning “Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas”. Jakarta: Gramedia

MKPBM, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPI

Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan

Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Surabaya : Universitas Negeri Malang

Purwanto, Ngalim. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rasmaya, Ade. 2010. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

http://www.tuanguru.net. Akses

Russefendi. 1991. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 1995

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana. 2008. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Biru Algensindo.

___________. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya

Sudjiono, Anas .1997. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sulistyowati, Enny. 2005. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dengan Pembelajaran Konvensional di SMPN 1 Kromengan. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

(21)

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep dan Implementasinya Pada Kurikulm Satuan Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Umroh. 2009. Perbandingan Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati

Zulaekha. 2007. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Matematika yang Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tehnik Two Stay Two Stray dengan metode Ekspositori pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial. Cirebon: STAIN

Referensi

Dokumen terkait

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Optimalisasi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Di Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota

memengaruhi dan membentuk individu e-lifestyle Valentine and Powers (2013) Generation Y Value and Lifestyle Segments Segmentasi Generasi Y One way anova Sampel :

Dari uraian masalah diatas penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data nilai siswa pada SDN 01 Jaya

Saudara diminta untuk menyiapkan seluruh data/dokumen penawaran dan kualifikasi perusahaan yang asli dan sah sesuai yang disampaikan dalam penawaran dan dapat

Dapatan ini menggambarkan bahawa guru- guru di sekolah berpencapaian tinggi menunjukkan penglibatan yang tinggi dalam dimensi membuat keputusan apabila terdapat pengaruh

Terdapat interaksi antara kedalaman tanam dengan pemupukan bokashi, yaitu pada variabel kandungan pati umbi garut dengan nilai tertinggi 19,898 persen pada pemupukan

Siti Faridah (991510201023), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, Judul "Analisis Ekonomi dan Prospek Pengembangan