• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus : Hotel Kartika Wisata Kopeng Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Kasus : Hotel Kartika Wisata Kopeng Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

Skripsi

Guna Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama : Anita Kusuma Dewi

NIM : 022214092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii

Studi Kasus : Hotel Kartika Wisata Kopeng

Oleh :

Anita Kusuma Dewi

NIM : 022214092

NIRM :

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Drs. Hendra PoerwantoG.,M.Si

Tanggal :

Pembimbing II

(3)

iii

Studi Kasus : Hotel Kartika Wisata Kopeng

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

ANITA KUSUMA DEWI

NIM : 022214092

NIRM :

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal

dan dinyatakan memenuhi syarat

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Lengkap

Paraf

Ketua

: A. Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A

...

Sekretaris

: Drs. Th. Sutadi, M.B.A

...

Anggota

: Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si

...

Anggota

: Drs. P. Rubiyatno, MM

...

Anggota

: Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si

...

Yogyakarta,

30

Mei

2008

Fakultas

Ekonomi

Dekan

(4)

iv

and religion is also a power to see

an to do the truth.

If you have both of them,

You’ll be very strong to see

And to do the right things....”

Kupersembahkan karya kecil ini kepada :

Bp. Suparno da Ibu Intan Julia, Ayah dan Ibuku Tersayang

Agus Indriyanto, Dewi Damayanti, F Debi Sp, Judi Priyanto, kakak, adik, dan

kekasihku tersayang

(5)

v

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,

September

2008

Penulis

(6)
(7)
(8)
(9)

ix

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi dan

melengkapi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Manajmen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penilusan skripsi ini,

penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1.

Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

2.

Bapak Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si, selaku Kepala Jurusan

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan dorongan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

4.

Bapak. P. Rubiyatno, M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan

sabar dan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan dorongan

yang sangat berarti dari awal penyusunan hingga selesainya skripsi ini.

5.

Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma

6.

Segenap Pimpinan dan Karyawan Hotel Kartika Wisata Kopeng

7.

Bapak dan Ibuku tercinta, kakaku Mas Endri, Mas Wage, dan Mbak Dewi

juga adikku Debi serta keponakanku yang lucu Karrn atas bantuan dan

(10)

x

Susilo, dan Mas Lilik yang selalu memberi semangat

10.

Semua teman seperjuangan Manajemen angkatan 2002 yang telah

memberikan kenangan yang tak terlupakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan tangan

terbuka. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta,

September

2008

Penulis

(11)

xi

HALAMAN JUDUL...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...

ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...

v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

LEMBAR PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

BAB I : PENDAHULUAN...

1

A.

Latar Belakang Masalah... 1

B.

Rumusan Masalah... 4

C.

Batasan Masalah... 4

D.

Tujuan Penelitian... 5

E.

Manfaat Penelitian... 5

F.

Sistematika Penulisan... 6

BAB II : LANDASAN TEORI... 8

A.

Pengertian Pemasaran... 8

B.

Pengertian Manajemen Pemasaran... 8

C.

Konsep Pemasaran ... 10

D.

Pengertian Jasa dan Karakteristik Jasa... 11

E.

Pengertian Kualitas... 12

F.

Pengertian Kualitas Jasa Pelayanan... 13

G.

Dimensi Kualitas... 14

H.

Pengertian Perilaku Konsumen... 16

I.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 17

(12)

xii

N.

Klasifikasi Hotel ... 25

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN... 30

A.

Jenis Penelitian... 30

B.

Subjek Penelitian... 30

C.

Objek Penelitian... 31

D.

Variabel Penelitian... 31

E.

Pengukuran Variabel... 31

F.

Definisi Operasional... 33

G.

Data yang Diperoleh dan Sumber Data... 34

H.

Metode Pengumpulan Data... 34

I.

Populasi dan Sampel ... 35

J.

Metode Pengujian Instrumen... 37

K.

Metode Analisis Data... 39

BAB IV : GAMBARAN UMUM HOTEL... 44

A.

Sejarah Berdirinya Hotel Kartika Wisata Kopeng... 44

B.

Fasilitas... 46

C.

Tugas Pokok Masing-Masing Jabatan... 49

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 52

A.

Deskripsi Penelitian... 52

B.

Analisis Data... 52

C.

Analisis Persentase... 58

D.

Analisis Prioritas Kepentingan... 62

E.

Analisis Multialtribute Attitude Model (MAM) ... 65

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 85

A.

Kesimpulan... 85

B.

Saran... 86

(13)
(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kepariwisataan di Indonesia merupakan salah satu sektor utama yang diharapkan semakin maju dan berkembang pesat. Potensi yang besar ini diharapkan mampu menjadi salah satu kekuatan pembangunan yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pendapatan negara. Oleh karena itu sasaran utama dari industri pariwisata ini adalah menarik konsumen sebanyak mungkin dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa pariwisata yang ditawarkan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sebagai subyek penentu keberhasilan industri pariwisata.

Dalam setiap perjalanan wisata biasanya konsumen sangat membutuhkan tempat untuk beristirahat, dengan demikian kebutuhan penginapan akan terus meningkat. Pembangunan jasa perhotelan yang terus meningkat juga harus mampu memperhatikan kualitas dalam memberikan fasilitas dan pelayanan yang memadai. Berkaitan dengan hal tersebut maka industri perhotelan diharapkan mampu berperan aktif untuk turut mensukseskannya. Dengan bertambahnya pembangunan jasa perhotelan yang mengharuskan para pengusaha untuk memperhatikan faktor-faktor pendukung sehingga memudahkan dan memberikan perasaan nyaman bagi konsumen yang menginap.

(15)

penyambutan tamu, keramahan, kesopanan, kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan kualitas makanan. Kualitas dan pelayanan yang baik sangat mendukung dan berpengaruh pada keinginan konsumen terhadap produk yang diberikan oleh pihak hotel dan juga akan berpengaruh pada berapa lama konsumen akan menginap di hotel yang bersangkutan. Kualitas yang tinggi dalam penyediaan fasilitas dan pelayanan yang diberikan pada pihak hotel akan memberikan kepuasan bagi konsumen. Jasa yang berkualitas tinggi yang diberikan pihak hotel dapat juga dipergunakan untuk mengantisipasi terjadinya persaingan yang ada diantara perusahaan sejenis.

Dengan berdirinya beberapa hotel dapat menyebabkan persaingan menjadi ketat, apalagi keberadaan konsumen saat ini semakin kuat. Tingkat pendapatan konsumen yang semakin meningkat dan alternatif tempat penginapan semakin banyak, akan menimbulkan kebebasan konsumen dalam memilih hotel yang dituju. Konsumen adalah sejumlah orang yang mempunyai sifat, kesukaan, kebiasaan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh latar belakang mereka seperti jenis kelamin, usia, penghasilan dan tingkat pendapatan.

(16)

mampu melayani konsumen dan bersaing dengan perusahaan lain seperti Hotel Catalina, Hotel Griya Loka, dan Hotel Kenanga Indah.

Kekuatan usaha terletak pada pihak hotel dalam menawarkan jasa yang terbaik pada konsumennya, artinya bahwa jasa yang diberikan oleh pihak hotel bagi konsumennya harus sama atau bahkan melebihi kebutuhan konsumen apabila berada di rumahnya sendiri. Hal ini disebabkan oleh alasan bahwa konsumen lebih puas apabila tinggal di suatu tempat yang jauh dari tempat tinggalnya, tetapi juga merasa tinggal di rumahnya sendiri. Tuntutan seseorang akan rumahnya sendiri adalah rasa aman dan nyaman. Rasa nyaman dalam arti bersih dan rasa aman berarti terlindungi.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Tanggapan

Konsumen Terhadap Kualitas Jasa Pelayanan Hotel, Studi Kasus pada

(17)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik konsumen yang menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng?

2. Kualitas jasa pelayanan apa yang menjadi prioritas utama konsumen yang telah menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng?

3. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng?

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan sesuai dengan yang dianalisis, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Konsumen yang pernah menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng. 2. Kualitas jasa pelayanan dapat diukur dengan beberapa faktor antara lain :

a. Reliability (Keandalan)

b. Responsiveness (Daya Tanggap) c. Assurance (Jaminan)

d. Emphaty (Empati)

(18)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang menginap di Hotel Kartika Wisata kopeng.

2. Untuk mengetahui kualitas jasa pelayanan apa yang menjadi prioritas utama konsumen yang telah menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng. 3. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan

Hotel Kartika Wisata Kopeng.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pihak Hotel

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak hotel untuk mengambil keputusan di dalam menentukan kebijakan pengendalian kualitas jasa yang lebih efektif dan efisien, sehingga pihak hotel dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan dapat memberikan khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

(19)

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang menjadi acuan dalam penulisan penelitian ini. Pengertian pemasaran, pengertian manajemen pemasaran, konsep pemasaran, pengertian jasa dan karakteristik jasa, pengertian kualitas, pengertian perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, pengertian tanggapan konsumen, pengertian pariwisata, pengertian hotel, fungsi dan peranan hotel, klasifikasi hotel.

BAB III Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, waktu dan lokasi, pendidikan, subyek dan objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, data yang diperoleh dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengujian instrumen, metode analisis instrumen. BAB IV Gambaran umum Hotel Kartika Wisata

(20)

tugas – tugas pokok masing – masing jabatan, struktur organisasi Hotel Kartika Wisata Kopeng.

BAB V Analisis Data

Dalam bab ini dijelaskan tentang deskripsi penelitian, analisis data, analisis persentase, analisis prioritas kepentingan , analisis Mulitiattribute Attitude Model.

BAB VI Penutup

(21)

8 A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang merupakan usaha untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pihak perusahaan akan selalu

melihat adanya kebutuhan konsumen dan kemudian melayaninya secara baik

sehingga konsumen menjadi puas. Ada beberapa ahli yang mengemukakan

pendapatnya mengenai pemasaran, antara lain :

Menurut Basu Swasta (1996:6), Pemasaran merupakan suatu usaha untuk

memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual.

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1997:8), Pemasaran

adalah suatu proses dan manajerial, yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan serta mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain. Sedangkan menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:5), Pemasaran

adalah suatu proses yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang

memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk

mengembangkan hubungan pertukaran.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Banyak orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran bertujuan

(22)

itu, namun pandangan ini terlalu sempit. Perusahaan memiliki suatu tingkat

harapan permintaan atas produk – produknya. Pada suatu saat tertentu,

mungkin saja tidak ada permintaan, permintaanya memadai, permintaanya

tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, dan manajemen pemasaran

harus mencari cara untuk menghadapi semua situasi permintaan yang

berbeda – beda ini. Manajemen pemasaran tidak hanya berhubungan dengan

mencari dan meningkatkan permintaan, tetapi juga mengubah atau bahkan

menurunkan permintaan.

Untuk memahami manajemen pemasaran dapat dilihat dari definisi

manajemen pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:18)

manajemen pemasaran adalah : Analisis, perencanaan, implementasi, dan

pengedalian dari program – program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan

pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Definisi ini menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu

sistem kerja dalam pemasaran yang harus dilakukan untuk mengatur dan

memenuhi permintaan konsumen, termasuk juga mengatur hubungan yang

saling menguntungkan antara produsen dan konsumen sehingga tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Boyd,et al (2000:18) definisi manajemen pemasaran

adalah sebagai berikut :

Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,

(23)

pengkonsepann penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan

gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang

menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari definisi ini telah dijelaskan bahwa manajemen pemasaran akan

terjadi manakala seorang atau lebih terlibat dalam transaksi pertukaran atau

hubungan yang ada dalam perencanaan, pengkoordinasian, penerapan, dan

pengendalian kegiatan – kegiatan penting untuk mendukung pertukaran.

Dari kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

manajemen pemasaran sebenarnya merupakan suatu proses analisis,

pengkoordinasian dan pengendalian dari program – program yang telah

dirancang untuk terciptanya suatu pertukaran yang saling menguntungkan

antara kedua belah pihak yang terlibat demi tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.

C. Konsep Pemasaran

Empat konsep yang dijadikan sebagai pedoman oleh organisasi untuk

melakukan kegiatan pemasaran adalah menurut Philip Kotler (2002,19) :

1. Konsep Produksi

Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai

produk yang tersedia secara luas.

2. Konsep Produk

Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk –

(24)

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan

bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak

produk – produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu,

organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang

agresif.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi

lebih efekif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan

dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang

terpilih.

D. Pengertian Jasa dan Karakteristik jasa 1. Pengertian Jasa

Pengertian Jasa menurut Philip Kotler (1996:276), adalah Setiap aktivitas

atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain, yang pada

dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan pemilikan apapun. Produksi

jasa bisa berhubungan dengan produk fisik, maupun tidak.

Pengertian jasa menurut Yoeti (1991:1), Jasa (service) adalah suatu

produk yang tidak nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik

antara pemberi jasa dan penerima jasa melalui suatu atau beberapa

(25)

2. Karakteristik Jasa

Empat Karakteristik jasa utama jasa menurut Philip Kotler (dikutip

dalam Fandi Tjiptono, 1999:15) :

a. Intangibility

Suatu jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan

dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.

b. Inseparability

Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel, artinya banyak variasi bentuk, kualitas

dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut

dihasilkan.

d. Perishability

Jasa bersifat tidak tahan lama yang memilki arti bahwa jasa tersebut

tidak dapat disimpan.

E. Pengertian Kualitas

Kualitas merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi prestasi

sukses dalam bisnis. Ada beberapa pengertian kualitas menurut pendapat para

ahli antara lain :

Menurut Parelt (1995:262), Kualitas adalah kemampuan produk untuk

(26)

Menurut W. Edwards Deming (dikutip dalam Zulian Yamit, 2004:7)

Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Menurut Philip B. Crosby (dikutip dalam Zulian Yamit, 2004:7)

Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian

terhadap persyaratan.

Menurut Joseph M. Juran (dikutip dalam Zulian Yamit, 2004:7)

Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi.

F. Pengertian Kualitas Jasa Pelayanan

Mendefinisikan kualitas jasa pelayanan membutuhkan pengetahuan

dari beberapa disiplin ilmu seperti : pemasaran, psikologi, dan strategi bisnis.

Menurut Olsen dan Wyckoff, 1978 (dikutip dalam Zulian Yamit, 2004 :22),

melakukan pengamatan atas jasa pelayanan dan mendefinisikan jasa

pelayanan adalah sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara

eksplisit maupun inplisit atas kemudahan untuk mendapatkan barang maupun

jasa pelayanan.

Olsen dan Wyckoff juga memasukan atribut yang dapat diraba (tangible)

dan yang tidak dapat diraba (intangible). Definisi secara umum dari kualitas

jasa pelayanan ini adalah dapat dilihat dari perbandingan antara harapan

konsumen dengan kinerja kualitas jasa pelayanan. Menurut Collier, 1987

(dikutip dalam Zulian Yamit, 2004 : 22) memiliki pandangan lain dari

kualitas jasa pelayanan ini, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan,

(27)

(excellent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang

konsisten untuk dapat mempertemukan harapan konsumen (standar pelayanan

external dan biaya) dam sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan,

biaya dan keuntungan)

G. Dimensi Kualitas

Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas

jasa, yaitu :

a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan palayanan yang cepat dan tanggap, yang

meliputi : kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan

karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan

/ pasien.

c. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas : pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan

dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi,

kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa

yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

pelanggan terhadap pelanggan.

Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari

(28)

™ Kompetensi (Competence), artinya keterampilan dan pengetahuan

yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.

™ Kesopanan (Courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap

para karyawan.

™ Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan

sebagainya.

d. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha

perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

Dimensi Emphaty ini merupakan penggabungan dari dimensi:

™ Akses (Access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang

ditawarkan perusahaan.

™ Komunikasi (Communication), merupakan kemampuan melakukan

komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau

memperoleh masukan dari pelanggan.

™ Pemahaman pada Pelanggan (Understanding the Customer), meliputi

usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

(29)

kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan

karyawan.

H. Pengertian Perilaku Konsumen

Ada beberapa pengertian atau definisi perilaku konsumen menurut

pendapat para ahli antara lain:

1. Menurut John C Mowen dan Michael Minor (dikutip dalam Husein

Umar,2003:11)

Mendefenisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit

pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan,

konsumen, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

2. Menurut David L Louden dan Albert J Della Bitta (dikutip dalam Husein

Umar,2003:11)

Mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan

keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dengan

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan

barang dan jasa.

3. Menurut Nessim Hanna dan Richrad Wozniah (dikutip dalam Husein

Umar,2003:11)

Adalah bahwa perilaku konsumen merupakan suatu kegiatan dari

aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, transaksi segala suatu yang teringat

olehnya akan barang atau jasa yang dapat diupayakan sehingga akhirnya

(30)

Dari beberapa contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah suatu tindakan nyata individu atau kumpulan individu,

misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan internal

yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mengkonsumsi barang atau

jasa yang diinginkan.

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen oleh Philip Kotler

(1994:174-188) dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut akan diuraikan

(31)

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan bukannya berbentuk tunggal tetapi terdiri dari tiga

unsur, yaitu unsur-unsur kultur, sub-kultur dan kelas sosial.

a. Kultur

Kultur (kebudayaan) adalah suatu simbol fakta yang kompleks yang

diciptakan manusia, yang diturunkan dari generasi ke generasi sebagai

penentuan dan mengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang

ada. Seseorang memperoleh serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi

dan perilaku melalui keluarganya dan lembaga-lembaga kunci lain

disekitarnya.

b. Sub-kultural

Setiap kultur tediri dari sub-kultur yang lebih kecil yang memberikan

identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub-kultur

mencakup unsur-unsur kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah.

Banyak sub-kultural membentuk segmen pasar yang penting dan para

pemasar sering merancang produk dan program pemasaran khusus

untuk kebutuhan tersebut.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap

dalam suatu masyarakat, yang tersusun hirarkis dan

anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku yang mirip satu

(32)

2. Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi unsur-unsur kelompok acuan, keluarga, peranan dan

status. Penjelasan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.

a. Kelompok acuan

Banyak kelompok yag mempengaruhi perilaku konsumen. Kelompok

acuan adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk

membentuk kepribadian dan perilakunya.

b. Peranan dan status

Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah

peranan dan status. Peranan terdiri dari aktivitas seseorang sesuai

dengan orang-orang lain yang ada disekelilingnya. Setiap peranan

mempengaruhi perilaku membeli dan mencerminkan status seseorang.

Status mencerminkan penghargaan umum terhadap peranan seseorang

dalam masyarakat atau pandangan kelompok lainnya.

3. Faktor Kepribadian

Faktor kepribadian terdiri dari beberapa unsur sebagaimana akan diuraikan

di bawah ini.

a. Usia dan tahap siklus hidup

Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang

hidupnya. Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap siklus hidup

keluarga. Konsep siklus hidup keluarga dikembangkan dengan tujuan

(33)

nilai-nilai yang mungkin terjadi bersama dengan semakin lanjutnya usia

seseorang.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para

pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan

yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk barang dan

jasa mereka.

c. Keadaan ekonomi

Piihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang.

Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan,

tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan untuk menjamin dan

mendirikan terhadap belanja dan menabung.

d. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang

diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya

hidup melukis “keseluruhan orang” tersebut yang berinteraksi dengan

lingkungnnya. Disini para pemasar akan mencari hubungan antara

produk mereka degan gaya hidup kelompok mereka.

e. Kepribadian dan konsep pribadi

Kepribadian sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari

seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan

(34)

mengembangkan citra merek yang sesuai dengan citra pribadi pasar

sasaran.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis dari para konsumen meliputi unsur-unsur : motivasi,

persepsi, pengetahuan, kepercayaan dan sikap pendirian. Faktor-faktor

tersebut mempengaruhi konsumen di dalam membuat keputusan untuk

membeli atau tidak membeli suatu produk.

a. Motivasi

Motivasi merupakan kemauan dari dalam diri seseorang untuk

mencapai tingkat-tingkat yang lebih tinggi dalam suatu kelompok

dengan usaha-usaha untuk pencapaian tujuannya.

b. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana seseorang

menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan masukan-masukan

informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.

c. Pengetahuan

Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu

yang berasal dari pengalaman. Teori pengetahuan mengajarkan para

pemasar bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu

produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat,

menggunakan petunjuk yang memotivasinya dan memberikan

(35)

d. Kepercayaan dan sikap pendirian

Suatu pendirian menjelaskan evaluasi kognitif yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan, perasa emosional dan kecenderungan

tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide.

Jadi sebuah perusahaan sebaiknya dengan pendirian yang sudah ada

daripada berusaha untuk pendirian orang.

J. Tanggapan Konsumen

Menurut J. S Badudu dan Sudua M. Zain (1994:1427), Tanggapan

adalah pendapat atau pandangan atau anggapan tentang suatu hal. Dengan

demikian tanggapan konsumen dapat diartikan sebagai pendapat, pandangan,

dan anggapan terhadap sesuatu produk atau jasa yang ditawarkan kepadanya.

Penilaian dapat diberikan terhadap barang dan jasa yang telah dibeli.

Tanggapan juga diberikan oleh konsumen terhadap barang dan jasa melalui

iklan yang dipasang dan disampaikan baik dalam media massa maupun dalam

media elektronik. Jadi, Tanggapan dapat diberikan baik oleh konsumen yang

tidak membeli barang dan jasa maupun setelah membeli barang dan jasa

tersebut.

K. Pengertian Pariwisata

Istilah Pariwisata selalu dihubungkan dengan suatu kegiatan

perjalanan, baik perjalanan dalam negeri maupun luar negeri. Pariwisata juga

(36)

internasional yang mana dapat menambah devisa negara dengan

pembelanjaan oleh para wisatawan asing.

Menurut A.J.Burhat dan S.Medlik (dikutip dalam Soekadijo,1997:3),

Pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka

waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup

dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat

tujuan itu.

Menurut Hunziker dan Kraff (dikutip dalam Soekadijo,1997:12), Pariwisata

adalah keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan

tinggalnya orang asing disuatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak

tinggal di situ untuk melakukan pekerjaan yang penting yang memberikan

keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara.

Menurut Soekadijo (1997:2) Pariwisata adalah segala kegiatan dalam

masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

Menurut H. Kohyat (dikutip dalam Spillane,1997:21), Pariwisata adalah

perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain bersifat sementara, dilakukan

perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau

keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,

budaya, alam, ilmu.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan pariwisata adalah suatu kegiatan seseorang atau kelompok orang di

(37)

L. Pengertian Hotel

Untuk memahami fungsi akomodasi sebagai salah satu bagian dari

industri pariwisata, maka pengertian hotel sebagai salah satu unsur

didalamnya :

1. Pengertian Hotel menurut Biro Pusat Statistik (BPS) (1992:6) adalah :

Suatu usaha yang menggunakan bangunan atau sebagian bangunan yang

disediakan di mana setiap orang dapat menginap, makan, dan memperoleh

pelayanan serta menggunakan fasilitas dengan pembayaran.

2. Menurut Rumekso (2005:1)

Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap

para tamu, makanan, dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

diperlukan, dan dikelola secara profesional untuk mendapatkan

keuntungan.

M. Fungsi dan Peranan Hotel

Menurut Dimyati (1992,30) Hotel bukan hanya berfungsi sebagai

sarana untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai tempat tinggal

sementara, tetapi selain itu dapat dipakai untuk melangsungkan upacara,

konferensi, lokakarya dan sebagainya sehingga penyediaan fasilitas

disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan konsumen.

Peran Hotel bagi Pembangunan, antara lain (Dimyati,1992:30) :

1. Meningkatkan industri rakyat

2. Menciptakan lapangan kerja

(38)

4. Meningkatkan pendapatan daerah atau negara yaitu melalui pembayaran

macam pajak, listrik, air dan pembayaran ijin.

5. Meningkatkan hubungan antar bangsa.

N. Klasifikasi Hotel

Hotel dapat dibagi dalam beberapa kriteria dan jenisnya (Wisnu HS AL

Bataafi,2006:8-12) :

1. Penggolongan dari Kapasitas Jumlah Kamar

1 Small Hotel

Hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150.

1.2 Medium-Average Hotel

Hotel sedang dengan jumlah kamar antara 150-300

1.3 Medium-Above Average Hotel

Hotel sedang dengan jumlah kamar antara 300-600

1.4 Large Hotel

Hotel besar dengan jumlah kamar minimal 500

2. Penggolongan dari Segi Tujuan Tamu yang Menginap

1.1 Business Hotel

Hotel yang digunakan oleh para businessmen yang datang untuk

melakukan kegiatan bisnis, hotelpun melengkapinya dengan fasilitas

yang menunjang untuk keperluan bisnis.

1.2 Resort / Recreational Hotel

Hotel yang digunakan untuk kegiatan rekreasi atau bersantai, hotel

(39)

3. Penggolongan dari Segi Aktivitas atau Kegiatan Khusus

1.1 Sport Hotel

Hotel yang khusus disediakan untuk kepentingan olahragawan atau

berlokasi di kompleks olahraga.

1.2 Ski Hotel

Hotel yang disediakan untuk keperluan pemain ski atau tamu yang

datang khusus bermain ski.

1.3 Convention Hotel

Hotel yang diperuntukkan bagi kepentingan konvensi.

1.4 Budget Motel

Motel yang khusus disediakan untuk para wisatawan dengan budget

yang tergolong rendah.

4. Penggolongan dari Segi Lama Menginap

1.1 Transit Hotel

Hotel dengan tamu yang menginap rata-rata semalam.

1.2 Semi Residental Hotel

Hotel dengan tamu yang menginap lebih dari satu malam, namun

tidak melebihi jangka waktu satu bulan.

1.3 Residental Hotel

Hotel dengan tamu yang menginap rata-rata dengan jangka waktu

yang lama (Long Staying Guest) melebihi satu bulan. Biasanya

mereka adalah expatriates yang diberikan penginapan di hotel oleh

(40)

5. Penggolongan dari Segi Kriteria Jenis Tamu Terbanyak.

1.1 Familiy Hotel

Hotel dengan tamu yang kebanyakan menginap bersama dengan

keluarganya.

1.2 Business Hotel

Hotel dengan tamu yang kebanyakan merupakan pengusaha.

1.3 Tourist Hotel

Hotel dengan tamu yang kebanyakan merupakan para pelancong atau

wisatawan, baik Wisnu (Wisatawan Nusantara) maupun Wisman

(Wisatawan Mancanegara)

1.4 Cure Hotel

Hotel dengan tamu kebanyakan berkunjung dengan tujuan untuk

pengobatan atau melakukan terapi penyembuhan.

6. Penggolangan dari Segi Lokasi

1.1 City Hotel

Hotel yang berlokasi di tengah kota dimana tamu menginap dengan

tujuan melakukan kegiatan bisnis.

1.2 Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah wisata dimana tamu menginap dengan

tujuan untuk melakukan kegiatan rekreasi atau bersantai.

Ada beberapa macam Resort Hotel :

(41)

- Lake Resort : hotel di lokasi tepi danau - Hill Resort : hotel di lokasi perbukitan - Forest Resort : hotal di lokasi hutan 1.3 Suburb Hotel

Hotel yang berlokasi di pinggir kota.

1.4 Urban Hotel

Hotel yang berlokasi jauh dari kota besar atau di pelosok desa atau di

tempat pengembangan daerah baru.

1.5 Airport Hotel

Hotel yang berlokasi di dekat atau di kompleks Bandar Udara.

7. Penggolongan dari Segi Fasilitas dan Persyartan

1.1 Hotel Berbintang Satu (*)

Persyaratan :

a. Jumlah kamar standard : minimum 15 kamar

b. Dilengkapi kamar mandi di dalam

c. Luas kamar standard : minimum 20m2 1.2 Hotel Berbintang Dua (**)

Persyaratan :

a. Jumlah kamar standard : minimum 20 kamar

b. Jumlah kamar suite : minimum 1 kamar

c. Dilengkapi kamar mandi di dalam

(42)

1.3 Hotel Berbintang Tiga (***)

Persyaratan :

a. Jumlah kamar standard : minimum 30 kamar

b. Jumlah kamar suite : minimum 2 kamar

c. Dilengkapi kamar mandi di dalam

d. Luas kamar standard : minimum 24m2 e. Luas kamar suite : minimum 48m2 1.4 Hotel Berbintang Empat (****)

Persyaratan :

a. Jumlah kamar standard : minimum 50 kamar

b. Jumlah kamar suite : minimum 3 kamar

c. Dilengkapi kamar mandi di dalam

d. Luas kamar standard : minimum 24m2 e. Luas kamar suite : minimum 48m2 1.5 Hotel Berbintang Lima (*****)

Persyaratan :

a. Jumlah kamar standard : minimum 100 kamar

b. Jumlah kamar suite : minimum 4 kamar

c. Dilengkapi kamar mandi di dalam

(43)

8 Penggolongan dari Segi Cara Penjualan

1.1 European Plan

Hotel dengan paket penjualan harga hanya untuk kamar saja.

1.2 Full American Plan

Hotel dengan paket penjualan harga kamar termasuk 3 kali makan

(Breakfast, Lunch, dan Dinner)

1.3 Modified American Plan

Hotel dengan paket penjualan harga kamar termasuk 2 kali makan

(diantaranya adalah breakfast), jadi bisa berupa :

- Room, Breakfast and Lunch, atau - Room, Breakfast, and Dinner

1.4 Continental Plan

Hotel dengan paket penjualan harga kamar termasuk Continental

(44)

30 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal Hasan, 2002;15). Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini berlaku pada objek yang diteliti dan tidak berlaku secara umum

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Hotel Kartika Wisata Kopeng, Jl. Raya Salatiga-Magelang Km 15 Kopeng.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari – 15 Maret 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

(45)

2. Objek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan hotel yang meliputi reliability (keandalan), responsiveness

(daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty (empati), tangibles (bukti langsung)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000:32). Dalam penelitian ini peneliti menentukan variabel yaitu : Tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan hotel yang sesuai dengan 5 dimensi dari kualitas jasa pelayanan hotel yang meliputi reliability

(keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty

(empati), tangibles (bukti langsung)

E. Pengukuran Variabel

Data mengenai tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert.

Alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan adalah : a Sangat puas (SP) diberi skor 5

(46)

d Tidak Puas (TP) diberi skor 2

(47)

F. Definisi Operasional

1 Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas Jasa Pelayanan Hotel

Tanggapan adalah pendapat atau pandangan atau anggapan tentang suatu hal. Dengan demikian tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan hotel dapat diartikan sebagai pendapat, pandangan, dan anggapan terhadap kualitas jasa pelayanan yang diberikan pihak hotel yang sesuai dengan karakteristik kualitas pelayanan menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (dikutip dalam Zulian yamit, 2004 :10) yang meliputi :

a. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau pun keragu–raguan.

(48)

G. Data Yang Diperoleh dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner mengenai tanggapan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang ada pada hotel yang meliputi gambaran umum hotel, fasilitas yang dimiliki Hotel Katika Wisata Kopeng, tugas – tugas pokok dari masing – masing jabatan, struktur organisasi Hotel Kartika Wisata Kopeng sehingga berkaitan dengan obyek penelitian.

H. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak hotel untuk memperoleh sejumlah informasi atau keterangan yang dibutuhkan peneliti yang berkaitan dengan keadaan hotel.

2. Observasi

(49)

3. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaaan tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh sejumlah data tertentu, identitas-identitas penilaian responden terhadap kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel.

Kuesioner yang dibagikan kepada konsumen terdiri atas 3 bagian, yaitu : Bagian I : Berisikan pertanyaan tentang karakteristik konsumen yang

terdiri dari : jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan, dan konsumen yang pernah menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng.

Bagian II : Berisikan pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat kepentingan terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng.

Bagian III : Berisikan pertanyaan untuk memperoleh data tentang tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng.

I. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(50)

kesimpulannya (Sugiyono,1997:57). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tamu yang menginap di hotel yang diteliti.

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.(Sugiyono,1997:57).Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari

objek atau bagian dari tamu hotel yang sesungguhnya.

Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 100 orang setelah ditentukan karakteristiknya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan berapa kali menginap di hotel ini dengan tingkat kepercayaan 95% dan standar kesalahan 10%. Adapaun rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel menurut Budi Yuwono (1996:155)

n=p

(

1−p

) (

x ZE

)

2

Keterangan : n = Jumlah sampel

p = Kemungkinan terbesar sukses E = Kesalahan yang dapat diterima Z = Standar error

(51)

n = 0,5 (1 – 0,5) x (1,96 – 0,1)2 n = 0,25 x 384,16 = 96,04

Supaya memudahkan penelitian, peneliti menggenapkan 96,04 menjadi 100 sampel.

3.Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan metode Aksidental, yaitu sampel diambil dari anggota populasi dari anggota populasi yang kebetulan dijumpai sampai pada jumlah yang diinginkan yaitu sebanyak 100 orang setelah ditentukan karakteristiknya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan berapa kali menginap di hotel ini.

J. Metode Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah setiap item-item kuesioner yang digunakan sudah valid atau belum maka dilakukan uji Statistik untuk mengukur kesahihan dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas.

1. Pengujian Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur.(Umar,2003:79)

(52)

(

)

( )

[

n X2 X 2

]

[

n Y2

( )

Y 2

]

Y X Y X n r Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = catatan :

X adalah skor pernyataan Y adalah skor total

Nilai korelasi yang diperoleh yang diperoleh diuji untuk menyatakan apakah nilainya valid atau tidak menggunakan uji korelasi dengan taraf signifikasi 5% apabila r hitung lebih besar / sama dengan r tabel maka kuesioner sebagai alat hitung dapat dikatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Umar,2003:79). Untuk mencari instrumen yang skornya bukan 0 – 1, tetapi merupakan rentang antara beberapa nilai dapat menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach. Rumus ini ditulis sebagi berikut (Umar,2003:96) :

        Σ       − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan : 11

r = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan

z t

∂ = Varian total

z b

(53)

Dalam taraf signifikasi 5%, apabila r11 lebih besar dari r tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dinyatakan memenuhi syarat reliabilitas.

K. Metode Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai karakteristik konsumen yang menginap di hotel. Hal-hal yang akan dianalisis yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan berapa kali konsumen menginap di hotel tersebut, yang dilakukan dengan cara membandingkan antara responden yang memilih dari alternatif yang ada secara keseluruhan. Analisis ini akan dihitung dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1993:63) :

Ν

Ν

=

Ρ

x

Keterangan :

P = Jumlah persentase Nx = Jumlah yang diambil N = Jumlah total

2. Analisis Prioritas Kepentingan

(54)

Peringkat 1 diberi nilai 5 Peringkat 2 diberi nilai 4 Peringkat 3 diberi nilai 3 Peringkat 4 diberi nilai 2 Peringkat 5 diberi nilai 1

Pelayanan yang bernilai 1 adalah pelayanan yang relatif kurang menjadi prioritas konsumen dalam memilih kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak Hotel Kartika Wisata Kopeng sebagai solusi, sedangkan pelayanan yang bernilai 5 adalah pelayanan yang menjadi prioritas utama. 3. Analisis Multiattribute Attitude Model

Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng, digunakan alat analisis lainnya yaitu MAM, yang dikemukakan oleh Fishbein. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut (Engel, et,al.1994 :353)

a Menentukan kualitas jasa pelayanan yang dipertimbangkan konsumen saat menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng.

b Memberi bobot untuk masing – masing kualitas jasa pelayanan berdasarkan jawaban yang diberikan konsumen dengan cara ( Engel,1994 :353 )

100 sin sin × − = atribut nilai Jumlah atribut g ma g ma nilai Wi

(55)

Sikap Skor Sangat tidak puas 1 Tidak puas 2

Netral 3

Puas 4

Sangat puas 5 d Mencari nilai ideal dan belief

Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan / diharapkan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng.

Rumus yang digunakan adalah

Nilai ideal rata – rata = Total skor ideal : Absolut

Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Kartika Wisata Kopeng.

Rumus yang digunakan adalah

Nilai belief rata rata – rata = Total skor belief : Absolut

e Memasukkan data dalam bentuk tabel, kemudian memasukkan dalam rumus MAM

Atribut Ideal Ii Belief Xi Selisih i i X

I − Urutan Bobot

1

2

3

4

(56)

Rumus MAM ( Engel, 1994 : 353 )

i i n i

X I W

Ab=

=1 1

Keterangan:

Ab = Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap objek yang diteliti

Wi = Bobot rata – rata urutan kepentingan terhadap kualitas jasa

pelayanan hotel

Ii = Nilai ideal rata – rata konsumen terhadap kualitas jasa

pelayanan hotel

Xi = Nilai belief rata – rata konsumen terhadap kualitas jasa

pelayanan hotel.

n = Jumlah atribut yang diteliti

f Memasukkan ke dalam rumus dengan skala Likert ( Sugiyono, 1994 : 73 ) dengan rumus

(∑ sikap – 1 ) x 100 = X Hasilnya = (5 – 1) x 100 = 400

Hasil perhitungan yang diperoleh Multiattribute Attitude Model. Dapat digambarkan dalam bentuk skala berikut ini:

0 80 160 240 320 400

(57)

Keterangan:

(58)

44 A. Sejarah Berdirinya Hotel Kartika Wisata

Hotel Kartika Wisata adalah hotel yang pertama kali berdiri di Kopeng

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Hotel tersebut dibangun pada masa

penjajahan Belanda, Hotel Kartika Wisata mempunyai bangunan yang berciri

khas Belanda dan yang paling tua dibandingkan hotel – hotel lainnya di daerah

industri kepariwisataan Kopeng.

Pada tahun 1922 oleh Booh Ma De Boor orang yang berkebangsaan

Belanda mendirikan bangunan megah di desa Kopeng Kecamatan Getasan,

Kabupaten Semarang, untuk digunakan sebagai tempat pesanggrahan

peristirahatan yang diberi nama NV. HUIZE DENNEN BOSCH. Booh Ma De

Boor mendirikan tempat peristirahatan di Kopeng karena lokasinya terletak di

lereng Gunung Merbabu pada ketinggian 1500m dpl juga berhawa sejuk. Oleh

Booh Ma De Boor tempat pesanggrahan ini hanya diperuntukkan bagi bangsa

– bangsa Belanda atau orang – orang yang dianggap sederajat.

Setelah Jepang masuk ke Indonesia dan pada masa kependudukan

Jepang, pesanggrahan NV. HUIZE DENNEN BOSCH diambil alih (dikuasi)

oleh pemerintahan Jepang dan pesanggrahan itu dijadikan sebagai rumah

sakit. Pada masa pendudukan Jepang berakhir, pesanggrahan itu kembali

dimiliki oleh pemiliknya. Pada tahun 1947 s/d 1949 digunakan sebagai tangsi

(59)

diserahkan kepada orang Tiong Hwa bernama Tan Khiem yang

beralamat di Semarang untuk mengelola tempat peristirahatan.

Pada tahun 1959 pesanggrahan beserta taman rekreasi termasuk kolam

renang diambil oleh Territorium IV / Diponegoro. Yang kemudian diserahkan

pengelolaannya kepada Ikatan Keluarga Tentara (IKAT) Terr IV /

Diponegoro. Pada tahun 1969 degan ditingkatkannya organisasi IKAT

menjadi koperasi angkatan darat, maka pengelolaanya dilaksanakan oleh Pusat

Koperasi Angkatan Darat Kodam VII / Diponegoro (Puskopsd Dam VII /

Diponegoro) dan yang sekarang menjadi Puskopad Dam IV / Diponegoro

hingga sekarang, yang mana Hotel Pemandian Kopeng merupakan salah satu

Unit Usaha Puskopad Dam / Diponegoro. Dimana Hotel tersebut diharapkan

dapat menjadi salah satu aset dalam industri kepariwisataan di Kopeng

(60)

B. Fasilitas yang Dimiliki Hotel Kartika Wisata Kopeng

1 Lobby

Ruangan yang ditujukan dan dipergunakan oleh konsumen untuk

melakukan aktivitasnya sementara pada waktu kedatangan ataupun

keberangkatan. Hotel Kartika Wisata ini mempunyai lobby yang cukup

besar dan mempunyai banyak tempat duduk sehingga konsumen dapat

santai sejenak / sementara.

2 Swimming Pool (kolam renang)

Swimming Pool (kolam renang) ini di buka untuk umum setiap hari

terdiri dari dua tempat yaitu kolam renang untuk anak – anak dan

dilengkapi dengan fasilitas arena permainan anak – anak.

3 Lapangan Tennis (Tennis Baan)

Lapangan Tennis disewakan untuk umum yang terdiri dari dua

lapangan :

a Sewa lapangan 1 jam Rp. 25.000

b Ball boy 1 jam/line Rp. 10.000

4 Meeting Room (Ruang Pertemuan)

Meeting Room mempunyai kapasitas yang cukup besar mencakup ±

400 orang sebagai ruang pertemuan, hajatan, pernikahan dan lain – lain.

Tarif Ruang Pertemuan

1 hari 1 malam Rp 750.000

1 hari pukul 08.00 – 14.00 Rp. 400.000

(61)

Pernikahan / Hajatan Rp. 1000.000

Dengan Fasilitas

Meja : 20 buah

Kursi : 80 buah

5 Restaurant

Restaurant Hotel Kartika Wisata Kopeng buka pagi sampai malam,

dengan berbagai macam makanan dan minuman mulai dari break fast

(makan pagi) dengan menu makanan ciri khas jawa yang berganti – ganti

setiap hari dan berbagai minuman jenis soft drink.

6 Taman Bermain Anak – anak

Taman ini menyediakan berbagai kebutuhan anak – anak mulai dari

tempat bermain di area taman yang luas serta rekreasi wisata untuk jalan –

jalan melihat pemandangan alam sekitar.

7 Kios Bunga, Buah dan Sayur

Di dalam kios ini dapat dijumpai berbagai macam jenis dan beraneka

ragam bunga, buah dan sayur yang masih segar. Bunga, buah dan sayuran

tersebut dapat dibeli dengan harga yang relatif murah. Bunga, buah dan

sayuran tersebut ditanam oleh penduduk disekitar sehungga pengunjung

dapat langsung melihat – lihat keberadaan tanaman tersebut.

8 Wisma dan Room

Setiap wisma mempunyai kapasitas yang berbeda – beda dan terdiri

(62)

berbeda – beda. Hotel Kartika Wisata mempunyai wisma sebanyak 20 dan

kamar sebanyak 36.

Nama Wisma Jumlah Flat Jumlah Kamar Kapasitas

Wisma Andong Wisma Telomoyo Wisma Merbabu Wisma Sindoro Wisma Tidar Wisma H Wisma I Wisma A Wisma B Wisma C 1 6 6 1 1 1 1 1 1 1 2 12 12 3 2 1 1 1 1 1 4 orang 24 orang 24 orang 6 orang 5 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang

Jumlah 20 36 73 orang

− Tarif tersebut sudah termasuk service makan pagi (break fast) kecuali

Wisma Argopeni.

− Tarif tersebut sudah termasuk pajak dan service

− Tarif tersebut dapat berubah sewaktu – waktu tanpa pemberitahuan

sebelumnya.

(63)

Ketentuan :

Check in : Pukul 13.00 wib

Check out : Pukul 12.00 wib

Kelebihan waktu check out :

− Pukul 15.00 wib dikenakan tambahan pembayaran 25% dari tarif kaar

− Pukul 18.00 wib dikenakan tambahan pembayaran 50% dari tarif

kamar

− Selebihnya dari pukul 18.00dikenakan biaya 100%

C. Tugas Pokok Masing – Masing Jabatan

Hubungan kerja sama sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam

menunjang kelancaran operasional disebuah hotel. Hotel Kartika Wisata

mempunyai hubungan fungsional yang sangat erat antara Manager dengan

bawahan – bawahannya. Manager bertanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua operasional dan kelancaran di dalam Hotel Kartika

Wisata. Manager di berikan wewenang penuh untuk mejalankan semua

operasional di dalam Hotel dan bertanggung jawab terhadap Puskopad Dam

IV / Diponegoro.

a. Manager

Manager manjalankan langsung dan mengendalikan sistem manajemen,

dengan dibantu Excs Manajer dan Staff Manajer, serta staff lainnya. Selain

itu manajer mempunyai tanggung jawab terhadap Puskopad Dam IV /

(64)

b. Tugas Executive Assistant Manager

− Menjalankan perintah langsung dari manajer.

− Memberikan intruksi / perintah langsung kepada karyawan, serta

memantau jalannya pekerjaan karyawan.

− Menerima keluhan konsumen yang menginap.

− Memberikan informasi mengenai fasilitas dan pelayanan kepada

konsumen.

− Membantu manajer dalam mejalankan operasional Hotel.

− Memantau kebersihan, keindahan, kenyamanan, dalam area hotel

− Bertanggung jawab penuh terhadap room, restaurant, garden,

swimming pool, portir.

c. Tugas Staff Manager

− Membantu manajer dalam menjalankan operasional hotel.

− Membantu menerima tamu reservation

− Membantu mengatur administrasi perkantoran membuat pembukuan

keuangan

− Membuat perencanaan kerja terhadap karyawan

− Melaksanakan promosi dan penjualan produk

− Mengecek kebersihan, kerapian, kelengkapan serta pemelihara hotel

− Menciptakan suasana aman, nyaman dalam hotel

(65)

d. Accounting

− Mengatur teknik administrasi

− Mencatat semua hasil pemasukan sebagai hasil penjualan semua yang

ada di dalam hotel termasuk fasilitas, serta menghitung rugi laba

− Mencatat pengeluaran uang yang diperlukan bagi kepentingan

operasional hotel dan membukukan semua.

e. Bendahara

− Membuat pembukuan keuangan yang berkaitan dengan pendapatan

maupun pengeluaran dalam operasional hotel.

(66)

52 A. Deskripsi Penelitian

Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui

kuesioner yang dinalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Jumlah sampel yang

diambil adalah sebanyak 100 responden. Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah Accidental Sampling yaitu, sampel diambil dari anggota

populasi yang kebetulan dijumpai sampai pada jumlah yang diinginkan.

Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang dijumpai yang telah menginap

di Hotel Kartika Wisata Kopeng. Penelitian ini dilaksanakan selama hampir 5

minggu, dari tanggal 28 Januari – 15 Maret 2008. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen, menganalisis tanggapan

konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan hotel sehingga dapat mempengarui

konsumen dalam mengambil keputusan.

Sebelum penyebaran kuesioner sesungguhnya, terlebih dahulu penulis

menyebarkan 30 buah kuesioner untuk menguji butir pertanyaan apakah sudah

valid dan reliabel dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian

dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai bahan

penelitian tersebut layak dipakai atau tidak.

B. Analisis Data

1 Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tanggapan konsumen

(67)

cara memberikan sejumlah pertanyaan dan pernyataan kepada 100

responden yang berusia di atas 17 tahun.

Kuesioner yang akan dibagikan kepada responden, terdiri dari 3

bagian yaitu :

Bagian I : Berisikan 6 pertanyaan tentang karakteristik konsumen

yang terdiri dari : jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan, berapa kali

konsumen yang pernah menginap di Hotel Kartika

Wisata Kopeng.

Bagian II : Berisikan satu pertanyaan untuk mengetahui prioritas

utama konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel

Kartika Wisata Kopeng.

Bagian III : Berisikan 19 pernyataan ideal dan 19 pernyataan belief

yang digunakan untuk memperoleh data tentang

tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa pelayanan

hotel.

2 Pengujian Instrumen

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu perlu

dilakukan pengujian kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner yang

digunakan sebagai bahan penelitian ini layak atau tidak untuk digunakan.

Adapun uji instrumen yang digunakan adalah dengan alat bantu

(68)

a. Pengujian Validitas Kuesioner

Suatu kuesioner dikatakan valid jika jawaban konsumen terhadap

pertanyaan dan pernyataan adalah berkaitan dengan apa yang hendak

diukur. Kuesioner yang akan digunakan terlebih dahulu diuji

validitasnya, karena jika validitas suatu kuesioner tidak memenuhi

syarat akan menyebabkan ketepatan alat pengukuran tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

Pengukuran tingkat validitas kuesioner dapat dilakukan dengan

teknik korelasi Product Moment. Apabila nilai r hitung yang diperoleh

lebih besar dari r tabel, berarti ada korelasi yang nyata yang

menunjukkan bahwa alat ukur tersebut adalah valid. Sebaliknya,

apabila nilai r hitung yang diperoleh kurang dari r tabel berarti tidak

terdapat korelasi yang menunjukkan bahwa alat pengukuran tersebut

tidak valid.

Korelasi antara total tanggapan konsumen terhadap kualitas jasa

pelayanan hotel adalah sebagai berikut :

(

)

( )

[

n X2 X 2

]

[

n Y2

( )

Y 2

]

Y X Y X n r Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ =

catatan :

X adalah skor pernyataan

Y adalah skor total

Berikut adalah lampiran tabel hasil validitas berdasarkan hasil

(69)

Tabel V.1

Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Instrumen Ideal

Variabel Item r hitung r tabel Status

Reliability ei 1 0,636 0,3610 Valid

ei 2 0,860 0,3610 Valid

ei 3 0,663 0,3610 Valid

ei 4 0,695 0,3610 Valid

Responsiveness ei 5 0,782 0,3610 Valid

ei 6 0,691 0,3610 Valid

Assurance ei 7 0,794 0,3610 Valid

ei 8 0,763 0,3610 Valid

ei 9 0,771 0,3610 Valid

ei 10 0,693 0,3610 Valid

Emphaty ei 11 0,765 0,3610 Valid

ei 12 0,804 0,3610 Valid

Tangibles ei 13 0,800 0,3610 Valid ei 14 0,458 0,3610 Valid

ei 15 0,791 0,3610 Valid

ei 16 0,673 0,3610 Valid

ei 17 0,760 0,3610 Valid

ei 18 0,835 0,3610 Valid

ei 19 0,718 0,3610 Valid

Berdasarkan tabel Korelasi Product Moment yang terdapat pada

lampiran 7 dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh r tabel sebesar

0,3610 sehingga data dari tabel V.1 dapat diperoleh bahwa r hitung

(70)

Tabel V.2

Ringkasan Hasil Pegujian Validitas Instrumen Belief

Variabel Item r hitung r tabel Status

Reliability bi 1 0,701 0,3610 Valid

bi 2 0,394 0,3610 Valid

bi 3 0,633 0,3610 Valid

bi 4 0,607 0,3610 Valid

Responsiveness bi 5 0,419 0,3610 Valid

bi 6 0,738 0,3610 Valid

Assurance bi 7 0,481 0,3610 Valid

bi 8 0,717 0,3610 Valid

bi 9 0,674 0,3610 Valid

bi 10 0,432 0,3610 Valid

Emphaty bi 11 0,661 0,3610 Valid

bi 12 0,680 0,3610 Valid

Tangibles bi 13 0,766 0,3610 Valid bi 14 0,604 0,3610 Valid

bi 15 0,385 0,3610 Valid

bi 16 0,440 0,3610 Valid

bi 17 0,871 0,3610 Valid

bi 18 0,489 0,3610 Valid

bi 19 0,504 0,3610 Valid

Berdasarkan tabel Korelasi Product Moment yang terdapat pada

lampiran 7 dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh r tabel sebesar

0,3610 sehingga data dari tabel V.2 dapat diperoleh bahwa r hitung

lebih besar dari r tabel, maka kuesioner bagian belief sebagai alat ukur

(71)

b. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin

stabil juga alat ukur tersebut dalam mengukur suatu masalah. Dan

sebaliknya, semakin rendah reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin

tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala respon

pertanyaan untuk mengestimasikan reliabilitas.

Untuk uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini rumus yang

dipergunakan adalah rumus Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (Umar,

2003:96 )         Σ       − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ

Keterangan :

11

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

z t

∂ = Varian total

z b

∂ = Jumlah varian butir

dalam taraf signifikasi 5%, apabila r11 lebih besar dari r tabel, maka

kuesioner sebagai alat ukur dapat dinyatakan memenuhi syarat

reliabilitas. Dengan menggunakan program SPSS (Statistycal Package

(72)

Tabel V.3

Ringkasan Hasil Pengujian Instrumen Ideal

Item r hitung r tabel

19 0,952 0,3610

Berdasarkan tabel Korelasi Product Moment yang terdapat pada

lampiran 7 dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh r tabel sebesar

0,3610 dan r hitung sebesar 0,952 sehingga data dari tabel V.3 dapat

diperoleh bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner

bagian ideal memenuhi syarat reliabilitas.

Tabel V.4

Ringkasan Hasil Pengujian Raliabilitas Instrumen Belief

Item r hitung r tabel

19 0,894 0,3610

Berdasarkan tabel Korelasi Product Moment yang terdapat pada

lampiran 7 dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh r tabel sebesar

0,3610 dan r hitung sebesar 0,894 sehingga data dari tabel V.4 dapat

diperoleh bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner

bagian belief memenuhi syarat reliabilitas

C. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen

terhadap Hotel Kartika Wisata Kopeng. Karakteristik konsumen yang akan

diteliti meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan,

(73)

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui karakteristik konsumen

yang menginap di Hotel Kartika Wisata Kopeng sebagai berikut :

a Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin

Tabel V.5

Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 63 63%

Wanita 37 37%

Total 100 100% Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa konsumen yang menginap di Hotel

Kartika Wisata Kopeng lebih banyak dari kaum pria yaitu sebesar 63

orang atau 63%, sedangkan konsumen wanita sebesar 37 orang atau 37%.

b Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

Tabel V.6

Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia <

Gambar

Tabel V.1
Tabel V.2
Tabel V.4
Tabel V.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang telah dilakukan di fasilitas kesehatan layanan ARV di Kota Surabaya mengenai hubungan antara kepuasan terhadap layanan ARV dengan kepatuhan

Geografi merupakan ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena yang terjadi di permukaaan bumi (geosfer). Dalam mengkajinya geografi menggunakan beberapa pendekatan yang menjadi

 Teknologi mekanik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses atau prinsip pembuatan dan cara kerja dari suatu benda sehingga diperoleh hasil yang

Dari permohonan dispensasi yang masuk di pengadilan Agama Yogyakarta tahun 2019 peneliti akan meneliti penetapan nomor : 29/Pdt.P/2019/PA.Yk, bahwasanya dalam kasus tersebut

Persentase penduduk miskin yang tinggal di daerah perkotaan pada bulan September 2014 terhadap penduduk miskin Jawa Barat adalah sebesar 60,25 persen.2.

Dari hasil yang diperoleh tersebut baik itu untuk ikan yang tertangkap pada bulan perbani awal maupun bulan perbani akhir menunjukan bahwa keanekaragama jenis ikan

Sayyid Abul A‘la Maududi (1967) menegaskan Islam menyediakan asas norma-norma moral dan nilai untuk membimbing dan mengawal keseluruhan hidup manusia. Ia memberi kod

Hasil kegiatan menunjukan bahwa Sebagian besar guru memiliki pemahaman secara komprehensif mengenai teknik-teknik pembimbingan, pelaksanaan praktek pengenalan lapangan