• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH MODEL OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MIM 2 KASEGERAN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH MODEL OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MIM 2 KASEGERAN - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membangun pengetahuan baru. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Abidin (Ridyah, 2015:1) yang mengatakan bahwa pembelajaran adalah proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap pelajaran. Penguasaan yang dimaksud adalah penguasaan konsep materi pelajaran.

(2)

Proses pembelajaran IPA ditekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami alam sekitar terjadi secara alamiah, hal ini membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.

Pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman siswa sangat relevan untuk dilaksanakan melalui pembelajaran IPA. Pengalaman belajar menurut Suyono dan Hariyanto (2014:105) merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang berpandang kontrukvisme. Proses pembelajaran konstrukvisme secara garis besar merefleksikan pengalaman dan mengkonstruksi pengetahuan pemahaman tentang alam di sekitar manusia. Pemilihan perangkat pembelajaran yang sesuai diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar yang konkret kepada siswa. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu cara dalam usaha menciptakan suasana belajar yang dikehendaki. Guru mempunyai peranan yang penting dalam menciptakan suasana belajar yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang nyata. Guru harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan berhasil.

(3)

Experiential Learning merupakan proses di mana pengetahuan diperoleh

melalui transformasi pengalaman. Belajar berdasarkan pengalaman lebih terpusat pada pengalaman belajar siswa yang bersifat terbuka dan mampu membimbing dirinya sendiri.

Pengalaman outdoor atau outdoor learning memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap Experiential Learning karena lingkungan alam memberikan ruang bagi siswa untuk memperoleh pengalaman langsung dan mengalami konsekuensi dari sebuah pilihan atau keputusan. Oleh karena itu outdoor learning dan experiential learning keduanya tidak dapat dipisahkan

sehingga Watt et al (2008:2) mengembangkan menjadi Outdoor Experiential Learning dengan tetap mengacu pada tahapan pembelajaran Kolb. Model

Outdoor Experiential Learning inilah yang akan diterapkan dalam penelitian

ini. Model Outdoor Experiential Learning menurut Kolb (Baharudin dan Esa, 2010:166) menyajikan empat tahapan, pengalaman konkret (concrete experience), pengamatan reflektif (reflective observation), konsepsi abstrak

(abstract conceptualization), dan kemudian diselesaikan melalui percobaan aktif (active experimentation).

(4)

Kasegeran belum terlihat aktivitas pembelajaran di luar kelas (outdoor study) yang melibatkan alam secara langsung.

Potensi lingkungan alam sekitar MIM 2 Kasegeran yang berupa hutan dan persawahan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran, khususnya pada proses pembelajaran IPA. Potensi alam tersebut sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan sebagai wahana belajar IPA bagi siswa. Kondisi alam yang berupa hutan dan persawahan tersebut merupakan wahana belajar yang alami dan konkret sebagai objek pemebelajaran IPA. Proses pembelajaran yang melibatkan pengalaman langsung dan objek belajar yang alami dan konkret bagi siswa membuat proses pembelajaran lebih bermakna.

(5)

pembelajaran yang bermakna berdampak positif terhadap aspek kognitif siswa juga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Selama observasi awal pada kegiatan KKN Dik juga ditemukan kenyataan di lapangan sikap peduli lingkungan siswa di MIM 2 Kasegeran masih kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan kebanyakan siswa yang masih membuang sampah bukan pada tempatnya. Bungkus jajan, kertas bekas, dan sampah lainnya sering terlihat pada bukan tempatnya (tempat sampah). Kepedulian siswa pada tanaman juga masih kurang baik, siswa sering dengan sadar maupun tidak sadar memetik daun atau bunga dari tanaman di sekolah. Temuan kenyataan bahwa sikap peduli lingkungan yang masih kurang baik itu menjadi suatu permasalahan yang harus segera ditanggulangi. Guru mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki masalah yang berkaitan dengan karakter tersebut.

(6)

suatu pembelajaran jika diberi contoh tindakan secara langsung. Berdasarkan pemaparan latar belakang, perlu dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Model Outdoor Experiential Learning terhadap Prestasi Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV MIM 2 Kasegeran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA di kelas IV MIM 2 Kasegeran belum menggunakan pembelajaran yang berbasis pada pengalaman siswa secara langsung. 2. Lingkungan di luar sekolah belum dimanfaatkan secara maksimal

sebagai sumber dan wahana belajar.

3. Sikap peduli lingkungan siswa kelas IV MIM 2 Kasegeran masih kurang baik.

C. Rumusan Masalah

(7)

1. Apakah terdapat pengaruh model Outdoor Experiential Learning terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIM 2 Kasegeran?

2. Apakah terdapat pengaruh model Outdoor Experiential Learning terhadap sikap peduli lingkungan siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV MIM 2 Kasegeran?

D. Batasan Masalah

Memperhatikan luasnya cakupan masalah yang muncul dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pada penelitian ini masalah yang akan dikaji terbatas pada penerapan model Outdoor Experiential Learning. Penelitian difokuskan pada pengaruh model tersebut

terhadap prestasi belajar dan sikap peduli lingkungan siswa. Model pembelajaran tersebut akan diterapkan pada mata pelajaran IPA semester 2 pada siswa kelas IV MIM 2 Kasegeran dengan pembatasan materi pada Kompetensi Dasar “Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan

lingkungan”.

E. Tujuan Penelitian

(8)

1. Untuk mengetahui pengaruh model Outdoor Experiential Learning terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV MIM 2 Kasegeran.

2. Untuk mengetahui pengaruh model Outdoor Experiential Learning terhadap sikap peduli lingkungan siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV MIM 2 Kasegeran.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji pengaruh model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar dan sikap peduli lingkungan siswa pada materi sumber daya alam (SDA) melalui model Outdoor Experiential Learning. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat ikut membantu mengembangkan pengetahuan di bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa:

1) Dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap peduli lingkungan.

2) Memberi pengalaman belajar baru pada siswa.

b. Bagi guru yaitu dapat dijadikan alternatif pemilihan model pembelajaran.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Didalam submenu Belanja Bansos yang ada pada menu Belanja Tidak Langsung, berisi pilihan untuk input, edit, tampil, dan pencarian. Tampilan submenu Belanja Bansos :.. Tampilan

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata

Furthermore, the writer decides to use socio - cultural approach as the best approach in analyzing the caste discrimination in India which is portrayed through the

Oleh karena fraksi energi partikel beta yang dapat diubah menjadi foton dalam proses b r e hm s t ra hlun g berbanding lurus dengan nomor atom materi yang dilewati, maka digunakan

ICRP merupakan organisasi internasional yang bekerja untuk memberikan rekomendasi dan pedoman mengenai proteksi terhadap risiko yang berkaitan dengan radiasi pengion dan risiko

Dietary Intakes of Urban, High Body Mass Index, African American Children: Family and Child Dietary Attributes Predict Child Intakes.. Journal of Nutrition

Seperti apa yang telah dituturkan oleh Abdurrasyid bahwa para penguasa Islam senantiasa terlibat langsung dalam persoalan pendidikan, menurutnya ada dua alasan

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang