• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KELUARGA TENTANG SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DEMAM THYPOID DI DESA KRAKAL KECAMATAN ALIAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Studi Ilmu Keperawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KELUARGA TENTANG SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DEMAM THYPOID DI DESA KRAKAL KECAMATAN ALIAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Studi Ilmu Keperawatan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KELUARGA TENTANG SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIANDEMAM THYPOID

DI DESA KRAKAL KECAMATAN ALIAN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh Evi Hanita NIM : A11300884

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Evi Hanita

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Juli 1994

Alamat : Surotrunan, Rt 02 Rw 03 Kecamatan Alian Nomer Telepon/Hp : 082243704549

Alamat Email : evi_hanita@yahoo.com

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:

“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA TENTANG SANITASI MAKANA TERHADAP KEJADIAN DEMAM THYPOID DI DESA KRAKAL”

Bebas dari plagiarism dan bukan hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut terdapat indikasi plagiarism, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi, Mei 2017

Evi Hanita1), Ernawati2), Barkah Waladani3)

Abstrak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU KELUARGA TENTANG SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DEMAM

THYPOID DI DESA KRAKAL - ALIAN

Latar Belakang, demam thypoid merupakan penyakit endemik yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella Thypii. Kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang sanitasi makanan menjadi penyebab terjadinya demam thypoid.

Tujuan. mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan terhadap kejadian demam thypoid di Desa Krakal Kecamatan Alian.

Metode, desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dimana jumlah sampel sebanyak 98 responden. Analisa data menggunakan Chi Square.

Hasil, diperoleh data 52 responden memiliki pengetahuan baik dan 51 responden memiliki perilaku cukup baik. Uji statistik pengetahuan dengan demam thypoid nilai p=0,082 artinya tidak ada hubungan yang significant karena p>0,05 dan uji statistik perilaku dengan demam thypoid nilai p=0,003 artinya ada hubungan yang signifijan karena p<0,05.

Pembahasan, tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang sanitasi makanan dengan demam thypoid karena nilai p=0,082 (p>0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara perilaku keluarga tentang sanitasi makanan dengan demam thypoid. Perlunya keluarga merubah perilaku tentang sanitasi makanan.

Kata Kunci Pengetahuan, Perilaku, Demam Thypoid, Sanitasi Makanan.

(7)

BACHELOR OF NURSING STUDY PROGRAM Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Research, May 2017

Evi Hanita 1), Ernawati2), Barkah Waladani3) Abstract

CORRELATION OF KNOWLEDGE AND FAMILY BEHAVIOR ABOUT FOOD SANITATION WITH THE OCCURRENCE OF

THYPOID FEVER IN KRAKAL – ALIAN

Background : Thypoid fever is an endemic disease that is transmitted through food and drink contaminated by Salmonella thypii. The lack of public knowledge and behavior about food sanitation can increase the incidence of thypoid fever. Objective : To know the correlation of knowledge and family behavior about food sanitation in Krakal – Alian.

Method : The design of this research is quantitative research where the number of samples is 98 respondents. The data analysis technique is Chi Square.

Results : The data obtained 52 respondents have good knowledge and 51 responden have enough behavior in youching food. Statistic test of knowledge with the occurrence of thypoid fever p value=0,082 so there isno significant correlation because p>0,05 and statistic test of behavior with the occurrence thypoid fever p value 0,003 so there is significant correlation because p<0,05. Discassion : There is no significant correlation between family knowledge about food sanitation with the occurrence thypoid fever because p value=0,082 (p>0,05) sanitation with the occurrence thypoid fever because p value=0,003 (p<0,05). Need to be for families to change the behavior to be better in order to reduce the incident rate of thypoid fever.

Keywords : Behavior, Food Sanitation, Knowledge, Thypoid fever

1. Bachelor of nursing students, Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT., yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KELUARGA TENTANG SANITASI MAKANAN TERHADAP KEJADIAN DEMAM

THYPOID DI DESA KRKAL KECAMATAN ALIAN”.

Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi sebagai persyarata untuk mencapai Derajat Sarjana S-1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan STAKES Muhammadiyah Gombong. Peneliti menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini melibatkan banyak pihak, untuk itu perkenankan peneliti menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Moch. Taufik dan Ibu Mulhimah sebagai orang tua yang selalu mendoakan dan selalu memberi motivasi.

2. Dosen pembimbing dalam penelitian ini yaitu Ernawati, M.Kep. dan Barkah Waladani, M.Kep. serta Hendri Tamara Y, M.Kep. selaku dosen Penguji. 3. Hj. Herniyatun, S.Kep., M.Kep., Sp. Mat., selaku Ketua STIKES

Muhammadiyah Gombong.

4. Isma Yuniar, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

5. Kepala Puskesmas Kecamatan Alian yang telah memberikan ijin untuk mengadakan studi pendahuluan.

6. Kepala KESBANGPOLINMAS yang telah memberikan ijin untuk pengambilan data penelitian.

7. Kepala BAPPEDA yang telah memberikan ijin untuk pengambilan data penelitian.

8. Responden yang telah meluangkan waktu dalam proses pengambilan data. 9. Bapak Kepala Desa Krakal yang telah memberikan ijin penelitian.

10.Ibu-ibu kader Desa Krakal yang telah membantu dalam pengumpulan data 11.Teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013 STAKES Muhammadiyah

(9)

Semoga jasa dan amal baik mendapat pahala dari Allah SWT, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini mash banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan masukkan sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umunya dan dibidang kesehatan khususnya, Amin.

Gombong, Mei 2017

(10)

MOTTO

Peran terbesar penunjang kesuksesan adalah kerja

keras, bukan bakat.

Orang-orang yang hebat dibidang apapun bukan

baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun

mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih

suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu

untuk menunggu inspirasi.

Cara untuk menjadi didepan adalah memulai dari

sekarang, jika memulai sekarang, tahun depan

anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak

diketahui dan anda tidak akan mengetahui masa

(11)

PERSEMBAHAN

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan Qs Al-Insyirah : 6

“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan membangun

kesempatan untuk berhasil” Mario Teguh

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

• Bapak, Ibu, Kakak dan keluarga besar yang selalu mendoakan, member

motivasi, menghibur, dan membuat saya optimis selama ini.

• Ernwati, M.Kep., dan Barkah Waladani, S.Kep., Ns., yang selalu

membibing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

• Teman-teman seperjuangan saya Dyan Ayu Pratiwi, Nabilla Shinta D,

Intan Nurul K, Erni Kurnia, Lia Kuatno, Kholifah Riyatun yang selalu menghibur dan memberi memotivasi.

(12)

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Evi Hanita

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Juli 1994

Alamat : Surotrunan, Rt 02 Rw 03 Kecamatan Alian Nomer Telepon/Hp : 082243704549

Alamat Email : evi_hanita@yahoo.com

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:

“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA TENTANG SANITASI MAKANA TERHADAP KEJADIAN DEMAM THYPOID DI DESA KRAKAL”

Bebas dari plagiarism dan bukan hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut terdapat indikasi plagiarism, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI ... 7

e. Pencegahan demam thypoid ... 10

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi demam thypoid ... 11

2. Pengetahuan ... 13

a. Pengertian ... 13

b. Tingkatan pengetahuan ... 13

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 15

d. Kriteria tingkat pengetahuan ... 17

3. Perilaku ... 17

a. Pengertian ... 17

b. Bentuk perilaku ... 18

c. Perilaku kesehatan ... 21

d. Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan ... 22

4. Sanitasi makanan ... 23

a. Pengertian sanitasi ... 23

b. Pengertian makanan ... 23

(14)

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi sanitasi makanan ... 33

B. KERANGKA TEORI ... 35

C. KERANGKA KONSEP ... 36

D. HIPOTESA PENELITIAN ... 36

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode yang digunakan ... 37

B. Populasi dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 37

C. Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel bebas ... 38

2. Variabel terikat ... 39

D. Definisi Operasional... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Data primer... 39

2. Data sekunder ... 40

F. Instrument Penelitian ... 40

G. Uji Validitas dan Realibilitas ... 41

1. Uji validitas ... 41

2. Uji reliabilitas ... 42

H. Teknik Analisa Data ... 43

1. Pengolahan data ... 43

2. Analisa data ... 44

I. Etika Penelitian ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

1. Karakteristik Responden ... 47

2. Tingkat pengetahuan ... 48

3. Perilaku ... 49

4. Demam thypoid ... 49

5. Hubungan pengetahuan dan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan dengan demam thypoid. ... 49

6. Hubungan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan dengan demam thypoid ... 50

B. Pembahasan ... 51

1. Karakteristik Responden ... 51

2. Tingkat Pengetahuan ... 53

3. Perilaku ... 55

4. Hubungan pengetahuan dengan kejadian demam thypoid ... 56

5. Hubungan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan dengan kejadian demam thypoid ... 60

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar penjelasan penelitian Lampiran 2 Lembar penjelasan responden Lampiran 3 Instrument penelitian

Lampiran 4 Surat ijin studi pendahuluan Lampiran 5 Surat lolos penelitian

Lampiran 6 Surat ijin kepada KESBANGPOLINMAS

Lampiran 7 Surat ijin penelitian kepada BAPPEDA Kab. Kebumen Lampiran 8 Surat ijin penelitian kepada Kepala Desa Krakal Lampiran 9 Jadwal penelitian

Lampiran 10 Uji validitas Lampiran 11 Data responden

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penyimpanan bahan makanan ... 25

Tabel 3.1 Definisi operasional ... 39

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin ... 47

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 47

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ... 48

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori pengetahuan .. 48

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori perilaku ... 49

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi demam thypoid ... 49

Tabel 4.7 Hubungan pengetahuan keluarga tentang sanitasi makanan dengan kejadian demam thypoid ... 49

(17)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Skema Kerangka Teori ... 35

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks. Salah satu masalah kesehatan yang perlu menjadi perhatian adalah kejadian demam thypoid di masyarakat. Demam thypoid masih menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia, terutama dinegara yang

sedang berkembang. Besarnya angka pasti pada kasus demam thypoid di dunia masih sangat sulit ditentukan karena penyakit ini mempunyai gejala dengan spektrum klinis yang sangat luas (Soedarmo et. al., 2008).

Data World Health Organization (WHO) memperkirakan angka kejadian demam thypoid di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta orang per tahun dengan 600.000 orang meninggal karena penyakit ini. WHO memperkirakan 70% kematian terjadi di Asia (Depkes, 2013). Di Indonesia angka kejadian demam thypoid diperkirakan rata- rata 900.000 kasus dengan lebih dari 20.000 kematian. Di Indonesia sendiri, penyakit thypoid yang bersifat endemic, angka penderita demam thypoid di Indonesia mencapai 81% per 100.000 (Depkes, RI, 2013).

(19)

2

Demam thypoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai secara luas di daerah tropik subtropik terutama di daerah dengan kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar kebersihan sanitasi yang rendah (Depkes, 2007). Faktor- faktor yang sangat erat kaitannya dengan kejadian demam thypoid adalah pola makan yang buruk, sanitasi lingkungan yang kurang, perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan minuman yang kurang sehat kebersihan perorangan yang rendah meliputi kebiasaan cuci tangan, mencuci sayuran dengan air yang terkontaminasi oleh bakteri atau penyajian makanan yang kurang sehat (Depkes, 2007 ).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masnawati, Pawiono, dan Iswanto (2013), bahwa pola makan yang kurang baik dapat menimbulkan penyakit degeneratif. Dalam jangka panjang bila pola makan yang tidak baik terus berkembang tentu sangat merugikan dan dapat menimbulkan demam thypoid. Penelitian yang dilakukan Yuli (2013), penggunaan sumber air bersih dapat meyebabkan kejadian demam thypoid. Seseorang yang memiliki sumber air bersih yang berasal dari sumur lebih beresiko terkena demam thypoid dibandingkan dengan air bersih yang berasal dari PDAM. Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Eunike, Henry, dan Vandry (2015), bahwa kebiasaan mengkonsumsi makanan mentah juga menyebabkan kejadian demam thypoid. Diperkuat oleh penelitian Nadyah (2014), kebiasaan mengkonsumsi makanan mentah dan adanya lalat ditempat makan juga mempengaruhi demam thypoid. Lalat-lalat dapat menularkan Salmonella thypii dengan cara lalat yang sebelumnya hinggap di feses atau muntah penderita demam thypoid kemudian hinggap di makanan yang akan dikonsumsi (Padilla, 2013 dalam Eunike, dkk. 2015). Dari penelitian yang dijelaskan, salah satu faktor dominan yang mempengaruhi demam thypoid adalah sanitasi makanan (Manampiring, 2014 dalam Eunike, dkk. 2015)

Sanitasi makanan minuman adalah upaya untuk mengendalikan

(20)

3

menimbulkan gangguan kesehatan keracunan makanan. Terdapat 6 (enam) prinsip hygiene sanitasi makanan minuman yaitu pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan, penyajian makanan (Depkes, RI. 2004).

Perilaku keluarga dalam menjaga kebersihan dan pengolahan makanan sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang cara pengolahan dan penyiapan makanan yang bersih dan sehat. Penyebab utama timbulnya penyakit karena kurangnya perilaku menjaga kebersihan makanan sehingga agen mudah masuk ke dalam tubuh melalui makanan

yang dikonsumsi. Pengetahuan dan kesadaran keluarga terhadap masalah kesehatan tentu sangat penting agar anak atau anggota keluarga yang menderita demam thypoid tidak jatuh pada kondisi yang lebih buruk (Juwono, 2013;72 dalam Achyar, 2012).

Menurut Herman, dkk (2015), yaitu kebersihan makanan dan minuman responden yang kurang baik, lebih banyak menderita demam thypoid, karena kebiasaan mengkonsumsi makan-makanan jajanan yang tidak diketahui kebersihannya saat pengolahan makanan, serta makanan atau minuman yang tidak ada tutupnya akan mempermudah lalat menghinggapi makanan, akibatnya bakteri dari lingkungan menempel pada makanan. Kemudian dalam proses mencuci piring hanya menggunakan air tampungan, sehingga bakteri yang keluar dari piring satu menempel pada piring selanjutnya karena tidak menggunakan air mengalir.

(21)

4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

Adakah hubungan pengetahuan dan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan dengan kejadian demam thypoid di Desa Krakal Kecamatan Alian.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan dengan kejadian demam thypoid di Desa Krakal

Kecamatan Alian. 2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang sanitasi makanan.

c. Mengetahui perilaku orang tua tentang sanitasi makanan.

d. Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku keluarga tentang sanitasi makanan terhadap kejadian demam thypoid.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang sanitasi makanan dan demam thypoid juga dapat merubah perilaku menjadi lebih baik khususnya dalam menangani makanan guna untuk mengurangi angka kejadian demam thypoid.

2. Manfaat Praktis

(22)

5

b. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan orang tua tentang sanitasi makanan, dan meningkatkan perilaku keluarga dalam mengolah makanan. c. Bagi institusi, hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat

sebagai referensi untuk berbagai pihak dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang sanitasi makanan dalam upaya menekan angka kejadian demam thypoid.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tentang sanitasi makanan dan demam thypoid dalam upaya pencegahan penyakit demam thypoid.

E. Keaslian

1. Masitoh (2009), Hubungan Antara Perilaku Hiegene Perseorangan Dengan Kejadian Demam Thypoid Pada Passion Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Sultan Hadjirin Jepara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar, mebiasaan minum air matang, kebiasaan mengkonsumsi makanan matang, kebiasaan mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, dan kebiasaan pengunaan alat makan dan minum yang bersih dengan kejadian demam thypoid. Metode penelitian ini ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan kasus control (case control study). Subyek penelitian ini adalah seluruh pasien RS Islam Hadlirin Jepara yang menderita thypoid. Cara pengumpulan sampel dalam penelitian ini dengan simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari sampel kasus 28 orang dan sampel kontrol 28 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner. Analisis data korelasi antara perilaku hygiene perorangan dan kejadian demam thypoid dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara perilaku hygiene perseorang

(23)

6

setelah BAB, kebiasaan mengkonsumsi makanan matang yang buruk, mengkonsumsi air matang yang buruk, penggunaan alat makan yang bersih dengan kurang baik, kebiasaan mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi yang kurang baik memiliki risiko lebih besar terkena demam demam thypoid. Perbedaan pada penelitian ini perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan antara lain tempat penelitian yaitu di Desa Krakal Kecamatan Alian, variabel bebas yang akan diteliti yaitu perilaku orang tua tentang sanitasi makanan, metode yang digunakan deskriptif analitik korelasi dengan desain cross sectional. Kesamaan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu cara pengambilan sampel dengan random sampling.

2. Artanati (2013), hubungan antara sanitasi lingkungan, hygiene perorangan Dan karakterisitik individu dengan kejadian thypoid. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan metode case control. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara rekam medic dari puskesmas, kuesioner dan lembar observasi. Analisis data korelasi yang digunakan yaitu uji statistik chi square. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara sarana pembuangan tinja, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, kebiasaan makan diluar rumah, jenis kelamin dan tingkat sosial dengan kejadian thypoid, sedangkan sarana air bersih, kebiasaan mencuci tangan setelah BAB dan kebiasaan mencuci bahan makanan mentah langsung dikonsumsi yang kurang baik tidak ada hubungan dengan kejadian thypoid. Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan antara lain tempat yaitu di Desa Krakal Kecamatan Alian, jenis penelitian yang dilakukan deskriptif analitik dengan metode cross sectional, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan peneliti hanya ingin meneliti faktor pengetahuan dan perilaku tentang sanitasi makanan. Sedangkan kesamaan penelitian ini yaitu uji statistik

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta.

Artanti, N. W. 2013. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan, Hygiene Perorangan, Dan Karakteristik Individu Dengan Kejadian Demam Tifoid. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Babakal, A., Sarimin, S., Maarisit, C.L. 2014. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Demam Tifoid Dengan Kebiasaan Jajan Pada Anak Di Wilayah Kerja RSUD Mala Kecamatan Melonguane Kabutaten Kepulauan Talaud. Universitas Sam Ratulangi : Manado.

Budiyono., Isnawati., Junaedi, H., & Wahyuningsih, T. 2008. Tingkat Pengetahuan Dan Praktik Penjamah Makanan Tentang Hygiene Dan Sanitasi Makanan Pada Warung Makan Di Trembalang Kota Semarang. Jurnal promosi kesehatan Vol. 4 No. 1, 2009. Universitas Diponegoro : Semarang.

Dahlan, M. S. 2013. Besar Sampel Dan Cara Pengambila Sampel Dalam Penelitian Kedokteran Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Misi Nasional Promosi Kesehatan. Jakarta : Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. 2016. Surveilans Terpadu Penyakit Puskesmas. Kebumen : Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.

Diyono., Susanto., & Mukti. 2015. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Demam Thypoid Dengan Kebiasaan Jajan Pada Siswa SDN 3 Candisari Grobogan Purwodadi Volume III Nomor 1, 2015.

Elmanssury, A. E. A., & Elnour, S.A. 2016. Prevalence Of Thypoid Fever Among Population In Shendi Locality River Nile State Of Sudan. International Journal of Health Sciense & Research Vol. 6; Issue: 10. Kordufan North State: Sudan.

(26)

69

Eunike., Henry., & Vandry. 2015. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumaratas. Ejournal Keperawatan Volume 3 Nomor 2, 2015. Diakses pada 27 Oktober 2016.Universitas Sam Ratulangi: Manado.

Fajriyati, C. Y. 2016. Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Hygiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah SakitOrthopedi Prof. DR. R Suharso Surakarta. Fakultas Kesehatan Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghani., Lannywati., & Herawati. 2007. Hubungan Faktor Determinan Dengan Kejadian Tifoid di Indonesia Tahun 2007. Media Peneliti dan Pengembang Kesehatan Volume XIX Nomor 4, 2009.

Hasan, W., Taufik, A., & Devi, J. S. 2013. Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Kepadatan Lalat Pada Warung Makan. Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara: Medan.

Herman, Napirah, dkk. 2015. Faktor-Faktor Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Yang Berhubungan Dengan Kejadian Food Borne Disease Pada Anak Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Negeri Inpres 3 Tondo Kota Palu. Jurnal kesehatan tadulako, volume 1, nomor 2, 2015.

Hidomi, 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Mongolato. Gorontalo.

Iswanto., Pawiono., & Masnawati,A. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Tifoid Pada Santri Di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Jombang : STAKES Pemkab Jombang.

Rahayu, L. 2000. Faktor Risiko Kejadian Demam Tifoid Penderita Yang Dirawat Di RSUD DR. Soetomo Surabaya. Tesis. Universitas Airlangga : Surabaya.

Mansjoer, A. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Masitoh, D. 2009. Hubungan Perilaku Hygiene Perseorangan Dengan Kejadian Demam Tifoid Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara. Skripsi. Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.

(27)

70

Narida, A. 2014. Perilaku Sanitasi, Hygiene Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Praktik Masakan Indonesia Siswa Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 6 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013-2014. Fakultas Teknik Pendidikan Teknik Boga Univertitasnegeri Yogyakarta.

Nguri, K.A. B. 2016. Risk Factors Influencing Thypoid Fever Occurrence Among the Adults In Maina Slum Nyahururu Municipality Kenya. Mount Kenya University: Kenya.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta : Jakarta.

Novita, Yulinda. 2009. Pravalensi Demam Tifoid Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Passion Rawat Jalan Di Rumah Sakit UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Universitas UIN Syarihidayatullah : Jakarta.

Nugraha. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2011. www.kesehatan.kebumen.go.id. Diakses pada 26 Oktober 2016.

Nurcholis & Yulianto, A. 2015. Penerapan Standar Hygiene Dan Sanitasi Makanan Dalam Meningkatkan Kualitas Makanan Di Food & Beverage Departemen @Hom Platinum Hotel Yogyakarta.

Putra, A. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tifoid Terhadap Kebiasaan Jajan Anak Sekolah Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Rakhman.A., Humardewayanti, R., & Pramono, D. 2009. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Demam Tifoid Pada Orang Dewasa. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 25 No. 4, 2009.

Riwidikdo. 2007. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikio Press.

Setia, W. (Ed.). 2010. Smart Parents Pandai Mengatur Menu dan Tanggap Saat Anak Sakit. Jakarta: Gagas Media.

Simanjuntak, C. H. 2009. Demam Tifoid, Epidemiologi dan Perkembangan Penelitian. Cermin Dunia Kedokteran No.83.

Sitepu, E. L. 2015. Analisis Personal Hygiene Pada Penjual Makanan Tradisional Gado-Gado Di Kelurahan Pisangan, Cempaka Putih Cireundeu Ciputat Timur. UIN Syarifhidayatullah 2015: Jakarta.

(28)

71

Soedarno, et all. 2008. Buku Ajar Infeksi Dan Pediatric Tropis. Ikatan Doter Anak Indonesia. Jakarta

Sudoyo, AW. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

Rejeki, S. 2011. Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat. http://www.itokindo.org. Accessed 30 Oktober 2016.

Syahrul & Nuruzzaman, 2016. Analisis Risiko Demam Tifoid Berdasarkan Kebersihan Diri Dan Kebiasaan Jajan Dirumah. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga : Surabaya.

Widodo, Agus. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Upaya Tingkat Pencegahan Kekambuhan Demam Tifoid Pada Penderita Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskemas Jatiyoso Karanganyar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wijaya, K. 2015. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Thypoid Di Puskesma Bugangan Kota Semarang. Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Lampiran IV

JADWAL PENELITIAN

No. Kegiatan

November 2016

Desember

2016 Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

judul

2 Studi

pendahuluan

3 Penyusunan

proposal 4 Ujian proposal

4 Pelaksanaan

penelitian 6 Analisa data

7 Penyusunan

(43)

A. Distribusi Frekuensi

JenisKelamin

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

(44)

Perilaku

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Baik 25 25.5 25.5 25.5

Cukup 73 74.5 74.5 100.0

Total

98 100.0 100.0

2. Hasil analisa bivariat Chi Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

perilaku *

demamthypoid 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%

DemamThypoid

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pernah 72 73.5 73.5 73.5

Tidak Pernah 26 26.5 26.5 100.0

(45)

perilaku * demam thypoid Crosstabulation

Demam thypoid

Total pernah tidak pernah

Perilaku baik Count 28 19 47

(46)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for perilaku1 (baik /

cukup) .234 .087 .629

For cohort demam1 = pernah .691 .533 .895

For cohort demam1 = tidak

pernah 2.945 1.363 6.365

N of Valid Cases 98

Pengetahuan_2 * DemamThypoid_1 Crosstabulation

DemamThypoid_1

Total Pernah Tidak Pernah

Pengetahuan Baik Count 42 10 52

Case Processing Summary

(47)

Chi-Square Tests

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.20.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan_2 (Baik / Kurang)

2.240 .894 5.613

For cohort

DemamThypoid_1 = Pernah 1.238 .965 1.589

For cohort

DemamThypoid_1 = Tidak Pernah

.553 .279 1.095

(48)

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA TENTANG SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN

THYPOID DI DESA KRAKAL KECAMATAN ALIAN

NAMA :

A. Kejadian demam Thypoid

1. Apakah dalam satu tahun terakhir anda atau anggota keluarga anda mengalami demam ?

Ya Tidak

B. Pengetahuan penjamah makanan mengenai sanitasi makanan

No. Pertanyaan Benar Salah

1. Sebelum memulai kegiatan dan sesudah melakukan kegiatan mencuci tangan dengan sabun antiseptik (sabun mencuci tangan).

2. Air yang digunakan untuk mencuci bahan makanan adalah air yang ditampung didalam bak.

3. Saat mencicipi makanan menggunakan sendok/ sendok teh dan tidak berulang.

4. Makanan yang sudah matang disimpan di tempat

turtutup dan aman.

5. Tempat sampah diruang pengolahan makanan dalam keadaan terbuka.

6. Pada setiap ruang di dapur tidak perlu diberi sekat sebagai pemisah.

7. Celemek, tutup kepala (penutup rambut), masker, dan alas kaki (APD) wajib digunakan oleh tenaga pengolah. 8. Pemeriksaan kesehatan tenaga pengolah dilakukan 2

tahun sekali.

(49)

10. Mandi dilakukan minimal dua kali sehari.

11. Kuku tidak boleh dibiarkan panjang dan selalu dalam keadaan bersih.

12. Rambut dicuci dengan shampoo setiap 2 minggu sekali. 13. Setiap keluar dari toilet harus mencuci tangan

menggunakan air yang bersih dan sabun antiseptik (sabun pencuci tangan).

14. Perlatan dan bahan makanan yang telah dibersihkan disimpan dalam tempat yang terlindung dari pancaran serangga, tikus dan hewan lainnya.

15. Pekerja tidak boleh mengenakan pakaian yang terlalu ketat, tebal dan berwarna gelap.

16. Pekerja yang tidak diijinakan bekerja diruang pengolahan yang mengidap penyakit menular seperti tipus, kolera, TBC, hepatitis, dan lain-lain atau pembawa kuman (carier).

17. Lantai/ tempat kerja disapu dan dipel setelah melakukan kegiatan pengolahan makanan.

18. Makan, bercakap-cakap, dan merokok merupakan hal-hal yang tidak diperbolehkan pada proses pengolahan. 19. Penilaian fisik air yang baik adalah tidak brwarna, tidak

berbau, dan tidak berasa.

(50)

C. Perilaku penjamah makanan

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Memakai celemek, masker, penutup kepala, sarung tangan, alas kaki (APD) saat bekerja/ mengolah makanan.

2. Menggunakan masker, penutup kepala dengan benar.

3. Keadaan kuku pengolah makanan selalu bersih, terpotong pendek dan rapi.

4. Pengolah makanan tidak memakai perhiasaan misal cincin atau gelang saat bekerja.

5. Pengolah makanan yang bekerja tidak sambil mengunyah makanan, berbicara, dan merokok.

6. Tidak batuk dan meludah di tempat pencucian peralatan makan pada saatpersiapan, pengolahan dan pemorsian.

7. Tempat sampah pada ruang pengolahan makanan tertutup, dilapisi plastik dan tidak menimbulkan bau.

8. Mencuci tangan setiap kali setelah melakukan aktivitas (setelah bersin, batuk, menguap, makan, dari kamar mandi, dsb).

9. Setelah mencuci tangan tidak mengeringkannya dengan celemek atau pakaian kerja.

10. Makanan yang matang ditempatkan pada tempat yang bersih dan tertutup.

11. Peralatan makanan dicuci bersih dengan sabun dan melakukan lebih lanjut dengan air panas.

12. Peralatan yang digunakan pada proses penyajian dalam kondisi bersih.

13. Pemorsian dilakukan dengan cepat (≤2jam). 14. Tidak menjamah makanan dengan tangan langsung.

15. Membersihkan tempat mengolah makanan setelah selesai kegiatan.

16. Bahan makanan yang diperoleh terdapat No. BPOM yang diawasi pemerintah.

17. Menutup luka pada luka terbuka saat mengolah makanan.

18. Mencuci peralatan yang sudah dipakai ditempat yang bersih, menggunakan air bersih dan terhindar dari pencemaran.

19. Bahan makanan disimpan bersama makanan yang telah matang.

(51)

Lampiran II

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth,

Bapak/ Ibu Responden Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Evi Hanita NIM : A11300884

Mahasiswa program S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang akan mengadakan penelitian dengan Judul “HUBUNGAN PENGETAHUAN Dan PERILAKU ORANG TUA TENTANG SANITASI MAKANAN TERHADAP KEJADIAN DEMAM THYPOID DI DESA KRAKAL”. Saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan –pertanyaan yag diajukan. Saya menjamin kerahasiaan dengan segala bentuk informasi yang bapak/ibu berikan dan apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, saya memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk meminta penjelasan dari peneliti.

Demikian penyampaian dari saya, atas segala perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

(52)

Lampiran III

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti, saya bersedia untuk berpatisipasi sebagai responden penelitian yang berjudul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANG TUA TENTANG SANITASI MAKANAN TERHADAP KEJADIAN DEMAM THYPOID DI DESA KRAKAL” yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 Keperawatan

STAKES Muhammadiyah Gombong.

Oleh peneliti, saya diharapkan untuk menjawab dan mengisi daftar pertanyaantentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Saya mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan resiko yang akan terjadi, karena itu jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya. Saya mengetahui bahwa catatan data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, semua berkas yang mencantumkan identitas saya akan dijaga kerahasiaannya.

Demikian hal ini saya buat, dengan ini saya menyatakan kesediaan saya secara sukarela Dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini tanpa ada unsure paksaan dari siapapun.

Alian, 2017

Responden,

(53)

UJI VALIDITAS DAN RELIABEILITAS Alpha Based on

Standardized

(54)

P13 1.6923 .48038 13

(55)

P15 68.3846 115.756 .469 . .747

B. PENGETAHUAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 13 100.0

Excludeda 0 .0

Total 13 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

(56)

P5 1.6154 .50637 13

P6 1.8462 .37553 13

P7 1.6923 .48038 13

P8 1.6923 .48038 13

P9 1.6154 .50637 13

P10 1.6923 .48038 13

P11 1.8462 .37553 13

P12 1.8462 .37553 13

P13 1.6154 .50637 13

P14 1.8462 .37553 13

P15 1.8462 .37553 13

P16 1.6923 .48038 13

P17 1.7692 .43853 13

P18 1.4615 .51887 13

P19 1.6154 .50637 13

P20 1.6923 .48038 13

P21 1.7692 .43853 13

P22 1.6154 .50637 13

P23 1.8462 .37553 13

P24 1.7692 .43853 13

P25 1.7692 .43853 13

Ptotal 19.6923 2.35884 13

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

(57)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada salah satu variabel penelitian yaitu tingkat depresi dan objek penelitian nya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ikut serta dalam mengembangkan peran wanita di Desa Purwokerto Kecamatan Brangsong Kabupaten

Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa semua variabel penelitian yang terdiri dari variabel ukuran dewan komisaris, komisaris independen, komite audit dan intellectual capital

Bagi penelitian selanjutnya yang memiliki minat untuk mengembangkan studi ini, saran peneliti yakni lebih mendalami kajian melalui item-item pernyataan yang lebih

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Anjarwati (2012) Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media audio visual pada kelas eksperimen, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat pemahaman siswa terhadap materi

Simpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap LUTS antara kelompok terapi tunggal dengan kelompok terapi kombinasi, dimana Terapi Kombinasi Tamsulosin dan

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang MahaEsa, karena atas karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Tesis dengan judul “Pengaruh