• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERIPERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERIPERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERIPERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN

PENGARUHNYA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED

DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI

AL-

MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN

KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AL ASMAROH

NIM 115-13-035

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERIPERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN

PENGARUHNYA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED

DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI

AL-

MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN

KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AL ASMAROH

NIM 115-13-035

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : Al Asmaroh

NIM : 115-13-035

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN

PENGARUHNYA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA

SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI

KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 11Agustus 2017

Pembimbing,

Dr. Budiyono Saputro, M. Pd

(5)

v SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI

KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Disusun oleh:

AL ASMAROH

NIM: 115-13-035

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Agustus 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan panitia Penguji:

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

Penguji I : Achmad Maimun, M.Ag.

Penguji II : Peni Susapti, M.Si.

Salatiga, Agustus 2017 Dekan FTIK IAIN Salatiga,

Suwardi, M.Pd.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Al Asmaroh

NIM : 115-13-035

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar–benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapatatau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, 08 Agustus 2017

Penulis

(7)

vii

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirrokhim

MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK

DAN PENGARUHNYA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL GUIDED

DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI

KECAMATAN KLEGO KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti, kepada Perpustakaan IAIN Salatiga atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan IAIN Salatiga, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan IAIN Salatiga dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 08 Agustus

2017

Yang menyatakan

Al Asmaroh

(8)

viii MOTTO

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya

memiliki ilmu, barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka

wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Ghozali Thoib dan Ibu

Suparni yang telah menjadi orang tua terhebat.

2. Kakak saya Maulani, adik saya Adi Wiguna, mbak Novi dan dek

Cantik yang saya sayangi.

3. Wildan Ramadhan Al-Asad yang telah menemani saya dalam

kondisi apapun.

4. Keluarga besar dari Bapak dan Ibu saya yang selalu mendo’akan.

5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M. Pd. selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing

dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Teman-teman PGMI angkatan tahun 2013 yang telah menjadi

teman terhebat.

7. Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan motivasi kepada

saya.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Atas nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan

syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan

taufik, hidayah, dan inayah_Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan

kelapangn hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar kita Muhammad SAW yang

selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiamah nantinya. Aamiin.

Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan

selesainya skripsi ini penulis menyadari betul banyak peran dari pihak lain yang

telah membantu baik dari segi moril maupun spiritual. Oleh karena itu penulis

tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI)

4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

(11)

xi

6. Bapak Kepala MI Al Ma’arif Gondanglegi, bapak Tugino, S.Pd.I yang telah

memberikan izin penelitian kepada penulis.

7. Bapak Syaifudin, S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran IPA kelas IV

MI Al-Ma’arif Gondanglegi.

8. Bapak dan Ibu guru dari MI Al-Ma’arif Gondanglegi yang telah menjadi

teman yang baik selama penelitian berlangsung.

9. Bapak (Ghozali Thoib) dan Ibu (Suparni) tercinta, Kakak (Maulani) dan Adik

(Adi Wiguna) tercinta, serta keluarga dari Bapak dan Ibu yang saya sayangi.

10.Teman-teman PGMI angkatan 2013 yang telah berjuang bersama.

11.Sahabat-sahabat saya ang telah member dukukan kepada saya.

12.Calon imam saya dan calon mertua saya.

13.Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulisan skripsi ini

Semoga amal kebaikan yang telah dicurahkan oleh penulis diterima Allah

SWT sebagai amal ibadah dan mendapat balasan yang berlipat ganda. Demikian

kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana ilmu bagi para

pembaca. Sebagai manusia biasa penulis menyadari banyak kekurangan, untuk itu

kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 08 Agustus 2017

Penulis

(12)

xii ABSTRAK

Asmaroh, Al. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan

Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya dengan Menggunakan Model

Guided Discovery Learning pada Siswa Kelas Iv Mi Ma’arif

Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Model Pembelajaran Guided Discovery Learning.

Model guided discovery learning sangat tepat diterapkan dalam

pembelajaran IPA khususnya materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya. Siswa akan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran karena mereka akan menemukan sendiri apa yang mereka pelajari dengan bimbingan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam penerapan model guided discovery learning pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya pada siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi tahun pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek

penelitiannya adalah semua siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 15 siswa terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran IPA tentang materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya diperoleh bahwa dengan menggunakan model guided discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI

Al-Ma’arif Gondanglegi. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang tuntas pada pra

(13)

xiii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIANTULISAN ... vi

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

MOTTO ... viii PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xiii DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii DAFTAR LAMPIRAN ... xix

(14)

xiv

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6

E. Kegunaan Penelitian ... 7

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 33

C. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI/SD... 36

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI/SD ... 36

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam /(IPA) di MI/SD ... 38

3. SK dan KD IPA di Kelas IV MI ……….… 39

4. Materi Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya 41 D. Model Guided Discovery Learning ... 49

1. Pengertian Model Guided Discovery Learning... 49

(15)

xv

Discovery Learning ... 50

3. Langkah-langkah Model Guided Discovery Learning 50 4. Prosedur Aplikasi Model Guided Discovery Learning 51 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 54

B. Deskripsi Awal (Pra Siklus) ………. 64

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 65

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 70

(16)

xvi DAFTAR TABEL

Tabel 2.1SK dan KD Kelas IV…………... 39

Table 3.1 Daftar Nama yang Telah Menjabat Menjadi Kepala Madrasah 56 Tabel 3.2 Daftar Keadaan Guru MI Al-Ma’arif Gondanglegi ………... 58

Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Al-Ma’arif Gondanglegi …... 59

Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi ...60

Tabel 3.5 Daftar Keadaan Gedung MI Al-Ma’arif Gondanglegi ...61

Tabel 3.6 Daftar Sarana dan Prasarana MI Al-Ma’arif Gondanglegi ... 62

Tabel 3.7 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa Kelas IV …... 64

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa Kelas IV ...76

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I ...78

Tabel 4.3 Kegiatan Belajar Siswa Siklus I ………...80

Tabel 4.4 Kegiatan Guru Siklus I ………...81

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ………...83

Tabel 4.6 Kegiatan Belajar Siswa Siklus II ... 84

Tabel 4.7 Kegiatan Guru Siklus II ………...85

Tabel 4.9 Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II ……...87

Tabel 4.10 Peningkatan Kegiatan Guru SiklusI ke Siklus II ………. 89

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus PTK ... 13

Gambar 2.1 Kerusakan Akibat Angin Topan ... 43

Gambar 2.2 Akibat Banjir ... 44

Gambar 2.3 Kekeringan ... 45

Gambar 2.4 Abrasi ………. 46

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 3 : Nilai Ulangan Harian Siswa (Pra Siklus)

Lampiran 4 : Lembar Soal Post-Test Siklus I dan Kunci Jawaban

Lampiran 5 : Lembar Soal Post-Test Siklus II dan Kunci Jawaban

Lampiran 6 : Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 7 : Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 10 : Daftar Nilai Siklus I

Lampiran 11 : Daftar Nilai Siklus II

Lampiran 12 : Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Siswa

Lampiran 13 : Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Siswa

Lampiran 14 : Dokumentasi

Lampiran 15 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 16 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 17 : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 18 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 19 : Nilai SKK Mahasiswa

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar (UUD), pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum

secara eksplisit pada alinea keempat. Bahkan, pendidikan sudah dianggap

sebagai sebuah hak asasi manusia yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh

semua anak. Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human

Right 1948 Pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa:

“Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah

bebas, paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib. Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia dan

pendidikan tinggi harus dapat diakses secara adil oleh semua” (Asih dan Sulistyowati, 2014: 1)

Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat penting bagi manusia.

Manusia yang selalu diiringi pendidikan, kehidupannya akan selalu

berkembang ke arah yang lebih baik. Pendidikan merupakan suatu hal yang

sangat penting di dalam kehidupan manusia, maka pendidikan hendaknya

dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas.

Dalam UU No.20 tahun 2013 pendidikan adalah upaya sadar dan

terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar

tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab,

kreatif, berilmu, sehat, dan berakhlak (berkarakter) mulia.Sistem Pendidikan

(20)

2

3pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

krhidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan hukum

yuridis tersebut, pendidikan nasional mengemban misi untuk membangun

manusia sempurna (insan kamil). Untuk membagun bangsa dengan jati diri

yang utuh, dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki materi yang holistik,

serta ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang baik. Dengan demikian

pendidikan nasionalharus bermutu dan berkarakter (Suyadi, 2013: 4-5).

Pendidikan adalah sarana untuk belajar. Belajar adalah proses

perubahan tingkah laku berikut adanya pengalaman. Pembentukan tingkah

laku ini meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan,

pemahaman, dan apresiasi. Selain itu, belajar adalah proses melihat,

mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari. Dengan demikian, belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakuakan individu secara sadar untuk

memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamati secara

langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung sebagai

pengalaman (latihan) dalam interaksinyadengan lingkungan

(Suprihatiningrum, 2016: 14-15).

Menurut Usman (dalam Hamid, 2014: 207) pembelajaran adalah

(21)

3

dasar hubungan timbal balik, yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dan

menurut Sujana (dalam Hamid, 2014: 207) proses pembelajaran merupakan

interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran, yang

satu sama yang lainnya saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk

mencapai tujuan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pengetahuan teori yang

diperoleh/disusun dengan cara yang khas-khusus, yaitu melakukan observasi

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan

demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang

lain. Dalam pengertian yang lain IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan

segala isinya (Ahmadi dan Supatmo, 2000: 2-6).Amiruddin (2012: 4)

berpendapat bahwa pendidikan IPA terjadi dalam situasi alamiah, yaitu

interaksi antara fenomena alam dan interaksi manusia dengan alam

lingkungannya.

Pendidikan IPAmemegang peranan sangat penting dalam alam

kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan kita sangat

tergantung dari alam, zat terkandung di alam, dan segala jenis gejala yang

terjadi di alam. IPA merupakan rumpun ilmu yang memiliki karakter khusus

yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa

(22)

4

Cabang ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi,

Fisika, Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Asih dan Sulistyowati, 2014: 22).

Perubahan lingkungan fisik adalah keadaan sekitar yang

mempengaruhi dan mendukung kehidupan. Lingkungan fisik meliputi tanah,

air dan udara. Perubahan lingkungan dapat diakibatkan oleh kegiatan manusia

maupun gejala alam. Gejala alam yang mempengaruhi perubahan lingkungan

diantaranya adalah angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang laut.

Berdasarkan hasil survei di MI Al-Ma’arif Gondanglegi Kecamatan

Klego Kabupaten Boyolali pada hari Sabtu tanggal 11 Maret 2017, peneliti

menemukan permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas IV.

Permasalahan yang peneliti temui yaitu nilai rata-rata hasil belajar IPA masih

di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di

sekolah yaitu 70. Nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA di kelas IV

yaitu 54,67 dan dari 15 siswa hanya 5 siswa (33,33%) yang telah mencapai

KKM, sedangkan 10 siswa (66,67%) yang belum mencapai KKM.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa agar

potensi-potensi yang ada pada peserta didik dapat ditingkatkan, sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat khususnya pada hasil belajar IPA materi

perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya.

Dengan diterapkannya modelguided discovery learningdiharapkan

siswa lebih memahami IPA pada materi perubahan lingkungan fisik dan

(23)

5

sebelumnya.Model penemuan (discovery) merupakan pembelajaran yang lebih

menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan model

penemuan lebih mengutamakan proses dari pada hasil.Modelguided discovery

learning adalah suatu pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa

contoh-contoh topik spesifik danmemandu siswa untuk memahami topik

tersebut (Eggen dan Kaunchak, 2012: 177).

Modelguided discovery learning sangat tepat diterapkan dalam

pembelajaran IPA khususnya materi perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya. Siswa akan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran

karena meraka akan menemukan sendiri apa yang mereka pelajari dengan

bimbingan guru dengan cara mereka menemukan senderi materinya itu berarti

mereka lebih paham terhadap materi tersebut dan tentunya pembelajarannya

akan lebih bermakna.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN HASIL

BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN

PENGARUHNYA DENGAN MENGGUNAKAN MODELGUIDED

DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF

GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

(24)

6

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini apakah penerapan model

pembelajaran guided discovery learningdapat meningkatkan hasil belajar IPA

materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya pada siswa kelas IV MI

Al-Ma’arif Gondanglegi tahun pelajaran 2016/2017 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

dalam penerapan modelguided discovery learningpada mata pelajaran

IPAmateri perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya pada siswa kelas IV

MI Al-Ma’arif Gondanglegi tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakandan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan

dalam penelitian ini adalah penerapan modelguided discovery

learningdapat meningkatkan hasil belajarmata pelajaran IPA materi

perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya pada siswa kelas IV MI

Al-Ma’arif Gondanglegi tahun pelajara 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model guided discovery learningbisa dikatakan berhasil

jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

a. Nilai siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi memenuhi KKM

(25)

7

b. Siklus akan berhenti apabila tercapainya kriteria ketuntasan klasikal

dari jumlah seluruh siswa ≥ 85%.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif

bagi siswa terhadap hasil belajar serta peningkatan pemahaman materi

perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

metode pembelajaran alternatif bagi guru untuk mengajarkan IPA

terutama pada materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

yang lebih mudah dipahami oleh siswa.

c. Bagi Sekolah

Dengan mengetahui penerapan modelguided discovery

learningdi MI Al-Ma’arif Gondanglegi, hasil penelitian ini diharapkan

dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan

dan pengembangan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah

(26)

8 d. Bagi Penulis

Dengan melaksanakan penelitian ini penulis dapat memperoleh

pengalaman langsung dalam menerapkan model guided discovery

learning.

2. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam

inovasi penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

b. Penelitian ini dapat dijadikah sebagai bahan pertimbangan dalam

menambah khasanah pengethuan tentang media pendukung kegiatan

pembelajaran.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Gagne dan Bringgs (dalam Jamil

Suprihatiningrum, 2016:37) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui

penampilan siswa (learner’s performance). Dan hasil belajar menurut

Reigeluth (dalam Jamil Suprihatiningrum, 2016: 37) adalah suatu kinerja

(performance) yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan)

yang telah diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan

(khusus) perilaku (unjuk kerja).Hasil belajar dibedakan dalam tiga aspek,

yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar

(27)

9

fisik dan pengaruhnya pada siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi

semester genap dengan menggunakan model guided discovery learning.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut H.W. Fowler (dalam Ahmadi dan Supatmo, 2000: 1) Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan,

yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan

terutama atas pengamatan dan induksi. IPA adalah ilmu yang mempelajari

alam dengan segala isinya (Ahmadi dan Supatmo, 2000: 6). Materi pada

pembelajaran IPA dalam tulisan ini adalah perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya.

3. Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya

Lingkungan fisik adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi dan

mendukung kehidupan. Lingkungan fisik meliputi tanah, air, dan udara.

Perubahan lingkungan dapat diakibatkan oleh kegiatan manusia maupun

gejala alam. Gejala yang mempengaruhi perubahan lingkungan fisik, yaitu

angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang laut. Perubahan lingkungan

fisik berdampak pada daratan, antara lain erosi tanah, banjir, abrasi dan

tanah longsor.

4. Model Guide Discovery Learning

Model adalah gambaran kecil atau miniatur dari sebuah konsep

besar. Model pembelajaran adalah gambaran kecil dari konsep

pembelajaran secara keseluruhan. Termasuk dalam hal ini adalah tujuan

(28)

10

suatu perencanaa atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

pembelajaran (Suyadi, 2013:14).

Guided discovery learning terdidri dari tiga suku kata, yaitu yang

pertama terdiri dari kata “guided” yang artinya terbimbing, yang kedua

“discovery” yang artinya penemuan, dan yang terakhir yaitu “learning”

yang artinya pembelajaran. Jadi jika digabungkan guided discovery

learning artinya pembelajaran penemuan terbimbing.Menurut Eggen dan

Kaunchak (2012: 177) modelguided discovery learning adalah suatu

pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik

spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara

(a) merencanakan, (b) melaksanakan, dan (c) merefleksikan tindakan

secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan mempebaiki kinerjanya

sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah dan

Dwitagama, 2010: 9). Berikut adalah karakteristik PTK:

a. An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari kerisauan

guru akan kinerjanya).

b. Self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak

(29)

11

c. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.

d. Tujuannya memperbaiki pembelajaran (Aqib, dkk., 2008: 3).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian : MI Al Maarif Gondanglegi

b. Waktu Penelitian : Senin, 24 April 2017

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV

MI Al Ma’arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali yang

berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 7 laki-laki dan 8 perempuan.

4. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Arikunto, dkk (2007: 17-20) langkah-langkah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini penelitian menjelaskan tentang apa, mengapa,

kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan. Langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai

berikut:

1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa sebelum tindakan

penelitian.

2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

belajar siswa.

(30)

12

4) Menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

b. Tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan penelitian adalah implementasi atau

penerapan isi rancangan, tahap ini dilaksanakan di kleas sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah di susun dengan

menggunakn metode guided discovery learning.

c. Pengamatan (observing)

Kegiatan pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh

pengamat (peneliti). Kegiatan pengamatan dilaksanakan secara

bersama-sama dengan kegiatan tindakan. Kedua kegiatan tersebut

tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

d. Refleksi (reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali

apa yang sudah dilakukan. Dalam kegiatan ini peneliti mengobservasi

kekurangan-kekurangan yang ada pada kegiatan pelaksanaan

pemelajaran. Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang

diharapkan maka perlu dilanjutkan pada siklus II, begitu seterusnya

(31)

13

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tersebut siklus PTK dapat

digambarkan sebagai berikut (Arikunto, dkk., 2007: 1) :

Gambar 1.1 Siklus PTK

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data

dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian (Kusumah dan Dwitagama, 2010: 66).

Peneliti biasanya melakukan observasi secara langsung pada

kegiatan-kegiatan disekolah, seperti: kegiatan guru dalam mengelola

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

(32)

14

kelas, kegiatan guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar yang

berkaitan dengan upaya peningkatan hasilbelajar IPA dengan metode

guided discovery learning. Instrumen yang paling tepat dalam teknik

observasi adalah melengkapinya dengan format atau blangko

pengamatan.

b. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui dokumentasi berupa silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat

atau media yang digunakan, nilai siswasebelum dan sesudah

penelitian, foto kegiatan penelitian dan hal-hal lain yang dianggap

penting bagi penelitian ini.

c. Tes

Pengumpulan data melalui tes digunakan untuk mengetahui

hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian. Pengumpulan data

melalui tes berupa soal-soalyang diberikan setelah materi disampaikan

kepada siswa.

Alat pengumpulan data perupa tes adalah alat ukur yang

diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang

diharapkan baik secara tertulis, lisan maupun tindakan. Data penelitian

ini biasanya berupa data kuantitatif (sebagian besar) dan dapat pula

(33)

15 6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adallah alat bantu yang dipilih dan diigunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis. Adapun instrumen yang digunakan dalam

menelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah lembar penilaian untuk menilai

aktifitas belajar siswa dan performance guru dalam mengajar.

b. Lembar Soal Ujian (Tes)

Lembar soal ujian (tes) adalah alat ukur yang digunakan dalam

rangka pengukuran dan penilaian. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tertulisyang dilaksanakan setelah proses

pembelajaran dengan menggunakan model guided discovery learning.

c. Silabus

Silabus diperlukan dalam instrumen penelitian adalah untuk

mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok

pembelajaran, dan indikator.

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP digunakan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran

dalam mencapai kompetensi dasar.

7. Analisis Data

Analisis data adalah usaha untuk memilih, memilah, membuang,

(34)

16

untuk menjawab pertanyaan pokok: (a) tema apa yang dapat ditemakan

pada data, (b) seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan

penelitian (Arikunto, dkk., 2007:132).

Analisis data sangat diperlukan untuk mengetahui hasil dan untuk

menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah

dikumpulkan pada setiap siklusnya. Penelitian ini menggunakan analisis

data dengan rumus sebagai berikut:

a. Penilaian Ketuntasan Belajar

Penilaian ketuntasan belajar dapat menggunakan rumus berikut

(Djamarah, 2000: 226) :

Keterangan:

P = Nilai dalam persen

N = Jumlah keseluruhan

F = Frekuensi

b. Penilaian Rata-rata Kelas

Penilaian rata-rata kelas dapat menggunakan rumus (Djamarah,

(35)

17 H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data

pada penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan sebagai

berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman

judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan,

lembar pernyataan kealian tulisan, motto dan persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar

lampiran.

2. Bagian Inti

BAB 1 pendahuluan terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan,

kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II kajian pustaka terdiri dari: hasil belajar, Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA), materi sifat-sifat benda dan perubahannya, dan model guided

discovery learning

BAB III pelaksanaan penelitian terdiri dari: subjek penelitian,

deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, dan deskripsi pelaksanaan

penelitian siklus II.

BAB IV hasil penelitian dan pemmbahasan terdiri dari: hasil

(36)

18

BAB V penutup terdiri dari: kesimpulan, saran, kata penutup.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

(37)

19 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut R. Gagne (1989) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu

proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan

tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai

suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi.

Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari

seorang pendidik atau guru. Adapun menurut Burton dalam Usman dan

Setiawati (1993:4) belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu yang lain

dan individu dengan lingkungannya. Sementara menurut E.R. Hilgard

(1962) belajara dalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap

lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan,

kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan dan pengalaman

(Susanto, 2013: 1-3).

Menurut Skinner (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2002: 9) belajar

adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi

(38)

20

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah sutau aktivitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh pemahaman atau

pengetahuan sehingga terjadi adanya perubahan tingkah laku ke arah yang

lebih baik.

2. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya diperhatikan

beberapa prinsip belajar, sehingga pada waktu proses pembelajaran

berlangsung siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 42-49) prinsip-prinsip belajar

terdiri dari perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan

langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,

serta perbedaan individual. Berikut uraiannya:

a. Perhatian dan Motivasi

Menurut Gagne dan Berlier (1984) perhatian mempunyai

peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar

pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adnya perhatian tak

mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada

siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan yang

penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang

menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat

(39)

21

erat kaitannya dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap

sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan

dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi

tersebut. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya

sendiri, dan dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain,

dari guru, orang tua, teman, dan sebagainya.

b. Keaktifan

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak

adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat

sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak

bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan

kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak atif

mengalami sendiri.

Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang

sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar

menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan

keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari

kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah

diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, menulis, mendengar,

berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Dan kegiatan

psikis bisa berupa penggunaan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk

(40)

22

dengan konsep yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan

sebagainya.

c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Menurut Edgar Dale belajar yang paling baik adalah belajar

melalui pengalaman secara langsung. Dengan belajar melalui

pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung

tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan

bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan

oleh Jhon Dewey. Ia berpendapat bahwa belajar sebaiknya dialami

melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan siswa secara

aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan

masalah (problem solving).

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan

keterlibatan fisiksemata, namun lebih dari itu yang utama adalah

keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif

dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan

internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga

pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan

(41)

23

d. Pengulangan

Menurut teori Psikologi Daya belajar adalah melatih daya-daya

yang ada pada manusia yang terdiri atas daya pengmat, menanggap

mengingat, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan melakukan

pengulangan maka daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya

pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang

dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi

sempurna.

Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori

Psikologi Asosiasi atau Koneksionisme dengan tokohnya Thomdike, ia

mengungkapkan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan antara

stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap

pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.

Seperti kata pepatah “latihan menjadi sempurna”.

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bawa prinsip

pengulangan masih diperlukan dalam belajar. Metode drill dan

stereotyping adalah bentuk belajar yang menekankan prinsip

pengulangan.

e. Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan dalam mempelajari

bahan ajar, adanya hambatan tersebut maka timbullah motif untuk

(42)

24

Apabila hambatan tersebut telah diatasi, artinya tujuan belajar telah

tercapai, maka ia akan masuk ke tujuan baru, demikian seterusnya.

Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan

dengan baik maka bahan ajar haruslah menantang. Tantangan yang

dihadapi siswa dalam bahan ajar membuat siswa lebih semangat untuk

mempelajarinya. Metode pembelajaran yang memberikan tantangan

bagi siswa untuk belajar lebih giat dan sungguh-sungguh yaitu seperti

metode eksperimen, inkuiri dan discovery.

f. Balikan dan Penguatan

Menurut teori belajar operant conditionong dari B.F Skinner, ia

berbendapat bahwa siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui

dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan merupakan

balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar

selanjutnya.

Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapat nilai yang baik

dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih

giat lagi. Nilai yang baik merupakan operant conditionong atau

penguatan positif. Format sajian berupa tanya jawab, diskusi,

eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara

belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan

penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui

penggunaan pembelajaran tersebut ini akan membuat siswa terdorong

(43)

25

g. Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang sangat unik artinya tidak ada

dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu

dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis,

kepripadaian, dan sifat-sifatnya.Perbedaan individual ini berpengaruh

pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu

diperhatikan oleh guru dalam uapaya pembelajaran.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil belajar yang diuraikan

di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dan K. Brahim (dalam Ahmad

Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs (dalam Jamil

Suprihatiningrum, 2016: 37) adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui

penampilan siswa (learner’s performance). Sedangkan menurut Reigeluth

(dalam Jamil Suprihatiningrum, 2016: 37) hail belajar adalah suatu kinerja

(44)

26

yang telah diproleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan

(khusus) perilaku (unjuk kerja).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan

pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan

tujuan pembelajaran. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui apakah

hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan yang dikehendaki dapat

diketahui melalui evaluasi. Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian

ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut. Penilaian hasil belajar

siswa mencakup segala hal, yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)

dan keterampilan (psikomotorik).

Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah hal-hal

sebagai berikut (Djamarah dan Zain, 2006: 105-106) :

a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual dan kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran intruksional

khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individual dan kelompok.

Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak

ukur keberhasilan adalah daya serap. Penentuan keberhasilan belajar di

tentukan oleh masing-masing sekolah dengan istilah Kriteria Ketuntasan

(45)

27

2. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotor. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Aspek Kognitif

Aspek kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan

berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah, seperti pengetahuan

komprehensif, aplikatif, sintesis, analisis, dan pengetahuan evaluatif.

Aspek kognitif adalah aspek yang membahas tujuan pembelajaran

berkenaan dengan proses mental yaitu dari tingkat pengetahuan

samapai ke tingkat evaluasi (Jamil Suprihatiningrum, 2016: 38).

Menurut Jarolimek dan Foster (dalam Dimyati dan Mudjiono,

2002: 202) tujuan aspek kognitif behubungan dengan ingatan atau

pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi, serta pengembangan

keterampilan intelektual. Taksonomi atau penggolongan tujuan ranah

kognitif oleh Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 202-204),

mengemukakan adanya enam kelas/tingkat yaitu:

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan tingkat terendah tujuan ranah

kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap

pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam

(46)

28

2) Pemahaman

Pemahaman merupakan tingkat berikutnya dari tujuan

aspek koqnitif berupa kemampuan memahami/mengerti tentang isi

pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan

isi pelajaran yang lainnya. Dalam pemahaman, siswa diminta untuk

membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di

antara fakta-fakta atau konsep.

3) Penggunaan/Penerapan

Penerapan merupakan kemampuan menggunakan

generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi

kongkret dan situasi baru. Untuk penggunaan/penerapan siswa

dituntut memiliki kemampuan menyeleksi atau memilih

generalisasi/abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan,

gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru

dan menerapkannya secara benar.

4) Analisis

Merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke

bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.

5) Sintesis

Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan

(47)

29 6) Evaluasi

Evaluasi merupakan kemampuan menilai isi pelajaran

untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa

diminta untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki untuk menilai suatu kasus.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan

sikap, nilai, minat dan apresiasi. Kratwohl, Bloom, dan Masia (dalam

Dimyati dan Mudjiono, 2002: 205-206) mengemukakan taksonomi

tujuan ranah afektif sebagai berikut:

1) Menerima

Menerima merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif

berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang meningkat

secara lebih aktif.

2) Merespons

Merespons merupakan kesempatan untuk menanggapi

stimulan dan merasa terikat secara aktif memperhatikan.

3) Menilai

Menilai merupakan kemampuan menilai gejala atau

kegiatan sehingga dengan sengaja merespons lebih lanjut untuk

mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang

(48)

30

4) Mengorganisasi

Mengorganisasi merupakan kemampuan untuk membentuk

suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang

dipercaya.

5) Karakterisasi

Karakterisasi merupakan kemampuan untuk

mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu

merespons, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau

membuat pertimbangan-pertimbangan.

c. Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik,

manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan

koordinasi badan. Kibler, Barket, dan Miles (dalam Dimyati dan

Mudjiono, 2002: 207-208) mengemukakan taksonomi ranah tujuan

psikomotorik sebagai berikut:

1) Gerakan tubuh yang mencolok

Gerakan tubuh yang mencolok merupakan kemampuan

gerakan tubuh yang menekankan kepada kekuatan, kecepatan, dan

ketepatan. Untuk gerakan tubuh yang mencolok, siswa harus

mampu menunjukkan gerakan yang menggunakan kekuatan tubuh,

gerakan yang memerlukan kecepatan tubuh, dan gerakkan yang

(49)

31

2) Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan

Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan merupakan

keterampilan yang berhubungan dengan urutan atau pola dari

gerakan yang dikoordinasikan, biasanya berhubungan dengan

gerakan mata, telinga, dan badan.

3) Perangkat komunikasi nonverbal

Perangkat komunikasi nonverbal merupakan kemampuan

mengadakan tanpa kata. Dalam perangkat komunikasi nonverbal

ini, siswa diminta untuk menunjukkan kemampuan berkomunikasi

menggunakan bantukan gerakan tubuh dengan atau tanpa

menggunakan alat bantu.

4) Kemampuan berbicara

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang

berhubungan dengan komunikai secara lisan. Untuk kemampuan

berbicara, siswa harus mampu menunjukkan kemahirannya

memilih dan menggunakan kata atau kalimat sehingga informasi,

ide, atau yang dikomunikasikannya dapat diterima secara mudah

oleh pendengarnya.

Sedangkan menurut Simson ( dalam Hamzah dan Nurdin,

2015: 60-61) menyebutkan bahwa taksonomi dalam aspek

(50)

32 1) Persepsi

Persepsi berkenaan dengan penggunaan indera dalam

melakukan kegitan. Seperti mengenal kerusakan mesin dari

suaranya yang sumbang atau menghubungkan suara musik

dengan tarian tertentu.

2) Kesiapan

Kesiapan perilaku untuk kegiatan atau pengalaman

tertentu. Termasuk di dalamnya mental set (kesiapan mental),

physical set (kesiapan fisik) atau emotional set (kesiapan emosi

perasaan) untuk melakukan suatu tindakan.

3) Gerakan terbimbing

Gerakan terbimbing adalah gerakan yang berada pada

tingkat mengikuti suatu model dan ia lakukan dengan cara

meniru model tersebut dengan cara mencoba sampai dapat

menguasai benar gerakan itu.

4) Gerakan terbiasa

Gerakan terbiasa adalah berkenaan dengan penampilan

respons yang sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang

ditampilkan menunjukkan suatu kemahiran. Seperti menari dan

(51)

33

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut teori Gestalt (dalam Ahmad Susanto, 2013: 12) belajar

merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa

raga siswa mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan

sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari

lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

dua hal, yaitu siswa itu sendiri dan lingkungannya.

Pendapat yang senanda dikemukakan oleh Wasliman (dalam

Ahamad Susanto, 2013: 12-13) bahwa hasil belajar yang dicapai siswa

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik

faktor internal maupun faktor eksternal. Secara perinci, uraian faktor

internal dan eksternal, seagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri siswa, yang mempengaruhi belajarnya. Faktor internal ini meliputi

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,

kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa hasil belajar siswa

(52)

34

faktor yang saling mempengaruhi. Ruseffendi (dalam Ahmad Susanto,

2013: 14-18) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu:

a. Kecerdasan Anak

Kecerdasan seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat

dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidak

suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar

untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang

diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti

pelajaran.

b. Kesiapan atau Kematangan.

Dalam proses belajar, kesiapan atau kematangan ini sangat

menentukan keberhasilan dalam belajar. Belajar akan lebih berhasil

jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena

kematangan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuan

anak.

c. Bakat anak

Menurut Caplin (dalam Ahmad Susanto, 2013: 16) yang

dimaksud dengan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

(53)

35

d. Kemauan Belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan adalah

membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar.

Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung jawab yang

besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang

diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam

mencapai keberhasilan belajar.

e. Minat

Minat yaitu kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap

sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat yang besar terhadap

pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa

yang lainnya. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap

materi itulah yang memungkinkan siswa tersebut belajar lebih giat

lagi, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

f. Model Penyajian Materi Pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pad model

penyajian materi. Model materi yang menyenangkan, tidak

membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa

tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.

g. Pribadi dan Sikap Guru

Kepribadian dan sikap guruyang kreatif dan penuh inovatif

(54)

36

kreatif ini. Pada intinya pribadi dan sikap guru disini akan menjadi

contoh dan ditiru oleh siswanya.

h. Susunan Pengajaran

Susunan pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis

antar siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif di

antara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses

pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat

meningkat secara maksimal.

i. Kompetensi Guru

Guru yang profesional memiliki kemampuan-kemampuan

tertentu. Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu

siswa dalam belajar. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki

kompeten dalam bidangnya danmenguasai dengan baik bahan yang

akan diajarkan serta mampu memilih metode mengajar yang tepat.

j. Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku

manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena

itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun

akan turut mempengaruhi kepribadian siswa.

C. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI/SD

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam di MI/SD

Apakah yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?

(55)

37

alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Ilmu

adalah pengetahuan ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah,

artinya diperoleh dengan metode ilmia. Dua sifat ilmu yaitu rasional dan

objektif. Rasional artinya masuk akal, logis,atau dapat diterima akal sehat.

Dan objektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataan,

atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian ini, IPA dapat

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat

kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Sulistyowati, 2014: 23).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berupaya membangkitkan minat

manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang

alam dan seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya.

IPA di MI/SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa

ingin tahu siswa secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka

mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas

berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah.Fokus

program pengajaran IPA di MI/SD hendaknya ditujukan untuk memupuk

minat dan pengembangan siswa terhadap dunia mereka di mana mereka

hidup (Usman Samatowa, 2011: 2).

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA diajarkan di

sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran

itu dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan-alasan terebut

(56)

38

a. IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan materil suatu bangsa

banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang

IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi.

b. Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan

suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis.

c. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan

sendiri oleh anak, maka IPA tidakla merupakan mata pelajaran yang

bersifat hapalan belaka.

d. Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu

mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara

keseluruhan.

2. Tujuan IPA di MI/SD

Adapun tujuan IPA di MI/SD dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) menurut Mulyasa (2006:111) adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

(57)

39

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

3. SK dan KD di MI kelas IV

Tabel 2.1 SK dan KD Kela IV

Setandar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)

1. Memahami hubungan antara

struktur organ tubuh manusia dan fungsinya.

1.1Mendeskripsikan hubungan

antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.

1.2Menerapkan cara memelihara

kesehatan kerangka tubuh.

1.3Mendeskripsikan hubungan

antara struktur panca indera dengan fungsinya.

1.4Menerapkan cara memelihara

kesehatan panca indera.

2. Memahami hubungan antara

struktur bagian tumbuhan

dengan fungsinya.

2.1Menjelaskan hubungan antara

struktur tumbuhan dengan

fungsinya.

2.2Menjelaskan hubungan antara

struktur batang dengan

fungsinya.

2.3Menjelaskan hubungan antara

struktur daun dengan fungsinya.

2.4Menjelaskan hubungan antara

bunga dengan fungsinya.

3. Menggolongkan hewan

berdasarkan jenis makanannya.

3.1Mengidentifikasi jenis makanan hewan.

3.2Menggolongkan hewan

berdasarkan jenis makanannya.

4. Memahami daur hidup beragam

jenis makhluk hidup.

4.1Mendeskripsikan daur hidup

beberapa hewan di lingkungan

sekitar, misalnya kecoa,

nyamuk, kupu-kupu, kucing.

(58)

40

terhadap hewan peliharaan,

misalnya kucing, ayam, ikan.

5. Memahami hubungan

makhluk hidup dan antara

makhluk hidup dengan

lingkungannya.

5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan

hubungan “makanan dan dimakan” antara makhluk

hidup (rantai makanan).

5.2 Mendeskripsikan hubungan

makhluk hidup dengan

lingkungannya.

6. Memahami beragam sifat

dan peruahan wuud benda

6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud.

6.3 Menjelaskan hubungan antara

sifat bahan dengan

kegunaannya.

7. Memahami gaya dapat

mengubah gerak dan/

bentuk suatu benda

7.1Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

7.2Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.

8. Memahami berbagai bentuk

energi dan cara

penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

8.1Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

8.2Menjelaskan berbagai energi

alternatif dan cara

penggunaannya.

8.3Membuat suatu karya/model

untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/ parasut.

Gambar

Gambar 1.1 Siklus PTK
Tabel 2.1 SK dan KD Kela IV
Gambar 2.1Kerusakan Akibat Angin Topan
Gambar 2.3 Akibat Banjir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, tokoh merupakan unsur yang penting dalam karya sastra (novel), karena suatu peristiwa terjadi karena reaksi para tokoh, tanpa tokoh tidak mungkin

Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi disiplin pegawai negeri sipil dalam menyelenggarakan peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN TEKSTIL PADA PRAKTEK PEMBUATAN ANYAMAN TAPESTRI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden. dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui penerapan

Mewujudkan Pemilu yang Lebih Berkualitas. Jakarta: Rajawali Pers. Dinamika Pilkada Kabupaten Grobogan. Indonesia: Iskra Publisher. Pemikiran dan Perubahan Politik. Public

Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain

Pada hasil penelitian, setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam secara signifikan menurunkan intensitas nyeri sesuai dengan teori Priharjo (2003, dalam Jayanthi,

Adalah suatu kegiatan ijtihad yang dilakukan seorang ulama mengenai hukum syara', dengan menggunakan metode istinbath hukum yang telah dirumuskan oleh imam mazhab, baik yang