ABSTRAK
Operasi mayor merupakan stressor yang memicu reaksi kognitif berupa mekanisme koping. Mekanisme koping yang maksimal dapat membantu mengatasi stres pre operasi sehingga operasi dapat berjalan baik dan komplikasi pasca operasi akibat stres dapat dicegah. Namun karena setiap individu memiliki keunikan sifat, mekanisme koping yang digunakan berbeda-beda. Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan mengidentifikasi mekanisme koping yang banyak digunakan pasien pre operasi mayor.
Empat puluh empat orang responden direkrut dengan teknik incidental sampling untuk diikutsertakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner Skala Koping Jalowiec dan dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh pasien pre operasi mayor (75%) cenderung menggunakan mekanisme koping berfokus pada masalah, dan sisanya (25%) menggunakan mekanisme koping berfokus pada emosi. Mekanisme koping terbanyak yang digunakan adalah “berharap segala sesuatunya akan menjadi lebih baik”, dan “berdoa (shalat), mempererat hubungan dengan Tuhan”, yang termasuk mekanisme koping berfokus pada emosi, serta “mencoba menemukan hikmah dari keadaan sakit” dan “merencanakan hal-hal terbaik untuk masa depan”, yang termasuk mekanisme koping berfokus pada masalah.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi pihak pengelola rumah sakit untuk memfasilitasi kunjungan ahli agama dan memberikan kesempatan pasien untuk mengekspresikan perasaan dan harapan-harapannya.
ABSTRACT
Coping mechanism could help patients cope the pre operative stress. However each individual would have different coping mechanisms because of their unique tendency. This descriptive quantitative research aimed to identify the coping mechanisms widely used by pre operative patients. Data was collected by Jalowiec Coping Scale questionnaire and analized by mean formula. After 20 days, there were found 44 respondents who almost used problem focused coping (75%), and the other (25%) were on emotion focused coping. The way of coping method the most used was “Hope everything will be better” and “Praying” which included in emotion focused coping, and “Try to find the meaning of the condition”, and “Plan for the best thing for the future” which included in problem focused coping.
Based on this study, better if the hospital to facilitate religious leader visit for patients and give a chance to express their feelings and hopes.