ABSTRACT
The study conducted to investigate the effect of shift work to work stress at Djoeroe Masak Bandung. Data were collected through direct surveys and literature study. The questionnaire were sent 50 respondents and as many as 45 questionnaire were returned with 90% return rate. From descriptive studies that have been made know to the welfare of employees in restaurant Djoeoroe Masak Bandung in that catagory quite high and work stress of employees in restaurant Djoeoroe Masak Bandung quite stress catagory. From hypothesis tested in this study, suggests that the welfare of employees no effect on work stress.
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ...viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan ... 5
1.5 Sistematika Penulisan... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Shift Kerja ... 7
2.1.2 Sistem Shift Kerja ... 10
2.1.3 Sikap Tenaga Kerja Terhadap Shift Kerja ... 11
2.1.4 Efek Shift Kerja ... 11
2.1.5 Stress Kerja ... 13
2.1.6 Jenis Stress Kerja ... 14
2.1.7 Penyebab Stress ... 15
2.2 Gambar Model ... 17
2.3 Penelitian Terdahulu ... 17
2.4 Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN... 23
3.2 Visi dan Misi Restoran Juru Masak ... 23
3.3 Metode Penelitian... 23
3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
3.3.2 Metode Pengambilan Sampel ... 24
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.3.4 Prosedur Pengumpulan Data ... 27
3.4 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 27
3.4.1 Pengukuran Variabel ... 27
3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 28
3.5 Metode Analisis Data ... 30
3.5.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 30
3.5.2 Analisis Regresi Sederhana ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 33
4.2 Statistik Deskriptif ... 33
4.2.1 Jenis Kelamin ... 33
4.2.3 Masa Kerja ... 34
4.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 36
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 44
4.5 Pembahasan Hasil ... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46
5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Saran ... 47
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Penelitian Sebelumnya ... 18
Tabel II Tabel Sampling Sakaran, 1992 ... 25
Tabel III Pemberian Bobot Menurut Skala Likert ... 27
Tabel IV Variabel Independen ... 29
Tabel V Koefisien Kolerasi Hasan ... 31
Tabel VI Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33
Tabel VII Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 34
Tabel VIII Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 35
Tabel IX Hasil Akhir Pengujian Validitas Terhadap Shift Kerja ... 36
Tabel X Hasil Akhir Pengujian Reliabilitas Terhadap Shift Kerja... 37
Tabel XI Hasil Akhir Pengujian Validitas Terhadap Stress Kerja Karyawan ... 38
Tabel XII Hasil Akhir Pengujian Reliabilitas Terhadap Stress Kerja Karyawan .... 39
Tabel XIII Hasil Akhir Keseluruhan Pengujian Reliabilitas... 40
Tabel XIV Tabulasi Shift Kerja ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Struktur Organisasi Restoran Djoeroe Masak ... 51
Lampiran B Kuesioner Penelitian ... 52
Lampiran C Berita Acara Bimbingan ... 59
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Sejak revolusi industri, para tenaga kerja sudah menjalankan pekerjaannya sesuai dengan jadwal kerja dari pagi hingga sore hari dan kemudian beristirahat di malam harinya. Namun kini, karena adanya perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi dan perubahan metode produksi di banyak negara industri, sehingga jadwal kerjapun diperluas (Knutsson, 1989).
Perluasan dan perubahan yang terjadi, yaitu seperti penggunaan shift kerja untuk menjamin kelancaran operasional industri membutuhkan pekerja yang bersedia untuk bekerja pada waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing perusahaan (Knutsson, 1989).
Normalnya orang bekerja sejak pagi sampai sore, namun sekarang banyak juga pekerjaan yang dilakukan dari malam hingga pagi hari terutama di kota-kota besar. Dengan semakin berkembangnya perindustrian dan jasa pelayanan mengharuskan suatu pekerjaan dilakukan 24 jam perhari. Karena keterbatasan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan pasar tersebut, maka konsekuensinya perusahaan harus melakukan pembagian waktu kerja (shift).
2
yang menerapkan sistem shift kerja ini harus benar-benar memahami konsekuensi terhadap penjadwalan kerja yang telah dirancang tersebut. Secara sepintas dapat dibayangkan perbedaan kondisi kerja pada shift siang dan shift malam. Resiko kerja pun berbeda. Karyawan yang bekerja pada shift malam tentu lebih mudah merasa lelah dan mengantuk. Mereka yang sudah terbiasa shift siang akan mempunyai pola kantuk dan tidur tertentu, yang membutuhkan penyesuaian jika harus berganti ke shift malam. Hal yang sama pun berlaku sebaliknya. Shift kerja khususnya pada saat malam hari merupakan suatu kondisi yang dapat menghambat kemampuan adapatasi pekerja, baik dari aspek biologis maupun sosial. Contoh pekerjaaan yang membutuhkan shift kerja (kerja gilir) adalah pegawai restoran, sopir travel, dokter, perawat, bidan, polisi, satpam, pekerja pabrik, petugas pemadam kebakaran, wartawan, penyiar radio, pemandu lalu lintas udara, operator jaringan, pilot, bartender dan lain-lain.
Namun, seringkali keengganan pada shift kerja muncul sebagai respon yang biasanya diberikan oleh para pekerja karena ketika bekerja pada shift malam, setiap pekerja memiliki karakter individu yang berbeda-berbeda, diantara pekerja ada yang senang dan ada yang tidak senang jika menjalankan pekerjaannya diluar jam kerja normal. Rasa kengganan akan menghasilkan dampak pada pekerja, berupa “depressive mood” (Nakata, 2011). “Depressive mood”, yaitu dapat dilihat dengan perilaku yang “ogah-ogahan”
3
kemudian stress yang tidak ditangani dengan baik, sehingga seseorang dapat mengalami depressive mood.
Depressive mood adalah keadaan internal, subjektif, tetapi sering dapat
disimpulkan dari postur tubuh dan perilaku lainnya. Depressive mood sering bertahan selama berjam-jam atau hari. Masalah pada suasana hati, merupakan hal yang harus dinetralkan, agar tidak berpengaruh pada aspek lain, yaitu seperti perilaku kerja yang “ogah-ogahan”.
Salah satu stress kerja pada karyawan Djoeroe Masak, disebabkan penempatan jadwal kerja yang tidak tetap, oleh karenanya banyak karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit. Shift kerja yang sifatnya rotasi membuat para karyawan Djoroe Masak sulit menyesuaikan diri dengan pekerjaan, sehingga mempengaruhi perilaku kerja yang “ogah-ogahan”. Jadwal tidur yang tidak tetap
membuat pengaruh pada stress karyawan tersebut (Gustafsson, 2002)
4
berdampak pada sistem pelayanan yang diberikan dan juga mempengaruhi perilaku kerja mereka, akibatnya seperti tidak masuk kerja yang tinggi (Sumartha. A,2009 : 39).
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Shift Kerja Terhadap Stress Kerja Karyawan di restoran
Djoeroe Masak Bandung”. 1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana shift kerja di Restoran Djoeroe Masak Bandung?
2. Bagaimana stress kerja karyawan di Restoran Djoeroe Masak Bandung?
3. Bagaimana pengaruh shift kerja terhadap stress kerja karyawan di Restoran Djoeroe Masak Bandung?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan data yang relevan terhadap masalah yang diidentifikasikan agar dapat dianalisis dan ditarik kesimpulannya. Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat shift kerja di Restoran Djoeroe Masak Bandung.
2. Untuk mengetahui tingkat stress kerja karyawan di Restoran Djoeroe Masak Bandung.
5
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peneliti, praktisi dan peusahaan.
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam mengenai kerja shift malam dan konsekuensinya.
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pelaku bisnis sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mempertimbangkan kayawan yang bekerja di luar jam kerja normal.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi manajemen, dalam hal ini pekerja shift malam harus lebih diperhatikan dari pekerja jam normal
1.5Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
6
Bab ini berisi mengenai kajian pustaka yang terdiri dari pembahasan mengenai shift kerja, stress kerja karyawan, model penelitian, dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai objek penelitian, visi dan misi, struktur, jenis penelitian, definisi operasional variable, populasi, teknik pengumpulan data, uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi sederhana, dan uji hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengenai hasil pengolahan data, hasil uji validitas, hasil uji reliabilitas, hasil uji analisis regresi sederhana dan hasil uji hipotesis, termasuk di dalamnya berbagai pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai simpulan dan saran yang merupakan temuan akhir penelitian ini. Simpulan dan saran disajikan berdasarkan pada hasil analisis data. Pada bab ini pula, peneliti mengajukan simpulan, saran, dan keterbatasan penelitian berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Setiap karyawan di restoran Djoeroe Masak Bandung memiliki tingkat shift kerja yang cukup tinggi. Tingkat shift kerja yang cukup tinggi dapat kita lihat dari mean sebesar 3,78 yang diperoleh melalui perhitungan dari kuesioner shift kerja.
2. Setiap karyawan di restoran Djoeroe Masak Bandung memiliki tingkat stress kerja yang cukup (moderat), dan diharapkan agar tingkat stress kerja tersebut dapat diperhatikan agar tingkat stress tidak menjadi lebih tinggi. Tingkat stress kerja yang moderat dapat di lihat dari mean sebesar 2,99 yang diperoleh melalui perhitungan dari kuesioner stress kerja karyawan.
47
sumber stress itu berasal dari extra organizational stressors, bukan berasal dari organizational stressors (shift kerja), karena dapat diketahui dari perhitungan statistik, bahwa karyawan di restoran Djoeroe Masak di dominasi oleh pria, berumur kurang dari 25 tahun, dan pengalaman bekerja kurang dari 1 tahun. Pada umumnya tenaga kerja pria pada umur kurang dari 25 tahun adalah awal dewasa yang dituntut untuk mencari nafkah untuk keluarga dan dirinya sendiri, hal ini dapat menjadi sumber stress bagi kebanyakan orang. Selain itu mereka bekerja kurang dari 1 tahun (baru buka 4 bulan) mereka masih di bilang baru penyesuaian dengan lingkungan kerja mereka di restoran Djoeroe Masak Bandung.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai objek penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan kerja shift cukup tinggi di mata karyawan restoran Djoeroe Masak, pengelolaan atau pengaturan kerja shift lebih baik dilakukan kepada orang yang sama pada waktu yang sama, misalnya apabila seorang karyawan mendapat shift pagi, maka dia seterusnya menjadi karyawan shift pagi dan seorang karyawan mendapat shift malam, maka dia seterusnya menjadi karyawan shift malam (pembagian jadwal shift yang permanen).
48
itu mereka bekerja kurang dari 1 tahun (baru buka 4 bulan) mereka masih di bilang baru penyesuaian dengan lingkungan kerja mereka di restoran Djoeroe Masak Bandung.
3. Perusahaan perlu melakukan pelatihan dan memberikan gambaran jenjang karir yang jelas (diarahkan).
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga peneliti menyertakan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang.
1. Penelitian ini hanya fokus pada karyawan restoran Djoeroe Masak Bandung sebagai subjek penelitian. Sehingga hasil penelitian ini hanya bisa menggambarkan kondisi karyawan di restoran Djoeroe Masak Bandung, diharapkan penelitian ini selanjutnya bisa diterapkan dalam tingkat skala industrial.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang stress kerja saja. Diharapkan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Luthan, Fred. 1989. Organizational Behavior. Sixth Edition, McGraw-Hill, Management Series, New York.
Maurits, L.S., dan Widodo, I.D. (2008). Faktor dan Penjadwalan Shift Kerja, 13,hal. 11-12.
Oei, Istijanto, M.M., M. Comm. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Petru, R., Wittmann, M., Nowak, D., Birkholz, B., dan Angerer, P. (2005). Effects of working permanent night shifts and two shifts on cognitive and psychomotor performance. Institut und Poliklinik, Germay (unpublished).
Sekaran, U. (2002). Research Method for Business 3rd ed. Salemba Empat, Jakarta. Sukemi, S. (2007). Pengaruh Stress Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi Pada CV Aneka Ilmu, Semarang (tidak dipublikasikan).
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi, Yogyakarta.
Tunjungsari, P. (2011). Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT Kantor Pos indonesia Bandung. Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Vol. 1, No. 1.