• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah modernisasi Administrasi Perpajakan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah modernisasi Administrasi Perpajakan."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

Taxes are the biggest source of state revenue that derive from non-oil sector which is used for development in the present and future. Tax administration modernization have a purpose to increase income tax. The purpose of this research is to know whether income tax have significant difference between before and after tax administration modernization. This research used income tax period 2006, 2007, 2009, 2010. The data processing was performed by using paired sample t test at 5% significance level. The research result showed that income tax before and after modernization of tax administration in this small Taxpayer Officer X was not significantly different.

(2)

viii

ABSTRAK

Pajak merupakan sumber pendapatan negara terbesar yang berasal dari sektor non migas yang digunakan untuk pembangunan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Modernisasi administrasi perpajakan bertujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan Pajak Penghasilan sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan. Data yang digunakan adalah Pajak Penghasilan periode 2006, 2007, 2009, 2010. Data dianalisis menggunakan metode paired sample t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan Pajak Penghasilan sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang penelitian... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 5

(4)

x

1.4 Manfaat penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Pengertian Pajak ... 7

2.2 Pengertian Pajak Penghasilan ... 10

2.2.1 Subjek Pajak Penghasilan ... 11

2.2.2 Objek Pajak Penghasilan ... 14

2.2.3 Klasifikasi Objek Pajak Penghasilan ... 15

2.2.4 Bukan Objek Pajak Penghasilan ... 18

2.2.5 Perhitungan Pajak Penghasilan ... 21

2.3 Modernisasi Perpajakan Indonesia ... 23

2.3.1 Reformasi Perpajakan ... 23

2.3.2 Tujuan Reformasi Perpajakan ... 24

2.3.3 Modernisasi Administrasi Perpajakan... 30

2.4 Kerangka Pemikiran ... 35

(5)

xi

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 41

3.1.2 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 44

3.1.3 Tujuan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 44

3.1.4 Kebijakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 44

3.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 45

3.1.6 Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 46

3.1.7 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 48

3.2 Metode Penelitian ... 49

3.2.1 Metode yang Digunakan ... 49

3.2.2 Populasi Penelitian ... 50

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 50

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

(6)

xii

3.2.6 Hipotesis ... 51

3.2.6.1 Uji Normalitas ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Hasil Pengumpulan Data... 56

4.1.1 Analisis Data PPh Pasal 21 Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 57

4.1.1.1 Uji Normalitas ... 57

4.1.1.2 Paired Sample T-Test PPh Pasal 21 ... 58

4.1.2 Analisis Data PPh Pasal 22 Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 59

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 59

4.1.2.2 Paired Sample T-Test PPh Pasal 22 ... 60

4.1.3 Analisis Data PPh Pasal 22 Impor Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 61

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 61

(7)

xiii

4.1.4 Analisis Data PPh Pasal 23 Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 62

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 62

4.1.4.2 Paired Sample T-Test PPh Pasal 23 ... 63

4.1.5 Analisis Data PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 64

4.1.5.1 Uji Normalitas ... 65

4.1.5.2 Paired Sample T-Test PPh Pasal 25/29

Orang Pribadi ... 65

4.1.6 Analisis Data PPh Pasal 25/29 Badan Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 67

4.1.6.1 Uji Normalitas ... 67

4.1.6.2 Paired Sample T-Test PPh Pasal 25/29 Badan ... 68

4.1.7 Analisis Data PPh Pasal 26 Sebelum dan Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 69

4.1.7.1 Uji Normalitas ... 69

(8)

xiv

4.1.8 Analisis Data PPh Final dan Fiskal Luar Negeri Sebelum dan

Sesudah Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 71

4.1.8.1 Uji Normalitas ... 71

4.1.8.2 Paired Sample T-Test PPh Final dan Fiskal Luar Negeri ... 72

4.2 Pembahasan ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Simpulan ... 75

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 76

5.3 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80

(9)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo Kementerian Keuangan ... 43

(10)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tarif Pajak Penghasilan Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi ... 22

Tabel II Tarif Pajak Penghasilan Untuk Wajib Pajak Badan ... 22

Tabel III Operasionalisasi Variabel ... 49

Tabel IV Penerimaan Pajak Penghasilan ... 56

Tabel V Uji Normalitas PPh 21 ... 57

Tabel VI Paired Sample T-Test PPh 21 ... 58

Tabel VII Uji Normalitas PPh 22 ... 59

Tabel VIII Paired Sample T-Test PPh 22 ... 60

Tabel IX Uji Normalitas PPh 22 Impor ... 61

Tabel X Paired Sample T-Test PPh 22 Impor ... 62

Tabel XI Uji Normalitas PPh 23 ... 63

Tabel XII Paired Sample T-Test PPh 23 ... 64

Tabel XIII Uji Normalitas PPh 25/29 Orang Pribadi ... 65

(11)

xvii

Tabel XV Uji Normalitas PPh 25/29 Badan ... 67

Tabel XVI Paired Sample T-Test PPh 25/29 Badan ... 68

Tabel XVII Uji Normalitas PPh Pasal 26 ... 69

Tabel XVIII Paired Sample T-Test Pph Pasal 26 ... 70

Tabel XVIX Uji Normalitas PPh Final dan Fiskal Luar Negeri ... 71

(12)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Keterangan Penelitian Kanwil DJP Jawa Barat 1 ... 80

Lampiran B Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2006 Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 81

Lampiran C Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2007 Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Cimahi... 82

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah dari mana pembiayaan pembangunan tersebut.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan tersebut maka negara berusaha mengoptimalkan pemasukan yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak berasal dari warga negara yang selanjutnya disebut wajib pajak. Kantor Pelayanan Pajak menjadi instansi yang bertugas untuk memungut dan mengumpulkan pajak dari wajib pajak.

Berbagai definisi atau batasan pajak telah diungkapkan oleh para ahli yang pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian pajak supaya mudah dimengerti. Perbedaannya hanya terdapat pada sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing pihak pada saat merumuskan pengertian pajak. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian mengenai pajak.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 2

langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

Sementara itu Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo (2008:1) memberikan definisi pajak sebagai berikut : pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

Reformasi perpajakan adalah perubahan mendasar di segala aspek perpajakan yang memiliki 3 tujuan utama, yaitu kepatuhan sukarela tinggi, kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Reformasi perpajakan merupakan salah satu bagian mendasar dari reformasi birokrasi di Departemen Keuangan.

Reformasi kebijakan perpajakan dimulai tahun 1983 dengan diterbitkannya seperangkat peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang menggantikan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah Kolonial Belanda seperti Ordonansi Pajak Pendapatan 1944 dan Ordonansi Pajak Perseroan 1925. Hasil reformasi ini bersifat lebih sederhana, netral, adil, dan memberikan kepastian legal.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 3

Wajib Pajak untuk menghitung sendiri mengenai angka pajak yang wajib dilaporkan, kemudian Wajib Pajak mengisi SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) dan menyerahkannya kepada Kantor Pelayanan Pajak yang ada di daerahnya. Sistem ini diterapkan dengan seperangkat undang-undang perpajakan seperti UU Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), UU Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh), dan UU Nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Reformasi selanjutnya dalam bidang perpajakan dilakukan kembali dengan melakukan perubahan-perubahan berupa Undang-undang KUP Nomor 9 tahun 1994. Perubahan juga terjadi pada undang PPh Nomor 10 tahun 1994 serta Undang-undang PPN dan PPnBM Nomor 11 tahun 1994. Reformasi ketiga dilakukan pada tahun 1997 yang menghasilkan UU Nomor 17 tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP), UU Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRI), UU Nomor 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP), dan UU Nomor 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

(16)

BAB I PENDAHULUAN 4

sering terdengar adanya ketidaksesuaian yang berbuntut negosiasi. Untuk itu selain perbaikan moral, akhlak, dan tanggung jawab pejabat, secara terus menerus dilakukan perbaikan sistem, administrasi, dan kebijakan perpajakan yang dapat mengurangi pertemuan antara Wajib Pajak dan petugas pajak (Anggito Abimanyu, 2003:2).

Modernisasi perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah wujud dari reformasi perpajakan yang telah dilakukan sejak tahun 1983. Penetapan sistem pajak menurut Direktorat Jenderal Pajak mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 1. Perubahan struktur organisasi dan sistem kerja Kantor Pelayanan Pajak.

2. Perubahan implementasi pelayanan kepada Wajib Pajak. 3. Fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasi.

4. Kode etik pegawai dalam rangka menciptakan aparatur pajak yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Modernisasi perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah ditandai dengan digunakannya sistem modern pada kantor-kantor pajak modern meliputi:

1. Perubahan struktur organisasi dan sistem kerja Kantor Pelayanan Pajak. 2. Perubahan implementasi pelayanan terhadap wajib pajak.

3. Fasilitas pelayanan yang berbasis teknologi informasi. 4. Kode etik pegawai.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 5

dapat diwujudkan dalam jangka menengah dan jangka panjang, namun dengan tetap memperhatikan layanan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan dilakukan dengan memperbaiki proses bisnis dari setiap jenis layanan.

Penelitian mengenai Modernisasi Administrasi Perpajakan sebelumnya telah pernah dilakukan. Hasil dari penelitian terhadap KPP Pratama di Jakarta Selatan adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan PPh sebelum modernisasi administrasi perpajakan dengan setelah modernisasi administrasi perpajakan.

Dari latar belakang di atas saya hendak melakukan penelitian tentang penerimaan Pajak Penghasilan sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan. Perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah perbedaan KPP sebagai subjek penelitian dan tahun yang digunakan untuk melakukan analisis data. Dari pemaparan di atas penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah Modernisasi

Administrasi Perpajakan”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan Pajak Penghasilan sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(18)

BAB I PENDAHULUAN 6

perbedaan yang signifikan antara penerimaan Pajak Penghasilan sebelum dan sesudah diberlakukannya modernisasi administrasi perpajakan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah: . 1. Kantor Pelayanan Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan apakah dengan adanya modernisasi administrasi perpajakan penerimaan PPh mengalami peningkatan. 2. Penulis

Sebagai pengaplikasian ilmu pengetahuan yang didapat selama berada di bangku perkuliahan, serta untuk menambah ilmu serta wawasan penulis mengenai perpajakan, khususnya mengenai modernisasi administrasi perpajakan.

3. Peneliti lain

Penelitian ini dapat menjadi suatu referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan data-data penelitian yang relevan dan terbaru.

(19)

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

5. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan PPh 25/29 Orang Pribadi sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan;

6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan PPh 25/29 Badan sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan;

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 76

8. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan PPh Final & Fiskal Luar Negeri sebelum dan sesudah modernisasi administrasi perpajakan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang antara lain disebabkan oleh :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu Kantor Pelayanan Pajak Pratama sehingga memungkinkan terdapat perbedaan hasil penelitian jika sampel yang diambil lebih dari satu Kantor Pelayanan Pajak Pratama.

2. Periode penelitian yang diamati terbatas karena hanya menggunakan data penerimaan PPh tahun 2006 dan 2007 yang merupakan data sebelum modernisasi administrasi perpajakan dan data tahun 2009 dan 2010 yang merupakan data penerimaan PPh sesudah modernisasi administrasi perpajakan.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 77

2. Bagi peneliti selanjutnya

(22)

78

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Anggito. Reformasi Perpajakan Perlu Dukungan Masyarakat. Badan

Analisa Fiskal Departemen Keuangan. URL: http://www.fiskal.depkeu.go.id/beta/ kolom1.asp?kolom 1=1050000,4 Juni 2003.

Erata, I Made Gde. (2004). Modernisasi Perpajakan, Makalah Seminar Sehari

Perubahan UU KUP, PPh, dan PPN. Multi Utama Development Center.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman, BPFE Yogyakarta.

Jati, Wachid Lintang Purbo. (2009). Analisis Penerimaan PPh Sebelum Modernisasi

Administrasi Perpajakan dan Penerimaan PPh Setelah Modernisasi Administrasi Perpajakan, FE Unpad, skripsi di publikasikan.

Jit B.S, Gill. (2003). The Nuts and Bolts of Revenue Administration Reform. Keputusan Menteri Keuangan No. 222/KMK.03/2002.

Keputusan Menteri Keuangan No. 382/KMK.03/2002.

Mardiasmo. (2003). Perpajakan, Edisi Revisi, Yogyakarta : Penerbit Andi. Mardiasmo. (2008). Perpajakan, Edisi Revisi, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Nasution, Darmin. (2008). Reformasi di Bidang Perpajakan, Jakarta: Direktorat Jendral Pajak.

Odelia, Edgina Dwi. (2009). Analisis Perbandingan Penerapan Pajak Penghasilan

Sebelum dan Sesudah Diberlakukannya PPh Pasal 21 Menurut UU No. 36 Tahun 2008 Serta Pengaruhnya Pada PPh Karyawan. Skripsi Sarjana Ekonomi

Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). PSAK No. 23, Edisi Revisi, Tahun 2010.

Purnomo, Hadi. (2004). Reformasi Administrasi Perpajakan Dalam Kebijakan Fiskal:

Pemikiran, Konsep dan Implementasi, Kompas.

(23)

79

Suandi, Erly. (2011). Hukum Pajak, Jakarta : Salemba Empat. Undang-undang No. 6. Tahun 1983.

Undang-undang No. 16. Tahun 2000. Undang-undang No. 36. Tahun 2008. Undang-undang No. 38. Tahun 2008.

Zain, Mohammad. (2004). Reformasi Pajak. Jurnal Perpajakan Indonesia, Volume 2 Nomor 6, Jakarta.

Zain, Mohammad. (2005). Manajemen Perpajakan, Edisi Kedua, Jakarta : Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari penelitian yang telah dilakukan, model kinetika di atas dapat menggambarkan dengan baik untuk proses poliesterifikasi shellac-anhidrida ftalat di bawah suhu 150 0

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan mempergunakan SPSS diperoleh bahwa variabel pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak yang diasuh dan dididik dengan pola asuh demokratis akan memiliki kecenderungan untuk melakukan interaksi sosial,

[r]

Jenis masalah yang akan dibahas dalam sekripsi ini adalah untuk mencari tahu Pengaruh Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap Kreativitas Keagamaan Siswa Kelas VIII

Jumlah layer yang digunkan pada jaringan syaraf tiruan ini mulai dari 1 hingga 5, dan hasilnya telah dibandingkan sehingga diperoleh hasil kesimpulan bahwa jaringan syaraf tiruan