TESIS
KEDUDUKAN HUKUM NOTARIS SEBAGAI PEJABAT
PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM HAL
TERJADINYA SENGKETA OBJEK JUAL BELI HAK
MILIK ATAS TANAH
COKORDA ISTRI MIRA SABRINA NIM. 1192462009
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KENOTARIATAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL : 18 JULI 2016
KOMISI PEMBIMBING
PEMBIMBING I
Prof. Dr. I Wayan Parsa, S.H., M.Hum NIP. 19591231 198602 1 001
PEMBIMBING II
Dr. I Ketut Westra, S.H., M.H. NIP. 19580917 198601 1 002
MENGETAHUI
Ketua Program Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana
Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum NIP. 19640402 198911 2 001
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Tesis ini Telah Diuji pada
Tanggal 18 Juli 2016
Panitia Penguji Tesis
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana
Nomor : 3339/UN14.4/HK/2016
Tanggal : 15 Juli 2016
Ketua : Prof. Dr. I Wayan Parsa SH.,MHum
Anggota : 1. Dr. I Ketut Westra, SH.,MH
2. Prof. Dr. I Ketut Rai Setiabudhi, SH.,MS
3. Dr. I Made Sarjana, SH.,MH
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : COKORDA ISTRI MIRA SABRINA
NIM : 1192462009
Program Studi : Magister Kenotariatan
JudulTesis : Kedudukan Hukum Notaris Sebagai Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) dalam Hal Terjadinya Sengketa Objek Jual
Beli Hak Milik Atas Tanah
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
Denpasar, 06 Juni 2016
Yang Membuat Pernyataan,
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah “Kedudukan
Hukum Notaris Sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Hal
Terjadinya Sengketa Objek Jual Beli HAk Milik Atas Tanah”. Dalam penulisan
tesis ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun bagi
penyempurnaan tesis ini. Besar harapan penulis semoga tesis ini memenuhi
kriteria sebagai salah satu syarat untuk meraih Gelar Magister Kenotariatan pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Penulisan tesis ini tidak akan terwujud tanpa bantuan serta dukungan dari
para pembimbing dan berbagai pihak. Untuk itu melalui tulisan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pembimbing Pertama,
Prof. Dr. I Wayan Parsa, S.H.,M.Hum. dan kepada Pembimbing Kedua, Dr. I
Ketut Westra,S.H.,M.H. yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan
dan saran selama penulis menyelesaikan tesis ini. Terimakasih pula penulis
ucapkan kepada para penguji tesis yaitu Prof. Dr.I Ketut Rai Setiabudhi,
S.H.,M.S., Dr. I Made Sarjana, S.H.,M.H. serta Dr. I Wayan Wiryawan,
S.H.,M.H. yang telah memberikan saran, ide dan bimbingan kepada penulis demi
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas
Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD., KEMD.beserta seluruh jajaran dan
staf atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan studi
pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Terimakasih juga ditujukan
kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A.
Raka Sudewi, Sp.S.(K). Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof. Dr. I Made Arya
Utama, SH., M.Hum. atas izin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti
Program Magister. Kepada Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Program
Pascasarjana Universitas Udayana, Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum.
terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana.
Terimakasih juga penulis tujukan kepada Bapak dan Ibu Dosen Pengajar
di Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana yang telah
memberikan ilmu kepada para mahasiswa termasuk penulis, Bapak dan Ibu
seluruh staf administrasi di sekretariat Magister Kenotariatan Universitas Udayana
yang telah memberikan bantuan secara tidak langsung dalam proses administrasi
akademik selama masa perkuliahan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
orang tua tercinta, Ayahanda Cokorda Gde Putra Semara Trisnu,SH.(alm) dan
Ibunda Nur Tayeb atas segala doa, ketulusan, keikhlasan, dan kasih sayang yang
penulis, kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada Suami tersayang
Dwi Sucipta,SE. dan anak-anak tersayang Kayla Athaya Sabrina dan Bagus Prabu
Arjuna, yang selalu mendampingi dengan sabar dan selalu memberikan perhatian
yang besar terhadap penulis, serta kepada adik-adik Cokorda Gde Bayu Trisnu,
Cokorda Gde Rama Putra Trisnu dan Cokorda Gde Agung Putra Trisnu atas
dukungan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih untuk seluruh teman-teman Angkatan III Mandiri Magister Kenotariatan Universitas Udayana yang telah membantu dan memberikan semangat serta
dorongan dalam penyelesaian tesis ini.
Sebagai akhir kata penulis berharap semoga Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan
kepada kita semua dan semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan menambah kepustakaan dibidang Kenotariatan, serta berguna
bagi masyarakat.
Denpasar, 06 Juni 2016
ABSTRAK
KEDUDUKAN HUKUM NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM HAL TERJADINYA SENGKETA OBJEK JUAL
BELI HAK MILIK ATAS TANAH
Notaris sebagai Pejabat Umum tunduk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 (UUJN), sedangkan Notaris sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tunduk pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998. Notaris/PPAT berwenang untuk membuat suatu akta otentik khususnya mengenai akta jual beli atas tanah, dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan tersebut. Dalam prakteknya Notaris/PPAT hanya bertugas menuangkan data yang diberikan oleh para pihak ke dalam akta tanpa memiliki kewenangan untuk menginvestigasi kebenaran data tersebut. UUJN tidak mengatur mengenai pertanggungjawaban seorang Notaris/PPAT manakala akta yang telah dibuatnya berdasarkan data dan informasi yang dipalsukan oleh para pihak. Dengan demikian, terjadi suatu kekaburan norma hukum dalam UUJN yang berkaitan dengan pertanggungjawaban Notaris/PPAT terhadap kebenaran materiil dalam pembuatan akta berdasarkan data dan informasi yang ternyata dipalsukan oleh para pihak. Berdasarkan permasalahan ini maka dapat dirumuskan permasalahan mengenai bagaimana tanggung jawab Notaris/PPAT terhadap akta jual beli hak milik atas tanah yang mengandung cacat yuridis serta bagaimana upaya penyelesaian terhadap akta jual beli yang mengandung cacat yuridis.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini meliputi ; jenis penelitian adalah penelitian hukum yang bersifat normatif, jenis pendekatan adalah deskriptif analitis, yaitu dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach); pendekatan konsep (conseptual approach) pendekatan kasus (case approach), dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Hasil penelitian terhadap masalah yang dikaji adalah mengenai tanggung jawab Notaris/PPAT terhadap akta jual beli hak milik atas tanah yang mengandung cacat yuridis adalah tergantung pada sumber kesalahan apakah dari Notaris/PPAT atau dari para Pihak, sedangkan upaya penyelesaian terhadap akta jual beli yang mengandung cacat yuridis adalah melalui jalur litigasi dan non litigasi.
ABSTRACT
THE LEGAL STANDING OF A NOTARY AS A LAND DEED OFFICIAL (PPAT) IN THE EVENT OF A LAND PROPERTY SALE OBJECT DISPUTE
Notary as a Public Official is subject to the provisions of Law No. 30 of 2004 jo. Law No. 2 of 2014 (UUJN), whereas Notary as a Land Deed Official (PPAT) subject to the provisions of Government Regulation No. 37 of 1998. Notary / PPAT is authorized to make such a authentic deed, especially regarding the deed of sale on the land, with the proviso and the provisions stipulated in the legislation. In practice Notary / PPAT only served to pour data provided by the parties to the deed without having the authority to investigate the validity of such data. UUJN not regulate the liability of a Notary / PPAT when certificates that have been made based on the data and information that is falsified by the parties. Thus, there is an norm blurred in the UUJN relating to accountability of Notary / PPAT in deed based on the data and information that is turned out falsified by the parties. Based on these problems can be formulated the problem of how responsibilities Notary / PPAT of the deed of sale of property rights over land and how the flawed judicial remedies against the deeds of sale were flawed judicial.
The methodology research used in this study included: types of the research is a normative legal research, type of approach is a descriptive analistic i.e. rapprochement of law (statute approach); rapprochement of concept (conceptual approach) rapprochement of case (case approach), by doing the study of those cases relating to the issues that have faced a court decision having permanent legal force.
The results of the problem study assessed on the responsibility of the Notary / PPAT of the property right sale deed over land that contain defective juridical is dependent on the source of the errors, those are from the Notary / PPAT side or from the Parties side, while the remedies against the property right sale deed that were defective juridical is through litigation and non-litigation.
RINGKASAN
Tesis ini menganalisis mengenai kedudukan hukum notaris sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam hal terjadinya sengketa objek jual beli hak milik atas tanah.
Bab I, menguraikan tentang latar belakang masalah yang didasarkan pada kenyataan bahwa dalam prakteknya, Notaris/PPAT hanya bertugas menuangkan data yang diberikan oleh para pihak ke dalam akta tanpa memiliki kewenangan untuk menginvestigasi kebenaran data tersebut. UUJN tidak secara tegas mengatur mengenai pertanggungjawaban seorang Notaris/PPAT terhadap kebenaran materiil dari akta manakala akta yang telah dibuatnya tersebut ternyata berdasarkan data dan informasi yang dipalsukan oleh para pihak. Dengan demikian, terjadi suatu kekaburan norma hukum dalam UUJN yang berkaitan dengan pertanggungjawaban Notaris/PPAT terkait kebenaran materiil dalam pembuatan akta berdasarkan data dan informasi ternyata dipalsukan oleh para pihak. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka pada sub bab ini diuraikan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teoritis, metode penelitian yang digunakan.
Bab II, menguraikan tinjauan tentang Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Tinjauan ini kemudian dijabarkan lagi menjadi 3 (tiga) sub bab, yaitu tinjauan tentang Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Tinjauan Tentang Jual Beli, tinjauan tentang Hak Milik atas Tanah. Pada sub bab tinjauan tentang Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dibahas mengenai sejarah Notaris, pengertian dan dasar hukum Notaris, kedudukan, kewenangan dan kewajiban Notaris, selanjutnya mengenai pengertian dan dasar hukum pejabat pembuat akta tanah, dan yang terakhir mengenai kewenangan, hak dan kewajiban pejabat pembuat akta tanah. Pada sub bab tinjauan tentang jual beli dibahas mengenai pengertian tentang jual beli dari sudut pandang hukum adat, hukum barat (KUHPerdata) dan menurut hukum tanah nasional. Pada sub bab tinjauan tentang Hak Milik atas Tanah dibahas mengenai pengertian hak milik, subyek hak milik serta peralihan hak milik.
Bab III, menguraikan tentang kedudukan Notaris-PPAT dalam pembuatan akta jual beli. Bab ini dibagi menjadi empat sub bab. Sub bab yang pertama adalah mengenai kedudukan Notaris-PPAT dalam pembuatan akta Jual Beli bentuk. Sub bab kedua adalah mengenai bentuk kesalahan dalam akta Notaris-PPAT. Sub bab ketiga membahas mengenai akibat hukum akta Notaris selaku PPAT yang mengandung cacat yuridis, serta sub bab terakhir adalah mengenai tanggung jawab Notaris-PPAT terhadap aktanya yang cacat yuridis, yang di dalamnya dibahas beberapa hal yaitu mengenai tanggung jawab perdata, tanggung jawab Pidana, serta yang terakhir mengenai tanggung jawab Administratif .
terhadap akta jual beli yang mengandung cacat yuridis. Sub bab ini akan membahas dua kasus yang terkait permasalahan ini (studi kasus).
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii
PRASYARAT GELAR ... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
RINGKASAN ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 13
1.3Tujuan Penelitian ... 13
1.3.1Tujuan Umum ... 14
1.3.2Tujuan Khusus ... 14
1.4Manfaat Penelitian ... 14
1.4.1Manfaat Teoritis ... 14
1.4.2Manfaat Praktis ... 15
1.5Landasan Teoritis ... 15
1.5.1.1. Teori Kewenangan. ... 16
1.5.1.2. Teori Pertanggungjawaban ... 19
1.5.1.3. Teori Kepastian Hukum. ... 24
1.5.1.4. Teori Penegakan Hukum ... 27
1.5.2Kerangka Konsep ... 30
1.5.2.1. Konsep Notaris Sebagai Pejabat Umum ... 30
1.5.2.2. Konsep Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ... 32
1.5.2.3. Konsep Kedudukan Jabatan Notaris/PPAT ... 35
1.6Metode Penelitian ... 37
1.6.1Jenis Penelitian ... 38
1.6.2Jenis Pendekatan ... 39
1.6.3Sumber Bahan Hukum ... 40
1.6.4Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 41
1.6.5Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum ... 42
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS DAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) ... 43
2.1Tinjauan Tentang Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ... 43
2.1.1 Sejarah Notaris ... 43
2.1.2 Pengertian dan Dasar Hukum Notaris ... 48
2.1.3 Kedudukan, Kewenangan dan Kewajiban Notaris ... 50
2.1.5 Kewenangan, Hak dan Kewajiban Pejabat Pembuat Akta
Tanah ... 64
2.2Tinjauan Tentang Jual Beli ... 69
2.2.1 Menurut Hukum Adat ... 69
2.2.2 Menurut Hukum Barat ( Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) ... 71
2.2.3 Menurut Hukum Tanah Nasional (UUPA) ... 71
2.3Tinjauan Tentang Hak Milik Atas Tanah ... 76
2.3.1 Pengertian Hak Milik ... 76
2.3.2 Subyek Hak Milik ... 77
2.3.3 Peralihan Hak Milik ... 79
2.3.4 Hapusnya Hak Milik ... 80
BAB III KEDUDUKAN NOTARIS/PPAT TERHADAP AKTA YANG MENGANDUNG CACAT YURIDIS ... 82
3.1 Kedudukan Notaris/PPAT dalam Pembuatan Akta Jual Beli ... 82
3.2 Bentuk-bentuk Kesalahan dalam Akta Notaris/PPAT ... 96
3.3 Akibat Hukum Akta Notaris/PPAT yang Mengandung Cacat Yuridis... 99
3.4 Pertanggungjawaban Notaris/PPAT Terhadap Aktanya yang Cacat Yuridis ... 107
3.4.1 Pertanggungjawaban Perdata ... 108
3.4.2 Pertanggungjawaban Pidana ... 111
BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP AKTA JUAL BELI YANG
CACAT YURIDIS ... 121
4.1Pola Penyelesaian Sengketa ... 121
4.1.1 Penyelesaian Sengketa secara Litigasi. ... 125
4.1.2 Penyelesaian Sengketa secara Non-Litigasi. ... 128
4.2Analisis Terhadap Akta Jual Beli yang Mengandung Cacat Yuridis (Studi Kasus) ... 138
BAB V PENUTUP ... 159
5.1Simpulan ... 159
5.2Saran ... 160
DAFTAR PUSTAKA