• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Seduhan Teh Hitam (Camelliasinensis L.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Pria Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Seduhan Teh Hitam (Camelliasinensis L.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Pria Dewasa."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM

(Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI

SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

Veronica Tanuji, 2013, Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, Drs, dr.,AIF Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes

Waktu reaksi sederhana merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan. Waktu reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mempengaruhi aktifitas. Teh hitam (Camellia sinensis L.) merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat. Teh hitam mengandung kafein dan theanin yang dapat merangsang SSP, sehingga dapat memperpendek waktu reaksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederehana pada pria dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan memakai rancangan pre-test dan post-pre-test, dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa berusia 18-23 tahun.

Data yang diukur adalah waktu reaksi untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah menggunakan kronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit dalam satuan detik. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan program komputer. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada Januari 2013- Desember 2013.

Rerata WRS suara frekuensi tinggi dan frekuenssi rendah, sebelum dan sesudah munum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 0,056/0,126 dan 0,058/0,133 detik. Hasil uji t berpasangan pada WRS frekuensi tinggi dan frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01)

Simpulan seduhan teh hitam memperpendek WRS.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF BREWED BLACK TEA (Camellia sinensis L.)

ON SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALE

Veronica Tanuji, 2013, 1st Tutor: Pinandojo Djojosoewarno, Drs., dr.,AIF 2nd Tutor: Sijani Prahastuti, dr., M.Kes

Simple reaction time is respon to a given stimulus. The reaction time is needed in daily life as it can affect the activity. Black tea (Camellia sinensis L.) is the second most consumed-beverage in the society. Black tea contains caffeine and theanin that stimulate CNS which shortened reaction time.

The purpose of this research was to know the effect of brewed black tea on the simple reaction time of adult male.

The research design is a quasi experimental method using the design of pre-test and post-test, conducted on 30 adult male aged 18-23 years old.

The data measured is the simple reaction time for high and low frequencies of sound using chronoscope before and after drinking brewed black tea in 60 minutes with 15 minutes interval is in seconds. Analysis of data used the paired "t" test with α = 0.05, using a computer program. Research is located at Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine Maranatha Christian University.

Average simple reaction time for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea in 60 minutes is 0.056/0.126 and 0.058/0.133. Statistical result using paired t for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea is very significant differences (p<0.01).

Conclusion brewed black tea shorten the simple reaction time.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.6Metodologi Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Waktu Reaksi ... 5

2.1.1 Pengertian Waktu Reaksi... 5

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Waktu Reaksi ... 4

2.1.3 Bentuk-bentuk Waktu Reaksi ... 12

2.2Proses Pengolahan Stimulus Suara Menjadi Respon dalam Susunan Saraf Manusia ... 12

2.3Formatio Reticualris ... 15

2.4Teh ... 16

2.4.1 Toksonomi Teh ... 17

(4)

ix

2.4.3 Manfaat Teh ... 20

2.4.4 Efek Samping Akibat Konsumsi Teh Berlebihan ... 20

2.4.5 Pengaruh Teh Terhadap Waktu Reaksi ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 22

3.2Bahan dan Alat-alat yang Digunakan ... 22

3.3Metode Penelitian ... 23

3.3.1 Desain Penelitian ... 23

3.3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3.3 Variabel Penelitian ... 23

3.3.4 Persiapan Penelitian ... 24

3.3.5 Sampel Penelitian ... 24

3.4Prosedur Kerja ... 25

3.4.1 Penyiapan Bahan Uji ... 25

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 26

3.4.3 Data yang Diukur ... 26

3.4.4 Metode Analisis ... 26

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil dan Pembahasan... 28

4.1.1 Hasil ... 28

4.1.2 Pembahasan ... 31

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 33

5.2Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

LAMPIRAN ... 36

(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Komposisi Teh Hitam dan Teh Hijau... 18

Tabel 2.2 Komposisi Kafein pada Makanan dan Minuman ... 19

Tabel 4.1 Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tingg dan

SuaraFrekuensi Rendah Selama Pengamatan 60 Menit ... 28

Tabel 4.2 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi Dan suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 15

Menit ... 29

Tabel 4.3 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 30

Menit ... 29

Tabel 4.4 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 45

Menit ... 30

Tabel 4.5 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria Dewasa Untuk

Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Untuk Waktu 60

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Intensitas Stimulus dengan Waktu Reaksi... 6

Gambar 2.2 Hubungan Tingkat Kewaspadaan dengan Waktu Reaksi ... 6

Gambar 2.3 Korteks Auditorik ... 14

Gambar 2.4 Proses Pengolahan Suara ... 15

Gambar 2.5 Area Eksitatori dan Area Inhibitori yang Mengatur Tingkat Aktivitas Otak ... 16

Gambar 2.6 Teh ... 17

(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Komisi Etik ... 35

Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian

(Informed Consent) ... 37

Lampiran 3. Lembar Kerja Penelitian ... 38

Lampiran 4. Data Hasil Penelitian ... 39

Lampiran 5. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah

Perlakuan Untuk Suara Frekuensi Tinggi ... 41

Lampiran 6. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari, waktu reaksi sangat diperlukan karena dapat

mempengaruhi aktivitas kita. Konsentrasi atau kewaspadaan yang menurun dapat

menyebabkan waktu reaksi melambat yang nantinya akan mengakibatkan

penurunan produktivitas kerja. Waktu reaksi ada dua macam, yaitu waktu reaksi

sederhana dan waktu reaksi majemuk. Waktu reaksi sederhana yang merupakan

satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan (Kolsinski, 2012).

Salah satu senyawa yang dapat memperpendek waktu reaksi adalah kafein dan

theanin. Di dunia luas, banyak orang dewasa yang mengonsumsi kefein yang

terkandung dalam berbagai produk sebagai kebiasaan maupun kebutuhan. Survei

US FDA menyatakan bahwa 90% populasi global mengonsumsi minuman

berkafein (Schellack, 2012).

Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh,

kopi, dan lain-lain. Efek stimulan SSP ringan dari kafein yang menyebabkan

peningkatan kesadaran dan kewaspadaanlah yang membuat minuman berkafein

banyak dikonsumsi. Sedangkan theanin merupakan asam amino bebas non protein

dan jarang terdapat di alam bebas. Namun theanin dapat ditemukan pada spesies

Camellia (Nobre, et al., 2008).

Teh merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Konsumsi teh hitam (Camellia sinensis L.) di dunia lebih banyak dibandingkan

teh hijau. Teh hitam dikonsumsi oleh 72% warga di dunia, sedangkan teh hijau

oleh 27% (Garton, 2006). Teh banyak dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari .

Berdasarkan penelitian teh dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan saat

(9)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, indentifikasi masalah adalah sebagai

berikut:

Apakah seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS)

pada pria dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian untuk mengetahui pengaruh teh hitam yang mengandung

senyawa berefek stimulan SSP. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek seduhan

teh hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada pria dewasa.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis: untuk memperluas pengetahuan mengenai efek tanaman teh,

khususnya yang berefek stimulan SSP terhadap waktu reaksi .

Manfaat praktis : memberi informasi kepada masyarakat terutama yang

membutuhkan kewaspadaan tinggi dan waktu reaksi yang

cepat dalam aktivitasnya bahwa dengan meminum seduhan

teh hitam dapat meningkatkan kewaspadaan dan waktu reaksi

saat beraktivitas.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk menjawab suatu rangsangan

secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsang diberikan sampai

timbulnya respon dari subjek yang menerima rangsangan (Houssay, 1955). Waktu

reaksi dipengaruhi oleh beberapa keadaan, salah satunya adalah keadaan waspada

(10)

3

Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh,

kopi, coklat, dan lain-lain. Teh hitam memiliki komposisi kafein sebanyak 40-70

mg/150mL seduhan teh hitam. Efek ringan stimulan SSP dari kafein yang

menyebabkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan (Cabrera, et al., 2006).

Kandungan kafein yang terdapat dalam teh hitam akan meningkatkan aktivasi

pusat eksitasi batang otak di formatio reticularis. Kafein bekerja dengan cara

berikatan dengan reseptor adenosine pada permukaan sel tanpa mengaktifkannya.

Berkurangnya aktivitas adenosine menyebabkan peningkatan aktivitas

neurotransmiter dopamin sehingga kewaspadaan meningkat (Katzung, 2007;

Howland, 2006). Selain itu kafein juga berefek meningkatkan suplai darah dan

oksigen ke otak yang akan menyebabkan peningkatan kewaspadaan.

Kewaspadaan yang meningkat akan menyebabkan pemendekan waktu reaksi

(Guyton & Hall, 2010).

Theanin merupakan asam amino bebas non protein dan jarang terdapat di alam

bebas, namun theanin dapat ditemukan pada teh. Kandungan theanin dalam teh

memberikan rasa dan yang khas pada minuman teh. Theanin bekerja menstimulasi

produksi gelombang α di otak sehingga timbul keadaan jaga yang santai (Nobre, et al., 2008), di mana keadaan jaga yang santai dapat memperpendek waktu reaksi

seseorang (Kolsinski, 2012).

Hipotesis penelitian:

Seduhan teh hitam memperpendek waktu reaksi sederhana pada pria dewasa.

1.6Metodologi Penelitian

Desain penelitian bersifat prospektif eksperimental quasi dengan menggunakan

rancangan pre-test dan post-test.

Data yang diukur adalah waktu reaksi sederhana dalam milidetik (mdet) untuk

suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah, sebelum dan sesudah minum

(11)

4

Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α= 0.05, menggunakan

(12)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS) laki-laki

dewasa.

5.2Saran

Penelitian “Pengaruh Seduhan Teh Hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana (WRS) pada Pria Dewasa” perlu dilanjutkan dengan:

-memperpanjang waktu penelitian

-mempersingkat interval waktu pengamatan

-mengganti tipe stimulus yang diamati

-mengganti bentuk sediaan teh

(13)

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camelliasinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

Veronica Tauji1, Pinandojo Djojosoewanro2, Sijani Prahastuti3

1Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2Bagian Ilmu Faal Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3Bagian Biokimia Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

Abstrak

Waktu reaksi sederhana merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan. Waktu reaksi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mempengaruhi aktifitas. Teh hitam (Camellia sinensis L.) merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat. Teh hitam mengandung kafein dan theanin yang dapat merangsang SSP, sehingga dapat memperpendek waktu reaksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap waktu reaksi sederehana pada pria dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan memakai rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa berusia 18-23 tahun.

Data yang diukur adalah waktu reaksi untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah menggunakan kronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit

dalam satuan detik. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan program komputer. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada Januari 2013- Desember 2013.

Rerata WRS suara frekuensi tinggi dan frekuenssi rendah, sebelum dan sesudah munum seduhan teh hitam selama 60 menit adalah 0,056/0,126 dan 0,058/0,133 detik. Hasil uji t berpasangan pada WRS frekuensi tinggi dan frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01)

Simpulan seduhan teh hitam memperpendek WRS.

Kata kunci : teh hitam, waktu reaksi

Abstract

Simple reaction time is respon to a given stimulus. The reaction time is needed in daily life as it can affect the activity. Black tea (Camellia sinensis L.) is the second most consumed-beverage in the society. Black tea contains caffeine and theanin that stimulate CNS which shortened reaction time.

The purpose of this research was to know the effect of brewed black tea on the simple reaction time of adult male.

The research design is a quasi experimental method using the design of pre-test and post-test, conducted on 30 adult male aged 18-23 years old.

The data measured is the simple reaction time for high and low frequencies of sound using chronoscope before and after drinking brewed black tea in 60 minutes with 15 minutes interval is in seconds. Analysis of data used the paired "t" test with α = 0.05, using a computer program. Research is located at Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine Maranatha Christian University.

Average simple reaction time for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea in 60 minutes is 0.056/0.126 and 0.058/0.133. Statistical result using paired t for high and low frequency sound before and after drinking brewed black tea is very significant differences (p<0.01).

Conclusion brewed black tea shorten the simple reaction time.

(14)

Pendahuluan

Pada kehidupan sehari-hari, waktu reaksi sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi aktivitas kita. Konsentrasi atau kewaspadaan yang menurun dapat menyebabkan waktu reaksi melambat yang akan menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Waktu reaksi ada dua macam, yaitu waktu reaksi sederhana dan waktu reaksi majemuk. Waktu reaksi sederhana yang merupakan satu respon sadar terhadap satu stimulus yang diberikan [1].

Salah satu senyawa yang dapat memperpendek waktu reaksi adalah kafein dan theanin. Survei US FDA menyatakan bahwa 90% populasi global mengonsumsi minuman berkafein [2]. Kafein merupakan substansi alami yang terdapat pada minuman seperti teh, kopi, dan lain-lain. Efek stimulan SSP ringan dari kafein yang menyebabkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaanlah yang membuat minuman berkafein banyak dikonsumsi. Sedangkan theanin merupakan asam amino bebas non protein dan jarang terdapat di alam bebas. Namun theanin

dapat ditemukan pada spesies Camellia

[3].

Teh merupakan minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Konsumsi teh hitam (Camellia sinensis L.) di dunia lebih banyak dibandingkan teh hijau. Teh hitam dikonsumsi oleh 72% warga di dunia, sedangkan teh hijau oleh 27% [4]. Teh banyak dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari . Berdasarkan penelitian teh dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan saat bekerja [5]

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek seduhan teh hitam terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada pria dewasa.

Alat, Bahan, Dan Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental semu dengan rancangan

pre-test dan post-test.

 Kronoskop dengan suara frekuensi tinggi dan rendah

Cara Kerja :

Persiapan Bahan Uji

2 gram teh hitam diseduh dengan 200 mL air panas bersuhu 100oC selama

2-3 menit untuk satu subjek penelitian.

Prosedur penelitian:

1. Subjek penelitian duduk dan istirahat selama 10 menit

2. Subjek penelitian diberikan rangsangan berupa suara frekuensi tinggi dan rendah

3. Lakukan masing-masing 5 kali setiap frekuensi suara dan dihitung rerata waktu reaksi

4. Subjek penelitian istirahat 5. Subjek penelitian diberi

minuman teh hitam sebanyak 200 mL

6. Setelah 15 menit lakukan kembali langkah nomor 2 dan 3 untuk semua subjek penelitian 7. Pengukuran waktu reaksi

dilakukan setiap 15 menit sekali yang dipantau selama 60 menit

Hasil dan Diskusi

(15)

hitam). Percobaan ini dilakukan dengan cara menghitung waktu reaksi subjek pada menit ke 0 (sebelum perlakuan), 15, 30, 45, 60 (sesudah perlakuan).

Tabel 1 Rerata WRS Pada Pria Dewasa Untuk Suara Frekuensi Tinggi dan Suara Frekuensi Rendah Selama Pengamatan 60 Menit

Frekuensi N

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

Dari tabel 4.1 diperoleh rerata WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah sesudah meminum seduhan teh hitam lebih pendek dibandingkan WRS sebelum meminum seduhan teh hitam. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan p < 0,01. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan WRS untuk suara frekuensi tinggi dan suara frekuensi rendah sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam. Hasil uji statistik WRS dilakukan

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 15 Menit

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 30 Menit

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 45 Menit

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan (p <

Frekuensi Rendah Untuk

Waktu 60 Menit

WRS : Waktu Reaksi Sederhana n : Jumlah subjek penelitian ** : Sangat signifikan

(p < 0,01)

(16)

menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01)

Kafein dalam teh hitam bekerja dengan cara stimulasi jantung, pernapasan dan SSP serta bekerja sebagai antagonis reseptor adenosin sehingga menurunkan aktivitas adenosin sehingga waktu reaksi menjadi lebih singkat. Selain itu kandungan L-theanin dalam teh hitam berkerja dengan meningkatkan produksi gelombang α di otak sehingga terdapat kondisi jaga yang santai yang kemudian adalah 135,88/96,29; 139,45/101,63; 146,96/101,78; 166,5/114,04 mdetik. Hasil uji t berpasangan pada WRS untuk wanra merah, kuning, hijau, dan biru sebelum dan sesudah minum seduhan teh hitam menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01), hal ini menunjukkan bahwa minum seduhan teh hitam memperpendek waktu reaksi [6].

Simpulan

Seduhan teh hitam memperpendek Waktu Reaksi Sederhana (WRS) laki-laki dewasa

Saran

Penelitian perlu dilanjutkan dengan: - memperpanjang waktu penelitian - mempersingkat interval waktu

pengamatan

- mengganti tipe stimulus yang diamati - mengganti bentuk sediaan teh

- membandingkan pengaruh perbedaan konsentrasi teh

Daftar Pustaka

[1] R. J. Kolsinski, September 2012. [Online]. Available: http://biae.clemson.edu/bpc/bp/l ab/110/reaction.htm. [Accessed 10 January 2013].

[2] G. Schellack, "Caffeine: the “good”, the “bad” and the “ugly”," Prof Nurs Today, vol. 2, 2012.

[3] "L-theanine, a Natural Contituent in Tea, and Its Effect on Mental State," Asia Pac J Clinical Nutrition,

pp. 167 - 168, 2008.

[4] L. Garton, "Black and Green Tea: How do they differ?," January 2006. [Online]. Available: www.tea.co.uk. [Accessed 16 January 2013].

[5] C. Cabrera, R. Artacho and R. Gimenez, "Beneficial Effects of Green Tea-A Review," Journal of the American College of Nutrition,, vol. 25, no. 2, pp. 79-99, 2006

(17)

34

DAFTAR PUSTAKA

Cabrera, C., Artacho, R. & Gimenez, R., 2006. Beneficial Effects of Green Tea-A

Review. Journal of the American College of Nutrition,, 25(2), pp. 79-99.

Garton, L., 2006. Black and Green Tea: How do they differ?. [Online]

Available at: www.tea.co.uk

[Accessed 16 January 2013].

Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th edition

ed. Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier Saunders.

Harbowy, M. E. & Balentine, D. A., 1997. Tea Chemistry. Critical Reviews in

Plant Sciences, pp. 415-480.

Houssay, 1955. Human Physiology. 2nd ed. s.l.:Mc Graw Hill Company. Inc..

Kolsinski, R. J., 2012. [Online]

Available at: http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm

[Accessed 10 January 2013].

Medline Plus, 2012. Medline Plus. [Online]

Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/997.html

[Accessed 19 November 2013].

Nobre, A. C., Rao, A. & Owen, G. N., 2008. L-theanine, a Natural Contituent in

Tea, and Its Effect on Mental State. Asia Pac J Clinical Nutrition, pp. 167 - 168.

Rasmussen, W. & Rhinehart, R., 1999. Tea Basics: A Quick and Easy Guide. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Ratini, M., 2013. WebMD. [Online]

Available at:

http://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/black-tea-uses-and-risks?page=2

(18)

35

Schellack, G., 2012. Caffeine: the “good”, the “bad” and the “ugly”. Prof Nurs Today, Volume 2.

Schottelius, B. A., 1978. Textbook of Physiology. 18th ed. Japang: Mosby

company..

Spiller, G. A., 1998. Caffeine. Boca Raton: CRC Press LLC.

Taylor, N., 1998. Green Tea: The Natural Secret for a Healthier Life.

Thorne Research, Inc., 2005. L-Theanine. Alternative Medicine Review, pp.

136-138.

USDA, 2013. USDA : Classification. [Online]

Available at:

http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=COCA3

9

[Accessed 5 August 2013].

Wibowo, D., 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:

Gambar

Tabel 3 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS pada Pria

Referensi

Dokumen terkait

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari tiga bagian, yaitu: keterlaksanaan implementasi strategi pembelajaran intertekstual yang berupa deskripsi pembelajaran

Sikap Siswa terhadap Soal Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis .... Deskripsi Hasil Wawancara dengan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis dengan judul Pengaruh Konsumsi Minyak sawit mentah Terhadap Kadar Retinol Plasma

Dari klarifikasi diatas maka pedagang kaki lima atau yang kita singkat dengan PKL masuk pada klarifikasi yang ketiga yang mana PKL atau yang sering kita sebut dengan

Ekstraksi senyawa fenol dari dalam air dengan menggunakan teknik membran cair fasa ruah telah berhasil dilakukan dimana Aziz (2010) 2 , melakukan transpor fenol

48 Jam Kupas Tuntas Mikrokontroler MCS51

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Terhadap Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2007 .... Hasil Penelitian Komisi I Terhadap Pengawasan

a) Surat pernyataan pelanggan diotorisasi oleh kepala sub bagian hubungan langganan dan ditandatangani oleh calon pelanggan.. b) SPKO diotorisasi oleh direktur teknik,