• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KWL (KNOW,WANT TO KNOW,

LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS

EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PIENTI MALA NINGSIH MANALU

NIM 2103111049

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

berjudul “Pengaruh Metode KWL (Know - Want to Know, Learned) terhadap Kemampuan Memahami Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan

Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi

Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh

karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

6. Drs. H. Sigalingging, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi,

7. Suprakisno, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing Akademik,

8. Drs. Azhar Umar,M.Pd., selaku dosen Penguji,

9. seluruh bapak/ibu dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

10. kepala sekolah dan seluruh guru, staf pegawai dan siswa SMA Negeri 5

Medan,

11. Ayahanda L. Manalu dan Ibunda A. Siallagan serta abang dan kakak

penulis, Manoto J.F. Manalu, Rotua Manalu, Arni Sela Indah Manalu,

Vijay Palen Manalu, Grace Widya Manalu, serta seluruh keluarga

(7)

iii

12. teman saya Lena Banjarnahor, Tetti Elisa Lumbanraja, Itje Regina

Hutahaean, Pestauli Gultom, Ratna Dewi Sianturi, Tuty Ardianti, Oky

Virgolina Simbolon, Parade Okto Simbolon, Dora Sitorus, Devi

Nadeak,

13. saudara/saudari yang ada di UK-KMK St. Martinus Unimed

Semoga Allah Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini

bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Juli 2014 Peneliti,

(8)

i

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode KWL (Know-Want to Know,Learned) terhadap kemampuan memahami teks eksposisi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negei 5 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 415 orang siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas X IPA 2 dan X IPA 6 yang masing-masing kelas berjumlah 40 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan berganda.

Dari pengolahan data diperoleh hasil di kelas eksperimen dengan rata-rata = 79,13, standard deviasi = 10,36 dan termasuk pada kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang yakni 35% dari kategori sangat baik, 52,5% dari kategori baik, 10% dari kategori cukup dan 2,5% dari kategori kurang. Hasil di kelas kontrol dengan rata-rata = 67,37 standard deviasi = 11,01 dan dari kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang yakni 12,5% dari kategori sangat baik, 32,5% dari kategori baik, 40% dari kategori cukup,dan 15% dari kategori kurang. Dari uji data hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapatlah to

sebesar 4,86. Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t

pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=40-1=39 dari df =40 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,03, karena to yang diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 4,86 >

2,02, maka hipotesis diterima.

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

2. Pembelajaran Konvensional ... 13

a. Pengertian Pembelajaran Konvensional ... 13

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Konvensional ... 14

c. Prosedur Pembelajaran Konvensional ... 16

3. Pengertian Membaca dan Kemampuan Membaca ... 17

a. Pengertian Membaca ... 17

(10)

4. Hakikat Teks dan Teks Eksposisi ... 19

a. Pengertian Teks ... 19

b. Pengertian dan Ciri Teks Eksposisi ... 21

c. Struktur Teks Eksposisi ... 22

5. Mengukur Tingkat Keterbacaan ... 23

6. Kemampuan Memahami Teks Eksposisi ... 24

7. Penilaian Kemapuan Memahami Teks ... 26

(11)

2. Kemampuan Siswa dalam Memahami Teks Eksposisi

di Kelas Kontrol ... 50

3. Pengujian Hipotesis ... 52

a. Uji Normalitas Hasil Kelompok Eksperimen ... 53

b. Uji Normalitas Hasil Kelompok Kontrol ... 55

c. Uji Homogenitas ... 56

d. Uji Hipotesis ... 57

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan

Tahun Pembelajran 2013/2014 ... 32

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 35

Tabel 3.3 Jalannya Pembelajaran Memahami Teks Eksposisi dengan Menggunakan Metode KWL di Kelas Eksperimen ... 36

Tabel 3.4 Jalannya Pembelajaran Memahami Teks Eksposisi dengan Menggunakan Pembelajaran Konvensional di Kelas Kontrol ... 37

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Memahami Teks Eksposisi ... 38

Tabel 3.6 Kategori Penilaian ... 39

Tabel 4.1 Data Hasil Memahami Teks Eksposisi dengan Metode KWL di Kelas Eksperimen (X) ... 47

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi Pada Kelompok Eksperimen ... 49

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 49

Tabel 4.4 Data Hasil Memahami Teks Eksposisi dengan Metode Konvensional di Kelas Kontrol (Y) ... 50

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Memahami Teks Eksposisi Pada Kelas Kontrol ... 51

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ... 52

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 54

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 68

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 70

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ... 77

Lampiran 4 Soal ... 84

Lampiran 5 Kunci Jawaban ... 91

Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 92

Lampiran 7 Perhitungan Uji Validitas ... 94

Lampiran 8 Perhitungan Uji Reliabilitas ... 95

Lampiran 9 Indeks Kesukaran ... 96

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa dan Tabel KWL ... 97

Lampiran 11 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 100

Lampiran 12 Tabel of r Product Moment ... 101

Lampiran 13 Tabel Kurva Normal 0 ke Z ... 102

Lampiran 14 Tabel Nilai Kritis Liliefors ... 103

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat

berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar.

Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia selalu disertakan dalam kurikulum

disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

Sejalan dengan pernyataan di atas, pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

kurikulum 2013, disusun dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulisan dengan

menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan

dan pemikiran. Peserta didik dalam kurikulum ini diajak menjadi berani untuk

mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.

Dalam kurikulum ini siswa juga diajak belajar untuk memahami, menerapakan,

dan menganalisis pengetahuan mereka berdasarkan rasa ingin tahu mereka. Guru

harus menggali rasa ingin tahu siswa tentang teks yang akan dipelajari, sehingga

hasilnya siswa dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang

ditemuinya.

Sesuai dengan kompetensi dasar pelajaran Bahasa Indonesia dalam

kurikulum 2013, salah satunya adalah memahami struktur dan kaidah teks

eksposisi, baik melalui lisan maupun tulisan. Jika dikaitkan dengan empat

kemampuan berbahasa, memahami termasuk ke dalam kemampuan membaca.

Kemampuan membaca merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting,

(15)

2

melalui kegiatan membaca diharapkan mampu memahami, menerapakan, dan

menganalisis informasi yang dibaca dari teks.

Tarigan (2008:7) dari segi lingustik menyatakan “ Membaca adalah suatu

proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding

process).” Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Tujuan seseorang membaca adalah

untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna

yang ada di dalam teks.

Sikap membaca siswa sering kali tidak baik, seperti sering kalinya

mengulang bacaan beberapa kali karena mereka tidak bisa menangkap isi bacaan.

Hal itu terjadi karena mereka tidak memiliki skema bacaan di pikiran mereka

sebelum mulai membaca teks bacaan. Sebelum membaca, mereka tidak

memperhatikan apa isi bacaan yang akan mereka baca. Dengan demikian, saat

dihadapkan pada pertanyaan mengenai teks tersebut, mereka mengulang kembali

teks yang telah dibaca. Hal ini juga terjadi karena kegiatan membaca tidak diikuti

dengan metode yang tepat, yang dapat meningkatkan pemahaman terhadap teks

yang dibaca.

Salah satu metode yang tepat digunakan dalam kegiatan membaca adalah

metode K-W-L. Metode K-W-L adalah salah satu metode pembelajaran membaca

yang menekankan pada pentingnya latar belakang pengetahuan pembaca

(Sani,2013:274). Metode KWL merupakan metode yang menuntut peran aktif

(16)

3

saat membaca, dan setelah membaca. Metode ini membantu guru menghidupkan

latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik. Metode K-W-L

terdiri dari tiga langkah, yaitu langkah K- What I Know (apa yang telah saya

ketahui), langkah W- Want to Know (apa yang ingin saya pelajari), dan langkah

L- Learned (apa yang saya pelajari), sehingga dapat diterapakan dalam

pembelajaran membaca. Metode K-W-L ini dibuat dalam bentuk tabel yang

disebut dengan tabel K-W-L. Metode ini sangat cocok digunakan untuk

pemahaman teks, karena sangat menuntut peran aktif siswa sebelum, saat, dan

setelah membaca teks.

Teks adalah satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan

lengkap. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, teks juga dapat berwujud bahasa

lisan. Teks yang terdapat dalam kelas X SMA antara lain teks anekdot, laporan

hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi. Teks yang

digunakan penulis untuk mengukur kemampuan membaca siswa adalah teks

eksposisi.

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berfungsi untuk

mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi

yang kuat. Struktur teks eksposisi terdiri dari pernyataan pendapat, argumentasi,

dan penegasan ulang pendapat. Di bagian pernyataan pendapat berisi tentang

pendapat penulis mengenai topik yang sedang dibahas, di bagian argumentasi

terdapat penjelas-penjelas yang berfungsi untuk memperkuat argumentasi yang

(17)

4

pribadi disampaikan, yang diyakini kebenarannya melalui pengungkapan

fakta-fakta sebagai penjelas argumentasi penulis.

Berbagai penelitian tentang membaca telah banyak dilakukan, salah

satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nandang S. dalam jurnal

pendidikan dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Permainan Kartu Kalimat di Kelas

3 SD Negeri Cililitan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya”, menemukan bahwa

kemampuan siswa dalam memahami bacaan masih sangat rendah. Hal ini terlihat

dari nilai rata-rata membaca pemahaman adalah 58 dan nilai 100 hanya dicapai

oleh 3 orang. Hal ini disebabkan banyak siswa yang belum baik dalam menjawab

pertanyaan, menyatakan pendapat atau perasaan berkaitan dengan isi teks dan

menyimpulkan isi teks dalam beberapa kalimat. Sehingga hasil belajarnya juga

kurang baik. Guru juga tidak menggunakan metode membaca yang dapat

mengantarkan siswa memahami bacaan. Siswa terlihat pasif. Hal ini juga

ditunjukkan dari interaksi pembelajaran yang tidak muncul, ada pertanyaan yang

tidak terjawab, ada permasalahan tetapi siswa tidak mau mengungkapkan, materi

tidak variatif dan kurang menarik perhatian siswa. Permasalahan yang muncul

tersebut mengakibatkan kemampuan membaca pemahaman siswa masih rendah.

Penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan adalah penelitian yang

dilakukan oleh Rudiman (2008) dengan judul “Pembelajaran Membaca

Pemahaman Wacana Cerita Pendek dengan Menggunakan Metode K-W-L ( know

– want to know – learned ) di Kelas VII SMP Labschool UPI.” Hasil

(18)

5

wacana cerita pendek setelah menerapkan metode tersebut meningkat. Peneliti

tertarik untuk menggunakan metode ini terhadap pemahaman membaca teks

eksposisi, apakah berpengaruh atau tidak.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode KWL (Know -

Want to Know, Learned) terhadap Kemampuan Memahami Teks Eksposisi

Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. kemampuan siswa dalam memahami bacaan masih sangat rendah,

2. siswa masih terlihat pasif dalam kegiatan membaca,

3. siswa sering membaca kembali bacaan ketika dihadapkan dengan

pertanyaan,

4. metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran membaca

kurang bervariatif.

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini pada masalah 1 dan 4 pada identifikasi

masalah di atas, yaitu kemampuan siswa dalam memahami bacaan masih rendah

dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca kurang

(19)

6

karena metode ini sangat mengutamakan peran aktif siswa dalam kegiatan

membaca.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari tiga hal.

1. Bagaimana kemampuan memahami teks eksposisi siswa kelas X SMA

Negeri 5 Medan menggunakan metode KWL (know, want to know,

leraned)?

2. Bagaimana kemampuan memahami teks eksposisi siswa kelas X SMA

Negeri 5 Medan menggunakan metode pembelajaran konvensional?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan metode KWL terhadap kemampuan

memahami teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan

penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui bagaimana kemampuan memahami teks eksposisi

siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan menggunakan metode KWL,

2. untuk mengetahui bagaimana kemampuan memahami teks eksposisi

siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan dengan menggunakan metode

(20)

7

3. untuk mengetahui pengaruh KWL terhadap kemampuan memahami

teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat

praktis. Hal ini diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya untuk

mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam pengajaran membaca dapat

menggunakan metode ini untuk meningkatkan kemampuan memahami

teks.

2. Manfaat Praktis

Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

memahami teks eksposisi, bagi guru penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai ajang latihan dalam menggunakan metode K-W-L, dan

bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

metode pembelajaran yang sesuai digunakan untuk pengajaran Bahasa

(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang Pengaruh

Metode KWL (Know - Want to Know, Learned) terhadap Kemampuan Memahami Teks

Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014, maka

dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan memahami teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014 di kelas eksperimen berada pada kategori baik. Hal ini terlihat

pada nilai rata-rata 79,13.

2. Kemampuan memahami teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014 di kelas kontrol berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat

pada nilai rata-rata 67,37.

3. Metode KWL memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan memahami

teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Ini

terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel (4,86 > 2,02) telah membuktikan

bahwa hipotesis diterima.

B. Saran

1. Dalam menggunakan metode ini, guru harus memperhatiakan peran aktif siswa

sebelum, saat, dan setelah kegiatan membaca.

2. Teks bacaan yang diberikan kepada siswa jika menggunakan metode ini adalah teks

bacaan non-sastra yang bersifat umum seperti artikel.

3. Selain menggunakan metode pembelajaran, guru hendaknya menggunakan

(22)

4. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan metode

pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran memahami

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Carr, E. & Ogle, D. (1987). K-W-L Plus: A Strategy for Comprehension and Summarization. Journal of Reading, 30 (7), 626-631. Diperoleh 24 Oktober 2011, dari http://eric.ed.gov/ERICWebPortal

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka

Farida, Rahim. 2007. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Gorys, Keraf. 1980. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta : Nusa Indah

Gorys, Keraf. 1994. Komposisi. Jakarta : Penerbit Nusa Indah

Harsono, Amiliya. 2012. Pengaruh Strategi KWL dan Minat Baca Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung. Jurnal Penelitian Bahasa. vol.1, no.1 dari http://library.um.ac.id/index.php/

Huffman, L.E. (1998). Spotlighting Specifies by Combining Focus Questions with K-W-L. Journal of Adolescent & Adult Literacy, 41(6), 470-472. Diperoleh 24 Oktober 2011, dari http://eric.ed.gov/ERICWebPortal

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru : Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

Ogle. 2007. Strategies for Reading Comperhension K-W-L.

https://www.msu.edu/course/cep/886/ReadingComperhension/7Learn_Serv_ Proj_KWL. html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2011

Rahmati, Sri. 2009. Peningkatan Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Strategi Kumuat di Kelas VII SMP, Jurnal Pendidikan Inovatif.

(24)

Rudiman. 2008. Pembelajaran Membaca Pemahaman Wacana Cerita Pendek dengan Menggunakan Metode K-W-L (Know- Want to Know, Leraned) Skripsi. Bandung: FPBS UPI

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sigalingging. H. 2013. Teori dan Praktik dalam Membaca. Medan : FBS Unimed.

Samsudin, Asep. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Jurnal Penelitian Pendidikan. vol.13, no. 2 diperoleh 2 Oktober 2012 dari http://eric.ed.gov/ERICWebPortal

Sani, Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosdakarya

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Tampubolon. D. 1987. Kemampuan Membaca. Bandung : Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga berkaitan

USM merupakan salah satu perguruan tinggi yang sedang berkembang di Semarang dan sudah memiliki beberapa fakultas.Salah satu fakultas yang ada di USM yaitu Fakultas

[r]

Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Eksploratif.. Penerapan Pembelajaran Kooperatif denga Teknik

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia |

Apabila Ibu/Saudari bersedia ikut dalam penelitian ini, maka kami akan memohon kesediaannya untuk dapat menandatangani surat persetujuan menjadi peserta penelitian:...

Oleh karena itu penulis mencoba menuangkan informasi mengenai anjing trah kecil ini melalui Visualisasi Macromedia Flash MX dengan harapan agar informasi ini bermanfaat dan