121
Anisya Syahril, 2014
Daftar Pustaka
Ansari, B. (2003). Menumbuhkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi
Matematik Siswa SMU Melalui Strategi Think-Talk-Write. Disertasi pada SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
_______. (2006). Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Asikin, M. (2002). Menumbuhkan Kemampuan Komunikasi Matematika melalui
Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Matematika atau
Pembelajarannya, ISSN : 0852-7792 Tahun VIII, Edisi Khusus, Juli
2002.
Cai, J.Lane, dan Jakabcsin, M.S. (1996). The Role of Open-Ended Tasks and
Holistic Scoring Rubrics: Assessing Students’ Mathematical Reasoning
and Communication dalam Portia C. Elliot dan Margaret J. Kenney.
Communication in Mathematics K-12 and Beyond.
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Darr, C. dan Fisher, J. (2004). Self-Regulated Learning in the Mathematics Class.
[Online]. Tersedia: http://www.nzcer.org.nz//pdfs/13903.pdf. [20 Agustus 2013]
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). (2003). Standar Penilaian Buku
Pelajaran Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Pusat Perbukuan.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Duffin, J.M. & Simpson, A.P. (2000). A Search for understanding. Journal of
Mathematical Behavior.
Fitri, A. (2014). Pembelajaran Matematika dengan Model MMP (Missouri
Mathematics Project) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan
Berpikir Kritis Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma
Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://www.physic.indiana.edu/sdi/analyzingchange-gain.pdf. [1 Mei 2014]
Hidayat, E. (2009). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik dan
Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realitik. Tesis. PPs UPI. Tidak Diterbitkan.
Izzati, N. (2012). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan
Kemandirian Belajar Siswa SMP melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Disertasi Pendidikan Matematika. SPs UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Jonker, L. (2001). Memory and Understanding in Mathematics Education.
Queen’s University.
Kimberly. H.C. (2008). Mathematical Communication, Conceptual Understanding
and Students' Attitudes Toward Mathematics. University of
Nebraska-Lincoln.
Kurniawan, R. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan
Masalah Matematis Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Konstekstual pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi Pendidikan Matematika. SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Mariana, R. (2012). Implementasi Pembelajaran Aktif dengan Metode Peer
Lesson untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis. PPs UPI. Tidak Diterbitkan.
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in
Diagnostics Pretest Scores. American Journal of Physics. [Online].
http://www.physics.iastate.Edu/per/docs/AJP-Dec-2002-vol.70-1259-1268.pdf. [ 1 September 2013]
Pape, S.J, Bell, C.V and Yetkin, I.E. (2003). “Developing Mathematical Thinking
and Self-Regulated Learning: A Teaching Experimen in A Seventh-Grade
Mathematics Classroom”. Educational Studies in Mathematics. 53, (2),
179-202.
Priatna, N. (2003). Kemampuan Penalaran Induktif dan Deduktif serta Kaitannya
dengan Pemahaman Matematis Siswa Kelas 3 SLTP Negeri di Kota Bandung. Disertasi pada SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
NCTM. (1989). Curriculum and Evaluation Standard For School Mathematics.
Anisya Syahril, 2014
_____. (2000). Principle and Standard of Mathematics Education. [Online].
Tersedia: http://www.nctm.org. [ 25 Agustus 2013]
Rohaeti, E. E. (2003). Pembelajaran dengan Metode IMPROVE untuk
meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa
SLTP. Tesis pada SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Ruseffendi. E.T. (1993). Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung.
Direktorat jenderal pendidikan tinggi.
________. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta
Lainnya. Cetakan Pertama. Semarang : IKIP semarang Press
Sadirman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
Salman, M. F. (2009). Active Learning Techniques (ALT) in Mathematics
Workshop Nigerian Primary School Teachers Assessment. International
Electronic Journal of Mathematics Education (IEJME).
Schunk, D.H dan B.J. Zimmerman. (1998). Introduction the Self Regulated
Learning (SLR) Cycle. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Self-regulated_learning. [ 25 Agustus 2013]
Sentosa, S, U. (2013). Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi
Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Eksploratif. Tesis. SPs UPI. Tidak Diterbitkan.
Setiadi, Y. (2010). Penerapan Pembelajaran Kooperatif denga Teknik
Think-Pair-Square dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMA. Tesis. SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Silberman, M.L. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia.
Skemp, R. R. (1976). Relational Understanding and Instrumental Understanding
Mathematics Teaching.
Subagiyana. (2009). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi
Matematis Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Konstektual.
Tesis. SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantatif,
Suherman, E. dan Winataputra, U. (1993). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Suherman, E. dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI Press.
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa
SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi Pendidikan Matematika. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
________. (2006). Kemandirian Belajar. Apa, Mengapa, dan Bagaimana
Dikembangkan. Pada Peserta Didik. [Online]. Tersedia: http://math.sps.upi.edu/wp-content. [4 September 2013]
________. (2013). Kumpulan makalah Berpikir dan Disposisi Matematika serta
Pembelajarannya. Bandung: UPI Press.
Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut
Press.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Tahar, I dan Enceng. (2006). Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Hasil
Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh, (2), 91-101.
Tandililing. E (2011). Peningkatakan Pemahaman dan Komunikasi Matematis
serta Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menegah Atas melalui Strategi PQ4R dan Bacaan Refutation Text. Disertasi Pendidikan Matematika. SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Tedi, R. (2012). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD disertai Tugas Bentuk Superitem. Tesis. SPs UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Tilman, K. J dan Weiss, M. (2000). Self-Regulated Learning as cross - Curriculer
Conpetence (PISA) [Online]. Tersedia:
http://www.pisa.no/pdf/turmoionste2004.pdf. [ 27 Agustus 2013)
Turmudi. (2009). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika
Berparadigma Eksploratif dan Investigasi. Jakarta Pusat: PT Leuser Cita Pustaka.
Anisya Syahril, 2014
Woolfolk, A. (2007). Educational Psychology (10th Edition). Boston: Pearson
Yusmanita. (2014). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Koneksi Matematis Siswa SMA dengan Menggunakan Pendekatan Metakognitif.
Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika, Vol. 3, No.1. Bandung: Asosiasi Pendidik Matematika Indonesia (APMI).
Zumbrunn, S. (2011). “Encouraging Self-Regulated Learning in the Classroom: A