KEBERADAAN MUSIK PENGIRING PENCAK SILAT PADA SANGGAR PAYUNG BERTUAH DI HAMPARAN PERAK
KABUPATEN DELI SERDANG
Skripsi
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH : Nurlena Marpaung
NIM. 209342023
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Keberadaan Musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mengalami berbagai kesulitan. Namun, berkat Doa, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Di sini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen pembimbing saya yang telah member masukan dan arahan.
4. Dr. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.
5. Uyuni Widiastuti, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.
iii
7. Nurwani, S.St, M.Hum selaku pembimbing akademik saya serta memberikan bimbingan dan telah sabar memberikan arahan sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Unimed yang telah banyak memberikan sumbangan ilmu selama perkuliahan.
9. Sanggar Payung Bertuah yang telah memberikan informasi dan waktu untuk penelitian yang dibutuhkan penulis.
10. Kedua Orang Tua saya tercinta ayahanda Abdul Muin Marpaungibunda Farida Hanum Tambunan,Saudara - saudaraku (Iryan Syahputra Marpaung, Maria Ulpa Marpaung, Sazly Rais Marpaung, Harry Irawan Marpaung, Agung Prima Marpaung)dan Zoelfikri M.Pd terima kasih untuk Doa, kesabaran, perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada skripsi.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan Seni Musik ’09 terkhusus buat Emalia Bangun, Eka Julia Erisi, Juliandi Syahputra dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, namunsenantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada penulis untuk mengembangkan kemampuan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.
Medan, Maret 2014 Penyusun
Nurlena Marpaung
ABSTRAK
NURLENA MARPAUNG, NIM 209342023, Skripsi, KEBERADAAN MUSIK PENGIRING PENCAK SILAT PADA SANGGAR PAYUNG BERTUAH DI HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG, Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendisikan Seni Musik, Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan Musik Pengiring Pencak Silat dalam mempopulerkan musik Melayu di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Ditinjau dari latar belakang terbentuknya Sanggar Payung Bertuah, kegiatan apa saja yang dilakukan, bentuk musik pengiring Pencak Silat serta fungsi musik pengring Pencak Silat Pada Sanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
Teori yang di gunakan dalam penelitian ini dari hasil studi kepustakaan yang mencakup teori tentang Sejarah, teori tentang keberadaan, teori bentuk, teori fungsi, teori musik, teori musik pengiring, dan Pencak Silat.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yaitu pemain musik terdiri dari 4 orang dan pemain pencak silat 2 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriprif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara, studi pustaka.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa musik pengiring Pencak Silat sangat berperan penting pada Pancak Silat khususnya Pencak Silat di Sanggar Payung Bertuah.Sebagai hiburan rakyat, musik pengiring atraksi silat ini bisa menaikkan suhu (emosional) orang yang melihat dan merangsang untuk mengikuti gerakan. Pencak Silat yang diperagakan tidak akan terasa meriah bila musik pengiring tidak diperdengarkan. musik pengiring Pencak Silat adalah musik Melayu Patam-Patam. Atraksi pencak silat yang disuguhkan bukanlah pertandingan gelar melainkan Pencak Silat sebagai Hiburan. Alat-alat musik yang di gunakan Musik pengiring Pencak Silat adalah Gendang Melayu, Biola, Akordion,dan Rebana.
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasih Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II. LANDASAN TEORITIS ... 10
A. Landasan Teoritis ... 10
1. Pengertian Keberadaan ... 10
2. Pengertian Musik ... 13
3. Teori Musik Pengiring ... 18
4. Teori Bentuk ... 22
5. Bentuk Musik Pengiring Pencak Silat... 23
v
7. Fungsi Musik Pengiring Pencak Silat ... 27
8. Pengertian Pencak Silat ... 28
B. Kerangka Konseptual ... 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A.Metode Penelitian ... 33
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel ... 35
D.Tekhnik Pengumpulan Data ... 37
E. Studi Kepustakaan ... 40
F. Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV. PEMBAHASAN ... 43
A.Letak Geografis ... 43
B. Keberadaan Sanggar Payung Bertuah ... 44
C. Pencak Silat Pada Sanggar Payung Bertuah ... 49
D.Bentuk Musik Pengiring pada Sanggar Payung Bertuah ... 50
E. Fungsi Musik Pengiring pada Sanggar Payung Bertuah ... 55
BAB V. KESIMPULAN ... 61
A. Kritik ... 61
B. Saran ... 62
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 ... 44
Gambar 4.2 ... 46
Gambar 4.3 ... 49
Gambar 4.4 ... 50
Gambar 4.5 ... 59
Gambar 4.6 ... 60
Gambar 5.1 ... 65
Gambar 5.2 ... 65
Gambar 5.3 ... 66
Gambar 5.4 ... 66
Gambar 5.5 ... 67
Gambar 5.6 ... 67
Gambar 5.7 ... 68
Gambar 5.8 ... 68
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai keragaman budaya yang
bersejarah dan bernilai tinggi, walau memiliki latar belakang budaya yang berbeda
namun bangsa Indonesia tetap satu, sesuai dengan kaidah bangsa Bhineka
Tunggal Ika.Maka dengan falsafah itu kita selaku anak bangsasudah sepatutnya
bersyukur dan wajib menjaga serta melestarikan budaya Indonesia. Salah satu budaya
Indonesia yang harus kita lestarikan adalah musiknya.
Musik telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Setiap budaya di
dunia ini memiliki musik yang khusus diperdengarkan atau dimainkan
berdasarkan peristiwa–peristiwa bersejarah dalam perjalanan hidup anggota
masyarakat. Musik ada yang dimainkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas
kelahiran seorang anak, ada juga musik yang khusus untuk mengiringi acara –
acara ataupun upacara-upacara tertentu seperti pernikahan dan kematian. Musik
juga menjadi pendukung utama untuk melengkapi dan menyempurnakan beragam
bentuk kesenian dalan berbagai budaya. Pada kelompok masyarakat tertentu,
secara tradisional musik berperan sebagai medium dalam pelaksanaan ritual
tertentu baik yang bersifat religi, adat istiadat, maupun sebagai hiburan.
Hiburan (entertainment) adalah suatu kegiatan yang menyenangkan hati
bagi seseorang atau publik. Musik sebagai salah satu cabang seni yang juga
memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa
melodi, atau keteraturan dari harmoninya. Seseorang biasa saja tidak tidak
2
memahami teks musik, tetapi cukup terpuaskan atau terhibur hatinya dengan
pola-pola melodi, atau pola-pola-pola-pola ritme dalam irama musik tertentu.Seiring dengan
perkembangan seni itu, musik merupakan suatu hiburan yang sangat berperan
dalam kehidupan ataupun hanya sekedar menikmati seni. Dalam hal ini dapat kita
lihat perkembangan seni baik dari segi visual dan audio.
Pada umumnya manusia memiliki rasa senang untuk mendengarkan
musik, kendati tingkat kesenangan antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Oleh karena itu, rasa senang terhadap musik tidak dapat dianggap sebagai sifat
khas atau suatu keanehan yang kebetulan dimiliki seseorang. Rasa senang
terhadap musik tidak menempati suatu kotak tersendiri dalam pribadi manusia,
tetapi bercampur dalam pribadi setiap individu. Rasa senang mendengar musik
disebabkan oleh beberapa faktor seperti seperti : respon terhadap kesan irama,
melodi, harmoni, warna suara, dalam suatu komposisi serta faktor penggunaan
teks/syair bila sebuah komposisi musik yang didengar itu berbentuk nyanyian.
Indonesia dikenal dengan keragaman budayanya. Pulau-pulau yang
tersebar dari sabang sampai merauke mengindikasikan bahwa bangsa ini memiliki
adat istiadat yang luar biasa jumlahnya. Bahasa daerahnya saja berjumlah ratusan.
Apalagi ditambah dengan kesenian dan tradisi. Salah satu pulau tersebut adalah
pulau Sumatera bagian Utara.
Sumatera Utara adalah provinsi yang memiliki beraneka ragam suku
bangsa. Seperti Batak, Karo, Mandailing, Melayu, dan lain-lain. Masing-masing
suku memiliki bermacam kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda pula, baik
3
yang paling menonjol dari tiap daerah adalah lagu dan musiknya. Lagu dan musik
ini tidak hanya khusus untuk didendangkan, tetapi sudah menjadi identitas dan jati
diri suatu daerah. Jadi tidak mengherankan jika banyak negara yang merasa iri dan
mencoba-coba mengklaim aset bangsa ini sebagai milik mereka.
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini
merupakan kota terbesar di pulau Sumatera. Masyarakat melayu adalah salah satu
etnis di Sumatera Utara yang mempunyai beragam bentuk kesenian baik
berbentuk musik, tari dan juga kesenian lainnya. Salah satu kesenian suku melayu
adalah pencak silat. Dan penulis tertarik untuk meneliti Musik Iringan Pencak
Silat Sanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kecamatan Deli Serdang.
Dalam Pencak Silat pada umumnya mengandung beberapa aspekyakni:
aspekolahraga, aspek kesenian, aspekbeladiri dan aspek spiritual.Walaupun
aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi
pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau dari segi
olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu
sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani.
Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak
maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.
Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di
daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini
terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman
khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan,
4
Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai
insan atau mahluk hidup yang percaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu
Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat sebagai ajaran spiritual diberikan
kepada siswa yang telah lanjut dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya
adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau keluhuran budi siswa. Sehingga
pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk mewujudkan keselarasan/
keseimbangan/keserasian/alam sekitar untuk meningkatkan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia
dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang lebih baik.
Dari beberapa pengertian unsur Pencak Silat di atas, penulis lebih tertarik
untuk meneliti Pencak Silat dalam unsur kesenian yakni pada seni musiknya
khusunya pada musik yang mengiringi Pencak Siat. Karena musik pengiring pada
Pencak Silat dapat membuat Pencak Silat tersebut menjadi lebih berkarakter. Dan
musik pengiring Pencak Silat yang akan penulis teliti bertempat di Sanggar
Payung Bertuah di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, terdapat komunitas etnik
Melayu yakni Sanggar Payung Bertuah. Di Sanggar Payung Bertuah ini masih
sangat kental sekali etnik Melayunya, Karena pada Sanggar Payung Bertuah
masih kerap sekali menghibur masyarakat dengan musik iringan Pencak Silat
yang sangat digemari masyarakat Hamparan Perak. Walaupun masyarakat
Hamparan Perak tidak semuanya suku Melayu, tetapi mereka sangat menyukai
5
dijadikan sebagai seni pertunjukan untuk menyambut tamu dan para petinggi
contohnya anggota dewan, gubernur, dan lain-lain.
Di kalangan masyarakat Melayu yang bermukim di Hamparan Perak,
Kabupaten Deli Serdang, pertunjukan musik iringan Pencak Silat tersebut
dominan menggunakan instrument Melayu, yaitu gendang Melayu, Rebana,
biola, Akordion, dan Keyboard.
Penulis merasa tertarik dengan fenomena ini, maka dalam kesempatan ini
penulis memilih judul, “Keberadaan Musik Pengiring Pencak Silat Pada
Sanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ilmiah penting untuk dilakukannya identifikasi masalah
dengan benar, yang dimana tujuan identifikasi masalah agar penelitian menjadi
terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan melebar. Aziz
Alimut ( 2007 : 30 ) menyatakan bahwa “Masalah adalah bagian penting dari
suatu penelitian, karena masalah membutuhkan proses pemecahan yang
sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan scientific method, proses ilmiah
tersebut akan selalu dikembangkan sejak identifikasi masalah’.
Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitin ini
dapat diidentifikasi menjadi beberapa hal, di antaranya sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran masyarakat Melayu di Hamparan Perak Kabupaten Deli
6
2. Bagaimana KeberadaanSanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana Fungsi Musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar Payung
Bertuah dalam berbagai upacara adat atau hiburan pada masyarakat Melayu di
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang?
4. Bagaimana bentuk Musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar Payung
Bertuah di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang?
5. Bagaimana sikap masyarakat Melayu yang berada di Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka peneliti
mengadakan pembatasan masalah untuk mempermudah pemecahan masalah yang
dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan
pendapat Sugiono(2011:30) yang mengatakan bahwa :
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti.
Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan
permasalahan penelitian, dan dirangkum ke dalam beberapa pertanyaan
7
Sebagaimana uraian pada latar belakang masalah dan berdasarkan
pendapat tersebut, bahwa kajian tentang musik pengiring pencak silat pada
sanggar payung bertuah memiliki rentang kajian yang relative luas. Oleh Karena
itu penulis merasa perlu membuat pembatasan masalah yang mencakup :
1. Bagaimanakah KeberadaanSanggar Payung Bertuah di Hamparn Perak
Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimanakah Bentuk Musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar
Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimanakah Fungsi Musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar Payung
Bertuah di Hamparan perak Kabupaten Deli Serdang?
D. Perumusan Masalah
Dalam menentukan rumusan masalah, penulis berpedoman pada
pendapat Maryaeni ( 2003:14 ) uang menyatakan :
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail focus penelitian yang akan
digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena
penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalh juga
bisa disikapi sebagai jabaran focus penelitian karena dalam praktiknya,
proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah
8
Berdasarkan pendapat tersebut, permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :“Bagaimana Keberadaan Musik Iringan pada
Sanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”.
E. Tujuan Penelitian
Umumnya suatu kegiatan penelitian senantiasa berorientasi kepada
tujuan. Tanpa adanya tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan
tidak terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut,
berhasil tidaknya suatu kegiatan ( dalam hal ini penelitian ) yang dilaksanakan
terlihat dan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proposal ini penulis
merumuskan beberapa tujuan penelitian, diantaranya :
1. Untuk mengetahui KeberadaanSanggar Payung Bertuah Di Hamparan
PerakKabupaten Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui Bentuk musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar
Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui Fungsi Musik Pengiring Pencak Silat Pada Sanggar
Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan
kemungkinan manfaat diperoleh dari hasil penelitiannya. Penelitian akan
9
penelitian adalah suatu yang dapat memberikan informasi dan faedah yang
mendatangkan keuntungan baik pada peneliti, lembaga maupun orang lain.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai Keberadaan Musik Pengiring Pencak Silat pada
Sanggar Payung Bertuah Di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
2. Bahan informasi kepada lembaga pemerintah atau lembaga masyarakat
yang mengemban visi dan misi pengembangan kebudayaan daerah
khususnya kebudayaan masyarakat Melayu di Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdang.
3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan
61
BAB V
KESIMPULAN
Sanggar Payung Bertuah merupakan sanggar yang semua seni
pertunjukannya berbau budaya melayu. Dengan adanya sanggar payung bertuah
dapat menjadi sarana buat masyarakat desa Klambir atau desa Titi Payung
Kecamatan Hamparan Perak lebih mengetahui lagi kesenian-kesenian melayu
yang telah diwariskan nenek moyang kita. Apalagi di Hamparan Perak khususnya
di desa Kalmbir mayoritas penduduknya adalah suku melayu. Dengan adanya
sanggar Payung Bertuah ini mereka menjad lebih mudah untuk mengapresiasikan
bakat mereka dengan cara menari, bermusik, teater, sastra lisa atau berbalas
pantus, pencak silat, dan banyak lagi pertunjukan kesenian melayu di Sanggar
Payung Bertuah ini.
Sanggar Payung Bertuah dipimpin oleh seorang anggota dan ketua
mempunyai anggota dimana anggota telah diberi tugas pada bidangnya
masing-masing. Dapat disimpulkan bahwa Sanggar Payung Bertuah merupaka organisasi
yang bergerak dibidang kesenian tradisi Melayu.
A.Kritik
Pada sanggar payung bertuah sebenarnya sudah sangat bagus dan sangat
bermanfaat khususnya buat masyarakat Desa Klambir, Hamparan Perak. Hanya
saja sanggar Payung Bertuuah sekarang sudah mulai pasif, tidak aktif lagi seperti
dulu. Hal ini dikarenakan ketua dan juga anggota sanggar lainnya sudah
mempunyai kesibukan masing-masing. Ada yang berprofesi sebagai kepala
62
sekolah, kepala dinas, dan juga yang lainnya. Hal ini yag membuat sanggar
sekarang sudah tidak terlalu aktif seperti dulu. Jika ada event tertentu saja atau
jika ingin mengisi acara ataupun ingin mengikuti festival saja baru para pemain
musik, penari dan lan-lain melakukan latihan rutin. Jadi alangkah baiknya jika
dibuat daftar latihan agar sanggar Payung Bertuah Ramai dan juga dapat
mengenalkan budaya dan tradisi melayu kepada msyarakat khusunya kepada
anak-anak.
A.SARAN
Sanggar Payung Bertuah merupakan wadah untuk berapresiasi dan
belajar tentang kesenian Melayu. Karena pada sanggar Payung Bertuah sangat
banyak menyediakan tentang kesenian Melayu. Baik tari, musik, berbalas pantun
dan lain-lain. Hal ini dapat menjadi salah satu biang untuk member pengetahuan
tentang kesenian melayu kepada masyarakat di Hamparan Perak. Sehingga
sanggar Payung Bertuah tdak hanya menjadi ruangan kosong yang tidak kita