KATA PENGANTAR
Pertama – tama penulis mengucapkan syukur dan terimakasih Tuhan yang Maha Esa, yang selalu memberikan rahmat-Nya, sehingga Proposal ini dapat
diselesaikan dengan baik. Proposal ini bertujuan untuk memenuhi sebagian besar
persyaratan mendapat Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Medan.
Proposal ini berjuduh ”Analisis Reaksi Pasar Modal terhadap peristiwa stock split yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity. Meskipun dalam proses penulisan banyak memenuhi hambatan dan rintangan namun dengan usaha maksimal yang dilakukan penulis
serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya proposal ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Terima kasih untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan
dukungan materi dan moril terhadap saya, terima kasih kepada seseorang yang
spesial di hati penulis yang telah mendengarkan segalah keluh kesah dalam proses
penyelesaian skripsi ini dan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE,M.Si,Ak selaku dosen pembimbing saya
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan, dan juga sebagai Dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si,Ak, selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.SM,Ak,CA selaku dosen penguji yang
telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama
masa perkuliahan, terimakasih atas bimbingan ,arahan dan ilmu bermanfaat
yang telah diberikan selama ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan
skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun kearah yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi
pembaca.
Medan, April 2014
Penulis
ABSTRAK
EVRIDA MANURUNG. Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Stock Split yang ditunjukkan adanya Perbedaan Abnormal Return dan Trading volume Activity. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014
Kenaikkan harga saham yang terlalu tinggi, menyebabkan transaksi terhadap saham tersebut mengalami penurunan dan pada akhirnya dan dapat menyebabkan harga saham tersebut tidak fluktuaktif lagi. Sehingga untuk menghindari hal itu,pihak manajemen perusahaan melakukan pemecahan guna untuk menarik minat investor kembali.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan apakah peristiwa stock split dapat mempengaruhi pasar modal yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan abnormal return dan trading volume activitysebelum dan sesudah peristiwa stock split. Peristiwa stock split dianggap memiliki informasi positif bagi investor, populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan stock split dan terdaftar di BEI pada tahun 2009 hingga tahun 2012. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus dimana sampel adalah keseluruhan populasi yaitu 32 emiten.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode event study dengan melihat periode waktu 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah peristiwa stock split. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS dengan mengunakan uji Paired Sampel T-test jika data berdistribusi normal dan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test jika data tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal sehingga pengujian yang dilakukan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank test. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan peristiwa stock split berpengaruh secara nyata terhadap pasar modal, baik berdasarkan abnormal return dan trading volume activity. Hal ini ditunjukkan olehnilai Pvaluelebih besar dari pada α (5%). Untuk ARR 0.779> 0.05 dan untuk meanTVA 0.600> 0.05
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukkan adanya perbedaan abnormal return dan trading volume activity secara nyata.
ABSTRACT
Evrida Manurung. Analysis of the stock market reaction to stock split events shown differences in abnormal returnsand trading volume activity.Thesis, Program Accounting Studies, Faculty of Economics, University of Medan, 2014
An increase in the stock price is too high, causing the transaction to the stock decline and eventually and could cause the stock price does not fluktuaktif again. So to avoid that, the management company split in order to attract investors back. This study aims to examine and explain whether the stock split events can affect the capital market as indicated by the difference in abnormal returns and trading volume activity before and after the stock split event. Stock split events are considered to have positive information to investors, the population of this study are all companies that conduct stock split and listed on the Stock Exchange in 2009 until 2012.
The selection of the sample in this study using census method whereby the sample is the entire population that is 32 issuers. The research was conducted by using event study to look at a period of 15 days before and 15 days after the stock split event. Tests performed using the SPSS computer program using Paired Samples T-test if the data were normally distributed and using Wilcoxon Signed Rank Test if the data are not normally distributed.
The results of this study indicate that the data are not normally distributed so the tests performed using the Wilcoxon Signed Rank test trials. Based on the hypothesis test conducted a stock split events influence on the capital markets, either by abnormal return and trading volume activity. This is indicated by Pvalue
value greater than α (5%). For 0779 ARR> 0.05, and for meanTVA 0600> 00:05
Based on the results of research conducted, we can conclude that the stock market reacts to the stock split event demonstrated the difference in abnormal returns and tradingvolume activity significantly.
iii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI. ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I- PENDAHULUAN... 1
1.1Latar belakang ... 1
1.2Identifikasi masalah ... 5
1.3Pembatasan masalah... 5
1.4Rumusan masalah... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat penelitian ... 6
Bab II- TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 landasan teori ... 8
2.1.1 Pengertian Pemecahan Saham ... 9
iv
2.1.3 Jenis Pemecahan Saham ... 14
2.1.4 Kandungan Informasi Stock split ... 14
2.1.5 Return ... 15
2.1.6 Trading Volume activity ... 19
2.1.7 Even Study ... 19
2.1.8 Pembahasan Hasil Penelitian sebelumnya ... 20
2.2 Kerangka berpikir ... 26
2.3 Rumusan Hipotesis ... 27
Bab III- METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian ... 28
3.2 Populasi dan sampel ... 28
3.3 Variabel penelitian dan definisi operasional ... 28
3.4 Teknik pengumpulan data ... 30
3.5 Teknik analisis data ... 33
Bab IV- HASIL PENELITIAN ... 36
4.1 Hasil Penelitian ... 36
v
Bab V-KESIMPULAN ... 46
5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Saran ... 46
Daftar Pustaka ... 48
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gmbar
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran i Daftar Sampel Penelitian 51
Lampiran ii Tabulasi Data AAR 53
Lampiran iii Daftar tabel AAR 57
Lampiran iv Daftar mean TVA 58
Lampiran v Uji Normalitas 59
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan pasti membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan
operasionalnya. Banyak cara yang digunakan oleh para manager untuk
memperoleh dana tersebut salah satunya dengan mengeluarkan saham. Saham
adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas.
Saham tersebut kemudian diperdagangkan kepada publik melalui media
pasar modal.Pasar modal itu sendiri berdiri sejak dibukanya BEJ (yang sekarang
menjadi BEI) pada tahun 1977. Pasar modal menjadi sangat penting dalam
perekonomian Indonesia, karena pasar modal menjadi jembatan antara
perusahaaan dengan investor sebagai pihak yang akan membiayai operasional
perusahaan tersebut. Dalam dunia bisnis pasar modal memiliki begitu banyak
informasi, baik yang bersifat pribadi maupun publik.
Dalam perdagangan saham di pasar modal, harga saham menjadi salah
satu faktor daya tarik investor untuk menanam investasi di perusahaan tersebut.
Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran
akan harga saham tersebut. Selain itu juga ,informasi yang beredar di pasar modal,
seperti kondisi keuangan atau kinerja perusahaan juga menjadi faktor pemicu
penetapan harga saham. Informasi ini biasanya ditimbulkan oleh berbagai isu
yang beredar.
Harga saham adalah cerminan dari perusahaan itu sendiri, oleh sebab itu
setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga pasar
sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah cenderung diartikan bahwa kinerja
perusahaan itu kurang baik. Dan harga saham yang tinggi cenderung memiliki
prospek yang baik dimasa yang akan datang, sehingga karena adanya persepsi
tersebut penawaran akan saham tersebut mengalami peningkatan. Dengan
meningkatnya penawaran akan saham maka harga saham pun akan mengalami
peningkatan. Namun harga saham yang terlalu tinggi, menyebabkan permintaan
akan pembelian saham tersebut mengalami penurunan dan akhirnya harga saham
tersebut menjadi statis tidak fluktuasi lagi. Penurunan permintaan tersebut dapat
disebabkan karena tidak semua investor mampu melakukan pembelian saham
dengan harga saham yang terlalu tinggi, terutama bagi investor perorangan yang
memiliki dana yang terbatas.
Untuk mengatasi hal tersebut dan untuk menghindari kondisi tersebut
adalah dengan menempatkan kembali harga saham pada titik jangkauan tertentu,
atau dengan kata lain perusahaan menurunkan harga sahamnya pada kisaran harga
yang dapat menarik perhatian dan minat investor. Penurunan harga saham tersebut
dilakukan dengan malakukan pemecahan harga saham atau yang disebut stock
split.
Stock Split adalah kebijakan manajemen perusahaan untuk menambah
jumlah saham beredarnya, dengan cara membagikan saham baru kepada
pemegang saham saat ini, menurut Dicky (2003). Alasan perusahaan melakukan
tingkat dimana lebih banyak individu dapat menginvestasikan dalam saham
sehingga dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga lebih mudah
di pasarkan.
Meskipun pada dasarnya stock split tidak memilki nilai ekonomis, namun
banyak perusahaan emiten yang melakukan stock split. Oleh sebab itu stock split
merupakan kosmetika saham yang dilakukan perusahaan sebagai upaya
pemolesan saham agar kelihatan lebih menarik dimata investor. Dan dengan
melakukan stock split volume perdagangan saham (trading volume activity) akan
meningkat.
Bagi investor stock split merupakan kabar baik dan merupakan signal
positif karena dianggap sebagai optimisme perusahaan dimasa yang akan datang.
Jika pengumuman stock split tersebut mengandung informasi, maka pasar akan
bereaksi pada saat pengumuman tersebut. Reaksi ini ditandai denganharga saham
yang mengalami perubahan secara terus menerus dalam beberapa waktu dan
meningkatnya volume perdagangan saham.Signal positif ini didukung oleh
kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham atau stock split
adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik (jogiyanto, 2007).
Hal ini dikarenakan dalam melakukan stock split perusahaan harus
menanggung biaya yang besar akibat dilakukannya prospek untuk mendukung
peristiwa stock split tersebut agar bereaksi positif dimata investor. Pada saat stock
split dinilai sebagai peristiwa yang positif, harga saham tersebut akan mengalami
peningkatan yang diakibatnya naiknya permintaan dan penawaran akan saham
diatas normal (abnormal return)dengan meningkatnya volume perdagangan
saham.
Volume perdagangan saham merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk melihat ada atau tidaknya reaksi pasar terhadap peristiwa
tertentu,dan untuk melihat pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap
volume perdagangan saham yang dilihat dari aktivitas perdagangan saham yang
bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan trading volume activity(TVA).
Banyak penelitian telah dilakukan mengenai peristiwa stock split tersebut
namun hasilnya selalu berbeda beda satu dengan yang lainnya. Seperti penelitian
yang dilakukan oleh Wahyu, Lestari menunjukkan bahwa peristiwa stock split
tidak memiliki kandungan informasi sehingga tidak memiliki respon terhadap
pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia sehingga peristiwa stock split
tersebut tidak memberikan peningkatan return di masa depan dan penelitian yang
dilakukan oleh Sutrisno, dkk penelitian menunjukkan bahwa peristiwa stock split
mempengaruhi harga saham, volume perdagangan namun tidak mempengaruhi
varians dan abnormal return namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ana dengan judul reaksi pasar pada pengumuman Stock Split penelitian ini
menunjukkan bahwa peristiwa stock split mengandung informasi positif bagi para
investor yang ditunjukkan dengan meningkatnya return dan volume perdagangan.
Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut saya ingin melakukan
penelitian ulang terhadap peristiwa stock split dengan menggunakan data terbaru
yaitu data perusahaan yang melakukan stock split pada tahun 2009-2012.
namun dalam penelitian ini lebih menekankan pada perubahan return dan trading
volume activitydengan judul “Analisis Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split yang ditunjukkan oleh perbedaan Abnormal Return dan Trading
Volume Activity”.
1.2 Identifikasi Masalah
Harga saham yang terlalu tinggi, membuat perdagangan saham menjadi
tidak likuid, sehingga pihak manajemen mengembalikan harga saham ketitik
optimal harga yang diminati oleh investor. Berdasarkan hal tersebut maka
diidentifikasikan masalah berdasarkan latar belakang tersebut yaitu:
1. Apakah pasar modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukkan
oleh perbedaan abnormal return?
2. Apakah pasar modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukan
oleh perbedaan trading volume activity?
3. Apakah harga saham yang cenderung lebih rendah mengakibatkan reaksi pasar
terhadap saham meningkat?
4. Apakah terdapat kadungan informasi terhadap peristiwa stock split yang
ditunjukkan adanya respon positif oleh investor?
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah hanya dibatasi menyangkut peristiwa stock split, abnormal return
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut;
1. Apakah pasar modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukkan
oleh perbedaan abnormal return?
2. Apakah pasar modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukan
oleh perbedaan trading volume activity?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap peristiwa stock split yang
ditunjukan dengan adanya perbedaan abnormal return.
2. Untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap peristiwa stock split yang
ditunjukkan oleh perbedaan trading volume activity.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris tentang konsep
stock split
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lain
yang kan melakukan penelitian dengan objek yang sama.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan
yang menentukan kebijakan yang berkaitan dengan stock split. serta menjadi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pasar modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukkan adanya
perbedaan abnormal return. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai Pvalue lebih besar dari α (5%) sebesar 0.779 < 0,05 yang menunujukkan adanya perbedaan
AAR secara nyata antara sebelum dan sesudah stock split.
2. Pasar Modal bereaksi terhadap peristiwa stock split yang ditunjukkan adanya
perbedaan mean Trading volume Activity. Hal ini dapat dilihat bardasarkan
nilai Pvalue lebih besar dari α (5%)sebesar 0,600 < 0.05 yang menunjukkan
adanya perbedaan mean Trading Volume Activity secara nyata antara sebelum
dan sesudah stock split.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan
tersebut antara lain :
1. Penelitian ini hanya menggunakan periode 4 tahun.
2. Penelitian ini hanya menggunakan periode waktu 15 hari sebelum dan
15 hari sesudah peristiwastock split.
3. Penelitian ini hanya mengukur tingkat perbedaan Abnormal return dan
Trading Volume Activity sementara peristiwa stock split dapat
mempengaruhi faktor lainnya.
50
5.3Saran
Beberapa saran yangdikemukakan peneliti berkaitan dengan penelitian ini
adalah :
1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti membatasi sampel dengan
kriteria-kriteria tertentu dalam pengujian sehingga diperoleh data yang
lebih akurat, karena perusahaan yang memiliki reputasi baik dengan
perusahaan yang tidak memiliki reputasi kurang baik dalam melakukan
stock split memiliki dampak yang berbeda.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan variabel lain yang