• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI

SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

OLEH:

STANISLAUS TRISMAN DS LAROSA

NIM: 109151060

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KINERJA GURU PEMBIMBING DI SMA NEGERI

SE-KOTA MEDAN TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:

STANISLAUS TRISMAN DS LAROSA

NIM: 109151060

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, melimpahkan rahmat, karunia-Nya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing di SMA Negeri se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada jurusan Psikologi Pendidikan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini, antara lain:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor Unimed.

2. Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP, Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I FIP, Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan II FIP dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP dan Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M. Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Unimed serta Dra. Nurarjani, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing Akademik.

4. Tim Dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu: Dra. Kemali Syarief, M. Pd dan

Dra. Rahmulyani, M. Pd, Kons.

5. Seluruh dosen di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar aktivitas perkuliahan.

6. Ibu Rosana dan seluruh staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam bidang surat-menyurat. 7. Dinas Pendidikan Kota Medan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

(7)

iii

9. Edward Jupen Herianto DS Larosa (abang), Yovitha Yusniar Wendri DS Larosa (kakak), Maira Antika Sitorus (kakak angkat) dan Zion Front Johar DS Larosa (adik).

10. Rekan-rekan bimbingan skripsi: Romy Putra, Novasari Br. Bukit, Rika Hardianti dan Novrika Seven Nenda Sembiring.

11. Reguler B 2009 (Daniel Ardyan Situmorang, Hananda Fitra Pranatha, Dianson Sinaga, Boris Becker Manurung, Frendo Sitepu, Febrianta Bangun, Imanuel Menangna Sinurat, Fahruzy Munthe, Doddy Hutagalung, Romy Putra Bawamenewi, Syahri Romadona Siregar).

12. Teman-teman Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan stambuk 2009 (A, B, Ekstensi) yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.

13. Teman-teman PPLT 2012 SMK N 1 Talawi Kabupaten Batubara.

Penulis berharap agar nantinya materi-materi yang tertuang di dalam skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya ilmu pendidikan khususnya bidang bimbingan dan konseling.

Medan, 27 Januari 2014

Penulis

(8)

i

ABSTRAK

Stanislaus Trisman DS Larosa. NIM: 109151060. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing di SMA Negeri se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2013.

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha membantu individu dalam mengembangkan potensinya agar mencapai perwujudan diri. Perwujudan diri akan tampak dari pemilikan kesadaran individu terhadap diri dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun metafisik. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 menjelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Defenisi tersebut mengarah pada paradigma bahwa praktik pendidikan lebih ditekankan pada pembelajaran yaitu proses mengajar. Proses pendidikan mencakup dunia kehidupan peserta didik secara individual. Namun, hal ini tidak cukup hanya dilakukan oleh guru, tapi juga memerlukan bantuan profesi pendidik lain yaitu guru pembimbing atau konselor. Bimbingan dan konseling (BK) merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan menjadi salah satu komponen penting yang menentukan kualitas pelayanan pendidikan pada siswa.

(10)

2

dan konseling telah banyak melewati perkembangan, sejak perintisan, penataan ulang, pemantapan hingga tahap profesionalisasi. Walaupun demikian, profesi bimbingan dan konseling masih dirundung banyak masalah terutama pada tataran praksisnya.

Hasil penelitian sebelumnya (Hakim, 2011) menunjukkan bahwa penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dewasa ini dirasakan cukup memberikan manfaat bagi siswa dalam pengembangan dirinya. Namun masih ditemukan kelemahan dalam implementasi layanan bimbingan dan konseling. Terbukti dijumpai anggapan yang menyatakan bahwa peranan konselor di sekolah adalah sebagai polisi sekolah yang bertugas untuk menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. Selain itu, berbagai hasil penelitian menunjukkan kinerja guru pembimbing sekolah yang belum optimal.

Profesi guru pembimbing perlu dikembangkan agar dapat memberikan layanan konseling dengan baik. Dan juga, guru pembimbing dituntut untuk menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk kinerja dan layanan yang berkualitas. Peningkatan kinerja guru pembimbing bisa dilaksanakan dengan bantuan supervisor, yaitu orang ataupun instansi yang melaksakan kegiatan supervisi terhadap guru pembimbing.

(11)

3

1. Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru pembimbing senantiasa harus mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana dengan baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Banyak hal yang menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. 2. Pengembangan personil, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya

yang terus menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan suatu metode mengajar dan lain sebagainya. Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Supervisi yang dilaksanakan secara profesional diyakini merupakan alat yang sangat efektif untuk menangani permasalahan tersebut. Tuntutan dan tantangan terhadap kinerja profesional yang semakin bermutu mengimplikasikan kebutuhan yang semakin nyata terhadap praktik supervisi yang efektif. Siswa sangat membutuhkan bantuan dari para guru pembimbing yang terampil dalam upaya mengelola situasi yang rumit. Selain siswa, guru juga memerlukan bantuan konsultatif dari guru pembimbing sekolah.

(12)

4

melaksanakan pekerjaannya menggambarkan cara ia berusaha mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.

Keterampilan diperlukan dalam kinerja karena keterampilan merupakan aktivitas yang muncul dari seseorang akibat suatu proses dari pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal dan kecakapan teknis. Upaya dapat digambarkan sebagai motivasi yang diperlihatkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Tingkat keterampilan berhubungan dengan “dapat dilakukan”, sedangkan “upaya” berhubungan dengan yang “akan dilakukan”.

Guru pembimbing dalam kapasitas keilmuan dan kemampuan yang dimiliki dituntut untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang profesional. Kinerja yang dapat ditampilkan merupakan bukti seorang guru pembimbing profesional atau tidak. Pada lingkungan sekolah, guru pembimbing berperan sebagai sistem pendukung proses pendidikan dan pembelajaran. Setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah memerlukan akses layanan bimbingan dan konseling sehingga mencapai hasil yang optimal. Akses tersebut merupakan pertimbangan dan bantuan dalam dimensi psikologis pendidikan.

(13)

5

Supervisi yang dilaksanakan secara profesional merupakan alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kinerja guru pembimbing di sekolah. Tuntutan dan tantangan terhadap kinerja professional yang semakin bermutu mengimplikasikan kebutuhan yang semakin nyata terhadap supervisi yang efektif.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan mengangkat masalah : “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing di SMA Negeri

Se-KotaMedan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah penelitian di atas, dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Ada anggapan yang menyatakan bahwa peranan guru pembimbing di sekolah adalah sebagai polisi sekolah.

2. Guru pembimbing bertugas untuk menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin serta keamanan sekolah.

3. Berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa kinerja guru pembimbing masih belum berjalan dengan optimal.

1.3 Batasan Masalah

(14)

6

supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas maka masalah pokok penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran supervisi kepala sekolah di SMA Negeri se-Kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana gambaran kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh supervisi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-kota Medan tahun ajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan di SMA Negeri se-Kota Medan tahun ajaran 2013/2014.

2. Kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Madya Medan tahun ajaran 2013/2014.

(15)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, hasil penelitian ini memiliki kegunaan baik secara teoretis maupun praktis, sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Menemukan dasar-dasar konseptual yang berimplikasi secara metodologis bagi studi tentang supervisi dan berbagai variabel yang terkait.

2. Sebagai bahan informasi yang bermanfaat implementatif terhadap upaya melatih dan atau mempertinggi tingkat kepekaan anggota masyarakat professional sehingga muncul profil guru pembimbing dan supervisor yang efektif.

3. Menambah informasi yang menyangkut topik perkembangan supervisi.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru pembimbing, program supervisi yang secara hipotetik diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja dalam memberikan layanan yang berkualitas.

2. Bagi pengawas (supervisor) bimbingan dan konseling, dapat mengembangkan profesionalisme sebagai pengawas bimbingan dan konseling di sekolah dengan melaksanakan program yang efektif untuk meningkatkan kinerja guru bimbimgan dan konseling di sekolah.

(16)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Madya Medan Tahun Ajaran 2013/2014 memiliki tingkat kinerja yang tergolong baik.

2. Kinerja guru pembimbing di SMA Negeri se-Kota Madya Medan Tahun Ajaran 2013/2014, jika dilihat dari keenam aspek, keseluruhan berada pada presentase sangat baik, yaitu: aspek motivasi, kemampuan dan persepsi, aspek penyusunan program kerja, aspek instrumentasi bimbingan, aspek penyelenggaraan layanan bimbingan, aspek kemampuan memahami perkembangan dan karakter siswa, aspek kemauan menjalankan komitmen sesuai dengan janji konselor dan aspek kemampuan mencegah dan mengentaskan masalah siswa.

(17)

64

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa rekomendasi yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya selalu memantau dan mengontrol perkembangan kualitas yang diperlihatkan oleh masing-masing guru pembimbing di sekolahnya, sehingga baik bimbingan dan konseling maupun pihak-pihak terkait yang berada di sekolah mampu memberikan sumbangsih yang bermanfaat untuk kemajuan pendidikan.

2. Bagi Guru Pembimbing

Kiranya kepada para guru pembimbing agar terus melakukan pembaharuan di masing-masing aspek yang dianggap kurang optimal, dengan mengikuti berbagai pelatihan baik resmi maupun tidak resmi, mampu berinovasi dengan kemajuan-kemajuan teknologi masa kini supaya tidak kalah saing dengan kemajuan sumber daya manusia yang saat ini sudah sangat maju.

3. Bagi Mahasiswa PPB/BK

(18)

65

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(19)

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Bangunlah-bangunlah

Hidup manusia

Hanyalah 50 tahun di bawah langit

Jelaslah bahwa dunia ini

Tak lebih dari mimpi yang sia-sia

Hidup hanya sekali

Adakah yang tidak hancur?

Kembang-kembang merah tua

Buah prem wangi

Pohon-pohon hijau

Nilai manusia tergantung dari hati nuraninya

Laki-laki di antara laki-laki

Itulah kami

Kembang di antara kembang

Itulah kami

Hidup manusia berlalu seperti ini?

Apa artinya tanpa kesenangan

(20)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: ABKIN

Awalya, 2012. Optimalisasi Kinerja Konselor, Melalui Peningkatan Kualitas Kinerja Kepengawasan dan Kompetensi Konselor Sekolah. Makalah disampaikan dalam Seminar Internasional Konseling Malindo-2, Padang November 2012.

Badrujaman, A. 2012. Akuntabilitas Program Bimbingan dan Konseling (Sebuah Upaya Menuju Konselor Yang Profesional). Makalah disampaikan dalam Seminar Internasional Konseling Malindo-2, Padang November 2012. Bahri, S. 2010. Optimalisasi Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta: Gibon Books. Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK).

Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Fakultas Ilmu Pendidikan, 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FIP Universitas Negeri Medan.

Gunawan, A. H. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, I A. 2011. Program Supervisi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi dipublikasikan.

Haksasi, B S., & Marliyah, L. 2012. Pengembangan Model Supervisi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Berstatus RSBI/SBI Di Kota Semarang. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional Konseling Malindo-2, Padang November 2012.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Henderson, Patricia. 2009. The New Handbook of Administrative Supervision in Counseling. Madison Ave, New York: Routledge.

(21)

67

Kemendiknas Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Makawimbang, J H. 2013. Supervisi Klinis Teori dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara, A. P. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Martono, N. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Morissan, M. A. 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kharisma Putra Utama. Mulyadi. 2012. Kompetensi Konselor. Makalah disajikan dalam Seminar

Internasional Konseling Malindo-2, Padang November 2012.

Newman, W L. 1997. Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approache. Boston: Allyn & Bacon.

Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.

Sahertian, P A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Aditama Media.

Supandi. 1986. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Universitas Terbuka, Jakarta.

Suprapto, John. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Surya, M. 1994. Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Teori dan Konsep).Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang.

Trimo, 2008. Pembinaan Profesional Melalui Supervisi Pengajaran Sebagai

Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru,

(http://researchengines.com/trimo70708.html diakses 6 Juni 2013).

Uno, H. B dan Lamatenggo, N. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

(22)

68

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian kesiapan dan mengajar diatas, dapat dikemukakan bahwa kesiapan mengajar adalah suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk

Beberapa isu seperti perbedaan target kerja kebijakan moneter yang lebih diarahkan pada stabilitas harga terutama inflasi, dan kebijakan fiskal untuk menstimulus

Hal tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lavenia (2010), yang melaporkan bahwa ekstrak air kulit kayu mahoni menurunkan konsentrasi

Dalam penyusunan makalah Tugas Akhir Prarancangan Pabrik ini penyusun telah banyak menerima bantuan, petunjuk dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak.. Oleh sebab

yang tepat agar return portofolio reksa dana menjadi lebih baik dibandingkan. dengan return pasar atau benchmark yang biasa dilihat dari

jauh lebih kecil dari pada ukuran atom besi sehingga atom-atom karbon akan. masuk terintitisi kedalam ruang-ruang diantara atom besi

Efek Radioterapi Terhadap Jumlah Leukosit dan Kadar Hemoglobin pada Penderita Karsinoma Nasofarings.. Universitas

L.3.5 PROSES ADSORPSI GLISEROL DENGAN KARBON AKTIF.