PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI
BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
OLEH:
MUTIHA HUTAJULU
8116121030
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI
BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
OLEH:
MUTIHA HUTAJULU
8116121030
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
i ABSTRAK
MUTIHA HUTAJULU, NIM. 8116121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kretivitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Bangunan SMK Negeri Humbang Hasundutan, Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juni 2014.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar Menggambar Konsruksi Bangunan (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan terhadap siswa yang kreativitas tinggi dan siswa yang kreativitas rendah (3) Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Teknologi dan Rekayasa kelas XI TKBB di Kabupaten Humbang Hasundutan yang terdiri dari 3 kelas yaitu SMK N 1 L. Nihuta terdiri dari 2 kelas dan SMK N 2 Dolok Sanggul memiliki 1 kelas dan jumlah kesaeluruhan 90 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Sampel penelitian terdiri dari 60 orang. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban terdiri dari 30 butir soal. Untuk menjaring data Kreativitas siswa dilakukan melalui angket yang telah diuji kevalidannya oleh jasa Konsultan Psikolog yang terdiri dari 25 butir angket Kreativitas yang dinyatakan sahih yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan disain penelitian faktorial 2x2, sedangkan teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikansi = 0.05. Syarat ANAVA adalah data berdistribusi normal dengan Lilifors dan data harus memiliki varians populasi homogen dengan uji Barlett dan uji Fisher.
ii ABSTRACT
MUTIHA HUTAJULU, Registration Number, 8116121030. The Influence of Learning of Strategies and Creativity Out comes Building Construction Drawing SMK Humbang Hasundutan, Graduate Thesis, State University of Medan, in June 2014.
This study aims to: (1) To determine the effect of applying Inquiry Learning Strategies and Learning Strategies Expository on learning outcomes Drawing Expository Construction Building (2) To determine differences in the learning outcomes of the students' Building Construction Drawing to the high creativity and low creativity students (3) To determine the interaction between learning strategy and students' creativity to the learning outcomes of Drawing Building Construction.
The population in this study were all students of SMK Technology and Engineering TKBB in the District XI Class Humbang Hasundutan which consists of three classes, namely SMK Negeri 1 Lintong Nihuta consists of 2 classes and SMK Negeri 2 Dolok Sanggul have 1 class and the overall number of 90 people . The sampling technique is done by cluster random sampling . The study sample consisted of 60 people . Measurement instrument used to measure the learning outcomes test pilihn shaped double with 5 answer choices consisted of 30 items . To collect data the creativity of students is done through a questionnaire that had been tested kevalidannya by Consultant Psychologist services consisting of 25 items of creativity that otherwise valid questionnaire used in the study . The method of research using quasi-experimental methods with less 2x2 factorial study design , data analysis techniques while using ANOVA two lanes at the significance level α = 0.05 level . Terms ANOVA is normally distributed with Lilifors the data and the data must have a homogeneous population variance with Bartlett's test and Fisher test .
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan oleh karena kasihNya
yang memampukan saya untuk menyusun tesis ini. Adapun tujuan pembuatan
tesis ini adalah untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan studi pada program
Pasca Sarjana Universitas Negri Medan untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan, dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Siswa
Terhadap Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Bangunan SMK+ Negeri
Humbang Hasundutan”.
Saya meyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
sebagai dosen pembimbing yang telah mengajari dan membimbing saya dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada nara sumber Bapak Prof.
Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., dan Bapak Prof. Dr.
Abdul Munir, M.Pd. yang sudah banyak memberikan masukan dalam menyusun
tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyusun tesis ini, baik bantuan moril maupun materil. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Rektor Universitas Negeri Medan,
Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua Prgram Studi Teknologi
Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan sera semua dosen dan staf administrasi yang telah
Universitas Negeri Medan , dan Kepala SMK Negeri 1 Balige yanG TELAH
MEMBERIKAN kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan Study di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Drs. Marnata Silaban
selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Dolok Sanggul, Bapak Parlindungan Silaban,
S.Pd dan bapak dan ibuyang telah ikhlas membantu penulis dalam melaksanakan
perlakuan di kelas dan guru-guru yang telah memberikan izin serta bantuannya
kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
Akhirnya dengan rasa hormat dan sayang, penullis juga mengucapkan
terima kasih kepada istri tercinta Cherly Susianna br Siahaan, anakk-anakku
tersayang (Lucy, Jonathan, Geisler, dan Mikhael) Orang tuaku yang telah
memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayang yang begitu berarti dalam
menyelesaikan tesis ini.
Dan teristimewa rekan seperjuangan angkatan XXI B Teknologi
Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan doa, semoga Tuhan
memberikan balasan atas semua yang telah diberikan.
Medan, Mei 2014 Penulis
v
B. IdentifikasiMasalah ... 8
C. PembatasanMasalah ... 9
D. PerumusanMasalah ... 9
E. TujuanPenelitian ... 10
F. ManfaatPenelitian ... 10
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.Kerangka Teoretis ... 12
1. HasilBelajarMenggambarKonstruksiBangunan ... 12
2.Hakikat Strategi Pembelajaran ... 19
a. StrategiPembelajaranInkuiri ... 21
b. StrategiPembelajaranEkspositori... 26
3. HakikatKreativitasBelajar ... 31
B.Penelitian Yang Relevan ... 45
D.Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 53
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 54
vi
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 56
F. Variabel dan DefenisiOperasionalVariabelPenelitian ... 61
G. TeknikPengumpulan Data dan InstrumenPenelitian ... 63
I. Teknik Analisis data ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 74
B. Persyaratan Analisis ... 85
C. Pengujian Hipotesis ... 89
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93
E. Keterbatasan Penelitian ... 99
BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 101
B. Implikasi ... 102
C. Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data DUDI tentang Siswa Sewaktu Melakukan Prakerin ... 3
1.2 Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester ... 3
2.1 Langkah-Langkah dalam Proses Pembelajaran Inkuiri ... 24
2.2 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 29
2.3 Sintesis Karakteristik Orang-Orang Kreatif ... 42
3.1 Populasi dalam Penelitan ... 53
3.2 Rancangan Eksperimen Disain Faktorial 2 x 2 ... 55
3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Bangunan ... 64
3.4 Skor Kuesioner Penelitian tentang Kreativitas Siswa ... 64
3.5 Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Siswa... 65
4.1 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan menggunakan Strategi Inkuiri ... 75
4.2 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori ... 76
4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi ... 77
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 79
4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 80
4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 81
4.7 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi pada Kelas Dengan Strategi Ekspositori ... 82
4.8 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Dengan Strategi Ekspositori ... 84
4.9 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok Penelitian ... 85
4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas dengan Menggunakan Uji F (Fisher) ... 88
4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas dengan Menggunakan Uji Bartlett ... 88
4.12 Rangkuman Hasil Staistik Dasar Untuk ANAVA 2 x 2 ... 90
viii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Konsepsi Ranzuli tentang Keberbakatan ... 31
2.2 Sintesis Proses Kreativitas ... 36
4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 75
4.2. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Ekspositori ... 77
4.3. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Memiliki Kreativitas Tinggi ... 78
4.4. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 79
4.5. Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 80
4.6. Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 82
4.7. Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Dengan Strategi Ekspositori ... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara sistematis adalah hal utama untuk mengubah pola
pikir, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, pengelolaan diri dan lingkungan,
sekaligus meningkatkat harkat dan martabat manusia seutuhnya. Pendidikan
seyogianya menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap
potensi individu, sehingga cita-cita membangun masyarakat Indonesia seutuhnya
dapat tercapai.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang
mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian
bekal pengetahuan, ketrampilan, sikap dan disiplin serta menyiapkan siswa untuk
bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam penyelenggaraan pendidikan
pada sekolah - sekolah kejuruan selalu meningkatkan penyesuaian materi isi
pendidikan (kurikulum), sistem, strategi, sarana belajar, kemampuan profesional
2
guru dan sebagainya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha dan
dunia industri. Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum SMK (edisi 2004:7) dari
tujuan khusus menyatakan:
1. Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet, gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4. Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih
Dengan demikian SMK yang mempunyai kompetensi keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton membekali siswa dengan ketrampilan, pengetahuan
dan sikap agar dapat bekerja secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan di
Dunia Usaha dan Dunia Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
Untuk mencapai hal di atas pemerintah harus membenahi fasilitas fisik
bangunan, pengadaan sarana praktek, pembekalan kompetensi guru melalui
penataran guru, pengembangan kurikulum, pengadaan sumber belajar dan lainnya.
Namun kenyataannya setelah siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) di Dunia Usaha dan Dunia Industri pembimbing perserta didik
dilapangan sering mengeluh dan membuat masukan ke sekolah tentang
pengetahuan dan ketrampilan siswa yang belum memenuhi standar industri.
3
Tabel 1.1 Data DUDI tentang Siswa Sewaktu Melakukan Prakerin
No. NAMA
2010-2011 Peserta Prakerin sebagai siswa menengah kejuruan
2011-2012 Peserta Prakerin sebagai siswa menengah kejuruan
2012-2013 Peserta Prakerin sebagai siswa menengah kejuruan ragu-ragu dan kurang teliti membaca gambar kontruksi Sumber Data : Pokja Prakerin SMK Negeri Humbang Hasundutan
Data pada Tabel 1.1 di atas juga sebanding dengan hasil perolehan nilai
Menggambar Konstruksi Bangunan pada ujian akhir semester dimana nilai
rata-rata yang diperoleh siswa masih di bawah KKM. Berikut data hasil perolehan
rata-rata nilai ujian akhir semester pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester
No MATA PELAJARAN TAHUN
4
Batu dan Beton SMK Negeri Humbang Hasundutan masih kurang memuaskan.
Ketidakpuasan tersebut terjadi karena masih ada hasil belajar Menggambar
Konstruksi Bangunan yang belum mencapai nilai KKM sebesar 75. Banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan Menggambar Konstruksi Bangunan di
antaranya adalah faktor guru, faktor kemampuan siswa, faktor lingkungan, faktor
sumber belajar, faktor fasilitas belajar dan juga staff pendukung pembelajaran.
Hal tersebut di atas tidak dapat dipungkiri dapat memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan proses pembelajaran. Untuk itu perlu dicari solusinya dengan cara
kerja sama melalui peningkatan kompetensi dasar guru yang mampu mengelola
dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
Pendidikan menengah kejuruan diharapkan tidak hanya sekedar
meningkatkan mutu demi peningkatan pelajaran saja, tetapi harus mampu
menyiapkan tenaga kerja terampil untuk mengisi keperluan pembangunan,
mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas profesional dalam
persaingan global.
Dalam pendidikan menengah kejuruan Menggambar Konstruksi Bangunan
merupakan salah satu standar kompetensi dalam kelompok produktif
membutuhkan pengamatan, perencanaan, analisis dan berpikir kritis. Menggambar
Konstruksi Bangunan adalah alat komunikasi dan petunjuk yang memberi
pemahaman tentang ukuran, jenis bahan, ketentuan dan bentuk konstruksi yang
akan direncanakan dan kegunanan suatu konstruksi bangunan.
Menggambar Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran produktif
yang memberikan konstribusi yang besar pada pencapaian kompetensi program
5
mereka kurang mampu mengaplikasikan gambar bangunan kedalam bidang
keahliannya? faktor apa yang menyebabkannya? apakah strategi mengajar yang
digunakan kurang tepat? apakah alat-alat pembelajaran (media) yang kurang
memadai? apakah disebabkan ketidakmampuan guru yang mengajarkannya? dan
lain sebagainya.
Di dalam sistem pendidikan di sekolah, kegiatan utama guru adalah
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan ini
sepenuhnya berada di bawah kontrol dan tanggung jawabnya. Agar kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan baik maka guru harus melakukan
persiapan-persiapan mulai dari perencanaan dan pengorganisasian materi, perencanaan
penggunaan strategi dan media, dan sampai pada perencanaan evaluasi. Apabila
keseluruhan komponen ini berhasil ditata secara baik dan sempurna, maka tujuan
belajar yang merupakan sasaran akhir diharapkan akan dapat dicapai secara
optimal.
Selama ini pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan menuntut
siswa untuk dapat menggambar komponen dan struktur bangunan gedung mulai
dari komponen bangunan bawah hingga komponen bangunan atas. Pelaksanaan
Pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan di SMK Humbang Hasundutan
siswa dibelajarkan dengan menggambarkan bangunan gedung melalui gambar
kerja (Job Sheet). Job Sheet tersebut sudah merupakan sebuah gambar kerja yang
lengkap (komplit) misalnya gambar sebuah rumah tempat tinggal. Namun guru
tidak menjelaskan secara terperinci kenapa bentuk bangunan itu dibuat seperti
dalam gambar, kenapa komponen-komponen yang di dalam gambar seperti itu.
6
kerja (kertas gambar) masing-masing siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru di
kelas juga masih monoton dengan memakai metoda pembelajaran lama dimana
penyampaian materi pembelajaran dimulai dari ceramah, tanya jawab,
demonstrasi dan penugasan sehingga siswa cenderung menjawab pertanyaan guru
apabila guru bertanya, menuruti perintah guru apa adanya dan melanjutkan
penugasan guru sehingga banyak siswa yang jenuh dan buntu untuk melanjutkan
tugas-tugasnya yang diberikan guru untuk dilanjutkan di rumah sehingga hasil
Menggambar Konstruksi Bangunan yang diharapkan tidak tercapai (rendah).
Untuk mengatasi hal tersebut agar siswa mampu secara mandiri untuk
merencanakan dan menggambar konstruksi bangunan yang semestinya sesuai
dengan tuntutan kurikulum, peneliti memberikan suatu kontribusi melalui strategi
pembelajaran inkuiri. Adapun kontribusi yang diberikan adalah melakukan
pembelajaran melalui strategi pembelajaran inkuiri agar siswa lebih aktif belajar
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil pembelajaran semakin
meningkat.
Dalam mengajarkan Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi
Bangunan dirasa sangat perlu dibicarakan tentang strategi pembelajaran dengan
penekanan pada pengusaan konsep, keterampilan, dan pengembangan
pengetahuan yaitu pengembangan segala potensi siswa semaksimal mungkin
menuju ke pembentukan manusia seutuhnya yang siap memasuki lapangan kerja.
Sebagai guru perlu memikirkan pengembangan sistem pembelajaran yang lebih
baik, dengan penekanan pada keterlibatan siswa secara langsung dalam proses
7
masalah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil pembelajaran
semakin meningkat.
Pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan yang melibatkan siswa
untuk mengamati, menemukan dan menuangkan hasil temuannya melalui struktur
(komponen) bangunan di atas kertas gambar melalui perencanaan yang matang
sesuai dengan aturan dan fungsi bentuk gambar yang diinginkan. Menggambar
dapat dijadikan ajang untuk mengasah kreativitas siswa, bahwa dengan
menggambar siswa bisa mengeluarkan ekspresi dan imajinasinya tanpa batas.
Pada proses inilah setiap siswa dapat mengembangkan gagasan, menyalurkan
emosi, menumbuhkan minat seni dan kreativitas
Kreativitas menggambar adalah pengungkapan perasaan yang dialami
seseorang, secara mental dan visual dalam bentuk garis dan warna. Dalam hal ini
menggambar merupakan wujud pengeksprorasian teknis dan gaya, penggalian
gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi ekspresi dan aktualisasi diri.
Untuk mencapai hasil Menggambar Konstruksi Bangunan yang optimal
dibutuhkan kreativitas siswa yang tinggi melalui rasa ingin tahu, dapat
menuangkan gagasan baru, mempunyai daya imajinasi, seni dan dapat
memecahkan masalah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi akan lebih aktif
dan berperan dalam Menggambar Konstruksi Bangunan. Hasil kreativitas siswa
yang tinggi dan rendah akan diperoleh melalui pengamatan, tanya jawab dan tes
yang dilakukan.
Dalam strategi pembelajaran Inkuiri ini siswa diharapkan dapat mencari,
8
siswa dapat merumuskan hasil penemuannya dengan penuh percaya diri dan
dengan sendirinya termotivasi dan kreatif untuk belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah, maka masalah
yang timbul dalam proses pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar
Konstruksi Bangunan dapat diidentifikasi sebagai berikut::
(1) Faktor-faktor apakah yang membuat rendahnya hasil belajar Menggambar
Konstruksi Bangunan? (2) Apakah kelengkapan sarana prasana belajar
mempengaruhi hasil belajar siswa? (3) Apakah penggunaan strategi pembelajaran
yang berbeda untuk standar kompetensi Menggambar Konstruksi Bangunanakan
menghasilkan hasil yang berbeda? (4) Strategipembelajaran yang manakah yang
paling cocok digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa? (5) Apakah
semua Strategipembelajaran dapat digunakan pada standar kompetensi
Menggambar Konstruksi Bangunan? (6) Apakah kretivitas siswa mempengaruhi
hasil belajar ? (7) Apakah siswa yang memiliki kreativitas yang berbeda
membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula? (8) Apakah kualitas guru
mempengaruhi hasil belajar siswa? (9) Apakah gaya belajar siswa juga
mempengaruhi hasil belajarnya ?
Banyak pertanyaan yang dapat diajukan terhadap pelaksanaan standar
kompetensi Menggambar Konstruksi Bangunan, dan setiap pertanyaan melalui
kajian penelitian demi mewujudkan kualitas pembelajaran. Namun demikian,
9
akan dilakukan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu kiranya
dilakukan pembatasan masalah.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan keefektifan dua strategi
yang digunakan untuk mengajar Menggambar Konstruksi Bangunan yaitu strategi
pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori. Perbandingan strategi
ini dilihat dari hasil belajar siswa dalam standar kompetensi Menggambar
Konstruksi Bangunan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok
Teknologi dan Rekayasa. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar
Menggambar Konstruksi Bangunan dalam kawasan kognitif.
Di samping strategi pembelajaran sebagai variabel bebas utama,
diperhitungkan juga pengaruh kreativitas siswa dalam belajar. Kreativitas belajar
siswa dikelompokkan menjadi dua, kreativitas tinggi dan kreativitas rendah yang
didasarkan kepada skor yang diperoleh siswa melalui kuesioner kreativitas yang
diberikan. Penelitian ini hanya terbatas pada tiga macam variabel yaitu: strategi
pembelajaran, kreativitas belajar, dan hasil belajar Menggambar Konstruksi
Bangunan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi, dan pembatasannya, maka masalah
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Apakah strategi pembelajaran
inkuiri tinggi pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi
10
ekspositori ? (2) Apakah siswa yang memiliki kreativitas tinggi akan memperoleh
hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kreativitas
rendah? (3) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan
kreativitas siswa terhadap hasil belajar pada standar kompetensi Menggambar
Konstruksi Bangunan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji antara lain :
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan strategi pembelajaran
inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar
Menggambar Konsruksi Bangunan
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi
Bangunan terhadap siswa yang kreativitas tinggi dan siswa yang kreativitas
rendah
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas
siswa terhadap hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan secara praktis.
Manfaat secara teoretis adalah :
1. Untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan strategi
11
Menggambar Konstruksi Bangunan serta hubungannya dengan
kreativitas siswa
2. Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti
permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
Manfaat secara praktis adalah :
1. Sebagai bahan masukan kepada Kepala SMK Se-Humbang Hasundutan
untuk memberikan motivasi kerja kepada guru (bawahannya)
2. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru untuk memilih
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Menggambar Konstruksi Bangunan
4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam
102
BAB V
SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan antara
kelompok siswa yang diajar dengan Strategi Inkuiri dengan siswa yang diajar
dengan Strategi Ekspositori. Kelompok siswa yang diajar dengan Strategi
Inkuiri memperoleh hasil Menggambar Konstruksi Bangunan lebih tinggi
daripada kelompok siswa yang diajar dengan Strategi Ekspositori
2. Terdapat perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan antara
kelompok siswa yang memiliki Kreativitas Tinggi dengan kelompok siswa
yang memiliki Kreativitas Rendah. Siswa yang memiliki Kreativitas Tinggi
memperoleh hasil belajar tinggi daripada kelompok siswa yang memiliki
Kreativitas Rendah.
3. Tidak ada interaksi antara penerapan pembelajaran dengan Strategi Inkuiri
dan Strategi Ekspositori dengan tinggi rendahnya Kreativitas terhadap hasil
belajar Menggambar Konstruksi Bangunan.
103
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan
implikasi sebagai berikut :
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar
Menggambar Konstruksi Bangunan yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran
Inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Menggambar Konstruksi
Bangunan siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori. Hal ini
dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru Menggambar Konstruksi Bangunan
untuk menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran, khususnya
pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan pada SMK Negeri Humbang
Hasundutan
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran
Inkuiri menitik beratkan pada bentuk pembelajaran menyajikan pembelajaran
kepada situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan
kemudahan kepada siswa untuk melakukan penemuan. Dapat dimaknai bahwa
dalam proses Inkuiri siswa terlibat dalam penyelidikan dan penemuan yang
prosesnya terutama terletak dalam diri siswa sendiri. Siswa harus didorong untuk
memecahkan masalah dalam berhubungan dengan kerja kelompok atau
perseorangan. Guru merupakan sumber yang tugasnya memberikan bantuan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa siswa tidak menjadi frustasi atau gagal.
Dengan menggunakan Strategi pembelajaran Inkuiri ini, siswa diberi
kesempatan memperbaiki gagasan yang keliru yang dimilikinya. Kesalahan yang
dilakukan seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian dari proses pengalaman
104
pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan berkeinginan menemukan hal yang
baru dan menemukan ide ide yang baru. Hasil belajar Menggambar Konstruksi
Bangunan yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri terbukti lebih tinggi
dari Strategi Pembelajaran Ekspositori. Hasil temuan penelitian ini perlu
disosialisasikan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengajar mata pelajaran
Menggambar Konstruksi Bangunan.
Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar,
lokarkarya atau pendidikan dan latihan. Upaya mensosialisasikan hasil temuan
penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah
pada seminar dan lokakarya tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri.
Memperkenalkan strategi Pembelajaran Inkuiri melalui pendidikan dan latihan
kepada guru-guru dan Kepala Sekolah sebagai salah satu alternatif Strategi
pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan, dimana hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri terbukti
memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan Strategi
pembelajaran Ekspositori.
Usaha memperkenalkan Strategi Pembelajaran Inkuiri dilakukan lewat
simulasi mengajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri atau praktek
langsung dan guru-guru yang lain sebagai observernya. Dengan cara seperti ini
guru-guru dapat mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan
kegiatan yang dilakukan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ini, sehingga dapat
menerapkannya dalam pembelajaran.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa Kreativitas siswa terbukti memberi
105
Bangunan siswa yang memiliki Kreativitas tinggi, lebih tinggi dibanding dengan
hasil belajar siswa yang memiliki Kreativitas rendah. Hasil penelitian ini menjadi
bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa khususnya
kreativitas siswa.
Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik
siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan
sesamanya dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang
pengetahuan karakteristik siswa, guru dapat menyadari dan memahami karakter
siswa tersebut terutama dalam meningkatkan kreativitas siswa. Bagi
sekolah-sekolah yang mampu, diharapkan menyediakan para ahli sebagai mitra guru
terutama untuk menggali informasi tentang kreativitas siswa. Untuk itu guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas Satuan Pendidikan perlu dibekali pengetahuan
mengidentifikasi Strategi Pembelajaran yang cocok dengan dihubungkan dengan
tingkat Kreativitas.
Hasil simpulan ketiga menunjukkan tidak adanya interaksi antara Strategi
Pembelajaran dengan Kreativitas siswa. Hal tersebut mungkin dapat disebabkan
oleh karena siswa tersebut memiliki inteligensi tinggi (faktor internal) sehingga
lebih cenderung untuk memilih pendekatan pembelajaran yang hanya
mengutamakan hasil belajar saja. Banyak faktor pendekatan lainnya yang turut
mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu perlu diadakan penelitian lanjutan
106
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan
sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan
menggunakan Strategi pembelajaran agar hasil pembelajaran yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan. .
2. Perlunya penggunaan Strategi pembelajaran bagi guru-guru bidang studi
menggambar teknik di SMK, khusunya penggunaan Strategi pembelajaran
Inkuiri dimana telah dilakukan eksperimen bahwa Strategi pembelajaran
Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil
belajar jika dibandingkan dengan Strategi pembelajaran Ekspositori.
3. Pada analisis antar Kreativitas dan Strategi pembelajaran, disarankan adanya
variabel lain selain Kreativitas siswa yang dapat lebih mempengaruhi
107
DAFTAR PUSTAKA
Arikuntoro, Suharsimi. 2006. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT.BumiAksara.
Bigge, Morris L. 1817. Learning Theories for Teaching. New York : Harper & Row Publisher
Djamarah Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Cronbach, Lee.J.et.al. 1982, Teknik-teknikBelajar dan Mengajar, TerjemahanBapensi, Bandung :Jenmars.
DepdiknasKurikulum SMK edisi 2004, KompetensidanKompetensiDasar, JurusanBangunan, Jakarta
Gagne, Robert M. 1977, The Conditioning of Learning, New York : Holt Rinehart and Winston.
_______________. 1987. Instructional Technology : Foundations. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers
Hamalik, Oemar. 1990.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung : PT. Cipta Aditya Bakti.
______________. 2007. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Hamdani. 2010. Startegi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Tekonologi Pendidikan. PUSTEKKOM Diknas.
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : PT. Aswaja Pressindo
N. K Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
108
Sardiman A.M, 1992. Interaksi dan MotivasiBelajarMengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Skinner, Carles E. 1974, Learning Theory, Instructional Theory and Psychoeducational Design, New York :McGraw Hill.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sujana. 1992, Metode Statistika, Bandung : Tarsito.
Sujana, Nana ; Ibrahim, 1989, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Maju
Suparman, A, 1997. Desain Instruksional. Pusat Antar Universitas Dirjen Dikti Depdiknas.
Suraclunad, Winarno, 1980, Metodologi Pendidikan Nasional, Bandung : Jenmars
Suyanti, Retno Dwi. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Zainuddin M, dkk. 2001. Mengajar di Perguruan Tinggi. Pusat Antar Universitas Dirjen Dikti Depdiknas.
Sumber Internet :
http://catatanpena-anwar.blogspot.com/ Diakses pada Agustus 2013
http://likharis.blogspot.com/2012/08/model-inkuiri.html Diakses pada Agustus 2013
http://berbagireferensi.blogspot.com/2010/04/inkuiri-melalui-kegitan-laboratorium.html Diakses pada September 2013
http://pengajaranalapai.blogspot.com/2011/05/ilmu-budaya-dasar.html Diakses pada September 2013
http://adesobari.blogspot.com/2009/12/apakah-belajar-itu.html Diakses pada
Agustus 2013