• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI

BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH:

MUTIHA HUTAJULU

8116121030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI

BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH:

MUTIHA HUTAJULU

8116121030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

MUTIHA HUTAJULU, NIM. 8116121030. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kretivitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Bangunan SMK Negeri Humbang Hasundutan, Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juni 2014.

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar Menggambar Konsruksi Bangunan (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan terhadap siswa yang kreativitas tinggi dan siswa yang kreativitas rendah (3) Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Teknologi dan Rekayasa kelas XI TKBB di Kabupaten Humbang Hasundutan yang terdiri dari 3 kelas yaitu SMK N 1 L. Nihuta terdiri dari 2 kelas dan SMK N 2 Dolok Sanggul memiliki 1 kelas dan jumlah kesaeluruhan 90 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Sampel penelitian terdiri dari 60 orang. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban terdiri dari 30 butir soal. Untuk menjaring data Kreativitas siswa dilakukan melalui angket yang telah diuji kevalidannya oleh jasa Konsultan Psikolog yang terdiri dari 25 butir angket Kreativitas yang dinyatakan sahih yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan disain penelitian faktorial 2x2, sedangkan teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikansi  = 0.05. Syarat ANAVA adalah data berdistribusi normal dengan Lilifors dan data harus memiliki varians populasi homogen dengan uji Barlett dan uji Fisher.

(7)

ii ABSTRACT

MUTIHA HUTAJULU, Registration Number, 8116121030. The Influence of Learning of Strategies and Creativity Out comes Building Construction Drawing SMK Humbang Hasundutan, Graduate Thesis, State University of Medan, in June 2014.

This study aims to: (1) To determine the effect of applying Inquiry Learning Strategies and Learning Strategies Expository on learning outcomes Drawing Expository Construction Building (2) To determine differences in the learning outcomes of the students' Building Construction Drawing to the high creativity and low creativity students (3) To determine the interaction between learning strategy and students' creativity to the learning outcomes of Drawing Building Construction.

The population in this study were all students of SMK Technology and Engineering TKBB in the District XI Class Humbang Hasundutan which consists of three classes, namely SMK Negeri 1 Lintong Nihuta consists of 2 classes and SMK Negeri 2 Dolok Sanggul have 1 class and the overall number of 90 people . The sampling technique is done by cluster random sampling . The study sample consisted of 60 people . Measurement instrument used to measure the learning outcomes test pilihn shaped double with 5 answer choices consisted of 30 items . To collect data the creativity of students is done through a questionnaire that had been tested kevalidannya by Consultant Psychologist services consisting of 25 items of creativity that otherwise valid questionnaire used in the study . The method of research using quasi-experimental methods with less 2x2 factorial study design , data analysis techniques while using ANOVA two lanes at the significance level α = 0.05 level . Terms ANOVA is normally distributed with Lilifors the data and the data must have a homogeneous population variance with Bartlett's test and Fisher test .

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan oleh karena kasihNya

yang memampukan saya untuk menyusun tesis ini. Adapun tujuan pembuatan

tesis ini adalah untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan studi pada program

Pasca Sarjana Universitas Negri Medan untuk memperoleh gelar Magister

Pendidikan, dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Bangunan SMK+ Negeri

Humbang Hasundutan”.

Saya meyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak

Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.

sebagai dosen pembimbing yang telah mengajari dan membimbing saya dengan

penuh kesabaran dan keikhlasan dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada nara sumber Bapak Prof.

Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., dan Bapak Prof. Dr.

Abdul Munir, M.Pd. yang sudah banyak memberikan masukan dalam menyusun

tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam menyusun tesis ini, baik bantuan moril maupun materil. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada Rektor Universitas Negeri Medan,

Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua Prgram Studi Teknologi

Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Sekretaris Program Studi

Teknologi Pendidikan sera semua dosen dan staf administrasi yang telah

(9)

Universitas Negeri Medan , dan Kepala SMK Negeri 1 Balige yanG TELAH

MEMBERIKAN kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan Study di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Drs. Marnata Silaban

selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Dolok Sanggul, Bapak Parlindungan Silaban,

S.Pd dan bapak dan ibuyang telah ikhlas membantu penulis dalam melaksanakan

perlakuan di kelas dan guru-guru yang telah memberikan izin serta bantuannya

kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

Akhirnya dengan rasa hormat dan sayang, penullis juga mengucapkan

terima kasih kepada istri tercinta Cherly Susianna br Siahaan, anakk-anakku

tersayang (Lucy, Jonathan, Geisler, dan Mikhael) Orang tuaku yang telah

memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayang yang begitu berarti dalam

menyelesaikan tesis ini.

Dan teristimewa rekan seperjuangan angkatan XXI B Teknologi

Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan doa, semoga Tuhan

memberikan balasan atas semua yang telah diberikan.

Medan, Mei 2014 Penulis

(10)

v

B. IdentifikasiMasalah ... 8

C. PembatasanMasalah ... 9

D. PerumusanMasalah ... 9

E. TujuanPenelitian ... 10

F. ManfaatPenelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.Kerangka Teoretis ... 12

1. HasilBelajarMenggambarKonstruksiBangunan ... 12

2.Hakikat Strategi Pembelajaran ... 19

a. StrategiPembelajaranInkuiri ... 21

b. StrategiPembelajaranEkspositori... 26

3. HakikatKreativitasBelajar ... 31

B.Penelitian Yang Relevan ... 45

D.Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 53

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 54

(11)

vi

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 56

F. Variabel dan DefenisiOperasionalVariabelPenelitian ... 61

G. TeknikPengumpulan Data dan InstrumenPenelitian ... 63

I. Teknik Analisis data ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 74

B. Persyaratan Analisis ... 85

C. Pengujian Hipotesis ... 89

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

E. Keterbatasan Penelitian ... 99

BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 101

B. Implikasi ... 102

C. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data DUDI tentang Siswa Sewaktu Melakukan Prakerin ... 3

1.2 Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester ... 3

2.1 Langkah-Langkah dalam Proses Pembelajaran Inkuiri ... 24

2.2 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 29

2.3 Sintesis Karakteristik Orang-Orang Kreatif ... 42

3.1 Populasi dalam Penelitan ... 53

3.2 Rancangan Eksperimen Disain Faktorial 2 x 2 ... 55

3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Bangunan ... 64

3.4 Skor Kuesioner Penelitian tentang Kreativitas Siswa ... 64

3.5 Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Siswa... 65

4.1 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan menggunakan Strategi Inkuiri ... 75

4.2 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori ... 76

4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi ... 77

4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 79

4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 80

4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 81

4.7 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi pada Kelas Dengan Strategi Ekspositori ... 82

4.8 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Dengan Strategi Ekspositori ... 84

4.9 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok Penelitian ... 85

4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas dengan Menggunakan Uji F (Fisher) ... 88

4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas dengan Menggunakan Uji Bartlett ... 88

4.12 Rangkuman Hasil Staistik Dasar Untuk ANAVA 2 x 2 ... 90

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Konsepsi Ranzuli tentang Keberbakatan ... 31

2.2 Sintesis Proses Kreativitas ... 36

4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 75

4.2. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Ekspositori ... 77

4.3. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Memiliki Kreativitas Tinggi ... 78

4.4. Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 79

4.5. Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 80

4.6. Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 82

4.7. Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Dengan Strategi Ekspositori ... 83

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara sistematis adalah hal utama untuk mengubah pola

pikir, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, pengelolaan diri dan lingkungan,

sekaligus meningkatkat harkat dan martabat manusia seutuhnya. Pendidikan

seyogianya menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap

potensi individu, sehingga cita-cita membangun masyarakat Indonesia seutuhnya

dapat tercapai.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Pendidikan Nasional berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang

mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian

bekal pengetahuan, ketrampilan, sikap dan disiplin serta menyiapkan siswa untuk

bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam penyelenggaraan pendidikan

pada sekolah - sekolah kejuruan selalu meningkatkan penyesuaian materi isi

pendidikan (kurikulum), sistem, strategi, sarana belajar, kemampuan profesional

(15)

2

guru dan sebagainya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha dan

dunia industri. Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum SMK (edisi 2004:7) dari

tujuan khusus menyatakan:

1. Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet, gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4. Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih

Dengan demikian SMK yang mempunyai kompetensi keahlian Teknik

Konstruksi Batu dan Beton membekali siswa dengan ketrampilan, pengetahuan

dan sikap agar dapat bekerja secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan di

Dunia Usaha dan Dunia Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

Untuk mencapai hal di atas pemerintah harus membenahi fasilitas fisik

bangunan, pengadaan sarana praktek, pembekalan kompetensi guru melalui

penataran guru, pengembangan kurikulum, pengadaan sumber belajar dan lainnya.

Namun kenyataannya setelah siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri

(Prakerin) di Dunia Usaha dan Dunia Industri pembimbing perserta didik

dilapangan sering mengeluh dan membuat masukan ke sekolah tentang

pengetahuan dan ketrampilan siswa yang belum memenuhi standar industri.

(16)

3

Tabel 1.1 Data DUDI tentang Siswa Sewaktu Melakukan Prakerin

No. NAMA

2010-2011 Peserta Prakerin sebagai siswa menengah kejuruan

2011-2012 Peserta Prakerin sebagai siswa menengah kejuruan

2012-2013 Peserta Prakerin sebagai siswa menengah kejuruan ragu-ragu dan kurang teliti membaca gambar kontruksi Sumber Data : Pokja Prakerin SMK Negeri Humbang Hasundutan

Data pada Tabel 1.1 di atas juga sebanding dengan hasil perolehan nilai

Menggambar Konstruksi Bangunan pada ujian akhir semester dimana nilai

rata-rata yang diperoleh siswa masih di bawah KKM. Berikut data hasil perolehan

rata-rata nilai ujian akhir semester pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester

No MATA PELAJARAN TAHUN

(17)

4

Batu dan Beton SMK Negeri Humbang Hasundutan masih kurang memuaskan.

Ketidakpuasan tersebut terjadi karena masih ada hasil belajar Menggambar

Konstruksi Bangunan yang belum mencapai nilai KKM sebesar 75. Banyak faktor

yang mempengaruhi keberhasilan Menggambar Konstruksi Bangunan di

antaranya adalah faktor guru, faktor kemampuan siswa, faktor lingkungan, faktor

sumber belajar, faktor fasilitas belajar dan juga staff pendukung pembelajaran.

Hal tersebut di atas tidak dapat dipungkiri dapat memberikan pengaruh terhadap

keberhasilan proses pembelajaran. Untuk itu perlu dicari solusinya dengan cara

kerja sama melalui peningkatan kompetensi dasar guru yang mampu mengelola

dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.

Pendidikan menengah kejuruan diharapkan tidak hanya sekedar

meningkatkan mutu demi peningkatan pelajaran saja, tetapi harus mampu

menyiapkan tenaga kerja terampil untuk mengisi keperluan pembangunan,

mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas profesional dalam

persaingan global.

Dalam pendidikan menengah kejuruan Menggambar Konstruksi Bangunan

merupakan salah satu standar kompetensi dalam kelompok produktif

membutuhkan pengamatan, perencanaan, analisis dan berpikir kritis. Menggambar

Konstruksi Bangunan adalah alat komunikasi dan petunjuk yang memberi

pemahaman tentang ukuran, jenis bahan, ketentuan dan bentuk konstruksi yang

akan direncanakan dan kegunanan suatu konstruksi bangunan.

Menggambar Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran produktif

yang memberikan konstribusi yang besar pada pencapaian kompetensi program

(18)

5

mereka kurang mampu mengaplikasikan gambar bangunan kedalam bidang

keahliannya? faktor apa yang menyebabkannya? apakah strategi mengajar yang

digunakan kurang tepat? apakah alat-alat pembelajaran (media) yang kurang

memadai? apakah disebabkan ketidakmampuan guru yang mengajarkannya? dan

lain sebagainya.

Di dalam sistem pendidikan di sekolah, kegiatan utama guru adalah

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan ini

sepenuhnya berada di bawah kontrol dan tanggung jawabnya. Agar kegiatan

pembelajaran berlangsung dengan baik maka guru harus melakukan

persiapan-persiapan mulai dari perencanaan dan pengorganisasian materi, perencanaan

penggunaan strategi dan media, dan sampai pada perencanaan evaluasi. Apabila

keseluruhan komponen ini berhasil ditata secara baik dan sempurna, maka tujuan

belajar yang merupakan sasaran akhir diharapkan akan dapat dicapai secara

optimal.

Selama ini pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan menuntut

siswa untuk dapat menggambar komponen dan struktur bangunan gedung mulai

dari komponen bangunan bawah hingga komponen bangunan atas. Pelaksanaan

Pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan di SMK Humbang Hasundutan

siswa dibelajarkan dengan menggambarkan bangunan gedung melalui gambar

kerja (Job Sheet). Job Sheet tersebut sudah merupakan sebuah gambar kerja yang

lengkap (komplit) misalnya gambar sebuah rumah tempat tinggal. Namun guru

tidak menjelaskan secara terperinci kenapa bentuk bangunan itu dibuat seperti

dalam gambar, kenapa komponen-komponen yang di dalam gambar seperti itu.

(19)

6

kerja (kertas gambar) masing-masing siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru di

kelas juga masih monoton dengan memakai metoda pembelajaran lama dimana

penyampaian materi pembelajaran dimulai dari ceramah, tanya jawab,

demonstrasi dan penugasan sehingga siswa cenderung menjawab pertanyaan guru

apabila guru bertanya, menuruti perintah guru apa adanya dan melanjutkan

penugasan guru sehingga banyak siswa yang jenuh dan buntu untuk melanjutkan

tugas-tugasnya yang diberikan guru untuk dilanjutkan di rumah sehingga hasil

Menggambar Konstruksi Bangunan yang diharapkan tidak tercapai (rendah).

Untuk mengatasi hal tersebut agar siswa mampu secara mandiri untuk

merencanakan dan menggambar konstruksi bangunan yang semestinya sesuai

dengan tuntutan kurikulum, peneliti memberikan suatu kontribusi melalui strategi

pembelajaran inkuiri. Adapun kontribusi yang diberikan adalah melakukan

pembelajaran melalui strategi pembelajaran inkuiri agar siswa lebih aktif belajar

dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil pembelajaran semakin

meningkat.

Dalam mengajarkan Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi

Bangunan dirasa sangat perlu dibicarakan tentang strategi pembelajaran dengan

penekanan pada pengusaan konsep, keterampilan, dan pengembangan

pengetahuan yaitu pengembangan segala potensi siswa semaksimal mungkin

menuju ke pembentukan manusia seutuhnya yang siap memasuki lapangan kerja.

Sebagai guru perlu memikirkan pengembangan sistem pembelajaran yang lebih

baik, dengan penekanan pada keterlibatan siswa secara langsung dalam proses

(20)

7

masalah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil pembelajaran

semakin meningkat.

Pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan yang melibatkan siswa

untuk mengamati, menemukan dan menuangkan hasil temuannya melalui struktur

(komponen) bangunan di atas kertas gambar melalui perencanaan yang matang

sesuai dengan aturan dan fungsi bentuk gambar yang diinginkan. Menggambar

dapat dijadikan ajang untuk mengasah kreativitas siswa, bahwa dengan

menggambar siswa bisa mengeluarkan ekspresi dan imajinasinya tanpa batas.

Pada proses inilah setiap siswa dapat mengembangkan gagasan, menyalurkan

emosi, menumbuhkan minat seni dan kreativitas

Kreativitas menggambar adalah pengungkapan perasaan yang dialami

seseorang, secara mental dan visual dalam bentuk garis dan warna. Dalam hal ini

menggambar merupakan wujud pengeksprorasian teknis dan gaya, penggalian

gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi ekspresi dan aktualisasi diri.

Untuk mencapai hasil Menggambar Konstruksi Bangunan yang optimal

dibutuhkan kreativitas siswa yang tinggi melalui rasa ingin tahu, dapat

menuangkan gagasan baru, mempunyai daya imajinasi, seni dan dapat

memecahkan masalah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi akan lebih aktif

dan berperan dalam Menggambar Konstruksi Bangunan. Hasil kreativitas siswa

yang tinggi dan rendah akan diperoleh melalui pengamatan, tanya jawab dan tes

yang dilakukan.

Dalam strategi pembelajaran Inkuiri ini siswa diharapkan dapat mencari,

(21)

8

siswa dapat merumuskan hasil penemuannya dengan penuh percaya diri dan

dengan sendirinya termotivasi dan kreatif untuk belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah, maka masalah

yang timbul dalam proses pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar

Konstruksi Bangunan dapat diidentifikasi sebagai berikut::

(1) Faktor-faktor apakah yang membuat rendahnya hasil belajar Menggambar

Konstruksi Bangunan? (2) Apakah kelengkapan sarana prasana belajar

mempengaruhi hasil belajar siswa? (3) Apakah penggunaan strategi pembelajaran

yang berbeda untuk standar kompetensi Menggambar Konstruksi Bangunanakan

menghasilkan hasil yang berbeda? (4) Strategipembelajaran yang manakah yang

paling cocok digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa? (5) Apakah

semua Strategipembelajaran dapat digunakan pada standar kompetensi

Menggambar Konstruksi Bangunan? (6) Apakah kretivitas siswa mempengaruhi

hasil belajar ? (7) Apakah siswa yang memiliki kreativitas yang berbeda

membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula? (8) Apakah kualitas guru

mempengaruhi hasil belajar siswa? (9) Apakah gaya belajar siswa juga

mempengaruhi hasil belajarnya ?

Banyak pertanyaan yang dapat diajukan terhadap pelaksanaan standar

kompetensi Menggambar Konstruksi Bangunan, dan setiap pertanyaan melalui

kajian penelitian demi mewujudkan kualitas pembelajaran. Namun demikian,

(22)

9

akan dilakukan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, perlu kiranya

dilakukan pembatasan masalah.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan keefektifan dua strategi

yang digunakan untuk mengajar Menggambar Konstruksi Bangunan yaitu strategi

pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori. Perbandingan strategi

ini dilihat dari hasil belajar siswa dalam standar kompetensi Menggambar

Konstruksi Bangunan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok

Teknologi dan Rekayasa. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar

Menggambar Konstruksi Bangunan dalam kawasan kognitif.

Di samping strategi pembelajaran sebagai variabel bebas utama,

diperhitungkan juga pengaruh kreativitas siswa dalam belajar. Kreativitas belajar

siswa dikelompokkan menjadi dua, kreativitas tinggi dan kreativitas rendah yang

didasarkan kepada skor yang diperoleh siswa melalui kuesioner kreativitas yang

diberikan. Penelitian ini hanya terbatas pada tiga macam variabel yaitu: strategi

pembelajaran, kreativitas belajar, dan hasil belajar Menggambar Konstruksi

Bangunan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi, dan pembatasannya, maka masalah

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Apakah strategi pembelajaran

inkuiri tinggi pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi

(23)

10

ekspositori ? (2) Apakah siswa yang memiliki kreativitas tinggi akan memperoleh

hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kreativitas

rendah? (3) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan

kreativitas siswa terhadap hasil belajar pada standar kompetensi Menggambar

Konstruksi Bangunan?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji antara lain :

1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan strategi pembelajaran

inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar

Menggambar Konsruksi Bangunan

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi

Bangunan terhadap siswa yang kreativitas tinggi dan siswa yang kreativitas

rendah

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas

siswa terhadap hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan secara praktis.

Manfaat secara teoretis adalah :

1. Untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan

kualitas pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan strategi

(24)

11

Menggambar Konstruksi Bangunan serta hubungannya dengan

kreativitas siswa

2. Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti

permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

Manfaat secara praktis adalah :

1. Sebagai bahan masukan kepada Kepala SMK Se-Humbang Hasundutan

untuk memberikan motivasi kerja kepada guru (bawahannya)

2. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru untuk memilih

strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Menggambar Konstruksi Bangunan

4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam

(25)

102

BAB V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan antara

kelompok siswa yang diajar dengan Strategi Inkuiri dengan siswa yang diajar

dengan Strategi Ekspositori. Kelompok siswa yang diajar dengan Strategi

Inkuiri memperoleh hasil Menggambar Konstruksi Bangunan lebih tinggi

daripada kelompok siswa yang diajar dengan Strategi Ekspositori

2. Terdapat perbedaan hasil belajar Menggambar Konstruksi Bangunan antara

kelompok siswa yang memiliki Kreativitas Tinggi dengan kelompok siswa

yang memiliki Kreativitas Rendah. Siswa yang memiliki Kreativitas Tinggi

memperoleh hasil belajar tinggi daripada kelompok siswa yang memiliki

Kreativitas Rendah.

3. Tidak ada interaksi antara penerapan pembelajaran dengan Strategi Inkuiri

dan Strategi Ekspositori dengan tinggi rendahnya Kreativitas terhadap hasil

belajar Menggambar Konstruksi Bangunan.

(26)

103

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan

implikasi sebagai berikut :

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar

Menggambar Konstruksi Bangunan yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran

Inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Menggambar Konstruksi

Bangunan siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori. Hal ini

dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru Menggambar Konstruksi Bangunan

untuk menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran, khususnya

pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan pada SMK Negeri Humbang

Hasundutan

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran

Inkuiri menitik beratkan pada bentuk pembelajaran menyajikan pembelajaran

kepada situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan

kemudahan kepada siswa untuk melakukan penemuan. Dapat dimaknai bahwa

dalam proses Inkuiri siswa terlibat dalam penyelidikan dan penemuan yang

prosesnya terutama terletak dalam diri siswa sendiri. Siswa harus didorong untuk

memecahkan masalah dalam berhubungan dengan kerja kelompok atau

perseorangan. Guru merupakan sumber yang tugasnya memberikan bantuan yang

diperlukan untuk menjamin bahwa siswa tidak menjadi frustasi atau gagal.

Dengan menggunakan Strategi pembelajaran Inkuiri ini, siswa diberi

kesempatan memperbaiki gagasan yang keliru yang dimilikinya. Kesalahan yang

dilakukan seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian dari proses pengalaman

(27)

104

pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan berkeinginan menemukan hal yang

baru dan menemukan ide ide yang baru. Hasil belajar Menggambar Konstruksi

Bangunan yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri terbukti lebih tinggi

dari Strategi Pembelajaran Ekspositori. Hasil temuan penelitian ini perlu

disosialisasikan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengajar mata pelajaran

Menggambar Konstruksi Bangunan.

Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar,

lokarkarya atau pendidikan dan latihan. Upaya mensosialisasikan hasil temuan

penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah

pada seminar dan lokakarya tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri.

Memperkenalkan strategi Pembelajaran Inkuiri melalui pendidikan dan latihan

kepada guru-guru dan Kepala Sekolah sebagai salah satu alternatif Strategi

pembelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan, dimana hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri terbukti

memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan Strategi

pembelajaran Ekspositori.

Usaha memperkenalkan Strategi Pembelajaran Inkuiri dilakukan lewat

simulasi mengajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri atau praktek

langsung dan guru-guru yang lain sebagai observernya. Dengan cara seperti ini

guru-guru dapat mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan

kegiatan yang dilakukan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ini, sehingga dapat

menerapkannya dalam pembelajaran.

Berdasarkan simpulan kedua, bahwa Kreativitas siswa terbukti memberi

(28)

105

Bangunan siswa yang memiliki Kreativitas tinggi, lebih tinggi dibanding dengan

hasil belajar siswa yang memiliki Kreativitas rendah. Hasil penelitian ini menjadi

bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa khususnya

kreativitas siswa.

Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik

siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan

sesamanya dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang

pengetahuan karakteristik siswa, guru dapat menyadari dan memahami karakter

siswa tersebut terutama dalam meningkatkan kreativitas siswa. Bagi

sekolah-sekolah yang mampu, diharapkan menyediakan para ahli sebagai mitra guru

terutama untuk menggali informasi tentang kreativitas siswa. Untuk itu guru,

Kepala Sekolah dan Pengawas Satuan Pendidikan perlu dibekali pengetahuan

mengidentifikasi Strategi Pembelajaran yang cocok dengan dihubungkan dengan

tingkat Kreativitas.

Hasil simpulan ketiga menunjukkan tidak adanya interaksi antara Strategi

Pembelajaran dengan Kreativitas siswa. Hal tersebut mungkin dapat disebabkan

oleh karena siswa tersebut memiliki inteligensi tinggi (faktor internal) sehingga

lebih cenderung untuk memilih pendekatan pembelajaran yang hanya

mengutamakan hasil belajar saja. Banyak faktor pendekatan lainnya yang turut

mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu perlu diadakan penelitian lanjutan

(29)

106

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan

sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan

menggunakan Strategi pembelajaran agar hasil pembelajaran yang

dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan. .

2. Perlunya penggunaan Strategi pembelajaran bagi guru-guru bidang studi

menggambar teknik di SMK, khusunya penggunaan Strategi pembelajaran

Inkuiri dimana telah dilakukan eksperimen bahwa Strategi pembelajaran

Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil

belajar jika dibandingkan dengan Strategi pembelajaran Ekspositori.

3. Pada analisis antar Kreativitas dan Strategi pembelajaran, disarankan adanya

variabel lain selain Kreativitas siswa yang dapat lebih mempengaruhi

(30)

107

DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoro, Suharsimi. 2006. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT.BumiAksara.

Bigge, Morris L. 1817. Learning Theories for Teaching. New York : Harper & Row Publisher

Djamarah Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Cronbach, Lee.J.et.al. 1982, Teknik-teknikBelajar dan Mengajar, TerjemahanBapensi, Bandung :Jenmars.

DepdiknasKurikulum SMK edisi 2004, KompetensidanKompetensiDasar, JurusanBangunan, Jakarta

Gagne, Robert M. 1977, The Conditioning of Learning, New York : Holt Rinehart and Winston.

_______________. 1987. Instructional Technology : Foundations. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers

Hamalik, Oemar. 1990.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung : PT. Cipta Aditya Bakti.

______________. 2007. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Hamdani. 2010. Startegi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia

Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Tekonologi Pendidikan. PUSTEKKOM Diknas.

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : PT. Aswaja Pressindo

N. K Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

(31)

108

Sardiman A.M, 1992. Interaksi dan MotivasiBelajarMengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Skinner, Carles E. 1974, Learning Theory, Instructional Theory and Psychoeducational Design, New York :McGraw Hill.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sujana. 1992, Metode Statistika, Bandung : Tarsito.

Sujana, Nana ; Ibrahim, 1989, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Maju

Suparman, A, 1997. Desain Instruksional. Pusat Antar Universitas Dirjen Dikti Depdiknas.

Suraclunad, Winarno, 1980, Metodologi Pendidikan Nasional, Bandung : Jenmars

Suyanti, Retno Dwi. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Zainuddin M, dkk. 2001. Mengajar di Perguruan Tinggi. Pusat Antar Universitas Dirjen Dikti Depdiknas.

Sumber Internet :

http://catatanpena-anwar.blogspot.com/ Diakses pada Agustus 2013

http://likharis.blogspot.com/2012/08/model-inkuiri.html Diakses pada Agustus 2013

http://berbagireferensi.blogspot.com/2010/04/inkuiri-melalui-kegitan-laboratorium.html Diakses pada September 2013

http://pengajaranalapai.blogspot.com/2011/05/ilmu-budaya-dasar.html Diakses pada September 2013

http://adesobari.blogspot.com/2009/12/apakah-belajar-itu.html Diakses pada

Agustus 2013

Gambar

Tabel 1.1 Data DUDI tentang Siswa Sewaktu Melakukan Prakerin CATATAN

Referensi

Dokumen terkait

apakah kandungan protein hewani dan nabati yang di peroleh dari susu sapi murni dengan susu kedelai yang harganya lebih terjangkau mampu meningkatkan massa otot pada latihan

Cara membuka dokumen atau file yang sudah disimpan adalah sebagai berikut:  Buka Ms Word 2007 (caranya sudah dipelajari)..  Klik office button  pilih

▪ Nilai inkremen terkecil dari sebuah input atau output yang dapat dideteksi (skala terkecil yang mampu ditunjukkan oleh alat ukur). Sebagai contoh : suatu timbangan pada jarum

Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Daerah Kabupaten Lamandau mengundang Direktur

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli dan menyerahkan rekaman/copy untuk setiap data yang telah dikirim melalui form isian elektronik aplikasi

Demikian kami sampaikan, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.. TUNGKAL

Setelah dilakukan pengujian kritik matan hadis, baik dengan ayat-ayat al- Qur’an maupun dengan hadis – hadis yang shahih maka didapatkan hasil bahwa hadis-hadis

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli dan menyerahkan rekaman/copy untuk setiap data yang telah dikirim melalui form isian elektronik aplikasi