PENGARUH LATAR BELAKANG PENGETAHUAN KOGNITIF DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT(Number Head Together)
DAN TIPE STAD(Student Teams Achievement Division) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA
Oleh : Fachrul Rozi S NIM 409331014
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
Pengaruh Latar belakang Pengetahuan Kognitif dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) dan Tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada
Pokok Bahasan Ikatan Kimia
Fachrul Rozi S (NIM 409331014)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Interaksi Hasil Belajar Kimia
Siswa yang Menggunakan Model pembelajaran NHT dan STAD di SMA Pada
Pokok Bahasan Ikatan Kimia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan Faktorial 2 x 2, artinya ada dua faktor yang diteliti yaitu faktor kemampuan awal (A) dan Faktor Pembelajaran (B) . Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 1 Silangkitang T.P. 2013/2014 yang berjumlah 40 siswa dan terdiri dari dua kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan pertimbangan bahwa karakteristik kelas yang menjadi populasi hampir sama. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yang berjumlah 17 item dengan lima option, yang telah di validkan oleh mahasiswa kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Anava.
Dari analisa data hasil penelitian diperoleh Penggunaan model mengajar NHT yang dikombinasikan dengan tes kemampuan Awal Rendah memberikan rataan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang paling tinggi yaitu sebesar 39,5 ± 9,14. Sebaliknya, penggunaan model mengajar NHT yang dikombinasikan dengan penerapan tes kemampauan Tinggi, memberikan rataan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang paling rendah yaitu sebesar 34 ± 8,41.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Rabb penguasa alam semesta, karena atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan ribuan nikmat dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Latar belakang Pengetahuan Kognitif dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) dan Tipe
STAD ( Student Teams Achievement Division ) Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia ” Disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Alm Drs. M.M Tambunan, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian dan saya juga berterima-kasih kepada bapak Drs, Rahmat Nauli, M.Si yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian skripsi saya sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, bapak Drs, Kawan Sihombing M.Pd dan Ibu Lisnawaty Simanjuntak, S.Si, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik serta kepada seluruh Bapak/Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Terima kasih yang sama juga penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu guru di SMA Negeri 1 Silangkitang Kab. Labuhanbatu Selatan yang telah membantu penulis
dalam penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Mahiddar,
v
Ardiansyah dan Rifqi). Begitu juga Terutama kepada sahabat seperjuanganku Gaung, Padli, Gorga, Jery, Rizki, Naupal dan Adik febri yang selalu medukung dan membantu untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan bagi semua yang selama ini telah mendoakan kesuksesan bagi penulis yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu.
Penulis telah berupaya maksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT memberkati dan meridhai kita semua, Amin.
Medan, Januari 2014
Penulis,
vi
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 3
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 4
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Pengertian Belajar 6
2.2. Hasil Belajar 8
2.1.1.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 9
2.3. Pembelajaran Koperatif 15
2.3. 1.Manfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 18
2.4. Model Pembelajaran Koperatif Tipe NHT 20
2.5. Model Pembelajaran Koperatif TipeSTAD 23
2.6.Pengertian Kognitif 27
2.7.Entry Behavior ( Kemampuan Awal) 28
2.7.1.Jenis-jenis Entry Behavior ( Kemampuan Awal) 32
2.8. Ikatan Kimia 35
2.9. Kerangka Konseptual 47
3.0. Hipotesis Penelitian 48
BAB III METODE PENELITIAN 49
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 49
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 49
3.3. Variabel Penelitian 49
3.4. Rancangan Penelitian 49
3.5. Instrumen Penelitian 51
3.5.1. Validitas Instrumen 51
3.5.2. Realibilitas Tes 52
vii
3.5.4. Daya Pembeda Soal 53
3.6. Teknik Pengumpulan Data 54
3.7. Teknik Analisis Data 55
3.7.1. Uji Normalitas 55
3.7.2. Uji Homogenitas 56
3.7.3. Uji Hipotesis 56
3.7.4. Pengujian Anava 57
3.7.5. Pengujian BNT 59
BAB IV HASIL DAM PEMBAHASAN 60
4.1. Hasil Penelitian 60
4.1.1. Hasil Tes Kemampuan Awal 60
4.1.2. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 60
4.1.3.Analisis Data 60
4.1.4. Hasil Uji Persyaratan Analisis 61
4.1.5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dan Hasil Uji Hipotesis 63
4.2. Pembahasan 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70
5.1. Kesimpulan 70
5.2. Saran 70
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 59
Gambar 4.1. Grafik Bentuk Interaksi Faktor Model Pembelajaran
(Faktor B) dan Kemampuan kognitif (Faktor A) Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Materi Pembelajaran Kimia 73
Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 76
Lampiran 3. Instrumen Tes Kemampuan Awal 85
Lampiran 4. Kunci Jawaban 86
Lampiran 5. Tabel Hasil Test Kemampuan Awal Siswa 87
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 88
Lampiran 7. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 93
Lampiran 8.Kisi-Kisi Instrumen Tes 102
Lampiran 16. Data Peningkatan Nilai Hasil Belajar Kimia Siswa 117
Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas Data Peningkataan 118
Hasil Belajar
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 121
Lampiran 19. Pengujian Hipotesis 122
Lampiaran20. Pengujian Pengaruh Sederhana Faktor Metode Mengajar 127
Untuk Taraf B1
Lampiran 21. Persen Peningkatan Hasil Belajar 130
Lampiran 21. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 131
Lampiran 22. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 132
Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 133
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPL (Program Pengalaman Terpadu), peneliti menemukan bahwa sebagian besar guru di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran bergantung pada guru itu sendiri. Artinya peran guru lebih besar dibandingkan peran siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, siswa cenderung hanya mendengarkan, menyimak, dan mencatat serta diselingi dengan tanya jawab dan latihan. Keadaan tersebut sudah menjadi suatu yang mendarah daging di dalam suasana belajar di kelas. Keadaan seperti itu menyebabkan siswa belajar secara individual, dimana antara siswa tidak saling membantu/bekerja sama dalam menyelesaikan masalah-masalah pelajaran di dalam maupun di luar kelas. Bahkan diluar dugaan sebaliknya siswa saling menonjolkan diri menjadi yang terbaik. Oleh karena itu siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata yang selalu menonjol di kelas, sedangkan
siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata selalu merasa terbelakang. Dari hasil observasi di SMA Negeri 1 Silangkitang Kab. Labuhanbatu Selatan diketahui bahwa hasil belajar kimia siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa tergolong rendah berkisar 50-65 dibawah KKM yaitu 75. Pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Silangkitang Kab. Labuhanbatu Selatan secara umum menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum optimal. Pengajaran kimia cenderung menggunakan metode ceramah, tetapi sekolah ini telah menggunakan infokus dan laptop. Walaupun sudah menggunakan media tetapi guru belum menggunakan strategi dan model pembelajaran sehingga siswa kebanyakan mendengar dan menerima informasi dari guru sehingga siswa kebanyakan tidak paham dengan materi yang diajarkan.
Ada berbagai tipe dalam model pembelajaran kooperatif dan peneliti
tertarik untuk memilih tipe Numbered Head Together. Tipe inimerupakan cara
2
model kooperatif ini, siswa diharapkan aktif dalam proses pembelajaran, mampu bekerja sama dalam kelompoknya, saling bertukar pikiran yang tidak bergantung dengan pendapat temannya serta mampu menghargai pendapat dari setiap anggota kelompoknya (Lie, 2010).
Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa model dengan langkah yang berbeda-beda, diantaranya model pembelajaran STAD (Student Teams Achievment Divisions ) dan NHT ( Number Head Together ). Dimana
kedua metode ini sama-sama membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan siswa bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga siswa dapat saling bekerjasama, bertukar informasi dan pengalaman belajar.
Ketidakmampuan siswa memahami suatu pokok bahasan kimia disebabkan juga karena tidak mampu menghubungkan konsep-konsep yang telah dipelajari yang nantinya akan mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep-konsep materi kimia selanjutnya. Ikatan Kimia merupakan materi pelajaran kimia yang terdiri dari konsep-konsep. Jadi untuk mempermudah penyampaian materi ini diperlukan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk saling
berbagi informasi, pengalaman sehari-hari sehingga siswa mudah memahami konsep-konsep dalam materi Ikatan Kimia dalam proses belajar mengajar di kelas.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD yang dilakukan peneliti
sebelumnya, antara lain dalam skripsi (Sirait, 2010) “mengenai kooperatif tipe
NHT dan STAD menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 63,89% dengan metode NHT dan sebesar 56,33% dengan metode STAD pada materi Struktur Atom”. Dalam skripsi (Sukriyah, 2011) menyatakan terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT sebesar 70,8% dan STAD sebesar 58% pada materi koloid. (Mustika Purnamasari, 2012) menyatakan tipe Number Head Together (NHT) lebih baik dari pada tipe Make A Match pada materi Koloid. (Pasaribu, 2009) menunjukkan bahwa terjadi
3
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin rahmdani(2007) menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share mengalami ketuntasan belajar 86,75% kemudian penelitian yang dilakukan oleh Fransiska (2010) menunjukkan hasil belajar kimia siswa meningkat sebesar 62,35% setelah diberikan model pembelajaran kooperatif TPS. Sedangkan penelitia yang dilakukan oleh Winta sinaga menunjukkan kenaikan hasil belajar kimia sebesar 67% dengan menggunakan model pembelajaran STAD.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk pembelajaran model
kooperatif yang efektif dengan judul:“Pengaruh Latar belakang Pengetahuan
Kognitif dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) dan Tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh latar belakang pengetahuan kognitif dengan model
pembelajaran tipe NHT dan STAD terhadap hasil belajar kimia SMA ?
2. Apakah ada terjadinya interaksi siswa terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan STAD terhadap hasil belajar kimia SMA ?
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran tipe NHT dan STAD
terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa?
4. Model tipe Kooperatif tipe manakah yang paling cocok terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia?
1.3.Rumusan Masalah
4
1.4.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh perbedaan latar belakang pengetahuan kognitif antara peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
1.5.Tujuan Penelitian
Penelitian ini berjuan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh perbedaan latar belakang
pengetahuan kognitif antara peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada pokok bahasan IKatan Kimia?
2. Untuk mengetahui Apakah ada interaksi antara model pembelajaran tipe
NHT dan STAD terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa?
3. Untuk mengetahui Model tipe Kooperatif tipe manakah yang paling cocok
terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia?
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model NHT dan STAD yang sesuai dalam proses belajar mengajar
2. Bagi siswa
5
3. Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan untuk diterapkan pada bidang studi yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.6. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu latihan melainkan adanya
perubahan prilaku tahap baik dalam ranah kognitif, apektif dan psikomotor yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian.
2. Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT adalah suatu model belajar dimana
setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pelaksanaan kegiatan
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh model Pembelajaran dengan latar belakang pengetahuan
kognitif terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa.
2. Tidak ada interaksi antara faktor model pembelajaran yang dikombinasikan
dengan faktor kemampuan kognitif terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa.
3. Persen Peningkatan model mengajar NHT yang dikombinasikan dengan tes
kemampuan Kognitif Rendah memberikan persen peningkatan hasil belajar kimia siswa yaitu sebesar 53%. Sebaliknya, penggunaan Model Pembelajaran STAD yang dikombinasikan dengan tes Kemampuan Kognitif Rendah, memberikan persen peningkatan hasil belajar kimia siswa yaitu sebesar 58%. Dan untuk model mengajar NHT dan STAD yang dikombinasikan dengan tes
kemampuan awal tinggi, memberikan persen peningkatan hasil belajar kimia siswa
yaitu sebesar 45% pada pokok bahasan ikatan kima.
4. Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD yang dikombinasikan dengan
Kemampuan kognitif rendah paling cocok, karena pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
5.1. Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., (2013),(http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/)(diakses tgl 26 April 2013)
Anonim., (2013), http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together (diakses tgl 26 April 2013)
Huda, M., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Hutagalung, M., (2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal pada
Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI
SMA T.A. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Isjoni, (2010), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok,
Alfabeta, Bandung.
Kadiri, Al, Nizar, ( 2009), Kemampuan Awal Siswa(http://edukasi.kompasiana.co m/2009/12/22/kemampuan-awal- siswa/Abstra
Lie, A., (2010), Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di
Kelas, Gramedia, Jakarta
Pasaribu, J., (2009, Penerapan Pendekatan Kontruktivisme pada Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan Media Kartu Kerja, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Purba,M., 2006, Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Prawiradilaga, Salma, Dewi, (2007), Prinsip Desain Pembelajaran, Edisi
Pertama Kencana, Jakarta
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
72
Sirait. Fiska., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan STAD
sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
struktur atom di Kelas X SMA Negeri 1 Sei Bamban, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Siregar, E., dan Nara, H., (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit
Ghalia Indonesia, Bogor
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya.
Sukriyah, (2011), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model STAD dan NHT, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sutresna, N, (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Grafindo, Bandung
Yamin, Martinus, H., (2008), Pradigma Pendidikan Kontruktivistik,Penerbit G.P