PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KOTA CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan
Oleh
INDRA YULIAN KUSMAYANA 0901466
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA KOTA CIMAHI
Oleh
Indra Yulian Kusmayana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Indra Yulian Kusmayana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
INDRA YULIAN KUSMAYANA 0901466
PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KOTA CIMAHI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. D. Deni Koswara, M.Pd NIP. 196109031986011001
Pembimbing II
Cepi Triatna, M.Pd NIP. 197907232001121
Mengetahui,
Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK …………...………...…...…... i
KATA PENGANTAR ……….......….… ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….... iii
DAFTAR ISI ………..………... v
DAFTAR TABEL ………..…………... vii
DAFTAR GAMBAR ……….………...… viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... ...………... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah…….…………... 6
C. Tujuan Penelitian ……….………..…... 7
D. Manfaat Penelitian..……….………... 8
E. Struktur Organisasi..……….…... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka………..…...…... 9
1. Konsep Komitmen... 9
2. Konsep Kinerja... 19
B. Kerangka Pemikiran... 29
C. Hipotesis... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian... 33
B. Desain Penelitian …...………..…………... 36
C. Metode Penelitian ... 37
D. Definisi Operasional ……….. 38
E. Instrumen Penelitian ……..……….………... 40
F. Proses Pengembangan Instrumen ………... 42
H. Analisis Data ………..……….…... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………..…………...…... 52
1. Seleksi Data ………... 52
2. Perhitungan Weighted Means Score (WMS) …...…... 53
3. Uji Normalitas Distribusi Data …...……...….... 62
4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ………...…. 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..………... 68
1. Gambaran Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi... 68
2. Gambaran Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi…... 70
3. Gambaran Tentang Komitmen yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga…... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………...……….…... 73
B. Saran ………...………... 74
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Organisasi terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi, karena sumber daya manusia dianggap sebagai suatu kekayaan (asset) organisasi, disamping faktor faktor yang lainnya seperti modal, material dan teknologi. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Karena manusia sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Untuk itu manajemen sumber daya manusia harus mendapat perhatian yang memadai, karena kegagalan pada sumber daya manusia, akan mengakibatkan berbagai kerugian, dan dampaknya tentu pada tidak tercapainya tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia diarahkan untuk mendorong produktivitas kerja. Untuk mencapai hal itu perlu ditunjang oleh kemampuan, kemauan, sikap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab yang sudah diberikan sehingga dapat tercapai kinerja yang sesuai dengan harapan organisasi.
Pegawai merupakan salah satu sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam memajukan perusahaan. Agar Organisasi dapat terus maju dan mencapai tujuannya, maka perlu dilakukan pengembangan terhadap kinerja Pegawai dengan cara pemberian motivasi, pelatihan dan penciptaan suasana lingkungan kerja yang kondusif (Bambang Guritno dan Waridin, 2005:63).
Menurut Prawirosentono (1999:3) kinerja seorang pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan.
yang dicapai seseorang. Definisi kinerja pegawai yang dikemukakan Kusriyanto dalam Mangkunegara (2010:9) adalah: ”Perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam)”. Gomez dalam Mangkunegara (2006:9) mengemukakan definisi kinerja Pegawai sebagai: ”Ungkapan seperti output, efesiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktifitas”. Sementara Mangkunegara (2005:9) sendiri menyatakan bahwa
”Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah komitmen. Komitmen organisasi juga merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian organisasi.
Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan terdiri dari:
“(1) Pernyatuan dengan tujuan dan nilai- nilai perusahaan, (2) Keinginan untuk tetap berada di dalam organisasi, dan (3) Kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi.”
sehingga kebutuhan organisasi akan kinerja pegawai yang diharapkan dalam bekerja juga dapat tercapai. Apabila seorang pegawai sudah terpenuhi segala kebutuhannya, maka dia juga akan memiliki komitmen terhadap organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya komitmen akan membuat pegawai mendukung semua kegiatan instansi secara aktif, ini berarti pegawai akan bekerja lebih produktif. Dengan demikian, kinerja yang dihasilkan pegawai dapat mempengaruhi usaha suatu instansi secara positif.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kinerja dan komitmen organisasi cenderung mempengaruhi satu sama lain. Penelitian oleh Mathis dan Jackson (2001:100) dalam buku terjemahan yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia, menyatakan bahwa
“….pegawai yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen pada organisasi dan pegawai yang berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin mendapat kepuasan yang lebih besar.”
Meningkatkan kinerja sumber daya manusia mutlak diperlukan organisasi dalam mengantisipasi kemajuan dan perubahan lingkungan secara global yang dihadapi dewasa ini dan di masa yang akan datang. Hal ini diperlukan sebagai salah satu syarat pembangunan bangsa yang mengarah pada terselenggaranya pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).
Peneliti mencoba mencari berbagai sumber yang aktual lewat penelusuran hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya. Penelitian terdahulu dengan judul yang sama, memperlihatkan korelasi yang positif tentang pengaruh Komitmen terhadap Kinerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Destriani (2012), dalam judul penelitiannya yaitu „Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, menyatakan bahwa:
dengan kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempunyai hubungan yang rendah sebesar 31,1%, dikatakan rendah karena angka tersebut berada dibawah 0,5 atau 50%. Nilai R Square adalah 0,097 mengindikasi bahwa 9,7% kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh komitmen organisasi, sedangkan 90,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Kemudian selain hasil penelitian di atas, peneliti menggali sumber lain yang berhubungan dengan judul yang akan diteliti. Salah satunya dari Adi Putri Budi Lestari (2009) dalam skripsinya yang berjudul „Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung‟. Dimana hasilnya , penelitian ini juga menunjukan hubungan positif antara komitmen dengan prestasi kerja. Dalam penelitian tersebut, dipaparkan beberapa tindakan yang mencerminkan kurangnya komitmen pegawai, di antaranya terlambat masuk, sering mangkir, pindah atau keluar dari pekerjaan, melalaikan tugas, selalu tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Tindakan-tindakan tersebut merupakan sebagian indikator kurangnya komitmen terhadap organisasi. Lalu hasil penelitian tersebut menunjukan Tingkat komitmen pada PT. Telkom saat itu sedang tinggi. Pegawai memiliki komitmen yang tinggi.
Komitmen juga digambarkan sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten. Inkonsistensi dalam bekerja mendorong meningkatnya tingkat keluar-masuknya pegawai baru yang pada gilirannya meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Pegawai yang memiliki komitmen kerja yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab pada pekerjaan, semangat kerja yang maksimal serta memiliki suatu kepercayaan pada nilai-nilai perusahaan. Komitmen Pegawai juga sangatlah diperlukan, karena komitmen menjadi salah satu indikator kinerja Pegawai agar dapat bekerja secara optimal.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi adalah sebuah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan. Visi nya adalah „Terselenggaranya Layanan Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Melalui Profesionalisme Tata Kelola Menuju Masyarakat Cimahi Berakhlak Mulia, Cerdas dan Mandiri‟ dan memiliki misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan akses dan kemudahan memperoleh layanan pendidikan bagi masyarakat
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan
3. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan dalam layanan pendidikan.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi terdiri dari 4 bidang yaitu Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Pendidikan Menengah, Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal, dan Bidang Pemuda dan Olahraga. Maka untuk pengelolaan yang maksimal diperlukan kinerja tinggi dari para pegawai.
para pegawai untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam penyelesaian pekerjaan, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis, serta ketercapaian target pekerjaan yang diharapkan lembaga. Menurut salah satu pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, Asep Tahyudin selaku pegawai bidang pendidikan dasar, menyatakan bahwa
“Meskipun kinerja pegawainya dikategorikan sedang, masih terdapat beberapa pegawai yang kinerjanya masih harus dibina seperti kedispilinannya terhadap waktu, efektifitas dan efisiensi dalam pekerjaannya.”
Beranjak dari hasil penelitian terdahulu dan fakta lapangan dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan dan pengaruh antara kedua teori tersebut di lokasi yang dipilih penulis yang berjudul:
“Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Kota Cimahi”
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sampai sekarang yang menjadi permasalahan kinerja pegawai dilapangan diantaranya ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kedisiplinan pegawai. Permasalahan tersebut salah satunya disebabkan oleh Komitmen. Variabel yang menjadi fokus pada penelitian ini;
1. Variable X (Komitmen)
2. Variable Y (Kinerja)
Kinerja pada penelitian ini merupakan gambaran Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi yang mengacu pada indikator Kemampuan dan Motivasi.
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah Komitmen terhadap Kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi ?
b. Bagaimana Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi?
c. Seberapa besar pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.
2. Tujuan Khusus
b. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui bagaimana Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.
c. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.
D.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi dalam meningkatkan komitmen pegawai terhadap lembaga, yang berdampak pada kinerja yang meningkat.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Struktur Organisasi dari Skripsi ini adalah sebagai berikut;
BAB I Merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Menguraikan kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
BAB III Menguraikan metode penelitian yang berisi lokasi dan subjek, populasi/sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV Menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan atau analisis temuan penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian digunakan untuk dapat mempermudah bagi peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Dengan penggunaan metode penelitian ini, diharapkan peneliti dapat memperoleh data-data yang diperlukan sampai pada tahap akhir penelitian ini. Pada Bab III ini peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian sehingga akan didapatkan hasil dari penelitian ini. Dibawah ini ada beberapa hal yang akan dipaparkan dalam metode penelitian.
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi yang beralamat di Jl. Raden Demang Hardjakusuma Blok Jati Cihanjuang-Cimahi (40513).
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan sekelompok subjek yang dijadikan sumber data, baik benda, manusia, gejala ataupun peristiwa yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dengan memperhatikan penjelasan diatas secara garis besar populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi yang dijadikan objek penelitian. Untuk lebih jelasnya, terkait dengan populasi yang akan digunakan dapat dilihat dari table berikut:
Table 3.1
Populasi Penelitian
No Jabatan Jumlah
1 Bidang Pendidikan Dasar 13
2 Bidang Pendidikan Menengah 11
3 Bidang PNFI 9
4 Umum dan Kepegawaian 15
5 Bidang Pemuda dan Olah Raga 9
Jumlah 57
3. Sampel Penelitian
dan juga rumus
ni = adalah jumlah sampel menurut stratum
n = adalah jumlah sampel seluruhnya
Ni = adalah jumlah populasi menurut stratum dan
N = adalah jumlah populasi seluruhnya
d = adalah presisi yang diterapkan yaitu 5% atau 0,05
Perhitungan seluruh sampel penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bidang Dikdas = 13 : 57 x 50 = 11,4 dibulatkan jadi 11
b. Bidang Pendidikan Menengah = 11 : 57 x 50 = 9,6 dibulatkan jadi 10 c. Bidang PNFI = 9 : 57 x 50 = 7,8 dibulatkan jadi 8
d. Umum dan Kepegawaian = 15 : 57 x 50 = 13,1 dibulatkan jadi 13 e. Bidang Pemuda dan Olahraga = 9 : 57 x 50 = 7,8 dibulatkan jadi 8
Tabel 3.2 Jumlah Sampel
No Jabatan Jumlah
1 Bidang Pendidikan Dasar 11
2 Bidang Pendidikan Menengah 10
3 Bidang PNFI 8
4 Umum dan Kepegawaian 13
5 Bidang Pemuda dan Olah Raga 8
B. Desain Penelitian
Dalam implementasinya penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap. Di desain sedemikian rupa agar menjadi sebuah karya tulis yang memang memberikan sebuah manfaat baik pribadi peneliti sendiri secara khusus dan bagi civitas akademika pada umumnya. Adanya sebuah penelitian yang dikemukakan tentu saja ada sebuah permasalahan yang diangkat dan ingin dicari kebenarannya tentang masalah tersebut, Nasution (2009:23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Jadi jelas memang sebuah desain penelitian diperlukan sebagai sebuah pedoman bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian dalam memecahkan permasalahan yang diangkat atau diteliti.
Adapun secara sederhana beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah mencari sebuah permasalahan yang up to date, dengan melakukan kajian-kajian dan melakukan beberapa study pendahuluan dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Hasil temuan tersebut kemudian disusun kedalam betuk laporan dalam hal ini adalah proposal penelitian yang kemudian diajukan kepada dosen pembimbing akademik.
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir
Dalam tahapan terakhir ini peneliti menarik kesimpulan sesuai dengan hasil analisis data yang telah diolah dan kemudian dibuat laporan hasil penelitian.
C.Metode Penelitian
1. Metode dan Pendekatan
a. Metode Penelitian
Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Sebagaimana dikemukakan oleh Izaak laknussa (1988:1) bahwa “Metode adalah cara bekerja, untuk dapat memahami objek yang diteliti”. Metode penelitian digunakan untuk mencapai tujuan penelitian secara efektif dan efisien, Arief Fuchan (1992:5) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi”. Sedangkan menurut Surachman (1994:140) Metode Penelitian merupakan sesuatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan serta mengolah data-data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana dikemukakan Muhammad Ali (1992:120) bahwa: “Metode Deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:11) menjelaskan bahwa:
Adapun tujuan dari tujuan dari penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara sistematis mengenai Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.
b. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket (kuisioner) yang mengungkap data setiap variable penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Sugiyono (2010:14) mengatakan:
Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk peneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis datra bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
D.Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang akan diteliti, dalam hal ini penulis akan menjelaskan definisi istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini sehingga dapat persamaan pandangan antara penulis dan pembaca. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
2. Komitmen
Stephen Robbins (2008:100) memaparkan bahwa komitmen merupakan salah satu sikap kerja yang harus dimiliki pegawai. Komitmen didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu. Memihak tujuan-tujuan dan keinginannya untuk bertahan dalam keanggotaan organisasi tersebut. Ketika komitmen tinggi, maka seseorang tersebut memihak pada organisasi yang merekrutnya.
Sementara menurut White (dalam amstrong, 1999:183), komitmen organisasi terdiri dari tiga area keyakinan atau perilaku yang di tampilakan oleh karyawan, yakni 1) Keyakinan dan penerimaan terhadap organisasi, tujuan, dan nilai-nilai yang ada di organisasi tersebut. 2) Adanya keinginan untuk berusaha sebaik mungkin sesuai dengan keinginan organisasi. 3) Keyakinan untuk mempertahankan keanggotaannya di organisasi tersebut.
Maka dimensi komitmen dalam penelitian ini ada 3 yaitu: Kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi, keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.
3. Kinerja
Vroom dalam Mulyasa (2005:136-138), menyajikan pengertian operasional sebagai berikut:
Performance = P (ability x motivation).
Model ini memberikan informasi bahwa kinerja seseorang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan (ability) dan motivasi.
Sementara Keith Davis dalam Mangkunegara (2005:13-14) merumuskan kinerja sebagai berikut:
Human Performance = Ability + Motivation, Motivation = Atitude +
Maka, dimensi yang diambil penulis dari konsep di atas adalah Ability (Kemampuan) dan Motivation (Motivasi). Untuk teori Motivasinya sendiri, penulis menggunakan teori Kebutuhan Maslow.
E.Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:148), “Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Dengan kata lain bahwa meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan daripada melakukan penelitian. Namun demikian (Emory, 1985) dalam Sugiyono (2003:118) menjelaskan bahwa dalam skala yang paling rendah laporan juga dinyatakan sebagai bentuk penelitian. Jumlah instrument dalam penelitian ini sendiri ada dua instrument sesuai dengan jumlah variable penelitian itu:
1. Instrument unutk mengukur komitmen pegawai 2. Instrument untuk mengukur kinerja pegawai
Penyusunan instrument ini berdasarkan pada definisi operasional dari tiap-tiap variable. Untuk lebih jelasnya tentang tahapan yang ditempuh dalam menyusun instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan variable yang akan diteliti, yaitu variable X (Komitmen Pegawai) dan variable Y (Kinerja Pegawai)
2. Menentukan indikator dan subindikator dari setiap variable 3. Menyusun kisi-kisi instrument dari setiap variable penelitian
4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variable dengan di sertai alternatif jawabannya dan petunjuk cara menjawabnya.
Terkait dengan skal itu sendiri terdapat berbagai jenis skala yang dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pengukuran. Seperti kita ketahui instrument penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melakukan sebuah pengukuran dengan tujuan agar dapat menghasilkan data yang akurat. Untuk mendapatkan data yang akurat tersebut maka setiap instrument haruslah mempunyai skala.
Skala sendiri menurut Sugiono (2006:105) adalah:
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bula digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dalam penelitian sendiri skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert sendiri menurut Sugiyono (2006:107) adalah: “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variable penelitian (sugiyono, 2010:134). Untuk pen-Skoran sendiri dalam penelitian ini setiap alternatif jawaban item instrumen menggunakan skala likert sebagai berikut:
Table 3.3
Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban
Untuk Variable X (Komitmen) dan Y (Kinerja)
Alternatif Jawaban Bobot
Sangat Tinggi (ST) 5
Tinggi (T) 4
Sedang (S) 3
Rendah (R) 2
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk Checklist (√) pada alternative jawaban yang sudah ditentukan. Intrumen ini digunakan menjadi alat pengumpulan data penelitian dengan tehnik angket, angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dengan alternative jawaban yang telah ditentukan. Angket juga merupakan alat pengumpulan data untuk mengetahui suatu bentuk permasalahan yang terdapat dalam lingkup luas. (instrumen penelitian terlampir).
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Validitas Instrumen
Pengujian veliditas instrument dilakukan apabila sebelumnya telah disusun instrument penelitian dan kemudian diuji cobakan. Kegiatan uji coba angket dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung, dengan jumlah responden sebanyak 10 responden. Mengapa uji validitas instrumen dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung ini karena kesamaan jenis lembaga.
Apabila instrumen penelitian telah disusun dan diuji cobakan ke lapangan, maka diperlukan uji validitas instrument itu sendiri. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto (1995:63) dalam Akdon (2008:134) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur”. Jika instrument dikatakan valid maka menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2010:173).
validitas penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144). Langkah-langkah pengujian validitas dalam penelitian ini sendiri adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan rumus pearson product moment
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= Koefisien korelasi
= Jumlah Responden ∑ = Jumlah skor item ∑ = Jumlah skor total
∑ = Jumlah perkalian X dan Y
b. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
√
√
(Akdon, 2008: 144)
Keterangan:
t= Nilai
r= Koefisien korelasi
n= jumlah responden
c. Langkah selanjutnya adalah mencari
Jika diketahui signifikan untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2, 10-2=8) dengan uji satu pihak (one tail lest) maka diperoleh .
d. Membuat keputusan dengan membandingkan dengan
tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas dapat diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:
Table 3.4
Hasil Uji Validitas
Variabel X (Komitmen)
No.
Item
Keputusan
1 0,78 3,59 1,860 Valid
2 0,72 2,98 1,860 Valid
3 0,63 2,29 1,860 Valid
4 0,67 2,57 1,860 Valid
5 0,67 2,57 1,860 Valid
6 0,75 3,16 1,860 Valid
7 0,80 3,77 1,860 Valid
8 0,74 3,12 1,860 Valid
9 0,74 3,16 1,860 Valid
10 0,65 2,39 1,860 Valid
11 0,71 2,84 1,860 Valid
12 0,70 2,76 1,860 Valid
13 0,71 2,83 1,860 Valid
14 0,84 4,30 1,860 Valid
15 0,77 3,40 1,860 Valid
16 0,69 2,69 1,860 Valid
17 0,82 3,99 1,860 Valid
18 0,79 3,70 1,860 Valid
19 0,69 2,69 1,860 Valid
Dari hasil uji coba instrumen penelitian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebanyak 20 item valid. Dengan harga tertinggi
terdapat pada item pernyataan nomor 14 yaitu 4,30. Sedangkan harga
terendah ada pada item pernyataan nomor 3 yaitu 2,29. Namun
demikian apabila kita bandingkan antara dengan sesuai
dengan kaidah keputusan yakni jika nilai > maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai < maka butir soal dinyatakan tidak valid maka dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian dengan 18 item pernyataan dinyatakan valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas
Variabel Y (Kinerja)
No. Item Keputusan
1 0.82 4.06 1,860 Valid
2 0.90 5.88 1,860 Valid
3 0.53 1.75 1,860 Tidak Valid
4 0.82 4.05 1,860 Valid
5 0.75 3.22 1,860 Valid
6 0.83 4.25 1,860 Valid
7 0.82 4.06 1,860 Valid
8 0.83 4.25 1,860 Valid
9 0.46 1.49 1,860 Tidak Valid
10 0.75 3.22 1,860 Valid
11 0.83 4.25 1,860 Valid
12 0.57 1.98 1,860 Valid
13 0.52 1.71 1,860 Tidak Valid
14 0.74 3.11 1,860 Valid
15 0.74 3.08 1,860 Valid
17 0.75 3.20 1,860 Valid
18 0.90 5.88 1,860 Valid
19 0.70 2.75 1,860 Valid
20 0.82 4.06 1,860 Valid
21 0.84 4.45 1,860 Valid
22 0.69 2.69 1,860 Valid
23 0.91 6.33 1,860 Valid
24 0.70 2.82 1,860 Valid
25 0.70 2.78 1,860 Valid
Berdasarkan hasil uji coba instrument penelitian variable Y (Kinerja) diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebanya 22 item pernyataan atau alat ukur dinyatakan valid. Dengan harga tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor 23 yaitu 6,33. Sedangkan harga terendah ada pada item pernyataan nomor 9 yaitu 1,49. Namun demikian apabila kita bandingkan antara dengan sesuai dengan kaidah keputusan
yakni jika nilai > maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai < maka butir soal dinyatakan tidak valid maka dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian variable Y (Kinerja) dengan 22 item pernyataan dinyatakan valid.
2. Reliabilitas Instrument
[ ] [ ∑ ]
Keterangan:
= Nilai reliabilitas
∑ = Jumlah varian skor tiap-tiap item
= Varain Total = Jumlah item
Dalam impkementasinya, penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Hasil dari nilai reliabilitas ( ) dikonsultasikan dengan nilai tabel r product momen dengan dk= N – 1 = 20 – 1 = 19, signifikansi 5% maka diperoleh rtabel = 0,660.
Selnajutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika r11 > rtabel berarti reliabel dan
2) Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel
Berdasarkan hasil perhitungan denngan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1) Hasil uji reliabilitas variabel X (komitmen)
Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X yang diperoleh rhitung =
0,935 sedangkan rtabel = 0,660 karena rhitung > rtabel maka semua data yang
dianalisis dengan menggunakan metode alphaadalah reliabel.
2) Hasil uji reliabilitas variabel Y (kinerja)
[ ] [ ∑ ] [ ] [ ] 0,969
Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel Y yang diperoleh rhitung =
0,969 sedangkan rtabel = 0,660 karena rhitung > rtabel maka semua data yang
dianalisis dengan menggunakan metode alpha adalah reliabel
G.Teknik Pengumpulan Data
Penggalian data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Sebab dalam penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab pokok permasalahan dan mencapai tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data sendiri menurut Akdon (2008:130), “adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Metode (cara atau teknik) menunjukan suatu kata yang Abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dll.
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Lebih lanjut Akdon (2008:131) mengemukakan bahwa “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
Jenis angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sendiri adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√). Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari angket sebagai alat pengumpul data. Arikunto (2006:152) menjelaskan keuntungan-keuntungan tersebut diantaranya adalah:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3. Dapt dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden
4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab
5. Dapat dibuat ter-Standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Adapun langkah-langkah penyusunan angket ini yaitu meliputi:
2. Membuta kisi-kisi butir item berdasarkan variable butir penelitian
3. Perumusan pernyataan-pernyataan dari setiap variable dengan disertai alternative jawaban
Daftar pernyataan disusun menggunakan skala Likert dalam alternative jawaban dalam bentuk daftar checklist (√).
H.Analisisi Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah dats dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Sugiyono (2010:207) menjelaskan bahwa:
Kegiatan dalam analisis data adalah menglompokan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan tiap data dari variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Apabila kita lihat dari penjelasan diatas jelas memang kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam sebuah penelitian. Karena dengan dilakukannya kegiatan analisis data maka akan diketahui jawaban dari permasalahan dari penelitian itu sendiri.
Adapun langkah-langkah yang dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah sebagai berikut:
1. Menyeleksi Data
Menyeleksi data dimaksudkan agar data dapat diolah lebih lanjut, memeriksa kelengkapan angket yang terkumpul dengan yang disebarkan, dan memeriksa jawaban responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Klasifikasi data
3. Pengolahan data
Mengolah data adalah suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah dikumpulkan mempunya arti dan dapat ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Winarno Surakhman (1989:109) sebagai berikut:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa temuan yang diperoleh dari penelitian yang
berjudul “Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi”, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkan dari hasil penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi secara umum termasuk dalam kategori sangat tinggi (4,30). Ini terlihat dari indikator Kepercayaan dan Penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi (4,37). Sedangkan dilihat dari Kemauan untuk berusaha sungguh-sungguh dari pegawai, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa indikator tersebut menunjukan kategori sangat tinggi (4,21). Kemudian indikator yang terakhir adalah Keinginan memelihara keanggotaan dalam organisasi (4,39) dan berada dalam kategori sangat tinggi.
2. Secara umum Kinerja dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi berada pada kategori sangat tinggi. Terlihat dari indikator Kebutuhan Fisik berada pada kategori sangat tinggi (4,20). Indikator Kebutuhan rasa aman berada pada kategori sangat tinggi (4,16). Indikator rasa memiliki dan cinta berada pada kategori sangat tinggi (4,24). Indikator Kebutuhan akan penghargaan berada pada kategori sangat tinggi (5,00). Indikator Kognitif berada pada pada kategori sangat tinggi (4,42). Indikator Estetika berada pada kategori tinggi (3,80). Indikator aktualisasi diri berada pada kategori sangat tinggi (4,00).
antara Komitmen terhadap kinerja berada dalam kategori kuat (0.582). Kontribusi variable Komitmen sebesar 33,87% terhadap kinerja. dengan demikian maka variabel Komitmen memberikan kontribusi terhadap kinerja sebesar 33,87% dan sisanya 66,13% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh pada saat dan setelah melakukan penelitian mengenai Komitmen dan Kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, sudah termasuk dalam kategori sangat tinggi. Namun penulis memberikan beberapa saran dari hasil penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap penelitian ini. Adapun beberapa saran tersebut yaitu:
1. Hasil dari penelitian ini bahwa Komitmen pegawai memiliki kategori sangat tinggi dan kinerja pegawai memperoleh hasil sangat tinggi pula. Hal ini menunjukkan Komitmen yang tertanam dalam diri pegawai sangat tinggi dan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah berjalan dengan sangat tinggi. Komitmen yang sudah tertanam dan kinerja pegawai yang sudah berjalan baik tersebut sebaiknya dapat terus dipertahankan oleh setiap pegawai. Karena untuk mencapai kemajuan lembaga tidak dapat terpenuhi jika tidak didukung dengan kinerja pegawai yang baik. Oleh sebab itu komitmen yang sudah tertanam dalam diri pegawai tetap di pertahankan untuk peningkatan kinerja yang lebih baik lagi dengan cara memperhatikan tingkat kesejahteraan pegawai dan menciptakan iklim kerja yang kondusif. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Adi Putri Budi Lestari. (2009). Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Bandung. [Online]. Tersedia: //http:repository.upi.edu/ [13
September 2013]
Akdon dan Hadi S. (2004). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Alex S, Nitisemito. (2001). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ali, Muhaamad. (1992). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Allen, N. J. & J. P. Meyer. (1997). Commitment in The Workplace Theory Research and Application. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1995). Memilih Instrumen Pengumpul Data dalam Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Armstrong, Michael. (1992). A Handbook of Personnel Management Practice. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Armstrong, Michael. (1999). The Art of HRD: Human Resource Management (Vol 2). Alih Bahasa Oleh Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.
Destriani. (2012). Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. [Online]. Hal 102-105. Tersedia: //http:repository.usu.ac.id/ [04 September 2013]
Dharma, Surya. (2005). Manajemen Kinerja. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Gibson, James L. Dkk. (2006). Organizations Behaviour, Structure, Processes. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Greenberg, Jerald dan Baron, Robert A. (2000). Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prentice Hall
Griffin, Ricky. (2004). Manajemen Personalia, alih bahasa Gina Gania. Jakarta: Erlangga.
Guritno, Bambang dan Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.[Online]. Vol.1, No. 1, hal.63-74. Tersedia: //http:repository.usu.ac.id/ [15 September 2013]
Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.
Hessel Nogi S, Tangkilisan,. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia
Juniarti Indira, Ashari Bunyaanudin (2006). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Islam Dengan Sikap terhadap Perubahan Organisasi. [Online].Vol. 1, No. 1, hal. 15. Tersedia://http:repository.usu.ac.id/[15 September 2013]
Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta: Pustaka Ilmu.
Keban, Yeremias. T. (2004). Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta: Gava Media.
Laknussa, Izaak. (1988). Penelitian Pendidikan Suatu Pengantar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk) Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama
Mangkunegara, Anwar prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, Anwar prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mathis Robert L. & Jackson John H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat
Mathis, R. L., dan J.H. Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1 dan buku 2, Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat
Moeheriono. (2009). Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Muchinsky, Paul M. (1993). Psychology Applied to Work, (Fourth Edition). Edisi Terjemahan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..
Pasolong, Harbani. (2006). Teori Administrasi Publik. Bandung: ALFABETA Prawirosentono, Suyadi, (1999), Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE
Prawirosentono, Suyadi. (2008). Kebijakan kinerja karyawan. Yogyakarta: BPFE Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rivai, Veithzal & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.
Sjabadhyni Bertina dan Rufus Patty Wutun. (2001). Pengembangan Kualitas SDM dan Perspektif PIO. Depok: Penerbit PIO Fakultas Psikologi UI.
Sopiah, (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta : C.V Andi Offset
Steers, R.M and Porter, R. W (1983). Motivation and Work Behavior. Edisi Terjemahan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA
Sugiyono dan Eri W. (2002). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Sembilan. Bandung : CV Alfabeta
Sunarto. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Yogyakarta: Penerbit Amus.
Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Transito.
Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.
Susanto, Azhar. (1997). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi.
Sutrisno, Edy. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.