• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LIDI (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LIDI (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis)."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LIDI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ENTIN SUMARTINI NIM. 1007767

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LIDI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis)

Oleh Entin Sumartini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Entin Sumartini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ENTIN SUMARTINI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LIDI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis)

Disetujui Dan Disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hj. Epon Nur’aeni L, M.Pd NIP. 195710131983032001

Pembimbing II,

Dra.Hj. Momoh Halimah, M.Pd NIP. 195307061974032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI KampusTasikmalaya

(4)

i

(5)

2

2 ABSTRAK

Entin Sumartini. Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Penjumlahan Bilangan Cacah Dengan Menggunakan Media Lidi “ (Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa Kelas 1 SDN 4 Nasol dalam menyelesaikan Penjumlahan Bilangan Cacah. Kemampuan siswa dalam penjumlahan bilangan cacah tampak masih kesulitan. Guna mengatasi permasalahan tersebut maka pemilihan pendekatan pembelajaran sangatlah penting guna membangkitkan minat dan motivasi siswa yang lebih baik. Adapun guna mengatasi permasalahan tersebut peneliti memilih media lidi. Rumusan masalah secara umum yang dibahas dalam penelitian ini adalah “sejauh mana peningkatan kemampuan siswa pada materi Penjumlahan Bilangan Cacah melalui media lidi? Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa pada materi penjumlahan bilangan cacah melalui media lidi. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengacu kepada model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru kelas 1 dan Kelas 1 SDN 4 Nasol sebanyak 31 orang. Adapun Instrumen yang digunakan adalah lembar evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada materi penjumlahan bilangan cacah, mengenai lembar observasi yang digunakan meliputi: kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian dari siklus 1 sampai, pada setiap siklusnya mengalami peningkatan pada setiap aspek yang kurangnya, baik dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa. Adapun peningakatan kemampaun siswa yang dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang pada setiap siklusnya mengalami perbaikan dan peningakat. Perolehan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan memperoleh nilai rata-rata hanya sebesar 59,67 dengan jumlah siswa yang berhasil hanya sebanyak 8 orang saja, kemudian dilakukan tindakan. Adapun perolehan hasil belajar siswa pada siklus 1 mengalami peningkatan perolehan nilai rata-rata menjadi sebesar 71,90 dengan jumlah siswa yang berhasil hanya sebanyak 15orang akan tetapi masih dibawah KKM yang ditetapakan sebesar 75, melihat kondisi tersebut kemudian dilanjutkan tindakan pada siklus 2, perolehan hasil belajar siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan dan mampu melewati KKM dengan perolehan nilai rata-rata menjadi 81,61 dengan jumlah siswa yang berhasil hanya sebanyak 26 orang. Melihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, menunjukan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran melalui media lidi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan bilangan cacah.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Manfaat Penelitian ... 5

D. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Hakikat Pembelajaran Matematika ... 8

2. Media Pembelajaran ... 9

3. Penggunaan Media Lidi pada Proses Pembelajaran ... 10

B. Kerangka Berfikir... 13

C. Hipotesa Penelitian ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A. Model Penelitian ... 16

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 19

1. Lokasi Penelitian ... 19

2. Subjek Penelitian ... 20

(7)

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah... 20

2. Perencanaan Tindakan Penelitian ... 21

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 21

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 24

F. Kriteri Keberhasilan ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Hasil Penelitian ... 26

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah... 26

2. Perencanaan Tindakan Penelitian ... 30

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 32

a. Siklus 1 ... 32

1) Rencanan Tindakan Pembelajaran ... 32

2) Hasil Observasi Perencanaan pembelajaran ... 33

3) Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 35

4) Kemampuan Siswa ... 39

5) Refleksi dan Hipotesis ... 40

b. Suklus 2 ... 42

1) Rencanan Tindakan Pembelajaran... 42

2) Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 43

3) Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 45

4) Kemampuan Siswa ... 48

5) Refleksi dan Hipotesis ... 50

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

1. Hasil Perencanaan Tindakan Penelitian ... 51

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan ... 52

3. Hasil Kemampuan Siswa ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 59

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1Jumlah Siswa 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis ... 20

3.2Teknik pengumpulan data penelitian ... 24

4.1Nilai Awal Siswa ... 28

4.2Nilai Siswa Siklus 1 ... 39

4.3Nilai Siswa Siklus 2 ... 49

4.4Perolehan hasil belajar siswa Nilai awal, siklus 1 dan siklus 2 ... 54

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Pengelompokan Jumlah Lidi ... 13

2.2Penjumalah Menggunakan Media Lidi ... 13

2.3Kerangka Berpikir ... 15

3.1Alur PTK Modifikasi Model Kemmis dan Mc. Taggart ... 19

4.1Grafik Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

4.2Grafik Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 53

4.3Grafik Hasil Belajar Siswa ... 55

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

2. Lembar Kerja Siswa Siklus 1 3. Lembar Evaluasi Siklus 1

4. Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 5. Lembar Penilaian Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Siklus 1 6. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus 1 7. Hasil Tes (Evaluasi) Siswa Pada Siklus 1

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 9. Lembar Kerja Siswa Siklus 2

10.Lembar Evaluasi Siklus 2

11.Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 12.Lembar Penilaian Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Siklus 2 13.Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus 2 14.Hasil Tes (Evaluasi) Siswa Pada Siklus 2

15.Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran 16.Surat Keputusan

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang tidak hanya berupa kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta, akan tetapi matematika menyankut juga mengenai cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan suatu masalah dengan menggunakan logika penghubungan. Pendidikan matematika diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari kemampuan dan potensi diri sendiri prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika, melalui penggunaan pendekatan maupun pemanfaatan media yang akan digunakan dalam kegiagiatan KBM merupakan suatu bentuk pelaksanaan pembelajaran bentuk pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran yang bersifat inovatif sangatlah diperlukan mengingat karakteristik matematika yang abstrak bertolak belakang dengan karakteristik siswa SD kelas rendah yang masih berpikir konkret dan semi konkret, Sehingga diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang mampu menjembatani antara karakteristik matematika dan karakteristik siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika peran seorang guru sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu bagi seorang guru hendaknya memamhami karateristik anak didik yang menyangkut pada tingkatan intelektual dan gaya belajar yang bermacam-macam, yang berakibat pada perbedaan kemampuan dan kecepatan mereka menuntaskan tugas-tugas belajarnya, maka pandangan konstruktivisme adalah relevan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

Belajar matematika adalah masalah membangun pemahaman dan pengertian terhadap materi matematika yang harus melakukan belajar adalah anak didik sendiri baik secara individual atau dengan bantuan teman atau gurunya. Mereka sendiri yang harus melakukan upaya membangun

(13)

2

pemahamannya tersebut, teman yang lebih mampu atau gurunya sebatas memberikan bantuan hingga mereka mampu menyelesaikan sendiri tugas-tugas belajarnya untuk mendapatkan pengetahuan konseptual ilmiahnya berdasarkan pengetahuan spontannya.

Pembelajaran matematika di masa sekarang ini masih dianggap pelajaran yang dianggap menyulitkan dan membosankan sehingga berdampak pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan secara matematis.

Pelakasanaan pembelajaran matematika hendaknya dilakukan semenjak usia dini. Agar senantiasa anak didik terbiasa dan mampu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan. Dalam penelitian ini pemebelajaran matematika pengamatan dilakukan di kelas 1 SD.

Pelaksanaan pembelajaran matematika akan berhasil apabila ditunjang oleh bentuk rancangan Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran yang tepat, pelaksanaan pembelajaran yang tepat. Bila bentuk rancangan dan pelaksanaan pembelajaran di lakukan dengan tepat kemungkinanan berdampak pada hasil belajar yang maksimal.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di SDN Nasol Kecamatan Cikoneng pada bentuk rancangan Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran materi penjumlahan bilanngan cacah sudah mengacu pada kurikulum yang berlaku. Akan tetapi rancangan Rencanan Pelaksanaa Pembelajaran dengan Standar Kompetensi (SK) melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah dengan Kompetensi Dasar (KD) melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angaka, yang dibuat belum memanfaatkan suatu pendekatan yang dianggap tepat. Sehingga berdampak pada proses pelaksanaan pembelajaran yang terkesan monton dan dalam pelaksanaanya terpusat pada guru tampak guru masih mendominasi. Sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pelaksanaannya.

(14)

3

pembelajaran dan berdampak pada perolehan hasil belajar siswa hanya sebesar 59,67masih dibawah KKM yang didtetapkan sebesar 75.

Guna mengatasi kondisi tersebut maka peneliti beranggapan pemanfaatan media dianggap tepat dalam mengatasi kondisi tersebut. Alasan peneliti memilih media dalam pelaksanaan pembelajaran karena dengan memanfaatkan media dapat memicu siswa untuk terlibat aktif dalam dalam kegiatan pembelajaran karena dalam pelaksanaannya lebih nyata.

Sadiman, (2002. hlm, 6) mengemukakan

Kata media berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dengan mudah

Sedangkan Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan guna meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Achsin (Akhmad Sudrajat. 2008, hlm. 26) tujuan penggunaan media adalah:

a. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,

b. Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.

c. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.

d. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

e. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

(15)

4

judul “Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Penjumlahan Bilangan Cacah Dengan Menggunakan Media Lidi “ (Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

a. Mengenai pelaksanaannya guru kurang optimal dalam membuat dan merancang perencanaan pembelajaran

b. Mengenai pemilihan bentuk pendekatan pembelajaran yang dipilih guru belum sesuai.

c. Mengenai penggunaan media guru melakukannya belum optimal

d. Aktivitas belajar siswa terkesan kurang bermakna, terlihat dari kesulitan dalam menjumlah bilangan

e. Kualitas hasil belajar siswa belum menunjukkan batas tuntas belajar

2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelian ini adalah sebagai berkut :

a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tentang penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi Di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis?

b. Bagaimanakah proses tentang penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis?

(16)

5

3. Tujuan

Mengacu pada rumusa masalah yang sebelum telah dipaparkan penulis menentukan tujuan yang ingin dicapai antara lain :

a. Memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran yang tepat dengan memanfaatkan media lidi pada materi penjumlahan bilangan di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.

b. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan media lidi pada materi penjumlahan bilangan di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis

c. Memperoleh gambaran hasil belajar siswa pada menjumlah bilangan cacah dengan menggunakan media lidi di kelas 1 SD Negeri Cibanjaran Kecamatan Mangkubumi Kabupaten Ciamis.

C. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari tindakan penelitian pada pembelajaran matematikan mengenai penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi dilakukan adalah :

1. Manfaat Teoritis

Pembelajaran dengan menggunakan media lidi diharapkan dapat mengatasi permaslahan siswa yang merasa kesulitan dalam Penjumlahan Bilangan Cacah di kelas 1 SD Negeri Cibanjaran Kecamatan Mangkubumi Kabupaten Ciamis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

a) Siswa dapat meningkatkan keberanian bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat serta menumbuhkan persepsi dan minat belajar, mau dan mampu memperagakan media untuk menjumlah bilangan cacah.

(17)

6

b. Bagi guru

Guru dapat meningkatkan keterampilan pengembangan kulitas mengajar dalam hal memanfaatkan media dalam pembelajaran metode dan teknik-teknik dalam proses pembelajaran dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan model pembelajaran matematika.

c. Bagi peneliti

Mendapatkan pengalaman langsung menerapkan model Pembelajaran dengan menggunakan media lidi.

D. Struktur Organisasi Skrpsi

Adapun sistematika penulisan skripsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan.

Pada bab pendahuluan ini terdapat beberapa sub pokok bab yang meliputi diantaranya : latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, dan struktur organisasi skrmatematika 2. Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini sub pokok yang dibahas meliputi : karakteristik siswa sekolah dasar, teori belajar, pembelajaran matematika sekolah dasar, materi penjumlahan bilangan cacah, media pada pembelajaran matematika, metode media dalam penjumlahan bilangan cacah, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

3. Bab III Metode Penelitian.

Pada bab metode penelitian meliputi sub pokok bab yaitu : metode penelitian, subjek, waktu dan tempat penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, alur pelaksanaan tindakan, kriteria keberhasilan.

4. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian.

(18)

7

5. Bab V Kesimpulan dan Saran.

Pada bab ini sub pokok meliputi : Simpulan dan Saran. 6. Daftar Pustaka.

(19)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Metode yang digunakan dan dipilih dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan guna menyelesaikan masalah yang ada di kelas atau penelitian yang dilaksanakan di kawasan kelas. PTK ini dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian kemudian hasil kajian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahapan pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini, melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya, tahapan tersebut dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sapai suatu kualitas keberhasilan dapat tercapai” (Depdiknas, 2003 : 4).

Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Secara lebih rinci Suharsimi (2006: 60-61) menguraikan tujuan PTK, seperti berikut: 1) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil dan pembelajaran di sekolah; 2) Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnyamengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas; 4) Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan; 5) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

(20)

17

Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc. Taggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) Pelaksanaan 3) obserpasi atau pengamatan dan 4) refleksi. Keempat komponen dikatakan satu siklus tindakan . Adapun penjelasan untuk masing-masing tahapan penelitian yang disajikan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Merupakan segala keperluan pelaksanaan penelitian tindakan kelas mulai dari materi atau materi, rencana pelaksansanaan yang mencakup metode, pendekatan yang akan digunakan serta bentuk instrumen observasi guna mencatat segala temuan data selama tindakan dilakukan.

2. Pelaksanaan

Tahapan ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan ini berlangsung didalam kelas. Langkah-langkah yang dilakukan guru mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan proses, pemahaman, dan hasil belajar siswa serta kreativitas guru.

3. Pengamatan (Observasi)

Tahap ini merupakan tahapan untuk melaksanakan kegiatan observasi yang diakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahapan ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh guru.

4. Refleksi

(21)

18

untuk membuktikan hipotesis tindakan yang dirumuskan dan untuk pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.

Arikunto, dkk (2007: 23) mengemukakan

Penelitian tindakan kelas dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus terdahulu sangat menentukan siklus berikutnya. Oleh karena itu, siklus kesatu, kedua, dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi harus dijadikan sebagai bahan masukkan untuk perencanaan siklus berikutnya.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila pelaksanaanya dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh dengan tujuan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.

Adapun PTK bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran secara berkesinambungan dalam rangka meningkatan pemahaman siswa serta pengembangan pemahaman guru memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Menurut Kasbolah (1998 hlm 36), manfaat PTK dapat dilihat dari berbagai segi meliputi :

1) Akademis, PTK bermanfaat untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki pembelajaran jangka pendek. 2) Praktis, PTK dapat dianggap sebagai bentuk: pelaksanaan inovasi pebelajaran dari bawah, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dasar, serta peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik secara berkelanjutan.

(22)

19

Gambar 3.1

Alur PTK Model Kemmis & Mc. Taggart Ruswandi, dkk (2010: 143)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

(23)

20

2. Subjek Penelitian

Subjek dari Penelitian Tindakan Kelas ini difokuskan pada siswa dan guru kelas..

a. Guru

GuruKelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis b. Siswa

Siswa Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa terdiri dari 31 orang, 13 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Unutuk lebih jelasnya disajikan pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis

Laki-laki Perempuan Jumlah

13 18 31

C. Prosedur Penelitian

Prosesdur Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum dilakuakn tindakan pelaksanaanya diawali dengan beberapa kegiatan persiapan, yaitu sebagai berikut :

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah ditempuh dengan cara mengkaji:

a. Program pembelajaran matematika di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.

b. Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi. c. Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika pada materi

penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi.

(24)

21

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Pada tahap ini dirumuskan upaya penyelesaian atau penanganan terhadap masalah utama yang teridentifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merancang dan membicarakan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan hasil belajar dan prestasi siswa.

b. Membicarakan tujuan penggunaan media papan putar sebagai alat bantu pembelajaran

c. Memperkenalkan pengajaran Matematika dalam materi penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi merupakan sustu pembelajran yang inovatif.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan tindakan penelitian. Pada tahap ini adalah melaksanakan perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa melalui kegiatan tes, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Siklus 1

a) Perencanaan

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Menyiapkan media berupa lidi, Membuat alat evaluasi, Membuat lembar observasi guru dan siswa

b) Pelaksanaan tindakan pembelajaran

Melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan media lidi. Adapun bentuk langkah-langkah pelaksanaannya.

(25)

22

pada sikap guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan yang akan dicapai, kemudian dilanjutkan dengan tindakan guru membagi siswa menjadai beberap kelompok dan menyuruh siswa mendiskusikan soal LKS yang diberikan grur

Kemudian dilanjutkan pada kegiatan eksplora derngan bentuk kegiatan guru menjelaskan materi tentang penjumlahan bilangan cacah dilanjutkan dengan tindakan guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan LKS dengan menggunakan media lidi yang menyangkut penjumlahan puluhan, dan satuan dan siswa memperhatikan penjelasan guru. Pada tahap elaborasi siswa berdiskusi mengerjakan LKS secara tertib. Pada konfermasi guru melakukan tanya jawab menyangkut materi yang belum dimengerti.

Pelasksanaan dilanjutkan pada kegiatan akhir yang pelaksanaannya diawali dengan membuat kesimpulan dan tindak lanjut. dan memotivasi siswa mengenai siswa yang berhasil.

c) Observasi

1) Observasi/mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Observasi/mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran. 3) Observasi/mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. d) Analisis dan Refleksi

Setelah tindakan dilakukan, kemudian guru kelas bersama observar berdiskusi dan merefleksi mengenai data temuan selama tidakan dilaksanakan guna dilakukan perbaikan yang mencakup tentang

1) Refleksi perencanaan pembelajaran 2) Refleksi proses pembelajaran

3) Menganalisis dan refleksi hasil belajar pembelajaran matematika Siklus 2

a) Perencanaan

(26)

23

b) Tindakan

Pelaksanaan diawali dengan tindakan guru mengkondisikan siswa berdoa, mengabsen dan merapikan tempat duduk, kemudian dilanjutkan dengan melakukan apresepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkurt bahan ajar yang akan disampaikan, setelah kegiatan apresepsi dilakukan kemudian dilanjutkan pada sikap guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan yang akan dicapai, kemudian dilanjutkan dengan tindakan guru membagi siswa menjadai beberap kelompok dan menyuruh siswa mendiskusikan soal LKS yang diberikan grur

Kemudian dilakukan ekplorasi guru menjelaskan materi tentang penjumlahan bilangan cacah dilanjutkan dengan tindakan guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan LKS dengan menggunakan media lidi yang menyangkut penjumlahan puluhan, dan satuan dan siswa memperhatikan penjelasan guru. Pada tahap elaborasi siswa berdiskusi mengerjakan LKS secara tertib. Pada konfermasi guru melakukan tanya jawab menyangkut materi yang belum dimengerti.

Pelasksanaan dilanjutkan membuat kesimpulan dan tindak lanjut. dan memotivasi siswa mengenai siswa yang berhasil.

c) Observasi

1) Observasi/mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Observasi/mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran. 3) Observasi/mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. d) Analisis dan Refleksi

Setelah tindakan dilakukan, kemudian guru kelas bersama observar berdiskusi dan merefleksi mengenai data temuan selama tidakan dilaksanakan guna dilakukan perbaikan yang mencakup tentang :

1) Refleksi perencanaan pembelajaran 2) Refleksi proses pembelajaran

(27)

24

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua teknik, yaitu teknik tes dan observasi. Proses pengumpulan data dalam suatu penelitian kualitatif tidak bisa lepas dari instrumen penelitian yang digunakan. Teknik pengumpulan data dalam proses penelitian ini digambarkan dalam sebuah tabel berikut ini :

Tabel 3.2.

Teknik pengumpulan data penelitian

No Aspek yang Dikaji Teknik Pengumpulan Data 1 Perencanaan pembelajaran Observasi

2 Proses pelaksanaan pembelajaran a. Kegiatan guru

b. Kegiatan siswa

Observasi

Observasi, Catatan Lapangan, Lembar Kerja Siswa 3 Hasil pembelajaran Lembar Evaluasi Siswa E. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan tahapan sebagai berikut :

1. Teknik Triangulasi

Menurut Hermawan (2001. hlm, 184), yaitu “Suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan menggunakan berbagai cara/ prosedur/metode, agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya”.

Triangulasi yang dipilih adalah instrumental triangulation, yaitu

menggunakan berbagai alat atau instrumen agar data yang terkumpul lebih akurat. Dalam hal ini, peneliti menggunakan pedoman observasi, dan pengukuran hasil belajar siswa.

2. Teknik Saturasi (Kejenuhan)

(28)

25

3. Teknik Coding/Labeling

Menurut Hermawan (2007. hlm, 184), yaitu “Penatapan atau pengelompokkan jenis kinerja yang diobservasi dan direfleksi pada setiap siklus tindakan”. Meliputi kinerja merancang rencana dan instrumen pembelajaran.

F. Kriteri Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Peningkatan pemahaman guru dalam menyusun rencana pembelajaran tentang memahami penjumlahan bilangan cacah . Minimal memenuhi 75% dari aspek yang ditetapkan.

2. Peningkatan pemahaman guru dalam melakukan proses pembelajaran tentang memahami penjumlahan bilangan cacah . Minimal memenuhi 75% dari aspek yang ditetapkan.

(29)

57

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan perolehan hasil tindakan penelitian mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran matematika dalam hal ini penggunaan media lidi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa pada materi penjumlahan bilangan cacah di Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran

Pembelajaran matematika mengenai Penjumlahan Bilangan Cacah Dengan menggunakan media lidi diawali dengan perancangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), disertai dengan membuat lembar kerja siswa dan evaluasi, dilanjutkan dengan membuat insrtumen observsi, dan menyiapkan media, yang mendukung proses pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus mengalami peningkatn. Bentuk rancangan yang dibuat mengacu pada kurikulum yang berlaku. Adapun bentuk Rancangan Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklusnya mengalami perbaikan pada setiap aspek yang kurangnya. Bentuk rancangan pelaksanaan pembelajaran pada observasi awal sebelum dilakukan tindakan, rancanagan Rencana Pelaksanaan Pemebelajran yang digunakan dianggap kurang tepat, dilihat dari bentuk rancangan yang digunakan maasih didominasi oleh ceramah. Melihat kondisi tersebut maka peneliti mencoba melakukan perbaikan dengan merancang RPP dengan bentuk rancangan yang langkah-langkah pembelajarannya menggunakan media lidi. Akan tetapi pada siklus 1 masih terdapat kelemahan pada asepk alokasi waktu dan dalam mencatumkan materi yang dianggap terlalu singkat, kemudian dilakukan perbaikan pada siklus 2 pada aspek yang dianggap kurang pada siklus 1. Dengan perbaikan yang dilakukan pada siklus 2. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

(30)

58

2. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran matematika yang pelaksanaannya mengacu pada rancangan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya yaitu bentuk rancangan yang menggunakan media lidi. Guru melaksanaan pembelajaran mengacu pada langkah-langkah yang ada pada RPP. Proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 secara keseluruhan sudah baik, akan tetapi masih terdapat kelemahan pada aspek tertentu, yang meliputi aspek kemampuan guru dalam mengendalikan siswa dan tindakan guru dalam membangkitkan motivasi siswa dalam memulai kegiatan pembelajaran masih dianggap kurang hal ini dilihat dari sikap siswa yang belum begitu antusias dalam mengikuti pelaksanaan KBM. Selain itu juga mobilitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran belum efektif karena guru lebih sering didepan kelas bahkan duduk dibangku guru. Melihat kondisi tersebut kemudian dilakukan perbaikan pada siklus 2 mengenai aspek yang kurang ditemukan pada siklus 1, dan ternyata mengalami perbaikan. Hal ini dilihat dari alokasi waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditetapkan serta mobilitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara menyeluruh dan efektif. Kondisi tersebut menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran.

3. Kemampuan siswa

(31)

59

berjumlah 26 orang. Melihat perolehan hasil tersebut menunjukan sudah mencapai tingkat ketuntas yang telah ditetapkan.

Berdasarkan perolehan data hasil tindakan penelitian yang telah dilaksanakan, melalui penggunaan media lidi pada materi penjumalahn bilangan cacah sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas 1 SDN 4 Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.

B. Saran

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dan melihat kesimpulan yang telah didpaparkan diatas, maka guna memperbaiki tindakan pembelajaran matematika maka peneliti menyarankan dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:

1. Guru dalam pelaksanaa hendaknya harus mengembangkan dan menunjukan kemampuan yang luas, serta berani menentukan model pendekatan pembelajaran yang dianggap sesuai dan cocok, yang tentunya dapat menunjang kemajuan pendidikan.

2. Penggunaan media pembelajaran yang merupakan fasilitas yang tersedia hendaknya dilakukan dan dimanfaatkan secara maksimal khususnya media yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika yang tentunya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, pariatif dan bermakna.

3. Kepala sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada guru dalam melakukan kegiatan pembelajran yang inovatif, dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S, M,Sani, Z,M. (2004). Matematika SD di Sekitar Kita Jakarta: Erlangga Arikunto, Suharsimi, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Anitah W., Sri, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Azhar Arsyad Arsyad, Azhar. (2002). Media Pengajaran. Jakarta : Rajawali Pers Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan Erman Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung : JICA-UPI.

Hermawan, Ruswandi dkk, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung; UPI Press

Hudoyo, Herman. (2009) Teori Belajar Dalam Proses Belajar-Mengajar

Matematika. Jakarta. Depdikbud.

Hudoyo, Herman. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Universitas Pendidikan Indonesia (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung: UPI

Kasbolah, Kasihani. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Ruswandi, H. dkk. (2010). Metode Penelitian di SD. Bandung: UPI Press. Leo Rahman Boyanese (2012) Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Sumber : http://rahmanboyanese.wordpress.com/2012/04/05/penggunaan-media-dalam-pembelajaran/ diakses tanggal 14 mei 2014 jam 12:45 wib

Gambar

Gambar 3.1 Alur PTK Model Kemmis & Mc. Taggart
Tabel 3.2.  Teknik pengumpulan data penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, wakaf benda bergerak atau tidak bergerak hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki harta lebih.. Hal inilah yang menyebabkan kekayaan wakaf di Indonesia

Selain itu responden lainnya juga menyatakan bahwa responden membaca ulasan secara online dari konsumen lainnya untuk membeli produk laptop Acer, artinya responden

Revisi dan dihasilkan pengembangan bahan ajar qawaid bahasa Arab berbasis mind map untuk tingkat perguruan tinggi yaitu bahan ajar yang disajikan dalam bentuk

dan konseling pribadi-sosial dengan menggunakan teknik Self Monitoring. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. 12) pendekatan kuantitatif

[r]

The Freundlich parameter for adsorption of MB onto Ca-bentonite and bentonite titanium dioxide composite without UV irradiations at various temperature.. The Langmuir parameter

isolat bakteri yang berwarna kuning (Gambar 2) dilakukan pemurnian dengan streak kuadran, namun tidak didapatkan adanya single koloni. Tahap berikutnya adalah

Kini, tumbuhan tersebut tidak hanya ditemukan meliar di kawasan riparian dan hutan restan KRC, tetapi juga menyebar ke kawasan hutan TNGGP, terutama pada daerah