PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL (VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK
PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagaian dari syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustri
Oleh
ROBERTUS BUDIONO 0811777
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio visual
(video) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar siswa di SMK Peternakan Negeri
Lembang” yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media audio visual
(video) terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada Kompetensi Dasar Persiapan Kandang dan Peralatan pada mata pelajaran Budidaya Unggas Broiler di SMK Peternakan Negeri Lembang Kabupaten bandung Barat. Latar belakang dilaksanakannya penelitian ini yaitu karena media pembelajaran yang kurang lengkap dan fasilitas pendukung pembelajaran seperti kandang dan peralatanya yang tidak tersedia, sehingga guru mengalami kesulitan ketika menyampaikan materi. Hal ini menyebabkan materi pembelajaran yang diserap peserta didik menjadi kurang optimal sehingga berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran budidaya unggas broiler yang belum maksimal, karena 78% siswa belum mencapai keriteria ketuntasan minimum (KKM). Selain itu pada kopetensi persiapan kandang dan peralatan banyak materi pembelajaran yang membutuhkan pemaparan yang jelas serta gambaran yang nyata agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemis dan Mc. Tanggart. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah peserta didik kelas X jurusan Agribisnis Ternak Unggas di SMK Peternakan Negeri Lembang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan tes tertulis dan observasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda berupa pret-test dan post-test serta pedoman observasi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan 1) keseluruan proses pembelajaran dengan pemanfaatan media pembelajaran audio visual pada kopetensi dasar persiapan kandang dan peralatan memberikan peningkatan terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut tercermin dari peningkatan nilai N-gain dari setiap siklus pembelajaran. 2) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kompetensi dasar persiapan kandang dan peralatan dengan pemanfaatan media pembelajaran audio visual (video) berjalan dengan baik.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASI ... ii
DAFTAR ISI ... iii
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
G. Penjelasan Istilah ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Pendidikan Peternak ... 8
B. Konsep Media Audiovisual ... 9
1. Hakikat Media ... 9
2. Pengertian Media Pembelajaran ... 11
3. Fungsi media pembelajara ... 13
4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 15
5. Pengertian Media Audiovisual ... 18
C. Konsep hasil Belajar ... 24
1. Pengertian Belajar – Mengajar ... 24
2. Pengertian Hasil Belajar ... 25
C. Subjek Penelitian ... 28
D. Desain Penelitian ... 28
1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 30
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 31
3. Tahap Observasi ... 33
4. Tahap Refleksi ... 33
E. Variabel Penelitian ... 34
F. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 34
1. Teknik Pengumpulan Data ... 34
2. Instrumen Penelitian ... 36
G. Analisis Data ... 40
1. Analisis Tes Hasil Belajar ... 40
2. Analisis Hasil Observasi ... 42
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus Pembelajaran ... 43
B. Analisis Data Peningkatan Hasil Belajar ... 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
BAB V. KESIMPULAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di jalankan dalam suatu proses yang disebut pembelajaran.
Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam prilaku atau potensi
prilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Terdapat tiga
atribut pokok belajar, yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman (Winataputra,
2005:2.3)
Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu
pengetahuan, kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
(Sutikno, 2008:37) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu
sistem lingkungan belajar yang terdiri dari: tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, kegiatan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media,
sumber belajar, dan evaluasi. Setiap proses, apapun bentuknya, memiliki tujuan
yang sama yaitu mencapai hasil yang memuaskan. Begitu pula proses
2
prilaku yang dimiliki seseorang sebagai akibat proses belajar yang telah
ditempuhnya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memilihki tugas dan tanggung jawab
penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi
yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan
guru atau tenaga pendidik profesional. Selain itu, pendidikan SMK kejuruan
peternakan juga seharusnya bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan yang dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peternakan Negeri Lembang yang
terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km.22 Desa Cikole Kecamatan lembang
merupakan salah satu SMK Peternakan Negeri yang menghasilkan calon
peternak/pengusaha agribisnis, tenaga teknis menengah peternakan dan kesehatan
hewan yang profesional. Untuk menghasilkan calon-calon tenaga profesional
dibidang peternakan maka harus ditunjang oleh kopetensi dasar yang memadai
oleh karena itu salah satu kopetensi yang diajarkan di SMK Peternakan Negri
Lembang adalah pelajaran budidaya unggas broiler.
Kondisi pengajaran pelajaran budidaya unggas broiler menggunakan
media pengajaran berupa papan tulis, sebagian besar pelajaran disampaikan dalam
bentuk teori dari buku dan dalam bentuk praktek yang terbatas dikarenakan
kurangnya fasilitas, lahan, dan dana. Hal tersebut terbukti dari tidak adanya
untukayam layer (petelur). Hal ini mungkin disebabkan jurusan agribisnis ternak
unggas masih terbilang baru dan baru berjalan dua tahun.
Media pengajaran yang digunakan saat ini memang tidak buruk, akan
tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi, media pengajaran mengalami
inovasi-inovasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, daya pikir serta
daya nalar siswa. Kemudian hasil dari pengajaran tersebut berupa peningkatan
prestasi belajar siswa.
Dari hasil observasi awal pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran
budidaya unggas broiler masih belum maksimal, karena 78% siswa belum
mencapai criteria ketuntasn minimum (KKM) yaitu 70.
Untuk menjawab permasalahan di atas penulis mencoba untuk menerapkan
pemanfaatan media pembelajaran audiovisual (video dokumenter) pada mata
pelajaran budidaya unggas broiler dalam proses kegiatan belajar mengajar
(KBM). Video dokumenter merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan
minat dan kecintaan terhadap dunia peternakan. Media video dokumenter ini
diharapkan mampu meningkatkan prestasi murit/peserta didik sehingga guru dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan melihat latar belakang di atas, maka penulis terdorong untuk
mengambil judul penulisan skripsi “ Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio
Visual (Video) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Pelajaran Budidaya
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terdapat beberapa
masalah yaitu :
1. Proses pembelajaran pada mata pelajaran budidaya unggas broiler masih
berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah dan media
pembelajaran berupa papan tulis, hal ini membuat siswa kurang aktif
dalam proses pembelajaran.
2. Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran seperti kandang
ayam broiler dan peralatannya.
3. Prestasi belajar siswa belum mencapai hasil yang maksimal, karena 78%
siswa belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM)
C. Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan masih bersifat umum, maka penelitian ini
dibatasi pada hal sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran budidaya unggas broiler
kususnya pada kopetensi dasar persiapan kandang dan peralatan kandang.
2. Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini meliputi rana kognitif dan
afektif dari hasil pre-tes dan post-test yang diberikan pada setiap siklus
pembelajaran.
3. Media pembelajaran audio visual yang digunakan peneliti adalah video
dokumenter dengan alat proyeksi LCD/infokusyang dilakukan pada
4. Studi kasus (case study) di SMK Peternakan Negeri Lembang di kelas X
jurusan agribisnis ternak unggas
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
“Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran audio-visual (video) dalam
membantu siswa meningkatkan prestasi belajar dalam pelajaran budidaya unggas
broiler di SMK Peternakan Negeri Lembang”
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin diperoleh
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui nilai ulangan
harian yang diberikan pada setiap siklus pembelajaran
2. Mengetahui manfaat media pembelajaranaudio visual (video) dalam
mengatasi kekurangan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Dapat memberikan kontribusi teoritis bagi perkembangan pembelajaran
6
2. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kognitif para pengajar
Budidaya unggas broiler dalam memilih srategi pembelajaran melalui
media pembelajaran audiovisual.
3. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi literatur bagi peneliti yang ingin
melakukan penelitian lebih jauh , terkait penelitian mengenai media
pembelajaran audiovisual menjadi penunjang belajar budidaya ternak
unggas broiler.
G. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah – istilah yang
digunakan, maka untuk mempermudah penulis dalam menjelaskan apa yang
dipaparkan dalam karya tulis ini, maka dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang berkembang dari
penelitian tindakan. Adapun penelitian tindakan menurut Kemmis
(1988), adalah sala satu bentuk tindakan reflektif dan kolektif yang
dilakukan oleh peneliti dalam situasi social untuk meningkatkan
penalaran praktek social mereka. Sedangkan menurut Hasley (1972),
seperti dikutip cohen(1994) penelitian tindakan adalah intervensi dalam
dunia nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari
intervensi tersebut (Wina Sanjaya, 2009 : 24-25)
2. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga
3. Media audio visual adalah media yang di dalamnya mengandung unsur
suara dan gambar. Contoh media audio visual adalah televisi, video, dan
demonstrasi langsung. Sesuai dengan namanya, media ini merupakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) yang merupakan bentuk kajian bersifat
refleksi oleh pelaku tindakan, yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman
kompetensi persiapan kandang dan peralatan kandangyang dilakukan selama
proses pembelajaran, Dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Dalam
penelitian ini fokus utama adalah kondisi saat pembelajaran sedang berlangsung.
Dengan penelitian tidakan kelas ini, peneliti dapat menilai sendiri sejauh mana
peningkatan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran budidaya unggas broiler
dengan pemanfaatan media pembelajaran audio-visual (video).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini bertempat di SMK Peternakan
Negeri Lembang yang terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km.22, Desa
Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Alasan peneliti memilih lokasi ini di latar belakangi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah SMK Peternakan Negeri Lembang merupakan tempat dimana
sekolah menengah kejuruan peternakan, hal ini sesuai dengan bidang keahlian
yang ditekuni peneliti.
C. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X agribisnis
ternak unggas yang berjumlah 23 orang yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 7
orang siswa perempuan
D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas menurut Kasbolah (1998: 15) adalah “penelitian
tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas
dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran”. Hal
ini di dasarkan terhadap objek yang akan diteliti yaitu siswa yang berada dalam
ruang lingkup pembelajaran dikelas sehingga penelitian yang tepat adalah
menggunakan penelitian tindakan kelas. Sedangkan untuk modelnya penelitian ini
menggunakan model spiral yang dikembangkan olah Kemmis dan Mc. Taggart
yang di dalamnya terdiri dari empat aspek yang dimulai dari rencana, tindakan,
pengamatan (observasi), dan refleksi.
Adapun pemetaan model spiral yang dikembangkan Kemmis dan Mc.
29
Gambar.3.1 Siklus Tindakan
Keempat tahapan itu terdiri dari beberapa siklus. Keempat tahapan itu
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Rencana
Rencana atau perencanaan dapat diartikan sebagai pengembangan rencana
tindakan yang disusun untuk meningkatkan pemahaman siswa
b. Tindakan
Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan secara
sadar oleh guru, yang dilakukan secara cermat dan bijaksana, sebagai upaya
perbaikan yang ingin dilakukan, dan tindakan itu digunakan sebagai pijakan bagi
pengembangan tindakan-tindakan berikutnya.
Pelaksan Perenca
Pengam Refleksi Siklu
Pelaksan Perenca
c. Observasi
Observasi ini berfungsi sebagai mendokumentasikan pengaruh tindakan
terkait, pada penelitian ini observasi dilakukan dalam mengamati tindakan yang
dilakukan oleh guru dan siswa.
d. Refleksi
Refleksi yaitu tahap pengkajian ulang, melihat dan mempertimbangkan
hasil dan proses dari setiap tindakan. Kegiatan refleksi disini dapat berupa,
merenungkan kembali kekuatan dan kelemahandari tindakan yang telah
dilakukan, menjawab situasi dan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan
berlangsung, memperkirakan solusi atas keluhan yang muncul, mengidentifikasi
kendala atau ancaman yang mungkin dihadapi, memperkirakan akibat dan
implikasi atas tindakan yang direncanakan.
Adapun tahap penelitiaan yang akan dilakukan terdiri dari tahapan
perencanaan tindakan, tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan observasi, dan
tahapan analisis dan refleksi
a. Tahapan Perencanaan Tindakan
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan, seperti pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran, alat, dan sumber pembelajaran serta
merencanakan pola langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan pada
31
hasil belajar siswa dengan mengunakan media pembelajaran audiovisual. Adapun
langkah-langkah perencanaanya, yaitu:
1) Mengurus perijinan untuk melakukan penelitian kepada semua pihak yang
terkait baik itu Kepala Sekolah, guru-guru yang terlibat di dalam pelaksanaan
penelitian yang mungkin menjadi rekan atau mitra peneliti.
2) Melakukan pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
merumuskan tujuan pembelajaran dan kemudian merumuskannya di dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3) Memilih dan merencanakan waktu pelaksanan pembelajaran.
4) Perumusan langkah-langkah dan tindakan yang akan diambil pada saat
pembelajaran dengan pemanfaatan media pembelajaran audiovisual.
5) Menentukan prosedur evaluasi pembelajaran.
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan segala sesuatu yang di rumuskan pada
tahapan perencanaan dilakukan sesuai prosedur yang telah direncanakan. Selain
itu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan pelaksanaan pembelajaran
diamati dari awal sampai akhir pembelajaran secara seksama sebagai acuan yang
nantinya dijadikan sebagai pedoman perbaikan yang akan dilakukan selanjutnya.
1. Siklus I
Kegiatan yang dilakukan dalam siklus I ini meliputi:
a) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prosedur yaitu dengan
pemanfaatan media pembelajaran audiovisualdengan indikator keberhasilan
penguasaan materi yang diberikan.
b) Melakukan pengamatan terhadap keefektifan pemanfaatan media
pembelajaran audiovisualyang dilakukan peneliti dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
c) Melakukan refleksi dan menganalisis proses dan hasil belajar yang telah
dilakukan. Diantaranya yaitu dengan mengumpulkan data yang didapatkan
selama siklus I seperti hasil belajar siswa, hasil observasi, dan catatan-catatan
lainya yang dijadikan alat pengumpul data untuk selanjutnya dijadikan bahan
acuan dan rekomendasi perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II
Kegiatan yang dilakukan:
a) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prosedur yaitu dengan
pemanfaatan media pembelajaran audio-visual (video dokumenter)dengan
indikator keberhasilan penguasaan materi yang diberikan.
b) Melakukan pengamatan terhadap keefektifan pemanfaatan media
pembelajaran audio-visual (video dokumenter)yang dilakukan peneliti dalam
33
c) Melakukan refleksi dan menganalisis proses dan hasil belajar yang telah
dilakukan. Diantaranya yaitu dengan mengumpulkan data yang didapatkan
selama siklus I seperti hasil belajar siswa, hasil observasi, dan catatan-catatan
lainya yang dijadikan alat pengumpul data.
c. Tahapan observasi
Tahap ini terdiri dari proses pengumpulan data dan mencatat setiap
aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung pada setiap siklus.
Observer mengamati apa saja yang dilakukan baik oleh siswa dengan mengacu
pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa
sudah sesuai dengan lembar observasi atau tidak, sehingga data dari hasil
observasi akan dijadikan rujukan dalam perbaikan siklus berikutnya.
d. Tahapan analisis dan refleksi
1) Mengecek kelengkapan data yang di dapatkan selama proses pembelajaran
yang terdiri dari hasil lembar pengamatan observasi aktivitas siswa, serta
hasil belajar siswa.
2) Mendiskusikan hasil pengumpulan data antara guru dan peneliti berupa hasil
nilai siswa, hasil nilai pengamatan, catatan lapangan dan lain-lain.
3) Penyusunan kembali rencana tindakan yang dirumuskan dalam skenario
pembelajaran dengan mengacu pada hasil analisis data proses tindakan
E. Variabel Penelitian
Sudjana (1989:23), bahwa: variabel secara sederhana dapat diartikan
sebagai ciriindividu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kualitatif
atau kuantitatif”.
Suharsimi Arikunto (2006:126), mengemukakan bahwa, ”Variabel
adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian”.
Sugiyono (2007:61) mengemukakan bahwa: “Variabel Penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya”.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yakni pemanfaatan
media pembelajaran audio-visual dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran budidaya unggas broiler.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah :
a. Tes objektif, tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
35
2) Tes akhir (postest) diberikan untuk melihat kemajuan dan peningkatan
prestasi siswa setelah diberikan perlakuan.
b. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengengetahui sejauh mana partisipasi
siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan pemanfaatan media pembelajaran
audio-visual. Adapun kriteria penilaian observasi dapat dilihat pada tabel dibawa
ini.
Tabel.3.1. Observasi Aktivitas Siswa
N o
Aspek yang diamati Hasil Pengamatan
Keseriusan dan tanggung jawab megerjakan tugas
Perhatian
Keterangan : B = Baik ( jika sebagian besar aspek yang diamati muncul).
C = Cukup ( jika sebagian aspek yang diamati muncul )
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjukkan
sejumlah data yang diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Ali (1993:63) mengemukakan “instrument adalah alat pengumpul data
sesuai masalah yang diteliti”. Sedangkan Sudjana (1989:97) menyatakan bahwa
“keberhasilan penelitian ditentukan oleh instrument yang digunakan sebab
data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (mengolah) dan
menguji hipotesis diperoleh”. Instrument yang dimaksud adalah instrument
tes objektif hasil belajar (pretest dan postest).
Suharsimi Arikunto (2006:150) mengemukakan bahwa “tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lainnya yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat
pengumpul informasi. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengungkap
37
belajar, mengacu pada pernyataan tersebut maka penelitian ini digunakan tes
objektif berupa soal pilihan ganda dan non tes berupa pedoman observasi sebagai
data pendukung.
a. Instumen tes objektif
Instrument tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini berupa pre-tes
(tes awal) digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa sedangkan
pos-tes digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah
diberi treatment. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
pilihan ganda.
Tes pilihan ganda terdiri dari suatu keterangan atau pemberitahuan tentang
suatu pengertian yang belum lengkap. Tes pilihan ganda terdiri dari
keterangan dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (option). Option
terdiri dari satu jawaban yang benar dan beberapa pengecoh (distraction),
Arikunto (2007: 168) menyatakan “tes pilihan ganda merupakan bentuk tes
objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi yang
dapat dicakup”
Instrument tes objetif yang berupa tes pilihan ganda terlebih dahulu akan
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran di sekolah.
Kemudian instumen tersebut diuji cobakan kepada siswa diluar subjek penelitian
pada peserta didik kelas XI jurusan agribisnis ternak unggas di SMK Peternakan
Negeri Lembang.
Setelah data hasil uji coba terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui
validitas dan reabilitasnya.
b. Validitas
Uji validitas alat evaluasi bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya suatu
instrumen tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur
apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen, setelah
diujicobakan kemudian dihitung koefisien korelasinya. Korelasi dihitung
dengan menggunakan rumus produk momen dari Pearson sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arikunto, 2007:75)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi (korelasi validitas)
n = Jumlah Subjek
∑X = Jumlah Skor setiap butir soal (yang benar)
∑X2 = Jumlah kuadrat skor setiap butir soal (yang benar)
39
Hasil perhitungan validitas butir soal yang telah dilakukan
diinterpretasikan pada tabel dibawah ini.
Tabel.3.2.Interpretasi Validitas
Koefisien korelasi Criteria validitas
0,80< r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60< r ≤ 0,800 Tinggi
0,40< r ≤ 0,600 Cukup tinggi
0,20< r ≤ o,400 Rendah
0,00< r ≤ 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2007)
c. Pengujian Reliabilitas
Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama. Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan teknik
belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus:
⁄ ⁄
⁄ ⁄ (Arikunto, 2009:93)
⁄ ⁄ = Korelasi antara skor setiap belahan tes
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrument yang diperoleh digunakan table. berikut:
Tabbel.3.3.Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Criteria Reliabilitas
0,9< r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70< r ≤ 0,90 Tinggi
0,40< r ≤ 0,70 Cukup tinggi
0,20< r ≤ 0,40 Rendah
0,00< r ≤ 0,20 Sangat rendah
(Erman, 2003: 193)
d. Pedoman observasi
Pedoman observasi merupakan pedoman untuk mengukur hasil dari proses
belajar, diantaranya tingkah laku peserta didik ketika pembelajaran
didalam kelas. Pedoman obsevasi digunakan oleh observer untuk
menganalisis setiap tindakan pembelajaran dan member komentar ketika
pembelajaran berlangsung. Tujuan dari penggunaan pedoman observasi ini
untuk mengetahui aktivitas pembelajaran dengan pemanfaatan media
41
1. Analisis Tes Hasil Belajar
Data yang diperoleh dari hasil tes yang sudah dilakukan kemudian diolah
dengan member skor. Menilai setiap peserta didik kemudian menghitung rata-rata
dari nilai yang diperoleh peserta didik. Nilai peserta didik diperoleh dengan
menggunakan rumus (Sukardi, 2008:146)
Skor yang diperoleh peserta didik
Nilai = X 100
Skor maksimum
Rata-rata nilai peserta didik diperoleh dengan menggunakan rumus
X = Jumlah nilai
Banyak data
Rata-rata nilai peserta didik yang telah diperoleh dikonfersikan pada tabel
dibawa ini:
Tabel.3.4. kategori tafsiran rata-rata hasil belajar terhadap materi
Nilai Rata-Rata Keterangan
Hasil yang diperoleh menunjukan tingkat pemahaman peserta didik
peningkatan efektifitas peningkatan prestasi belajar yaitu dihitung mengunakan
teknik Normalizen Gain. Dihitung dengan rumus:
N-Gain= skor postest-skor pretest
Skor ideal- skor pretest
Skala nilai yang digunakan pada data N-Gain terdapat pada tabel di bawa
ini:
Tabel.3.5. Criteria Normalizen Gain
Skror N-gain Keriteria N-gain
0,70< N-gain Tinggi
0,30≤ N-gain ≤0,70 Sedang
N-gain, <0,30 Rendah
2. Analisis observasi
Data observasi diperoleh dengan melihat data pada lembar observasi.
Sujana (2006: 77-78) menyatakan “skala penilaian yang digunakan yaitu
dengan rentang nilai dalam bentuk angka 1,2,3, dan 4” angka tersebut
memiliki arti:
1 = kurang 3 = baik
2 = cukup 4 = sangat baik
Data yang diperoleh kemudian dikonfermasikan pada tabel dibawa ini:
43
Nilai Keterangan
90-100 Sangat tinggi
70-89 Tinggi
50-69 Cukup tinggi
30-49 Rendah
10-29 Sangat rendah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini diperoleh
beberapa kesimpulan berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran audio
visual terhadap peningkatkan prestasi belajar siswa pada kopetensi dasar
Persiapan Kandang dan Peralatan pada mata pelajaran Budidaya Unggas Broiler
di SMK Peternakan Negeri Lembang yang dilakukan pada peserta didik kelas X
Agribisnis Ternak Unggas.
1. Keseluruan proses pembelajaran dengan Pemanfaatan media pembelajaran
audio visual (video) pada kompetensi dasar persiapan kandang dan
peralatan memberikan peningkatan terhadap prestasi belajar siswa/peserta
didik.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kompetensi dasar persiapan
kandang dan peralatan dengan pemanfaatan media pembelajaran audio
visual (video) berjalan dengan baik dan dapat mengatasi kekurangan
fasilitas pendukung pembelajaran (tidak tersedianya kandang dan peralatan
59
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan mengenai pemanfaatan media
pembelajaran audio visual (video), maka dapat direkomendasikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Bagi Guru direkomendasikan untuk menerapkan pemanfaatan media
pembelajaran audio visual (video) untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa sebagai alternatif pada kegiatan pembelajaran kompetensi dasar
persiapan kandang dan peralatan pada mata pelajaran Budidaya Unggas
Broiler
2. Penelitian terhadap pemanfaatan media pembelajaran audio visual (video)
direkomendasikan untuk dilanjutkan dengan kajian penelitian yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.(2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DHIVA Press.
Harmawan. 2007. Metode peneliaian pendidikan. UPI
Kasbolah, K. (1998). PenelitianTindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud.
Laria. 2007. Media Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://www.infoskripsi.com Article/Kajian-Pustaka-Media- Pembelajaran.html [06 Mei 2012].
Sapria. (2006). Pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Bandung : UPI
Sudrajat. A. 2008. Media Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-
pembelajaran. html [06 Mei 2012].
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfa Beta
Sutikno, M.S. 2008. Belajar dan pembelajaran.bandung: prospect
Winataputra, Udin S.2005. strategi belajar mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka
2008. trasgenic plant. Htt://www.wikipedia.com
Sadiman, Arief S. dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.