• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

oleh

Adrian Nugraha Pratama NIM 0900261

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM

PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2

KOTA BANDUNG

Oleh

Adrian Nugraha Pratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Adrian Nugraha Pratama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar -benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

(4)

ADRIAN NUGRAHA PRATAMA 0900261

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROGRAM PRODUKTIF TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMKN 2 KOTA

BANDUNG

ABSTRAK

Persiapan siswa untuk menghadapi uji kompetensi keahlian dari segi persiapan materi pembelajaran program produktif maupun fisik siswa menjadi pemicu dalam menentukan hasil uji kompetensi keahlian. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian, serta untuk mengetahui gambaran umum kompetensi program produktif dan hasil uji kompetensi keahlian teknik pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan berbagai jenis analisis data yang meliputi uji normalitas, uji regresi sederhana, uji signifikansi, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi dan pengujian hipotesis. Hasil dari analisis data tersebut membawa penelitian ini kepada penarikan kesimpulan bahwa terdapat kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian teknik pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung. Adapun temuan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi Program Produktif Teknik Pengelasan SMKN 2 Kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014 berada pada kategori sangat baik.

2. Hasil Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan SMKN 2 Kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014 berada pada kategori baik.

3. Kompetensi program produktif memberikan kontribusi terhadap hasil uji kompetensi keahlian teknik pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014.

(5)

ADRIAN NUGRAHA PRATAMA 0900261

PRODUCTIVE PROGRAM COMPETENCY CONTRIBUTION TOWARDS SKILL COMPETENCY TEST RESULT OF WELDING ENGINEERING AT

SMKN 2 BANDUNG CITY

ABSTRACT

Student preparation to deal with skill competency test from learning materials preparation aspect and also student physically could be a trigger to determine skill competency test result. Therefore, this research purpose is to know how the contribution of productive program competency towards skill competency test result, and also to know about description of productive program competency and skill competency test result of welding engineering at SMKN 2 Bandung City. To reach that purpose, there is kind of data analysis which include normality test, simple regression test, significance test, coefficient of correlation analysis, coefficient of determination analysis and hypothesis test. The result from those data analisys, bring this research to conclusion that there is a contribution of productive program competency towards skill competency test result of welding engineering at SMKN 2 Bandung City. There is also research discovery as follows:

1. Productive program competency of welding engineering at SMKN 2 Bandung City school year 2013/2014 in a very good category.

2. Skill competency test result of welding engineering at SMKN 2 Bandung City school year 2013/2014 in a good category.

3. Productive program competency give a contribution towards skill competency test result of welding engineering at SMKN 2 Bandung City school year 2013/2014.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang berperan untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi dunia kerja. Hal tersebut terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah pada Pasal 1 ayat 3 yang menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan adalah “pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk

melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”. Pengertian tersebut menerangkan bahwa dalam dunia kerja, dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kecakapan dalam mengemban tanggung jawabnya selama bekerja atau sesuai dibidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dengan lingkungan pekerjaannya dan memiliki daya saing tinggi. Oleh karena itu, SMK dituntut agar bisa menyiapkan lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan minat peserta didik, serta sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak yang membutuhkan tenaga kerja di dunia usaha atau dunia industri.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan agar sesuai dengan standar yaitu penilaian secara nasional terhadap pencapaian kompetensi yang diperoleh peserta didik selama belajar, hal tersebut ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pasal 1 yang menyebutkan bahwa

“penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara

(7)

mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap landasan keilmuan disamping untuk menguji analisis, daya nalar dan penyelesaian masalah sedangkan uji kompetensi praktek kejuruan bertujuan untuk mengukur kemampuan atau performansi peserta uji dalam mengerjakan sebuah penugasan atau membuat suatu produk sesuai tuntutan standar kompetensi.

SMK Negeri 2 Kota Bandung merupakan salah satu pendidikan menengah kejuruan yang berdomisili di Jalan Ciliwung No. 4 Bandung, memiliki dua program studi yang meliputi Program Studi Keahlian Teknik Mesin dan Program Keahlian Teknik Komputerdan Jaringan. Salah satu kompetensi keahlian pada program studi keahlian teknik mesin diantaranya adalah Teknik Pengelasan (TPL). Teknik Pengelasan bertujuan untuk membuat peserta didik agar menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam kompetensi keahlian teknik pengelasan, karena pengelasan merupakan sebuah cabang ilmu keteknikan yang memiliki berbagai teori aplikatif yang nantinya harus benar-benar diterapkan ketika akan melaksanakan praktek pengelasan, oleh karena itu, peserta didik diharapkan dapat memahami teori yang dipelajari serta praktek yang dilaksanakan secara utuh sehingga dapat memiliki karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian teknik pengelasan.

(8)

Tabel 1.1 Nilai Akhir Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Tahun Pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013 di SMKN 2 Kota Bandung

Interval Nilai

Hasil Uji Kompetensi Keahlian

Frekuensi Presentase (%)

2011/2012 2012/2013 2011/2012 2012/2013

9,0 – 10 (Istimewa) 0 0 0 0

8,0 – 8,9 (Sangat baik) 23 4 63.8 14.9

7,0 – 7,9 (Baik) 13 23 36.1 85.1

< 6,9 (Kurang) 0 0 0 0

Jumlah 36 27 100 100

(Sumber: Wakasek Kurikulum dan SDM) Berdasarkan Tabel 1.1, dari sejumlah 36 peserta didik keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 2011/2012 terdapat 23 peserta didik yang memiliki interval nilai antara 8,0 – 8,9 (sangat baik) dan 13 peserta didik yang memiliki interval nilai antara 7,0 – 7,9 (baik), namun tidak ada peserta didik yang memiliki interval nilai antara 9,0 – 10 (istimewa). Berdasarkan data di atas, seluruh peserta didik tidak ada yang memiliki nilai dibawah standar minimal kelulusan sebesar 6,0 yang ditetapkan oleh BNSP, hal tersebut menerangkan bahwa seluruh siswa keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 2011/2012 di SMKN 2 kota Bandung dinyatakan lulus atau kompeten.

Namun, seiring berjalannya pergantian tahun, hasil uji kompetensi keahlian tahun pelajaran 2012/2013 mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan tabel 1.1, seluruh siswa dinyatakan lulus atau kompeten namun, dari sejumlah 27 peserta didik keahlian teknik pengelasan terdapat 23 peserta didik memiliki interval nilai 7,0-7,9 (baik) dan sisanya 4 peserta didik yang memiliki interval nilai antara 8,0 – 8,9 (sangat baik), perolehan interval nilai tersebut khususnya pada interval nilai kategori sangat baik ini semakin menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun pelajaran 2011/2012 dengan total 23 jumlah siswa.

(9)

penanggalannya. Uji kompetensi praktik kejuruan terhitung mulai 18 Februari - 15 Maret 2013, diikuti rangkaian ujian seperti ujian sekolah, ujian nasional serta try out dan untuk uji kompetensi teori kejuruan mulai pada tanggal 18 April 2013.

Hal tersebut, baik waktu rangkaian ujian dan kesiapan materi pembelajaran serta fisik peserta ujian, memilik kecenderungan dalam mempengaruhi kesiapan siswa dalam persiapan menghadapi rangkaian ujian tersebut khususnya uji kompetensi keahlian.

Penurunan hasil uji kompetensi keahlian tersebut kemungkinan berdampak pada serapan lulusan yang akan berkerja di dunia usaha atau dunia industri. Hal tersebut dapat diketahui melalui penelusuran lebih lanjut perihal tingkat pengangguran terbuka yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penelusuran tersebut melaporkan berita resmi statistik perihal keadaan ketenaga kerjaan Agustus 2013, dalam tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan menjelaskan bahwa, jumlah pengguran pada Agustus 2013 mencapai 7,4 juta dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat sebesar 6,25%. Berdasarkan data yang diperoleh, TPT untuk lulusan SMK menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,9% pada bulan Agustus 2013, angka tersebut meningkat dari Agustus 2012 yang memiliki TPT sebesar 9,87% (Iqbal, Republika: 6 November 2013). Oleh sebab itu, diperlukannya upaya untuk meningkatkan performa siswa selama proses belajar dalam memperoleh suatu kompetensi hingga pada akhirnya akan siap menghadapi berbagai rangkaian ujian yang diantaranya adalah uji kompetensi keahlian, sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan yang diharapkan oleh dunia usaha atau dunia industri.

(10)

melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai dengan program keahlian. Kompetensi dalam komponen produktif merupakan standar kompetensi yang berlaku dibidang keahlian yang ditetapkan asosiasi profesi, hasil inventarisasi dan konsensus dunia kerja, serta pihak terkait (Sanjaya, 2011: 66). Oleh karena itu, diharapkan melalui hasil dari pembelajaran yang memuat komponen produktif dapat menunjang siswa untuk memperoleh kompetensi yang akan dikuasai. Selain itu, hal tersebut menerangkan bahwa komponen produktif memiliki peran dalam mempersiapkan peserta didik agar dapat memiliki keahlian yang dituju serta memiliki kecenderungan dalam menentukan hasil uji kompetensi keahlian maupun serapan lulusan SMK, sehingga perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai peran program produktif terhadap uji kompetensi keahlian.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi program produktif dan uji kompetensi keahlian dengan judul: “Kontribusi Kompetensi Program Produktif Terhadap Hasil Uji Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dari itu penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya kekurangan persiapan siswa untuk menghadapi uji kompetensi keahlian dari segi persiapan materi pembelajaran program produktif maupun fisik siswa sehingga menjadi pemicu dalam menentukan hasil uji kompetensi keahlian.

2. Waktu rangkaian ujian yang meliputi ujian sekolah, ujian nasional dan uji kompetensi keahlian memiliki waktu yang sangat dekat sehingga mempengaruhi persiapan untuk mengikuti ujian.

(11)

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dalam penelitian ini, untuk mengarahkan penelitian terhadap permasalahan yang akan di teliti, maka dari itu penulis membatasi masalah pada sumber data, maka dari itu sumber data yang digunakan ialah kompetensi program produktif dan hasil uji kompetensi keahlian dibatasi pada Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan (TPL) tingakat XII yang telah mengikuti uji kompetensi keahlian tahun ajaran 2013/2014 di SMKN 2 Kota Bandung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dari itu penulis merumuskan masalah yang terdapat dalam penelitian ini sebagai

berikut: “Bagaimana kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian teknik pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian, adapun tujuan khusus penelitian ini dengan berbagai poin diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambar sebaran kompetensi program produktif Teknik Pengelasan tahun pelajaran 2013/2014 di SMKN 2 Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambar sebaran hasil uji kompetensi kejuruan Teknik Pengelasan tahun pelajaran 2013/2014 di SMKN 2 Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian Teknik Pengelasan tahun pelajaran 2013/2014 di SMKN 2 Kota bandung.

F. Kegunaan Penelitian

(12)

1. Bagi pihak sekolah, diharapkan dapat memberikan masukan, gambaran serta bahan evaluasi agar lebih baik kedepannya dalam meningkatkan mutu lulusan pendidikan menengah kejuruan.

2. Untuk mencari solusi yang sesuai dari penurunan nilai uji kompetensi keahlian.

3. Bagi mahasiswa, diharapkan melalui penelitian ini memberikan gambaran bagi kalangan mahasiswa yang akan terjun dalam dunia pendidikan serta menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan, pada bab ini terdapat pemaparan latar belakang yang yang diikuti oleh Identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung serta relevan dalam menelaah permasalahan yang akan diteliti.

Bab III Metodelogi Penelitian, pada bab ini membahas tentang subjek penelitian, prosedur penelitian, metode penelitian, definisi operasional, variable penelitian, paradigma penelitian, teknik pengumpulan data, analisis instrumen Uji Kompetensi Keahlian dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian berlokasi di SMKN 2 Kota Bandung yang beralamat di Jl. Ciliwung No.4 Bandung. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 hingga bulan Mei 2014.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka dari itu populasi yang terdapat dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kompetensi keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 2013/2014 di SMKN 2 Kota Bandung yang telah mengikuti uji kompetensi keahlian,yang terdiri dari satu kelas yang berjumlah 35 orang siswa.

2. Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa: “Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian

merupakan penelitian populasi”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

(14)

C. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan penulis, terdapat berbagai tahapan-tahapan yang ditempuh mulai dari persiapan hingga penarikan kesimpuan yang telah diteliti. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

D. Metode Penelitian

(15)

terstruktur serta sistematis untuk menganalisa serta mendapatkan hasil penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2013:3), secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sehubungan dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian teknik pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014, maka dari itu metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif korelasional. Sugiyono (2013:207) menjelaskan bahwa: “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul” dan Suharsimi Arikunto (2010:3) berpendapat bahwa: “Penelitian deksriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian”. Pendapat tersebut dilanjutkan kembali oleh Suharsimi Arikunto (2010:4) yang menjelaskan perihal pengertian penelitian korelasional,

yaitu: “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”. Berdasarkan ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis deskriptif korelasional ialah memaparkan hasil-hasil penelitian dari data yang terkumpul pada setiap variabel, sehingga menghasilkan temuan berupa tingkat hubungan antara variabel tersebut.

E. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi dalam ruang lingkup penelitian ini, agar tidak

terjadi kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka dari itu peneliti merumuskan beberapa poin definisi operasional sebagai berikut:

(16)

tujuh mata pelajaran yang akan diambil rata-ratanya sehingga menjadi sumber data untuk keperluan penelitian. Adapun tujuh mata pelajaran program produktif, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan gambar teknik

b. Mengelas tingkat lanjut dengan proses las busur manual c. Mengelas tingkat lanjut dengan proses las mig (GMAW) d. Mengelas tingkat lanjut dengan proses las tig (GTAW) e. Mengoperasikan mesin-mesin las otomatis

f. Memahami prinsip-prinsip pengelasan

g. Melakukan pemeriksaan dan pengujian hasil las

2. Menurut Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK, uji kompetensi keahlian pada SMK merupakan bagian ujian Nasional. Uji Kompetensi keahlian terdiri atas ujian teori kejuruan dan praktik kejuruan. Dalam penelitian ini, hasil uji kompetensi keahlian yaitu berupa nilai akhir dari akumulasi nilai 70% uji kompetensi praktek kejuruan dan 30% uji kompetensi teori kejuruan sehingga nilai akhir tersebut akan dijadikan sumber data untuk keperluan penelitian.

F. Variabel Penelitian

Darmawan (2013:109) menerangkan bahwa: “Variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”.

(17)

Berdasarkan penjelasan diatas, variabel bebas maupun variabel terikat dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen (X), yaitu kompetensi program produktif Teknik Pengelasan.

2. Variabel dependen (Y), yaitu hasil uji kompetensi keahlian Teknik Pengelasan.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:148), yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berdasarkan pemahaman tersebut, nilai program produktif diukur melalui penugasan setiap pertemuan praktikum dan untuk mengukur kompetensi program produktif teknik pengelasan secara nasional, instrumen yang digunakan yaitu soal Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang sudah dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Soal UKK meliputi soal uji kompetensi teori kejuruan dan soal uji kompetensi praktek kejuruan. Sehingga, hasil dari instrumen berupa nilai akan dijadikan data untuk keperluan penelitian selanjutnya.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, diperlukan suatu langkah pengumpulan data yang akurat sehingga data yang diperoleh tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam mengenalisis data hingga penemuan hasil penelitian, hal tersebut akan dijadikan kesimpulan serta menjawab tujuan dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan studi dokumentasi. Studi dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan hasil berupa nilai program produktif teknik pengelasan tahun pelajaran 2013/2014 dan nilai akhir uji kompetensi keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 2013/2014.

(18)

Maka dari itu, dalam hal mencari data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian, dibutuhkannya sumber data yang akurat, adapun sumber data yang dipilih dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Lembar dokumentasi nilai transkrip program produktif teknik pengelasan tahun pelajaran 2013/2014.

2. Lembar dokumentasi nilai uji kompetensi keahlian teknik pengelasan tahun pelajaran 2013/2014.

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, karena analisis data dilakukan terhadap seluruh populasi maka analisis yang digunakan yaitu statistik deskriptif. Teknik tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono (2013:208) yang menjelaskan bahwa:

“Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya”. Berkaitan dengan hal

tersebut, menurut Deni Darmawan (2013:174) menjelaskan tentang statistika

deskriptif yaitu: “berkanaan dengan deskripsi data, misalnya menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeskripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna”.

Statistik deskrptif kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono (2013:208) sebagai berikut:

“Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data

melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat pertandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi”. Adapun pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

(19)

Nilai Pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar, maka dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung skor rata-rata (Mean), yaitu dengan rumus:

X̅ =∑ Xn dan Y̅ =∑ Yn (Syafaruddin Siregar, 2004:22)

Keterangan:

X̅ = mean untuk variabel X

∑X = jumlah skor item variabel X n = jumlah responden

Y̅ = mean untuk variabel Y

∑Y = jumlah skor item variabel Y

b. Menghitung harga simpangan baku (S), yaitu dengan rumus: 1) Untuk Variabel X

S = √∑ X − X̅n − (Syafaruddin Siregar, 2004:23)

2) Untuk Variabel Y

S = √∑ Y − Y̅n − (Syafaruddin Siregar, 2004:23)

c. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T, yaitu dengan rumus: 1) Untuk Variabel X

Z = X − X̅ S (Syafaruddin Siregar, 2004: 46)

2) Untuk Variabel Y

Z = Y − Y̅ S (Syafaruddin Siregar, 2004:46)

3) Dengan rumus T:

(20)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk mempermudah proses perhitungan, dapat dibuat tabel bantu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 dibawah ini dengan mengikuti aturan Sturgers sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel Bantu Uji Normalitas

Interval fi xin zi lo li ei 2

Jumlah n 1,00 n

(Syafaruddin Siregar, 2004:193) Keterangan:

fi = Jumlah Interval

xin = Batas bawah kelas interval zi = Bilangan baku

lo = Peluang

li = Luas setiap kelas interval ei = Frekuensi Harapan

2 = Harga Chi Kuadrat

a. Menghitung rentang data (R), yaitu dengan rumus:

R = x − x (Syafaruddin Siregar, 2004:24)

keterangan: Xa = data tertinggi Xb = data terendah

b. Menentukan banyak kelas interval (i), yaitu dengan rumus:

i = + , log n (Syafaruddin Siregar, 2004:24)

(21)

c. Menghitung panjang kelas interval (p), yaitu dengan rumus:

p = Ri (Syafaruddin Siregar, 2004:25)

d. Menghitung nilai rata-rata (x̅), yaitu dengan rumus:

x̅ =∑ f x∑ f (Syafaruddin Siregar, 2004:26)

Keterangan: x̅ = nilai rata-rata fi = frekuensi data

xt = data tengah-tengah dalam interval e. Menghitung standar deviasi (S), yaitu dengan rumus:

S = √∑ f x − x̅n − (Syafaruddin Siregar, 2004:26)

f. Menentukan batas bawah kelas interval (Xin), yaitu dengan rumus:

x = Bb − , (Syafaruddin Siregar, 2004:86)

Keterangan: Bb = batas bawah kelas interval g. Menentukan bilangan baku (Zi), yaitu dengan rumus:

z =x − x̅s (Syafaruddin Siregar, 2004:86)

h. Lihat nilai zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom lo.

i. Menghitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li dengan rumus:

L = L − L (Syafaruddin Siregar, 2004:87)

j. Menghitung frekuensi harapan (ei), yaitu dengan rumus:

e = L .Σf (Syafaruddin Siregar, 2004:87)

k. Menghitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan, dengan rumus:

 = f − ee (Syafaruddin Siregar, 2004:87)

Membandingkan harga 2hitung dengan harga 2tabel dengan dk = k-1dan taraf

(22)

3. Uji Regresi Sederhana

Uji regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel dalam penelitian serta digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila harga variabel bebas (X) diketahui. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi (Sudjana 2005: 310). Adapun persamaan umum regresi linier sederhana, adalah sebagai berikut:

Ŷ = a + bX (Sudjana, 2005:312)

Keterangan: Y : hasil uji kompetensi keahlian (variabel terikat) X : hasil komponen program produktif (variabel bebas) Harga koefisien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

a = ΣY ΣX − ΣX ΣX Y

n ΣX − ΣX (Sudjana, 2005:315)

b =n Σn X Y −ΣX −ΣXΣX ΣY (Sudjana, 2005:315)

a. Uji Signifikansi

1) Mencari jumlah kuadrat total dengan rumus:

JK =Σ − Σ (Syafaruddin Siregar, 2004:202)

2) Mencari jumlah kuadrat regresi gabungan (JKreg(X|Y)) dengan rumus:

JK e = b {Σ − Σ Σ } (Syafaruddin Siregar, 2004:204)

3) Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = Jkt –JKreg(XY) (Syafaruddin Siregar, 2004:206) 4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg) dengan rumus:

(23)

5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJK e =� −JK e (Syafaruddin Siregar, 2004:216)

6) Menguji signifikansi dengan rumus F:

F = RJKRJKe

e

(Syafaruddin Siregar, 2004:280)

Setelah memperoleh Fhitung, bandingkan dengan Ftabel. Berdasarkan tabel

distribusi F dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 didapat Ftabel dengan rumus: Ftabel = F{(1 –α)(dk regXY,dk res = n – 2)} = F{(1 – 0,05) (dk reg = 1, dk res = 35 – 2)}

= F{(0,95)(1,33)} = 4,15

Cara mencari Ftabel : 1 = pembilang, 33 = penyebut

Adapun kaidah pengujian signifikansi dari penarikan kesimpulan dari uji F diantaranya adalah sebagai berikut:

Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian.

Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian.

4. Uji Koefisien Korelasi

Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel, maka berapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu terjadi, dengan kata lain, perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan dinamakan koefisien korelasi (Sudjana 2005: 367). Perhitungan koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan yang terjadi antara variabel X terhadap Y. Untuk keperluan perhitungan korelasi r berdasarkan sekumpulan data (Xi, Yi) berukuran n dapat digunakan rumus:

r = nΣX Y − ΣX ΣY

(24)

Apabila salah satu variabel tidak normal, maka dilakukan analisis non parametrik. Data yang dihitung menggunakan rumus korelasi Spearman sebagai berikut:

r′= −n n −Σb (Sudjana, 2005:455)

Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase kontribusi kompetensi program produktif terhadap hasil uji kompetensi keahlian. Untuk memperoleh besarnya koefisien determinasi, hasil perhitungan koefisien korelasi sebelumnya dikuadratkan, selanjutnya dikalikan dengan 100% sehingga harga koefisien determinasi dinyatakan dalam bentuk persen. Adapun rumus untuk menentukan koefisien determinasi, adalah sebagai berikut:

KD = r x % (Sugiyono, 2013:259)

Keterangan: KD = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi yang ditemukan

6. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y. Adapun untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, dapat digunakan uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus:

t =r √n −

(25)

Harga thitung yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kesalahan (α) 5% dengan dejarat kebebasan (dk) = n – 2. Jika harga thitung lebih besar daripada harga ttabel (thitung ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada di daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk lebih jelasnya mengenai kriteria pengujian, adalah sebagai berikut:

Kriteria pengujian : jika thitung  ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berikut adalah hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan baik itu penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ho : ≤ 0 = Kompetensi program produktif tidak memberikan kontribusi terhadap hasil uji kompetensi keahlian teknik pengelasan di SMKN 2 Kota Bandung tahun pelajaran 2013/2014.

(26)

Siswa Faktor Internal: Faktor Jasmaniah, Faktor Psikologis dan

Faktor Kelelahan

Kompetensi Program Produktif

Uji Kompetensi Keahlian Faktor Eksternal:

Faktor Keluarga, Faktor Sekolah dan

Faktor Masyarakat

Instrumental Input: Kurikulum, Guru Media, Metoda, Sarana

dan Prasarana

Environmental Input: Lingkungan, Sosial,

Budaya, Politik, Ekonomi

Nilai Uji Kompetensi Keahlian dan Mutu

(27)

Siswa SMKN 2 Kota Bandung Kompetensi Keahlian TPL Tahun Pelajaran 2013/2014

Kompetensi program produktif teknik

pengelasan

Hasil uji kompetensi keahlian teknik

pengelasan Variabel Y Variabel X Kontribusi

Pengolahan data, analisis data dan pembahasan

Hasil penelitian, kesimpulan dan saran Keterangan:

(28)

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah Mulai

Memilih Pendekatan Penelitian Studi Pendahuluan

Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data

Survey ke sekolah

Mengumpulkan Data

Hasil Penelitian dan Kesimpulan

Selesai Analisis Data 1. Uji Normalitas

2. Uji Regresi Sederhana dan Uji Signifikansi

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik (2013). Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2013. Jakarta: BPS.

Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2013). Pedoman penyelenggaraan uji kompetensi keahlian (UKK) smk tahun pelajaran 2012/2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2008). Petunjuk teknis penilaian hasil belajar sekolah menengah kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Iqbal, M. (2013). Lulusan SMK dominasi pengangguran. [Online]. Tersedia di: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/11/06/mvtxnt-lulusan-smk-dominasi-pengangguran. Diakses 12 Januari 2014.

Kurikulum SMK Negeri 2 Kota Bandung (2010). Kompetensi keahlian teknik pengelasan. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Lesmana, G. (2012). Kontribusi prestasi siswa pada mata pelajaran produktif terhadap kesiapan kerja di industri (Penelitian pada siswa kelas XII bidang keahlian tenik kendaraan ringan SMK Negeri 1 Sumedang). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mamang Sangadji, E dan Sopiah. (2010). Metodologi penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Muhaimin, Sutiah, & Listyo Prabowo, S. (2008). Pengenbangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada sekolah &madrasah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Muslich, M. (2011). Authentic assessment: Penilaian berbasis kelas dan kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.

(30)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indinesia. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indinesia. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (1990). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Riduwan (2009). Belajar mudah penelitian: Untuk guru, karyawan, dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dan implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, S. (2004). Statistik terapan. Jakarta: PT. Grasindo.

Sistem Pendidikan Nasional. (2012). Pergesaran paradigma belajar abad 21. [Online]. Tersedia di: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2. Diakses 15 Juni 2014.

Slameto. (2010). Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metoda statistika. Bandung: PT. Tarsito.

(31)

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan r&d). Bandung: Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.1 Tabel Bantu Uji Normalitas
Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukan bahwa bentuk sapaan yang ditemukan dalam wacana berita olahraga di surat kabar Solopos berjumlah 50 data, yang terdiri dari referensial warna

Pihak manajemen memiliki kebebasan untuk memilih kebijakan akuntansi yang masih diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kebebasan dalam pemilihan kebijakan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menjelaskan maksud suatu hal tertentu, dengan memberikan rumusan dalam Pasal 1333 KUH Perdata, dinyatakan bahwa:“Suatu perjanjian harus

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK PERMAINAN WHAT’S MYLINE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KESEJAHTERAAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR-TANGKAP BOLA KECIL MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL BOY-BOYAN PADA SISWA KELAS V SDN CISITU 2 KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan dan kreatifitas para pendamping PKH dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat penerima bantuan PKH

Besarnya pengaruh variabel Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS),dan Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam