EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh :
Adipura Eka Perdana NIM 1003397
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA
Oleh
Adipura Eka Perdana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Adipura Eka Perdana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ADIPURA EKA PERDANA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA
disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,
Drs Amir, M.Pd. NIP. 196111101985031005
Pembimbing II,
Dra. Hafdarani, M.Pd NIP: 196604251993022001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI
i
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah... 5
E. Tujuan Penelitian... 5
F. Manfaat Penelitian... 5
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Model Pembelajaran... 7
B. Pembelajaran Kooperatif... 8
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif... 8
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif... 11
3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif... 13
ii
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif... 17
C. Numbered Heads Together... 19
1. Pengertian Numbered Heads Together... 19
2. Langkah-langkah Numbered Heads Together... 20
D. Hakikat Berbicara... 22
1. Pengertian Berbicara... 22
2. Penilaian Berbicara... 24
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara... 28
4. Jenis-jenis Latihan Berbicara... 29
E. Asumsi... 31
F. Hipotesis... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 33
B. Variabel Penelitian... 33
C. Desain Penelitian... 33
D. Tempat dan Waktu Penelitian... 34
E. Populasi dan Sampel... 34
F. Definisi Operasional... 34
G. Instrumen Penelitian... 35
H. Prosedur Penelitian... 35
I. Teknik Pengumpulan Data... 36
J. Teknik Analisis Data... 36
iii
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Deskripsi Hasil Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Numbered Heads Together... 39
2. Deskripsi Hasil Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together... 40
3. Deskripsi Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Jerman B. Uji Persyaratan Analisis... 40
1. Uji Normalitas Data... 40
a. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen... 40
b. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen... 41
c. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol... 41
d. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Kontrol... 41
2. Uji Homogenitas Variansi Data... 41
a. Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 42
b. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 42
c. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 42
d. Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 43
3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata... 43
a. Uji t Independen Rata-rata skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 43
b. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 43
c. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 44
4. Pengujian Hipotesis... 44
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 45
iv
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan... 51 B. Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL
v
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 sdf
Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 ksmx
Lampiran 10 mmm
Lampiran 11 mmm
Lampiran 12
Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir Tabel Distribusi t
Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kategori Penilaian Menurut Arikunto
Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Eksperimen Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Eksperimen Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Kontrol Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol
Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen
Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol
vi
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mm
Lampiran 13 m
Lampiran 14 m
Lampiran 15 m
Lampiran 16 m
Lampiran 17 Lampiran 18
dan Kelas Kontrol
Uji t Independen Perbedaan Rata-rata Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji t Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen
Uji t Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol
Uji t Independen Perbedaan Rata-rata Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
i
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKSI
Perdana, Adipura Eka, 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif
Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Bahasa Jerman Siswa. Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.
Pembelajar tingkat pemula terkadang mengalami kesulitan untuk belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered
Heads Together, (2) keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas
eksperimen dan kelas kontrol sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together, dan (3) efektivitas penerapan model pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandung tahun pelajaran 2014/2015, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XI AGAMA B sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI AGAMA A sebagai kelas kontrol. Instrumen utama penelitian ini adalah tes dan instrumen pelengkapnya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Uji signifikansi dengan menggunakan uji t independen digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki keterampilan yang sama dalam berbicara bahasa Jerman sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together, (2) kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik daripada kelas kontrol setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together, dan (3) setelah uji t independen terhadap data hasil tes akhir kedua kelas diperoleh tHitung > tTabel (8,4 > 1,997) dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi: terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together terbukti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman
ii
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Perdana, Adipura Eka, 2014. Die Effektivität des kooperativen Lernmodells
Numbered Heads Together zur Verbesserung der Sprechfertigkeit der
Schüler im Deutschunterricht. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.
Die Anfänger haben im Deutschunterricht manchmal Schwierigkeiten, die Sprechfertigkeit zu beherrschen. Um dieses Problem zu lösen, wird ein Lernmodell, das den Lernzielen passt, gebraucht. Numbered Heads Together ist eins der kooperativen Lernmodelle, das man dazu einsetzen kann. Die Ziele der Untersuchung sind, um folgendes herauszufinden: (1) die Sprechfertigkeit der Schüler in der Experimentsklasse und in der Kontrollklasse vor dem Einsetzen des kooperativen Lernmodells Numbered Heads Together, (2) die Sprechfertigkeit der Schüler in der Experimentsklasse und in der Kontrollklasse nach dem Einsetzen des kooperativen Lernmodells Numbered Heads Together, und (3) die Effektivität des kooperativen Lernmodells Numbered Heads Together zur Verbesserung der Sprechfertigkeit der Schüler im Deutschunterricht. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent
Control Group Design verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle
iii
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
das kooperative Lernmodell Numbered Heads Together effektif ist, um die Sprechfertigkeit der Schüler zu verbessern. Deshalb würde der Verfasser vorschlagen, dass die Lehrende das kooperative Lernmodell Numbered Heads
Together als eine der Alternativen zur Verbesserung der deutschen
Sprechfertigkeit der Schüler verwenden sollten.
1
1
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
Pendahuluan A.Latar Belakang
2
2
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan Pembelajaran. Oleh karena itu, masalah paling utama yang benar-benar harus dikuasai oleh guru adalah kemampuan dalam mengemas dan menyajikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Untuk itu, guru dapat menerapkan pembelajaran yang kooperatif, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara bekelompok dengan temannya dalam rangka mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Bahasa Jerman merupakan bahasa yang paling penting dalam komunikasi internasional. Bahasa Jerman menempati kedudukan kuat dalam pengetahuan dan sastra. Jerman sebagai bahasa pengetahuan dan teknologi memainkan peran
penting dalam penelitian dan pendidikan
(http://www.daadjkt.org/index.php?belajar-bahasa-jerman).
Dalam berkomunikasi terkadang terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam penyampaian pesan adalah kurangnya keterampilan berbicara yang dimiliki seseorang. Keterampilan berbicara bahasa Jerman termasuk keterampilan berbahasa yang sulit dipelajari oleh pembelajar tingkat pemula, walaupun kata dalam bahasa Jerman dapat dibaca dengan baik, namun ketika siswa berbicara bahasa Jerman, seringkali terjadi kesalahan dalam pelafalan dan intonasi, misalnya dalam berbicara dengan tema
Zahlung seringkali siswa mengucapkan zwei (/tsvaɪ/) dan drei (/dʁaɪ/) dengan intonasi dan pelafalan yang kurang tepat.
3
3
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran dalam satu minggu. Keterbatasan waktu tersebut membuat siswa kesulitan dalam belajar berbicara bahasa Jerman.
Hal ini dapat diatasi di antaranya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk melatih keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk belajar secara berkelompok dengan temannya sehingga siswa dapat aktif dan semangat dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah
Numbered Heads Together. Model pembelajaran ini menuntut siswa belajar
dengan temannya untuk memikirkan jawaban yang tepat dari soal yang diberikan oleh guru. Salah satu siswa dalam kelompok bertugas untuk menyampaikan jawaban kelompok dan bertanggungjawab atas jawaban yang diucapkannya. Siswa yang akan mengucapkan jawaban kelompok akan dipilih secara acak dengan menggunakan nomor yang sudah diberikan pada masing-masing siswa di awal pembentukan kelompok. Oleh karena itu, masing-masing siswa harus mengetahui dan mengerti jawaban yang akan diucapkan agar dalam menyampaikan jawaban kelompok dapat diucapkan dengan baik oleh semua siswa apabila ditunjuk untuk menyampaikan jawaban kelompok.
4
4
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dapat diterapkan dalam pembelajaran kosakata dan membaca pemahaman artikel, tetapi untuk keterampilan berbicara bahasa Jerman belum terdapat penelitian tentang penerapan model tersebut. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa yang akan dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN.
B.Identifikasi Masalah
1. Kesulitan apa yang dihadapi siswa MAN kelas X dalam berbicara bahasa Jerman dan apakah penyebab kesulitan-kesulitan tersebut?
2. Apakah usaha guru untuk mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara bahasa Jerman?
3. Apakah model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together sudah pernah digunakan untuk pembelajaran bahasa Jerman di MAN?
4. Bagaimanakah keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together?
5. Bagaimana hasil keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together?
6. Apakah model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together efektif dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman?
5
5
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi, karena keterbatasan waktu, dana dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together?
2. Keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together?
3. Efektivitas model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa MAN.
D.Rumusan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang diteliti penulis, maka penulis perlu merumuskan masalah penelitian yang akan dilakukan. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together?
2. Bagaimana keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together efektif dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman?
6
6
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together.
2. Mengetahui keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif
Numbered Heads Together.
3. Mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered
Heads Together dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman.
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca lebih memahami tentang efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa.
b. Manfaat Praktis
33
33
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan eksperimen semu (quasi experiment design). Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang dikenai perlakuan berupa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dan kelas kontrol yang tidak dikenai perlakuan tetapi melakukan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah ditentukan.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat (Y), sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel bebas penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together, dan variabel terikatnya adalah keterampilan berbicara bahasa Jerman
siswa.
C. Desain Penelitian
Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Design yaitu desain penelitian yang menggunakan
[image:19.595.187.431.605.656.2]kelas eksperimen (dikenai perlakuan) dan kelas kontrol, Desain ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sugyono (2013:345) yang digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian
O1 X O2
O3 O4
Keterangan :
O1 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes awal. O2 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes akhir.
34
34
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O3 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes awal.
O4 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes akhir.
X :Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together di kelas eksperimen.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015.
E. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandung. Salah satu syarat metode penelitian eksperimen semu yakni tidak mengambil sampel penelitian secara acak (Sugiyono, 2013:342). Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel purposif yang artinya subjek penelitian diambil dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel dilihat dari karakteristik siswa yang hampir sama. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AGAMA B sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI AGAMA A sebagai kelas kontrol.
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa. Agar penelitian ini terfokus pada dua variabel tersebut dibutuhkan definisi operasional untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran. Definisi operasional yang perlu dijelakan adalah sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together.
35
35
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Keterampilan berbicara bahasa Jerman.
Keterampilan berbicara bahasa Jerman dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa SMA/MA untuk berbicara bahasa Jerman pada tingkat SMA/MA kelas XI dengan tema keluarga.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa. Siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diminta untuk mengerjakan soal pada tes awal dan tes akhir. Tes awal bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum dikenai perlakuan. Sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah dikenai perlakuan. Tes awal dan tes akhir menggunakan perangkat tes yang sama, yaitu berupa tes lisan yang sudah teruji tingkat kesukarannya. Soal tes diambil dari buku Start Deutsch Goethe-Zertifikat A1. Karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang memerlukan perlakuan maka dibutuhkan instrumen pelengkap yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menemukan masalah penelitian.
2. Melakukan kajian pustaka sesuai masalah penelitian yang ditemukan. 3. Merumuskan masalah penelitian.
4. Menyusun proposal.
36
36
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk instrumen penelitian.
8. Menyusun instrument penelitian. 9. Mengumpulkan data penelitian. 10. Menganalisis data penelitian. 11. Menarik kesimpulan.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dapat dilihat pada langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data teoretis yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian dari kepustakaan baik dalam bentuk cetak maupun virtual sebagai dasar acuan penyusunan instrumen.
2. Menyusun instrumen penelitian.
3. Mengukur keterampilan awal berbicara bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes awal, kemudian menghitung nilai rata-ratanya. 4. Membuat catatan ketika perlakuan berlangsung.
5. Mengukur keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes akhir, kemudian menghitung nilai rata-ratanya.
J. Teknik Analisis Data
Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
37
37
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menguji normalitas untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian dapat mewakili populasi dan uji homogenitas untuk menguji homogen atau tidaknya nilai sampel yang diambil dari populasi yang sama.
3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t untuk dua data dari sampel yang sama dan uji t independen untuk dua data dari sampel yang berbeda dengan rumus sebagai berikut:
Uji t
Keterangan:
Md = mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal. Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md).
∑ x2d = jumlah kuadrat deviasi. n = subyek.
Uji t independen, t =
) 1 1 ( 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 n n n n S n S n X X dengan keterangan: 1
X : Nilai rata-rata skor tes akhir kelas atas 2
X : Nilai rata-rata skor tes akhir kelas bawah
S12 : Varians skor tes akhir kelas atas
S22 : Varians skor tes akhir kelas atas
n1 : Banyaknya data kelas atas
n2 : Banyaknya data kelas bawah
38
38
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hi : µ Ssp > µ SbP
Keterangan:
µ Ssp : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir). µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal).
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah menerima perlakuan.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah menerima perlakuan.
Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada taraf signifikasi 0.05.
51
51
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 75 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 47 dengan rata-rata 60,22, sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 78, dan nilai terendah 47 dengan rata-rata 60.40. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara bahasa Jerman yang sama dengan siswa kelas kontrol.
2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 81,25 dan nilai terendah sebesar 65,5 dengan rata-rata 74,41, sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 78, dan nilai terendah 50 dengan rata-rata 61,34. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara bahasa Jerman yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol.
3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai uji t independen sebesar 8,4. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel (8,40 > 1,997). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran berbicara bahasa
Jerman. B. Saran
52
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jerman, diperlukan suatu pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman. Oleh karena itu, model ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan berbicara bahasa Jerman.
2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya siswa dibiasakan untuk belajar secara kooperatif agar siswa belajar bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugasnya, baik secara individual maupun secara berkelompok.
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014) Belajar Bahasa Jerman. http://www.daadjkt.org/index. php?belajar-bahasa-jerman. [23 Maret 2014]
Arikunto, S. (2009) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Arsyad, M.G dan Mukti, U.S. (1987) Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Baulecke T.R. (2012) Methoden im Unterricht. Kronshagen: Druckhaus Leupelt GmbH & Co.KG, Handewitt.
Benndorf-Helbig, B., Clauβ-Flemming, R., Fischer, M., Koll, R., Reiske, H., Schill, M. (2006) Sprachen Lernen Europäisches Sprachenportfolio für
Erwachsene. Ismaning: Hueber Verlag.
Berkessel, H., Bernsen, D., Helfrich, W., Nieβ, O., dan Wilig, K. (2013) Heko – Umgang mit Heterogenität konkret am Gymnasium der Beitrag des Faches
Geschichte zum Umgang mit Heterogenität. Mainz: Die Regionalen
Fachberater Geschichte.
Daryanto. (2013) Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Dinsel dan Reimann. (2011) Tippen und Übungen: Fit fürs Goethe Zertifikat
Deutsch. Ismaning: Hueber Verlag
Hammoud, A dan Ratzki, A. (2009) Fremdsprache Deutsch Kooperatives Lernen. Donauwörth: Hueber Verlag. Skripsi Devianti, R.C. “Efektivitas metode kolaborasi dalam meningkatkan keterampilan menulis surat pribadi
berbahasa Jerman siswa SMA. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni, Universitas Pendidikan Indonesia”.
Green, K dan Green, N. (2005) Kooperatives Lernen im Klassenraum und im
Kollegium. Seeze-Veber: Kallmeyer.
Green, N. (2005) Kooperatives Lernen: Ein Baustein zur Entwicklung
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di: http://www.zfsl.nrw.de/Konzepte/allgemein/Workshop_Rahmenvorgabe /K rone/koop1.pdf [9 Maret 2014].
Haerudin, D. (2013) Model pembelajaran Diskusi Kelompok Bernomor (DKB)
dalam pembelajaran membaca pemahaman. Bahasa & Sastra Jurnal Kajian
Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 13 (1), hlm. 44-50.
Hasibuan, M.F. (2013) Paradigma Tugas Guru dalam Kurikulum 2013. Medan: Kementrian Agama.
Huneke, H. W. (2010) Deutsch als Fremdsprache: eine Einführung. Berlin: Erich Schmidt verlag GmbH.
Kemendikbud, (2014) Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia, www.dikti.go.id. [23 Maret 2014].
Kemdiknas. (2007) Permendiknas No 16 Tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Konrad, K dan Traub, S. (2005) Kooperatives Lernen: Theorie und Praxis. Baltmannsweiler: Schneider.
Leisen, J. (2001) Das Lehr-Lern-Modell ist’s. [Online]. Tersedia di: http://www.aufgabenkultur.de/seiten/0%20Aufgabenkultur%20im%20Lehr-Lern-Modell/1%20Das%20Lehr-Lern-Modell%20ists.pdf [Diakses 9 Maret2014].
Lie, A. (2008) Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Nuha, U. (2012) Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: DIVA Press
Pawlowski, J.M. (2001) Das Essener-Lern-Modell (ELM): Ein Vorgehensmodell
zur Entwicklung computerunterstützer Lernumgebungen. Disertasi, der
Fachbereich Wirtschaftswissenschaften, Universität Essen.
Adipura Eka Perdana, 2014
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Röster, D. (2012) Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: d B Metzle’sche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH.
Schatz, H. (2006) Fertigkeit Sprechen. München: Manuela Beisswenger, Mechthild Gerdes.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, CV.
Sumitra. (2011) Metode NHT dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.
Suprijono, A. (2013) Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.