• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN DI GRAND PASUNDAN CONVENTION HOTEL BANDUNG : Survey Terhadap Karyawan F & B Departement di GPCH Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN DI GRAND PASUNDAN CONVENTION HOTEL BANDUNG : Survey Terhadap Karyawan F & B Departement di GPCH Bandung."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN DI GRAND PASUNDAN CONVENTION HOTEL BANDUNG

( Survey Terhadap Karyawan F & B Departement di GPCH Bandung )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Industri Katering

Oleh :

Nita Septiana Sonjayani NIM. 1005756

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN DI GRAND

PASUNDAN CONVENTION HOTEL BANDUNG (Survey TerhadapKaryawan F & B di GPCH Bandung)

Oleh :

Nita SeptianaSonjayani 1005756

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Nita SeptianaSonjayani2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN GRAND PASUNDAN CONVENTION

HOTEL BANDUNG

(survey karyawan f & b department) Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Oce Ridwanudin SE, MM Sylvia Meilani S.Pd, MM

NIP. 19810407.201012.1.002

Mengetahui Ketua Progam Studi Manajemen Industri Katering

Agus Sudono, SE, MM NIP. 19820508 200812 1 002

Penanggung Jawab Yuridis

(4)

Nita Septiana Sonjayani, 2014

ABSTRAK

Nita Septiana Sonjayani (2010), “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan Grand Pasundan Convention Hotel Bandung (Karyawan F & B Departement)”. Pembimbing I : Oce Ridwanudin, SE.,MM. Pembimbing II : Sylvia Meilani, S.Pd.,MM.

Ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan dan lingkungan kerja yang ada merupakan sebagian faktor yang mengurangi loyalitas karyawan yang akan menurunkan kualitas hotel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan, lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan dan pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan terhadap loyalitas karyawan. Penelitian ini dilakukan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung dengan responden karyawan f & b department. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kompensasi (X1), dan lingkungan kerja (X2) merupakan variabel independent sedangkan loyalitas (Y) variabel dependent . Populasi yang ada sebanyak 110 karyawan dengan mengambil sampel sebanyak 53 karyawan. Teknik sampling yang digunakan ialah simple random. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Model analisa data yang digunakan adalah regresi berganda dan diperkuat menggunakan uji asumsi klasik dengan menggunakan bantuan software SPSS 18.0 for windows. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas sebsesar 0,137 dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas sebesar 0,795. Adapun saran yang dikemukakan dalam penelitian ini ialah agar hotel lebih memperhitungkan dan menyesuaikan kembali kompensasi yang diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan dan lebih memperbaiki lingkungan kerja baik secara fisik maupun non fisik sehingga loyalitas karyawan meningkat, pendapatan perusahaan pun meningkat.

(5)

Nita Septiana Sonjayani, 2014

ABSTRACT

Nita Septiana Sonjayani 1005756, “The Influence Of Compensation and Work Environment To Loyalty Of Employee At Grand Pasundan Convention Hotel Bandung (Employee F & B Departement)”. Guidance I : Oce Ridwanudin, SE.,MM. Gudiance II : Sylvia Meilani, S.Pd.,MM.

Employee dissatisfaction against the compensation awarded and the work environment there are some factors that reduce employee loyalty that will degrade the quality of hotel services. The purpose of this study was to obtain and analyze the findings of the effect of compensation on employee loyalty, employee loyalty to the work environment and the effect of compensation and working conditions simultaneously on employee loyalty. This research was conducted at the Grand Pasundan Convention Hotel Bandung with f & b department employees as respondents. In this study, the variable compensation (X1), and the work environment (X2) be the independent variable while loyalty (Y) be the dependent variable. The sampling technique used was simple random from a population of as many as 53 employees 110 employees. Research method used descriptive verification. Data collection techniques used are primary and secondary data. Model analysis of the data used is multiple linear regression and reinforced using classical assumption by using statistical software SPSS 18.0 for windows. The results showed that compensation data processing significantly affect the loyalty and work environment significantly influence loyalty. The suggestions put forward in this study is the need to make adjustments hotel back in terms of compensation adjusted to the time and work. Morning or afternoon briefing and gathering regularly to improve the effectiveness of communication both vertically and horizontally also improve the physical work environment in order to create work comfort.

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata sangatlah berpengaruh penting untuk mendorong kemajuan perekonomian global dan menjadi salah satu industri yang mengglobal. Sektor pariwisata juga merupakan sektor andalan pemerintah untuk menghasilkan devisa negara, oleh karena itu pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan kawasan wisata harus diperhatikan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait. Biasanya sektor pariwisata banyak menarik investor asing untuk menanamkan investasi yang dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Selain dapat menghasilkan devisa untuk negara, pariwisata juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa agar dikenal dunia Internasional.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau atau yang biasa disebut juga sebagai nusantara atau negara maritim, Indonesia menyadari pentingnya sektor pariwisata terhadap perekonomian negara dikarenakan pertumbuhan pariwisata Indonesia lebih besar dari pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di Indonesia mendapat dukungan yang sangat kuat dari pemerintah. Hal ini terlihat dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan ; Kontruksi pengertian wisata diberikan batasan sebagai : kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

(7)

ekonomi guna menyediakan lapangan pekerjaan, meningkakan pendapatan masyarakat dan perolehan devisa. Dengan demikian banyaknya wisatawan yang berkunjung dan besarnya dana yang dikeluarkan oleh wisatawan selama berada di Indonesia akan sangat menentukan besar kecilnya penerimaan devisa tersebut. Menurut arti kata pariwisata berasal dari bahasa sansakerta yang terdiri dari dua kata yaitu pari dan wisata. Kata pari berarti penuh, seluruh atau semua, sedangkan wisata berarti perjalanan. Kata pariwisata dapat diartikan perjalanan penuh mulai dari berangkat dari suatu tempat ke satu atau beberapa tempat lainnya dan singgah lalu kembali ke tempat semula. Dan istilah Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. (Dasar-dasar Pariwisata,2004: 3)

Dalam pariwisata kita mengenal istilah industri akomodasi. Industri akomodasi merupakan sarana pokok kepariwisataan. Oleh karenanya akomodasi tidak dapat dipisahkan dengan industri pariwisata karena keduanya saling membutuhkan, yaitu tanpa kegiatan kepariwisataan maka usaha akomodasi akan lumpuh. Namun perkembangan usaha kepariwisataan juga sangat di pengaruhi oleh tersedianya usaha akomodasi yang memadai, atau sebaliknya kepariwisataan tanpa sarana akomodasi merupakan suatu hal yang tidak mungkin. Karenanya akomodasi merupakan sarana pokok kepariwisataan (Main Tourism Suprastructure).

(8)

hotel, motel, losmen, inn, apartement dan mess. Dalam skripsi ini penulis hanya akan membahas mengenai hotel saja.

Kata hotel mulai digunakan sejak abad ke 18 di London (Inggris), sebagai hotel Garni yaitu sebuah rumah besar yang dilengkapi dengan sarana tempat menginap / tinggal untuk penyewa secara harian, mingguan atau bulanan. Kata hotel sendiri merupakan perkembangan dari bahasa Perancis yaitu Hostel, yang diambil dari bahasa latin Hospes dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum pada tahun 1797. Sebelum istilah hotel digunakan di Inggris, rumah-rumah penginapan bagi orang yang berpergian jauh disebut Inn.

Hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial dan professional, disediakan bagi setiap orang untuk mendapatkan pelayanan penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya (SK. Menteri perhubungan No.PM.10/Pw.301/Phb.77). Di dalam hotel pengunjung diberikan beberapa fasilitas diantaranya restoran, swimming pool, pusat kebugaran dan sebagainya.

Industri hotel merupakan usaha yang paling mendominasi di bidang pariwisata khususnya di Kota Bandung sebagai sarana penting yang dibutuhkan oleh wisatawan. Semakin berkembangnya industri hotel ini maka timbul persaingan antara hotel satu dengan hotel lainnya untuk menarik tamu atau wisatawan untuk menginap. Berikut ini adalah data mengenai jumlah hotel di kota Bandung yaitu sebagai berikut :

TABEL 1.1

JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG TAHUN 2009 – 2013

TAHUN HOTEL BERBINTANG TOTAL

1 2 3 4 5

2009 10 15 26 15 6 73

2010 7 16 28 19 6 77

2011 9 18 28 22 7 84

(9)

Sumber : BPS dan DISBUDPAR Kota Bandung, 2013

Apabila dilihat dari Tabel 1.1 diatas bahwa industri hotel di Kota Bandung setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan ini merupakan salah satu bukti bahwa usaha pariwisata sedang berkembang di bidang akomodasi khususnya industri hotel. Di Bandung Jawa Barat terdapat banyak hotel, hotel bintang empat merupakan salah satu tingkat golongan yang banyak di lihat oleh wisatawan. Adapun beberapa data hotel bintang 4 di Kota Bandung, yaitu :

TABEL 1.2

HOTEL BINTANG EMPAT DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT

No Nama Hotel No Nama Hotel

1 Ardjuna Boutique Hotel 13 Grand Panghegar Hotel 2 Amarossa Hotel 14 Grand Setiabudhi Hotel 3 Aston Braga Hotel 15 Holiday Inn Hotel

4 Aston Primera 16 Horison Hotel

5 Aston Tropicana 17 Jayakarta Hotel

6 Carcadine 18 Novotel Hotel

7 Arion Swiss Belhotel 19 Savoy Homan Hotel 8 Galeri Ciumbuleuit Hotel and

Apartement

20 Sensa Hotel

9 Garden Permata Hotel 21 Gino Feruci Braga Hotel 10 Golden Flower Hotel 22 Gino Feruci Kebonjati Hotel 11 Grand Pasundan Convention

Hotel

23 Harris Hotel

12 Grand Seriti Hotel 24 The papandayan Hotel

Sumber : Pengolahan Data Grand Pasundan Convention Hotel Bandung, 2014

Tabel di atas merupakan beberapa hotel berbintang empat di Kota Bandung, yang salah satu nya merupakan Grand Pasundan Convention Hotel Bandung yang akan penulis bahas dalam karya ilmiah ini. Grand Pasundan Convention Hotel merupakan hotel berbintang 4 yang terletak di JL. Peta No.147-149 (Lingkar Selatan). Hotel yang memiliki nama Pasundan ini memang ingin menunjukkan nuansa Sunda dengan musik-musik Sunda yang menghiasi hotel ini

(10)

dan di sertai budaya adat Sunda. Tidak hanya itu saja, hotel ini memiliki dan menawarkan berbagai fasilitas yang cukup lengkap dan nyaman.

Bahasan yang akan dibahas adalah mengenai loyalitas sumber daya manusia, khususnya karyawan F & B di Grand Pasundan Convention Hotel. Setiap perusahan atau perkantoran pasti memiliki Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan maupun kepegawaian. Karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Adapun yang dimaksud Sumber Daya Manusia (SDM) adalah seseorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi. (Manajemen Sumber Daya Manusia, 2007 : 6). SDM di Grand Pasundan Convention Hotel dibagi dalam beberapa departemen diantaranya, FO, EHK, F&B, DOS, FC. Dan penulis hanya akan membahas mengenai departemen

F & B saja.

Food and Baverage Departement terdiri dari Production Departement

(11)

Saat ini perusahaan dihadapkan pada permasalahan penurunan loyalitas karyawan yang menyebabkan kinerja perusahaan juga ikut terpengaruh. Penurunan loyalittas karyawan ditunjukan dengan bukti data sebagai berikut :

TABEL 1.3

Data Turn Over (Keluar-Masuk) Karyawan Food & Beverage Grand Pasundan Convention Hotel Bandung Periode 2011- 2013

Bulan 2011 2012 2013

Out In Jumlah

Pegawai

Out In Jumlah

Pegawai

Out In Jumlah

Pegawai

Januari - - 108 - - 104 - - 100

Februari - - 108 - 1 105 2 - 98

Maret 2 - 106 2 - 103 1 - 97

April 1 - 105 - - 103 2 - 95

Mei - - 105 - - 103 - - 95

Juni 1 - 104 2 - 101 2 - 93

Juli 1 - 103 - - 101 1 - 92

Agustus - 1 104 - 2 103 - - 92

September - 1 105 3 - 100 - 4 96

Oktober - - 105 - - 100 - 1 97

November 2 - 103 - 1 101 - - 97

Desember - 1 104 1 - 100 1 - 98

Total 7 3 - 8 4 - 9 5 -

Rata-rata pegawai

per-bulan

0,5 0,25 - 0,6 0,3 - 0,75 0,4 -

Sumber : Data diolah Desember 2013

(12)

Tercapainya suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kualitas kerja sumber daya manusianya serta didukung dengan faktor produksi yang lainnya. Menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam perusahaan maka perlu ditingkatkan kembali efisiensi, kualitas dan produktivitasnya. Karena itu perlu ditingkatkan suasana kerja yang membangkitkan peran aktif dan kondisi kerja yang dapat mendorong untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan bekerja secara optimal. Sehingga karyawan memiliki loyalitas yang tinggi untuk hotel.

Pengertian loyalitas berasal dari bahasa inggris ‘loyal’ yang artinya setia. Dan kesetiaan adalah kualitas yang menyebabkan kita tidak menginginkan dukungan dan pembelaan kita pada sesuatu. Loyalitas lebih banyak bersifat emosional, loyalitas adalah kualitas perasaan dan perasaan tidak selalu membutuhkan penjelasan rasional. Loyalitas karyawan sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan karena merupakan sikap mental karyawan yang ditunjukan oleh sikap setia terhadap perusahaan walaupun perusahaan dalam keadaan baik atau buruk (Ardana dkk, 2011:136).

Loyalitas karyawan merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Loyalitas karyawan itupun harus diimbangi dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan kinerja karyawan dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman yang menciptakan kenyamanan. Karena tanpa adanya kesesuaian kinerja yang dicapai dengan kompensasi yang didapat maka akan sulit terwujud tujuan yang akan dicapai. Kompensasi merupakan wujud timbal balik atas loyalitas karyawan yang dapat memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

(13)

pada penelitian ini penulis hanya memilih faktor kompensasi dan lingkungan kerja.

Menurut (bernadin,2007) kompensasi sebagai konsep yang mengacu pada semua bentuk keuntungan financial dan manfaat nyata bahwa karyawan menerima keuntungan itu sebagai bagian dari hubungan kerja. Kompensasi seperti itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu uang tunai yang merupakan gaji langsung yang diberikan perusahaan atau atasan untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Selain uang tunai kompensasi juga bisa berbentuk program kesejahteraan karyawan seperti tunjangan dan promosi jabatan. Kompensasi uang tunai memiliki dua unsur yang meliputi gaji pokok dan gaji kontingen. Gaji pokok merupakan uang gaji yang dihitung dengan upah perjam, mingguan atau bulanan ditambah uang lembur, shift diferensial, dan tunjangan seragam, sedangkan gaji kontingen merupakan tunjangan kinerja seperti peningkatan prestasi, upah insentif bonus dan pembagian keuntungan.

Selain kompensasi yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kerja faktor lingkungan kerja juga berpengaruh penting dalam pelaksanaan kerja. Menurut jurnal Stewart (2009), lingkungan kerja adalah serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para karyawan yang bekerja didalam lingkungan tersebut. meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi, namun lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap karyawan yang melaksanakan proses produksi. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat menciptakan ketidaknyamanan bagi karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya sehingga para karyawan tidak bekerja secara efektif dan efesien.

Ditempat kerja terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja seperti : faktor fisik, faktor non fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor psikologis. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kerja.

(14)

yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup maupun musik yang merdu ), serta lingkungan non fisik ( suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan, hubungan antar karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah ). Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga karyawan memiliki semangat bekerja dan meningkatkan kinerja karyawan.

Faktor lingkungan kerja dan kompensasi berdampak besar terhadap loyalitas seorang karyawan. Kompensasi yang seimbang dengan apa yang karyawan kerjakan dapat membuat karyawan menjadi loyal terhadap perusahaan dimana karyawan itu bekerja, selain kompensasi faktor lingkungan kerja juga berpengaruh besar terhadap loyalitas dari seorang karyawan. Apabila lingkungan kerja terasa aman dan nyaman maka karyawan akan senantiasa memberikan loyalitasnya terhadap perusahaan tersebut.

Menurut data Grand Pasundan Convention Hotel ini memiliki banyak karyawan dan mengalami penurunan jumlah karyawan karena alasan resign atau pemberhentian sepihak dari karyawan tersebut. Salah satu indikasi rendahnya kinerja karyawan GPCH yaitu selama 3 tahun terakhir tingkat kedisiplinan karyawan semakin berkurang dan flukuatif. Dan ini merupakan alasan penulis untuk melakukan penelitian di Grand Pasundan Convention Hotel.

Untuk mencapai keadaan yang diinginkan maka perusahaan mengganggap pemberian kompensasi merupakan hal penting yang seharusnya dilakukan perusahaan. Pemberian kompensasi dilihat atau diberikan berdasarkan jabatan, pendidikan, masa kerja karyawan sebagai wujud timbal balik. Kompensasi yang diberikan berupa gaji selain itu ada kompensasi diluar gaji (salary) yaitu:

1. Uang penghargaan / Reward diberikan untuk karyawan atau pegawai berprestasi berupa uang tunai dan voucher menginap di GPCH.

(15)

3. Donasi kematian diberikan untuk yang bersangkutan, orangtua dan anak berupa uang.

4. Donasi untuk kelahiran dan pernikahan berupa uang.

5. Uang Sport activity untuk kegiatan olahraga pegawai atau karyawan dibiayai oleh perusahaan atau hotel.

6. Pelatihan internal atau external untuk karyawan dibiayai oleh perusahaan atau hotel.

7. Bonus atau THR hari raya untuk staff karyawan.

8. Promosi jabatan atau naik jabatan, dipilih langsung oleh departemen head masing-masing dinilai dari evaluasi kinerja karyawan.

Selain mendapatkan kompensasi karyawan juga akan mendapatkan panisment atau sanksi apabila melakukan pelanggaran atau kesalahan. Sanksi

yang diterima yaitu :

1. Apabila terlambat atau tidak masuk kerja dikenakan sanksi pemotongan uang service tergantung besaran service yang diterima karyawan.

2. Apabila mendapat SP1 dikenakan sanksi pemotongan uang service sebesar 20%.

3. Apabila mendapat SP2 dikenakan sanksi pemotongan uang service sebesar 40%.

4. Apabila mendapat SP3 dikenakan sanksi pemotongan uang service sebesar 60

Selain faktor dari kompensasi, faktor lingkungan kerja pun menjadi alasan untuk membuat karyawan loyal terhadap hotel. Cara yang dilakukan yaitu :

1. Memberi kenyamanan di tempat makan karyawan EDR

2. Memberi kenyamanan dan keamanan di LOKER (tempat penyimpanan barang karyawan)

3. Adanya tempat beribadah (Mushola)

(16)

5. Adanya klinik

6. Memberi kenyamanan dan keamanan di tempat bekerja 7. Adanya hubungan baik antar department dan antar karyawan

Cara – cara yang diberikan oleh hotel belum disambut baik oleh karyawan, sehingga masih banyak karyawan yang resign atau keluar dari hotel, selain masalah resign penurunan kerja karyawan pun ditunjukan dengan adanya pekerja yang datang tidak tepat waktu, sehingga kinerja operasional perusahaan juga semakin menurun. Sebelum hal ini banyak merugikan perusahaan atau hotel terkait maka kompensasi yang diberikan pada karyawan harus sesuai dengan loyalitas karyawan tersebut sehingga kepuasan kinerja karyawan akan meningkat. Selain kompensasi lingkungan kerja pun berpengaruh besar terhadap loyalitas karyawan, semakin lingkungan kerja terasa aman dan nyaman baik dari segi lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik akan membuat karyawan lebih loyal terhadap perusahaan atau hotel.

Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti mencoba mengindentifikasi, mendeskripsikan serta menganalisis permasalahan tersebut dengan mengemukakan dalam bentuk karya tulis yang berjudul “PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS

KARYAWAN DI GRAND PASUNDAN CONVENTION HOTEL

BANDUNG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

(17)

2. Bagaimana gambaran lingkungan kerja di Grand Pasundan Convention Hotel ?

3. Bagaimana gambaran loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel ?

4. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Bandung ?

5. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung ?

6. Seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Gambaran kompensasi di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung. 2. Gambaran lingkungan kerja di Grand Pasundan Convention Hotel

Bandung.

3. Gambaran loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung.

4. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung.

5. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung.

(18)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berkenaan dengan manfaat dari hasil penelitian. Ada tiga kegunaan yaitu :

1. Secara teoritis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Untuk memberikan sumbangsih pemikiran atau menambah informasi bagi karyawan dan perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia.

(19)

Nita Septiana Sonjayani, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja dalam meningkatkan loyalitas karyawan F&B department di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung ini. Menurut Sugiyono (2008:59), Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebabberubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah kompensasi dengan elemnnya yaitu uang tunai dan tunjangan kesejahteraan. Lingkungan kerja dengan elemennya yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik. Dan yang menjadi variabel dependent (terikat) dalam penelitian ini yaitu loyalitas karyawan yang terdiri dari kompensasi dan lingkungan kerja.

(20)

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah akomodasi yang berupa Hotel yang berada di Kota Bandung yaitu Grand Pasundan Convention Hotel Bandung. Responden dari penelitian ini ialah Sumber Daya Manusia atau Karyawan Hotel.

3.2 Metode Penelitian

Setiap melakukan penelitian terlebih dahulu harus menentukan jenis penelitian dan metode penelitian yang akan digunakan sehingga tujuan dari penelitian ini dapat dicapai. Berdasarkan penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) dan penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,2006:72).

Penelitian deskriptif ini mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai kompensasi, lingkungan kerja dalam meningkatkan loyalitas karyawan. Yang terdiri dari : uang tunai, tunjangan kesejahteraan, lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non-fisik.

(21)

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai rencana yang telah ditetapkan, untuk memperoleh hasil yang tepat harus menggunakan metode penelitian. Travers Travens dalam Husein Umar (2007:21) menjelaskan bahwa “penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lain”. Berdasarkan pada variable-variabel yang diteliti maka penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Menurut Ker Linger dalam Sugiyono (2008:85) bahwa

Metode survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis.

Pada penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.3 Definisi Operasional Variabel

(22)

Untuk lebih jelasnya operasionalisasi masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

No. Variable Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitik

Skala Pengukuran 1 Kompensasi (X1) Veithzal Rivai

(2011:741). “Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan “.

1. Financial - Langsung a. Pembayaran pokok b. Pembayaran prestasi c. Pembayaran intensif -Tidak Langsung

a. Proteksi

b. Komisi luar jam

c. Fasilitas

2. Non financial - Karena karier a. Pengakuan Karya Gaji Karyawan terbaik Bonus Kesehatan Lembur Hari besar Olahraga Kesehatan Penilaian hasil kerja Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

(23)

Sumber : Data di olah Agustus 2014

3.4 Populasi dan Sampel

(X2) (2009:26),

lingkungan kerja adalah “Keseluruhan alat pekakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitar di mana ia bekerja, metode kerjanya baik perorangan maupun kelompok” kerja

2. Kondisi non-fisik kerja Keamanan Hubungan kerja antar rekan kerja Hubungan kerja dengan atasan atau bawahan Ordinal Ordinal Ordinal

(24)

3.4.1 Populasi

Pengumpulan dan analisis data yang dilakukan, langkah pertama yang sangat penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2010:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:108) mengemukakan bahwa: ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Suharsimi Arikunto (2009:62) menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dari jumlah populasi yang ada, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% dari jumlah populasi. Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang akan diteliti adalah karyawan F&B di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung yang berjumlah 110 orang.

3.4.2 Sampel

(25)

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Suharsini Arikunto (2007:109), yang dimaksud dengan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Berdasarkan pengertian sampel di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian., yaitu karyawan F&B di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung. Terdapat dua tipe sampling yaitu pengambilan sampel dengan peluang (probability sampling) dan non probability sampling.

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel., peneliti menggunakan teknik sampling berupa probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk memperoleh sampel yang mewakili dari populasi, maka setiap subyek dari populasi diharapkan memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin (Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2010: 137 dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = Ukuran Sampel. N = Ukuran Populasi.

(26)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung jumlah populasi (N), yaitu sebagai berikut:

Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti yakni sebanyak 53 sampel, maka dalam penelitian ini ukuran sampelnya adalah 53 responden dari karyawan F&B di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung.

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Ulber Silalahi (2009:280), “data merupakan hasil pengamatan dan pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang karakteristik dari suatu gejala tertentu”. Secara umum terdapat beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, , kuesioner, serta studi pustaka. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan)

(27)

- Partisipasi : Menanyakan secara langsung pada objek atau subjek terkait

- Non Partisipasi : Memperhatikan dan meneliti sendiri objek atau subjek terkait

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu dari alat pengumpulan data, yang menggali dengan pertanyaan baik dengan paduan wawancara maupun kuisioner. Alat ini dipergunakan untuk memperoleh jwaban tentang apa saja hal-hal yang akan diketahui sehubungan dengan suatu hal, bagaimana yang disarankan, tentang pengalaman, apa yang diingat, pilihan sikap, hal-hal yang menjadi dasar atau alasan dan lain sebagainya. Wawancara merupakan teknik yang paling utama untuk mendapatkan informasi sebanyak dan seakurat mungkin. Metode ini dibagi dua bagian, yaitu :

- Terstuktur : menanyakan secara langsung dan memiliki point-point secara berurutan.

- Tidak terstuktur : menanyakan secara langsung dan tidak memiliki point-point secara berurutan (acak).

3. Kuisioner

Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik. Kuisioner dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert dengan pemberian bobot sebagai berikut :

Sangat setuju/Baik (SS/SB) = 5

Baik/Setuju (B/S) = 4

(28)

Kurang Setuju/Baik (KS/KB) = 2 Tidak Setuju/Baikn (TS/TB) = 1

Skala likert Suatu Skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuisioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunanya.

Metode angket ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

- Tertutup : Sudah menyediakan jawaban atau option (pilihan)

- Terbuka : jawaban bebas dari responden - Kombinasi tertutup dan terbuka : mencampurkan atau

menggabungkan kedua aspek diatas.

4. Studi Pustaka (Library Research)

Studi Pustaka yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan, literature dan juga buku-bukuyang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

Data secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder. Menurut Ulber Silalahi (2009:289 dan 291) : Data primer adalah suatu objek atau dokumen original-material mentah dari perilaku yang disebut „ first-hand information’. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.

TABEL 3.2

(29)

No Jenis Data Kategori Data Sumber Data 1 Data turn over karyawan Primer Grand Pasundan

Convention Hotel Bandung

2 Data jumlah hotel di kota Bandung

Sekunder BPS dan DISBUDPAR Kota Bandung, 2013 3 Data hotel bintang 4 di Kota

Bnadung

Primer Grand Pasundan

Convention Hotel Bandung

4 Gambaran mengenai kompensasi karyawan

Primer Grand Pasundan Convention Hotel Bandung

4 Gambaran mengenai kompensasi karyawan

Primer Grand Pasundan Convention Hotel Bandung

5 Gambarang mengenai lingkungan kerja karyawan

Primer Grand Pasundan

Convention Hotel Bandung

6 Gambaran mengenai loyalitas karyawan

Primer Grand Pasundan

Convention Hotel Bandung

Sumber : Data Primer dan Data Sekunder, Diolah Kembali

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dari analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2009:207).

3.6.1 Hasil Uji Validitas

(30)

persyaratan dalam pengujian hasil yang diteliti, yaitu valid dan reliable. Menurut Sugiyono (2010:121), “instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur itu valid)”. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar. Dalam uji validitas digunakan metode koefisien korelasi product moment dengan rumus :

r =

2 2

2 2

( ) )

(

Y Y

N X

X n

Y X

XY n

(Sugiyono, 2008:231)

r = Indeks korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikolerasi.

Keterangan:

r = koefisien validitas item yang dicari n = jumlah sampel atau banyaknya responden X = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ΣX = jumlah skor dalam distribusi X yang bersifat ordinal ΣY = jumlah skor dalam distribusi Y yang bersifat ordinal ΣX² = kuadrat faktor variabel X

ΣY² = kuadrat faktor variabel

(31)
[image:31.595.135.517.169.611.2]

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Instrumen

No Variabel Nilai

rhitung

Tk.

signifikasi Signifikasi Ket. 1

Kompensasi

0,793 0,000

0,05

Valid

2 0,588 0,021 Valid

3 0,545 0,035 Valid

4 0,795 0,000 Valid

5 0,734 0,002 Valid

6 0,844 0,000 Valid

7 0,566 0,028 Valid

8 0,737 0,002 Valid

9 0,854 0,000 Valid

10 0,629 0,012 Valid

11 0,720 0,002 Valid

12 0,721 0,002 Valid

13 0,687 0,005 Valid

14 0,687 0,005 Valid

15 0,725 0,002 Valid

16 0,847 0,002 Valid

17 0,718 0,003 Valid

18

Lingkungan Kerja

0,742 0,002

0,05

Valid

19 0,729 0,002 Valid

20 0,614 0,015 Valid

21 0,707 0,003 Valid

22 0,860 0,000 Valid

23

Loyalitas

0,892 0,000

0,05

Valid

24 0,798 0,000 Valid

25 0,835 0,000 Valid

26 0,846 0,000 Valid

27 0,735 0,002 Valid

28 0,545 0,036 Valid

Sumber : Pengolahan Data Agustus 2014

(32)

3.6.2 Hasil Uji Realibilitas

Menurut Sugiyono (2010:268):

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.

Berdasarkan skala pengukuran dari item pertanyaan maka teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas dengan rumus Cronbanch Alpha,yaitu:

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi Arikunto, 2008:171)

dimana : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2

t = varians total

2

b = jumlah varians butir tiap pertanyaan

(33)

(Husein Umar, 2002:127)

dimana :

n = jumlah sampel

σ = nilai varians

x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 53 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (53-2=51) dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 18.0, diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini dikarenakan masing – masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai 0,700.

[image:33.595.117.510.564.661.2]

Setelah diperoleh hasil rhitung, selanjutnya untuk dapat diputuskaninstrument tersebut reliable atau tidak, maka hasil tersebut di bandingkan dengan rtabel dengan taraf kesalahan 5%. Maka dapat disimpulkan instrument tersebut reliable dan dapat digunakan untuk penelitian., perhitungan reliabilitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18 for windows. Hasil pengujian reliabilitas kuisioner dengan sampel 15 responden di tunjukan pada tabel 3.6, yaitu :

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel Cr Keterangan

1 Kompensasi (X1) 0,942

0,700

Reliabel

2 Lingkungan Kerja (X2) 0,788 Reliabel

3 Loyalitas (Y) 0,904 Reliabel

Sumber : Pengolahan Data Agustus 2014

(34)

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada lima uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji linearitas. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bisa dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi :

a) Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2007 :110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut :

“Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.”

Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atau sampel Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya.

a. Manurut Singgih Santoso (2007, p154), menjelaskan output test of normality .

(35)

Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas (Santoso : 2009).

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (Sumodiningrat,2009).

Pengambilan keputusan bisa dilihat dari nilai signifikasi, seperti berikut ini :

- Jika nilai signifikan lebih dari taraf signifikan sebesar 0,05, maka data dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskadastisitas)

- Jika nilai signifikan kurang dari taraf signifikan sebesar 0,05, maka data dalam penelitian ini terjadi heteroskedastisitas.

c) Uji Multikolinearitas

(36)

regresi antar variabel bebas tidak saling berkolerasi (Hair et al ; Duwi Priyanto 2009).

Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu sebagai berikut:

VIF =

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF

dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. (Hair et al, 1995; Santoso, 2009)

d) Uji Autokorelasi

Autokorelasi umumnya terjadi pada data time series. Hal ini karena observasi-observasi pada data time series mengikuti urutan alamiah antarwaktu sehingga observasi-observasi secara berturut-turut mengandung interkorelasi, khususnya jika rentang waktu diantara observasi yang berurutan adalah rentang waktu yang pendek, seperti hari, minggi atau bulan. Uji asumsi autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Gujarati :2012).

(37)

e) Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan linear antara variabel X dan Y.

Keputusan dapat diambil dengan cara melihat nilai signifikan seperti dibawah ini :

- Jika nilai signifikan lebih besar dari taraf signifikan sebesar 0,05, maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel X dan Y.

- Jika nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan sebesar 0,05, maka tidak terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel X dan Y (Sugiyono,2008).

3.6.4 Analisis Regresi Berganda

Regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi / di rubah-rubah atau dinaik turunkan (Sugiyono, 2010:260). Untuk mengetahu seberapa besar pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalittas karyawan, maka penulis menggunakan analisis regresi ganda.

Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunkan variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengen meningkatkan variabel independen dan sebaliknya, Sugiyono (2007:204).

(38)

TABEL 3.5

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Sumber: Suhasimi Arikunto (2012: 245)

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dinalisis adalah variabel independen yaitu Kompensasi(X1) dan lingkungan kerja (X2), sedangkan variabel dependen adalah Loyalitas karyawan (Y). untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia. Berdasarkan data itu peneliti harus menemukan persamaan regresi linear sederhana melalui perhitungan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Subjek / nilai dalam variabel dependen yang diprediksi a = Nilai Y bila X = 0 (harga kosntan)

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Bila b = (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah

(39)

Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam analisis regresi adalag sebagai berikut:

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien. 2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan

(Sugiyono, 2007:206)

Nilai a dan b pada persamaan regresi linear dapat dihitung dengan rumus:

Atau: Y = a + b1X1 + b2X2

Besarnya kontribusi dari X terhadap naik turunnya Y dihitung

dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi (r2), dimana:

Untuk mengetahui sumbangan sebuah variabek bebas terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus:

KD = r2 x 100%

Keterangan:

(40)

R = Koefisien Korelasi

Penelitian ini menggunakan data ordinal, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi dua interval dengan menggunakan Metodh Successive Interval. Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependepen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

Untuk menguji keberanian koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent).

Rumus tstudent yaitu:

Sumber: Ridwan (2006:137) Keterangan:

t = Distribusi student

r = Koefisien korelasi product moment n = Banyaknya data

Kriteria penerimaan atau penolakan sub hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Ho : p=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompensasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap loyalitas karyawan (Y).

2

(41)

Ho : p>0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompensasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap loyalitas karyawan (Y).

3.6.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh dari kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan

Ha : Terdapat pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan

3.6.5.1 Pengujian Model Fit Uji F

Uji F digunakan untuk pengujian signifikasi terhadap koefisien korelasi ganda (Sugiyono, 2010 :234). Uji F merupakan pengujian signifikasi secara simultan atau bersama-sama untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu kompensasi (X1) dan Lingkungan kerja (X2) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas karyawan (Y), rumusnya adalah sebagai berikut :

(Sugiyono, 2010:235)

Keterangan : F = nilai F

(42)

Selanjutnya nilai f hitung kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

3.6.5.2 Pengujian Hipotesis secara parsial Uji t

Uji t digunakan untuk pengujian signifikasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2010:230). Uji t merupakan pengujian secara parsial untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan dan pengaruh lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan., rumusnya adalah sebagaiberikut:

(Sugiyono, 2010 :230) Keterangan :

t = nitai t

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel

selanjutnya t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

(43)

Nita Septiana Sonjayani, 2014

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka yang diambil berupa uraian teori-teori, hasil penyebaran kuisioner, serta perhitungan korelasi dan regresi linear berganda yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan mengenai kompensasi di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung yang terdiri dari sub variabel yang terdiri dari pembayaran pokok, pembayaran prestasi, pembayaran intensif, proteksi, komisi luar jam, fasilitas dan pengakuan karya. Sub variabel pembayaran pokok mendapatkan hasil tanggapan tertinggi yang berarti bahwa karyawan merasa bahwa pembayaran pokok yang diberikan sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan dan pembayaran yang diberikan hotel selalu tepat waktu. Sedangkan hasil nilai terendah ialah sub variabel komisi luar jamyang berarti bahwa pembayaran yang diterima dari komisi luar jam seperti uang lembur belum sesuai dengan apa yang karyawan kerjakan dan belum sesuai dengan standar yang ada.

(44)

yang diharapkan. Sedangkan sub variabel fisik mendapatkan hasil tanggapan rendah yang berarti bahwa tempat kerja karyawan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, dilihat dari suhu udara, dan keamanan kerja di tempat bekerja.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung yang terdiri dari sub variabel gaya kepemimpinan dan jenis pekerjaan. Sub variabel jenis pekerjaan mendapatkan hasil tanggapan tertinggi yang artinya bahwa karyawan menyenangi atau menyukai pekerjaan yang mereka kerjakan dan pekerjaan yang mereka kerjakan sesuai dengan job desk yang seharusnya karyawan kerjakan. Sedangkan sub variabel gaya kepemimpinan mendapatkan tanggapan rendah yang artinya bahwa pemimpin belum dinilai baik oleh karyawan, kurangnya pendekatan dan komunikasi dengan bawahan.

4. Berdasarkan tanggapan karyawan yang bekerja di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap loyalitas.

5. Berdasarkan tanggapan karyawan Grand Pasundan Convention Hotel Bandung menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan kerja terhadap loyalitas.

6. Kompensasi dan lingkungan kerja bersama-sama atau secara simultan mempengaruhi loyalitas karyawan. Semakin rendahnya kompensasi yang diterima karyawan dan semakin buruk nya lingkungan kerja di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung maka akan menurun tingkat loyalitas karyawan di hotel ini.

5.2 Saran

(45)

memberikan manfaat dan masukan bagi Grand Pasundan Convention Hotel Bandung dalam hal memberikan kompensasi kepada karyawan dan pemeliharaan lingkungan kerja serta meningkatkan loyalitas karyawan , yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan gambaran responden mengenai kompensasi, terlihat bahwa responden menyatakan kompensasi yang diberikan oleh Grand Pasundan Convention Hotel Bandung kurang sesuai sehingga menimbulkan kekurangpuasan dari karyawan, dengan demikian pihak hotel harus memperhitungkan kompensasi untuk menyejahterahkan karyawan dengan memberikan gaji dan uang service, termasuk pemberian asuransi kesehatan, kesesuaian cuti sakit dengan pemotongan gaji, uang lembur, pemberian penghargaan terhadap kinerja karyawan termasuk penilaian serta penghargaan hasil karya dan fasilitas yang mendukung untuk karyawan bekerja yang diberikan sesuai agar karyawan meningkatkan loyalitasnya terhadap hotel ini. Sub variabel komisi luar jam memiliki penilaian paling rendah. Dalam hal ini Grand Pasundan Convention Hotel Bandung perlu melakukan perhitungan kembali atau penyesuaian pemberian uang lembur dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(46)

bawahan kurang tercipta secara harmonis. Seharusnya atasan menciptakan gaya kepemimpinan yang lebih dekat dengan karyawan sehingga komunikasi dapat terjalin secara harmonis dengan cara melakukan meeting pagi setiap hari nya atau mengadakan gathering setiap enam bulan sekali dan melakukan cara yang lainnya.

4. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara ketiga variabel. Mempertahankan loyalitas karyawan harus tetap menjaga dan lebih meningkatkan kembali faktor kompensasi dan lingkungan kerja di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung.

5. Berdasarkan hasil tanggapan reponden mengenai penelitian ini dapat dilihat bahwa hotel harus lebih memperhatikan karyawan baik dari segi kompensasi yang diterima karyawan dan lingkungan kerja yang karyawan dapatkan. Penelitian selanjutnya bisa menggunakan teori-teori dari ahli lain untuk meneliti dan mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap loyalitas untuk mendapatkan hasil yang berbeda dan hasil yang lebih baik dari penelitian ini.

(47)

Nita Septiana Sonjayani, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama

--- (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Darmardji. (2006). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta : Pradya Paramita Dessler, Gary.(2006) . Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid

II. Jakarta : PT Indeks

Handoko, T Hani, (2007), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

Hasibuan, Malayu (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Idrus Muhammad.(2009). Metode Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif Kuantitatif Edisi Kedua. Yogjakarta : Erlangga

L.Mathis, Robert dan Jonh H. Jackson (2006). Human Resources Manajement, Jakarta ; Salemba Empat

Marsum, WA.(2005). Restoran dan Segala Permasalahannya . Yogjakarta : Andi Off Set

Mathis, Robert L dan Jackson, John H. (2006) Human Resource Management. Jakarta : Salemba.

Nazir.(2005). Metode Penelitian.Bogor : Ghalia Indonesia

Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Pendit, Nyoman S. (2007). Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : Pradya Paramita

(48)

Rahman, Arief .(2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran . Yogjakarta : Graha Ilmu

Riduwan dan Sunarto. (2010). Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta Riduwan . (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Rita, Andini. (2006). Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention, Semarang : UNDIP

Rivai Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktek. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Sastradipoera, Komarudin . (2007) . Manajemen Sumber Daya Manusia . Bandung : Kappa Sigma

Sedarmayanti. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Reflika Aditama.

Siagian, Sondang P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara

Sihite, Richard.(2000). Hotel Management (Pengelolaan Hotel), Surabaya: SIC Sugiyono (2010), Statistika Untuk Penelitian. Bandung ; Alfabeta

--- (2007), Statistika Untuk Penelitian, Bandung ; Alfabeta

---(2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung ; Alfabeta

Suwanto dan Priansa. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Wibowo . (2008). Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Yoeti, O.A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Bandung Yuniarsih Tjutju dan Suwanto. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

(49)

Website/Internet :

Aleut, Komunitas (2011). Artikel Perjalanan Bandung Vacantie. [online].

Tersedia :

http://.aleut.multiply.com/journal/item/16/artikel_perjalanan_Bandoeng_Vacantie. Loyalitas dalam Kerja (Internet) tersedia :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/loyalitas-dalam-kerja/

(01 Januari 2012)

Pengertian Pariwisata (Internet) tersedia :

http://phrijateng.com/pdf/UU-TentangKepariwisataannet1.pdf

(22 Mei 2011)

Pengertian Kemampuan Kerja (Internet) tersedia :

http://psychologymania.com/2013/01/pengertian-kemampuan-kerja.html/pusatinformasipsikologi

Gambar

TABEL 1.1  JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG
TABEL 1.2  HOTEL BINTANG EMPAT DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
TABEL 1.3  Data Turn Over (Keluar-Masuk) Karyawan Food & Beverage  Grand
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
+3

Referensi

Dokumen terkait

700401 Penyempurnaan pelaksanaan pemantauan oleh atasan terhadap penggunaan sumber daya dan tata kerja untuk menghasilkan keluaran dalam rangka meningkatkan efektivitas

Bahkan bahasa asing yang sangat popular dan menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris, hanya menjadi muatan lokal di sekolah dan siswa hanya fokus pada

 (2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai

x Siswa melakukan Proses Generalisasi Kreatif Berbasis Perbedaan Nilai Budaya dengan berdiskusi tentang nilai-nilai budaya luhur dalam konteks keragaman budaya yang

[r]

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa jika kadar hardener yang ditambahkan kurang dari 10% akan terdapat masalah cat memudar dan tergores, sedangkan jika kadar hardener

translasi : translasi merupakan suatu transformasi yang memerlukan besar dan arah translasi trigonometri : cabang ilmu matematika yang berhubungan dengan besar sudut dan.

Lampiran Nilai panas