• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan oleh lembaga berlabel Euromonitor International Inc. yang melakukan studi tentang konsumsi bangsa-bangsa di dunia, ternyata menunjukkan hal yang menarik terutama Indonesia yang menjadi bagian dari penelitian ini. Hasil studi menggambarkan hal yang sangat mengganggu berkaitan dengan tingkat konsumtif bangsa Indonesia. Dalam kurun waktu 15 tahun (1990-2015), bangsa Indonesia diprediksi belanja konsumen untuk air conditioner naik 332%, cable TV naik 600%, kamera naik 471%, sepeda motor naik 17.430%, mesin cuci naik 291% dan telepon seluler naik 1.643% (Rhenald Kasali: 2007).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas sebetulnya kondisi sikap konsumtif masyarakat Indonesia ini pernah berhenti dan menunjukkan sikap berpikir rasional dari masyarakat ketika terjadi krisis moneter.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kurun waktu “menjelang krisis tahun 1997 dan setelah krisis tahun 1999 memberikan perbandingan yang jelas mengenai perilaku menurunnya hasil belanja masyarakat terhadap barang-barang mewah

ataupun penggunaan waktu luang” (Kompas, 2012:1).

Kondisi sadar untuk berpikir rasional dalam mengelola keuangan ini terjadi dikarenakan desakan kebutuhan yang dihadapi pasca krisis tersebut. Namun setelah krisis berlalu secara perlahan berangsur sikap konsumtif tersebut mulai muncul kembali di kalangan masyarakat Indonesia.

(2)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

persen dan kelas bawah 39,6 persen, dan kelas yang betul-betul miskin 5,6 persen. Dan wajah Indonesia akan dapat dilihat dari total jumlah kelas menengah yang mencapai 53,9 persen, kelas ini ternyata terbentuk dari kelas menengah yang memang lahir dari kelas menengah, kelas menengah yang baru naik dari kelas bawah, dan kelas atas yang memiliki keturunan kelas menengah dan ditempati oleh rentang usia 0-17 tahun (Kompas, 2012).

Kelompok pada usia 0-17 tahun inilah yang sangat antusias untuk memiliki barang mewah, hanya sekitar 2 persen saja dari total responden yang diteliti yang tidak memiliki gadget pintar (smartphone) sekelas Blackberry, iphone atau Samsung Galaxy, selebihnya memiliki satu, dua, atau tiga ponsel cerdas dan mahal tersebut (Kompas, 2012)

Sikap tersebut terjadi karena kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi yang berubah pula. Namun pada satu sisi kondisi demikian dapat merusak masa depan bangsa, sikap konsumtif menghambat pemupukan modal serta nantinya akan mendorong tindakan-tindakan korupsi, kolusi, nepotisme dan kriminalitas. Senada dengan hal tersebut dalam artikel Perilaku Konsumtif, Waspadai Pertumuhan Ekonomi Semu

dinyatakan bahwa “MarkPlus menunjukkan angka fantastis banyaknya konsumen

Indonesia yang mengeluarkan uang melebihi kemampuan penghasilan

perbulannya” (Tamburian, 2013). Untuk memenuhi pembelian konsumtif tersebut

banyak masyarakat Indonesia yang melakukan pinjaman. Disampaikan pula

bahwa “pinjaman ini digunakan untuk membiaya kebutuhan perumahan 47

persen, kendaraan 35 persen, modal ventura 14 persen, dan kebutuhan gadget atau

elektronik 7 persen” (Tamburian, 2013).

(3)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

saku yang dikelolanya. Pada tabel 1.2. dapat dilihat rentang uang saku yang dimiliki oleh siswa kelas XII di 3 SMA di Kota Bandung.

Tabel 1.1

Jumlah Uang Saku yang Diperoleh Siswa SMA Kelas XII Di 3 SMA Kota Bandung

No. Rentang Uang Saku Persentase

(%)

1. Dibawah Rp. 250.000 23%

2. Rp. 250.000 – Rp. 500.000 52%

3. Rp. 500.000 – Rp. 750.000 15%

4. Rp. 750.000 – Rp. 1.000.000 10%

TOTAL 100,00

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata perolehan uang saku siswa kelas XII SMA di 3 SMA Kota Bandung tertinggi berada pada kisaran Rp. 250.000 sampai Rp. 500.000 sebesar 52 persen, 23 persen siswa memperoleh uang saku dibawah Rp. 250.000, 15 persen memperoleh uang saku antara Rp. 500.000 – Rp. 750.000, dan 10 persen memperoleh uang saku antara Rp. 750.000 sampai Rp. 1.000.000

Tabel 1.2

Sikap Siswa SMA Kelas XII di Kota Bandung terhadap Penggunaan Uang Saku

Tahun 2012

No. Aspek Persentase

(%)

1. Pembelian pulsa 23,01

2. Makan dan minum 24,54

(4)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Menonton di bioskop 4,29

5. Meneraktir teman-teman 0,92

6. Transportasi 10,43

7. Menabung 0,92

8. Membeli kebutuhan lainnya 19,02

TOTAL 100,00

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan uang saku siswa kelas XII SMA digunakan untuk membeli pulsa sebesar 23,01 persen , membeli makan dan minum sebesar 24,54 persen, memenuhi bahan tugas sebesar 16,78 persen, menonton di bioskop sebesar 4,29 persen, meneraktir teman-teman sebesar 0,92 persen, transportasi sebesar 10,42 persen, menabung sebesar 0,92 persen, dan membeli kebutuhan lainnya sebesar 19,02 persen.

Jika seorang siswa menggunakan uang sakunya untuk makan dan minum maka hal tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan, bahkan ketika dibelikan untuk membiayai pemenuhan tugas sekolah dan pembelian pulsa. Hal tersebut menjadi tidak wajar ketika alasan penggunaan uang saku sebesar 23,01persen untuk membeli pulsa ini dikarenakan harus membiayai penggunaan nomor yang dimilikinya. Selanjutnya diteliti dari penggunaan pulsa itu dikarenakan 67,53 persen siswa memiliki 2 nomor provider, 17,22 persen siswa menggunakan tiga nomor dan hanya 15,25 persen siswa yang menggunakan satu buah nomor.

Selain memiliki lebih dari satu nomor, dari segi pemanfaatannya, pembelian pulsa tersebut ternyata digunakan untuk social network (facebook, twitter, dan yahoo messenger) sebesar 63,05 persen , untuk kebutuhan komunikasi 23,40%, dan 13,55 persen digunakan untuk browsing kebutuhan sekolah.

(5)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

juta. Pengguna terbesar gadget tersebut ada di Indonesia dimana satu orang memiliki dua gadget (diunduh dari www.berita8.com tanggal 2 April 2013). Dari total pengguna gadget tersebut sekitar 90% menggunakan produk Samsung dengan alasan varian yang banyak dan harga yang terjangkau (diunduh dari

www.gadgetan.com tanggal 24 Juli 2013), seperti kita ketahui bersama produk

Samsung merupakan produk dari Korea.

Tingginya impor Indonesia tidak hanya terjadi untuk alat komunikasi saja, tetapi pada kedua sisi yaitu migas dan nonmigas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indonesia Economic Review and Outlock dalam artikelnya Perkembangan Ekonomi Terkini 2013 menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia tengah mengalami kenaikan impor yang merupakan efek dari melemahnya perekonomian global, tercatat pada tahun 2012 impor impor tumbuh jauh lebih tinggi yaitu sebesar 6,65 persen. Secara kuartalan, di kuartal IV 2012, impor Indonesia meningkat pesat, tumbuh sebesar 6,79 persen padahal pada kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan minus 0,17 persen. kenaikan impor juga dipengaruhi oleh meningkatnya impor bahan baku dan barang modal. Di tahun 2012, impor bahan baku tercatat sebesar IDR 140.127,6 juta, atau tumbuh 7,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar IDR 130.934,3 juta. Sementara itu, impor barang modal di tahun 2012 mencapai IDR 38.154,8 juta, tumbuh sebesar 15,24% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar IDR 33.108,4 juta. Laju pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan komponen ekspor menyebabkan Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan. (diunduh pada tanggal 10 September 2013).

Kondisi demikian bertentangan dengan tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran ekonomi yang meliputi:

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat dan negara.

(6)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.

3. Membentuk sikap bijaksana, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara.

4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

(KTSP, 2006:539)

Dalam KTSP yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai acuan yang baku bagi guru saat mengajar dinyatakan bahwa:

"Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tidakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan/atau distribusi (Kurikulum KTSP, 2006:538).

Ketidakmampuan siswa dalam memaknai pembelajaran ekonomi menjadikan siswa tidak dapat memenuhi target kurikulum dari mata pelajaran Ekonomi. Kemampuan yang utama baru sampai pada memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat dan negara. Namun tujuan lainnya dalam KTSP yang mencakup: 1) menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi, 2) membentuk sikap bijaksana, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara, dan 3) membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional belum dapat dilihat hasilnya.

(7)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Literacy : Why, What, How mengungkapkan bahwa "students attain economic literacy if they can apply basic economy concept years later, in situation relevant to their lives and different from those encountered in the classroom". Jika siswa sudah mampu mengaplikasikan ilmu ekonomi yang diperoleh sepertinya pola pikir tidak rasional di Indonesia saat ini tidak akan terjadi.

Tabel 1.3

Nilai UKK Mata Pelajaran Ekonomi Semester II Kelas X Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Nama Sekolah KKM Rata-rata nilai UKK

Selisih dengan

KKM

1. SMA Negeri 6 75 78,0 3,0

2. SMA Negeri 9 75 78,0 3,0

3. SMA Negeri 13 75 78,9 3,9

4. SMA Angkasa 75 86,1 11,1

5. SMA Kartika Siliwangi 2 75 78,4 3,4

6. SMAK 1 BPK 75 85,3 10,3

7. SMA Lab UPI 75 88,2 13,2

8. SMA Pasundan 8 75 81,1 6,1

9. SMA Puragabaya 75 77,4 2,4

Sumber : Sekolah yang bersangkutan, data diolah.

Berdasarkan data pada tabel 1.3, dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil belajar siswa, Siswa kelas XII memperoleh hasil belajar yang baik, terlihat dari hasil. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata UKK (Ulangan Kenaikan Kelas) siswa di SMA yang diteliti memperoleh nilai di atas KKM (kriteria Ketuntasan Minimal). Seharusnya, jika mengacu pada nilai di atas, dengan nilai UKK yang di atas KKM, maka kemampuan siswa untuk lebih bersikap rasional terhadap keuangan tidak akan seperti kenyataan yang telah disampaikan di atas. Artinya pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi sekarang ini belum menunjukkan kemampuan tingkat economic literacy siswa.

(8)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Senada dengan hasil penelitian yang disampaikan oleh Wulandari (2011)

dalam artikel pada website Antara News yang menyatakan bahwa “hanya 42,6

persen dari 2,6 juta guru orang guru ekonomi atau 1,1 juta orang guru bidang studi ilmu ekonomi yang kini telah memenuhi kualifikasi baik atau berkualitas

baik”. Selanjutnya disampaikan juga pada artikel tersebut oleh Wulandari (2011),

bahwa “Hal tersebut menyebabkan tingkat melek ekonomi (economic literacy)

masyarakat menjadi rendah”.

Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tentang pengaruh kompetesni guru berdasarkan persepsi siswa kelas XII IPA di Sektor Bandung Barat Kota Bandung terhadap hasil belajar serta implikasinya terhadap economic literacy.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar Sudjana (2000:28). Namun, hasil belajar saja tidak cukup karena ilmu akan lebih bermanfaat kalau setelah mempelajari ilmu tersebut siswa dapat mengaplikasikannya.

Salah satu komponen untuk memperoleh hasil belajar maka diperlukan seseorang yang dapat mengevaluasi peserta didik dan menilai hasil pembelajaran, sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen, pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa “ Guru adalah tenaga professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melaih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Untuk itu

diperlukan seorang guru yang memiliki kompetensi layak untuk melaksanakan tugasnya dalam menilai hasil pembelajaran.

(9)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

akan meningkat. Economic literacy pada dasarnya merupakan sebuah ukuran mengenai sejauh mana hasil proses pembelajaran di kelas mengenai mata pelajaran ekonomi akan berdampak pada siswa dalam menghadapi kehidupan nyata dan perekonomian nyata pada pada tahun-tahun selanjutnya setelah pembelajaran tersebut diberikan (Salemi, 2005:47). Siswa diharapkan sudah dapat berpikir rasional, mampu mengambil keputusan yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kemampuannya setelah mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan melihat kondisi keterbatasan sumber daya yang ada sehingga dapat bertahan dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah berkaitan dengan kompetensi guru, hasil belajar, dan economic literacy di Sektor Bandung Barat Kota Bandung. Adapun hasil identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Siswa SMA memiliki kemampuan yang tinggi dalam hasil belajar, namun tidak dalam kebermanfaatan ilmu tersebut, hal ini dapat dilihat dari semakin tinggi angka kelulusan UN siswa pada mata pelajaran ekonomi, namun di sisi lain tingkat konsumtif, dan tidak rasionalnya kemampuan lulusan untuk mengelola kemampuan ekonomi dan keuangan semakin tinggi pula.

2. Sebagian besar sikap siswa memiliki sikap yang tidak rasional terhadap dana yang dimilikinya sehingga pengelolaan keuangan jatuh kepada hal-hal diluar kebutuhan sekolahnya.

3. Sebagian besar dari masyarakat memiliki tingkat konsumtif tinggi yang meningkatkan perekonomian luar negeri bukan perekonomian dalam negeri sehingga aliran modal yang seharusnya dapat masuk ke kas Indonesia tidak terserap karena lolos ke negara asing pemilik modal besar yang menanamkan investasinya di Indonesia.

(10)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

angka 100 persen di beberapa sekolah setiap tahunnya, namun sebagian guru masih memiliki tidak sesuai dalam meningkatkan economic literacy siswa.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh kompetensi guru mata pelajaran ekonomi terhadap hasil belajar siswa serta implikasinya terhadap economic literacy pada siswa SMA kelas XII Sektor Bandung Barat di kota Bandung?

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka uraian pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kompetensi guru mata pelajaran ekonomi yang meliputi tingkat kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi kepribadian sebagaimana dipersepsikan siswa?

2. Bagaimanakah tingkat hasil belajar dan economic literacy siswa?

3. Bagaimanakah pengaruh tingkat kompetensi guru mata pelajaran ekonomi terhadap hasil belajar sebagaimana dipersepsikan siswa?

4. Bagaimanakah pengaruh tingkat kompetensi guru terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi serta implikasinya terhadap economic literacy siswa sebagaimana dipersepsikan siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan dan menganalisis tingkat kompetensi guru mata pelajaran

ekonomi SMA Kelas XII sektor Bandung Barat di Kota Bandung berdasarkan persepsi siswa.

(11)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Bandung.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh tingkat kompetensi guru terhadap hasil belajar serta dampaknya terhadap economic literacy siswa SMA Kelas XII sektor Bandung Barat di Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi pada berbagai pihak yang berhubungan dengan penelitian ini.Manfaat penelitian tersebut meliputi:

1. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta pertimbangan bagi para guru di Kota Bandung dalam mengelola kelasnya sehingga siswa memiliki kemampuan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan tanpa mengesampingkan kemampuan siswa.

2. Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori-teori pembelajaran serta dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk mengembangkan proses pembelajaran ekonomi oleh para guru di dalam kelas guna memperoleh siswa yang memiliki economic litaracy yangkuat.

3. Sebagai bahan kajian dan kontribusi bagi Prodi Pendidikan IPS dan Jurusan Pendidikan Ekonomi yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan keilmuan ekonomi.

F. Struktur Organisasi Tesis

Kerangka pembahasan yang dirancang oleh peneliti dimuat dengan sistematika penulisan terdiri atas Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV dan Bab V.

(12)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bab selanjutnya yaitu bab II. Bab ini membahas mengenai kajian teori secara keseluruhan tentang economic literacy, hasil belajar, dan kompetensi guru. Untuk mendukung hasil tesis dibahas pula mengenai beberapa penelitian terakhir yang membahas mengenai kajian tersebut, sehingga dapat disimpulkan dalam kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

Selanjutnya pada bab III peneliti menyampaikan mengenai metode penelitian yang meliputi: 1) pendekatan dan metode yang digunakan, 2) populasi dan sampel penelitian, 3) teknik pengumpulan data, 4) teknik pengolahan dan analisis data, dan 5) uji asumsi model.

Bab IV merupakan bab berikutnya dalam pembahasan penelitian ini. Pada bab tersebut menggambarkan mengenai subjek dan objek penelitian, gambaran umum responden, pengolahan data, pengujian hipotesis, serta penafsiran dan pembahasan hasil analisis data.

(13)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian yang Digunakan

Sesuai dengan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yakni pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik. Sedangkan Sugiyono (1999:7) mengatakan bahwa menurut tingkat eksplanasi (tingkat Penjelasannya) penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain.

Metode penelitian merupakan cara yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menurut Surakhmad (1982:131) bahwa metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Oleh karena itu merujuk pada Singarimbun (1987:5) bahwa apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, maka peneliti tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian uji hipotesis atau penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan metode survei.

Dalam penelitian ini peneliti akan mencari pengaruh variabel Kompetensi Pedagogik (X1), Komptensi Kepribadian (X2), Kompetensi Profesional (X3), dan Kompetensi Sosial (X4) terhadap Hasil Belajar (X5), dan implikasinya terhadap

Economic Literacy (Y2).

(14)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1. Populasi

Dengan memperhatikan tujuan penelitian, maka perlu dicari karakteristik populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (1999:56) “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.

Selanjutnya Sugiyono (1999:57) menjelaskan bahwa populasi merupakan “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi menurut Sudjana (1982:5) adalah: “totalitas semua nilai yang mungkin hasil perhitungan ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari banyak karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas ingin dipelajari”.

Sedangkan menurut Abdurahman (2011:129) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakterisitik tertentu yang dijadikan objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Berdasarkan pengertian di atas maka populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah siswa SMA Kelas XII khusus Jurusan IPA di Sektor Bandung Kota Bandung. Pengambilan kelas XII IPA dilakukan karena siswa kelas IPA tidak memperoleh lagi tambahan pengetahuan mengenai ilmu ekonomi sehingga dapat diketahui sejauhmana literacy mereka terhadap ekonomi setahun setelah mereka memperoleh pembelajaran tersebut. Sedangkan pengambilan Sektor Barat di Kota Bandung dikarenakan variasi cluster sekolah yang beragam. Rincian populasi sekolah yang dijadikan populasi pada penelitian ini terlampir pada Tabel 3.1.

(15)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Populasi Siswa Kelas XII Jurusan IPA Tahun Ajaran 2013/2014 Sektor Bandung Barat Kota Bandung

No. Nama Sekolah Alamat Jumlah

Siswa

1. SMA Negeri 2 Jl. Cihampelas No. 173 Bandung 313

2. SMA Negeri 4 Jl. Gardujati No. 20 Bandung 300

3. SMA Negeri 6 Jl. Pasirkaliki No. 51 Bandung 201

4. SMA Negeri 9 Jl. LMU. Suparmin 1A Bandung 246

5. SMA Negeri 13 Jl. Raya Cibeureum No. 52 Bandung 174

6. SMA Negeri 15 Jl. Sarimanis I Bandung 179

7. SMA Negeri 27 Jl. Cihampelas No. 173 Bandung 45

8. SMA Advent Cimindi Jl. Raya Cimindi No. 74 Bandung 27

9. SMA Angkasa Jl. Lettu Subagio No. 22 118

10. SMA BPPK Jl. Kebonjati No. 108 Bandung 27

11. SMA Indonesia Raya Jl. Prof. Suria Sumantri No. 33 Bandung 24 12. SMA Kartika Siliwangi 2 Jl. Pak Gatot Raya No. 73 S KPAD

Bandung

39

13. SMAK 1 Bina Bhakti Jl. Bima No. 9 Bandung 59

14. SMAK 2 Bina Bhakti Jl. Bima No. 9 Bandung 13

15. SMAK 1 BPK Jl. HOS Cokroaminoto No. 157 Bandung 164

16. SMAK 2 BPK Jl. Bima No. 9 Bandung 53

17. SMAK 3 BPK Jl. Raya Cibeureum No. 92 Bandung 27

18. SMAK Hidup Baru Jl. Ciumbuleuit No. 160 Bandung 5

19. SMAK Paulus Jl. Dr. Rajiman No. 11 Bandung 20

20. SMAK Trimulia Jl. Dr. Junjunan No. 105 Bandung 16

21. SMA Lab UPI Jl. Senjayaguru Kampus UPI Bandung 118

22. SMA LPPN Jl. Rajawali Timur No. 76 Bandung 32

23. SMA Mutiara 1 Jl. Maleber Utara No. 37 Bandung 15

24. SMA Mutiara 2 Jl. Raya Cibeureum No. 10 Bandung 17 25. SMA Pajajaran 1 Jl. Maleber Utara No. 5 Bandung 16

26. SMA Pasundan 2 Jl. Cihampelas 167 Bandung 193

27. SMA Pasundan 3 Jl. Kebonjati No. 31 Bandung 61

28. SMA Pasundan 7 Jl. Kebonjati No. 31 Bandung 76

29. SMA Pasundan 8 Jl. Cihampelas 167 Bandung 145

30. SMA PGRI 1 Jl. Sukagalih No. 80 Bandung 44

31. SMA Puragabaya Jl. H. Yasin No. 59 Bandung 26

32. Sma Trinitas Jl. Kebonjati 209 Bandung 97

33. SMA YWKA Jl. Elang II No. 3 Bandung 65

34. SMA Darul Quran Jl. Kebonjati 109 Bandung 8

35. SMA Bina Dharma 1 Jl. Geger Kalong Girang Bandung 0

36. SMA Nusantara 1 Jl. Setiabudhi No. 226 Bandung 0

37. SMA Pasundan 5 Jl. Kebon Jati Bandung 0

38. SMA P. Pajajaran Jl. Pajajaran No. 61 Bandung 0

39. SMA Rajawali Jl. Pajajaran No. 84 Bandung 0

40. SMA YPI Bandung 0

JUMLAH 2.963

(16)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan observasi mengenai kesediaan sekolah untuk pelaksanaan penelitian, ternyata hanya 9 sekolah yang bersedia siswanya dijadikan objek penelitian. Dengan alasan bahwa kelas XII IPA tidak ada mata pelajaran ekonomi sehingga sekolah tidak dapat mengganggu mata pelajaran lain untuk pelaksanaan penelitian. Rincian populasi sekolah dan populasi siswa sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Populasi Sekolah dan Siswa

No. Nama Sekolah Alamat Jumlah

Siswa

1. SMA Negeri 6 Jl. Pasirkaliki No. 51 Bandung 201

2. SMA Negeri 9 Jl. LMU. Suparmin 1A Bandung 246

3. SMA Negeri 13 Jl. Raya Cibeureum No. 52 Bandung 174

4. SMA Angkasa Jl. Lettu Subagio No. 22 118

5. SMA Kartika Siliwangi 2 Jl. Pak Gatot Raya No. 73 S KPAD Bandung

39 6. SMAK 1 BPK Jl. HOS Cokroaminoto No. 157 Bandung 164

7. SMA Lab UPI Jl. Senjayaguru Kampus UPI Bandung 118

8. SMA Pasundan 8 Jl. Cihampelas 167 Bandung 145

9. SMA Puragabaya Jl. H. Yasin No. 59 Bandung 26

JUMLAH 1.231

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2013/2014

2. Sampel

“Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti” (Suharsimi Arikunto, 2010:109). Berdasar pengertian tersebut maka perlu dipilih teknik pengambilan sampel, pada penelitian ini teknik pengambilan sampel akan menggunakanteknik proposional random sampling. Dalam penelitian ini penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut:

(17)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Riduwan, dkk: 2011:44) Keterangan

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan data di atas jumlah populasi siswa kelas XII pada Jurusan IPA sebanyak 1.231 siswa, dengan tingkat presisi 5%, sampel pada penelitian ini dapat ditentukan sebagai berikut:

Dari perhitungan di atas maka ukuran sampel minimal untuk penelitian ini adalah 302 siswa, untuk menghindari keragu-raguan atas pengembalian instrument penelitian maka dari jumlah di atas sampel ditambah 10% sehingga total keseluruhan sampel sebanyak 332 siswa.

Teknik penentuan sampel siswa pada setiap sekolah akan dilakukan dengan menggunakan proporsional random sampling dengan menggunakan rumus:

(Sugiyono, 2007: 75) Dimana:

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum

(18)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah sampel menurut masing-masing sekolah yang disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Populasi dan Sampel pada Tiap Sekolah

No. Nama Sekolah Jumlah Populasi

Jumlah sampel

1. SMA Negeri 6 201 54

2. SMA Negeri 9 246 66

3. SMA Negeri 13 174 47

4. SMA Angkasa 118 32

5. SMA Kartika Siliwangi 2 39 11

6. SMAK 1 BPK 164 44

7. SMA Lab UPI 118 32

8. SMA Pasundan 8 145 39

9. SMA Puragabaya 26 7

JUMLAH 1.231 332

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada sebuah penelitian merupakan langkah yang sangat penting dalam mempersiapkan proses pengujian hipotesis, sehingga perlu teknik yang tepat untuk melakukan pengumpulan data. Menurut Abdurrahman, dkk (2011:38) “teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Sehingga untuk mempermudah pengumpulan data maka teknik pengumpulan data yang digunakan didalam penelitian ini dilakukan dengan cara kuesioner (angket).

(19)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2011:45). Penyusunan angket ini berpedoman dan beradaptasi pada skala likert. Skala Likert dalam Siregar (2013:25) adalah “skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu”.

Tabel 3.4

Skor Pernyataan Instrumen

Jawaban Skor Pernyataan

Positif Negatif

Selalu = SL 5 1

Sering = SR 4 2

Ragu-ragu = RR 3 3

Jarang = JR 2 4

Tidak Pernah = TP 1 5

Melengkapi landasan teori yang diperlukan untuk analisis, penulis menggunakan teknik studi literatur untuk mengkaji permasalahan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam studi literatur peneliti melakukan pengkajian terhadap buku-buku, perundang-undangan, surat kabar, artikel, situs, dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuan dari studi literatur ini digunakan untuk menggali teori-teori yang menunjang terhadap data yang nantinya akan dikumpulkan dan diolah dalam penelitian ini

D. Uji Instrumen

(20)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

yaitu uji validitas (test of validity) dan uji keandalan (test of reliability) untuk menguji kesungguhan jawaban responden.

1. Uji Validitas (Test of Validity)

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Menurut Sugiyono (2012:121) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan demikian uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi item total. Menurut Kusnendi (2008:94) korelasi item total (item total correlation) digunakan untuk menguji validitas internal setiap item pertanyaan kuesioner penelitian yang disusun dalam bentuk skala. Untuk menguji validitas instrumen maka digunakan rumus statistik sebagai berikut:

1. Korelasi Item Total (rxi) jika jumlah item (i) > 30

(Kusnendi, 2008: 94) dimana:

X = skor setiap item; Y = skor total;

n = banyaknya observasi ri positif dengan P-hitung < 0.05

2. Korelasi Item Total Dikoreksi (Corrected Item-Total Correlation; ri-itd)

jika jumlah item (i) < 30

(Kusnendi, 2008: 96) dimana:

riX = Koefisien korelasi item-total,;

(21)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu SX = simpangan baku skor total

ri-itd positif dengan nilai > 0,25 atau 0,30

3. Item yang tidak valid di drop dari instrumen.

2. Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu,walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji keandalan dilakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sudah valid.

Koefisien Cronsbach Alpha merupakan alat statistik uji yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas dari data. Kusnendi (2008: 96) mengemukakan bahwa "suatu instrumen penelitian di indikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien Cronsbach lebih besar atau sama dengan 0,70". Dalam konteks ini, koefisien Cronsbach Alpha (Cα) didefinisikan sebagai berikut:

(Kusnendi, 2008:97)

dimana:

k = jumlah item

= jumlah variansi setiap item = variansi skor total

E. Teknik Kategorisasi Data

(22)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dan kategori untuk masing-masing variabel. Skor capaian rata-rata (rerata) didapatkan dari rerata masing-masing variabel. Persentase merupakan capaian rerata dalam persen. Pengkategorian digunakan untuk mengetahui kecenderungan setiap variabel yang diharapkan sehingga diketahui harga rerata (M) dan simpangan baku (SB). Selanjutnya digunakan skor rerata ideal (Mi) dan simpangan baku ideal (SBi) sebagai kriteria kecenderungan, yang dibagi menjadi empat kategori dengan masing-masing kategori berjarak 1,5 SB. Menurut Azwar (1998:163), kategori tersebut dapat disajikan sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kategori Tingkat Kecenderungan pada Metode Observasi dan Angket

Kategori Kecenderungan Harga Mi dan SBi

Sangat Tinggi Mi + 1,5 SBi ke atas

Tinggi Mi sampai (Mi + 1,5 SBi)

Cukup (Mi – 1,5 SBi) sampai Mi

Rendah (Mi – 1,5 SBi) ke bawah

Sumber: Azwar (1998:163)

Untuk menentukan kategori dari masing-masing variabel penelitian, digunakan skor tertinggi dan terendah dari masing-masing instrumen yang selanjutnya diberi skor rerata ideal (Mi) dan skor simpangan baku ideal (SBi), dengan ketentuan:

Mi = 0,5 (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SBi = 1/6 (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

Dengan rata-rata skor terendah 1,0 dan rata-rata skor tertinggi 5,0, dapat ditentukan nilai Mi dan SBi sebagai berikut:

Mi = 0,5 (5 + 1) = 3 SBi = 1/6 (5 – 1) = 0,667

Tabel 3.6 Kategori Variabel

(23)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tinggi Mi sampai (Mi + 1,5 SBi) 3,000 – 3,999 60% – 80% Cukup (Mi – 1,5 SBi) sampai Mi 2,000 – 2,999 40% – 59% Rendah (Mi – 1,5 SBi) ke bawah < 2,000 < 40% Sumber: Azwar (1998:163)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul yaitu dari kuisioner yang dikembalikan dan diisiperlu dilakukan tahapan-tahapan pengolahan dan analisis data. Sehingga mempermudah peneliti untuk mengetahui hasil akhir penelitian. Dalam pelaksanaannya, proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 dan program AMOS versi 7.

Langkah-langkah dalam pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data agar dapat diolah, dengan cara memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan;

2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan kemudian menentukan skornya;

3. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data; dan

Berdasarkan Kusnendi (2008: 154-156), maka teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui cara sebagai berikut:

1. Merumuskan model yang akan diuji dengan menggunkan diagram lengkap sehingga dapat terlihat dengan jelas mana variabel endogen dan variabel eksogen, baik sebagai variabel antara atau sebagai variabel dependen.

2. Menghitung koefisien korelasi antarvariabel penelitian dengan rumus:

(24)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Kusnendi, 2008: 154) Menyatakan koefisien korelasi antarvariabel penelitian dalam sebuah matriks korelasi (R) sebagai berikut:

X5 Y2 X1 X2 Xk

(Kusnendi, 2008: 154)

4. Uji Normalitas

Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada path diagram. Uji normalitas dapat dilakukan dengan metode-metode statistik. Pengujian yang paling mudah adalah dengan mengai~ati skewness value dan kurtosis. Nilai statistik yang digunakan untuk menguji normalitas adalah Z-value.

Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka diduga distribusi data adalah tidak normal. Nilai kristis dapat digunakan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki, misalnya yang digunakan nilai kritisnya ± 2,58 (tingkat signifikansi 0,01 (1%) berarti kita dapat menolak asumsi normalitas pada probability level (Hair etal, 1998).

5. Uji Outliers

(25)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

berbeda dari observasi-observasi lainnya. Apabila ditemukan outliers, maka data yang bersangkutan harus dikeluarkan dari perhitungan lebih lanjut. Dalam analisis multivariat, outliers dapat diuji dengan membandingkan nilai mahalanobis distance squared dengan nilai c2 -tabel pada jumlah tertentu dan tingkat p < 0,001 (Hair etal., 1998).

Pengujian mahalanobis distance squared dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi statistik AMOS Version 4.01. Sedangkan untuk Univariate akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam Z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standar deviasi satu.

6. Menghitung determinan matriks korelasi R antarvariabel penyebab untuk menentukan ada tidaknya problem multikolinearitas data sampel.

7. Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien jalurnya dan merumuskan persamaan strukturalnya sehingga jelasvariabel yang akan diberlakukan.Kerangka Pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

X1

X2

X3

X4

X5

Y H1

H2

H3

H4 H5 H6 H7

H8

(26)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Keterangan:

X1 : Kompetensi Pedagogik X2 : Kompetensi Kepribadian X3 : Kompetensi Sosial X4 : Kompetensi Profesional X5 : Hasil Belajar

Y : Economic Literacy e : Error Term

H1-H9 : Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat diidentifikasi dua model dan 9 hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:

Model X5:X5 = F(X1, X2, X3, X4). Hipotesis H1, H2, H3 dan H4

Model Y:Y= F(X1, X2, X3, X4, X5). Hipotesis H5, H6, H7, H8, dan H9

Untuk menguji kesembilan hipotesis sesuai dengan kerangka pemikiran di atas kemudian diterjermahkan dalam analisis jalur sehingga diperoleh Gambar 5.2.

Gambar 3.2 Model Struktural

Keterangan:

X1 : Kompetensi Pedagogik X2 : Kompetensi Kepribadian X3 : Kompetensi Sosial

X1

X2

X3

X4

X5

Y

ρ1

ρ 2

ρ 4

ρ 3

ρ 5

ρ 6

ρ 7

ρ 8

ρ 9

e1

(27)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu X4 : Kompetensi Profesional

X5 : Hasil Belajar Y : Economic Literacy ρ 1 - ρ9 : Koefisien Jalur

e : Error Term

Berdasarkan model struktural di atas, dirumuskan persamaan struktural sebagai berikut:

Dari model struktural tersebut terlihat sembilan varibel diteliti dalam penelitian ini, yaitu empat variabel eksogen yang diobservasi X1, X2, X3, dan

X4, dua variabel eksogen yang tidak diobservasi e1 dan e2, serta dua variabel

endogen X5 dan Y. Variabel X5 diperlakukan sebagai variabel antara

(intervening variabel) dan Y diperlakukan sebagai variabel dependen.

Koefisien jalur dalam penelitian ini merupakan koefisien regresi yang distandarkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku, sehingga koefisen jalur mengukur besarnya pengaruh antarvariabel dalam model yang dianalisis.

8. Mengidentifikasi matriks korelasi antarvariabel penyebab yang sesuai dengan sub-sub struktur atau model yang akan diuji

9. Menghitung matriks invers korelasi antarvariabel penyebab untuk setiap model yang akan diuji dengan rumus:

(28)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

10.Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji dengan rumus:

(Kusnendi, 2008:155)

= koefisien jalur

= matriks invers korelasi antar variabel eksogen dalam

model yang dianalisis

= Koefisien korelasi antara varibael eksogen dan endogen

dalam model yang dianalisis

11.Menghitung koefisien determinasi dan koefisien jalur error variables (ρei) melalui rumus:

(Kusnendi, 2008:155) dan

(Kusnendi, 2008:155)

12.Melakukan uji Kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai berikut:

(Kusnendi, 2008:155) Dimana k menunjukkan banyak variable penyebab dalam model yang dianalisis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut:

H0: ρYiX1= ρYiX2= … = ρYiXk = 0; Yi tidak dipengaruhi X1, X2, … Xk

(29)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu salah satu variable X1, X2, … Xk

Atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : RYiXk = 0 ; variasi yang terjadi pada Yi tidak dipengaruhi Xk

H1 : RYiXk≠ 0 ; variasi yang terjadi pada Yi sekurang-kurangnya diperngaruhi

oleh salah satu variable Xk

13.Lakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang diperoleh dengan statistik uji t sebagai berikut:

(Kusnendi, 2008;155) Dimana:

ρYiXk : koefisien jalur antara variable eksogen terhadap variable endogen

yang terdapat dalam model yang dianalisis

SE : standard error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis.

n : ukuran sampel

k : banyak variable penyebab dalam model yang dianalisis

Ckk : elemen matriks invers korelasi variable penyebab untuk model

yang dianalisis.

Hipotesis statistik pengujian individual dirumuskan sebagai berikut: H0: ρYiXk = 0 : secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi,

H1: ρYiXk > 0 : secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau

H1: ρYiXk < 0 : secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.

14.Melakukan pengujian overall model fit dengan statistik Q dengan menggunakan rumus:

(Kusnendi, 2008: 156) Dimana:

(30)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

M : Koefisien variansi terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji.

Koefisien dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Kusnendi, 2008: 156)

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 1 menunjukkan model yang diuji fit dengan data dan jika Q < 1 menunjukkan fit tidaknya model statistic Q perlu diuji dengan statistic W yang dihitung dengan menggunakan rumus berikut

(Kusnendi, 2008: 156) Dimana:

n : ukuran sampel

d : derajat kebebasan (df) yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan

G. Definisi Operasional

NO. KONSTRUK VARIABEL UKURAN

1. Kompetensi Guru Kompetesi Pedagogik a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan b. Pemahaman terhadap peserta

didik

c. Pengembangan kurikulum atau silabus

d. Perancangan pembelajaran e. Pelaksanaan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis f. Pemanfaatan teknologi dan

pembelajaran

g. Evaluasi hasil pembelajaran h. Pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

(31)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

NO. KONSTRUK VARIABEL UKURAN

c. Arif dan bijaksana d. Demokratis e. Berwibawa f. Dewasa g. Jujur h. Sportif

i. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

j. Secara onjektif mengevaluasi kinerja sendiri

k. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan Kompetensi Sosial a. Berkomunikasi lisan, tulisan

dan/atau isyarat secara santun b. Menggunakan teknologi

komunikasi dan informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik d. Bergaul secara santun dengan

masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta system nilai yang berlaku e. Menerapkan prinsip

persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan Kompetesi

professional

a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu b. Konsep dan metode disiplin

keilmuan, teknologi, seni yang relevan, yang secara

konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu

2. Hasil Belajar Nilai Raport Nilai raport ranah kognitif siswa kelas X

3. Economic Literacy Tingkat Penguasaan

Pengetahuan Dasar

(32)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

NO. KONSTRUK VARIABEL UKURAN

Economic Literacy makro

(33)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Temuan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum: (a) Kompetensi Pedagogik guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung termasuk pada kategori sangat tinggi; (b) Kompetensi Kepribadian termasuk pada kategori tinggi; (c) Kompetensi Sosial termasuk pada kategori tinggi; (d) Kompetensi Profesional termasuk pada kategori tinggi;

2. Temuan hasil analisis deskriptif pada hasil belajar menunjukkan hasil belajar termasuk pada kategori sedang, sedangkan pada economic literacy siswa termasuk pada kategori sedang.

3. Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar, Secara langsung kompetensi kepribadian guru merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi hasil belajar, Dengan kata lain, hasil belajar yang tinggi berkaitan erat dengan bagaimana siswa mempersepsi kepribadian guru.

(34)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan tersebut di atas, untuk mengantisipasi agar hasil belajar dan economic literacy siswa semakin optimal, berikut ini diajukan saran sebagai berikut.

1. Aspek pemanfaatan teknologi dan pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran dalam variabel Kompetensi Pedagogik Guru relatif masih rendah dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya. Untuk aspek evaluasi hasil pembelajaran, sekolah dapat meminta guru untuk selalu melakukan analisis butir soal agar dapat menjadi umpanbalik bagi perbaikan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar pada periode berikutnya.

2. Aspek mengevaluasi kinerja sendiri secara objektif pada variabel Kompetensi Kepribadian relatif masih rendah dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya pada variabel ini, Oleh karena itu disarankan agar pihak sekolah hendaknya dapat memberi umpanbalik yang tepat terhadap kinerja guru sehingga guru dapat melakukan evaluasi kinerja sendiri (self-assessment) yang tepat, tidak berlebihan atau tidak terlalu rendah.

3. Aspek ‘menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional’ pada variabel Kompetensi Sosial guru relatif belum optimal jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya pada variabel ini, Diperlukan adanya pelatihan tertentu secara berkelanjutan kepada guru yang berkaitan dengan penggunaan dan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional sehingga guru dapat berhubungan dengan pihak lainnya, terutama dengan siswa, secara lebih efektif, fleksibel, adaptif, dan komunikatif.

(35)

Ghina Sarifah, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ECONOMIC LITERACY

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

yang dimiliki guru ini akan dapat semakin meningkatkan nilai rapor ranah kognitif siswa pada periode berikutnya.

5. Tingkat penguasaan pengetahuan dasar ekonomi makro pada variabel Economic Literacy siswa cenderung lebih rendah daripada tingkat penguasaan pengetahuan dasar ekonomi mikro. Disarankan agar guru mendapatkan penguatan yang lebih banyak dalam materi-materi terkait ekonomi makro yang dapat secara langsung ditularkan dalam economic literacy siswa.

6. Tingkat penguasaan kompetensi profesional guru memiliki pengaruh rendah terhadap economic literacy. Sehingga diperlukan upaya sekolah juga guru itu sendiri untuk lebih meningkatkan kompetensi profesional dengan terus memperluas wawasan keilmuan mereka melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan, sehingga sinergi dari empat kompetensi guru tersebut dapat secara efektif meningkatkan hasil belajar dan economic literacy siswa.

Gambar

Tabel 1.2 Sikap Siswa SMA Kelas XII di Kota Bandung
Tabel 3.2 Daftar Populasi Sekolah dan Siswa
Tabel 3.3 Populasi dan Sampel pada Tiap Sekolah
Tabel 3.4 Skor Pernyataan Instrumen
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kitab yang ditulis oleh Buzurg bin Shahriyar al-Rahurmuzi sekitar tahun 390/1000 ini meriwayatkan tentang kunjungan para pedagang muslim ke Kerajaan Zabaj yang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran dengan sistem magang terhadap kemampuan siswa tunagrahita ringan tingkat SMALB dalam keterampilan mencuci

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis..

Persepsi Masyarakat Kotamadya Banda Aceh Terhadp Pembukaan Bank Syariah BNI Cabang Banda Aceh.. Jakarta: Universitas

Auqie, Vally, “Dampak Merger dan Akuisisi pada Abnormal Return dan Kinerja Keuangan Bidder Firm di Sekitar Tanggal Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar

Perencanaan sistem mekanikal elektrikal plumbing (MEP) gedung Kantor X telah menggambarkan bahwa banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam perencanaan sistem MEP

Komplikasi dari dislipidemia dapat menyebabkan kerusakan dari jaringan ginjal akbiat dari stress oksidatif.Ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L. ) mempunyai

selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam