i
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL
ANAK USIA DINI
(Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang)
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Umum
Oleh
Mutiara Swandhina NIM : 1008913
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN UMUM/NILAI SEKOLAH PASCA SARJANA
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul : Implementasi
Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia
Dini” (Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang) ini beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak menjiplak atau
mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
pada masyarakat ilmuwan. Atas pernyataan ini, saya sanggup menanggung
resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dari karya saya ini.
Bandung, Pebruari 2014
yang membuat pernyataan,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM
PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI
(Studi pada Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang)
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd
Pembimbing II
Dr. Kama Abdul Hakam, M.Pd
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Umum
iv
KATA PENGANTAR
Bissmillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam yang setia
membimbing hamba-hamba-Nya. Atas pertolongan dan tuntunan-Nya penyusunan
tesis yang berjudul “ Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam
Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini ” (Studi pada Kelompok
Bermain Rancage Kabupaten Sumedang) dapat diselesaikan. Tidak lupa salawat
dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya dan seluruh umatnya.
Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang
mengemukakan latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab
dua berisi kajian teori tentang hakikat pendidikan nilai moral, pendidikan nilai
sebagai pendidikan umum, hakikat anak usia dini dan implementasi pendidikan
nilai moral. Bab tiga menyajikan tentang lokasi dan subjek penelitian, dan
pendekatan penelitian. Bab empat mengemukakan hasil penelitian dan
pembahasannya. Bab lima merupakan simpulan dan rekomendasi penelitian yang
ditujukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan nilai
moral pada anak usia dini.
Dalam tesis mengungkapkan tentang pemahaman guru terhadap pendidikan
v
pendidikan nilai moral serta beberapa macam metode dan pendekatan yang
digunakan oleh guru di Kelompok Bermain Rancage.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, maka dari itu
untuk mengatasi segala kekurangan dan kelemahan dari hasil penelitian ini,
diharapkan adanya masukan, kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari
para pembaca. Akhir kata atas kebaikan dan bantuan semua pihak, penulis
menghaturkan terima kasih semoga Allah membalas dengan kebaikan yang
berlipat ganda Amin . . .
Bandung, Pebruari 2014
Penulis,
Mutiara Swandhina
NPM. 1008913
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan tesis ini. Dalam menyusun tesis ini, penulis banyak
memperoleh bantuan, arahan dan bimbingan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan kepada:
1. Prof.Dr..H.Dasim Budimansyah, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Umum sekaligus penguji 1 yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk menyelesaikan penelitian ini.
2. Prof.Dr.H. Sofyan Sauri, M.Pd selaku pembimbing 1 sekaligus pembimbing
akademik yang telah memberi dorongan pada penulis untuk mengembangkan
keilmuan khususnya tentang Pendidikan Umum.
3. Dr. Kama Abdul Hakam, M.Pd selaku pembimbing 2 yang telah berusaha
dengan sabar dan cermat membimbing dan mengarahkan penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini.
4. Dr. Yadi Ruyadi, M.Si selaku penguji 2 yang telah memberi petunjuk dan
arahan kepada penulis untuk perbaikan tesis ini
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI
yang telah menyampaikan dan membuka wawasan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang pendidikan umum/nilai.
6. Ibu Maya Sofiana, M.H selaku Pimpinan Yayasan Rancage beserta Kepala
vii
bantuan dan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan penelitian hingga
selesainya tesis ini.
7. Kakanda Hj. Elma H. Iskandar atas kesempatan, motivasi dan do’a yang
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.
8. Suamiku Baski Novman yang setia telah rela meluangkan waktunya,
mendampingi dan mendorong penulis untuk melanjutkan kuliah hingga selesai
9. Anak-anakku Adhytia Wiguna dan Satria Nugraha yang telah merelakan
kebersamaannya demi ibunda menyelesaikan studinya.
10.Rekan-rekan dosen serta staff Yayasan Rancage yang telah memberikan do’a
dan dorongan moril pada penulis hingga terselesaikannya tesis ini.
11.Sahabat-sahabatku seperjuangan “lima sekawan” angkatan 2010 yang telah
menghabiskan waktu bersama selama mengikuti perkuliahan atas motivasi,
do’a dan dorongan moril kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan
mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT, akhir kata dengan rasa
syukur dan mengharap ridho Allah, semoga karya ini memberikan manfaat bagi
semua khususnya bagi penulis sendiri. Amin . . .
Bandung, Pebruari 2014
Penulis,
Mutiara Swandhina
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………. i
LEMBAR PERNYATAAN ……….. ……….. ii
KATA PENGANTAR ……….. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… v
ABSTRAK ……… vii
DAFTAR ISI ……… viii
DAFTAF TABEL ……… xii
DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1
B. Identifikasi Masalah ……….………... 6
C. Perumusan Masalah ………. 7
D. Tujuan Penelitian ………. 8
E. Manfaat Penelitian ………... 9
F. Organisasi Penulisan ………..……. 10
BAB II KONSEP PENDIDIKAN NILAI MORAL DAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI A. Hakikat Pendidikan Nilai Moral 1. Pengertian Pendidikan Nilai ……….. 12
2. Tujuan Pendidikan Nilai ……….... 19
3. Nilai Moral ……….……....……….. 23
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tujuan Pendidikan Umum ………. 27
3. Pendidikan Nilai sebagai Pendidikan Umum ………...…. 29
C. Hakikat Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini ……….…… 31
2. Karakteristik Anak Usia Dini ……….…… 32
3. Perkembangan Anak Usia Dini ……….. 34
4. Perilaku Sosial AnakUsia Dini ……… 36
4.1 Pola Perilaku Sosial Anak Usia Dini ……….… 37
4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pekembangan Sosial Anak Usia Dini ………... 39
4.3 Upaya Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini … 42
D. Implementasi Pendidikan Nilai Moral ……….. 44
BAB III Prosedur Penelitian A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………. 52
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ……….… 53
C. Sumber Data ……….. 54
D. Tehnik Pengumpulan Data ………..….. 55
E. Tehnik Analis Data ……… 58
BAB IV HASIL PEMBAHASAN dan PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….………. 60
1. Latar Belakang ……….….. 61
2. Visi dan Misi ……….… 62
3. Tujuan dan Fungsi ……….… 63
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Peserta Didik ……….… 64
6. Sarana dan Prasarana ……….…… 64
B. Deskripsi HasilPenelitian
1. Gambaran Pemahaman Guru Kelompok Bermain Rancage
terhadap Pendidikan Nilai Moral ……… 66
a) Pemahaman Guru tentang Nilai Moral ……… 67
b) Pemahaman Guru tentang Konsep Pendidikan Nilai
Moral …...………... 68
c) Pemahaman Guru akan Pentingnya Pendidikan Nilai
Moral bagi Anak ……….. 68
d) Kaitan Visi dan Misi Kelompok Bermain Rancage
Pendidikan dengan Nilai Moral ……… 70
2. Gambaran Perencanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok
Bermain Rancage ……….………. 71
3. Gambaran Pelaksanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok
Bermain Rancage ……….. 74
4. Gambaran Penilaian Pendidikan Nilai Moral di Kelompok
Bermain Rancage ……….. 83
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisis Pemahaman Guru Kelompok Bermain Rancage
terhadap Pendidikan Nilai Moral ……… 85
2. Analisis Perencanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok
Bermain Rancage ……… 91
3. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Nilai Moral di Kelompok
Bermain Rancage ……….. 94
4. Analisis Penilaian Pendidikan Nilai Moral di Kelompok
Bermain Rancage ………. 99
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Simpulan ………. 104
B. Rekomendasi ……….. 108
DAFTAR PUSTAKA ………. 110
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hubungan Objek Penelitian dengan Teknik Pengumpulan
Data ……….… 61
Tabel 4.2 Status Tenaga Pendidik Kelompok Bermain Rancage ... 64
Tabel 4.3 Peserta didik Kelompok Bermain Rancage ………...… 64
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kelompok Bermain
Rancage ……….….... 65
Tabel 4.5 Data Hasil Wawancara Gambaran Pemahaman Guru terhadap
Pendidikan Nilai Mora ………...… 66
Tabel 4.6 Data Hasil Wawancara Gambaran Perencanaan Pendidikan
Nilai Moral ... 71
Tabel 4.7 Data Hasil Wawancara Pelaksanaan Kegiatan/Pembelajaran
Pendidikan Nilai Moral ……… 75
Tabel 4.8 Data Hasil Wawancara Gambaran Penilaian Pendidikan Nilai
Moral ………. 83
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPRAN
1. SK Direktur Pascasarjana UPI Nomor : 0895/UN40.7/KM/2012 tentang
Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2)
angkatan 2010 ………... 117
2. SK Direktur Pascasarjana UPI Nomor : 2768/UN40.7/KM/2012 tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2) angkatan 2010 ……….. 119
3. Surat Permohonan Izin Observasi/Penelitian ……….. 120
4. SK Nomor : 003/Kober Rancage/V/2013 Melakukan/Penelitian di Kelompok Bermain Rancage Kecamatan Sumedang Selatan ….... 121
5. Pedoman Wawancara ….……….. 122
6. Pedoman Observasi Tempat Belajar dan Lingkungan Sekolah ….. 124
7. Pedoman Observasi Kegiatan Guru danKepala Sekolah …………. 125
8. Pedoman Observasi Kegiatan Anak di Kelompok Bermain Rancage 126
9. Catatan Lapangan ………. 128
10.Dokumen Hasil Wawancara ………. 131
11.Jadwal Kegiatan Rutinitas Pembelajaran Kober Rancage ………… 139
12.Program Semester (prosem) ……….. 141
13.Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) ………... 146
14.Rencana Kegiatan Harian (RKH) ………. 147
15.Foto-foto Kegiatan di Kober Rancage ……….. 199
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Mutiara Swandhina, Implementasi Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini sebuah studi di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang.
Pendidikan anak usia dini memegang peranan sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Demikian pentingnya masa usia ini sehingga sering disebut masa keemasan (the golden age). Secara umum tujuan program pendidikan anak usia dini adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh dengan norma-norma dan nilai kehidupan yang dianut. Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik anak akan mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki, dari aspek fisik, sosial, moral, emosi kepribadian dan lain-lain.
Penelitian ini melibatkan kepala sekolah, tiga orang guru dan siswa di Kelompok Bermain Rancage sebagai subjek penelitian, yang mengkaji empat hal, yaitu: (1) Bagaimana pemahaman guru di Kelompok Bermain Rancage terhadap pendidikan nilai moral, (2) Bagaimana perencanaan pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini, (3) Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini dan (4) Bagaimana penilaian terhadap pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kredibilitas data di cek dengan prosedur triangulasi, member cek, dan teman sejawat. Sedangkan dependabilitas dan konfirmabilitas dilakukan oleh pembimbing sebagai dependen auditor.
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidikan anak pun bisa dimaknai
sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa
dibingkai dalam pendidikan, pembinaan terpadu, maupun pendampingan.
“Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap
pengembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa
berikutnya” (Nurani,2009, hlm.17). Tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa:
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut (Pasal 1 butir 14).
Dari kutipan diatas, menunjukkan bahwa untuk mengembangkan potensi anak
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab hendaknya dilakukan sejak usia dini, yaitu
dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
2
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kehidupan selanjutnya dalam bermasyarakat. Demikian pentingnya masa usia ini
sehingga sering disebut masa keemasan (the golden age).
Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh
pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya
dan meningkatkan produktivitas dimasa dewasa. Montessori (Anita, 2011, hlm.
8) meyakini bahwa dalam tahun-tahun awal kehidupan, seorang anak mempunyai
masa peka (sensitive periods). Masa peka dapat digambarkan sebagai satu situasi
atau waktu siap berkembangnya pembawaan atau potensi yang dimiliki anak.
Setiap anak memiliki masa peka yang tidak sama, selama periode ini anak mulai
peka (sensitive) untuk menerima berbagai rangsangan, pada saat itu anak telah
siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. namun jika masa peka
telah muncul dalam diri seorang anak, orang tua, pendidik, atau orang dewasa
yang bertanggungjawab terhadap pengasuhannya wajib untuk menyediakan
alat-alat latihan.
Anak usia dini memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat
unik. Secara fisik pertumbuhan anak usia dini sangat pesat, begitu pula
pertumbuhan otaknya, otak merupakan pusat koordinasi kemampuan manusia
tumbuh sangat pesat pada masa usia dini. Menurut hasil penelitian di bidang
neurologi yang dilakukan oleh Bloom (Kurniasih,2009, hlm. 5) diketahui bahwa
pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50%, hingga
usia anak mencapai 8 tahun kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk 80%.
3
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka otak anak tidak akan berkembang secara optimal. Pemberian stimulasi
pendidikan pada anak saat pertumbuhan fisik yang pesat dan otak yang sedang
tumbuh pada usia kematangannya akan mendapat hasil yang maksimal
dibandingkan pada usia sesudahnya. Dapat dipastikan anak yang mendapatkan
pembinaan dan pendidikan sejak usia dini memiliki harapan besar untuk meraih
keberhasilan dimasa yang akan datang hingga pada akhirnya anak mampu untuk
lebih mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik anak akan mampu
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki, dari aspek fisik, social, moral,
emosi kepribadian dan lain-lain. Pada usia dini perkembangan masing-masing
aspek memiliki karakteistik khusus yang berbeda pada usia-usia tertentu. Berbagai
macam aspek yang berkembang sering dikelompokan sebagai perkembangan fisik
(motorik halus dan kasar), inteligensi (daya pikir dan daya cipta), bahasa (kosa
kata, komuikasi), social-emosional (sikap, kebiasaan, perilaku, moral).
Dalam pendidikan anak usia dini salah satu kawasan yang harus dikembangkan
adalah nilai moral, karena nilai moral sangat dibutuhkan bagi anak dalam
mengembangkan perilakunya. Penanaman nilai moral pada perkembangan
perilaku anak di usia dini merupakan tahap untuk memperkenalkan kepada anak
tentang realita. Seperti yang diungkapkan oleh Hasan (2008, hlm. 261)
4
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari kutipan tadi dijelaskan bahwa membangun kecerdasan moral sangat penting dilakukan sejak anak usia dini, agar suara hati anak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dengan demikian mereka dapat menolak pengaruh buruk dan melawan tekanan buruk dari luar tanpa bantuan orang tua. Meski pada usia tersebut mereka belum mempunyai kemampuan kognitif untuk melakukan penalaran moral yang cukup kompleks, pada saat itulah dasar-dasar kebiasaan moral seperti melatih kontrol diri, bersikap adil, menunjukkan rasa hormat, berbagi dan berempati mulai diperkenalkan.
Menurut Hurlock (Moeslihatoen, 1998, hlm.8) pembentukkan perilaku pada
anak usia dini tidak dapat diajarkan secara langsung, melainkan harus ditanamkan
pada anak melalui pembiasaan melalui perbuatan dan tidak hanya ucapan saja,
pembentukan perilaku bisa dilaksanakan dengan cara :
1. Mendorong anak bertingkah laku sesuai yang diharapkan dan menghilangkan
tingkah laku yang tidak diharapkan
2. Tingkah laku yang diharapkan apabila dilakukan anak akan memberikan
konsekwensi yang menyenangkan, sedang tingkah laku yang tidak diharapkan
akan menimbulkan penyesalan pada diri anak
3. Tingkah yang diharapkan apabila dibina secara terus menerus pada saatnya
akan terjadi dengan sendirinya, atas prakarsa anak sendiri tidak ada
pengawasan dari guru.
4. Anak perlu mendapat kesempatan untuk mengubah tingkah laku yang tidak
diharapkan
5
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tindakannya. Bila anak merasa nyaman dan aman ketika berada di rumah dan di
sekolah, mereka akan terdorong untuk mengerjakan dan menyelesaikan
tugas-tugasnya sebagai seorang anak atau siswa dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian optimalisasi perkembangan intelektual, emosional, dan
spiritualnya terjadi sesuai dengan yang diharapkan. Lebih dari itu, anak akan
dengan sukarela dan penuh tanggung jawab menerima dan mengamalkan
nilai-nilai positif yang menjadi keyakinannya dan keluarganya.
Kelompok Bermain Rancage adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur
pendidikan non-formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak
dua tahun sampai dengan empat tahun. Kelompok Bermain Rancage yang
bernaung dibawah Yayasan Rancage terletak di Kecamatan Sumedang Selatan
Kabupaten Sumedang. Sesuai dengan motto Rancage “nyantri, nyakola, nyunda,
nyeni” pendidikan moral, budaya dan nilai-nilai agama ditanamkan melalui
pembiasaan. Penjabaran kompetensi pendidikan moral, budaya dan nilai-nilai
agama, sebagaimana dijabarkan oleh kurikulum pendidikan anak usia dini
menunjukkan bahwa pendidikan moral, budaya dan nilai-nilai agama ditanamkan
tidak hanya dalam kegiatan ibadah agama yang sifatnya rutinitas tetapi secara luas
melalui berbagai aktifitas anak dalam kehidupan sehari-hari, mencakup
bagaimana penanaman kasih sayang dengan sesama, tanggung jawab, sopan
santun, kebersihan dan kerapian dan ketertiban dalam aturan.
Keberhasilan dalam pendidikan tidak lepas dari besarnya kompetensi yang
6
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok Bermain Rancage yang menjadi juara dua di tingkat Provinsi Jawa
Barat. Kelompok Bermain Rancage dibina oleh beberapa guru/tutor yang
bertanggung jawab membimbing dan mendidik anak. Untuk menjad guru/tutor
yang baik tidak cukup hanya menguasai materi yang akan diajarkan dan
keterampilan metodologinya, melainkan perlu memiliki wawasan yang luas dalam
bidangnya dan karakteristik pribadi yang cocok. Unsur-unsur pribadi tersebut
akan menjadi sarana yang secara integratif akan memfasilitasi terjadinya proses
pembelajaran dan perkembangan pada anak.
Untuk memahami lebih lanjut tentang pembinaan perilaku sosial pada anak
usia dini diperlukan adanya penelitian bagaimana mekanisme pendidikan nilai
moral pada anak usia 3 – 5 tahun di Kelompok Bermain Rancage. Oleh karena itu
penelitian ini dituangkan dalam tesis yang difokuskan pada: “Implementasi
Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini di
Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang”
B. Identifikasi Masalah
Tingkah laku bermoral tidak tumbuh begitu saja melainkan melalui proses
yang cukup panjang karena aspek moral seorang anak merupakan sesuatu yang
berkembang dan perlu dikembangkan. Dalam proses perkembangan tentu saja
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, antara lain lingkungan keluarga,
7
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Telah diuraikan sebelumnya bahwa pendidikan anak usia dini di berbagai
lingkungan secara umum bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi anak
sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pengalaman untuk berinteraksi sosial dengan anak lain dan
bahkan dengan orang dewasa tidak hanya memfasilitasi keterampilan anak dalam
bersosialisasi, tetapi lebih dari itu turut mengembangkan aspek-aspek lainnya,
seperti perkembangan kognitif, emosi, fisik dan moral anak. Pergaulan sosial ini
merupakan pengalaman yang berharga dalam hidupnya, sehingga mampu
mendorong segenap aspek perkembangan anak secara terintegrasi dan
menyeluruh. Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk
mengembangkan perilaku yang baik bagi anak didik (Zuchdi, 2003, hlm. 4).
Dalam hal ini tentu saja faktor pendidik menjadi sangat penting terutama dalam
cara atau pola yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan moral pada
anak usia dininya.
C. Perumusan Masalah
Dengan memahami latar belakang yang telah diungkapkan diatas, serta alasan
dalam pemilihan masalah, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana Implementasi
Pendidikan Nilai Moral dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini di
8
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya berdasarkan permasalahan pokok tersebut dapat dirinci kedalam
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman guru di Kelompok Bermain Rancage terhadap
pendidikan nilai moral?
2. Bagaimana perencanaan pendidikan nilai moral yang dilakukan guru di
Kelompok Bermain Rancage dalam upaya pengembangan perilaku sosial
anak usia dini?
3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage
dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini?
4. Bagaimana penilaian terhadap pendidikan nilai moral yang dilakukan oleh guru
di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial
anak usia dini?
D.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan permasalahan yang telah
dirumuskan berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, yaitu
untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pendidikan nilai moral sebagai
upaya dalam mengembangkan perilaku sosial anak usia dini di Kelompok
Bermain Rancage. Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pemahaman guru di Kelompok Bermain Rancage
9
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mendeskripsikan perencanaan pendidikan nilai moral yang dilakukan
guru di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku
sosial anak usia dini;
3. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan nilai moral di Kelompok
Bermain Rancage dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia
dini;
4. Untuk mendeskripsikan penilaian terhadap pendidikan nilai moral yang
dilakukan oleh guru di Kelompok Bermain Rancage dalam upaya
mengembangkan perilaku sosial anak usia dini
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis bermanfaat untuk memperdalam konsep
pendidikan nilai moral dalam lingkungan pendidikan di sekolah, khususnya
pendidikan anak usia dini. Pendidikan nilai moral merupakan kajian yang sangat
penting dalam upaya mengembangkan perilaku sosial dan pembentukan
kepribadian anak usia dini. Secara teoritis pendidikan nilai moral perlu
ditanamkan sejak anak usia dini baik dalam lingkungan pendidikan di sekolah
maupun dalam lingkungan pendidikan di keluarga.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti,
guru/tutor, orang tua anak usia dini juga bagi Lembaga/Kelompok Bermain, untuk
10
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti untuk lebih memahami dan
mendalami pendidikan nilai moral dalam upaya mengembangkan perilaku
sosial anak usia dini. Dalam hal ini peneliti dapat mengetahui secara
mendalam tentang perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap
pendidikan nilai moral yang tepat dalam upaya mengembangkan perilaku
sosial anak usia dini. Disamping itu peneliti juga memperoleh manfaat secara
langsung dari lapangan tentang pembinaan nilai-nilai moral bagi anak usia
dini, sehingga menambah wawasan dalam memperkuat konsep dan teori
pendidikan anak usia dini.
b) Bagi guru/tutor
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan guru/tutor dalam pembelajaran
dikelas mengenai pentingnya penerapan nilai-nilai moral pada anak usia dini
dalam upaya mengembangakan perilaku sosial yang akan membentuk
kepribadian anak. Sehingga meningkatkan keyakinan lebih mendalam bahwa
pendidikan nilai moral harus ditanamkan sejak dini.
c) Bagi Lembaga/Kelompok Bermain Rancage
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan lembaga untuk
mengembangkan upaya/cara yang sesuai dalam menerapkan nilai-nilai moral
pada anak usia dini dalam mengembangkan perilaku sosialnya.
11
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN, berisi semua uraian yang berhubungan dengan
penelitian meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian;
rumusan masalah penelitian; tujuan penelitian; manfaat penelitian; sistematika
penulisan tesis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi tori-teori yang mendukung penelitian
meliputi empat bagian besar pada kajian pustakan dalam penelitian ini. Pertama
hakikat pendidikan nilai moral; kedua pendidikan nilai sebagai pendidikan umum;
ketiga hakikat anak usia dini; keempat pendidikan anak usia dini; kelima
implementasi pendidikan nilai moral
BAB III METODE PENELITIAN, berisi hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
meliputi pendekatan penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data; tehnik
pengolahan data dan sistematika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi paparan data-data
yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian. Selain gambaran umum
tentang lokasi dan sumber data penelitian, bab ini juga berisi tentang hasil
penelitian dan pembahasannya.
BAB V PENUTUP, berisi simpulan yang disampaikandari hasil peneltian dan
rekomendasi yang didasari atas kelemahan yang ditemukan dalam penelitian
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelompok Bermain (Kober) Rancage yang terletak di
Kecamatan Sumedang Selatan tepatnya di Jl. Pangeran Kornel No.212 Sumedang
Jawa Barat Telp / Fax 0261 – 202539.
Dasar pemikiran pemilihan Kelompok Bermain Rancage sebagai objek
penelitian karena Kelompok Bermain Rancage termasuk kelompok bermain
percontohan yang senantiasa menjaga kearifan lokal dalam seni dan budaya
menggunakan Permen Diknas No.58 tahun 2009 sebagai standar pendidikan anak
usia dini yang dikeluarkan oleh Depdiknas dan rencana strategis yayasan,
pembentukan perilaku yang diperoleh anak didik melalui pembiasaan yaitu
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan keteladanan dari guru dengan
harapan anak dapat tumbuh dan berkembanga sesuai dengan visi Kober Rancage
yang “nyantri, nyakola, nyunda, nyeni”.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Nasution (1996: 32) adalah
“ … sumber yang dapat memberikan informasi dapat berupa hal, peristiwa,
53
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru
dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran di Kober Rancage dan
beberapa orang tua siswa.
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penedekatan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode
deskriptif analitik
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. Secara holistik dan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2011, hlm. 6)
Penelitian ini tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi,
melainkan berfokus pada representasi terhadap fenomena sosial, bertolak dari
asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unik dan kompleks.
Untuk itu penelitian ini lebih banyak mementingkan proses dari pada hasil,
dengan melihat dan mengamati kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung diharapkan dapat menemukan, mendeskripsikan dan menganalisis
data secara menyeluruh dan utuh tentang pendidikan nilai moral dalam
pengembangan perilaku sosial pada anak usia dini di Kelompok Bermain Rancage
Kabupataen Sumedang. Peneliti berinteraksi secara alami dengan subjek
penelitian dalam hal ini kepala sekolah, guru, siswa Kober Rancage dan beberapa
54
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengumpulkan, mengidentifikasi, menganalisis, menafsirkan dan memaknai data
yang diperoleh di lapangan sajak awal sampai proses akhir penelitian. Alwasilah
(2002, hlm.116) mengungkapkan bahwa “dalam penelitian kualitatif, peneliti
sendiri berperan sebagai instrumen sementara itu data yang dikumpulkan
mencakup data subjektif”
Langkah-langkah yang ditempuh dalam rancangan penelitian studi ini
dilakukan secara bertahap dan stimultan. Peristiwa-peristiwa khusus dan penting
yang terjadi selama observasi di Kelompok Bermain Rancage diamati, dicatat,
dikategorisasikan untuk dianalisis dan dimaknai. Dengan pendekatan kualitatif,
peneliti dapat memahami secara empirik konsep-konsep, visi dan misi,
pandangan-pandangan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, ide-ide dan keyakinan
yang membudaya di Kelompok Bermain Rancage Kabupaten Sumedang, sehingga
tidak terjadi salah penafsiran atau pemaknaan terhadap subjek yang diteliti.
Penelitian dilanjutkan sampai pada tingkat keyakinan dan kejenuhan data, dan
selama proses itu pula dilakukan kategorisasi sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk membuat suatu konsepsi tentang pendidikan nilai
moral dalam rangka pengembangan perilaku sosial anak usia dini.
C. Sumber Data
Sumber data utama guna mendapatkan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah kata-kata dan perilaku/sikap kepala sekolah, guru dan siswa
55
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini. Selain itu sumber data berupa peristiwa atau suasana yang terkait
dengan aktivitas keseharian yang rediri dari interaksi guru dengan siswa, interaksi
antar siswa, interaksi guru dengan guru yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosian anak usia di
Kelompok Bermain Rancage. Hasil analisis dokumentasi juga merupakan sumber
data yang menunjang dalam penelitian ini
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara holistik dan integratif serta memperhatikan
relevansi data dengan focus dan tujuan, maka dalam pengumpulan data penetitian
ini digunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu; (1) wawancara mendalam
(indepth interview), (2) observasi partisipan (participent observation), (3) studi
dokumentasi (study of documents). Ketiga teknik ini digunakan saling melengkapi
untuk mengumpulkan data yangsesuai dengan fokus penelitian
Peneliti menfokuskan perhatian untuk memahami implementasi pendidikan
nilai moral dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak usia dini di Kober
Rancage Kabupaten Sumedang. Hal tersebut dilakukan untuk memahami
kenyataan yang terjadi di lapangan mengenai :
1. pemahaman guru terhadap pendidikan nilai moral;
2. perencanaan pendidikan nilai moral yang dilakukan guru dalam upaya
56
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. pelaksanaan pendidikan nilai moral dalam upaya pengembangan perilaku sosial
anak usia dini;
4. pelaksanakan penilaian terhadap pendidikan nilai moral dalam upaya
pengembangan perilaku sosial anak usia dini
Pelaksanaannya tergantung pada situasi dan kondisi pada saat ke lapangan, ada
kalanya peneliti langsung melakukan observasi kemudian hasil observasi tersebut
diperdalam dan dipertajam dengan wawancara. Kadang-kadang juga dimulai dari
studi dokumentasi, kemudian diperjelas dengan wawancara dan observasi.
1. Wawancara mendalam (indepth interview)
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab terhadap beberapa informan
sebagai responden. Tujuan dari teknik wawancara adalah untuk mengumpulkan
informasi yang tidak mungkin diperoleh melalui observasi demikian diungkapkan
Alwasilah (2009, hlm.155). Dalam penelitian ini peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan kepada pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) dan beberapa orang
tua untuk mengumpulkan data melalui komunikasi langsung agar memperoleh
informasi yang sesusai dengan permasalahan yang diteliti. Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti adalah wawancara semi terstruktur karena lebih fleksibel
dan tanpa kehilangan arah meskipun dalam pelaksanaannya tidak begitu terkait
dengan pedoman tersebut. Kegiatan ini dilakukan baik pada waktu yang
dikhususkan, wawancara partisipatif, mau pun bersamaan dengan pelaksanaan
57
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interview). Informasi yang diperolah melalui wawancara dituangkan dalam
bentuk catatan lapangan yang disusun secara sistematis untuk memudahkan
analisis sebelumnya.
2. Observasi partisipan (participent observation)
Menurut Alwasilah (2009, hlm. 155) tujuan observasi adalah peneliti melihat
sendiri pemahaman yang tidak terucap (tacit understanding), bagaimana teori
digunakan langsung (theory-in-use), dan sudut pandang responden yang mungkin
tidak tercukil lewat wawancara atau survey.
Obsevasi partisipan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, observasi deskriptif
(descriptive observations) secara komprehensif dengan menggambarkan secara
umum situasi sosial yang terjadi di lokasi penelitian. Kedua observasi terfokus
(focused observations) untuk menemukan kategori-kategori seperti sisten nilai
yang dimiliki para pengelola sekolah dan pola-pola perilaku yang mencerminkan
nilai moral. Ketiga observasi selektif (selective observations) bertujuan untuk
menganalisis dan mengulangi secara berulang-ulang untuk mencari perbedaan
diantara kategori-kategori yang sesuai dengan masalah penelitian.
3. Studi Dokumentasi (study of documents).
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara menelaah dan mengumpulkan dokumen
dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan yang diteliti berupa program
semester, RKM, RKH, daftar nilai siswa, daftar hadir guru dan siswa serta profil
dari Kelompok Bermain Rancage serta dokumen foto kegiatan. Dengan
58
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak menjadi
lengkap dan dapat mendeskrip hasil penelitian ini sesuai dengan
permasalahannya.
E. Teknik Analisis Data
Pengertian analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Patton adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori
dan satuan ujian dasar (Moleong, 2011, hlm. 103). Dalam menganalisis data
hasil penelitian, Nasution (1966, hlm. 129) menganjurkan langkah-langkah seagai
berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai pemilihan, pemusatan perhatian pada proses
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar dari catatan-catatan
lapangan. Data yang diperoleh di lapangan yang terdiri atas catatan-catatan
lapangan, transkrip wawancara, dokumen tertulis, dokumen foto-foto kegiatan dan
lainnya kemudian disusun dalam bentuk laporan yang terinci. Laporan yang
59
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebutuhan penelitian, sehingga memberikan gambaran yang lebih tajam dan
akurat dari hasil pengamatan.
2. Display Data
Penyajian data dalam penelitian ini dimaksud untuk menemukan suatu makna
dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari
bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. Sebagaimana
dikemukakan oleh Alwasilah (2009: 164-165) melalui display gagasan dan
interpretasi peneliti menjadi lebih jelas dan permanen sehingga memudahkan
berpikir. Data yang diperoleh dari penelitian ini berbentuk kata-kata,
kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf. Penyajian data yang paling sering digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah data dalam bentuk teks naratif walaupun tidak
praktis, namun akan lebih baik apabila didukung dengan data yang disajikan
dalam grafik, jaringan dan bagan.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Dalam sebuah penelitian, peniliti berusaha untuk mencari makna dari data
yang dikumpulkan. Kesimpulan yang mula-mula bersifat tentatif, kabur,
diragukan, maka dengan bertambahnya data kesimpulan akan lebih “grounded”.
Jadi kesimpulan harus selalu di verifikasi selama penelitian berlangsung,
verifikasi dapat dilakukan dengan mencari data baru.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas mengenai analisis data, maka peneliti
melakukan analisis data selama penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2013
60
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengkatagorian, atau pengklasifikasian data dalam mencari suatu pola atau tema
yang akhirnya memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dengan
langkah-langkah tersebut diharapkan mendapat temuan yang berdasar pada “grounded”
atas data lapangan. Upaya untuk mengembangkan temuan berdasarkan data
lapangan inilah yang menjadi ciri dalam penelitian kualitatif.
61
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Kajian masalah terfokus pada proses implementasi pendidikan nilai moral
dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini yang dilakukan di Kelompok
Bermain Rancage Kabupaten Sumedang, dengan sumber data mencakup kata-kata
dan perilaku/sikap kepala sekolah, guru dan siswa yang dijadikan subjek dalam
penelitian, selain itu hasil analisis dokumentasi juga merupakan sumber data yang
menunjang dalam penelitian ini. Simpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada
tujuan penelitian, hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab IV. Beberapa simpulan baik yang umum maupun khusus tersaji sebagai berikut :
A. Kesimpulan Umum
1. Pemahaman guru-guru tentang pendidikan nilai moral termasuk dalam kategori
baik, meskipun belum terlalu mendalam. Pemahaman tersebut merupakan
dampak dari adanya keterkaitan visi Kelompok Bermain Rancage dengan
nilai-nilai moral yaitu “nyantri, nyakola, nyunda dan nyeni” yang memiliki makna
sangat mendalam. Dalam mengembangkan visi tersebut para guru di Kelompok
Bermain Rancage berupaya untuk menyelaraskan program pendidikannya dengan
105
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga keempat responden mengerti dan memahami akan pentingnya
pendidikan moral diterapkan sejak anak masih usia, karena pendidikan nilai
merupakan pendidikan yang sangat mendasar dalam pembentukan pribadi anak
sehingga diharapkan anak memiliki sikap atau perilaku yang baik sebagai bekal
kehidupan masa depannya.
2. Perencanaan pembelajaran dan pendidikan nilai moral disusun berdasarkan
musyawarah yang melibatkan pihak Yayasan dan seluruh guru Kelompok
Bermain Rancage. Hasil musyawarah dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan
atau kekurangan atas apa yang telah dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam
perencanaan pembelajaran di tahun ajaran yang akan datang. Perencanaan
pembelajaran berpedoman pada Permen Diknas No.58 Tahun.2009 dan rencana
strategis yayasan, dimulai dengan menyusun program kegiatan semester
(prosem) rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan harian
(RKH). Keempat responden menyatakan bahwa dengan adanya persiapan
pembelajaran yang matang sangat membantu dan memudahkan para guru dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Strategi pembelajaran di Kelompok Bermain Rancage menggunakan strategi
terpadu, dengan media dan metode pembelajaran bervariasi yang mudah dipahami
oleh anak sesuai dengan tema yang dipilih. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan
dalam tiga tahapan sesuai dengan RKH yang telah dibuat sebelumnya. Dimulai
106
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik sebagai umpan balik dan
kegiatan tindak lanjut. Penanaman nilai dalam pendidikan karakter pada anak usia
dini sesuai Permen No.58 Tahun 2009 mencakup empat aspek yaitu (1) aspek
spiritual, (2) aspek personal, (3) aspek sosial dan (4) aspek lingkungan. Dari hasil
pengamatan selama pelaksanaan kegiatan guru lebih fokus pada pengembangan
bidang kemampuan dasar anak yang menitik beratkan pada pengembangan
kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. guru seringkali terlalu
terfokus pada aturan yang terdapat dalam silabus atau kurikulum pemerintah.
Kendala lain yang penulis temukan adalah kurangnya dukungan dari orang tua
dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai moral yang diterapkan oleh guru
di sekolah, terlihat dari sikap beberapa orang tua dihadapan anaknya seperti cara
berkomunikasi yang kurang baik, yang menunjukan kurangnya wawasan orang
tua akan pentingnya pendidikan nilai bagi anak, selain itu kurangnya fasilitas
belajar di sekolah seperti alat permainan edukatif yang lebih khusus tentang
pengembangan perilaku sosial anak.
4. Penilaian bertujuan untuk mengetahui dan menindak lanjuti pertumbuhan dan
perkembangan yang dicapai peserta didik selama mengikuti pendidikan.
Pelaksanaan penilaian pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage
dilakukan melalui pengamatan tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari
secara terus menerus, dan pencatatan anekdot yang merupakan sekumpulan
107
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengutamakan proses atau upaya yang dilakukan oleh anak bukan melihat hasil
yang diperoleh anak dengan kata lain penilaian terhadap pendidikan nilai di
Kelompok Bermain Rancage lebih menitik beratkan pada keberhasilan penerapan
nilai-nilai dalam sikap dan perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai moral yang
diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penilaian dibuat
menggunakan format kualitatif dalam bentuk tulisan yang disampaikan kepada
orang tua, terutama yang berkitan dengan sikap atau perilaku anak dalam kategori
sebagai berikut BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH
(Berkembang Sangat Baik) dan BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
B. Simpulan Khusus
1. Pemahaman guru-guru tentang pendidikan nilai moral termasuk dalam
kategori baik, meskipun belum terlalu mendalam. Keterkaitan visi Kelompok
Bermain Rancage “nyantri, nyakola, nyunda, nyeni” dengan pendidikan nilai
menjadikan dasar pemahaman bagi guru-guru akan pentingnya pendidikan
nilai pada anak usia dini.
2. Perencanaan pembelajaran/pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain
Rancage berpedoman pada Permen Diknas No.58 Tahun.2009 dan rencana
strategis yayasan, dimulai dengan menyusun program kegiatan semester
(prosem) rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan harian
108
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Strategi pembelajaran di Kelompok Bermain Rancage menggunakan strategi
terpadu, dengan media dan metode pembelajaran bervariasi yang mudah
dipahami oleh anak sesuai dengan tema yang dipilih.
4. Penilaian terhadap pendidikan nilai di Kelompok Bermain Rancage lebih
menitik beratkan pada keberhasilan penerapan nilai-nilai dalam sikap dan
perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diterapkan dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
C. Rekomendasi
Rekomendasi yang penulis kemukakan di bawah ini mengacu pada hasil penelitian
yang telah dilakukan untuk menjadi pertimbangan dan masukan bagi pihak terkait
terutama pihak sekolah yang menjadi objek penelitian.
1. Lembaga Pendidikan, untuk meningkatkan sumber daya guru dalam
pengembangan instrumen pendidikan nilai moral di sekolah diantaranya lebih
sering mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, workshop atau pelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan oleh dinas terkait atau dari lembaga perguruan tinggi dalam
pelaksanaan pendidikan nilai moral di sekolah kaitannya dengan konsep moral,
etika dan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak. Untuk meningkatkan
wawasan orang tua akan pentingnya pendidikan nilai bagi anak usia dini
sebaiknya lembaga membuat program parenting bekerja sama dengan pihak
109
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pemerintah, hendaknya Dinas Pendidikan setempat memfasilitasi pentingnya
pendidikan nilai dilingkungan pendidikan anak usia dini melalui
kebijakan-kebijakan maupun sarana dan prasarana yang mendukung terhadap
pengembangan perilaku sosial anak.
3. Peneliti Lain, hasil penelitian ini masih jauh dari yang diharapkan dengan
banyaknya kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam melakukan
penelitian, namun demikian penelitian ini dapat memperlihatkan gambaran
permukaan tentang pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial
dilapangan dalam tingkat satuan anak usia dini. Untuk itu diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan kajian berkaitan dengan pendidikan nilai moral
secara mendalam dari segi efektifitas penggunaan metode atau media
pembelajaran yang relevan dengan tahap perkembangan anak dalam
mengembangkan perilaku sosial yang baik, sebagai landasan pembentukan
110
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, I. (2000) Metode Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual
Alberty, H.B. & Alberty (1965). Reorganizing the Hight School Curiculum Third
Edition, New York:The Mcmillan Company
Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif; Dasar-dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: PustakaJaya
Anita, Y. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, Prenada Media Goup.
Anonimous. (2008). Dari Non Vitae sed Scholae Discimus Menuju Non Scholae
sed
Vitae Discimu. tersedia di: http://krisnaster.blogspot.com,
Atmadi, A & Setyaningsih, Y. (2000). Transformasi Pendidikan Memasuki
Milenium
Ketiga. Yogya:Kanisius
Ayudha, Art-Ong J. Na. (2008). Model Pembelajaran Nilai-Nilai Kemanusiaan
Terpadu. Yayasan Pendidikan Sathya Sai Indonesia
Balitbang. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar (Kompetensi Dasar PAUD). Jakarta:
Pusat Kurikulum Depdiknas
Beaty, J.J, (1998). Observing Development of The Young Children, Fourth Edition.
New Jersey: Mc Millan Company
Bertens, K. (2007). Etika.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Bogdan, R.C & Biklen, S.K (1992). Qualitative Research for Education: An
Introduction to Theory and Metods, Boston: Allyn and Bacon
Bredekamp, S dan Copple, C. (1997). Developmentally Appropriate Practice in
Early
Childhood Programs. Washington:NAEYC
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Chazan, B. (1985). Contemporary Approaches to Moral Education. Teachers Collages Press
Christina.M [online] Penanaman Nilai Moral AUD melalui Kegiatan Bercerita
Bertema Cerita Rakyat Budaya Lokal
Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian
Cumming, K. W. and Assc. (1988) The Revival of Values Education in ASIA
and the West. Pegamon Press
Darmadi, H. (2007) Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta
Direktorat PAUD, Dirjen PLS dan Pemuda (2004) Konsep Dasar Anak Usia Dini
Modul Sosialisasi PADU. Jakarta: Depdiknas
Djahiri, A.K. (1992). Menelusuri Dunia Afektif – Nilai Moral dan Pendidikan Nilai
Moral. Bandung: Laboratorium Pengajaran PMP IKIP Bandung
__________. (1996). Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai
Moral
PVCT.Bandung: Lab. PMPKN FPIPS UPI Bandung
___________. (1985). Strategi Pengajaran Afektif - Nilai – Moral VCT dan Games
Dalam VCT. LPEIPS FKIS IKIP Bandung.
___________. (2004). Hand Out: Dimensi Nilai Moral dan Norma (NMNr). PPS UPI.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.20
tahun 2003) peraturan dan pelaksanaannya. Jakarta
________ . (2004). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Dirjen PLSP Direktorat PAUD
Elmubarok. Z. (2009) Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung:Alfabeta
Fraenkel, J.R. (1977) How to Teach about Values: An Analytic Approach, Prentice Hall, Inc., New Jersey
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hainstock, E. G. (2002). Montessori untuk Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delapratasa
Hakam, K.A. (2000) Pendidikan Nilai. Bandung: Value Press
Hakam, K.A. (2010) Pengembangan Model Pembudayaan Nilai Moral di
Sekolah
Dasar. Disertasi Doktor pada PU/Nilai UPI Bandung tidak diterbitkan
Hamalik, O. (2006), Teknologi dalam Pendidikan. Bandung: Yayasan Partisipasi Pembangunan Indonesia
Hasan, A.P.(2008) Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: P.T Grafindo Persada
Henderson, Stella van Pettern (1959). Introduction to Phylosophy of Education. Chicago:The University of Chicago
Helms, D.B dan Turner, J.S. (1981) Exploring Child Behavior. New York:CBS College Publishing
Hurlock, E.B. (1990). Psikologi Perkembangan (Terjemahan) judul asli
Child Developement. Grow Hill Book. Co. Inc. N.Y
___________ (1980) Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang RentangKehidupan) Edisi ke 5. Jakarta:Erlangga
Ishak A, 2000, Strategi Membangun Motivasi dalam Pembelajaran Orang
Dewasa
Bandung, CV Andira.
Jamaris, M. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-
kanak. Jakarta:Grasindo
Kaelan, (2002), Pendidikan Pancasila, (edisi ke-tujuh). Yogyakarta:Paradigma
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Edisi ke-2. Jakarta:Balai Pustaka
Kartono, Kartini. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju
Kempson, R. (1977). Teori Semantik: Ringkasan dan Konfigurasi, STJIP Press
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lickona, T. (1991) Educating for Character - How Our School Can Teach
Respect
and Responsibility. New York:Bantam Book
Lickona, T. (2000, April) Why is charater education so important for our children
ECT Magazine [on line]
Tersedia di: hhtp://www.scholastic.com/teachers/article/ect-interview-thomas-
lickona-phd-talks-about-character-education
Mc.Connel, T.R. (1952) General Education: An Analysis, in The Fifth-first of
Yearbook the National Society for The Study of Education, Chicago: The
Universityof Chicago Press
Miswahyuningsih [online] Penanaman Moral pada Anak Usia Dini tersedia di: http://miswahyuningsih1201110008.wordpress.com/strategi-mendidik
Moeslichatoen. R (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, L. J. (2011) Metodologi Peneletian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyana, R. (2002) Pendidikan Umum Pengembangan Kepribadian dan
Kesadaran Beragama. Bandung: IMA-PU PPS UPI
__________. ( 2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta
Muslich, M. 2011.Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional Jakarta: PT. Bumi Aksara
Nasution, S. (1988) Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito
Nawawi. M. (2012). Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini. Tesis Magister pada PU UPI, tidak diterbitkan
Novikasari, M. [online] Teori Belajar dan Pembelajaran Anak. tersedia di : (http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/01/
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurani, Y.S, Syamsiatin, (2009) Perkembangan Perilaku Anak Usia Dini, Jakarta:Pudiani Press
O’neil, W.F. (2001). Educational Ideologies (Ideologi-Idologi Pendidikan). Alih
Bahasa Omi Intan Naomi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Paud Terpadu Anak Ceria. [on line] Model-model Pembelajaran di Taman
Kanak-
kanak. tersedia di :http://paudanakceria.wordpress.com
Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2011). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Bandung: UPI
Permen Diknas No.58 th 2009 “Standar Pendidikan Anak Usia Dini” Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal, Kemendiknas
Phenix P.H. (1964) Relasm of Meaning; A Philosopy of the Curiculumfor General
Education. NewYork: McGraw-Hill Book Company
Pujiana. (2005). Bimbingan pada Anak Usia DIni yang Mengalami Hambatan
Perkembangan Sosial dengan Menggunakan Pendidikan Bermain. Tesis
Pasca UPI
Quraish, S. M. (1996). Wawasan Al Qur’an. Bandung: Mizan
Rahmawati, K.dkk. (2007). Model Penanaman Budi Pekerti bagi Peserta Didik
Kelompok Bermain. (BP-LSP) Regional II Jayagiri
Rilantono. (2002). Konsep Pengasuhan dan Pengembangan Anak Usia Dini. Buletin PADU. Jakarta:Direktorat PADU
Sadulloh,. U. (2009). Pengantar Filsafat Pendidikan Bandung:Alfabeta
Sauri, S. (2009). Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pedagogik dan
Penyusunan Unsur-unsurnya. Bandung: SPs PU UPI.
Sauri, S dan Herlan. (2010), Meretas Pendidikan Nilai. Bandung: Arfino Raya
Sollehuddin. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung:IKIP Bandung
Mutiara Swandhina, 2014
Implementasi Pendidikan Nilai Moral Dalam Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana dan Ibrahim. (1989). Penelitia