• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA WORK SHEET UNTUK Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script Dengan Mengoptimalkan Media Work Sheet Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Hasil Belajar IPA Pada Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA WORK SHEET UNTUK Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script Dengan Mengoptimalkan Media Work Sheet Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Hasil Belajar IPA Pada Si"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA WORK SHEET UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENGKOK 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

YULIANA YUDHA PRASETYANINGSIH A 510 080 307

Penguji : Dr. Samino, M.M

Drs. Djumadi, M.Kes Dra. Sri Hartini, SH., M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Abstrak

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA WORK SHEET UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENGKOK 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012

Yuliana Yudha Prasetyaningsih, A 510 080 307 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2012, 152 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran cooperative scrip dengan mengoptimalkan media work sheet. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Lokasi penilitian ini di SD Negeri Pengkok 2 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 yang berjumlah 17 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan, dan subjek pelaksanaan tindakan adalah guru kelas IV. Metode pengumpulan data adalah tes, dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan secara analisis interaktif dengan langkah – langkah : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dari prasiklus sampai siklus dua. Sebelum dilaksanakan tindakan terdapat 29 % keaktifan belajar dan 29 % hasil belajar siswa yang mencapai KKM dan pada akhir siklus dua mencapai 77 % keaktifan belajar dan 82 % hasil belajar siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar IPA sejak prasiklus sampai siklus dua mencapai 48 % pada keaktifan belajar dan 53 % pada hasil belajar. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapakan model pembelajaran cooperative script dengan mengoptimalkan media work sheet dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

(3)

PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan sehingga kualitas pendidikan harus

senantiasa ditingkatkan. Pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Pendidikan dapat membuat orang cerdas, kreatif bertanggung

jawab dan produktif. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang cukup menarik yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan disebabkan masih

rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Terutama daerah-daerah yang berada di pedesaan atau pegunungan yang belum tersentuh oleh yang namanya sistem

pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pengembangan dan pembaharuan mengenai relevansi model pembelajaran. Model pembelajaran

dikatakan relevan apabila mampu mengantar siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Proses pembelajaran dalam pendidikan formal (sekolah)

misalnya siswa diajarkan untuk disiplin, aktif, kreatif, berpikir kritis, dan bertanggung jawab. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mengembangkan pemikiran dan kreatifitas yang dimiliki oleh manusia. Selain itu juga dibutuhkan kemampuan untuk berpikir

sistematis, logis, dan kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. Dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya interaksi antara guru dan siswa.

(4)

umumnya guru mengajarkan IPA dengan menerangkan, memberi contoh,

mengerjakan soal, serta meminta siswa untuk mengerjakan soal yang sejenis dengan soal yang sudah diterangkan guru. Sebagian besar guru bergantung pada metode ceramah, siswa pasif, sedikit tanya jawab, dan mengerjakan soal-soal yang diberikan.

Model pembelajaran yang kurang tepat dan renggangnya interaksi antara siswa dan guru bisa menjadi salah satu penyebab lemahnya tingkat keaktifan belajar IPA.

Rendahnya keaktifan belajar siswa juga bisa menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar IPA.

Pembelajaran tersebut di atas juga terjadi di SD Negeri Pengkok 2 kabupaten

Sragen setelah dilakukan observasi pendahuluan, di mana kegiatan pembelajaran masih dilakukan dengan konvensional. Guru mengajar hanya dengan menerangkan,

memberi contoh soal, dan memberi soal yang sejenis, hal ini bisa membuat pelajaran menjenuhkan dan membuat siswa tidak semangat dalam belajar. Berkaitan dengan pembelajaran tersebut, terlihat masih rendahnya keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran IPA antara lain: 1) masih sedikitnya siswa yang mau mencatat, 2) masih sedikitnya siswa yang mau mengerjakan tugas, 3) siswa kurang berani untuk

mempresentasikan hasil diskusinya meskipun guru sudah memberikan kesempatan, 4) Jika ada salah satu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa lain kurang aktif untuk membantu mengerjakan dan menjelaskannya, siswa masih

(5)

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah “Apakah melalui model pembelajaran Cooperative Script dengan mengoptimalkan media Work

Sheet dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012 ?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Cooperative Script dengan mengoptimalkan media Work Sheet pada

siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom

Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas Merupakan kegiatan pemecahan

masalah yang dimulai dari : (a) perencanaan (planning), (b) pelaksanaan (action), (c)

Pengumpulan data (observing), (d) penganalisis data / informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan dan kekurangan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya

siklus-siklus tersebut. Pada penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam

(6)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pengkok 2, terletak di kabupaten Sragen. Letak sekolah sangat strategis, mudah dijangkau oleh

transportasi umum dan memiliki jumlah siswa yang representatif untuk diteliti dan memungkinkan peneliti menggunakan model pembelajaran yang telah

direncanakan. Sekolah ini termasuk sekolah favorit hal ini ditunjukkan dari kualitas yang cukup baik dan banyak siswa baru yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/1012

pada awal bulan Februari 2012. Pertengahan bulan Januari digunakan peneliti untuk memohon ijin penelitian di SD Negeri Pengkok 2 Sragen.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini guru kelas bertindak sebagai subyek yang memberi tindakan kelas. Siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 Sragen yang terdiri dari 17

orang siswa sebagai subyek yang dikenai tindakan. Sedangkan peneliti bertindak sebagai observer di dalam pembelajaran. Selain bertindak sebagai observer, peneliti juga bertugas mendiagnosis, membuat konsep dan rancangan tindakan bersama guru

(7)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian tindakan kelas ini sistematis sesuai yang diinginkan.

[image:7.612.159.474.277.685.2]

Alur penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar. 3.1 :Siklus PTK permasalahan

Perencanaan

Siklus 1

Pengamatan Refleksi

Pelaksanaan Perencanaa

n

Pengamatan Siklus 2 Perencanaan

Pelaksanaan

Permasalahan baru ( Hasil Refleksi )

(8)

E. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran IPA dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar. Pengambilan data dilakukan dengan :

1. Metode Observasi

Suharsimi Arikunto (2010: 199-200) didalam pengertian psikologik,

observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap. 2. Metode Tes

Suharsimi Arikunto (2010:193) menyatakan “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu dan kelompok”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas IV.

3. Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2010:201) menyatakan bahwa Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang barang tertulis. Dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

(9)

4. Wawancara

Suharsimi Arikunto (2010:198) menyatakan Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). Wawancara

digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Lembar kerja siswa, Tes formatif , Lembar pengamatan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Kerangka wawancara

G.Validitas Data

Menurut Burns (Zainal Arifin, 2011: 119) ada beberapa jenis triangulasi,

yaitu triangulasi waktu, triangulasi ruang, triangulasi peneliti, dan triangulasi teoritis. Triangulasi waktu dapat dilakukan dengan mengumpulkan data dalam waktu yang berbeda, sedapat mungkin meliputi rentangan waktu tindakan yang dilaksanakan

dengan frekuensi memadai untuk menjamin bahwa efek perilaku tertentu bukan hanya suatu kebetulan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi waktu karena dalam mengumpulkan data peneliti tidak hanya dengan satu kali penelitian, jadi hasil dari penelitian bukan suatu kebetulan.

H. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

(10)

dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Kunandar (2009: 101). Dalam

penelitian dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data yang menggunakan tehnis analisis kualitatif, yang salah satu modelnya adalah tehnik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data

(display), dan penarikan kesimpulan. I. Indikator Pencapaian

Pada penelitian tindakan kelas ini, indikator keberhasilannya adalah apabila 75% siswa dapat mencapai atau melebihi KKM mata pelajaran IPA yaitu nilai 65 dalam materi Gaya setelah diterapkan model pemberalajaran Cooperative Script

dengan mengoptimalkan media Work Sheet.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil SD Negeri Pengkok 2 Sragen

Tempat penelitian yang dilakukan ini berada di kelas IV SD Negeri

Pengkok 2 kabupaten Sragen. SD Negeri Pengkok 2 berada di desa Pengkok kecamatan Kedawung kabupaten Sragen. Sekolah ini terdiri dari : 6 ruang kelas, 1

ruang untuk kantor kepala sekolah beserta kantor guru, 1 perpustakaan, 1 ruang computer, 1 ruang penjaga sekolah, 1 perpustakaan, 1 gudang, 4 kamar mandi dan 1 gedung Taman Kanak-kanak yang menjadi 1 komplek dengan SD Negeri

Pengkok 2 Sragen. Lingkungan fisik Sekolah Dasar cukup bagus dari tata cara pengaturan dan pemeliharaan ruang kelas, halaman sekolah, kantor, kamar mandi,

(11)

B. Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran IPA dan dialog awal dengan guru kelas IV dari sejumlah 17 siswa, terdapat 12 siswa atau 71% siswa masih belum mencapairi KKM mata pelajaran IPA yaitu nilai ≥ 65.

C. Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan Tindakan diawalaidengan, Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan Peneliti mempersiapkan materi, lembar work sheet dan soal evaluasi yang akan dilakukan pada siklus I pertemuan 1, dan yang terakhir Peneliti mempersiapkan lembar observasi.

D.Pelaksanaan Tindakan Penelitian. 1. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Februari dan pertemuan ke 2 dilaksanakan pada tanggal 7 Februari. Adapun mengenai hasil dari siklus I,

dari 17 siswa yang masuk pada pertemuan 1 dan 2 diperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau 29% yang nilainya melebihi atau sama dengan KKM, sedangkan

12 atau 71% siswa lainnya nilainya tidak mencapai KKM, atau bisa dikatakan belum tuntas dalam belajar.

2. Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Februari dan pertemuan ke

(12)

pertemuan 1 dan 2 pada siklus II diperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 18%

siswa yang nilainya tidak mencapai KKM atau dikatakan belum tuntas dan 14 siswa atau 82% yang nilainya sudah mencapai KKM.

E. Hasil Penelitian

[image:12.612.113.527.275.508.2]

Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 dapat disajikan melalui grafik berikut ini :

Gambar 4.15 :

Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar IPA F. Pembahasan Hasil Penelitian

dari penelitian yang telah dilakukandapat dijelaskan bahwa pada kegiatan

prasiklus siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 29%. Sedangkan pada pelaksanaan siklus I siswa yang tuntas dalam

belajar mengalami peningkatan yaitu sejumlah 7 siswa atau sebesar 41%. Dan 29%

35%

47%

71%

82%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

(13)

pada pelaksanaan siklus II siswa yang tuntas dalam belajar IPA sebesar 14

siswa atau sebesar 82%. Dan hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari setiap siklusnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa dengan menerapkan

model pembelajaran cooperative script dengan mengoptimalkan media work

sheet dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran

IPA di SD Negeri Pengkok 2 Sragen tahun ajaran 2011/2012.

PENUTUP A. Simpulan

1. Dengan penerapan model pembelajaran cooperative script dengan

mengoptimalkan media work sheet dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Penerapan model pembelajaran

Cooperative script dengan mengoptimalkan mdia Work sheet dengan tepat

dan benar dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Pengkok 2 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012” dapat diterima atau

(14)

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dan data-data hasil penelitian model pembelajaran

cooperative script dengan mengoptimalkan media work sheet dapat digunakan

sebagai acuan yang tepat dalam menentukan strategi pembelajaran, khususnya

dalam pembelajaran IPA di kelas IV. C. Saran

1. Guru

Dalam pembelajaran IPA sebaiknya guru menggunakan strategi pembelajaran yang variatif.

2.Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya mensosialisasikan strategi pembelajaran yang

inovatif kepada para guru di SD dalam melaksanakan pembelajarannnya. 3.Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis dapat melakukan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Anitah W, Sri dkk. 2008. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

http://harminto-satrio.blogspot.com/2011/05/mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan -alam.html Diakses, 11 November 2011. Pukul 23.40

Jihan Aris dan Haris Abdul. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Press Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Kurniawati, Arie. 2006. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Pokok Bahasan Bangun

Segi Empat Melalui pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams-Games_Tournament). Skripsi. Surakarta : FKIP_UMS (Tidak diterbitkan).

Kiranawati. 2007. Cooperative Script. http://www.gurupkn.wordpress.com.

Muttaqien, Zaenal. 2008. Pengertian dan Hakekat Pembelajaran.

http://www.elmuttaqie.wordpress.com.

Noviolita, Evi. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script Dengan

Mengoptimalkan Media Work Sheet Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa. Skriipsi. Surakarta : FKIP_UMS (Tidak diterbitkan)

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

(16)

Sadiman, Arief S. dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sadirman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja

Garfindo Persada.

Samino dan Saring marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar. Surakarta: fairuz media.

Satrio, Fajri. 2009. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script

terhadap kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Keaktifan Siswa. Skripsi . Surakarta : FKIP_UMS (Tidak diterbitkan).

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Wadi, Hendra. 2008. Definisi Work Sheet (Lembar Kerja)

http://www.hendrawadimath07.wordpress.com.

________.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Untuk Satuan

Gambar

Gambar. 3.1 :Siklus PTK
Gambar 4.15 :  Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar IPA

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, tidak hanya melalui aspek pengembangan pembelajaran yang diterapkan, inovasi pembelajaran akan lebih bermakna jika sumber belajarnya tidak hanya yang

Untuk pembayaran : Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2016. Berdasarkan SK PPK tentang penerima Dana BOS

Flora umumnya memiliki banyak manfaat kesehatan dan ekonomi, serta menjadi bagian dalam membentuk keindahanlkeasrian alamo Potensi flora yang tumbuh secara alamiah

Sri Widiyanti, A210070075. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan dari penelitian ini

Keuntungan yang diperoleh dengan penerapan opsi ini adalah mutu getah terjaga sehingga bahan baku produksi dengan mutu yang baik dapat menghasilkan gondorukem mutu X

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji: (1) pengaruh penggunaan strategi Two Stay Two Stray berbasis LKS terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh

44 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Convention On Maritime Liens And Mortgage, 1993 dituliskan pada Pasal 1 bahwa mortgage atau hipotik

Terkait laju pertumbuhan ikan semakin besar konsentrasi yang digunakan dan semakin lama paparan timbal, maka laju pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik dan laju