• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Pujiana 1003551

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(3)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

MATERI DAUR AIR

Oleh Pujiana

Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Pujiana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(4)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(5)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI

DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Pujiana

NIM 1003551

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M. Pd.

NIP. 195906231985032003

Pembimbing II

Dr. Agus Fany Chandra, M. Pd.

NIP. 198108122005011003

Mengetahui : Ketua Prodi PGSD

(6)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)

Pujiana ABSTRAK

(8)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF EXPERIMENTAL METHOD TO IMPROVE STUDENTS’ OUTCOME IN SCIENCE LEARNING WHICH HAS TOPIC

WATER CYCLE

A Classroom Action Research to VB students of Cibodas 2 Primary School in West Bandung Regency

Pujiana ABSTRACT

(9)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii UCAPAN TERIMAKASIH iii DAFTAR ISI iv

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Eksperimen ...…………...………... 9

1. Pengertian Metode Eksperimen ... 9

2. Karakteristik Metode Eksperimen ... 9

3. Langkah-langkah Metode Eksperimen dalam Pembelajaran ... 10

4. Kelebihan dan Kelemahan metode Eksperimen ... 11

B. Hasil Belajar …...………... 12

C. Pembelajaran IPA ……...………... 14

(10)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian ………...…… 20

B. Subjek dan lokasi Penelitian ... 22

C. Prosedur Penelitian ………...……….. 22

D. Instrumen Penelitian ………... 28

E. Pengolahan dan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 32

Siklus I 1. Perencanaan Pembelajaran ... 32

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 33

3. Hasil Belajar ... 36

4. Refleksi ... 39

Siklus II 1. Perencanaan Pembelajaran ... 42

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 43

3. Hasil Belajar ... 46

4. Refleksi ... 49

Siklus III 1. Perencanaan Pembelajaran ... 51

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

3. Hasil Belajar ... 55

4. Refleksi ... 57

(11)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 58 3. Hasil Tes Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....………...………... 63 B. Saran ...………... 65

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E

(12)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

(13)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Daur Air ... 16

2.2 Urutan Proses Daur Air ... 17

3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart ... 21

4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar siswa pada Siklus I ... 37

4.2 Perbandingan Persentase Pencapaian KKM Data Awal dengan Siklus I ... 38

(14)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II ... 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar siswa pada Siklus III ... 56 4.6 Perbandingan Persentase Pencapaian KKM Siklus II dengan Siklus

III ... 56 4.7 Perbandingan Nilai Rata-Rata Siswa pada Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ... 63 4.8 Perbandingan Persentase Pencapaian Nilai KKM antara Siklus I,

(15)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting dimana pendidikan tersebut memberikan suatu kemampuan dasar untuk mengantarkan seseorang agar dapat mengembangkan kemampuannya ke jenjang yang lebih tinggi hingga menjadi manusia yang diharapkan, sesuai dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar, bahwa:

Pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.

(dalam Winataputra, 2004, hlm. 8)

Berhubungan dengan hal di atas, isi kurikulum pendidikan dasar memuat pelajaran sebagai berikut: (1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) Pendidikan Agama; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Ilmu Pengetahuan Alam; (6) Ilmu Pengetahuan Sosial; (7) Kerajinan Tangan dan Kesenian; (8) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan; (9) Bahasa Inggris, dan; (10) Muatan lokal.

(16)

2

Adapun tujuan umum pendidikan IPA pada jenjang pendidikan dasar yang pertama yaitu diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Sedangkan menurut Depdiknas (2006, hlm. 47) tujuan khusus pengajaran IPA SD agar peserta didik memiliki kemampuan, antara lain:

(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;

(3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;

(4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;

(5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

(6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

(7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Untuk mencapai tujuan di atas, pelaksanaan pembelajaran IPA di SD harus lebih bersifat memberi pengetahuan melalui pengamatan-pengamatan mengenai berbagai jenis bentuk lingkungan alam serta lingkungan buatan. Sehingga memberikan pengalaman belajar yang konkrit bagi siswa karena siswa diikutsertakan secara langsung dalam pembelajaran serta siswa dapat memahami konsep secara mendalam.

(17)

3

gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana; (4) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Salah satu hal penting dalam proses pembelajaran ialah bagaimana memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan aktivitas siswa yang baik dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Daur air merupakan salah satu materi dalam pembelajaran IPA yakni bumi dan alam semesta. Materi pokok daur air terdiri dari bagaimana proses daur air dan kegiatan apa yang dapat mempengaruhi proses tersebut. Dalam pembelajarannya, materi ini membutuhkan strategi mengajar yang tepat sehingga siswa memahami dengan baik daur air dan kegiatan yang mempengaruhinya.

Berdasarkan pengalaman peneliti, ditemukan masalah yang didapatkan peneliti ketika melaksanakan praktik mengajar di kelas VB SDN 2 Cibodas. Masalah yang ditemukan, diketahui bahwa: (1) siswa tidak memahami konsep daur air secara menyeluruh. Misalnya, siswa belum memahami bagaimana itu evaporasi, presipitasi, dan kondensasi dengan baik; (2) siswa menerima materi secara pasif, siswa hanya menerima penjelasan guru lewat metode demonstrasi tanpa diikutsertakan dalam pembelajaran; (3) siswa tidak ada yang berani bertanya tentang materi yang belum mereka pahami; dan (4) hasil belajar siswa pada pokok bahasan daur air masih rendah. Terlihat dari data nilai ulangan harian pada materi tersebut, diperoleh data dari jumlah keseluruhan siswa kelas VB yang berjumlah 28 orang siswa, hanya 9 siswa atau 32% siswa yang hasil belajarnya ≥ 70 (diatas nilai KKM), sedangkan sisanya terdapat 19 siswa atau 68% siswa yang nilainya ≤ 70 (dibawah KKM).

(18)

4

Bertolak dari masalah di atas, terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah berdasarkan kajian referensi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya: (1) menerapkan metode eksperimen, dan (2) menggunakan media audio-visual. Namun, sehubungan dengan salah satu fungsi dan tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya serta sifat materi pelajaran dan juga kondisi siswa maka alternatif pemecahan masalah yang dirasa paling tepat terkait materi yang akan disampaikan adalah menerapkan metode eksperimen.

Roestiyah (2012, hlm. 80) bahwa:

Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Kelebihan dari metode eksperimen ini adalah siswa melakukan sendiri percobaan sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal, melatih berpikir aktif siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan rasa ilmiah siswa, memperoleh pengalaman praktis dalam menggunakan alat-alat percobaan, dan memperoleh kebenaran dari apa yang dipelajari berdasarkan hasil percobaan. Ciri dalam langkah kegiatan metode eksperimen berbeda dengan demonstrasi, yaitu: (1) merumuskan masalah, (2) merumuskan hipotesis, (3) mengumpulkan data, (4) menarik kesimpulan, dan (5) menyajikan/mempresentasikan hasil percobaan.

Dengan demikian metode eksperimen sangat sesuai dengan pembelajaran IPA pada pokok bahasan daur air dan kegiatan yang mempengaruhinya dan juga sesuai dengan karakteristik siswa SD karena siswa dapat mudah memahami suatu konsep apabila dapat mempraktikkan sendiri penemuan-penemuan konsep melalui benda nyata di sekitar.

(19)

5

Air” (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah

1) Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah secara umum yaitu “Bagaimanakah penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi daur air kelas VB SDN 2 Cibodas?”.

Secara khusus, peneliti merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas?

C. Tujuan Penelitian

Proposal penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan mendeskripsikan penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi daur air untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB di SDN 2 Cibodas.

Tujuan penelitian di atas dijabarkan secara khusus sebagai berikut:

(20)

6

b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas.

c. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Tercapainya tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi siswa

a. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi daur air dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif, kerjasama dan menumbuhkan rasa ingin tahu.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya terhadap materi daur air.

2. Bagi guru

a. Memberikan alternatif metode dan acuan baru tentang pembelajaran yang menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi daur air.

b. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan, maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

3. Bagi sekolah

(21)

7

b. Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditindaklanjuti atau dijadikan acuan pada pembelajaran lainnya.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian literatur, dapat dirumuskan hipotesis tindakan, bahwa Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB dalam pembelajaran IPA materi daur air di SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat.

F. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi daur air pada kelas VB SDN 2 Cibodas.

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pada istilah yang digunakan, maka dibuat definisi secara operasional dari beberapa istilah pada penelitian ini sebagai berikut:

(22)

8

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa sebagaimana tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi sebagai penjabaran dari kompetensi dasar.

3. Daur air merupakan salah satu pokok bahasan pada mata pelajaran IPA pada kurikulum 2006 kelas 5 dengan standar kompetensi yaitu 7. memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan kompetensi dasarnya 7.1 mendeskripsikan daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian

(23)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & Mc Taggart. Model ini mencakup empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

(24)

21

Gambar 3.1

Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Natalia dan Dewi, 2008, hlm. 22)

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS I

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS

II

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS

III

(25)

22

Model ini dikenal dengan sistem spiral refleksi yang dimulai dengan:

a. Perencanaan, yaitu tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau mengubah perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Pelaksanaan atau tindakan, yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.

c. Observasi atau pengamatan, yaitu mengamati atas hasil tes atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil ini, peneliti dapat melakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 2 Cibodas yang terdiri dari 30 orang siswa, 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Namun, terdapat tiga siswa yang tidak pernah hadir dalam tiap siklus dengan siswa berinisial YK, RSA, dan UJ. Sehingga hanya 27 siswa yang mengikuti siklus I sampai dengan siklus III. Penelitian ini berlokasi di Jalan Maribaya Timur No. 100 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VB terhadap materi daur air dengan menggunakan model Kemmis & Mc Taggart. Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini yaitu sebagai berikut: SIKLUS I

a. Perencanaan:

(26)

23

mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

2) Menentukan pokok bahasan evaporasi, presipitasi, kondensasi, dan hujan. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan pembelajaran berbasis metode eksperimen dengan tiga tahapan dalam kegiatan inti yaitu tahap pra eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap tindak lanjut.

4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan pokok bahasan yang akan dipelajari. LKS terdiri dari tujuan eksperimen, alat/bahan eksperimen, langkah-langkah eksperimen, hasil pengamatan, dan kesimpulan hasil percobaan.

5) Mempersiapkan alat dan bahan berupa gelas plastik bening atau tembus pandang, air panas, air biasa, es batu dan tutup gelas yang diperlukan ketika eksperimen.

6) Menyusun instrumen penelitian seperti instrumen perencanaan pembelajaran berupa RPP; instrumen pengumpulan data berupa tes uraian, dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

b. Pelaksanaan:

Menerapkan tindakan mengacu kepada RPP yang menggunakan metode eksperimen, sebagai berikut:

Pendahuluan:

Pendahuluan yang dilakukan tidak berbeda dari biasanya yakni dengan mengkondisikan kelas, salam dan berdoa, absensi, memotivasi siswa, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti:

Tahap Persiapan Eksperimen:

1) Guru memancing pengetahuan yang siswa miliki dengan mengaitkan materi pembelajaran hari ini melalui tanya jawab.

(27)

24

3) Melalui tanya jawab, guru membimbing siswa menjawab rumusan masalah tersebut untuk dijadikan hipotesis atau jawaban sementara sebelum melakukan percobaan.

4) Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok berdasarkan kesepakatan bersama.

5) Siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan.

6) Guru membagikan LKS dan memberikan penjelasan langkah-langkah percobaan.

Tahap Pelaksanaan Eksperimen: 1) Siswa melakukan percobaan.

2) Guru membimbing jalannya kegiatan percobaan dan memberikan dorongan serta bantuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa selama percobaan berlangsung.

3) Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi kelompok dan mengisi pertanyaan yang ada dalam LKS.

4) Siswa menyimpulkan hasil percobaan. Tahap Tindak Lanjut:

1) Seluruh atau beberapa kelompok menyampaikan kesimpulan hasil percobaan kelompok di depan kelas.

2) Guru memberikan penguatan terhadap hasil percobaan siswa.

3) Guru bersama siswa membahas kesulitan yang ditemui selama percobaan berlangsung dan menyimpulkan pembelajaran hari ini. Penutup:

1) Guru memberikan soal individu kepada setiap siswa sebagai evaluasi akhir pembelajaran hari ini.

2) Guru memberikan informasi tentang materi selanjutnya yang akan dipelajari.

(28)

25

c. Pengamatan/Observasi:

Melakukan observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

d. Refleksi

1) Melakukan refleksi perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa observer, tujuannya untuk mengetahui keterlaksanaan, efektivitas, keberhasilan, dan hambatan dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

2) Hasil refleksi terhadap tindakan I ini menjadi bahan untuk rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus II.

SIKLUS II

a. Perencanaan:

1) Sesuai dengan refleksi yang dilakukan pada akhir siklus I, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus II dengan menggunakan metode eksperimen, dengan terlebih dahulu menentukan pokok bahasan daur air. 2) Menyusun instrumen penelitian seperti instrumen perencanaan

pembelajaran berupa RPP; instrumen pengumpulan data berupa tes uraian, dan lembar aktivitas observasi siswa dan guru.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terdiri dari tujuan eksperimen, alat/bahan eksperimen, langkah-langkah eksperimen, hasil pengamatan, dan kesimpulan hasil percobaan.

4) Mempersiapkan alat dan bahan berupa gelas plastik bening, plastik putih, air panas, es batu, kertas karton hitam ukuran 10cmx20cm, dan karet gelang yang diperlukan ketika eksperimen.

b. Pelaksanaan:

(29)

26

berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus I yang dalam pelaksanaannya menggunakan metode eksperimen.

c. Pengamatan/Observasi:

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan perhatian pada efektivitas penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi daur air. Pengamatan ini dilakukan pada aktivitas guru dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Aktivitas guru diamati oleh observer, sedangkan aktivitas siswa diamati oleh guru dan observer.

d. Refleksi

1) Melakukan refleksi perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa observer, tujuannya untuk mengetahui keterlaksanaan, efektivitas, keberhasilan, dan hambatan dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

2) Hasil refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan untuk rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus III.

SIKLUS III

a. Perencanaan:

1) Sesuai dengan refleksi yang dilakukan pada akhir siklus II, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus III dengan menggunakan metode eksperimen, dengan terlebih dahulu menentukan pokok bahasan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air.

2) Menyusun instrumen penelitian seperti instrumen pembelajaran berupa RPP; instrumen pengumpulan data berupa tes uraian, dan lembar aktivitas observasi siswa dan guru.

(30)

27

4) Mempersiapkan alat dan bahan berupa akua gelas 3 buah, plastik bening 1 buah, segenggam tananh liat, tanah gembur, dan air secukupnya yang diperlukan ketika eksperimen.

b. Pelaksanaan:

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat khususnya pada kegiatan inti berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus II yang dalam pelaksanaannya menggunakan metode eksperimen.

c. Pengamatan/Observasi:

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan perhatian pada efektivitas penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi daur air. Pengamatan ini dilakukan pada aktivitas guru dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Aktivitas guru diamati oleh observer, sedangkan aktivitas siswa diamati oleh guru dan observer.

d. Refleksi

(31)

28

Observasi digunakan untuk mengukur dan merekam kegiatan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan penggunaan alat percobaan. Observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat dengan cara pengamatan dan pencatatan segala kejadian, peristiwa, atau perilaku yang tampak selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

2. Alat Pengumpul Data a) Lembar Soal

Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian yang terdiri dari tiga soal uraian. Tes uraian ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi pokok “Daur Air”. Tujuan dari pemberian tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen dengan cara melihat perubahan rata-rata yang diperoleh siswa.

b) Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

(32)

29

berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran yang nantinya akan menjadi pertimbangan pada saat refleksi. Observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara seleksi dan reduksi data, klasifikasi data, mendeskripsikan data, dan interpretasi data. Data yang ditelaah, diorganisir, kemudian disajikan dalam bentuk narasi atau deskripsi lalu dirumuskan secara singkat, padat, dan bermakna.

Data-data yang didapatkan bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kedua data tersebut diambil untuk menilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA agar siswa mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Pemberian skor pada setiap siklus menggunakan rentang 10-100. Adapun pemberian skor pada siklus I sampai dengan siklus III dalam lembar soal sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pemberian Skor pada Lembar Soal Siklus I dan Siklus II

No. Skor

Pemberian Skor pada Lembar Soal Siklus III

No. Skor

1 10

2 60

3 30

(33)

30

*) Penilaian disesuaikan dengan penilaian guru, jika jawaban kurang

tepat atau mendekati benar.

Data kualitatif didapatkan ketika proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang diamati. Data kuantitatif didapatkan dari tes yang dilakukan pada setiap siklus digunakan untuk menghitung nilai rata-rata kelas sebagai bentuk hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2013, hlm.109) perhitungan tersebut menggunakan rumus:

�̅ =

��

Keterangan:

�̅ = Nilai rata − rata kelas

�� = Jumlah seluruh skor yang diperoleh siswa � = Jumlah keseluruhan siswa

Untuk menunjukkan ketercapaian kelas dalam ketuntasan belajar dilihat dari banyaknya siswa yang telah mendapatkan nilai sesuai dengan KKM yaitu 70. Berdasarkan perhitungan jumlah siswa dan karakteristik siswa, jika 93% siswa telah mencapai KKM yang ditentukan maka kelas dikatakan mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar dihitung menggunakan rumus:

� =

Σ� ≥70

%

Keterangan:

TB : Ketuntasan Belajar

Σ ≥ 7 : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

(34)

31

(35)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(36)

66

orang anggotanya untuk menyajikan hasil diskusi berdasarkan pengamatan eksperimen dan kelompok lain menyimak serta dapat memberi saran atau kritik ketika apa yang disajikan kelompok lain berbeda dengan hasil diskusi kelompoknya.

2. Dengan menerapkan metode eksperimen pada materi pokok daur air menumbuhkan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Terlihat siswa lebih dapat belajar mandiri, aktif menemukan konsepnya sendiri, aktif dalam mengemukakan pendapatnya, dan menjalin hubungan kerjasama yang baik antar anggota kelompok untuk membangun pengetahuan awal mereka. Guru sebagai fasilitator atau pembimbing dalam pembelajaran dan memberikan dorongan sebagai motivasi siswa sehingga memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan ketiga tahap kegiatan eksperimen dalam pembelajaran ini meliputi: 1) Tahap pra eksperimen, perumusan masalah dan hipotesis dilakukan melalui tanya jawab interaktif. Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama antar guru dan siswa dengan mempertimbangkan karakterisktik siswa VB; 2) Tahap pelaksanaan eksperimen dilakukan dengan mengikuti prosedur LKS berdasarkan pengarahan yang guru berikan secara detail pada setiap langkahnya, serta setiap siswa membangun kerjasama dalam kelompok sehingga eksperimen dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil diskusi berdasarkan percobaan yang dilakukan; 3) Tahap tindak lanjut dilakukan dengan menyajikan hasil diskusi di depan kelas oleh perwakilan beberapa kelompok untuk mengefektifkan waktu dan untuk ketertiban.

(37)

67

pembelajaran IPA materi Daur Air dapat meningkat melalui pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen.

Secara Umum, kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VB SDN 2 Cibodas dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan persentase hasil belajar siswa dari 33% di siklus I, 85% di siklus II, hingga 95.6% siswa yang mencapai KKM di siklus III. B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan metode eksperimen.

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen berbeda dengan menerapkan metode ceramah, karena pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen harus menggambarkan tiga tahapan, meliputi tahap pra eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap tindak lanjut. Oleh karena itu, guru-guru SDN 2 Cibodas khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya disarankan dapat mempelajari cara pembuatan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen dengan menguasai teorinya terlebih dahulu dan mempersiapkan semaksimal mungkin RPP yang akan dilaksanakan serta dapat menerapkan metode eksperimen ini baik pada materi pokok yang sama atau materi pokok lainnya.

2. Bagi sekolah, disarankan dapat menyediakan saran dan prasarana untuk menunjang metode eksperimen ini agar siswa lebih antusias dalam belajar, aktif dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

(38)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Heriawan, A. Darmajari, Arif Sanjaya. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teori Praktis. Banten: LP3G.

Sudjana, Nana, Dr. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Natalia Margaretha, Mega & Dewi Kania, Islami. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Widodo, A., Wuryastuti, S., dan Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winataputra, Udin. S. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKNAS. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sulistyanto, Heri & Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD dan Kelas V. Jakarta: DEPDIKNAS. Prof.

Haryanto. (2004). Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Dewi, Rissa M. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi pada PGSD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

(39)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triadi, Deki. (2013). Metode Eksperimen. [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

Taggart dengan tiga siklus, yang pada setiap siklusnya dilakukan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi tindakan Hasil penelitian dengan penerapan model

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dua siklus dan tiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan,

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, setiap siklus tiga kali pertemuan, setiap pertemuan 2 x 35 menit..

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian mengikuti model Mc Taggart dan Kemmis yang dilaksanakan dalam empat tahap yaitu tahap

dikembangkan Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi sebanyak 2 siklus masing-masing siklus dilakukan 2 kali tindakan. Subyek penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari

Adapun alur penelitian itu mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri atas kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (Depdiknas, 2003:19).