• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Coronavirus Disease 2019 atau yang akrab disebut COVID-19. Virus ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Coronavirus Disease 2019 atau yang akrab disebut COVID-19. Virus ini"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1

Latar Belakang Masalah

Tahun 2020 ditandai dengan pergolakan di seluruh dunia akibat Coronavirus Disease 2019 atau yang akrab disebut COVID-19. Virus ini

pertama kali teridentifikasi ketika Komisi Kesehatan Kota Wuhan melaporkan sejumlah kasus pneumia di Wuhan, Provinsi Hubei pada bulan Desember 2020 (Al-Quteimat & Amer, 2020; Gautam & Hens, 2020).

Penetapan COVID-19 sebagai pandemi dunia oleh WHO pada bulan Maret (Shi et al., 2020) didukung dengan karakteristik penyebaran virus yang begitu luas dalam waktu singkat. Melalui website resmi pemantauan penyebaran COVID-19 yang bernaung di bawah World Health Organization, dapat diketahui perkembangan kasus COVID-19 terus

meningkat. Per tanggal 30 Juni 2020 terdapat lebih dari 10 juta jiwa warga dunia yang positif mengidap COVID-19 dengan tingkat kematian memasuki angka 500 ribu jiwa kemudian bertambah pada bulan Desember 2020 jumlah pasien positif mencapai 82 juta jiwa dengan tingkat kematian 1,8 juta jiwa (WHO, 2020).

Pandemi COVID-19 telah menciptakan krisis kesehatan yang berdampak secara global dan belum pernah terjadi sebelumnya (Grech et al., 2020). Hal ini memicu kekhawatiran masyarakat terhadap timbulnya krisis ekonomi dan resesi (Shen et al., n.d.). Upaya-upaya pencegahan

(2)

seperti pembatasan sosial (Muzakki, 2020; Ozili & Arun, 2020), isolasi mandiri dan pembatasan perjalanan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan. Sebaliknya kebutuhan alat medis dan sektor makanan mengalami peningkatan permintaan akibat fenomena stockpiling dan panic buying oleh masyarakat (Nicola et al., 2020). Virus yang memiliki gejala mirip dengan penyakit influenza ini sangat mudah menular terutama melalui kontak fisik dengan penderita (Zayet et al., 2020).

Dampak krisis ekonomi yang ditimbulkan berbeda pada masing- masing sektor industri akibat perbedaan struktur biaya, dinamika persaingan atau elastisitas harga dan pendapatan (Anguera-Torrell et al., 2020). Survei dampak COVID-19 terhadap pelaku usaha telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia. Responden yang dilibatkan berjumlah 34.559 responden mencakup semua lapangan usaha kecuali pemerintahan, aktivitas rumah tangga pemberi kerja dan badan internasional. Berdasarkan hasil survei tersebut, dari segi sektor usahanya, sektor usaha akomodasi dan makanan minuman terdampak COVID-19 sebesar 92,47%, diikuti oleh sektor usaha jasa lainnya sebesar 90,90% dan sektor usaha transportasi dan perdagangan sebesar 90,34%. Sedangkan dari segi wilayah yang terdampak, Provinsi Bali menerima dampak yang signifikan sebesar 92,18 % diikuti dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 89,69% dan Provinsi Banten sebesar 86,91% (BPS, 2020).

Industri perhotelan sangat rentan terhadap ancaman seperti epidemi, bencana alam, dan serangan teroris (Jiang & Wen, 2020; Rivera, 2020).

(3)

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap industri perhotelan (Pillai et al., 2020). Dampak yang paling dirasakan oleh bisnis perhotelan adalah menurunnya minat akupansi perhotelan oleh wisatawan (Baum & Hai, 2020; Sugihamretha, 2020) bahkan hingga mengakibatkan tidak adanya pemesanan kamar sama sekali (zero occupancy) (Nuruddin et al., 2020; Sanabria-Diaz et al., 2021)(Nuruddin et al., 2020). Upaya pencegahan yang diterapkan oleh pemerintah berupa pembatasan usaha dan himbauan lock down dari pemerintah juga turut memperparah kondisi ini (Hall et al., 2017).

Anggaran merupakan pedoman bagi entitas dalam menjalankan usahanya yang dinyatakan dalam satuan mata uang dan berlaku sesuai dengan periodenya (Putrayasa & Saputra, 2018). Perubahan situasi akibat pandemi COVID-19 yang tidak dapat disamakan dengan krisis-krisis terdahulu mengakibatkan terbatasnya ruang manajemen untuk memprediksi dampak dan upaya pertahanan kontinuitas usaha yang efektif (Sigala, 2020).

Hal ini berakibat pada tidak efektifnya anggaran tahun bersangkutan untuk diteruskan penggunaannya akibat perbedaan pos-pos biaya serta perubahan kebutuhan perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi terkait (Grediani, 2020).

Kuwarasan A Pramana Experience merupakan penyedia layanan akomodasi yang berlokasi di Tegallalang Ubud, Gianyar. Hotel yang mulai beroperasi sejak tahun 2017 memiliki komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik. Hotel yang berjarak 42 km dari Bandara Internasional Ngurah

(4)

Rai ini mengusung gaya suite modern bergaya pulau dengan pemandangan sawah atau kolam renang. Sebagai salah satu hotel yang terdampak COVID- 19, Kuwarasan A Pramana Experience talah melakukan revisi terhadap anggaran yang telah dibuat sebelumnya.

Perubahan anggaran yang terjadi di Kuwarasan A Pramana Experience dilakukan pada bulan Maret tahun 2020 dan resmi digunakan pada bulan April 2020 hingga Desember 2020. Atas anggaran yang telah direvisi tersebut, diketahui terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasinya. Dibuktikan dengan anggaran laba operasi untuk bulan April- Desember setelah direvisi sebesar Rp 1.803.950.366 sedangkan realisasinya adalah Rp 1.443.508.387, sehingga besarnya selisih adalah Rp360.441.979 atau sebesar 20%.

Turunnya laba perusahaan memerlukan langkah antisipatif yang tepat.

Kinerja manajemen memegang peranan penting dalam mempertahankan kontinuitas bisnis hotel dimasa pandemi ini. Salah satu bentuk penilaian kinerja manajemen dapat dilihat dari kemampuan manajemen untuk mempertahankan keuntungan perusahaan. Hal ini dikarenakan karakteristik dari bisnis perhotelan yang sangat kompetitif maka manajer dituntut untuk mampu memaksimalkan kinerja karyawan untuk performa yang lebih tinggi (Nazarian et al., 2017). Salah satu komponen menilai kinerja manajemen adalah tingkat profitabilitas (Dimitrić et al., 2019; Marco-Lajara et al., 2014;

Sandvik et al., 2014). Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur

(5)

menggunakan Gross Operating Profit per Available Room (GOPPAR) (Lee et al., 2019).

Perbedaan nilai anggaran, adanya selisih antara anggaran dan dampak terhadap kinerja manajemen perlu dianalisis lebih lanjut. Karena tanpa adanya pemahaman akan upaya penyelamatan kontinuitas bisnis akibat pandemi COVID-19 yang dilaksanakan secara menyeluruh oleh seluruh entitas terdampak, khusunya industri perhotelan entitas tidak akan memiliki kemampuan untuk mempertahankan kontinuitas bisnisnya.

Rumusan Masalah

Berdasar atas latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah analisis terhadap revisi anggaran yang disusun oleh manajemen Kuwarasan A Pramana Experience pada saat sebelum dan sesudah pandemi COVID-19?

2. Bagaimanakah analisis selisih antara anggaran revisi dengan realisasinya pada masa pandemi COVID-19?

3. Bagaimanakah penilaian kinerja manajemen Kuwarasan A Pramana Experience dalam mempertahankan tingkat profitabilitas pada masa pandemi COVID-19?

Batasan Masalah

Sebagai bentuk pembatasan jangkauan rumusan masalah guna menjadikan penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka dilakukan pembatasan dalam penelitian ini. Periode yang digunakan adalah periode

(6)

penerapan revisi anggara yaitu dari bulan April-Desember 2020. Analisis anggaran pendapatan serta anggaran beban dan biaya operasional dibatasi pada sektor room dan food & beverage hotel. Hal ini dikarenakan sektor room merupakan sumber pendapatan utama hotel dan memiliki nilai yang

paling material diikuti dengan sektor food&beverage. Kaitannya dengan analisis varian anggaran akan dilaksanakan pada sektor usaha yang memiliki selisih diatas batas toleransi yang ditetapkan oleh manajemen yaitu sebesar 10%.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasar atas rumusan masalah yang ditetapkan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis revisi anggaran yang disusun oleh manajemen Kuwarasan A Pramana Experience pada saat sebelum dan sesudah pandemi COVID-19.

b. Untuk menganalisis selisih antara anggaran revisi dengan realisasinya pada masa pandemi COVID-19.

c. Untuk menilai kinerja manajemen Kuwarasan A Pramana Experience dalam hal mempertahankan tingkat profitabilitas pada masa pandemi COVID-19.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendaklah diperoleh atas penelitian ini ialah sebagai berikut:

(7)

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini hendaknya mampu menambah kajian literatur bagi penelitian terkait dengan penganggaran khususnya anggaran perhotelan serta memberikan sumbangan pemikiran dan memperkaya kajian teori yang ada sesuai dengan penelitian ini.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi Mahasiswa

Penelitian in diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan contoh praktis terkait dengan revisi anggaran dan anggaran operasional pada masa pandemi COVID-19 untuk memudahkan pemahaman mahasiswa.

2) Bagi Politeknik Negeri Bali

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian literatur terkait dengan penganggaran serta tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya dikemudian hari bagi Politeknik Negeri Bali.

3) Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta membantu manajemen dalam menyusun perencanaan dalam hal penganggaran kedepannya.

Referensi

Dokumen terkait

( 5 ) Dalam hal Desa tidak melaksanakan BLT Desa Tahun Anggaran 2020 selama 9 (sembilan ) bulan , selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b dan ayat (3) huruf b

Sehubungan dengan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease – 19 (COVID-19), pengungkapan dan penyajian atas dampak dan penanganan pandemi Covid-19 berpedoman dengan Surat

Terutama masyarakat di Perumahan Abdi Negara 1 Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung tersebut yang termasuk pada masyarakat yang memiliki kebiasaan menjunjung

Agar penelitian menjadi terfokus dan terhindar dari penafsiran di luar tujuan penelitian, maka peneliti hanya membatasi pada tiga faktor yang diteliti yang dianggap

58/POJK.05/2020 karena pada praktiknya Peer to Peer Lending juga mengalami dampak dari Covid-19, sehingga kemudian di dalamnya mengatur terkait restrukturisasi yang

Abstrak — Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) selain berdampak pada aspek kesehatan jasmani, juga memberikan pengaruh pada psikologis masyarakat, khususnya

Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

(1) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Kegiatan Pemulihan Ekonomi yang Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Daerah disusun oleh Perangkat Daerah yang