PERATURAN BUPATI GARUT
NOMOR 587 TAHUN 2011
TENTANG
TATA CARA PENGELOLAAN
HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG
BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GARUT
Dasar Hukum
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008
tentang Hibah Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
Tujuan
memberikan landasan hukum dalam
pengelolaan hibah dan bantuan sosial yang
bersumber dari APBD
menjadi pedoman bagi setiap pihak yang
berkepentingan dalam pelaksanaan hibah dan
bantuan sosial yang bersumber dari APBD
menjamin terciptanya tertib administrasi,
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi:
perencanaan;
penganggaran;
pelaksanaan dan penatausahaan;
pelaporan dan pertanggungjawaban; dan
monitoring dan evaluasi; pemberian hibah
HIBAH
BANSOS
Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemda kepada :
- pemerintah atau
- pemerintah daerah lainnya, - perusahaan daerah,
- masyarakat dan
- organisasi kemasyarakatan
yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya,bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk
menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Pemberian hibah dapat dikecualikan dari ketentuan, meliputi:
a. hibah yang diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan b. hibah yang bertujuan
mengembangkan
kemandirian dan mempertahankan tingkat
kinerja.
Bansos
adalah
pemberian
bantuan berupa uang/barang
dari pemda kepada :
- individu,
- keluarga,
- kelompok dan/atau
-
masyarakat
yang sifatnya tidak secara
terus menerus dan selektif
yang
bertujuan
untuk
melindungi dari kemungkinan
terjadinya
resiko sosial
RESIKO SOSIAL
Kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan
potensi
terjadinya kerentanan sosial
yang ditanggung
oleh
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis
politik, bencana, atau fenomena alam yang
jika tidak
diberikan bantuan sosial akan semakin terpuruk dan
tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
MENUNJANG PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMDA
o Hibah kpd Pemerintah
diberikan kepada instansi/satuan kerja pada kementerian dan/atau lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam wilayah administratif pemerintah Kabupaten Garut.
Pemda dpt memberikan bantuan sosial kepada anggota/kelompok
masyarakat yang meliputi :
individu, keluarga, dan/atau
masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial,
ekonomi, politik, bencana, atau
fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum
lembaga non
pemerintah bidang pendidikan,
keagamaan, dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
o Hibah kpd pemda lainnya
diberikan kpd daerah otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.
o Hibah kpd perusahaan daerah
diberikan kpd BUMD dlm rangka penerusan hibah yg diterima pemda dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
o Hibah kpd masyarakat
diberikan kpd kelompok orang yg memiliki kegiatan tertentu dlm bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional.
o Hibah kepada organisasi kemasyarakatan
Sekurang-kurangnya harus memenuhi :
• peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;
• untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi urusan daerah; • untuk kegiatan dengan kondisi tertentu yang berkaitan
dengan penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah yang berskala nasional/internasional/regional di daerah;
• untuk melaksanakan kegiatan sebagai akibat kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan penambahan beban APBD; • tidak wajib, tidak mengikat dan tidak terus menerus setiap
tahun anggaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan; dan
• memenuhi persyaratan penerima hibah.
Sekurang-kurangnya harus memenuhi :
1. Selektif : Ditujukan utk melindungi dari resiko sosial. 2. Memenuhi persyaratan penerima bantuan.
3. Bersifat sementara dan tidak terus menerus, kecuali dalam keadaan tertentu dpt berkelanjutan :
Bersifat sementara dan tidak terus menerus diartikan tidak wajib dan tidk harus berulang diberikan setiap tahun anggaran.
Dalam keadaan tertentu dpt berkelanjutan diartikan dapat diberikan setiap TA sampai lepas dr resiko sosial.
4. Sesuai tujuan penggunaan : Rehab Sosial, Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Sosial, Jaminan Sosial, Penanggul Kemiskinan dan Penanggul Bencana
1. Rehabilitasi Sosial
: Ditujukan utk memulihkan dan mengembangkan
kemampuan sesorang yg mengalami
disfungsi sosial
agr dpt melaksanakan
fungsi sosialnya secara wajar.
2. Perlindungan Sosial
: ditujukan utk mencegah dan menangani
resiko dr
guncangan dan kerentanan sosial
sesorang, keluarga, kel masyarakat agr
kelangsungan hidupnya dpt dipenuhi sesuai dgn kebutuhan dasar minimal.
3. Jaminan Sosial
: merupakan
skema yg melembaga
utk menjamin
penerima bantuan
agar dpt memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yg
layak.
4. Pemberdayaan Sosial
: ditujukan utk
menjadikan
sesorang atau kel
masyarakat yg mengalami masalah sosial mempunyai daya sehingga
mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
5. Penangulangan Kemiskinan
: merupakan
kebijakan, program dan
kegiatan
yg dilakukan terhadap orang, keluarga, kel masyarakat yg tdk
mempunyai atau mempunyai sumber mata pencaharian dan tdk dpt
memenuhi kebutuhan yg layak bagi kemanusiaan
6. Penanggulangan Bencana
: merupakan serangkaian upaya yg ditujukan
untuk rehabilitasi
PERSYARATAN
PEMBERIAN
HIBAH
HIBAH KAPADA PEMERINTAH dan PEMERINTAH
DAERAH LAINNYA
paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah
Kabupaten
Garut, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
undangan;
2. mempertimbangkan kinerja pengelolaan hibah sebelumnya,
akumulasi hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan
sejenis
yang telah dilaksanakan;
3. mengajukan proposal yang sekurang-kurangnya memuat:
a. latar belakang;
b. maksud dan tujuan;
c. rincian rencana kegiatan;
d. jadual kegiatan; dan
e. rencana penggunaan hibah.
Hibah kepada Perusahaan Daerah
paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. sebagai penerusan hibah yang diterima
Pemerintah
Daerah dari Pemerintah;
2. berkedudukan sebagai badan usaha milik
Kabupaten
Garut;
3. mempertimbangkan kinerja pengelolaan hibah
sebelumnya, akumulasi hibah yang pernah
diterima
dan/atau kegiatan sejenis yang telah
dilaksanakan;
4. mengajukan proposal yang sekurang-kurangnya
memuat;
a. latar belakang;
b. maksud dan tujuan;
c. rincian rencana kegiatan;
d. jadual kegiatan; dan
e. rencana penggunaan hibah.
Hibah kepada masyarakat
paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. mempertimbangkan kinerja pengelolaan hibah sebelumnya, akumulasi hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis yang telah
dilaksanakan;
2. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Garut; 3. mengajukan proposal yang paling sedikit memuat latar belakang, maksud
serta tujuan, rincian rencana kegiatan, jadwal kegiatan dan rencana penggunaan hibah dengan dilampiri:
a. salinan keputusan pengangkatan sebagai pengurus yang dilegalisir oleh Lurah/Kepala Desa;
b. foto copy KTP ketua, sekretaris dan bendahara yang telah dilegalisir oleh Camat; dan
c. foto copy bukti kepemilikan rekening bank Pemerintah/Daerah atas nama kelompok/pengurus.
4. data teknis apabila tujuan permohonan hibah diperuntukan kegiatan yang bersifat fisik/infrastruktur meliputi gambar rencana dan kontruksi bangunan atau dokumen lain yang sejenis atau spesifikasi barang;
5. mendapatkan rekomendasi tertulis dari Kepala Desa/Lurah dan Camat; 6. mendapatkan rekomendasi teknis dari SKPD terkait;
7. menandatangani fakta integritas sebagai penerima hibah, yang ditandangani
oleh ketua dan sekretaris; dan
8. menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk
mempertangungjawabkan penerimaan hibah, yang ditandangani oleh ketua dan bendahara; dan
9. menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk diperiksa oleh aparat pengawasan internal/eksternal, yang ditandangani oleh ketua dan
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan
paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. mempertimbangkan kinerja pengelolaan hibah sebelumnya, akumulasi hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan;
2. telah terdaftar pada pemerintah daerah sebagai organisasi masyarakat sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun, kecuali ditentukan lain oleh perundang-undangan; 3. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Garut;
4. mengajukan proposal yang paling sedikit memuat latar belakang, maksud serta tujuan, rincian rencana kegiatan, jadwal kegiatan dan rencana penggunaan hibah dengan dilampiri:
a. salinan AD/ART yang telah dilegalisir oleh Kepala SKPD yang mempunyai tugas pokok urusan
pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
b. foto copy keputusan pengangkatan sebagai pengurus sesuai dengan AD/ART organisasi yang
dilegalisir oleh Kepala SKPD yang mempunyai tugas pokok urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
c. foto copy KTP ketua, sekretaris dan bendahara yang telah dilegalisir oleh Camat;
d. foto copy bukti kepemilikan rekening bank Pemerintah/Daerah atas nama organisasi; dan e. foto copy NPWP.
5. data teknis apabila tujuan permohonan hibah diperuntukan kegiatan yang bersifat
fisik/infrastruktur meliputi gambar rencana dan kontruksi bangunan atau dokumen lain yang sejenis atau spesifikasi barang;
6. mendapatkan rekomendasi teknis dari SKPD terkait;
7. menandatangani fakta integritas sebagai penerima hibah, yang ditandangani oleh ketua dan sekretaris;
8. menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk mempertangungjawabkan penerimaan hibah, yang ditandangani oleh ketua dan bendahara; dan
PERSYARATAN
BANTUAN SOSIAL
BANTUAN SOSIAL KEPADA PERSEORANGAN, KELUARGA DAN/ATAU KELOMPOK MASYARAKAT
paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. memenuhi asas umum pemberian bantuan sosial;
2. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Garut, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
3. mempertimbangkan kinerja pengelolaan bantuan sosial sebelumnya, akumulasi bantuan sosial yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis yang telah
dilaksanakan, bagi bantuan sosial yang dapat diberikan tidak sementara/terus menerus sesuai ketentuan;
4. mengajukan permohonan tertulis yang paling sedikit memuat informasi tentang: a. maksud dan tujuan penggunaan;
b. jumlah bantuan sosial yang dimohonkan;
c. identitas lengkap penerima bantuan sosial yang meliputi: - nama lengkap;
- tempat/tanggal lahir; - alamat lengkap;
- nomor kartu identitas (KTP); - pekerjaan/aktivitas;
- status perkawinan; dan - nomor rekening.
Bantuan Sosial kepada Lembaga Non Pemerintah
paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. memenuhi asas umum pemberian bantuan sosial;
2. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten
Garut, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
3. mempertimbangkan kinerja pengelolaan bantuan sosial sebelumnya,
akumulasi bantuan sosial yang pernah diterima dan/atau kegiatan
sejenis yang telah dilaksanakan, bagi bantuan sosial yang dapat
diberikan tidak sementara/terus menerus sesuai ketentuan;
4. mengajukan proposal yang memuat informasi paling sedikit tentang:
a. latar belakang;
b. maksud dan tujuan;
c. hasil yang diharapkan;
d. lokasi pelaksanaan;
e. waktu pelaksanaan;
f. data umum organisasi/lembaga;
g. alamat lengkap;
h. daftar personalia pelaksana dan susunan kepengurusan lembaga;
i. rencana anggaran biaya;
j. nomor rekening bank yang masih berlaku;
Lanjutan………
5. proposal dilengkapi dengan:
a. persyaratan administrasi yang meliputi:
1) akta notaris pendirian lembaga atau dokumen lain yang dipersamakan; 2) surat pernyataan tanggungjawab;
3) NPWP;
4) surat keterangan domisili lembaga dari kelurahan setempat;
5) izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang; 6) bukti sewa gedung/bangunan, bagi lembaga yang kantornya menyewa; 7) salinan/fotocopy kartu tanda penduduk yang masih berlaku atas nama ketua dan sekretaris atau sebutan lain; dan
8) salinan rekening bank yang masih aktif atas nama lembaga. b. dokumen teknis untuk kebutuhan fisik yang meliputi:
1) gambar rencana;
2) kontruksi bangunan; atau 3) dokumen lain yang sejenis.
PEMOHON
BUPATI
SKPD / PPKD
TAPD
DPRD
PENCATATAN DAN PENGADMINISTRASI
AN SURAT PERMOHONAN
DISPOSISI KEPADA SKPD TEKNIS
TERKAIT
PROPOSAL DAN DISPOSISI DARI BUPATI
DICATAT DI BAGIAN UMUM
TIM TEKNIS SKPD MELAKUKAN PENELITIAN
, PENGKAJIAN DAN PENINJAUAN KE LAPANGAN SERTA MEMBUAT BERITA ACARA
PENELITIAN LAPANGAN PEMBAHASAN DAN EVALUASI ATAS REKOMENDASI SKPD TEKNIS REKOMENDASI TIM TEKNIS SKPD RANCANGAN KUA & PPAS LEMBAR DISPOSISI PERSETUJUAN SETUJU DNC-PBH DAFTAR NOMINATIF CALON PENERIMA HIBAH (DNC-PBH) SURAT PERMOHONAN HIBAH BARANG /
UANG / JASA
NOTA KESEPAKATAN
KUA & PPAS BUPATI - PIMPINAN DPRD
RKA SKPD / PPKD
HIBAH
APBD PERBUP APBD
PEMOHON
BUPATI
SKPD / PPKD
TAPD
DPRD
PENERIMAAN SURAT PERMOHONAN MEMERIKSA DAN MEMBERI DISPOSISI KEPADA SKPD TEKNIS TERKAIT PROPOSAL DAN DISPOSISI DARI BUPATIDICATAT DI BAGIAN UMUM
TIM TEKNIS SKPD MELAKUKAN PENELITIAN DAN PENINJAUAN KE LAPANGAN EVALUASI ATAS REKOMENDASI SKPD TEKNIS REKOMENDASI TIM TEKNIS SKPD RANCANGAN KUA & PPAS LEMBAR DISPOSISI PERSETUJUAN SETUJU / MENOLAK DNCP-BBS DAFTAR NOMINATIF CALON PENERIMA BANSOS (DNCP-BBS) PEMOHON MENGAJUKAN PERMOHONAN TERTULIS KEPADA BUPATI
BANTUAN
SOSIAL
NOTA KESEPAKATANKUA & PPAS BUPATI - PIMPINAN DPRD
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
Hibah berupa uang ditetapkan dalam DPA-PPKD, hibah berupa barang atau jasa ditetapkan dalam DPA-SKPD;
KDH menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran uang atau jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengan keputusan KDH berdasarkan Perda tentang APBD dan Perkada tentang penjabaran APBD. Yg menjadi dasar penyaluran/penyerhan Hibah; Hibah dituangkan dalam NPHD yang
sekurang-kurangnya memuat ketentuan mengenai:
1. Identitas pemberi dan penerima hibah; 2. Tujuan pemberian hibah;
3. Besaran/rincian hibah yang akan diterima;
4. Hak dan kewajiban para pihak; 5. Tata cara pencairan/
penyaluran/penyerahan hibah; 6. Penggunaan hibah;
7. Pertanggungjawaban hibah; 8. Sanksi;
9. Ketentuan lain yang dipandang perlu; KDH dapat menunjuk pejabat yang
menandatangani NPHD;
Penyaluran/penyerahaan hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD;
Pencairan hibah dalam bentuk uang dilakukan dengan LS.
Bansos berupa uang ditetapkan dalam DPA-PPKD, bansos berupa barang atau jasa ditetapkan dalam DPA-SKPD. Ditetapkan sebesar Rp.
2.500.000,- KDH menetapkan daftar penerima bansos dengan keputusan KDH berdasarkan Perda APBD dan Perkada Penjabaran APBD, yang menjadi dasar
penyaluran/penyerahan bansos.
PELAPORA
N DAN
PERTANG-GUNGJAWA
BAN
PEMDAa. usulan calon
b. daftar penerima hibah c. NPHD
d. pakta integritas penerima hibah
e. bukti transfer uang atau bukti serah terima barang/jasa
PENERIMA
a. Lap. penggunaan hibah
b. Surat peryataan tanggungjawab penggunaan hibah
c. Bukti pengeluaran yg lengkap dan sah
catatan :
a dan b disampaikan kepada
KDH
sedangkan c disimpan oleh
penerima sebagai objek pemeriksaan.
Penerima hibah
berupa uang
menyampaikan laporan kpd KDH melalui PPKD tembusan SKPD terkait
Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan material atas
penggunaan hibah yang diterimanya
Penerima hibah
berupa barang/jasa
menyampaikan Lap kpd KDH melalui SKPD terkait.
Hibah berupa
PELAPORAN DAN PERTANG-GUNGJAWA BAN
PEMDA
a. usulan calon
b. daftar penerima bansos
c. pakta integritas penerima
bansos
d. bukti transfer uang atau
bukti serah terima
barang/jasa
PENERIMA
a. Lap. penggunaan bansos
b. Surat peryataan
tanggungjawab
penggunaan bansos
c. Bukti pengeluaran yg
lengkap dan sah
catatan :
a
dan
b
disampaikan
kepada KDH
sedangkan
c
.disimpan oleh
penerima sebagai objek
pemeriksaan.
Penerima bansos
berupa uang
menyampaikan
laporan kepada KDH melalui PPKD
tembusan SKPD terkait
Penerima bansos bertanggungjawab secara formal dan material atas
penggunaan bansos yang diterimanya
Penerima bansos
berupa barang/jasa
menyampaikan
laporan kepada KDH melalui SKPD
terkait.
KONVERSI BELANJA HIBAH DAN BANSOS
BELANJA LANGSUNG
JENIS BELANJA BARANG DAN JASA OBJEK BELANJA: 1. HIBAH BARANG/JASA YG AKAN DISERAHKAN KPD PIHAK KETIGA/MASY 2. BANSOS
BARANG YG AKAN
DISERAHKAN KPD PIHAK KETIGA/MASY 3. BARANG & JASA
LAINNYA
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
JENIS BELANJA:
BELJ. PEGAWAI
1. BELJ. BUNGA
2. BELJ. SUBSIDI
3. BELJ. HIBAH
4. BELJ. BANSOS
5. BELJ BAGI
HASIL
6. BELJ
.BANTUAN
KEUANGAN
7. BELJ .TDK
TERDUGA
BELANJA
OPERASI
1. BELJ.
PEGAWAI
2. BELJ.
BARANG
3. BELJ. BUNGA
4. BELJ. SUBSIDI
5. BELJ. HIBAH
6. BELJ.
BANTUAN
SOSIAL
LRA SKPD
LRA SKPD
LRA SKPD
1. SKPD terkait melakukan monev atas
pemberian hibah dan bansos.
2. Hasil monev disampaikan kpd KDH dgn
tembusan kpd SKPD yg mempunyai tugas
dan fungsi pengawasan.
3. Dalam hal hasil monev terdapat penggunaan
hibah atau bansos yg tdk sesuai dgn usulan
yg telah disetujui, penerima hibah atau
bansos yg bersangkutan dikenakan sanksi
sesuai dgn peraturan perundang-undangan.
1.
SKPD terkait melakukan monev atas
pemberian hibah dan bansos.
2.
Hasil monev disampaikan kpd KDH dgn
tembusan kpd SKPD yg mempunyai tugas
dan fungsi pengawasan.
3.
Dalam hal hasil monev terdapat penggunaan
hibah atau bansos yg tdk sesuai dgn usulan
yg telah disetujui, penerima hibah atau
bansos yg bersangkutan dikenakan sanksi
sesuai dgn peraturan perundang-undangan.
MONITORING & EVALUASI
CONTOH LAMPIRAN
•
Contoh Lampiran 1
•
Contoh Lampiran 2
•
Contoh Lampiran 3
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb