• Tidak ada hasil yang ditemukan

karena faktor manusia (human error), tetapi juga menunjukan kelemahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "karena faktor manusia (human error), tetapi juga menunjukan kelemahan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Kecelakaan kerja masih menjadi masalah ketenagakerjaan yang serius di Indonesia, ini ditunjukan misalnya dari angka kecelakaan kerja yang meningkat terus dari tahun 2010 hingga tahun 2015. Pada tahun 2010 terdapat 98.711 kasus kecelakaan kerja. Pada tahun 2011 terdapat 99.491 kasus kecelakaan kerja. Pada tahun 2012 meningkat menjadi 103.074 kasus. Tahun 2013 BPJS Ketengakerjaan mencatat sekitar 129.911 kasus kecelakaan kerja. Tahun 2015, tercatat mencapai sebanyak 105.182 kasus.

Faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan kerja yaitu karena kesalahan manusia (human error), seperti tenaga kerja kurang konsentrasi dalam bekerja dikarenakan pekerja lelah, mengantuk (Wibawa, 2005). Menurut Tarwaka (2008), 85% sebab kecelakaan kerja adalah faktor manusia. Contohnya, sebuah kasus kecelakaan kerja di PT Pindo Deli II yang diberitakan di Sindonews.com tanggal 14 Oktober 2014 menunjukkan bahwa, karyawan pabrik garmen tewas terjepit mesin pemintal benang. Kecelakaan kerja serupa terulang lagi di PT Pindo Deli II, yang diberitakan Sindonews tanggal 20 April 2017. Karyawan ditemukan tewas terhimpit mesin saat tengah bekerja. Kejadian tersebut diakibatkan oleh karyawan yang pada saat bekerja mengantuk. Hal ini dapat dikatakan sebagian kecelakaan kerja terjadi karena faktor manusia (human error), tetapi juga menunjukan kelemahan pengawasan.

(2)

Kecelakaan kerja nya bisa diakibatkan oleh faktor lingkungan kerja seperti kebisingan, ruangan yang panas, ruangan yang pengap, ruangan yang berdebu (Riyadina, 2007). Namun, oleh karena itu sumber daya manusia dalam hal ini memegang peranan penting dalam penciptaan keselamatan kerja. Tenaga kerja yang membiasakan dirinya dalam keadaan aman dan melakukan pekerjaan dengan aman akan sangat membantu mengurangi angka kecelakaan kerja.

Untuk mencegah berulangnya kecelakaan, maka salah satu upaya yang penting adalah melakukan investigasi kecelakaan kerja (Nuruddin, 2012). Investigasi adalah upaya untuk mencari faktor–faktor penyebab terjadinya kecelakaan penyelidikan kecelakaan atau investigasi kecelakaan kerja bertujuan untuk mencari akar penyebab kecelakaan. Investigasi kecelakaan juga dilakukan untuk mengumpulkan bukti dan fakta agar dapat merumuskan solusi dari kecelakaan yang terjadi dan juga dapat membantu menilai kerugian yang timbul (Hidayat, 2009).

Pencarian faktor penyebab ini penting untuk dilakukan dengan tepat sehingga dapat dirancang program pencegahan kecelakaan kerja yang tepat agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.

Penelitian ini akan mengambil tempat di PT KSI Bawen, yang bergerak di pengolahan kayu sengon. PT KSI Bawen berupaya mencapai zero accident tetapi itu masih belum tercapai. Masih terjadi kecelakaan-kecelakaan kerja. Pada tahun 2013 kecelakaan kerja dialami oleh 45. Pada tahun 2014 turun menjadi 19 orang. Pada tahun 2015 sebanyak 27 orang mengalami kecelakaan kerja. Pada tahun 2016

(3)

menurun menjadi 18 orang. Statistik ini menunjukkan bahwa perusahaan masih belum optimal dalam memberikan perlindungan kerja bagi karyawan. Perusahaan belum memaksimalkan sistem K3 yang bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penelitian ini hanya meneliti proses investigasi berdasarkan persepsi karyawan. Hal ini karena pada awalnya wawancara akan dilakukan pada pihak manajemen yang berwenang atas kegiatan investigasi kecelakaan kerja dengan bagian manajemen K3 PT KSI Bawen. Namun pihak manajemen PT KSI Bawen tidak memperbolehkan melakukan wawancara kepada pihak manajemen K3 dan menganjurkan wawancara dialihkan ke karyawan, maka penelitian menggunakan karyawan sebagai informan perusahaan. Peneltian terhadap persepsi karyawan PT KSI Bawen atas proses investigasi kecelakaan kerja penting dilakukan karena dari karyawan masih akan dapat diketahui pula kelemahan dari proses investigasi kecelakaan kerja di PT KSI Bawen.

Persoalan penelitian ini adalah apa bentuk dan penyebab kecelakaan kecelakaan kerja di PT KSI Bawen? Serta, bagaimana proses investigasi kecelakaan kerja dilakukan di PT KSI Bawen?Adapun tujuan penelitian ini adalah memahami bentuk - bentuk dan penyebab kecelakaan kerja di PT KSI Bawen dan memahami proses investigasi kecelakaan kerja berdasarkan pengalaman sebagaimana yang

dipahami oleh karyawan di PT KSI Bawen.

(4)

LANDASAN TEORI

Kecelakaan Kerja

Hadiguna (2009: 74) mendefinisikan kecelakaan kerja merupakan kecelakaan seseorang atau kelompok yang sedang bekerja di lingkungan perusahaan, yang terjadi secara tiba-tiba yang dapat menimbulkan kerugian ringan sampai yang paling berat, serta dapat menghentikan kegiatan operasional perusahaan secara total. Kecelakaan kerja tidak hanya sebatas pada insiden-insiden yang menyangkut luka-luka pada seseorang, tetapi juga mengakibatkan kerugian material. Kecelakaan kerja akan disertai dengan kerugian material dari yang ringan sampai yang berat, bahkan sampai dengan meninggal dunia.

Tarwaka (2008) menyebutkan kecelakaan kerja diakibatkan oleh faktor manusia (human error). Oleh karena itu, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam penciptaan keselamatan. Tenaga kerja yang bekerja dengan aman akan membantu mengurangi kecelakaan kerja. Penelitian Wibisono (2013) menemukan bahwa karyawan yang mengalami kecelakaan kerja sebesar 51,8% terpeleset dan tersandung sebesar 37,5 % dan terjatuh sebesar 33,95%. Berdasarkan sifat luka, karyawan yang mengalami luka sayat/iris sebesar 58,95% dan terkilir sebesar 55,4%, sedangkan berdasarkan letak luka, karyawan yang mengalami kecelakaan kerja terutama pada bagian kaki sebesar 51,8%, tangan sebesar 50% dan lengan sebesar 50%.

(5)

Investigasi Kecelakaan Kerja

Investigasi kecelakaan kerja merupakan pencarian fakta secara berhati-hati dengan pemeriksaan yang terperinci serta sistematik yang akhirnya dapat mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. (OHS Officer PT Coca-cola Bottling Indonesia Central Java, 2008).

Investigasi kecelakaan kerja bertujuan untuk mencari akar penyebab kecelakaan. Investigasi kecelakaan kerja juga dilakukan untuk mengumpulkan bukti dan fakta agar dapat merumuskan solusi dari kecelakaan yang terjadi dan juga dapat membantu menilai kerugian yang timbul (Hidayat, 2009). Menurut Widyastuti (2009) tujuan dilakukannya investigasi kecelakaan kerja untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan yang dialami oleh tenaga kerja, mengidentifikasi kondisi dan melakukan tindakan pengamanan lokasi kecelakaan kerja. Menurut Nuruddin (2012), tujuan investigasi kecelakaan kerja dari sudut pandang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah melakukan identifikasi dari gambaran kecelakaan sebenarnya, sehingga diperoleh gambaran penyebab langsung serta akar permasalahan dari kejadian yang diharapkan tidak terulang pada kejadian yang sama.

Nuruddin (2012) juga mengungkapkan bahwa tahap menangani investigasi kecelakaan kerja adalah : 1. Mengamankan lokasi. 2. Melaporkan Kecelakaan. 3.

Melakukan penyelidikan. 4. Menganalisis penyebab kecelakaan. 5. Membuat rekomendasi, laporan penyelidikan dan pengesahan oleh manajemen. 6. Dokumentasi dan tindak lanjut. Sementara itu menurut Bird & Germain (1985) tahapan investigasi

(6)

kecelakaan kerja melipui; mengendalikan situasi pada tempat kejadian, memberikan pertolongan pertama dan menghubungi pos pelayanan emergensi, mencegah potensi bahaya merembet, mengidentifikasi sumber-sumber bukti informal ditempat kejadian, mengamankan bukti dari perubahan dan pemindahan, melakukan investigasi untuk menentukan potensi kerugian, dan memberitahukan kepada pengurus atau manager perusahaan.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian penjajakan dengan tujuan memperoleh gambaran dari sumber-sumber yang berhubungan dengan kasus. Metode penelitian menggunakan studi kasus (case study), yaitu penelitian yang secara intensif menelaah pada satu obyek tertentu sebagai suatu kasus. PT KSI Bawen dijadikan kasus untuk memahami proses investigasi kecelakaan guna untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja karyawan, terutama di bagian produksi.

Penentuan Narasumber

Narasumber dalam penelitian ini adalah karyawan PT KSI Bawen. Penentuan jumlah karyawan, sebagai informan berdasarkan atas convenience yaitu berdasarkan tingkat kebetulan, menemukan karyawan yang pernah mengalami kecelakaan kerja.

Tabel berikut ini memberikan informasi tentang narasumber :

(7)

Tabel 1.

Profil Narasumber

Inisial Narasumber

Jenis

Kelamin Umur Status Lama

Bekerja Tempat Tinggal Narasumber D Perempuan 27 tahun Menikah 4 tahun Kontrak rumah Narasumber B Laki-laki 28 tahun Menikah 3 tahun Rumah Orang Tua Narasumber H Perempuan 26 tahun Menikah 5 tahun Rumah Orang Tua Narasumber R Perempuan 25 tahun Menikah 4 tahum Rumah Orang Tua Narasumber DA Laki-laki 32 tahun Menikah 6 tahun Rumah Orang Tua Narasumber A Laki-laki 35 tahun Menikah 7 tahun Rumah Orang Tua

Sumber: Data primer diolah

Tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa, narasumber dalam penelitian ini sebanyak 3 (tiga) orang berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 3 (tiga) orang berjenis kelamin perempuan. Jika dilihat dari usia, narasumber berusia 24 sampai 35 tahun. Jika dilihat dari status perkawinan sebagian besar narasumber menikah sebanyak 4 (empat) orang dan yang belum menikah sebanyak 2 orang. Narasumber secara keseluruhan telah bekerja di PT KSI Bawen lebih dari 2 (dua) tahun. Jika dilihat tempat tinggal, sebanyak 5 (lima) orang tinggal bersama orang tua dan 1 (satu) orang tinggal di rumah kontrakan.

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh informasi dari obyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Wawancara untuk memperoleh informasi yang cukup dari sumber informasi sebagai obyek penelitian yang berkaitan dengan kasus dalam penelitian ini. Narasumber diwawancarai pada tempat dan waktu yang berbeda. Wawancara dilakukan pada saat karyawan tersebut sedang tidak bekerja. Dari keenam narasumber empat narasumber di antaranya

(8)

diwawancarai di rumah narasumber dan dua responden di warung makan. Secara keseluruhan pada saat diwawancarai para narasumber tampak relatif tertutup di awal wawancara. Namun setelah dijelaskan tujuan dari wawancara ini hanya untuk penyusunan skripsi, narasumber mulai bersikap membantu dengan menjawab sebatas pengetahuan mereka.

Teknik Analisis

Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan praktek investigasi yang dilakukan oleh PT KSI Bawen untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja kaberdasarkan persepsi karyawan bagian produksi.

HASIL PENELITIAN

Bentuk Dan Penyebab Kecelakaan Kecelakaan Kerja Di PT KSI Bawen.

Kecelakaan kerja yang terjadi pada seseorang atau kelompok yang sedang bekerja di lingkungan perusahaan, yang terjadi secara tiba-tiba menimbulkan kerugian ringan sampai yang paling berat, serta dapat menghentikan kegiatan operasional perusahaan. Kecelakaan kerja kerja terjadi disebabkan oleh faktor manusia (human error). Faktor human error disebabkan karena kelalaian dari karyawan. Seperti kejadian yang terjadi di PT KSI Bawen kecelakaan kerja ringan terjadi karena human error. Seperti diungkapkan Mas DA yang pernah mengalami kecelakaan kerja, “[Saya] pernah mengalami kecelakaan kerja. Pada waktu itu kurang lebih tahun 2013. [Saya] mengalami kecelakaan kerja kejatuhan kayu. Waktu itu

(9)

yang kena kaki kiri [saya], sehingga luka-luka namun tidak sampai patah. Pada waktu itu, bersama teman-teman kerja [saya] sedang memindahkan bahan baku kayu sengon ke gudang. Namun karena lalai dan kurang konsentrasi, dan pada saat itu bercanda dengan rekan kerja satu kayu tiba tiba lepas dari ikatan sehingga menimpa kaki saya.

Waktu itu memang [saya] mendapat teguran dari satpam, kalau bekerja jangan bercanda, namun [saya] dan temen-teman kurang mennggapinya”. Hal senada dikatakan oleh Mas A yang juga pernah mengalami kecelakaan kerja. “Pada waktu itu tahun 2015, [saya] mengalami kecelakaan kerja pada saat mengoven kayu. Faktor penyebabnya adalah ngantuk sehingga tidak konsentrasi, yang dikarenakan tiga hari bekerja lembur, dan juga [saya] sedang ada masalah dikeluarga”. Kejadian kecelakaan kerja lain dituturkan oeh Mbak D, “[saya] mengalami kecelakaan kerja karena kejatuhan kayu, yang disebabkan karena saya lelah yang dikarenakan kurang istirahat, karena sepulang kerja saya mengurus anak, cuci baju dan memasak. Selain itu juga menurut [saya], jam istirahat yang diberikan perusahaan kurang, disisi lain perusahaan tidak menyediakan air minum”. Kejadian kecelakaan kerja juga diungkapkan oleh Mas B “ Pada waktu itu seingat [saya], pada tahun 2014 ada kejadian kecelakaan kerja, salah satu teman saya terkena gergaji kayu di bagian jari kiri, namun tidak parah. Kejadian itu menurut [saya] karena kurang focus, kemungkinan karena sedang ada masalah.Waktu itu seingat [saya] orang tersebut sedang ada masalah dengan istrinya. Kejadian sama juga diceritakan Mbak H

“Kejadian kecelakaan kerja yang pernah [saya] lihat salah satu karyawan terkena mesin gergaji, kemungkinan arena lelah,yang disebabkan karena banyak pekerjaan,

(10)

setahu [saya] pulang kerja karyawan tersebut bekerja ojek pangkalan didekat pabrik.

Kejadian kecelakaan kerjajuga diungkapkan Mbak R” pada waktu itu tahun 2013, karyawan tersebut tetangga [saya] sendiri, kejadian kecelakaan kerja tertimpa kayu, kemungkinan disebabkan karena karyawan lelah yang disebabkan karena kl pulang kerja membantu istrinya menjaga warung di pinggir jalan dekat pabrik.

Proses Investigasi Kecelakaan Kerja Yang Dilakukan di PT KSI Bawen

Di dalam upaya pencegahan kecelakaan, maka salah satu yang penting adalah bagaimana melakukan investigasi kecelakaan untuk mencari faktor–faktor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Pada saat kecelakaan kerja yang terjadi di PT KSI Bawen, perusahaan melakukan investigasi kecelakaan kerja. Proses ini di lakukan dengan mengamanan lokasi pada area kecelakaan kerja seperti yang diungkapkan oleh Mas DA,” perusahaan melakukan investigasi yang dilakukan oleh supervisor bagian produksi, satpam dan bagian K3. Yang dilakukan dalam mengamankan lokasi kecelakaan kerja. Adalah dengan cara para karyawan tidak boleh di tempat kejadian kecelakaan, kurang lebih selama satu jam. Selain itu Mba R mengatakan, “Tim kecelakaan kerja melakukan penyelidikan di tempat kecelakaan kerja, menanyakan kepada saksi atau karyawan lain yang mengetahui kejadian tersebut dengan cara menanyakan sumber penyebab kecelakaan tersebut”. Ditambahkan Mas B, “tim investigasi melakukan dokumentasi tempat kecelakaan kerja yaitu dengan mengambil gambar tempat kejadian kecelakaan kerja serta mengambil gambar karyawan yang

(11)

terkena musibah kecelakaan kerja. Kemudian melaporkan ke pihak manajemen”.

Mbak D juga mengungkapkan “Setahu [saya] pada saat kecelakaan kerja ada pihak dari perusahaan yaitu supervisor yang dibantu satpam serta tim investigasi, langsung ketempat kecelakaan kerja berhubung kecelakaan kecil jadi hanya melakukan dokumentasi saja serta membawa ke ruang pengobatan. Mbak H dan Mas A juga mengungkapkan sama yaitu pada saat kejadian kecelakaan kerja tim investigasi melakukan dokumentasi tempat kecelakaan kerja yaitu dengan mengambil gambar tempat kejadian kecelakaan kerja serta mengambil gambar karyawan yang terkena musibah kecelakaan kerja. Kemudian melaporkan dilakukan untuk laporan ke pihak manajemen.

PEMBAHASAN

Penyebab kecelakaan kerja di PT KSI Bawen terutama karena kejatuhan kayu, kemudian karena terkena oven panas dan terkena gergaji kayu. Sementara untuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja di PT KSI Bawen yaitu karena kesalahan manusia (human error) seperti karyawan mengantuk, karyawan kelelahan, karyawan kurang hati-hati dan karyawan melamun pada saat bekerja. Hasil temuan ini memiliki persamaan dengan yang diungkapkan Wibawa (2005), kecelakaan kerja terjadi karena tenaga kerja kurang konsentrasi dalam bekerja dikarenakan pekerja lelah, mengantuk.

Untuk mengurangi kecelakaan kerja kecil, investigasi kecelakaan kerja dilakukan dengan mengamankan lokasi, melaporkan kejadian kecelakaan kerja, serta melakukan dokumentasi kecelakaan kerja yang dilakukan oleh tim investigasi kecelakaan kerja

(12)

seperti satpam dan supervisor, yang mana tugas satpam adalah mengamankan lokasi dan supervisor melakukan pelaporan kejadian serta menyelidiki kecelakaan kerja.

Berikut tahapan investigas kecelakaan kerja diPT KSI Bawen:

Gambar 1

Prose Investigasi di PT KSI Bawen

Hasil investigasi yang dilakukan PT KSI Bawen memiliki kesamaan dengan yang diungkapkan oleh Nuruddin (2012), juga mengungkapkan bahwa tahap menangani investigasi kecelakaan kerja adalah : 1. Mengamankan lokasi. 2.

Melaporkan Kecelakaan. 3. Melakukan penyelidikan. 4. Menganalisis penyebab kecelakaan. 5. Membuat rekomendasi, laporan penyelidikan dan pengesahan oleh manajemen. 6. Dokumentasi dan tindak lanjut. Namun dari temuan ini ada yang

Mengamankan Lokasi

Melakukan Dokumentasi

Melaporkan Kejadian Kecelakaan Kerja

(13)

belum dilakukan oleh PT KSI Bawen dalam menginvestigasi kecelakaan kerja seperti PT KSI Bawen dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja sesuai dengan perundangan mengenai pelaksanaan program keselamatan kerja bagi kepentingan pekerja mencakup semua aspek antara lain meliputi pelaksanaan hak-hak dasar pekerja, pelaksanaan atas keselamatan kerja. Bentuk perlindungan buruh perempuan pada Perusahaan atau pabrik tentang kewajiban yang harus dipenuhi telah diatur dalam perundangan, terutama perusahaan diwajibkan melakukan investigasi kecelakaan kerja secara rutin dan memiliki tim investigasi kecelakaan kerja (Wibisono, 2013).

Di dalam upaya pencegahan kecelakaan maka salah satu yang penting adalah bagaimana melakukan investigasi kecelakaan untuk mencari faktor–faktor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Seperti yang diungkapkan Hidayat (2009), pencarian faktor penyebab ini penting untuk dilakukannya analisa sehingga dapat merancang program pencegahan kecelakaan kerja agar nantinya kecelakaan yang sama tidak terulang kembali. Penyelidikan kecelakaan atau investigasi kecelakaan kerja bertujuan untuk mencari akar penyebab kecelakaan. Investigasi kecelakaan juga dilakukan untuk mengumpulkan bukti dan fakta agar dapat merumuskan solusi dari kecelakaan yang terjadi dan juga dapat membantu menilai kerugian yang timbul (Hidayat, 2009).

Investigasi kecelakaan kerja merupakan bagian dari program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara keseluruhan ditempat kerja (Ardila,2015). Investigasi kecelakaan merupakan suatu kegiatan inspeksi tempat kerja secara khusus, yang

(14)

dilakukan setelah terjadinya peristiwa kecelakaan insiden yang menimbulkan penyelidikan dan pengesahan oleh manajemen. penderitaan kepada manusia serta mengakibatkan kerugian dan kerusakan terhadap properti atau harta benda dan asset perusahaan yang lainnya (Ridley, 2008.). Dengan demikian investigasi kecelakaan dan insiden merupakan suatu hal yang sangat penting dan krusial untuk dilakukan sesegera mungkin setelah setiap adanya kejadian kecelakaan. Namun demikian, tujuan untuk melakukan investigasi sering tidak dimengerti dengan baik, sebagai akibatnya mereka yang harus bertangung jawab justru hanya saling menunjuk dan menyalahkan pihak lain.

PENUTUP

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan, implikasi teoritis, implikasi terapan, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian yang akan datang sebagai berikut:

Kesimpulan

1. Bentuk kecelakaan kerja di PT KSI Bawen seperti kejatuhan kayu, terkena oven panas, dan terkena gergaji kayu. Penyebab kecelakaan kerja karena karyawan mengantuk, karyawan kelelahan, karyawan kurang hati-hati dan karyawan melamun pada saat bekerja.

2. Proses investigasi kecelakaan kerja yang dilakukan oleh PT KSI Bawen untuk mengurangi kecelakaan kerja terdiri dari tahapan seperti mengamankan lokasi,

(15)

serta melakukan dokumentasi kecelakaan kerja. Adapun tim investigasi kecelakaan kerja menurut narasumber adalah satpam dan supervisor, yang mana tugas satpam adalah mengamankan lokasi dan supervisor melakukan pelaporan kejadian serta menyelidiki kecelakaan kerja.

Implikasi Terapan

Proses investigasi kecelakaan kerja di PT KSI Bawen tidak rutin dilakukan oleh pihak manajemen, oleh sebab itu diharapkan untuk pihak manajemen PT KSI Bawen untuk melakukan proses investigasi kecelakaan kerja secara rutin,sehingga akan dapat menciptakan zero accident di perusahaan.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu belum meneliti aspek dari manajemen perusahaan mengenai investigasi kecelakaan kerja..

Saran Untuk Penelitian Yang Akan Datang

Untuk penelitian yang akan datang diharapkan untuk meneliti dari aspek manajemen perusahaan mengenai investigasi kecelakaan kerja.

(16)

Daftar Pustaka

Bird, Jr & German, 1985. Practical Loss Control Leadership. Division of International Loss Control Institute.

Hadiguna, R. 2009. Tujuan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:

Grasindo

Hidayat, W., 2009. Analisis Kecelakaan Kerja Terjepit Dengan Pendekatan Model Human Error in Mine Safety di PT A Tahun 2009. Tesis Mahasiswa FKM-UI.

Jakarta.

Nuruddin,2012. Teknik Keselamatan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Industri. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Riyadina, W, 2007, Kecelakaan Kerja Dan Cedera Yang Dialami Oleh Pekerja Industri Di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta, (http://journal.ui.ac.id/

diakses tanggal 29 Juli 2017)

Tarwaka, 2008, Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja, Surakarta, Harapan Press

Wibawa, 2005. Analisis Kecelakaan Kerja Di Pabrik Divisi SSP II PT. Krakatau Steel Cilegon. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Wibisono, B. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Tambang Pasir Gali Di Desa Pegiringan Kabupaten Pemalang Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Diakses Pada Tanggal 29 Juli 2017.

Widyastuti, 2009. National Safety Council, Manajemen Stres. Jakarta: EGC.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Misalkan dan memenuhi matriks invers Monge maka nilai eigen dari yang dinotasikan dengan merupakan nilai maksimum dari elemen-elemen pada baris ke kolom ke ,

Hasil analisis statistik terhadap bobot badan akhir yang diperoleh pada akhir penelitian menunjukkan bahwa bobot badan akhir pada perlakuan R2 nyata (P<0,05) lebih

Objek Garapan Batasan Cara Pengerjaan Batas Waktu Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan 1 dan 2 Menyelesaikan soal-soal esai: -Metode Debet dan Kredit -Laporan

(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Penata Pertanahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki

Daerah penelitian terletak di Gunung Gajahmungkur Wonogiri sekitar 50 km sebelah timur Yogyakarta. Secara fisiografi, daerah ini termasuk ke dalam bagian tengah

SCA yang tidak secara fisik menangani produk UTZ: SCA ini harus mematuhi persyaratan yang berlaku dari Standar Rantai pengawasan (ChoC), walaupun bukan sebagai

Analisis kebutuhan merupakan suatu tahapan yang memutuskan kebutuhan apa saja yang harus ada pada sistem berdasarkan hasil analisis yang didapat dari sampel website

16 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pencapaian pelaksanaan Model Pembelajaran imersi di SMAN 2 Karanganyar, (2) Faktor-faktor yang mendukung