• Tidak ada hasil yang ditemukan

CUACA DAN IKLIM Edisi Agustus 2021 S T A S I U N M E T E O R O L O G I K E L A S I I I T E M I N D U N G S A M A R I N D A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "CUACA DAN IKLIM Edisi Agustus 2021 S T A S I U N M E T E O R O L O G I K E L A S I I I T E M I N D U N G S A M A R I N D A"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BULETIN

CUACA DAN IKLIM

Edisi Agustus 2021

S T A S I U N M E T E O R O L O G I K E L A S I I I T E M I N D U N G S A M A R I N D A

J a l a n P i p i t N o m o r 1 5 0 B a n d a r a , S u n g a i P i n a n g , S a m a r i n d a

e - m a i l : s t a m e t . t e m i n d u n g @ g m a i l . c o m T e l p : ( 0 5 4 1 ) 7 4 1 1 6 0 | F a x : ( 0 5 4 1 ) 2 0 1 0 6

(2)

RINGKASAN MJO

OLR SOI SST

ANGIN PERMUKAAN CURAH HUJAN SUHU UDARA

KELEMBAPAN UDARA PENYINARAN MATAHARI PENGUAPAN

CUACA SIGNIFIKAN INDEKS KEKERINGAN CUACA EKSTREM

MONITORING HTH AGUSTUS ANALISIS CH, SH, & HH AGUSTUS PCH & SH SEPTEMBER

PCH & SH OKTOBER PCH & SH NOVEMBER PETA POTENSI BANJIR DAFTAR ISTILAH

1 2 3 4 5 7 7 8 9 9 10 11 12 12 13 15 16 18 21 23 25 Penanggung Jawab

KEPALA STASIUN Redaktur / Editor

FERGIAN YOGA ADITAMA PRIMARISKY WAHYU MUMPUNI WIWI INDASARI AZIS Anggota

ALIANSYAH ROBY

Berkat rahmat dan perkenan Tuhan Yang Maha Esa, Buletin Cuaca dan Iklim Samarinda yang berisi rangkuman informasi meteorologi dan klimatologi di wilayah Samarinda selama bulan Agustus 2021 dapat diselesaikan.

Buletin ini disusun berdasarkan hasil pantauan baik terhadap unsur–unsur cuaca lokal wilayah Samarinda maupun faktor–faktor global dan regional yang turut memengaruhi kondisi klimatologi Samarinda.

Unsur–unsur cuaca lokal yang dimaksud meliputi informasi tentang curah hujan, angin, suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, indeks kekeringan, dan cuaca signifikan yang terjadi di wilayah Samarinda.

Adapun informasi kondisi atmosfer secara global dan regional meliputi analisis perkembangan aktivitas MJO, OLR, SOI, dan SST selama bulan Agusgtus 2021.

Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk lebih meningkatkan kesempurnaan buletin ini. Mudah-mudahan dengan segala kekurangan yang ada di buletin ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang kondisi cuaca dan iklim di Samarinda.

KATA PENGANTAR

Samarinda, 10 September 2021 Kepala Stasiun

DAFTAR ISI

(3)

___________________________________________________________________________

RINGKASAN

Kondisi cuaca dan iklim bulan Agustus 2021 di wilayah Samarinda dapat dilihat dari faktor global, regional, dan lokal. Berdasarkan faktor global, MJO aktif berada di luar Benua Maritim Indonesia pada Agustus 2021. Grafik OLR menunjukkan indeks dengan nilai OLR berkisar antara 200-220 Wm-2. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa potensi pertumbuhan awan pada bulan Agustus 2021 cukup intensif, dengan anomali OLR sebesar -25 s.d. +5 Wm-2. Indeks SOI pada bulan Agustus 2021 bernilai netral dengan nilai sebesar +4,9 yang mengindikasikan tidak berpengaruh terhadap penambahan jumlah curah hujan.

Nilai SST Agustus 2021 di sekitar wilayah Kalimantan khususnya Selat Makassar dalam kategori hangat dengan nilai 28-30 oC. Nilai anomali SST berkisar antara berkisar antara -0,5 s.d. +1,0 0C kondisi tersebut berpengaruh terhadap penguapan yang mengindikasikan adanya penambahan massa uap air di wilayah Samarinda dan sekitarnya pada bulan Agustus 2021.

Kondisi cuaca lokal selama bulan Agustus 2021, secara umum angin yang bertiup di wilayah Samarinda dari arah barat dengan frekuensi kecepatan angin terbanyak bernilai 1-4 knot. Jumlah curah hujan total pada bulan Agustus 2021 mencapai 372,8 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 24 hari. Kelembapan udara rata-rata pada bulan Agustus 2021 berkisar antara 76,8-88,6 % dan suhu udara pada bulan Agustus 2021 berkisar antara 25,7- 28,5 oC. Rata-rata lama penyinaran matahari sebesar 3,3 jam, sedangkan rata-rata penguapan udara pada bulan Agustus 2021 sebesar 2,15 mm. Adapun cuaca signifikan yang sering terjadi berupa kejadian hujan. Indeks kekeringan berada pada kategori rendah hingga tinggi. Cuaca ekstrem yang terjadi selama bulan Agustus 2021 berupa hujan lebat (>50 mm/hari), yaitu terjadi pada 16 Agustus 2021 dengan jumlah curah hujan sebesar 87,2 mm dan 29 Agustus 2021 dengan jumlah curah hujan sebesar 64,8 mm.

Curah hujan bulan Agustus 2021 wilayah Samarinda bersifat atas normal dengan jumlah curah hujan sebesar 347 mm. Berdasarkan data monitoring hari tanpa hujan (HTH) bulan Agustus 2021, secara umum Provinsi Kalimantan Timur mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek (1-5 hari).

(4)

___________________________________________________________________________

ANALISIS KONDISI IKLIM DAN CUACA SAMARINDA AGUSTUS 2021

Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Samarinda dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik skala global, regional, maupun lokal. Berikut faktor global, regional, dan lokal tersebut.

A. Analisis Dinamika Atmosfer Skala Global dan Regional 1. MJO (Madden Jullian Oscillation)

Gambar 1. Grafik RMM1 dan RMM2 fase MJO (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/)

Gambar 1 merupakan grafik RMM1 dan RMM2 yang menunjukkan pergerakan MJO pada bulan Agustus 2021. Apabila pergerakan berada di dalam lingkaran, hal tersebut menandakan bahwa MJO dalam fase tidak aktif. Sebaliknya, apabila pergerakan terjadi di luar lingkaran menandakan bahwa MJO dalam fase

(5)

___________________________________________________________________________

2. OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Gambar 2. Grafik OLR

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness dan http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Regional-cloudiness)

Gambar 2 merupakan grafik OLR yang terdiri atas nilai OLR total rata-rata, nilai anomali OLR, dan nilai OLR rata-rata. Berdasarkan Gambar 2, grafik OLR yang berwarna biru menunjukkan indeks negatif yang diidentifikasi memiliki potensi pertumbuhan awan yang cukup tinggi, sedangkan grafik OLR yang berwarna oranye

(6)

___________________________________________________________________________

atau merah menunjukkan indeks positif yang diidentifikasi memiliki potensi pertumbuhan awan yang kurang intensif.

Pada bulan Agustus 2021, grafik OLR menunjukkan indeks dengan nilai OLR berkisar antara 200-220Wm-2. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa potensi pertumbuhan awan pada bulan Agustus 2021 cukup intensif.

Secara umum, pada bulan Agustus 2021 terjadi anomali OLR sebesar -25 s.d.

5 Wm-2. Hal tersebut menyebabkan pembentukan awan hujan relatif tinggi dibanding dengan kondisi normalnya.

3. SOI (Southern Oscillation Index)

Gambar 3. Grafik pergerakan SOI

(http://www.bom.gov.au/climate/enso/#tabs=Pacific-Ocean&pacific=SOI)

Gambar 3 merupakan grafik pergerakan SOI. Indeks SOI yang bernilai negatif menandakan potensi terjadinya pengurangan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Sebaliknya, jika indeks

(7)

___________________________________________________________________________

terhadap jumlah curah hujan yang terjadi. Hal tersebut menunjukkan bahwa SOI tidak berpengaruh terhadap penambahan curah hujan di wilayah Samarinda.

4. SST (Sea Surface Temperature) a. SST Rata-Rata Agustus 2021

Gambar 4. Peta SST Agustus 2021 (Sumber: https://psl.noaa.gov/map/clim/sst.shtml)

Gambar 4 merupakan peta suhu muka laut bulan Agustus 2021. Nilai SST Agustus 2021 di sekitar wilayah Kalimantan khususnya Selat Makassar dalam kategori hangat dengan nilai 28-30 oC. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa terdapat potensi penguapan yang cukup tinggi, sehingga meningkatkan proses pembentukan awan.

(8)

___________________________________________________________________________

b. Anomali SST Agustus 2021

Gambar 5. Peta Anomali SST Agustus 2021 (Sumber: https://psl.noaa.gov/map/clim/sst.shtml)

Anomali SST yang bernilai positif mengindikasikan potensi terjadinya penguapan dan pertumbuhan awan yang tinggi, sedangkan anomali SST yang bernilai negatif mengindikasikan sebaliknya. Gambar 5 merupakan nilai anomali SST bulan Agustus 2021. Pada bulan Agustus 2021, anomali SST di sekitar wilayah Kalimantan bagian utara dan timur (Selat Makassar) berkisar antara -0,5 s.d. +0,5 oC.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai anomali SST dalam kondisi netral sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap potensi peningkatan terjadinya hujan di wilayah Samarinda dan sekitarnya.

.

(9)

___________________________________________________________________________

B. Gambaran Cuaca Lokal di Samarinda 1. Angin Permukaan

Angin Permukaan Agustus 2021

Wind Rose Grafik Distribusi Frekuensi Angin

Gambar 6. Wind Rose dan Grafik Distribusi Frekuensi Kecepatan Angin Tiap Jam Agustus 2021

Gambar 6 merupakan wind rose dan grafik distribusi frekuensi kecepatan angin tiap jam di Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda. Pada bulan Agustus 2021, variasi arah angin di Samarinda didominasi bertiup dari arah barat. Frekuensi kecepatan angin terbanyak bernilai 1-4 knot dengan persentase sebesar 62,2 %.

2. Curah Hujan

Gambar 7. Grafik Curah Hujan Agustus 2021 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Curah Hujan (mm)

Tanggal

Grafik Curah Hujan Agustus 2021

(10)

___________________________________________________________________________

Berdasarkan Gambar 7, jumlah curah hujan total pada bulan Agustus 2021 mencapai 372,8 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 24 hari. Jumlah curah hujan harian tertinggi terjadi pada tanggal 16 Agustus 2021 dengan nilai sebesar 87,2 mm.

3. Suhu Udara

Gambar 8. Grafik Suhu Udara Agustus 2021

Berdasarkan Gambar 8, rata-rata suhu udara pada bulan Agustus 2021 berkisar antara 25,7-28,5 oC. Suhu maksimum tertinggi sebesar 35,0 oC yang terjadi pada 16 Agustus 2021, adapun suhu minimum terendah bernilai 20,4 oC yang terjadi pada 6 Agustus 2021.

20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 32.0 34.0 36.0 38.0 40.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Suhu Udara (oC)

Tanggal

Grafik Suhu Udara Agustus 2021

Suhu Udara Rata-Rata Suhu Udara Maksimum Suhu Udara Minimum

(11)

___________________________________________________________________________

4. Kelembapan Udara

Gambar 9. Grafik Rata-Rata Kelembapan Udara Agustus 2021

Kelembapan udara rata-rata pada bulan Agustus 2021 berdasarkan Gambar 9 berkisar antara 76,8-88,6%. Kelembapan udara rata-rata tertinggi terjadi pada 25 Agustus 2021 dengan nilai sebesar 88,6%, sedangkan kelembapan udara rata-rata terendah terjadi pada 10 Agustus 2021 dengan nilai 76,8%.

5. Penyinaran Matahari

Gambar 10. Grafik Penyinaran Matahari Agustus 2021 75.0

77.0 79.0 81.0 83.0 85.0 87.0 89.0 91.0 93.0 95.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Kelembapan Udara (%)

Tanggal

Grafik Kelembapan Udara Agustus 2021

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Lama Penyinaran (Jam)

Tanggal

Grafik Penyinaran Matahari Agustus 2021

(12)

___________________________________________________________________________

Gambar 10 merupakan grafik lama penyinaran matahari di Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda. Durasi penyinaran matahari dihitung selama delapan jam dalam sehari yang dimulai dari pukul 08.00 WITA hingga 16.00 WITA.

Pada bulan Agustus 2021, rata-rata durasi penyinaran matahari selama 3,3 jam.

Durasi penyinaran matahari terlama terjadi pada 15 Agustus 2021 selama 7,5 jam, sedangkan durasi penyinaran matahari tersingkat terjadi 23 Agustus 2021 dengan nilai 0 jam.

6. Penguapan

Gambar 11. Grafik Penguapan Agustus 2021

Berdasarkan grafik penguapan pada Gambar 11, rata-rata penguapan pada bulan Agustus 2021 sebesar 2,15 mm. Penguapan tertinggi terjadi pada 19 Agustus 2021 dengan nilai sebesar 5 mm, sedangkan penguapan terendah terjadi pada tanggal 9 Agustus 2021 dengan nilai sebesar 0 mm. Pada tanggal 15 dan 16 Agustus, penguapan tidak tercatat karena air meluap melebihi panci penguapan.

0 1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Penguapan (mm)

Tanggal

Grafik Penguapan Agustus 2021

(13)

___________________________________________________________________________

7. Cuaca Signifikan

Gambar 12. Grafik Kejadian Cuaca Signifikan Agustus 2021

Gambar 12 merupakan grafik kejadian cuaca signifikan yang terjadi pada bulan Agustus 2021. Cuaca signifikan di wilayah Samarinda didominasi oleh kejadian hujan dengan intensitas sangat ringan hingga hujan lebat. Total hujan yang terjadi sebanyak 24 hari hujan. Selanjutnya, kejadian thunderstorm atau guntur, baik guntur disertai hujan maupun guntur tanpa hujan sebanyak lima belas kali kejadian, kejadian mist sebanyak sembilan kali kejadian, kejadian haze sebanyak tiga kali kejadian, kejadian lightning sebanyak dua kali kejadian, dan fog terjadi sebanyak satu kejadian. Adapun untuk cuaca signifikan smoke pada bulan Agustus 2021 tidak ada kejadian.

8. Indeks Kekeringan

Keetch-Byram Kekeringan Indeks (KBDI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan potensi kebakaran hutan. Indeks kekeringan didasarkan pada keseimbangan air sehari-hari, di mana faktor kekeringan seimbang dengan curah hujan dan temperatur tanah (diasumsikan memiliki kapasitas penyimpanan maksimum 8 inci) yang dinyatakan dalam seratus inci deplesi kelembapan tanah.

0 5 10 15 20 25 30

Lightning Thunderstorm Rain Haze Fog Smoke Mist

Jumlah Kejadian

Fenomena

Grafik Cuaca Signifikan Agustus 2021

(14)

___________________________________________________________________________

Gambar 13. Grafik Indeks Kekeringan Agustus 2021

Berdasarkan Gambar 13, wilayah Samarinda pada bulan Agustus 2021 memiliki indeks kekeringan bernilai rendah hingga tinggi. Indeks kekeringan tertinggi terjadi pada tanggal 7 Agustus 2021, yaitu 1654 yang termasuk ke dalam kategori tinggi dan indeks kekeringan terendah terjadi pada tanggal 16 Agustus 2021 dengan nilai 0 yang termasuk dalam kategori rendah.

9. Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Samarinda dan sekitarnya sebagai berikut.

❖ Angin permukaan dengan kecepatan >25 knot Tidak ada kejadian.

❖ Suhu udara >35,0 0C dan atau suhu udara <15 0C Tidak ada kejadian.

❖ Kelembapan udara <40%

Tidak ada kejadian.

(15)

___________________________________________________________________________

C. Analisis Iklim Kalimantan Timur Agustus 2021

1. Monitoring Hari Tanpa Hujan Bulan Agustus 2021 a. Dasarian I (1 – 10 Agustus 2021)

Gambar 14. Peta HTH Dasarian I

Berdasarkan Gambar 14 di atas, untuk Dasarian I Agustus 2021, Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan sampai dengan updating data. Sebagian besar wilayah mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria Sangat Pendek (1-5 hari) hingga kriteria Pendek (6-10 hari). Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di wilayah Muara Komam (Kabupaten Paser) dengan jumlah hari tanpa hujan sebanyak 7 hari.

b. Dasarian II (11 – 20 Agustus 2021)

Gambar 15. Peta HTH Dasarian II

(16)

___________________________________________________________________________

Berdasarkan Gambar 15 di atas, untuk Dasarian II Agustus 2021, Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan sampai dengan updating data. Seluruh wilayah mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria Sangat Pendek (1-5 hari). Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di wilayah Labanan Jaya (Kabupaten Berau) dengan jumlah hari tanpa hujan sebanyak 3 hari.

c. Dasarian III (21 – 31 Agustus 2021)

Gambar 16. Peta HTH Dasarian III

Berdasarkan Gambar 16 di atas, untuk Dasarian III Agustus 2021, Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan sampai dengan updating data. Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan memiliki kriteria Sangat Pendek (1-5 hari) dan Pendek (6-10 hari). Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di wilayah Muara Muntai (Kabupaten Kutai Kartanegara) dengan jumlah hari tanpa hujan sebanyak 6 hari.

(17)

___________________________________________________________________________

2. Analisis Curah Hujan, Sifat Hujan, dan Hari Hujan Bulan Agustus 2021

Gambar 17. Peta Analisis Curah Hujan Agustus 2021

Gambar 18. Peta Analisis Sifat Hujan Agustus 2021

Gambar 19. Peta Analisis Hari Hujan Agustus 2021

(18)

___________________________________________________________________________

Berdasarkan Gambar 17, analisis curah hujan Agustus 2021 menunjukkan bahwa secara umum wilayah Kalimantan Timur mengalami curah hujan kategori rendah hingga sedang (50-300 mm) dan sebagian kecil mengalami curah hujan kategori tinggi (>300 mm) yaitu Kutai Kartanegara bagian timur, Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Sifat hujan yang ditunjukkan pada Gambar 18 pada umumnya bersifat Atas Normal. Untuk hari hujan yang disajikan pada Gambar 19 menunjukkan bahwa jumlah hari hujan di wilayah Kalimantan Timur pada umumnya 11-20 hari.

D. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulanan

3. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan September 2021

Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan September 2021

(19)

___________________________________________________________________________

menengah (200-300 mm) hingga kategori tinggi (300-400 mm). Potensi curah hujan dengan kategori tinggi terjadi Provinsi Kalimantan bagian barat. Sementara itu, berdasarkan Gambar 21, sifat hujan bulan September 2021 umumnya berada pada kategori atas normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan September 2021 disajikan pada Tabel 1, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur September 2021

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota

Rendah 0 – 20 -

21 – 50 -

51 – 100 -

Menengah 101 – 150 -

151 – 200 -

201 – 300 Samarinda

Bontang

Penajam Paser Utara Paser

Balikpapan Berau Kutai Timur Kutai Barat Kutai Kartanegara

Tinggi 301 – 400 Mahakam Ulu bagian timur

Kutai Timur bagian barat Kutai Kartanegara Berau bagian barat

401 – 500 Mahakam Ulu

Kutai Kartanegara bagian barat Kutai Timur bagian barat

Sangat Tinggi > 500 -

Tabel 2. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur September 2021

(20)

___________________________________________________________________________

Sifat Hujan

BN N AN

- - Kutai Timur

- - Bontang

- - Berau

- - Kutai Kartanegara

- - Samarinda

- - Kutai Barat

- - Balikpapan

- - Paser

- - Penajam Paser Utara

- - Mahakam Ulu

4. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Oktober 2021

Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan Oktober 2021

(21)

___________________________________________________________________________

Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Oktober 2021

Berdasarkan Gambar 22, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2021 diprakirakan berada pada kategori menengah (150- 300 mm). Sementara itu, sifat hujan bulan Oktober 2021 yang disajikan pada Gambar 23 umumnya berada pada kategori normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2021 disajikan pada Tabel 3, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 4.

Tabel 3. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur Oktober 2021

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota

Rendah 0 – 20 -

21 – 50 -

51 – 100 -

Menengah 101 – 150 -

151 – 200 Kutai Timur bagian timur Bontang

Samarinda Balikpapan

Penajam Paser Utara

Kutai Kartanegara bagian timur

Paser

Kutai Barat bagian timur

(22)

___________________________________________________________________________

201 – 300 Kutai Kartanegara bagian tengah

Kutai Timur bagian tengah Berau

Kutai Barat bagian tengah Paser bagian utara

Tinggi 301 – 400 Kutai Timur bagian barat

Berau bagian barat Mahakam Ulu

Kutai Kartanegara bagian barat

401 – 500 -

Sangat Tinggi > 500 -

Tabel 4. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur Oktober 2021

Sifat Hujan

BN N AN

- Samarinda Kutai Timur

- Berau Bontang

- Kutai Timur Berau

- Kutai Kartanegara Kutai Kartanegara

- Paser Mahakam Ulu

- Kutai Barat -

- Mahakam Ulu -

- Balikpapan -

- Penajam Paser Utara -

(23)

___________________________________________________________________________

5. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan November 2021

Gambar 24. Peta Prakiraan Sifat Hujan November 2021

Gambar 25. Peta Prakiraan Sifat Hujan November 2021

Berdasarkan Gambar 24, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Timur pada bulan November 2021 diprakirakan berada pada kategori menengah hingga tinggi (200-400 mm). Sementara itu, sifat hujan bulan November 2021 yang disajikan pada Gambar 25 umumnya berada pada kategori normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan November 2021 disajikan pada Tabel 5, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 6.

(24)

___________________________________________________________________________

Tabel 5. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur November 2021

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota

Rendah 0 – 20 -

21 – 50 -

51 – 100 -

Menengah 101 – 150 -

151 – 200 -

201 – 300 Mahakam Ulu

Samarinda

Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau

Kutai Barat Balikpapan Kutai Barat

Paser

Penajam Paser Utara Bontang

Tinggi 301 – 400 Berau bagian barat

Kutai Timur bagian barat Kutai Kartanegara bagian barat Mahakam Ulu bagian tenggara

401 – 500 -

Sangat Tinggi > 500 -

Tabel 6. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur November 2021

Sifat Hujan

BN N AN

- Kutai Timur Bontang

(25)

___________________________________________________________________________

- Penajam Paser Utara -

- Berau -

- Samarinda -

- Balikpapan -

B. Prakiraan Daerah Potensi Banjir September 2021

Gambar 26. Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir September 2021

Tabel 7. Prakiraan Daerah Potensi Banjir September 2021

Sifat Hujan

Tinggi Menengah Rendah

- Berau (Kec. Kelay, Segah,

Sambaliung, Tanjung Redeb, Teluk Bayur)

Berau (Kec. Kelay, Sambaliung, Segah, Tanjung Redeb, Teluk Bayur)

- Kutai Barat (Kec. Long Iram) Kota Balikpapan (Kec.

Balikpapan Barat, Balikpapan Kota, Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, Balikpapan Utara)

(26)

___________________________________________________________________________

- Kutai Timur (Kec. Kombeng,

Muara Ancalong, Muara Wahau, Telen)

Kota Samarinda (Kec. Loa Janan Ilir, Palaran, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Sambutan, Sungai Kunjang, Sungai Pinang)

- Mahakam Ulu (Kec. Long

Bagun)

Kutai Barat (Barong Tongkok, Bongan, Damai, Long Iram, Melak, Muara Lawa, Muara Pahu, Penyinggahan)

- - Kutai Kartanegara (Kec.

Anggana, Konahan, Kota Bangun, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong)

- - Kutai Timur (Kec. Muara

Ancalong, Muara Bengkal)

- - Penajam Paser Utara (Kec.

Babulu, Penajam, Sepaku, Waru)

- - Paser (Kec. Batusopang, Long

Ikis, Long Kali, Paser Balengkong, Tanjung Harapan)

- - Kota Bontang (Kec. Bontang

Utara)

(27)

___________________________________________________________________________

Daftar Kegiatan

Pengamatan Hilal Penentuan Awal Bulan Zulhijah dan Idul Adha 1442 H

Samarinda - Pada Sabtu, 10 Agustus 2021, Stasiun Meteorologi Samarinda bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Samarinda melaksanakan kegiatan pengamatan hilal penentuan awal bulan Zulhijah dan Idul Adha 1442 H yang bertempat di menara Masjid Islamic Center Baitul Muttaqien Samarinda. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kanwil Kementerian Agama, Stasiun Meteorologi Samarinda, MUI Samarinda serta beberapa perwakilan dari Ormas Islam di Samarinda.

(28)

___________________________________________________________________________

Daftar Istilah

Madden Jullian Oscillation (MJO)

: Osilasi Madden Jullian merupakan fenomena skala global di kawasan tropis yang berkaitan dengan penambahan gugusan uap air yang mendukung pembentukan awan hujan. Fenomena ini terkait dengan variasi angin, perawanan, curah hujan, suhu muka laut, dan penguapan di permukaan laut pada skala ruang yang luas. MJO diinterpretasikan berdasar pengukuran OLR (Outgoing Longwave Radiation) menggunakan satelit. OLR merupakan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi ke luar angkasa yang besar kecilnya didominasi oleh pengaruh tutupan awan karena radiasi gelombang panjang sulit untuk menembus partikel awan. Jika OLR bernilai negatif, maka wilayah yang dilewati cenderung banyak awan hujan, sedangkan jika OLR bernilai positif, wilayah yang dilewati cenderung sedikit atau kurang banyak awan hujan.

Outgoing Longwave Radiation (OLR)

: Energi gelombang panjang yang meninggalkan bumi ke angkasa sebagai radiasi inframerah. OLR memiliki panjang gelombang >0,7 µm dan mempunyai efek termal (panas) sebanyak 50%. OLR dipengaruhi oleh awan dan debu yang ada di atmosfer.

Southern Oscillation Index (SOI)

: Perbedaan tekanan antara Tahiti dan Darwin. Indeks SOI yang bernilai positif menunjukkan potensi hujan yang cukup tinggi di wilayah benua maritim Indonesia.

Kondisi Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

: Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak/ sedikitnya kandungan uap air di atmosfer dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin, maka jumlah kandungan uap air di

(29)

___________________________________________________________________________

menggunakan citra satelit pada kanal infrared. Namun, tetap dilakukan pengukuran secara konvensional di lautan sebagai koreksi terhadap nilai yang dihasilkan satelit.

Curah Hujan : Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak mengalir, dan tidak meresap. Curah hujan 1 mm didefinisikan sebagai air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi di atas.

Normal Hujan : Normal hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara bebas.

Sifat Hujan : Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

- Atas Normal (AN), jika nilai perbandingannya >115%

- Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85%-115%

- Bawah Normal (BN), jika nilai perbandingannya <85%

Mengingat bahwa curah hujan rata-rata bulanan di suatu tempat tidak selalu sama dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah perbandingan antara jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata-rata atau normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan demikian, daerah yang sifat hujannya di bawah normal (BN) tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, begitu pula dengan daerah yang sifat hujannya di atas normal (AN) tidak berarti banyak hujan. Hal tersebut bergantung rata-rata bulanan pada tempat yang bersangkutan.

Intensitas Curah Hujan

: - Sangat Ringan: Curah hujan <5 mm/hari atau <1 mm/jam - Ringan: Curah hujan 5–20 mm/hari atau 1–5 mm/jam - Sedang: Curah hujan 20–50 mm/hari atau 5–10 mm/jam - Lebat: Curah hujan 50–100 mm/hari atau 10–20 mm/jam - Sangat lebat: Curah hujan >100 mm/hari atau >20 mm/jam

(30)

___________________________________________________________________________

Cuaca Ekstrem : Kondisi cuaca yang terjadi di suatu daerah yang melebihi keadaan rata-rata atau di luar kebiasaan, yaitu

- Suhu udara >30C melebihi nilai rata-rata.

- Curah hujan mencapai 56-86 mm melebihi nilai rata-rata 50 mm.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu

Program National Youth Poet Laureate didirikan pada tahun 2016 oleh organisasi Urban Word NYC, sebuah program remaja yang memberikan kesempatan untuk belajar menulis kreatif,

Meskipun sudah berusaha melawan kecanggungannya, Charlie tetap gagal karena dalam dirinya sendiri Charlie tidak memiliki keyakinan yang kuat dan keteguhan hati

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Didik Isnadi (2005) dengan judul Analisis Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Air Lindi

Instrumen Pemetaan MUTU PAUDNI Lembaga dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilaksanakan SKB. SKB menyerahkan data dan laporan pelaksanaan kepada BP-PAUDNI Regional IV

Khususnya pada DAS Siak di Perawang melalui analisis parameter mikrobiologi meliputi: total bakteri, angka lempeng total jamur, Coliform, serta ada tidaknya kontaminasi