• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat Bidang Ekonomi Pada DesazPemecutanzKaja, KecamatanzDenpasarzUtara,zKotazDenpasar Marcellino Pratama 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pembangunan Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat Bidang Ekonomi Pada DesazPemecutanzKaja, KecamatanzDenpasarzUtara,zKotazDenpasar Marcellino Pratama 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pembangunan desa diwujudkan melalui pemenuhanzkebutuhanzdasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensizekonomizlokal, serta pemanfaatan sumberzdayazalamzdan lingkungan secara berkelanjutan.

Pembangunanzdesazyang dilaksanakan di Indonesia mencakup pembangunan desa di Provinsi Bali khususnya di Kota Denpasar.

Pelaksanaan pembangunan desa dijalankan olehzlembagazpemerintahzdesa denganzmelibatkanzmasyarakat desa melalui pemberdayaanzmasyarakat. Pemberdayaan masyarakatzadalahzkonsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilai-nilai

masyarakatzuntukzmembangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat people centered, participatory,zempowerment and sustainable (Chamber, 1995).

Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan hal banyak dibicarakanzmasyarakat karena terkait denganzkemajuanzdan perubahan bangsa ini ke depannya. Desa adalah kesatuan masyarakatzhukumzyang memiliki batas wilayahzyangzberwenangzuntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanzprakarsazmasyarakat. Hal ini diaturzdalamzUndang - Undang Republik Indonesia No.z6zTahunz2014ztentang Desa.

Salah satu desa di Kota Denpasar yang sedang mewujudkan pembangunan desa

Pembangunan Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat Bidang Ekonomi Pada DesazPemecutanzKaja,

KecamatanzDenpasarzUtara,zKotazDenpasar

Marcellino Pratama1), I Putu Dharmanu Yudartha2), Komang Adi Sastra Wijaya3)

1,2,3)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: marcellinopratama06@gmail.com1), p.dharmanu@gmail.com2), adi.ganainn@yahoo.com3)

ABSTRACT

Village development in Pemecutan Kaja Village was increased through community and government participation. This was done tozovercomezthe problemzof poverty in Pemecutan Kaja Village. The poverty rate in Pemecutan Kaja Village is the highest in Denpasar, even though it has the largest APBDes. This research is intended to describe the role of community empowerment as an effort to realize development in Pemecutan Kaja Village.

Thiszresearchzwaszconductedzusing qualitative research methods through descriptive approaches such as in-depth interviews. The analysis carried out is based on the theory of development and uses the concept of economic empowerment with indicators in the form of human resources, human resources, capital and infrastructure of production and marketing.

Thezresultzof thiszstudy indicate that the village development that has occurred so far is still being carried out unevenly and underdeveloped planning.

Keywords: Village development, Economic empowerment

(2)

yaitu Desa Pemecutan Kaja yang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Denpasar Utara yang merupakan pembangunanzdesazdi Kecamatan Denpasar Utara yang tampak belum maksimal.

Berdasarkan hasil observasi lapangan diketahui bahwa pada tahun 2018 APBDesa Pemecutan Kaja berjumlah Rp.

12.170.764.422,67. Jumlah ini merupakan APBDesa terbesar di Kota Denpasar tahun 2018. Besarnya APBDesa ini faktanya tidak menjadi jaminan akan peningkatan pembangunan dalam pengentasan kemiskinan di Desa Pemecutan Kaja.

Pemberdayaan di bidang ekonomi di desa ini dilaksanakan melalui enam program yang di rancang oleh pemerintah desa. Enam program tersebut mencakup pelatihan menjahit dan bengkel; pelatihan membuat dupa wangi bagi lansia; pelatihan tekhnologi tepat guna karang taruna design grafis, pelatihan srati banten tumpeng 11; pelatihan memasak, tatarias/salon PKK; pelatihan sertifikasi tenaga terampil. Pelatihan- pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kreativitas, mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, pada akhirnya berdampak untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Desa Pemecutan Kaja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut: Bagaimana Pembangunan Desa Pemecutan Kaja melalui Pemberdayaan Masyarakat Bidang Ekonomi?

Tujuan Penelitian

Adapunztujuanzdari penelitian ini, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi pemberdayaanzmasyarakat dalam mewujudkan pembangunanzdesazdi wilayah Desa Pemecutan Kaja.

2. KAJIAN PUSTAKA

Pembangunan

Pembangunan yang dikemukakan oleh Korten (1988:242-245) bahwa pembangunan itu sendirizharuslahzmerupakanzsuatu proses belajar, yaituzmaksudnya peningkatan kemampuan masyarakat, baik secara individualzmaupunzkolektifzyangztidak hanya menyesuaikan diri pada perubahan, melainkan juga untuk mengarahkan perubahanzituzsehingga sesuai dengan tujuannya sendiri.

Teori pembangunan sebagaimana dijelaskanzolehzArief Budiman dalam bukunyazAguszSalim (2002) yang berjudul perubahanzsosialzsketsa teori dan metodologi kasus di Indonesia adalah ukuran pencapaian hasil pembangunan paling tidak harus mencapai lima unsur yang dapat dilihat secara objektif yaitu :

1. Pembangunanz pertumbuhan ekonomi, yang tampak berhasil apabila indikator pertumbuhan ekonomizmasyarakatzcukup tinggi diukurzdarizproduktivitas masyarakat setiap tahun.

2. Pemerataan masyarakat, yang dapat mengukur adanya ketimpangan pembagian pendapatan masyarakat.

(3)

3. Kualitas kehidupan, yang di ukur dari tingkat kesejahteraan masyarakat.

4. Kerusakan lingkungan, yang juga harus diperhitungkan, dengan menyeimbangkan produktivitas yang dihasilkan dari lingkungan dan upaya merehabilitasi kerusakan lingkungan tersebut.

5. Pembangunan keadilan dan sosial, yang dapat mengatasi ketimpangan dan kesenjangan dalam masyarakat.

Pemberdayaan Ekonomi

Berdasarkan penjelasan menurut Mardi Yatmo Hutomo (2000) pemberdayaan ekonomizdapatzterwujudzapabila inti pokok sasaranzdapatzfokuszpada pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta demokrasi dalam berpolitik. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam usaha pemberdayaan dibutuhkan faktor pendorong yang dapat mendorong terjadinya pemberdayaan.

Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya pemberdayaan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Sumber daya manusia, sebagai salah satu komponen penting dan unsur paling fundamental dalam setiap program pemberdayaan di bidang

ekonomi sehingga

pengembangannya harus mendapat penanganan yang serius.

2. Sumber daya alam, yang dapat dimanfaatkanzuntuk memenuhi kebutuhanzdanzmeningkatkan taraf hidup masyarakat.

3. Permodalanz, yang diberikan secara adil dan diupayakan agar sebisa mungkin tidak menimbulkan ketergantunganzbagizmasyarakatzser ta dapat mendorong usaha mikro, usaha kecil, maupunzusaha menengahzkezarahzyang maju.

4. Prasarana produksi dan pemasaran, yang harus tersedia seperti alat transportasi dan fasilitas lainnya untuk mendukung usaha ke arah yang lebih maju.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2015 : 15) penelitianzkualitatifzadalahzsuatu metode penelitian yangzberlandaskanzpada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisizalamiahzobjekzdimana peneliti adalahzsebagaizinstrumen kunci, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah berupa wilayah.

Adapunzinformanzdalamzpenelitian ini adalah KepalazDesa, Sekertaris Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Seksi Kesejahteraan, serta masyarakat di Desa Pemecutan Kaja..

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

GambaranzUmumzObyek Penelitianz

Desaz Pemecutan Kaja terletakz di wilayah Kecamatanz Denpasar Utara Kota Denpasar. Secara umum luas pemukiman 371,4850 ha, luas tanah fasilitas umum

(4)

13,5150 ha, dengan total luas adalah 385,0000 ha. DesazPemecutanzKaja terletak di Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Wilayah Desa Pemecutan Kaja terbagi menjadi 13 dusun, masing-masing dusunzdipimpinzolehzseorangzKepala Dusun atau Kelian Tempek.

Pemberdayaan masyarakatz di bidang ekonomi Desaz Pemecutan Kaja dilaksanakan melalui melalui enam program yang dirancang oleh pemerintah desa, terdapat program-program mencakup pelatihan menjahit dan bengkel; pelatihan membuat dupa wangi bagi lansia; pelatihan tekhnologi tepat guna karang taruna design grafis, pelatihan srati banten tumpeng 11;

pelatihan memasak, tata rias/salon PKK;

pelatihan sertifikasi tenaga terampil.

Pelatihan-pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kreativitas, mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, pada akhirnya berdampak untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Desa Pemecutan

Kaja. Dari pemberdayaan

masyarakatzyangzdilakukanzoleh pihak desa dan bersama masyarakat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraanzmasyarakatzsesuai dengan tujuanzpembangunanzdesa. Selain itu pemberdayaan masyarakat juga menurunkan jumlah RTM di Desa Pemecutan Kaja melalui pemberdayaan masyarakat pada bidang ekonomi, sehingga nantinya dapat menunjang kesejahteraan masyarakat desa.

Pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi berada di bawah tanggung jawab Kepala Seksi Kesejahteraan berdasarkan Peraturan

MenterizDalamzNegerizRepublik Indonesia Nomorz84zTahunz2015 tentang Susunan OrganisasizdanzTatazKerjaPemerintah Desa.

Analisis Hasil Temuan

Teorizyangzdigunakan dalam penelitian ini adalah teori pembangunan (Arief Budiman, 2002) yaitu merupakan suatu proses perencanaanzsosialz(sosial plan) yang dilakukan oleh birokrat perencanaan pembangunan untuk membuat suatu perubahan yang dapat mendatangkan peningkatanzkesejahteraanzbagi masyarakat.

Teori pembangunan juga telah diaplikasikan dalam pembangunan desa di Desa Pemecutan Kaja. Pembangunan desa di Desa Pemecutan Kaja sendiri merupakan pembangunan yang menyeluruh dan terpadu karena pembangunan desa melalui pemberdayaanzmasyarakat di bidang ekonomi di Desa Pemecutan Kaja dimulai dari melakukan musyawarah dengan perangkat desa bersama masyarakat sehingga terciptanya komunikasizyangzbaik antara pemerintahzdanzmasyarakat.

Pemerintah Desa Pemecutan Kaja juga telah memberikan kebebasan terhadap masyarakat dalam hal penyampaian pendapat dan saran saat adanya musyawarah rencana program atau permasalahan. Ini mencerminkan toleransi yang kian menguat seiring pertumbuhan pembangunan desa yang berkualitas dan berkelanjutan.

Pemberdayaan masyarakat bidang ekonomizharuszdilakukanzsecara bertahap dan menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Sehingga pada akhirnya pemberdayaanzekonomizdapatzmeningkatka nzkualitas hidup dan kapasitas sosial

(5)

masyarakat. Pembangunan desa di Desa Pemecutan Kaja saat ini merupakan pembangunanzyang menyeluruh dan terpadu. Pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi diselenggarakan oleh pemerintahan desa beserta lapisan masyarakat.

Pemberdayaan di bidang ekonomi memiliki fungsi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di lingkungan Desa Pemecutan Kaja. Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi hal yang dibahas secara lebih lanjut didasarkan pada indikator dari konsep pemberdayaan di bidang ekonomi yang meliputi :

1. SumberzDayazManusiaz

Pengembanganzsumber daya manusia dalamzrangkazpemberdayaan ekonomi harus mendapat penanganan yang serius. Sumber dayazmanusiazyangzada di Desa Pemecutan Kaja terlihat melalui partisipasi masyarakat.

Partisipasi masyarakat Desa Pemecutan Kaja dalam keseluruhan proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi melalui program-program yang secara umum sudah berjalan dengan lancar yang timbul dari antusias dari masyarakat.

Walaupun secara umum partisipasi masyarakatzsudah berjalan denganzbaik, tetapizmasihzada sedikit permasalah yangZ menjadi gangguan dan kendala yang timbul dalam pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan. Masalah yang timbul terkait partisipasi masyarakat dalam mengikuti pelatihan-pelatihan disebabkan oleh kemauan yang berbeda-beda tiap masyarakatnya, sehingga kadang ada yang mau berminat dan ada yang tidak berminat.

Pengaruh lain yang menyebabkan munculnya masalah terkait partisipasi masyarakat adalah karena adanya rasa malas pada diri masyarakat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menanggapinya.

Partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan.

Peningkatan inizsecaraztidak langsung mempengaruhiZ kualitas sumber daya manusiaZ. Adapun peningkatan tersebut dilakukan berbagai cara. Pendekatan pertama dapat dilakukan dengan cara menghimpun aspirasi yang dapat meningkatkan bentuk partisipasi masyarakat.

Pendekatan kedua dapat dilakukan dengan menanamkan rasa kepemilikan desa melalui partisipasi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat yang memiliki rasa kepemilikan terhadap desa akan dengan mudah melaksanakan semua program pelatihan yang sudah dibuat oleh desa.

2. SumberzDayazAlamz

Ketersediaan sumber daya alam di Desa Pemecutan Kaja tergolong relatif sedikit hal ini dikarenakan wilayah Desa Pemecutan Kaja terleak di tengah-tengah Kota Denpasar dan tidak memungkinkan Desa Pemecutan Kaja menghasilkan sumber daya alam sendiri. Selain itu, berkaitan dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara umum tidak terlalu membutuhkan pengadaan sumber daya alam melainkan pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung produksi dan pemasaran.

3. PermodalanZ

Permodalanzmerupakan salah satu aspek permasalahan yang dihadapi masyarakatzpadazumumnya. Namun, ada hal yangzperluzdicermati dalam aspek

(6)

permodalan yaitu bagaimana pemberian modalztidakzmenimbulkan ketergantungan bagizmasyarakatzsertazdapat mendorong usaha kecil maupun usahazmenengah supaya berkembang ke arah yang maju.

Terkait dengan pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi di Desa Pemecutan Kaja melalui program-program pelatihan, adapun permodalan atau pendanaan bersumber dari dana atau permodalan yang tercantum terdapat sumber dana desa yang bisa diperuntukan untuk empat bidang, kemudian dana distribusi pajak dari propinsi dan dari kabupaten juga bisa digunakan untuk empat bidang dan dana itu juga harus kita habiskan sesuai dengan yang sudah tercantum di APBDes dan tidak boleh menyimpang, untuk desa Pemecutan Kaja sampai 80 persen jadi silpa tersebut juga masih bisa digunakan tahun berikutnya maka setiap tahun dana yang diperoleh semakin meningkat. Modal yang tersedia dialokasikan untuk biaya pelatihan dan pengadaan peralatan dan perlengkapan yang menjadi fasilitas pendukung dalam proses pelatihan. Berkaitan dengan penggunaan modal, terdapat sedikit masalah pada bulan Desember tahun 2018.

Hal ini karena berkaitan dengan regulasi peraturan dana tutup tahunan yang menyebabkan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dipending hingga pada awal tahun 2019. Masalah ini pada dasarnya telah mampu diatasi secara baik oleh pemerintahan Desa Pemecutan Kaja.

4. PrasaranazProduksizdanzPemasaran Pendorong produktifitas dan tumbuhnya usaha diperlukan prasarana produksizdanzpemasaran. Jika hasil produksi

tidakzdipasarkanzmakazusaha akan sia-sia.

Untuk itu, komponenzpentingzlainnya dalam pemberdayaanzmasyarakat di bidang ekonomi adalah tersedianya prasarana produksi dan pemasaran.

Tersedianya prasarana pemasaran dapatzmeningkatkan penerimaan masyarakat dan pengusaha kecil, maupun pengusaha menengah. Artinya, darizsisi pemberdayaan ekonomi, tersedianyazprasarana produksi dan pemasaranzpentingzuntuk membangun usahazkezarah yang lebih maju.

Pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi didukung dengan ketersediaan pengadaan prasarana, produksi dan pemasaran, yang dalam hal ini mencakup pelatihan perbengkelan dan menjahit yang menjadi prioritas pemerintahan Desa Pemecutan Kaja. Kedua program tersebut didukung dengan pengadaan fasilitas yang diperuntukan kepada rumaha tangga miskin (RTM), seperti mesin jahit dan alat-alat pendukung dalam menjahit dan begitu pula dengan pelatihan perbengkelan juga disedikan. Untuk masalah pemasaran dan hasil produksi masyarakat Desa Pemecutan Kaja umumnya masih digunakan untuk kepentingan konsumsi pribadi. Artinya bahwa perlu diadakan pengembangan hasil produksi yang lebih masif dengan jangkauan pasar yang lebih luas seperti pemasaran produk ke luar desa.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dengan judul Analisis Pembangunan Desa melalui Pemberdayaan Masyarakat Bidang Ekonomi Pada DesazPemecutanzKaja, Kecamatan

(7)

Denpasar Utara, Kota Denpasar yang telah dilakukan. Peneliti dapat menganalisa dengan menggunakan teorizdanzkonsepzyang sudah di tetapkan

Pembangunan desa yang terjadi selama ini masih dilakukan secara tidak merata dan perencanaan yang kurang matang. Faktor yang mencirikian pembangunan desa masih kurang maksimal tidak hanya dari pihak desa namun juga dari masyarakat yang kurang memahami terhadap pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan desa di Desa Pemecutan Kaja.

Pembangunan desa melalui pemberdayaan harus sesuai dengan potensi yang terdapat di desa. Sehingga bila pemerintah membuat suatu program, potensi yang ada di Desa Pemecutan Kaja bisa dioptimalkan pemanfaatannya oleh pemerintah dan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah Desa Pemecutan Kaja yaitu dibentuknya usaha- usaha kecil yang dijalankan oleh masyarakat desa.

Output dari pemberdayaan ekonomi ini adalah penguatan kapasitas melalui peningkatan skill dan pendapatan masyarakat. Peningkatan skill masyarakat Desa Pemecutan Kaja mengacu pada perkembangan yang tampak melalui hasil pelatihan yang telah dilakukan. Secara umum masyarakat yang sudah mengikuti pelatihan tersebut mendapatkan ilmu baru sebagai tambahan pengetahuan yang mampu berguna untuk mengembangkan bentuk usaha masyarakat itu sendiri. Selain itu pelatihan yang telah dilakukan dengan didukung oleh adanya pengadaan fasilitas

penunjang dapat membantu masyarakat dalam pengembangan usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dari masyarakat di Desa Pemecutan Kaja

Saran

adapun beberapa saran yang diberikan o berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi melalui program-program pelatihan di Desa Pemecutan Kaja adalah sebagai berikut:

1. Untuk pihak desa diupayakan melakukan sosialisasi secara berkala dan berkelanjutan pada setiap program yang telah dan hendak dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami dengan baik program apa yang dilaksanakan.

2. Untuk pihak Desa disarankan untuk mengadakan pelatihan secara lebih sering dan teratur dan waktu pelaksaannya disesuaikan dengan waktu kerja dan waktu luang yang dimilki masyarakat untung menghindari partisipasi yang pasif dari masyarakat.

6. DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aprilia Theresia, et.al. 2015. Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Chambers, R. 1996. PR A-Participatory Rural AppraisalzMemahamizDesa Secara Par Mubyarto.2001.

Pemberdayaan

(8)

ekonomizrakyatzdanzperanan ilmu- ilmu sosial. Yogyakarta : BPFE Djarwanto,zPS.zdanzSubagyo Pangestu.

1998. “Statistik Induktif”, BPFE, Jakarta.

Hutomo,zMardizYatmo.z2000.“Pemberdaya an Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi”

Korten,zDavidzC.zDanzSjahrir,z(Ed.).z1988.

Pembangunan Berdimensi Kerakyatan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Noor. Juliansyah. 2011. Metodelogi Penelitian, Prenada Media Group, Jakarta.

Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial : Seketsa Teori Dan Metodologi Kasus Di Indonesia.

Yogyakarta : PT. Tiara Wacana.,

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Bandung

SutorozE,zdkk.z2014.zDesazMembangunzI ndonesia.zYogyakarta: Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD)

Theresia A, NTP, M.Si dkk. 2015.

PembangunanzBerbasiszMasyarakat . Bandung: Alfabeta Bandung

Peraturan Perundangan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa, diakses dari

http://www.dpr.go.id/dokjdih/documen t/uu/UU_2014_6.pdf

Jurnal, Skripsi, dan Tesis

AyuzDiahzAmaliazdan M. Syawie dalam bentuk jurnal di Peneliti Puslitbang

Kementrian Sosial RI Kesejahteraan Sosial yang berjudul: Pembangunan KemandirianzDesazMelaluizKonsepz Pemberdayaan:zSuatuzKajianzDala mzPerspektifzSosiologi

Drs. Almasri, M.Si dan Devi Deswimar, S.Sos, M.Si dalam bentuk jurnal di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang berjudul:

Peran Program Pemberdayaan

Masyarakat Desa Dalam

Pembangunan Pedesaan.

Lida Indri Astuti, Hermawan, dan Mochammad Rozikin dalam bentuk jurnal di Universitas Brawijaya

Yohanis E. Teturan, S.Sos., M.Si dan Mulyadi A. Tajuddin,SH.,MH pada tahun2012 dalam bentuk jurnal di Universitas Musamus yang berjudul:

Analysis of the Role of thezCommunity

EmpowermentzProgramzin Strategic Plan Development Village at Semangga District of Merauke.

Sumber Internet:

Kecamatan di Denpasar Ini Paling Banyak Terdapat Warga Miskin,Tribun- Bali.com, 1 Maret 2017, http://bali.tribunnews.com/2017/03/01 /kecamatan-di-denpasar-ini-paling- banyak-terdapat-warga-miskin Pembangunan desa, PikiranRakyat, Budi

Setiawan, 4 Apr 2018, http://www.pikiran-

rakyat.com/opini/2018/04/04/pemban gunan-desa-422317

(9)

Pemkot Denpasar Tetap Fokus Pada Pembangunan Berbasis Partisipasi Masyarakat, Pemerintahan Kota Denpasar, 12 Oktober 2018, https://denpasarkota.go.id/baca- berita/14148/Pemkot-Denpasar- Tetap-Fokus-Pada-Pembangunan- Berbasis-Partisipasi-Masyarakat-

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa dari penelitian ini adalah penggunaan internet sebagai media pembelajaran memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa.. Kata kunci: Motivasi belajar,

Dengan demikian, akan tercipta 16 hasil profil yang ditunjukkan dalam Model Myers-Briggs Personality – yang merupakan hasil kombinasi dari ke empat kategori utama diatas. Jika

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok wanita yang melakukan vaksinasi HPV sebanyak 76% memiliki pengetahuan tinggi, sedangkan pada kelompok wanita yang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan sebuah peraturan desa tentang rencana keuangan desa selama satu tahun yang disusun oleh Sekretaris Desa,

Huraian di atas menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi komitmen kerja pengetua dalam melaksanakan tugas, namun sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada sekolah

Dengan adanya pendekatan pembelajaran yang berbeda tersebut peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui motivasi dan prestasi belajar pada SKB Kabupaten dan Kota

Masyarakat adalah warga dari suatu kampung yang memiliki jalan fikiran masing masing, dan tentunya mereka semua tidak sejalan, mungkin sebagian kelompok mudah untuk diajak

Sekarang Misalkan Einstein adalah petapa homoseksual yang bunuh diri dengan kepribadian yang sulit yang diterbitkan hanya satu versi awal ide-idenya yang bingung dan sering