• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT SEMESTER GANJIL 2019/2020 UNIVERSITAS DARMA PERSADA. : Rektor Universitas Darma Persada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT SEMESTER GANJIL 2019/2020 UNIVERSITAS DARMA PERSADA. : Rektor Universitas Darma Persada"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

ii

(3)

iii

PROSIDING SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT SEMESTER GANJIL 2019/2020

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

Pelindung : Rektor Universitas Darma Persada Penangung Jawab : Wakil Rektor I

Pimpinan Redaksi : Kepala Lembaga Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan

Anggota Redaksi : Prof. Dr. Kamaruddin Abdullah, IPU.

Dr. Gatot Dwi Adiatmojo Dr. Ari Artadi

Dr. Aep Saepul Uyun, M.Eng.

Dra. Irna N. Djajadiningrat, M.Hum.

Drs. Rusydi M. Yusuf, M.Si.

Alamat Redaksi : Lembaga Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan

Universitas Darma Persada

Jl. Radin Inten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa - Jakarta Timur (14350) Telp. (021) 8649051, 8649053, 8649057 Fax.(021) 8649052

E-Mail : lp2mk@unsada.ac.id

Home page : http://www.unsada.ac.id

(4)

iv

DAFTAR ISI

iv vi

1 - 7

8 - 12

13 - 26

27 - 32 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

PELATIHAN BAHASA INGGRIS TINGKAT DASAR UNTUK ANAK USIA 6-12 TAHUN DI TPA DARUL FALAH ANNAFSIYAH DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR (LANJUTAN)

Alia Afiyati, Albertine Minderop, Nurul Fitriani, Karina Adinda

PELATIHAN USAHA BOGA BAGI SANTRIWATI DI PESANTREN YATIM DAN DHUAFA NURUL ULUM CIKARANG

Erni Puspitasari, Neylanur, Salma Syahida, Khosi Adam Darmawan

PENDAHULUAN PROGRAM PELATIHAN UJIAN KEMAMPUAN BAHASA JEPANG (JLPT) LEVEL N1, N2, DAN N3 UNTUK UMUM Hari Setiawan, Ari Artadi, Madihah Nururrahimah, Khairunnisa, Arief Rahman Subagyo, Erdhiend Rizky Dhiyas, Febrian Pratama, Mohammad Ibnu Ardana

PELATIHAN BAHASA JEPANG BUKU MARUGOTO A1 DI SMKN 48 JAKARTA TIMUR

Indun Roosiani, Ari Artadi, Dila Rismayanti, Asri Novita Yasmin

PENGENALAN BAHASA DAN BUDAYA JEPANG DI KAMPUNG SEPATAN RT 003 RW 002 DAN SEKITARNYA KOTA BEKASI Robihim, Hermansyah, Nani Dewi S, Kun M.Permatasari, Juariah

40 - 49

(5)

v

DENGAN TEMA 50 - 54

55 - 61

62 - 68

69 - 79 PELATIHAN KETERAMPILAN KRISTIK

BUDAYA JEPANG DI PAMULANG TANGERANG

Yessy Harun, Febi Nurbiduri, Sabarudin Nasir, Widiastuti, Eka Yuniar

PELATIHAN KETERAMPILAN BERBAHASA INGGRIS UNTUK TUTOR ANAK YATIM KOMUNITAS BOJONG DI UNIVERSITAS DARMA PERSADA

Yoga Pratama, Fridolini, Agustinus Hariyana

TATA RIAS WAJAH DAN HIJAB SEBAGAI ALTERNATIF DALAM INDUSTRI JASA

Yulie Neila Chandra, C. Dewi Hartati, Gustini Wijayanti, Hin Goan G.

PELATIHAN PERSIAPAN JLPT N5 (MOJI-GOI-BUMPO) LANJUTAN UNTUK MAHASISWA NON FAKULTAS SASTRA PRODI BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG DI UNSADA Zainur Fitri, Metty Suwandany, Tia Martia, Bertha Nursari, Annisa Fitri Sabriyanti, Kayla Putri Maharani, Erieka Nandini Rismawati, Hana Huwaida Setiadi

PELATIHAN IPTEK DAN PENGENALAN APLIKASI E.COMMERCE KEPADA GURU MADRASAH AD-DINIYAH KAMPUNG TIPAR

80 - 87

Eva Novianti, Eka Yuni Astuty, Endang Ayu Susilawati, Nursyamsiyah, Mira Febriana, Wibby Aldryani, Timor Setiyaningsih, Aji Setiawan, Adam Arif Budiman, Suzuki Syofyan, M. Darsono, Eri Suherman

PELATIHAN KETERAMPILAN DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS DI YAYASAN MUFAKAT AL-BANNA INDONESIA, CILINCING, JAKARTA UTARA

Herlina Sunarti, Andi Irma Sarjani, Hargo Saptaji, Riri Hendriati, Ghina Nabila, Antik Sri Rejeki, Nova Komala Sari, Niken Zahra

88 - 99

PEMBUATAN BAHAN AJAR UNTUK SUKSES JLPT LEVEL N5 Metty Suwandany, Zainur Fitri, Tia Martia, Bertha Nursari, Annisa Fitri Sabriyanti, Kayla Putri Maharani, Erieka Nandini Rismawati, Hana Huwaida Setiadi

PRAKTIK PEMBUATAN ANEKA MAKANAN JEPANG BERBIAYA MURAH DAN LAYAK JUAL MELALUI YOUTUBE CHANNEL

Indun Roosiani, Ari Artadi, Erni Puspitasari, Hari Setiawan

100 - 107

108 - 114

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Seminar hasil pengabdian pada masyarakat para dosen Unsada semester genap tahun akademik 2018/2019 dengan tema “MENINGKATKAN KEPEDULIAN DOSEN DALAM KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT YANG MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN ALAM SEKITAR” telah dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2020 di Universitas Darma Persada. Seminar hasil pengabdian masyarakat para dosen tersebut diadakan diharapkan untuk menghasilkan inovasi-inovasi teori maupun inovasi-inovasi teknologi tepat guna dan juga menyampaikan hasil pengabdiannya kepada masyarakat luas terutama masyarakat di sekitar kampus Unsada.

Prosiding ini disusun dengan menghimpun hasi-hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh para dosen yang telah diseminarkan dan telah diperbaiki berdasarkan masukan-masukan dari reviewer pada seminar tersebut. Tujuan disusunnya proseding seminar ini adalah untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat para dosen yang telah diseminarkan.

Pada prosiding volume IV/No.1/Februari 2020, semester ganjil tahun akademik 2019/2020 berisi 11 makalah, yang terdiri dari; 10 kegiatan bidang Humaniora, dan 1 kegiatan bidang Teknik.

Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada para dosen, penyaji dan para penulis makalah, penyunting serta panitia yang telah bekerja sama, sehingga prosiding ini dapat diterbitkan. Selanjutnya harapan kami semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Februari 2020

Lembaga Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan

Kepala

(7)

1

PELATIHAN BAHASA INGGRIS TINGKAT DASAR

UNTUK ANAK USIA 6-12 TAHUN DI TPA DARUL FALAH ANNAFSIYAH DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR (LANJUTAN)

Alia Afiyati, Albertine Minderop, Nurul Fitriani, Karina Adinda Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra

alia,afiyati@yahoo.com

Abstrak

Sebagai salah satu tridarma perguruan tinggi, pengabdian pada masyarakat wajib dilakukan oleh setiap dosen. Sebagai dosen di Fakultas Sastra, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah pemberian pelatihan kegiatan berbahasa Inggris tingkat dasar, dalam konteks ini, pengabdian akan diberikan kepada Anak Usia 6-12 Tahun Di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur”

Adapun alasan di balik pemilihan sekolah sebagai media untuk melakukan kegiatan pemberdayaan ini adalah karena di TPA tersebut belum ada pelajaran bahasa Inggris,dan diharapkan dengan adanya pelajaran bahasa Inggris tersebut dapat memperkaya pengetahuan anak-anak usia dini di lingkungan TPA tersebut. Meskipun tentu saja para siswa telah mendapatkan pembelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum belajar mereka, kegiatan pemberdayaan ini dilakukan untuk membantu siswa mendapatkan akses pembelajaran lebih di luar jam sekolah. Materi ajar yang diberikan melalui kegiatan ini bersinergi dengan materi pelajaran di kelas, namun dengan bentuk penyajian yang berbeda. Kegiatan pemberdayaan ini juga menjadi wadah bagi para siswa untuk berkonsultasi dengan tim pengajar mengenai tugas sekolah dan atau mengenai hal-hal mengenai Bahasa Inggris yang ingin mereka ketahui lebih mendalam lagi. Adapun pengajaran yang dilakukan oleh para mahasiswa UNSADA adalah sebagai wujud pelatihan di Universitas Darma Persada di mana mereka akan memberikan pengajaran dan pelatihan kemampuan bahasa Inggris secara umum.

Kata kunci: Bahasa Inggris, abdimas, pendidikan anak usia dini, pelatihan,,TPA Darul Falah Annafsiyah,UNSADA.

A. PENDAHULUAN

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, terutama di dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Mampu berbahasa Inggris adalah syarat mutlak yang harus dimiliki setiap orang dalam berkomunikasi dan memudahkan mereka untuk mengembangkan wawasannya. Di sekolah-sekolah di Indonesia, pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para pelajar, namun demikian, hal itu seringkali tidak mencukupi kecakapan para siswa dalam mengembangkan kemampuannya berkomunikasi karena keterbatasan waktu dan hal-hal lainnya. Salah satu yang memungkinkan mereka untuk lebih intensif dalam kemampuan berkomunikasi adalah dengan memberikan banyak pelatihan berbahsa Inggris.

(8)

2

Sebagai salah satu tridarma perguruan tinggi, pengabdian pada masyarakat wajib dilakukan oleh setiap dosen. Sebagai dosen di Fakultas Sastra, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah pemberian pelatihan kegiatan berbahasa Inggris tingkat dasar, dalam konteks ini, pengabdian akan diberikan kepada Anak Usia 6-12 Tahun Di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur”

Adapun alasan di balik pemilihan sekolah sebagai media untuk melakukan kegiatan pemberdayaan ini adalah karena di TPA tersebut belum ada pelajaran bahasa Inggris,dan diharapkan dengan adanya pelajaran bahasa Inggris tersebut dapat memperkaya pengetahuan anak-anak usia dini di lingkungan TPA tersebut. Meskipun tentu saja para siswa telah mendapatkan pembelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum belajar mereka, kegiatan pemberdayaan ini dilakukan untuk membantu siswa mendapatkan akses pembelajaran lebih di luar jam sekolah. Materi ajar yang diberikan melalui kegiatan ini bersinergi dengan materi pelajaran di kelas, namun dengan bentuk penyajian yang berbeda. Kegiatan pemberdayaan ini juga menjadi wadah bagi para siswa untuk berkonsultasi dengan tim pengajar mengenai tugas sekolah dan atau mengenai hal-hal mengenai Bahasa Inggris yang ingin mereka ketahui lebih mendalam lagi.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan kegiatan yang akan melibatkan mahasiswa Jurusan Sastra Inggris, yang memiliki dasar kemampuan Bahasa Inggris diatas rata-rata, kemampuan dasar mengajar Bahasa Inggris yang baik serta pengalaman mengajar di luar kampus. Adapun para peserta yang akan mengikuti pelatihan tersebut adalah para anak-anak usia 6-12 tahun. Kegiatan ini akan berlangsung selama lima bulan yang terdiri atas 12 kali tatap muka di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur.

B. KHALAYAK SASARAN

Khalayak sasaran dalam program pemberdayaan ini adalah masyarakat umum, dalam hal ini adalah anak-anak usia 6-12 tahun di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur. Alasan pemilihan lokasi di TPA tersebut yang dekat dengan lokasi kampus Universitas Darma Persada adalah sebagai cara mempermudah koordinasi antara dosen, tenaga pengajar (mahasiswa) dan para peserta.

C. METODE PENERAPAN

Seperti kita ketahui bersama bahwa ada banyak cara untuk belajar bahasa Inggris antara lain melalui pendidikan formal, belajar di luar negeri, media, dan internet.

Bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran yang dimulai dari tingkat dasar, bahkan sebagian sekolah mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris mulai tingkat taman kanak-kanak. Oleh karena itu perlu adanya suatu metodologi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman, dan dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode pengajaran secara communicative approach atau communicative language teaching yang mulai dikenal pada tahun 1970.

(9)

3

Metode ini berisi tentang tujuan mengajar bahasa, mengetahui bagaimana siswa belajar bahasa, mengetahui kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas, serta mengetahui peranan guru dan siswa di dalam kelas. Communicative approach adalah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan penuh arti, mengetahui bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan dan fungsi, mengetahui bagaimana menggunakan bahasa formal dan informal, mengetahui jenis-jenis teks yang digunakan, mampu berkomunikasi meskipun siswa hanya memilki pengetahuan yang tebatas.

D. RANCANGAN

Pemberian pelatihan diberikan oleh dosen dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris S-1. Untuk memperlancar kegiatan ini maka dibentuk dua tim yang terdiri dari tim dosen dan tim dari mahasiswa Jurusan Sastra Inggris.

Tim dosen mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan materi/modul pembelajaran dan kelengkapannya, sementara Tim Mahasiswa mempersiapkan kegiatan di lokasi pemberdayaan sekaligus menjadi tenaga pengajar bagi mereka yang belajar.

Pelatihan dilakukan setiap hari Senin setiap minggunya. dari pukul 16:00-18:00.

Peserta adalah anak-anak usia 6-12 thn yang berjumlah 40 orang, terbagi atas 2 kelompok, masing-masing kelompok dibimbing oleh tiga orang pengajar. Kegiatan berlangsung sebanyak 12 kali di bawah pengawasan dan bimbingan tim dosen.

E. TUJUAN DAN MANFAAT

Kegiatan ini dikhususkan kepada anak-anak usia 6-12 tahun di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur, dan berharap agar mereka mendapatkan manfaatnya dan setidaknya memiliki kemampuan berbahasa Inggris dasar untuk tingkat anak usia 6-12 thn, dan mahasiswa pun mendapatkan manfaat dari program ini. Di sisi lain, pelatihan ini sebagai ajang promosi bagi Universitas Darma Persada dan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk melatih kemampuan mengajar mereka.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Sasaran dan Lokasi

Khalayak sasaran dalam program pemberdayaan ini adalah masyarakat umum, dalam hal ini adalah anak-anak usia 6-12 tahun di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur, Pemberian pelatihan diberikan oleh dosen dengan melibatkan mahasiswa Program Studi S1 Jurusan Sastra Inggris. Pelatihan dilaksanakan di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur . Alasan pemilihan lokasi tersebut dilakukan sebagai cara untuk mempermudah koordinasi antara dosen, tenaga pengajar (mahasiswa) dan para peserta. Untuk memperlancar kegiatan ini maka dibentuk dua

(10)

4

Tim yang terdiri dari Tim dosen dan Tim dari mahasiswa S1. Tim dosen mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan materi/modul pembelajaran dan kelengkapannya, sementara Tim Mahasiswa mempersiapkan kegiatan di lokasi pemberdayaan sekaligus menjadi tenaga pengajar bagi mereka yang belajar. Pelatihan dilakukan setiap hari Kamis setiap minggunya. Peserta dibagi ke dalam dua kelas. dan masing-masing kelas akan diajar oleh tiga orang tenaga pengajar. Kegiatan berlangsung sebanyak 12 kali dibawah pengawasan dan bimbingan dosen.

Jadwal dan Macam Kegiatan

 Jadwal Kegiatan

JADWAL PELAKSANAAN

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan pemberdayaan adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN MARET 2019

APRIL 2019

MEI 2019

JUNI 2019

JULI 2019 1. Persiapan Kegiatan

2. Pelaksanaan Kegiatan

3. Penyusunan Laporan 4. Penyebarluasan

NO KEGIATAN

BULAN Maret

19

April 19

Mei 19

Juni 19

Juli 19 1 PERSIAPAN

2 PELATIHAN 3 LAP KEMAJUAN 4 LAP AKHIR

(11)

5

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2018/2019

No. Hari/Tanggal Materi Kegiatan di Kelas

1 Senin/04-03-19 Introduction 1. Perkenalan para siswa dan pengajar

2. Memberikan pengarahn materi apa yang akan dibahas

2 Senin/11-03-19 Vocabulary (class) 1. Menjelaskan materi tentang benda-benda di kelas

2. Membuat latihan tentang materi tersebut

3 Senin/18-03-19 Vocabulary (house) 1. Menjelaskan materi tentang benda-benda di rumah

2. Membuat latihan tentang materi tersebut

4 Senin/25-03-19 Family Tree 1. Menjelaskan materi tentang vocabulary family

2. Menjelaskan apa itu family 3. Membuat latihan tentang

materi tersebut 5 Senin/01-04-19 Vocabulary

(Occupation)

1. Menjelaskan materi tentang vocabulary occupation

2. Membuat latihan tentang materi tersebut

6 Senin/8-04-19 Vocabulary (Hobbies) 1. Menjelaskan materi tentang vocabulary hobbies

2. Menuliskan/ menggambar hobi mereka

7 Senin/15-04-19 Vocabulary (future goals)

1. Menjelaskan materi tentang vocabulary hobbies

2. Menuliskan/ menggambar cita- cita mereka

3. Menceritakan kembali apa cita- cita mereka

8 Senin/22-04-19 5W1H 1. Menjelaskan materi tentang

5W1H

2. Menjelaskan fungsi dari 5W1H

3. Membuat latihan tentang materi tersebut

9 Senin/29-04-19 Exercises 1. Mengerjakan soal-soal 2. Membahas soal-soal bersama

(12)

6

TM Hari/Tanggal Materi Kegiatan di Kelas

10 Senin/20-05-19 Daily Activities 1. Menjelaskan materi tentang daily activities.

2. Membuat latihan tentang materi tersebut.

11 Senin/24-06-19 Vocabulary (At House)

1. Menjelaskan materi tentang vocabulary at house.

2. Menerangkan fungsi dari materi.

3. Membuat latihan tentang materi yang dibahas

12 Senin/22-07-19 Vocabulary (At School)

1. Menjelaskan materi tentang vocabulary at school

2. Menerangkan fungsi dari materi.

Membuat latihan tentang materi tersebut.

D. HASIL KEGIATAN Evaluasi Hasil

a. Peran LP2MK dalam mendorong dan membantu terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini sangat besar bagi pengajar (dosen) selama melaksanakan kegiatan tersebut, sebagai salah satu Tridarma Perguruan Tinggi.

Berbagai kemudahan dan bantuan dana dari UNSADA melalui LP2MK sangat menunjang kegiatan Abdimas ini.

b. Kerjasama yang baik telah terjalin antara dosen dan mahasiswa dalam pembuatan modul dan pelaksanaan kegiatan Abdimas. Para peserta Abdimas merupakan anak-anak usia 6-12 tahun di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur

c. Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk turut serta mengambil bagian dalam pelatihan dan pengajaran, memotivasi mereka untuk lebih meningkatkan kemampuan mereka berinteraksi dan berkomunikasi di depan

(13)

7

masyarakat umum, sehingga mereka dapat lebih percaya diri dalam mengaplikasikan bahasa Inggris yang telah mereka pelajari di perkuliahan.

d. Kegiatan Abdimas yang dilaksanakan di TPA Darul Falah Annafsiyah Duren Sawit Jakarta Timur membuat pelaksanaan pelatihan dan pengajaran dapat berjalan dengan lancar di bawah pengawasan dosen pendamping.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Adanya kegiatan pemberdayaan ini sangat bermanfaat baik bagi para dosen, mahasiswa dan peserta. Para dosen dapat merealisasikan salah satu Tridarma Perguruan Tinggi, dan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar mengajar di waktu luang serta menambah pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan bagi para peserta, mereka mendapatkan pengetahuan lebih mengenai bahasa Inggris, khususnya mengenai tata bahasa (gramatikal) dalam bahasa Inggris baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu, pemberdayaan ini dapat menjadi salah satu cara memperkenalkan lingkungan universitas Darma Persada sebagai salah satu sarana promosi.

2. Saran

Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebaiknya dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama lagi, mengingat waktu selama 5 bulan belum maksimal dalam menerapkan pengabdian masyarakat tersebut.

(14)

8

PELATIHAN USAHA BOGA BAGI SANTRIWATI DI PESANTREN YATIM DAN DHUAFA NURUL ULUM CIKARANG

Erni Puspitasari, Neylanur, Salma Syahida, Khosi Adam Darmawan

Abstrak

Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan ketrampilan membuat kudapan yang dapat dijadikan usaha boga kepada para santriwati di pondok pesantren yatim dan dhuafa Nurul Ulum Cikarang. Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. Setelah melalui beberapa kali pelatihan, diperoleh hasil ternyata mereaka sangat antusias dan berbakat dalam membuat berbagai kudapan. Makanan yang dibuat adalah cwie mie, es kpyor sintetis, fried chicken, takoyaki, dan brownies aneka rasa . Makanaan yang dihasilkan enak dan sangat layak jual. Teknik memasak yang diberikan dengan cepat dapat dipahami untuk kemudian dipraktekan. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga akan lebiih banyak lagi menu makanan yang dapat dipelajari

Kata kunci : Pelatihan, usaha boga, santriwati, pesantren

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Terdapat lebih dari 4000 industri di kawasan Cikarang, mulai dari industri menengah dengan jumlah karyawan di bawah 500 orang hingga industri besar dengan jumlah karyawan belasan ribu orang. Belum lagi ekspatriat yang diperkirakan jumlahnya ribuan orang.Sebagai wilayah yang padat dengan industri, bisnis rumah kos dan bisnis kuliner merupakan sesuatu yang menjanjikan. Para buruh pabrik biasanya menyewa rumah kos untuk tempat tinggal, sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan makan, mereka biasanya membeli, hal ini tentu saja membuka peluang untuk membuka bisnis kuliner. Para pekerja paabrik memiliki daya beli yang baik, sehingga prospek bisnis kuliner sangaat bagus, ditambah lagi bahwa kebutuhan makanan harus dipenuhi setiap hari.

Usaha boga atau bisnis kuliner adalah bisnis yang dapat dimulai dengan modal yang tidak besar, tetapi perputaran uangnya cenderung cepat. Hal ini tentu saja cocok dilakukan oleh para pemula yang belum memiliki modal besar. Usaha ini sangat cocok dilakukan para santriwati di pondok pesantren yatim dan dhuafa, yang memiliki keterbatasan finansial.

(15)

9

Para santriwati ini pada umumnya yatim dan berasal dari keluarga dhuafa. a mereka biasanya tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan keterbatasan pendidikan , maka akan sulit bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dengan imbalan yang memadai .Untuk itu perlu dilakukan pembekalan ketrampilan, agar ketika mereka keluar dari pesantren, mereka memiliki ketrampilan yang dapat menopang kehidupan mereka kelak. Agar mereka memiliki jiwa mandiri, dan memiliki usaha yang kelak dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Dengan berbagai pertimbangan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka kami memutuskan untuk melakukan pelatihan usaha boga bagi santriwati yatim dhuafa, dengan harapan agar dapat melakukan kegiatan usaha kuliner selama di pondok pesantren, dan setelah keluar dari pesantren dengan tujuan menopang ekonomi keluarga, serta menumbuhkan jiwa wira usaha di kalangan para santri

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pondok Pesantren

Pengertian pondok pesantren secara terminologi dapat diuraikan menjadi dua kata yakni pondok yang berasal dari kata “funduk” dalam bahasa Arab yang bermakana hotel atau asrama, sedangkan pesantrean sesuatu yang mendapakan konfik pe-an memiliki makna tempat tinggal para santri. (Dhofier, 1994, dalam Muttaqien nd)

2.2. Santri

Istilah Santri nenurut Gertz diduga berasal dari bahasa Sanksekerta yakni

“Shastri” yang bermkna ilmuwan Hindu yang pandai menulis. Yang kemudian dalam pemakaian bahasa modern memiliki arti yang sempit dan luas, secara sempit kata santri bermakna pelajar atau siswa yang bersekolah di pondok pesantren, sedangkan yang bermakna luas adalah orang Jawa yang menganut Islam dengan sungguh sungguh, sholat, puasa, dan pergi ke masjid pada hari Jumat ( Gertz1982 dalam Muttaqien nd)

Dalam pengertian yang lebih umum dapat disimpulan bahwa pesantren adalah tempat tinggal para santri yang belajar tentang Islam, sedangkan santri adalah orang orang yang belajar tentang Islam baik secara praktik maupun teori.

(16)

10

2.3. Usaha Boga

Usaha Boga adalah kegiatan di bidang makanan dalam jumlah yang lebih besar dari pada penyelenggaraan makanan untuk keluarga atau minimal 25 orang yang dilakukan secara komersial (Setyawati, nd)

3. Rumusan Masalah

Mengolah makanan memiliki tingkat kesulitan yang beragam, yakni dimulai dari teknik pemilihan bahan yang tepat, teknik pengolahan, dan teknik penyajian, selain itu memasak atau mengolah makanan yang akan dijadikan sebagai usaha, harus memiliki tampilan, cita rasa yang enak, dan harga yang sesuai. Sehingga orang yang akan terjun dalam bidang usaha boga harus menguasai hal tersebut. Dengan demikian maka pelatihan juga akan memuat materi mengenai teknik pemilihan bahan yang tepat, teknik pengolahan, teknik penyajian, dan estimasi biaya, agar keuntungan yang diperoleh dapat memadai.

Cikarang adalah kota industri yang besar, dan masih akan terus berkembang, sehingga penduduknya masih akan terus bertambah, karena kebutuhan akan tenaga kerja yang masih cukup tinggi. Pada umumnya para pekerja menyewa rumah kos dan mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk memasak atau membuat makanan sendiri, sehingga peluang dalam usaha boga masih terbuka lebar, dan pada umumnya para pekerja ini memiliki daya beli yang baik

4. Tujuan Pengabdian Masyarakat

1) Melalui pelatihan ini peserta dapat memiliki ketrampilan dalam memilih bahan makanan yang tepat, dapat menguasai teknik pembuatan atau pengolahan makanan yang tepat, sesuai dengan jenis makanan yang akan dibuat, teknik penyajian makanan yang baik dan indah

2) Para peserta memiliki ketrampilan estimasi biaya untuk menentukan harga jual.

5. Metode Penerapan

Dalam tahap persiapan, penyusun melakukan perencanaan, dan desain pelatihan. Di dalamnya terdapat, proses pengumpulan berbagai sumber yang akan menjadi acuan

(17)

11

dalam penyusunan modul ini, sebagai contoh fried chicken, es kopyor, cwie mie, dan takoyaki

Dalam pelaksanaan, Penyusun menginventarisir dan menjelaskan fungsi dari berbagai alat dan bahan baku yang akan digunakan.Proses selanjutkanya adalah melakukan tahapan tahapan pembuatan makanan tersebut mulai dari penggunaan bahan, pengolahan hingga penyajian.

Sebagai tahap akhir dari proses pelaksanaan adalah menjelaskan tahapan-tahapan penyajian pada wadah. Setelah proses selesai, juga disusun cara mengestimasi harga jual dan cara mengemas produk atau makanan yang dibuat agar menarik dan layak jual.

6. Hasil Pengabdian Masyarakat

Setelah kegiatan ini dilaksanakan, para peserta pelatihan dapat membuat 5 jenis makanan dalam bentuk yang berbeda, setelah menguasai teknik pemilihan bahan, teknik pengolahan makanan, dan teknik penyajian

Untuk pelatihan pembuatan fried chicken ada peserta yang akan berjualan dengan bantuan gerobak dari baznas cikarang. Untuk pelatihan pembuatanes kopyor sudah dipraktekan dalam menyajikan dalam buka puasa bersama. Untuk cwie mie ada beberapa yang mencoba membuatnya dengan bahan yang lebih murah, guna menekan harga jual agar dapat kompettitif dengan harga jual mie ayam, sedangkan untuk takoyaki masih menjajal pasar untuk makanan ini, karena belum begitu memasyarakat untuk kalangan tertentu.

7. Simpulan dan Saran

Setelah melakukan pelatihan, ternyata banyak peserta yang memiliki bakat dalam memasak. Para peserta sangat antusias terhadap pelatihan ini, dan mereka ingin berinovasi dengan membuat makanan yang lain dengan resep dasar yang diperoleh dari pelatihan, misalkan cwie mie dengan menggunakan bahan toping daging sintetis, takoyaki dengan isian bakso dan sosis. Fried Chicken dengan balutan tepung yang lebih pedas Pelatihan ini juga menjadi wadah untuk menyalurkan hobby masak para santri.

Setelah pelatihan ini, para peserta merasa bangga, karena mampu membuat makanan yang biasa dibeli, sekarang mampu membuat sendiri. Saya berharap pelatihan ini dapat terus berlanjut, dengan menyajikan jenis makanan yang tahan lama seperti kue kering dan berbagai jenis kue dan roti

8. DAFTAR PUSTAKA

(18)

12

1. Ambarini, 2016, Pastry Ekonomis, Jakarta : Gramedia

2. Rumah, Nyonya, 2015, Kue Kering Klasik. Jakarta : Gramedia

3. Sigar, Edi, Ermawati, 2012, Sate, Gulai, dan Soto, Jakarta : Delapatrasa 4. SY, Sufi, 2015, Kreasi Kue Kering, Jakarta : Gramedia

5. Seri UKM (tabloid Vol 18 Sept. 2016 ) Olahan Ayam Untung Jutaan , Surabaya : Pertiwi Mediasindo

6. Sarapan Menu Nusantara ( Saji Tabloid edisi 366 September – Oktober 2016) Jakarta : Gramedia

7. Publikasi elektronik

8. Ini Dia Kawasan Industri Terbesar di Asia http://mediatataruang.com/kawasan-industri- terbesar-asia-tenggara/

9. Gandeng Asing Menjaring Ekspatriat

10. http://www.kemenperin.go.id/artikel/5972/Gandeng-Asing-Menjaring-Ekspatriat

11. Penyerapan Tenaga http://www.beritasatu.com/megapolitan/261254-kabupaten-bekasi-serap- 39810-tenaga-kerja.html

12. Muttaqien, Dadan, nd, Sistem Pendidikan Pondok Pesantren (Sebuah Alternatif Mengatasi

Kegagalan Sistem Pendidikan Barat) diakses dari

https://media.neliti.com/media/publications/60657-ID-sistem-pendidikan-pondok- pesantren-sebua.pdf

13. Lampiran

(19)

13

PENDAHULUAN PROGRAM PELATIHAN UJIAN KEMAMPUAN BAHASA JEPANG (JLPT) LEVEL N1, N2, DAN N3 UNTUK UMUM

Hari Setiawan, Ari Artadi, Madihah N., Khairunnisa, Arief R.S., Erdhiend R.D., Febrian P., Mohammad Ibnu A

Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang I. PENDAHULUAN

Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan bahasa Jepang sebagai persiapan untuk menempuh ujian kemampuan bahasa Jepang yang akan diadakan di tanggal 7 Juli 2019. Kegiatan ini ditujukan untuk para praktisi yang berkecimpung dalam dunia bahasa Jepang, baik di dunia pendidikan maupun industri. Dari beberapa penelitian yang menjadi referensi tulisan ini, kami menyadari bahwa para praktisi bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan bahasa Jepang mereka (Hari Setiawan, 2018).

Melihat kondisi tersebut, kami bermaksud menyediakan wadah kepada para praktisi agar mereka dapat mengembangkan kemampuan bahasa Jepang dan diharapkan dapat memberikan kontribusi ke dalam perkembangan hubungan antara Indonesia dan Jepang setelah kemampuan bahasa Jepang mereka meningkat.

II. LATAR BELAKANG

Pendidikan bahasa Jepang di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sejak bertambahnya perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia di awal tahun 1970-an. Perkembangan ini tidak berhenti hingga sekarang dan menempatkan Indonesia di urutan ke-2 di dunia sebagai negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang tertinggi.

Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1. Hasil survey perkembangan pendidikan bahasa Jepang di dunia oleh Japan Foundation

Tabel di atas merupakan hasil survey yang dilakukan oleh Japan Foundation terhadap instansi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan bahasa Jepang di seluruh dunia. Dari tabel di atas kita bisa melihat Indonesia ada di urutan ke-2 sebagai negara dengan populasi pembelajar bahasa Jepang terbanyak di dunia.

(20)

14

Pertumbuhan populasi ini terus berkembang mengimbangi pertumbuhan populasi perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia. Perusahaan Jepang masuk ke Indonesia karena melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat berpotensi. Wilayah Indonesia yang sangat luas dan jumlah penduduk dalam usia produktif yang sangat banyak merupakan daya tarik tersendiri untuk pelaku bisnis. Hal itu memunculkan kebutuhan sumber daya manusia yang dapat berbahasa Jepang yang bertugas menjembatani kegiatan ekonomi 2 negara ini.

Jika kita melihat rasio jumlah pembelajar dengan pengajar bahasa Jepang di Indonesia, kita bisa menilai bahwa kondisi tersebut bukan merupakan kondisi yang proporsional. Rasio rasio jumlah pembelajar dengan pengajar bahasa Jepang di Indonesia adalah 1:164 orang.

Dari kondisi tersebut, kita bisa memprediksi bahwa lingkungan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia belum dapat membuahkan hasil yang maksimal. Kondisi ini juga diperburuk dengan minimnya kemampuan bahasa Jepang rata-rata dari pengajar di Indonesia. Hal ini disebutkan dalam penelitian yang dilakukan oleh The Japan Foundation (Evi Lusiana, 2013).

Para pengajar bahasa Jepang di Indonesia berada di posisi yang sulit dalam mengembangkan kemampuan mereka (Hari Setiawan, 2018).

Dari latar belakang tersebut, penulis merasakan kebutuhan pengadaan wadah atau sistem yang bisa memberikan kesempatan kepada para praktisi bahasa Jepang di berbagai bidang untuk mengembangkan kemampuan bahasa Jepangnya.

III. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan kegiatan ini secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan khusus.

a. Tujuan umum

 Menyediakan wadah kepada para praktisi pendidikan bahasa Jepang (guru, karyawan perusahan Jepang, dsb) untuk mengembangkan kemampuan bahasa Jepangnya

 Memberikan pengetahuan mengenai proses pemerolehan bahasa

 Menyediakan wadah bagi para dosen sastra Jepang untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat

b. Tujuan khusus

 Mengenalkan proses pemerolehan bahasa dan startegi-strategi belajar

 Memberikan materi bahasa Jepang terkait ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N1, N2, dan N3

Manfaat dari kegiatan ini adalah:

(21)

15

a. Meningkatkan kemampuan bahasa Jepang para praktisi bahasa Jepang

b. Memberikan motivasi kepada para praktisi bahasa Jepang untuk mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) levelN1, N2, dan N3

c. Kegiatan ini juga diharapkan bisa mensosialisasikan Universitas Darma Persada khususnya jurusan sastra Jepang kepada khalayak umum

d. Dengan kegiatan ini, para dosen memiliki kesempatan untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat

e. Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi tempat untuk mengembangkan kemampuan diri baik dari sisi linguistik maupun pedagogik bagi para dosen

f. Memberikan kesempatan bagi para dosen untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembelajar bahasa Jepang tingkat menengah

IV. PERUMUSAN MASALAH

Untuk menopang kebutuhan dunia industri Jepang, institusi pendidikan bahasa Jepang di Indonesia dituntut untuk menghasilkan SDM dengan tingkat kemahiran bahasa Jepang yang tinggi, namun hal ini tidak bisa berjalan dengan baik karena dunia pendidikan bahasa Jepang di Indonesia dinilai memiliki masalah yang sangat mendasar, yaitu terbatasnya jumlah praktisi pendidikan bahasa Jepang yang memiliki kemampuan bahasa Jepang tinggi. SDM yang memiliki kemampuan bahasa Jepang yang tinggi pada dasarnya benyak mengalir ke dunia industri Jepang, karena dunia tersebut menjanjikan tingkat penghargaan yang lebih tinggi dibanding dengan dunia pendidikan. SDM yang berkecimpung di dunia pendidikan bahasa Jepang rata-rata melalui proses yang sama, yaitu lulus dari jurusan Sastra Jepang lalu mengajar bahasa Jepang berdasarkan pengetahuan yang mereka dapat waktu belajar di institusi pendidikan. Walaupun banyak diadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mengajar, hasilnya masih belum bisa dirasakan. Para praktisi pendidikan bahasa Jepang bukan berarti tidak mau meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya, namun ada kondisi tertentu yang membatasi ruang gerak mereka. Sebagai contoh adalah program beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang S2 di institusi pendidikan di Jepang yang diadakan oleh pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta. Program ini merupakan program yang sangat diminati oleh praktisi pendidkan bahasa Jepang di Indonesia karena bukan hanya bisa belajar di lingkungan yang baik, namun semua biaya pendidikan termasuk biaya hidup ditanggung oleh pemerintah Jepang, namun yang menjadi kendala adalah untuk bisa mengikuti program tersebut, calon peserta harus memiliki tingkat kemampuan bahasa Jepang yang tinggi. Selain itu, sebagian besar dari praktisi pendidikan bahasa Jepang di

(22)

16

Indonesia juga tidak memiliki keahlian khusus dalam hal pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan materi ajar, pemanfaatan lingkungan pendidikan di sekitarnya menjadi kurang maksimal.

Minimnya infrastruktur atau lingkungan belajar bahasa Jepang ini juga dirasakan oleh para pekerja di industri Jepang. Walaupun mereka memiliki lingkungan terkait bahasa Jepang yang relatif lebih baik, dalam arti mereka banyak berkaitan dengan bahasa Jepang secara langsung dari penutur asli di lingkungan kerja, mereka juga masih memiliki keterbatasan dalam mengembangkan kemampuan bahasa Jepangnya.

Para praktisi ini adalah jembatan yang menghubungkan antara Indonesia dan Jepang, jika mereka memiliki lingkungan yang lebih baik untuk mengembangkan kemampuan bahasa Jepangnya, hal ini pasti akan berpengaruh baik kepada hubungan kedua negara.

V. PERSONALIA a) Ketua:

1. Nama lengkap dan gelar : Hari Setiawan, M.A.

2. Pangkat dan jabatan : IIIC/Asisten Ahli 3. Bidang keahlian : Linguistik Terapan

4. Tempat kegiatan/alamat : Universitas Darma Persada 5. Waktu yang disediakan untuk

kegiatan ini

: 4 jam/minggu

b) Wakil Ketua:

1. Nama lengkap dan gelar : Ari Artadi, Ph.D.

2. Pangkat dan jabatan : IVA/Lektor

3. Bidang keahlian : Linguistik Terapan

4. Tempat kegiatan/alamat : Universitas Darma Persada 5. Waktu yang disediakan untuk

kegiatan ini

: 2 jam/minggu

Kegiatan ini dibantu oleh mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Unsada yang memiliki kualifikasi bahasa Jepang level N2 sebagai instruktur dan mahasiswa dengan kualifikasi N3 sebagai asisten (CV masing-masing mahasiswa terlampir). Mahasiswa tersebut adalah:

a) Nama : Madihah Nururrahima (Instruktur) NIM : 2018410109

b) Nama : Khairunnisa (Instruktur) NIM : 2017410119

c) Nama : Arief Rahman Subagyo (Instruktur) NIM : 2017110194

d) Nama : Erdhiend Rizky Dhiyas (Asisten) NIM : 2016110084

e) Nama : Febrian Pratama (Instruktur) NIM : 2015110191

(23)

17

f) Nama : Mohammad Ibnu Ardana (Instruktur) NIM : 2014110169

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN

6.1 REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

Untuk menyelesaikan permasalah di atas, penulis dibantu oleh 6 orang mahasiswa mengadakan pelatihan kemampuan bahasa Jepang yang ditujukan untuk praktisi bahasa Jepang (untuk informasi rinci mengenai peserta pelatihan bisa membaca di bagian selanjutnya). Kegiatan awal adalah menyusun konsep, materi, dan waktu pelatihan. Konsep dari pelatihan ini merupakan kelompok belajar dengan 1 instruktur yang bertugas sebagai pembimbing. Pembimbing bukan hanya bertugas membantu peserta pelatihan dalam usaha mereka mengerti isi materi, tapi juga bertindak sebagai penasehat yang memberikan berbagai cara dan metode dalam belajar serta memberikan gambaran hasil dari proses belajar mereka.

Pelatihan yang diadakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan untuk persiapan mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N1, N2, dan N3. Materi yang diberikan dalam masing-masing pelatihan ini terbagi menjadi 2, yaitu materi tata bahasa dan materi terkait kosakata. Masing-masing materi diberikan dengan 2 metode, yaitu penjelasan dan latihan.

Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas, instruktur juga melakukan pendekatan dengan para peserta mengenai cara belajar mereka. Dalam kesempatan itu, para instruktur berbagi pengetahuan mengenai cara belajar mereka sebagai referensi peserta. Instruktur juga memberikan referensi pengelolaan informasi yang terkait proses belajar agar hasil belajar bisa maksimal. Di bawah ini adalah pembagian kelas beserta instrukturnya.

 N1 (40 orang)

Dibagi menjadi 2 kelas dengan instruktur, Hari Setiawan dan Arief Rahman Subagyo

 N2 (40 orang)

Dibagi menjadi 2 kelas dengan instruktur, Madihah Nururrahima dan Mohammad Ibnu Ardana

 N3 (40 orang)

Dibagi menjadi 2 kelas dengan instruktur, Khairunnisa dan Febrian Pratama

Waktu pelatihan kali ini diatur menjadi 1 kali dalam 1 minggu, yaitu di hari Sabtu, sementara untuk kelas N1 ada 1 kelas yang diadakan di hari Jumat pukul 16:00 s/d 18:00 WIB. Untuk lebih rinci, deskripsi mengenai ini bisa di bagian selanjutnya.

(24)

18

6.2 KHALAYAK SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah praktisi bahasa Jepang yang berkecimpung di dunia pendidikan dan industri serta mahasiswa jurusan Sastra Jepang di wilayah Jabodetabek sebanyak 120 orang. 120 orang peserta tersebut akan dibagi menjadi 6 kategori pelatihan, yaitu:

 N1 (40 orang)

 N2 (40 orang)

 N3 (40 orang)

Proses perekrutan peserta dilakukan melalui sosia media, yaitu Facebook dan Instagram selama 10 hari dari tanggal 18 Maret 2018 sampai dengan 28 Maret 2018. Dari kegiatan tersebut terkumpul 239 pendaftar yang berminat mengikuti program. Dari 239 pendaftar kami seleksi hingga berjumlah 120 orang.

Adapun komposisi dari 120 orang peserta tersebut adalah 50 orang praktisi pendidikan, 40 orang praktisi industri, dan 30 orang pelajar. Pembagian kuota ini didasarkan pada tingkat prioritas yang kami tentukan sendiri. Praktisi yang berkecimpung di dunia pendidikan kami tempatkan di prioritas pertama karena para praktisi ini merupakan tulang punggung utama dalam proses pengembangan SDM di tingkat dasar. Setelah itu ada praktisi di dunia industri lalu terakhir adalah pelajar. Urutan skala prioritas yang ditentukan dalam proses seleksi adalah sebagai berikut:

1. Konsistensi keikutsertaan

Kesediaan peserta untuk ikut serta dalam pelatihan dari awal hingga akhir 2. Profesi

Disesuaikan dengan alokasi peserta yang sudah ditentukan (50 orang praktisi pendidikan, 40 orang praktisi industri, dan 30 orang pelajar)

3. Waktu pendaftaran

Diutamakan calon peserta yang mendaftar terlebih dahulu 4. Level pelatihan yang akan diikuti pendaftar

Jumlah peserta untuk pelatihan masing-masing level adalah 20 orang, total seluruh peserta adalah 120 orang.

6.3 METODE PENERAPAN

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 bulan. Dalam jangka waktu tersebut para peserta akan diberikan materi berupa:

 Proses pemerolehan bahasa asing

(25)

19

 Startegi belajar bahasa Jepang

 Materi pembelajar untuk ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N1, N2, dan N3 Metode pengajaran yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah SCL atau Student Centered Learning yang lebih progresif. Progresif dalam hal ini adalah peserta akan dibimbing bagaimana mengatur proses pembelajaran mereka bukan hanya secara fisik tapi juga dari sisi mental. Buku acuan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut:

1. 新完全マスター文法 日本語能力試験N1 (Shinkanzen Masuta Bunpo JLPT N1) 2. 新完全マスター文法 日本語能力試験N2 (Shinkanzen Masuta Bunpo JLPT N2) 3. 新完全マスター文法 日本語能力試験N3 (Shinkanzen Masuta Bunpo JLPT N3) 4. 新完全マスター語彙 日本語能力試験N1 (Shinkanzen Masuta Goi JLPT N1) 5. 新完全マスター語彙 日本語能力試験N2 (Shinkanzen Masuta Goi JLPT N2) 6. 新完全マスター語彙 日本語能力試験N3 (Shinkanzen Masuta Goi JLPT N3) 7. 日本語総まとめ N2 語彙 (Nihongo Soumatome N2 Goi)

8. 日本語総まとめ N3 語彙 (Nihongo Soumatome N3 Goi)

9. ドリル&ドリル日本語能力試験N1 文法 (Drill & Drill JLPT N1 Bunpo)

10. ドリル&ドリル日本語能力試験N1 文字・語彙 (Drill & Drill JLPT N1 Moji-Goi)

Pada pelatihan kali ini fokus pada pelatihan tata bahasa dan kosakata bahasa Jepang yang termasuk ke dalam cakupan materi ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N1, N2, dan N3. Hal ini diputuskan oleh instruktur dan peserta di pertemuan pertama setelah melalui proses diskusi. Dengan melibatkan peserta pada pengambilan keputusan terkait proses belajar mereka, diharapkan rasa memiliki dan kesadaran peserta pada program ini meningkat dan memberikan pengaruh positif pada proses pembelajaran.

6.4 LOKASI DAN JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 bulan sejak April sampai dengan Juni 2019.

Kegiatan ini dijadwalkan 1 kali dalam 1 minggu, yaitu pada hari Sabtu, pada pukul 09:00 - 11:15 WIB. Namun, untuk pelaksanaan di kelas N1 berbeda karena menyesuaikan jadwal instrukturnya, sehingga untuk kelas N1 dilaksanakan pada hari Jumat 16:00 s/d 18:00 WIB dan hari Sabtu jam 08:00 s/d 10:00 WIB. Tempat untuk kegiatan ini adalah kelas (di lantai 4) di gedung Fakultas Sastra Universitas Darma Persada, Jl. Taman Malaka Selatan, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

6.5 JENIS KEGIATAN

Seperti yang telah disinggung di bagian sebelumnya, kegiatan ini adalah kegiatan kelompok belajar sebagai persiapan pesertanya mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang

(26)

20

level N1, N2, dan N3. Proses pelatihan dilaksanakan 1 kali dalam 1 minggu. Untuk hari pertama dilakukan pelatihan dengan menitikberatkan pada materi terkait tata bahasa dan di hari selanjutnya pada materi kosakata. Di setiap sesi pelatihan para instruktur selalu mengalokasikan waktu untuk berlatih dan memperdalam pengertian yang mereka dapatan di sesi penjelasan.

VII. HASIL KEGIATAN

Di tahap pendaftaran, jumlah pendaftaran untuk program ini mengalami peningkatan sebanyak 44% dari pelaksanaan semester ganjil 2018/2019. Di pelaksanaan semester ganjil 2018/2019 tercatat ada 133 orang pendaftar dan di pelaksanaan semester genap 2018/2019 jumlah pendaftar mencapai 239 orang. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan ini memang diminat oleh para praktisi dan pelajar bahasa Jepang. Komposisi 239 orang pendaftar berdasarkan profesinya bisa dilihat dalam grafik berikut.

Dapat kita lihat, pendaftar didominasi oleh pelajar dengan presentasi 57%. Selebihnya ada pengajar sebanyak 16% dan karyawan/penguasaha mandiri sebanyak 27%.

Dari kondisi tersebut, didapatkan hasil berupa hanya ada 1 orang yang lulus pada ujian JLPT N1. Hasil kegiatan ini memang masih jauh dari harapan, hanya saja dari angket yang penulis ambil di akhir pelaksanaan kegiatan, banyak peserta yang mendapatkan keuntungan dari kegiatan ini. Di bawah ini adalah hasil anget akhir pelaksanaan kegiatan. Di bawah adalah hasil angket hasil pelaksanaan di semester ganjil dan genap 2018/2019.

(27)

21

Ganjil 2018/2019 Genap 2018/2019

Jika dilihat dari waktu belajar, para peserta masih bisa dinilai merasa puas dengan kondisi pelaksanaan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kegiatan yang diatur pada hari Sabtu. Waktu tersebut dinilai penulis dan semua instruktur yang terlibat merupakan waktu yang paling sesuai. Adapun bagian peserta yang menyampaikan “kurang puas” dengan waktu belajarnya adalah mereka kurang puas dengan waktu belajar yang mereka nilai sangat pendek (1 kali pelaksanaan 2 jam), jadi pada dasarnya bagian 14,7% yang menunjukan kekurangpuasan peserta merupakan hal yang positif.

Ganjil 2018/2019 Genap 2018/2019

Di pelaksanaan kali ini peserta yang merasa kurang puas terhadap materi belajar bertambah lebih dari 2 kali lipat, dari 7,7% menjadi 14,7%. Hal ini dipredikasi muncul karena pertambahan kuantitas peserta dari hanya 40 orang menjadi 120 orang yang mengakibatkan kurangnya konsentrasi pihak penyelenggara dalam menyusun materi belajar yang baik.

(28)

22

Ganjil 2018/2019 Genap 2018/2019

Begitu juga dengan hasil angket terhadap cara/proses/metode pengajaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sama dengan hasil mengenai materi, yaitu mengalami pertambahan di peserta yang merasa kurang puas. Di pelaksanaan semester ganjil ada sekitar 7,7% peserta yang merasa kurang puas dengan cara/proses/metode pengajaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara, lalu di pelaksanaan di semester genap meningkat sampai dengan 20,6%

seperti yang terlihat di diagram di atas. Hal ini juga dipredikasi muncul karena pertambahan kuantitas peserta dari hanya 40 orang menjadi 120 orang yang mengakibatkan kurangnya konsentrasi pihak penyelenggara dalam perencanaan kegiatan. Di bawah ini juga ada diagram rekap hasil angket yang menunjukan kondisi yang sama.

Ganjil 2018/2019 Genap 2018/2019

Ganjil 2018/2019 Genap 2018/2019

Dengan cara seperti ini, apa anda memiliki keyakinan/percaya diri bisa mendekati kelulusan dalam ujian JLPT?

(29)

23

Dari hasil angket menunjukan bahwa kualitas pelaksanaan kegiatan menurun, hanya saja masih bisa disimpulkan bahwa peserta masih membutuhkan kegiatan ini sebagai wadah untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT).

VIII. KENDALA

Sebelum menjabarkan kendala yang dihadapi pada pelaksanaan di semester genap 2018/2019, kami akan jabarkan kendala yang kami hadapi di pelaksanaan semester sebelumnya. Di bawah ini adalah kendala yang kami hadapi di pelaksanaan semester ganjil 2018/2019.

a. Perubahan hari pelatihan dari hari Rabu & Kamis ke Kamis & Jumat menurunkan konsistensi peserta

b. Kelas yang sulit didapat karena kesibukan perkuliahan di Fakultas Sastra c. Pengembangan materi belum maksimal

d. Waktu yang terbatas sehingga tidak bisa banyak latihan

Dari kendala di atas, kami memutuskan hal di bawah ini sebagai solusinya.

a. Mengatur hari pelaksanaan menjadi hari Sabtu dan sebagian kecil di hari Jumat b. Pengaturan kelas yang lebih terencana

c. Dengan mengembangkan cakupan pelatihan dengan menambah level pelatihan (N1) dan menambah peserta (dari 40 orang menjadi 120 orang), kami menambahkan cakupan materi belajar

d. Pelaksanaan di semester ganjil diatur selama 90 menit per pertemuan, sementara di pelaksanaan semester genap diatur selama 2 jam per pertemuan

Dari perubahan di atas kami masih tetap mengalami kendala. Kendala-kendala tersebut adalah:

 Waktu pelatihan dianggap masih minim. Peserta berharap bisa mengikuti pelatihan lebih lama

 Belum ada koordinasi antar instruktur sehinga menimbulkan ketidakseragaman cara/metode/pendekatan dalam belajar

 Sudah ada pengembangan materi hanya saja terhambat karena adanya penambahan kuantitas peserta

 Dana pelaksanaan kegiatan yang minim sehingga sulit mengembangkan kegiatan

(30)

24

Di bawah ini adalah gambaran kendala yang dihadapi oleh peserta pelatihan kali ini.

Para peserta mengalami kendala terbesar yaitu jarak antara tempat tinggal dengan tempat pelatihan yang cukup jauh. Lalu dari kurang konsistennya metode/pendekatan para instruktur dalam belajar mengakibatkan munculnya keraguan di kalangan peserta dalam mengikuti pelatihan ini.

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari kegiatan ini kami dapat menyimpulkan bahwa memang para praktisi bahasa Jepang membutuhkan wadah dan kesempatan untuk belajar bahasa Jepang dan mendapatkan bimbingan yang proporsional sebagai persiapan mereka dalam mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Hal ini dapat dibuktikan dengan keinginan peserta yang berharap bisa mengikuti pelatihan yang sama. Diagram di bawah menunjukan harapan para peserta untuk mengikuti pelatihan yang sama. Walaupun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pelatihan ini, tapi dari diagram di bawah, bisa dilihat bahwa kebutuhan akan wadah untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk JLPT ada dan bisa dikatakan sangat tinggi.

(31)

25

Ganjil 2018/2019 Genap 2018/2019

Dengan belajar bersama dalam kegiatan ini, muncul keterikatan antar peserta dan meningkatkan motivasi mereka dalam mempelajari bahasa Jepang dan mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Walaupun di akhir pelaksanaan kegiatan tingkat kelulusan peserta dalam ujian kemampuan bahasa Jepang belum tinggi, namun peserta merasakan manfaat dari kegiatan ini dan berharap dapat kembali berpartisipasi.

Berdasarkan pelaksanaan 1 tahun kegiatan ini, pihak penyelenggara akan merencanakan hal di bawah ini untuk mewujudkan kegiatan yang lebih baik dan menghasilkan output yang lebih progresif.

 Pelaksanaan pelatihan fokus pada 1 level JLPT saja (misalnya pelatihan khusus untuk N2 saja)

 Mengelola pelatihan hanya 1 kelas saja

 Menambah jam pelatihan menjadi 3 sesi/jam pelajaran

 1 instruktur hanya mengelola 1 bidang ilmu saja

Walaupun pelaksanaan pelatihan kali ini masih banyak kekurangan, tapi animo dari para praktisi bahasa Jepang di tahap pendaftaran sangat besar dan berharap ke depannya pihak penyelenggara bisa merencanakan kegiatan dengan rencana solusi di atas.

X. DAFTAR PUSTAKA

Hari Setiawan dan Ari Artadi. (2018). Peranan Pengetahuan Pemerolehan Bahasa dalam Pengembangan Kompetensi Pengajar Bahasa Jepang, Seminar Nasional Peningkatan Kemampuan Bahasa Jepang dalam Lingkungan Kerja, UNPAD

Huda, Miftahul. (2016). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2016). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(32)

26

Evi

Lusiana、尾崎裕子、秋山佳世(2013)「インドネシアの中等教育における日本語教員研修インスト

ラクターの養成―教育文化省語学教員研修所と高校日本語教員の連携による研修の自立化を目指して

―」『国際交流基金日本語教育紀要』第9号、p. 43-58

藤長かおる、古川嘉子、エフィ・ルシアナ(2006)「インドネシアの高校日本語教員の成長を支援する教 員研修プログラム」『国際交流基金日本語教育紀要』第2号、p. 81-96

古川和人(1999)「インドネシアにおける中等日本語科カリキュラムの策定・実施過程- 1994

年日本語学習指導要領についての現地調査より-」『国際協力研究』Vol. 15 No.

1(通巻29号)、p. 33-40

百瀬侑子(1998)「国際理解・国際協力を目指した日本語教育のあり方-インドネシアに対する支援・協 力を例にして-」『国際協力研究』Vol. 14 No. 1(通巻27号)、p. 43-50

ワワンダナサスミタ(1996)「インドネシア普通高校における日本語教育」『世界の日本語教育<日本語 教育事情報告編>』第4 号p. 1-11

佐々木仁子、松本紀子(2010)『日本語総まとめ N3 語彙』、アスク

友松悦子、福島佐知、中村 かおり(2011)『新完全マスター文法

日本語能力試験N2』、スリーエーネットワーク

伊能裕晃、その他(2011)『新完全マスター語彙 日本語能力試験N2』、スリーエーネットワーク

友松悦子、福島佐知、中村 かおり(2012)『新完全マスター文法

日本語能力試験N3』、スリーエーネットワーク

伊能裕晃、その他(2011)『新完全マスター語彙 日本語能力試験N3』、スリーエーネットワーク

(33)

27

PELATIHAN BAHASA JEPANG BUKU MARUGOTO A1 DI SMKN 48 JAKARTA TIMUR

Indun Roosiani, Ari Artadi, Dila Rismayanti, Asri Novita Yasmin Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang

Abstrak

Buku Marugoto A1 merupakan buku panduan belajar Bahasa Jepang bagi Tingkat Pemula yang menitikberatkan pada segi percakapan dengan ungkapan-ungkapan yang mudah dipahami oleh pembelajar pemula. Buku Teks Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan buku pelajaran Bahasa Jepang sebagai bahasa asing yang dikembangkan bagi pembelajar dewasa berdasarkan pemahaman lintas budaya. Buku tersebut dinamai Marugoto, yang berarti utuh karena mempunyai pesan untuk menyampaikan pembelajaran bahasa dan budaya “secara utuh”, komunikasi aktual “secara utuh” serta kehidupan dan kebudayaan orang Jepang seperti apa adanya “secara utuh” (The Japan Foundation, 2016:3).

Dengan berpedoman pada hal di atas, maka kegiatan pengabdian masyarakat pada semester ini diadakan program Pelatihan Bahasa Jepang Tingkat Pemula dengan menggunakan buku Marugoto A1 di SMKN 48 Jakarta Timur. Kegiatan ini melibatkan 2 orang mahasiswa Unsada 3 orang dosen. Diharapkan dengan program ini siswa-siswa SMKN 48 memiliki kemampuan yang lain di samping kemampuan akademis yang mereka miliki dari sekolah.

Kata kunci: Buku Marugoto A1, pelatihan, pembelajar pemula

I. PENDAHULUAN

Salah satu cara untuk berinteraksi dengan masyarakat suatu bangsa adalah melalui budaya dan bahasa. Bahasa telah menjadi sarana untuk menjembatani dalam pemahaman budaya suatu bangsa. Salah satu bahasa yang cukup diminati dalam dunia pendidikan dewasa ini selain bahasa Inggris adalah bahasa Jepang. Hal ini diperkuat dengan makin eratnya hubungan antara Indonesia dan Jepang, terutama dalam bidang industri dan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan kompetensi tertentu agar berbagai perbedaan budaya dan adat istiadat dapat dipahami dengan baik.

Dalam tingkat pendididikan Perguruan Tinggi, masalah yang berkaitan dengan hal di atas dapat dijembatani dengan penerapan salah satu komponen Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian Masyarakat. Pengabdian masyarakat dilakukan oleh setiap dosen Perguruan Tinggi sebagai bentuk kepedulian dan aplikasi ilmunya kepada masyarakat.

(34)

28

Universitas Darma Persada sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia senantiasa berupaya untuk memajukan sumber daya manusianya melalui kegiatan pengabdian masyarakat, baik dari pihak dosen maupun mahasiswa. Oleh karena itu, kami dari tim pengajar jurusan bahasa Jepang berupaya melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan budaya dan bahasa Jepang tingkat dasar bagi siswa-siswa SMKN 48 Jakarta Timur. Dalam pelatihan bahasa Jepang tingkat dasar metode yang akan digunakan adalah student center learning dan material center learning.

Strategi pembelajaran yang berpusat pada pemelajar disebut student center strategies, bertitik tolak pada pandangan yang memberi arti bahwa mengajar merupakan usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Mengajar dalam arti ini adalah usaha untuk menciptakan suasana belajar bagi pemelajar secara optimal. Pemelajar dibimbing untuk menemukan, memahami, dan memproses informasi. Pemelajar dalam proses pembelajaran berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan pengajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran pemelajar harus diperlakukan dan memperlakukan dirinya bukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek aktif.

Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pengajaran, atau yang disebut dengan material center strategies bertitik tolak dari pendapat yang mengemukakan bahwa belajar adalah usaha untuk memperoleh dan menguasai informasi. Dalam hal ini, strategi pembelajaran dipusatkan pada materi pelajaran.

Dalam pelatihan ini materi pelajaran akan menggunakan buku Marugoto A1, dimana buku ini dirasa lebih menarik minat siswa-siswa SMKN 48. Hal ini terlihat pada program pelatihan tahap sebelumnya. Buku ini juga tidak berfokus pada penghafalan huruf hiragana katakana, dan langsung aplikatif pada percakapan tingkat dasar.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah bagaimana penerapan buku Marugoto A1 terhadap siswa-siswa SMKN 48 JakartaTimur, serta sejauh mana pemerolehan terhadap hasil pembelajaran buku Marugoto A1.

Metodologi kegiatan pelatihan ini akan diawali dengan rapat koordinasi internal yang melibatkan dosen dan mahasiswa pendamping, untuk menentukan

(35)

29

strategi pelaksanaan kegiatan. Strategi ini meliputi penentuan materi dan penyesuaian jadwal pelatihan. Tahapan selanjutnya adalah koordinasi ekternal dengan pihak SMKN 48 untuk menentukan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini.

Setelah semua koordinasi internal dan eksternal selesai dilakukan, maka kegiatan pelatihan akan dilaksanakan.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan Bahasa Jepang dengan menggunakan buku Marugoto A1 dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai bulan Agustus 2019. Adapun tempat kegiatan di SMKN 48 Jakarta Timur, dengan khalayak sasaran adalah seluruh siswa-siswa SMKN 48 Jakarta Timur yang memiliki minat dan perhatian terhadap bahasa Jepang. Kegiatan ini memiliki tujuan yakni agar siswa-siswa SMKN 48 memiliki kemampuan dalam bahasa Jepang tingkat dasar, sebagai wujud dari pengejawantahan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian Masyarakat, serta sebagai sarana pengenalan kampus Universitas Darma Persada, khususnya Jurusan Sastra Jepang.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 3 orang dosen bahasa Jepang dan 2 orang mahasiswa Unsada jurusan bahasa Jepang. Dalam kegiatan pelatihan ini siswa-siswa terlihat aktif dan antusias dalam belajar. Selain itu, siswa-siswa juga tidak hanya diberikan materi mengenai bahasa Jepang, namun mereka juga belajar kaligrafi Jepang (shodou). Dengan demikian muatan materi dalam kegiatan ini meliputi bahasa dan budaya Jepang.

Setelah melakukan kegiatan pengabdian ini, ada beberapa hal yang menjadi poin evaluasi, yang meliputi evaluasi terstruktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi terstruktur meliputi:

 Kehadiran siswa dalam kegiatan pelatihan

 Media dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan

 Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan

 Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan

Sesuai dengan kategori evaluasi terstruktur di atas, maka secara keseluruhan kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Untuk kehadiran siswa dalam pelatihan ini sekitar 80%-90%. Media dan alat yang diperlukan dalam pelatihan ini cukup tersedia. Selain itu peran dan fungsi masing-masing anggota, baik pengajar maupun siswa sudah berjalan

(36)

30

sebagaimana mestinya, serta setting tempat pelaksanaan kegiatan juga sudah sesuai dengan yang direncanakan.

Evaluasi proses meliputi:

 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

 Peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan hingga akhir program

 Peserta tidak ada yang meninggalkan selama pelatihan

 Persentasi kehadiran siswa aktif dan antusias selama pelatihan

Untuk evaluasi proses di atas, ada beberapa kendala dan kekurangan. Pelaksanaan kegiatan belum sesuai yang diharapkan, hal ini terutama berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang ada kalanya bersamaan dengan kegiatan kalender sekolah. Selain itu peserta yang hadir pun belum mencapai 100%, karena ada beberapa siswa yang harus mengikuti kegiatan sekolah, namun mereka yang hadir pada saat pelatihan terlihat aktif dan antusias.

Evaluasi hasil meliputi:

 Dapat mempraktekkan keterampilan bahasa yang diajarkan.

 Siswa dapat membaca dan melafalkan ungkapan bahasa Jepang yang sederhana

Untuk evaluasi hasil, selama pelatihan siswa dapat mengikuti dan mengulang ketrampilan bahasa yang diajarkan. Selain itu siswa juga dapat membaca dan melafalkan ungkapan bahasa Jepang yang sederhana.

III. SIMPULAN

Berdasarkan evaluasi kegiatan pada program pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar, walaupun ada beberapa tahapan kendala dan kekurangan. Dalam proses pembelajaran, kemampuan siswa harus lebih ditingkatkan lagi.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Huda, Miftahul. (2016). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(37)

31

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. (2016). Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

V. LAMPIRAN

Foto 1: Pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru SMKN 48 Jakarta Timur

Foto 2: Pelatihan Bahasa Jepang

Foto 3: Pelatihan Bahasa Jepang

(38)

32

Foto 4: Menulis Kaligrafi Jepang (Shodou)

(39)

40

PENGENALAN BAHASA DAN BUDAYA JEPANG DI KAMPUNG SEPATAN RT 003 RW 002 DAN SEKITARNYA KOTA BEKASI

Ketua: Robihim

Aggota: 1) Hermansyah Djaya 2) Nanny Dewi Sunengsih

3) Kun Maksusy Permatasari, 4)Juariah (Dosen Sastra Jepang UNSADA) 5. Febriana Wijaya, 6. Farah Dinah Rusiadi, 7. Bagus Aris Munandar, 8. Hana Audiana

(Mahasiswa Sastra Jepang UNSADA) ABSTRAK

Kampung Sepatan RT 002/003 terletak di kelurahan Sepanjang Jaya kecamatan Rawa Lumbu Bekasi Barat, merupakan kampung yang termasuk katagori ekonomi menengah kebawah.

Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai buruh pabrik, dan pedagang keliling, dengan rata- rata penghasilan mereka UMR dan di bawah UMR. Mayoritas keluarga yang tinggal di kampung ini adalah keluarga muda dengan satu atau dua anak, dan bukan penghuni tetap.

Berdasarkan informasi dari pejabat setempat (Informasi diperoleh pada tgl 30 Nopember 2018), bahwa animo masyarakat setempat untuk belajar bahasa Jepang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat setempat yang menjadi buruh di Perusahaan Jepang dan memberikan pengaruh bagi masyarakat lain di sekitarnya tentang manfaat bahasa Jepang jika bekerja di perusahaan Jepang. Sehingga istilah bahasa Jepang atau Jepang sudah tidak asing di telinga mereka. Selanjutnya saat disosialisaikan akan adanya program Pengabdian Masyarakat tentang pegajaran bahasa dan budaya Jepang dari Unsada, respon dari aparat desa setempat sangat positif. Baik dari golongan anak-anak sampe orang dewasa. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mendaftar, dan bertanya-tanya tentang peluang masyarakat di sana jika ingin ke jepang. Oleh karena itu, dalam penentuan kelas, waktu dan metode pengajaran perlu dipersiapkan secara teliti. Dikarenakan kondisi masyarakat dengan waktu tidak pasti, maka kelas-kelas pada program Abdimas ini dibagi menjadi 4 waktu belajar dengan hari yang bisa dipilih sesuai kesiapan warga. Pada pelaksanaannya penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah, metode tanya jawab, metode sharing pengalaman, dan praktek langsung budaya Jepang. Berkenaan dengan hal tersebut, team ABDIMAS UNSADA, terlibat langsung dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pelatihan bahasa dan budaya Jepang. Selanjutnya setelah kegiatan ini, tema Abdimas Unsada, akan melakukan kajian dan membuat modul berupa bahan ajar, untuk panduan peserta pada penelitian berikutnya.

Kata Kunci: Bahasa Jepang, Budaya Jepang, Kampung Sepatan Rt 003 Rw 002

1) PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Bahasa Jepang sebagai sebagai salah satu bahasa asing yang cukup populer di Indonesia, menjadi salah satu bahasa asing yang diminati untuk dipelajari karena keunikannya. Selain itu, banyaknya perusahaan Jepang yang mensyaratkan karyawannya berbahasa Jepang, membuat bahasa Jepang menjadi bagian dari kebutuhan kerja dan bisnis.

Adapun warga Kampung Sepatan RT 002/003 terletak di kelurahan Sepanjang Jaya

Gambar

Tabel 1. Hasil survey perkembangan pendidikan bahasa Jepang di dunia oleh Japan Foundation
Foto 1: Pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru SMKN 48 Jakarta Timur
Foto 4: Menulis Kaligrafi Jepang (Shodou)
Gambar  1 Data Pengguna Internet Indonesia Tahun 2018
+6

Referensi

Dokumen terkait