• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3.1 DAN 4.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3.1 DAN 4.1"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3.1 DAN 4.1

Sekolah : SMP Pondok Modern Selamat Batang Matapelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Semester : IX/2

Materi Pokok : 3.1 Memahami isi teks geguritan : 4.1 Menuliskan isi/amanat geguritan Alokasi Waktu : 3 x pertemuan (6 x 40 menit )

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian

No. Kompetensi Dasar Indikator

KI 3 3.1 Memahami isi teks geguritan 3.1.1 Mendengarkan pembacaan teks geguritan

3.1.2 Mengartikan kata-kata yang dianggap sulit dalam geguritan untuk memperjelas konteks kalimat

3.1.3 Menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi geguritan 3.1.4 Menuliskan isi/amanat geguritan KI 4 4.1 Menuliskan isi/amanat geguritan 4.1.1 Membaca pemahaman teks

geguritan

4.1.2 Mendiskusikan struktur geguritan 4.1.3 Menulis geguritan

4.1.4 Membaca indah geguritanyang ditulis

(2)

C. Tujuan Pembelajaran

3.1.1 Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu, peserta didik dapat selalu mengucap syukur dan berdoa kepada tuhan yang maha esa, menggunakan bahasa jawa dengan baik.

3.1.2 Peserta didik mendengarkan pembacaan teks geguritan

3.1.3 Peserta didik dapat mengartikan kata-kata yang dianggap sulit dalam geguritan 3.1.4 Peserta didik dapat menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi geguritan 3.1.5 Peserta didik dapat menuliskan isi/amanat dalam geguritan

4.1.1 Peserta didik membaca pemahaman teks geguritan 4.1.2 Peserta didik dapat mendiskusikan struktur geguritan 4.1.3 Peserta didik dapat menulis geguritan

4.1.4 Peserta didik dapat membaca indah geguritan yang ditulis D. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran Reguler 1. Contoh teks geguritan 2. Jenis-jenis geguritan 3. Cara menulis geguritan 4. Unsur-unsur geguritan 5. Struktur geguritan

Materi Pembelajaran Remidial 1. Contoh teks geguritan 2. Jenis-jenis geguritan 3. Cara menulis geguritan 4. Unsur-unsur geguritan 5. Struktur geguritan

Materi Pembelajaran Pengayaan

Mengidentifikasi unsur-unsur geguritan dan struktur lahir geguritan

E. Metode/model Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Learning

2. Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

F. Media / Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran

a. Papan tulis b. LCD

(3)

c. Contoh teks geguritan 2. Alat Pembelajaran

a. Buku Paket “ Padha Bisa Basa Jawa”

b. Modul Memetri Basa Jawa kelas 9 Semester Genap c. Contoh video pembacaan geguritan

d. Kamus Bahasa Jawa G. Sumber Bahan

a. Modul Memetri Basa Jawa kelas 9 Semester Genap b. Contoh video pembacaan geguritan

c. Kamus Bahasa Jawa H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama: (2 x 40’)

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Pendahuluan Orientasi

a. Guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran.

b. Guru mengecek daftar kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

c. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Apersepsi

a. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang aka dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya

b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

a. Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Pemberian Acuan

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung

b. Guru Menyampaikan tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan KKM yang akan dicapai

c. Guru menyampaikan pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

15 menit

(4)

2. Inti

Mengamati

 Peserta didik mendengarkan pembacaan teks geguritan yang dibacakan guru

Menanya

 Peserta didik bertanya tentang kata-kata yang dianggap sulit yang terdapat dalam teks geguritan tersebut

 Peserta didik bertanya tentang jenis-jenis geguritan

 Peserta didik betanya pengertian geguritan Mengumpulkan Informasi

 Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan teks geguritan yang dicontohkan

Mengasosiasi

 Peserta didik berlatih menggolongkan jenis-jenis teks geguritan dengan benar

 Peserta didik berlatih menuliskan isi yang terkandung dalam geguritan tersebut Mengkomunikasikan

 Peserta didik menulis dan menyampaikan pesan yang terdapat dalam teks geguritan

 Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran

55 menit

3. Penutup

a. Guru memberi penguatan pendapat siswa

b. Guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

c. Siswa menerima informasi tentang kegiatan pembelajaran berikutnya

d. Guru dan siswa menutup kegiatan dengan salam dan doa.

10 menit

Pertemuan kedua (2 x 40’)

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Pendahuluan Orientasi

a. Guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran.

10 menit

(5)

b. Guru mengecek daftar kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

c. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Apersepsi

a. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang aka dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya

b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

a. Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan menceritakan kembali pesan yang terdaapat dalam pembelajaran yang akan dipelajari

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Pemberian Acuan

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung b. Guru Menyampaikan tentang Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar dan KKM yang akan dicapai

Guru menyampaikan pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

2. Inti

Mengamati

 Peserta didik membaca contoh teks geguritan yang dibagika guru

 Peserta didik mengamati contoh pembacaan geguritan yang baik dalam video yang diputarkan guru

Menanya

 Peserta didik bertanya apa saja yang diperhatikan dalam membaca geguritan yang baik

Mengumpulkan Informasi

 Peserta didik menuliskan pokok-pokok isi dari teks geguritan yang dilihat dalam contoh video

60 menit

(6)

 Peserta didik menulis struktur geguritan yang ada dalam contoh video

Mengasosiasi

 Peserta didik berlatih menulis geguritan karya sendiri dengan melihat contoh

Mengkomunikasikan

 Peserta didik menyampaikan tanggapan tentang isi tulisan dalam geguritan

3. Penutup

a. Guru memberi penguatan pendapat siswa

b. Guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

c. Siswa menerima informasi tentang kegiatan pembelajaran berikutnya

d. Guru dan siswa menutup kegiatan dengan salam dan doa.

10 menit

Pertemuan ketiga (2 x 40’)

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

2. Pendahuluan Orientasi

a. Guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran.

b. Guru mengecek daftar kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

c. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Apersepsi

a. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang aka dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya

b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

a. Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan

10 menit

(7)

menceritakan kembali pesan yang terdaapat dalam pembelajaran yang akan dipelajari

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Pemberian Acuan

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung

b. Guru Menyampaikan tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan KKM yang akan dicapai

c. Guru menyampaikan pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

2. Inti

Mengamati

 Peserta didik membaca geguritan yang sudah ditulis sendiri

Menanya

 Peserta didik bertanya apa saja yang diperhatikan dalam membaca geguritan yang baik

Mengumpulkan Informasi

 Peserta didik menuliskan pokok-pokok isi dari teks geguritan yang ditulis

 Peserta didik menulis struktur geguritan yang telah ditulis

Mengasosiasi

 Peserta didik berlatih membaca geguritan yang telah ditulis sendiri

Mengkomunikasikan

 Peserta didik membaca geguritan karya sendiri didepan kelas

60 menit

3. Penutup

a. Guru memberi penguatan pendapat siswa

b. Guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

c. Siswa menerima informasi tentang kegiatan pembelajaran berikutnya

d. Guru dan siswa menutup kegiatan dengan salam dan doa.

10 menit

(8)

I. Penilaian 1. Sikap

a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk Instrumen: Jurnal c. Instrumen

Jurnal Pengembangan Sikap

Nama Sekolah : SMP Pondok Modern Selamat Batang Kelas/Semester : IX / 2

Tahun Pelajaran : 2021/2022 No. Tanggal Nama

Siswa

Catatan Perilaku

Jenis Sikap

Aspek Sikap

Tindak Lanjut 1

2

2. PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi soal

No Kompetensi Dasar

Materi Indikator soal Bentuk

soal

Jml soal 1 3. 1. Memahami

isi teks geguritan

Geguritan 1. Siswa dapat menjelaskan yang di maksud dengan geguritan

2. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan macam- macam geguritan

3. Siswa dapat menjelaskan urutan ketika menulis geguritan

4. Siswa dapat membedakan geguritan tradhisional dan modern

5. Siswa dapat mengartikan kata sukar(sulit)

Uraian 5

(9)

Kerjakan soal berikut dengan singkat dan jelas!

No ButirSoal

1 Menapa ingkang dipunwastani geguritan?

2 Geguritan wonten kalih (2), sebataken lan jlentrehaken!

3 Menapa kemawon cara kangge ngampilaken nalika nganggit utawi nyerat geguritan , sebataken!

4 Sebataken bedane antawasipun geguritan trsdhisional lan modern!

5 Geguritan inggih menika asalipun saking tembung “gurit” ingkang ateges?

Kuncijawaban

No Jawaban Skormaksimum

1. Geguritan inggih menika sekar utawi seratan ingkang

wujudipun ukiran utawi tatahan 20

2. 1. Geguritan tradhisional menika geguritan ngangge paugeran-paugeran tartamtu kadosta

- cacahing larik saben pada (bait)

- cacahing wanda saben larik ugi dhongdhingipun swanten (persajakan)

Ingkang kagolong geguritan tradhisional ing antawisipun inggih menika parikan, wangsalan, sekar macapat, sekar tengahan lan sekar ageng.

2. geguritan modern ugi dipunwastani geguritan bebas utawi

20

3. 1. katemtokna underaning gagasan (tema) ingkang badhe karembag

2. manawi undheraning gagasan sampun katemtokaken lajeng dipunmligekaken/ dikhususkan (spesifikasi) 3. kadamela cengkoronganipun (kerangka) andhedhasar tema

4. saben cengkorongan kaudhal mawi tembung-tembung katata ing larik-larik

5. kangge nambahi endahing geguritan, saged ngginakaken purwakanthi, baliswara, pepeindhan utawi tembung kawi kanthi cara madosi ing kamus.

20

4. Bedanipun geguritan tradhisional lan geguritan modern inggih menika

-geguritan tradhisional : - taksih ngangge paugeran-paugeran tartamtu

-geguritan modern : tidak ngginakaken paugeran –paugeran tartamtu (bebas)

20

(10)

5 Geguritan asalipun sasking tembung “Gurit” ingkang ateges kidung utawa sekar

Skor Maksimum 100

KAWRUH SAPALA

GEGURITAN

Manut asal-usuling tembung geguritan asalipun saking tembung “gurit” ingkang tegesipun kidung, sekar utawiserataningkang wujudipun ukiran utawi tatahan. Geguritan ugi dipunwastani guritan inggih menika puisi Jawi. Geguritan menikaboten dipunsekaraken nanging dipunwaos ngangge wirama, wirasa lan wiraga manut suraosipun

.

Geguritan kaperang dados kalih (2) inggih menika : 1. geguritan tradisional

Geguritan tradisionalmenika geguritan ngangge paugeran-paugeran tartamtu kadosta:

- cacahing larik saben pada (bait),

- cacahing wanda saben larik ugi dhongdhingipun swanten (persajakan).

Ingkang kagolong geguritan tradisional ing antawisipuninggih menika parikan, wangsalan, sekar macapat, sekar tengahan lan sekar ageng.

2. geguritan modern.

Geguritan modernboten dipunwatesi pathokan-pathokan lan paugeran kadosingkang wonten ing geguritan tradisional.

Tegesipun:

- saben pada (bait) boten dipuntemtokaken cacahipun larik, - saben larik boten dipuntemtokaken cacahipun wanda

total skor perolehan

Nilai Akhir = ____________________ X 100%

total skor maksimum

(11)

- dhong dhingipun swara (persajakan)boten dipuntemtokaken.

Pangripta mardika (bebas) anggonipun medharakenpikajenganipun. Pramila geguritan modern ugidipunwastani geguritan bebas utawiingkang samenika limrah dipunwastani geguritan.

URUTAN PASINAON

A. Kasemaka geguritan ngandhap menika!

Salah satunggalimg siswa maos geguritan, siswa sanesipun nyemak

Teks geguritan 1 :

“UNI”

Anggitanipun: Slamet Isnandar

Uni

Sliramu aja wedi Uni

Sliramu apa lali

Ing tengah-tengah sawah

Ing tebaning bulak sepi angin tansah Setya nyangking iki

Kidung-kidung kamanungsan Kidung-kidung katresnan

Kang tansah urip ing telenging karang Padesan

Uni

Genea ndadak nangis

Nangisi wewayangan kang suwe kelakon Nalika palawija lan pari-pari

Wis suwe klebu ngijon

Ah,....

Saiki wis ora mangkono uni

Kemakmuran iki diatur dening panguwasa Kang mesthine iya adil

Adoh saka tumindak gung ambeg degsiya

Uni

(12)

Lilakna was sumelang kang nggandul ati Uni

Sliramu apa lali

Jaman iki wus tumuli wiwit tangi

Ngumandhangake kidung-kidung kamanungsan Kidung-kidung katresnan

Mula uni Mara gage

Ing dhadhamu sumeten geni Yakina

Wong cilik iki tansah cinaket ing gusti

Katerangna tegesipun tembung-tembung ngandhap menika adhedhasar waosan ing nginggil!

1. Uni = ………

2. Tebaning = ………

3. Bulak = ……….

4. Ngumandhangake = ……….

5. Kidung = ………

6. Setya = ………

7. Telenging = ………

8. Wewayangan = ………

9. Ngijon = ………

10. Gung = ………

11. Ambeg degsiya = ………

12. Sumelang = ………

13. Tumuli = ………

14. Mara gage = ………

15. Cinaket = ………

B. Pitakenan-pitakenan ing ngandhap menika kawangsulana adhedhasar waosan ing nginggil !

1. Kadamela ukara mawi tembung-tembung ngandhap menika!

a. Ngumandhangake

Wangsulan = ………...

(13)

b. Wewayangan

Wangsulan = ………...

c. Sumelang

Wangsulan = ………...

d. Tumuli

Wangsulan = ………...

2. “uni” punika sajatosipun sinten ?

Wangsulan = ………

3. Geguritan “uni” kadadosan saking pinten pada?

Wangsulan = ……….

4. Geguritan “uni” punika nyariosaken babagan punapa?

Wangsulan = ……….

5. Kaserata kanthi ringkes isi lan amanat geguritan “uni” kanthi basanipun para siswa piyambak?

Wangsulan = ……….

Teks geguritan 2 :

Donga

Gusti Allah Ingkang Maha Wikan Dalu punika

Sami kaliyan dalu-dalu sanesipun Ketingal latu mangah-mangah Lava pijar ing redi Merapi dumeler Kados dene lepening latu

ngkang tansah mili tanpa kendhat

Ing pucuking redi

Kebak sela, wedhi, punapa dene toya

Sampun cepak badhe ngileni lepen sakiwa tengenipun Ugi, wedhus gembel sawanci-wanci saged medal

Saengga badhe nggosongaken menapa kemawon ingkang keliwatan Malah saged-saged ndumugekaken pralaya

Ananging,

rinten dalu kula tansah mbegegeg ing mriki saerenging redi

nyawiji kaliyan redi

boten lila menawi kedah ngungsi

awit sampun kados sedherek sinara wedi

(14)

namung panyuwun kula

mugi panjenengan paring keslametan

samangsa merapi nguntahaken isining bantala

amrih sedaya ingkang gesang wonten dhusun asri punika pinaringan waluya jati

Amin

(Pustaka Candra, No 7 Okt 2006)

MANGSULI PITAKENAN

A. Katerangna tegesipun tembung-tembung ngandhap menika adhedhasar waosan ing nginggil!

1. donga = ………

2. Maha Wikan = ………

3. latu = ……….

4. lava pijar = ……….

5. dumeler = ………

6. tanpa kendhat = ………

7. pralaya = ………

8. mbegegeg = ………

9. sinara wedi = ………

10. bantala = ………

11. asri = ………

B. Kajangkepana ceceg-ceceg ing ngandhap menika adhedhasar geguritan ing nginggil ! 1. Geguritan “Donga” kapethik saking kalawarti .... .

2. “Ing Pucuking Redi” tembung redi tegesipun .... . 3. Redi merapi punika mapan ing kabupaten .... . 4. Siyang pantara ratri. Tembung ratri tegesipun .... . 5. Geguritan kang asesirah “Donga” kalebet geguritan ... . 6. Geguritan punika nengenaken purwakanti .... .

7. Kasusastran ingkang basanipun endah lan ngresepakenkawastanan .... . 8. Geguritan “donga” kedadosan saking .... .pada (bait)

9. Kalawarti Pustaka Candra wetonan saking kitha ....

10. Mbah marijan dados juru kunci ing redi .... .

(15)

Maos Geguritan

Geguritan mujudaken wohing kasusastran ingkang nggadhahi struktur ingkang kompleks sanget, ingkang kadadosan saking pinten-piten lapis norma.

1. Lapis swanten (swara)

Menawi tiyang maos geguritan, ingkang kapireng rerangkening swanten ingkang dipunwatesi pedhotan (jeda) cendhak, radi panjang, lan panjang

2. Lapis makna (arti)

Rerangkening swanten menika karakit dados tembung, frase, ukara, lan pada (bait) ingkang nuwuhaken makna ingkang saged dipunmangertosi dening para maos

3. Lapis unsur intrinsik lan ekstrinsik

Nyakup babagan : latar, paraga, tema, alur, amanat, donyaning pangripta (pengarang) lan sanes-sanesipun.

Maos geguritan sami kaliyan nerasaken kajeng (karep) utawi isinipun geguritan dhateng pamirengipun.Maos geguritan langkung rumiyin kedah mangertosi wosing geguritan kasebat

Supados pamaosipun gegurian kraos nges lan trep kedah migatosaken bab-bab kados ing ngandhap menika :

1. Andhap inggiling swanten (intonasi) 2. Panjang lan cekaking intonasi (ritme)

3. Pamunggeling ukara utawi tetembungan (jeda)

4. Ewah gingsiring pasuryan (raut wajah) lan obahing badan (mimik lan pantomimik)

Teks waosan geguritan Bekti Kagem Ibu

Sembah sujud bekti konjuk Mugi katur Ibu mami

Keng putra sampun rumangsa Pinaringan gesang mukti Urip jaman wus mardika Warisan pra sepuh mami

Nyuwun tambahing pangestu Kula badhe angayahi

Tanggung jawab marang bangsa Ugi mring Ibu pertiwi

Iki pancen kuwajiban Keng putra wus kudu ngerti Sepira awrate Ibu,

Nambut karya tanpa pamrih

(16)

Kang jinangka mung sajuga Gawe mulya putra-putri Labuhira kanthi nyawa Najan abot den lampahi

Cinathet kang resminipun Dhek jaman Ibu Kartini Dimen aja ketinggalan Pra Ibu anggone ngestreni Kakung putri bebarengan Mbela nagri kangge siwi Lamun pra putra tan maju

Bakal ringkih tembe mburi awit Ibu kang kuwasa mulang muruk putra-putri guru aneng kulawarga kang kawitan jroning urip

(kapethik saka: warisan geguritan macapat) 1. Kaserata amanat geguritan “Bekti Kagem Ibu” kanthi basa krama!

2. Kadamelna/Kaserata teks geguritan ingkang isinipun ngaturaken raos syukur dhumateng Gusti Allah!

3. Adhedhasar teks geguritan ingkang sampun kadamel/kaserat, kawaosa ing ngajeng kelas!

Penilaian Keterampilan Kisi-Kisi Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : SMP PMS BATANG Kelas/Semester : IX/ dua

Tahun Pelajaran : 2021/2022 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

(17)

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal

Jml Soal 1 4.1 Menuliskan isi/amanat

geguritan

Teks geguritan

Mampu menuliskan dan membaca geguritan dengan benar

1 1

KAWRUH SAPALA

Caranipun nganggit utawi nyerat geguritan

Kanggonipun pangripta ingkang sampuntrampil (kulina) nganggit, nyerat geguritan menikaboten mujudaken prekawis ingkang angel. Menapaingkang wonten ing angen-angenipun dipunwedharaken kanthi tembung-tembung ingkang dipuntata wonten ing larik-larik mesthi smpun dadossae. Nanging kanggenipunlare-lare / siswa-siswa, damel geguritan menika dadospedamelaningkang angel lan awratpramila perlu cara kangge nggampilaken

Nyerat geguritan sami kaliyan nyerat fiksi. Ingkang kedah dipungatosaken inggih menika : 1. Nemtokaken tema

2. Nyariyosaken obyek ingkang sampun kapilih ngangge basa ingkang lugu

3. Ndandosi (ngrevisi) basa ingkang sampun kadamel ngangge basa ingkang mentes

4. Maos wongsal wangsul asiling nyerat kalawau, menawi kirang mentes saged kaewahi malih 5. Nyuwun panyaruwe tiyang ingkang sampun kulina nyerat geguritan

Cara kangge nggampilaken nganggit/nyerat geguritan:

1. Katemtokna underaning gagasan (tema) ingkang badhe karembag

2. Manawi undheraning gagasan sampun katemtokakenlajeng dipunmligekaken /dikhususkan (spesifikasi).

3. Kadamela cengkoronganipun (kerangka) adhedhasar tema

4. Saben cengkorongan kaudhal mawi tembung-tembunglan katataing larik-larik.

5. Kangge nambahi endahing geguritan, saged ngginakaken purwakanthi, baliswara, pepindhan utawi tembung kawi kanthi cara madosi ing kamus.

URUTAN PASINAON Tuladhanipun makaten:

(18)

Lare-lare badhe damel geguritan kanthi tema bencana alam. Bencana alam menika warni-warni, saged banjir, gunung mbledhos, lindhu, lan sapanunggalanipun.

Pilih salah satunggal, ateges sampun dados tema ingkangmligi (spesifik). Umpaminipun : 1. Menapa ingkang nyebabaken banjir

2. Kados pundi kadadosanipun 3. Kados pundi akibatipun

4. Menapa hikmah ingkang saged dipunsinau saking kedadosan banjir

GEGURITAN

Puisi Jawi ingkang biasa dipunwastani geguritan kaperang dados2 (kalih), inggih menika : 1. Puisi Jawi Tradisional, umumipun arupi sekar.

Puisi manikadipunsekaraken miturut lagu-lagu khusus, ngangge pirantos gamelan utawi tanpa gamelan. Puisi Jawi Tradisional boten saged dipunpisahakenkaliyansekar.

Puisi tradhisional ingkang awujud sekar jawikathahsanget jinisipun lan kaperang dadostigang perangan ageng :

a) Puisi sekar macapat (puisi sekaralit)

ingkang kalebetwontensekar macapat inggih menika Kinanthi, Pocung, Asmaradana, Mijil, Maskumambang, Pangkur, Durma, Sinom, lan Dandhanggula.

b) Puisi sekar tengahan (sekar dhagelan)

ingkang kalebetwontensekar tengahan inggih menika : Megatruh (Dudukwuluh), Gambuh, Wirangrong, Balabak, lan Juru Demung.

c) Puisi sekar ageng (kawi)

Ingkang kalebetsekar ageng inggih menika Girisa

2. Puisi Jawa Modern dipunwastani geguritan.

Gandheng geguritan menika kalebet puisi jawiingkang taksih enggal (antawis tahun 1926) jinising puisi menika dereng saged katampi bebrayan wonten ing masyarakat, rikala semanten. Langkung-langkung golongan kasepuhan. Mila saking menika geguritan menika nalika semantenboten dipunlebetakenwonten salebeting pasinaonan sastra Jawi ing sekolah.

Geguritan kaping sepisanan wonten ing kalawarti lan ariwarti Kejawen (sepisanan tuwuh tahun 1926 ing Jakarta), Panjebar Semangat (tuwuh pisanan September 1933 ing Surabaya), Jaya Baya (September 1945 ing Kediri), Panji Pustaka (1923 ing Jakarta, lan wiwit tahun 1943 nggadhahi lembaran mligi basa Jawi), Api Merdeka (1945 ing Yogyakarta) lan sapanunggalanipun.

Paraperintis geguritan menikasamiberjuang amrih geguritan menikadipunakeni lan saged mlebet wonten pasinaonan kasusastran Jawi. Asilipun, Subagiyo Ilham Notodijoyo nyobingempalaken geguritan ingkang sumebar wonten kalawarti lan ariwarti dados buku ingkang irah-irahanipun Rerumpakan (nyanyian). Ananging, naskah menika

(19)

wontensalebetingrevolusi ical. Semanten ugi kempalan geguritanipunpiyambak ingkang mawi irah-irahan Geguritan ugi ical.

Para perintis geguritan sanesipun, inggih menika :R. Intoyo, Nirmala, Niniek I. N, Khairul Anam, Joko Mulyadi, R. Sumanto Ampel, Purwadhi, lsp.

Sanesipun geguritan wonten puisi jawisanesipun ingkang arupi parikan lan singir.

Parikan menika puisi jawiingkang memper lan gadhah ciri-ciri kados pantun. Dene singir utawi syair (bahasa Indonesia) inggihnggadhahi ciri-ciri sami kaliyan syair wonten sajroning kasusastraan Indonesia.

Mila bikanipun geguritan menika dipunangge nyindir / nyemoni kahanan gesang bebrayan wonten salebeting masyarakat. kajawi menika uginggadhahi unsur ndidik / mucal wuruk bab-bab tertamtu. Ananging dangu-dangu geguritan menikanggadhahi teges puisi bebas. Bebas saking iketaning sekar lan bebas nyariyosakenmenapa kemawon.

A. Unsur-Unsur Batin Geguritan

Unsur-unsur ingkang kinandhut wonten salebeting geguritan dipunwastani unsur batin. Ing ngisor iki bab-bab kang kalebu unsur batin geguritan.

1. Tema,

Tegesipun punjeraning bab ingkang ndadosaken geguritan menika dumados. Utawi gagasan pokok ingkang dipunkajengaken panulis/penyair.

Tuladha tema: sosial, moral, politik, agama, individu, lan sapiturute.

2. Raos-Pangraos

Tembung-tembung ingkang dipunanggewonten salebeting geguritan nggadhahi teges lan nggadhahifungsi kangge manjilmakakenraos-pangraos. Raos-pangraosmenika nggadhahi sipat rowa lan kompleks. Ingkang kalebetraos-pangraoskadosta: simpati, empati, antipati, sedhih, sisah, remen, kapang, gumun, lsp.

3. Nada/lagu

Tegesipun patrap (sikep)ingkangdipunginaakenwonten salebeting geguritan. Tuladha:

ngguroni, nuturi, ngenyek, muji, nyemoni, utawi patrap sanesipun.

4. Suasana

Tegesipunkawontenanbatos/jiwa pamaos sasampunipun maos geguritan. Dados, geguritan nggadhahiancas kangge mbangun suasana batos pamaos geguritan.

5. Amanat

Tegesipun bab ingkang dipunwedharaken penyair/panulisdhaten pamaos. Amanat menika boten sinerat kanthi terang trawaca ananging sinandhi wonten pangrakiting tembung- tembung.

C. Struktur Lahir Geguritan

Ingkang sinebat struktur lahir geguritan menikakawontenan bab menapa kemawoningkang sageddipuntingali utawidipunpadosi wonten ing tembung-tembung ingkang rinakit wonten salebeting geguritan. Ing ngandhapmenika bab-bab ingkang kalebetstruktur lahir geguritan.

1. Pimilihing tembung

(20)

Pimilihing tembung ugi dipunwastani diksi. Tembung-tembung ingkang wonten salebeting geguritan biasanipunnggadhahi teges konotatif, asipat polisemi, lan nggadhahi teges rowa (abstrak). Pimilihing tembung ingkang trep saged ngasilakenimajinasiingkang manjila.

2. Majas

Majas utawigaya bahasa dening Prof. Teguh (dosen UNES) dipunwastanilelewaning basa.

Majas utawi lelewaning basa menika kangge nambahi grengsenge geguritan.

3. Rima

Rima utawi sajak utawi persamaan bunyi kangge nyiptakaken kaendahan lan kekiatan satunggaling geguritan.

4. tipografi

tipografi menika larik-larik utawi gatraning geguritan ingkang sinerat mawi pada utawi bait.

Bab menika ingkang mbentenaken antawia geguritan lan gancaran.

OWAH OWAHAN JAMAN Kaanggit dening Sunardi KS.

arit lan pacul wis suwe pensiyun kanggo mung kala kala

yen pinuju kang duwe dhemen nenandur kembang-kembang pasren ing taman utawa mung kanggo cecawis

yen ana tangga nyilih

kanggo ngresiki got-got mampet

lan arit kanggo mrapali pang-pang pager ijo supaya bisa semi ngrembaka ijo royo royo garu lan luku wis suwe diringkes ditaleni disimpen ing pojokan omah pawon

kebo sepasang kang mbiyen kanggo sabiyantu nggarap sawah wis suwe didol

dianggep rendhet lakune

ditukokake kang luwih banter playune sawahe uga wis payu

saiki papan papan pradesan wis gumebyar listrik padhange kaya rina

kang biyen tilas sawah garapan saiki didegake discotic hotel lan super market

kang saben bengi rame gumerah suwarane ana kang jejogedan ngulat ngulet

kaya wong kang lagi boyoke krugal krugel iki kahanan owah owahane jaman

sawah sawah wis ora ditanduri pari nanging ditanduri beton

(21)

undhuh undhuhane cicilan real estate dudu wit witan kang nukulake kembang nanging bank bank

Keterampilan

1. Kadamela geguritan kanthi tema “pendidikan”

2. Kawaosa geguritan ingkang sampun kadamel, wonten ing ngajeng kelas

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

____________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

____________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

(22)

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

____________________________________

LEMBAR OBSERVASI KINERJA Mata pelajaran : Bahasa Jawa

Materi : Membaca Geguritan Kelas/semester : IX/ Genap

TahunPelajaran : 2021/2022

No Nama siswa

AspekPenilaian

Wirama Wirasa Wiraga Rerat

a Nilai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1.

2.

3.

 Skor 4: Baik Sekali

 Skor 3: Baik

 Skor2: Cukup

 Skor 1 : kurang

Mengetahui, Kepala Sekolah

Batang, Desember 2021 Guru Mapel

(23)

Sri Hartinah, S.Pd Sri Hartinah, S.Pd

Referensi

Dokumen terkait

3) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai permasalahan kontekstual deret aritmatika dan peserta didik mengamati permasalahan tersebut dan dipancing untuk

Pengetahuan Peserta didik belum mampu menjawab secara tertulis dengan bahasa dan jawaban yang benar Peserta didik mampu menjawab secara tertulis dengan tata

 Penjelasan guru, peserta didik dapat mengartikan pengertian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dengan baik dan benar..  Metode Tanya jawab, peserta didik

Peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan dan tetapi tidak dapat mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Peserta didik kurang mampu

1) Peserta didik memperhatikan penjelasan singkat mengenai relasi dan fungsi peserta didik mengamati permasalahan tersebut dan dirangsang untuk mengajukan pertanyaan yang

 Peserta didik menyimak dan menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang dilakukan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan

Indikator Soal : Disajikan 1 buah senyawa, peserta didik dapat menganalisis ikatan – ikatan yang terdapat dalam senyawa tersebut. Untuk menjawab soal di atas, peserta didik

3. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru. Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan