• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARISASI PERMAINAN TRADISIONAL ANAK SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DI KABUPATEN KEBUMEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INVENTARISASI PERMAINAN TRADISIONAL ANAK SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DI KABUPATEN KEBUMEN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

US UL A N PR O G R A M K R E A T I V I T A S M A H A S I S W A

J UD UL PR OG R A M

I NV E NT A R I S A S I PE R M A I NA N T R A D I S I O NA L A NA K S E B A G A I UPA Y A PE L E S T A R I A N B UD A Y A D I K A B UPA T E N K E B UM E N

B I D A NG K E G I A T A M PK M PE NE L I T I A N

D iusulk an oleh :

R oni C 0213059 2013

M uk hamad K hoir ul S alam K 7113510 2013

D ede A lgun I hwan L uqmana B 0215017 2015

UNI V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T

S UR A K A R T A

(2)
(3)

Halaman Pengesahan ... ii

D aftar Isi ... iii

R ingkasan ... iv

B A B 1 PE ND A HU L UA N ... 1

A . L atar B elakang Masalah ... 1

B . R umusan Masalah ... 1

C . T ujuan ... 2

D . Manfaat Penelitian ... 2

E . L uaran yang D iharapkan ...2

B A B 2 K A J IA N PUST A K A ... 3

A . Permainan T radisional A nak ... 3

B . Pelestarian ... 3

C . B udaya ... 4

D . Inventarisasi ... 5

B A B 3 ME T ODE PE NE L IT IA N ... 6

A . J enis Penelitian ... 6

B . Obyek Penelitian ... 6

C . Informan Penelitian ... 6

D . T ahap-T ahap Penelitian ... 7

E . T eknik Pengumpulan D ata ...8

F . A nalisis D ata ...8

B A B 4 B IA Y A D A N J A D W A L K E G IA T A N ...9

A . A nggaran B iaya ... 9

B . J adwal K egiatan ...9

D aftar Pustaka ...10

L A MPIR A N-L A MPIR A N ... 11

L ampiran 1. B iodata K etua, A nggota, dan D osen Pembimbing ... 11

L ampiran 2. J ustifikasi A nggaran ... .15

L ampiran 3. S usunan Organisasi T im Peneliti dan Pembagian T ugas ... 17

(4)

berbagai kebudayaan yang sangat banyak, salah satu bentuk kebudayaan tersebut adalah permainan tradisional anak.

Permainan tradisional bangsa Indonesia adalah merupakan bentuk budaya bangsa Indonesia yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Permainan tradisional tersebut merupakan aktivitas bangsa yang menduduki tempat penting dalam kehidupan masyarakat dan merupakan sumber daya yang amat besar serta mempunyai nilai dalam menanamkan sikap dan keterampilan. Permainan tradisional merupakan wadah kegiatan masyarakat sebagai hiburan ataupun penyaluran kreativitas di waktu luang dan sebagai sarana sosialisasi. ( D epartemen P & K : 1983:1).

D i K abupaten K ebumen, kini mulai jarang ditemui anak-anak memainkan permainan bahkan hingga pedesaan sekalipun. Mereka lebih banyak yang memainkan permainan-permainan masa kini seperti ponsel pintar, permainan impor, permainan di komputer, dan play stadion. Hal tersebut mengilhami kami untuk melakukan inventarisasi permainan tradisional di K abupaten K ebumen agar ti dak terjadi kepunahan dan budaya permainan tradisional anak bisa dilestarikan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. K emudian diolah dan dibuat laporan.

(5)

B A B 1

PE ND A H UL UA N

A . L atar B elak ang M asalah

Pesatnya perkembangan teknologi berdampak pada popularitas permainan tradisional anak yang semakin menurun. Hal ini terlihat dengan jarangnya ditemukan anak yang memainkan permainan tradisional, mereka lebih sering terlihat memainkan permainan-permainan masa kini, seperti ponsel pintar, permainan impor, permainan di komputer, play stadion, dan sebagainya. Hal tersebut mengancam eksistensi permainan tradisional anak sebagai warisan budaya menjadi hilang.

Permainan tradisional mempunyai berbagai manfaat, diantaranya yaitu menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada anak, sebagai sarana sosialisasi, melatih kreativitas, melatih ketangkasan, melatih berhitung, melatih untuk berpikir cepat, sebagai sarana olahraga, dan sebagainya. S elain itu permainan tradisional anak juga tidak terlalu memberatkan orang tua karena tidak perlu mengeluarkan biaya. Permainan tradisional anak hanya dibuat menggunakan bahan seadanya.

D i K abupaten K ebumen, kini mulai jarang ditemui anak-anak memainkan permainan bahkan hingga pedesaan sekalipun. Mereka lebih banyak yang memainkan permainan-permainan masa kini seperti ponsel pintar, permainan impor, permainan di komputer, dan play stadion.

Hal tersebut mengilhami peneliti untuk melakukan inventarisasi permainan tradisional di K abupaten K ebumen agar tidak terjadi kepunahan dan budaya permainan tradisional anak bisa dilestarikan.

Penelitian ini sangat perlu untuk dilakukan demi lestarinya kebudayaan Indonesia.

B . R umusan M asalah

1. A pa saja jenis permainan tradisional anak yang ada di K abupaten K ebumen ?

(6)

C . T uj uan

1. Mengetahui jenis-jenis permainan tradisional anak yang ada di K abupaten K ebumen.

2. Mengetahui bagaimana cara memainkan permainan-permainan tradisional tersebut.

D . M anfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah adanya dokumentasi budaya dalam bentuk inventarisasi permainan tradisional anak agar budaya ini tidak punah dan dilupakan.

E . L uar an yang D ihar apk an

(7)

B A B 2

K A J I A N PUST A K A

A . Per mainan T r adisioal A nak

S ebagai negara yang mempunyai wilayah yang luas, Indonesia memiliki berbagai kebudayaan yang sangat banyak, salah satu bentuk kebudayaan tersebut adalah permainan tradisional anak.

Permainan tradisional menurut J ames D anandjaja adalah salah satu bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi. Permainan tradisional anak dimainkan oleh anak-anak (D ananjaja, 1987:171)

Permainan tradisional bangsa Indonesia adalah merupakan bentuk budaya bangsa Indonesia yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Permainan tradisional tersebut merupakan aktivitas bangsa yang menduduki tempat penting dalam kehidupan masyarakat dan merupakan sumber daya yang amat besar serta mempunyai nilai dalam menanamkan sikap dan keterampilan. Permainan tradisional merupakan wadah kegiatan masyarakat sebagai hiburan ataupun penyaluran kreativitas di waktu luang dan sebagai sarana sosialisasi. ( D epartemen P & K : 1983:1).

B . Pelestar ian

L ewat kajian historis terhadap peristiwa-peristiwa penting di masa lampau, kita yang hidup sekarang bisa mempelajari pola tingkah laku manusia dan menganalisisnya demi kepentingan hidup kita sekarang dan masa-masa selanjutnya. S ejarah eksistensi sebuah peradaban tidak hanya dapat ditelusuri lewat historiografi ataupun catatan aktivitas pejuangan masyarakatnya. S elain misalnya memerinci kajian geologis, masih banyak saksi bisu lainnya yang bisa menceritakan perjalanan masa lalu sebuah kota, terutama ketika kota tersebut mengalami masa kejayaan. S alah satu dari saksi bisu itu adalah bangunan-bangunan tua, yang banyak di antaranya menyimpan catatan sejarah autentik.

(8)

untuk menggambarkan sebuah proses atau upaya ( kata kerja). J adi berdasarkan kata kunci lestari ditambah awalan pe- dan akhiran –an, maka yang dimaksud pelestarian adalah upaya atau proses untuk membuat sesuatu tetap selamalamanya tidak berubah. B isa pula didefinisikan sebagai upaya untuk mempertahankan sesuatu supaya tetap sebagaimana adanya.

A .W . W idjaja (1986) mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes, dan selektif (A .W . W idjaja dalam J acobus, 2006:115).

Mengenai pelestarian budaya lokal, J acobus R anjabar (2006:114) mengemukakan bahwa pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang.

Merujuk pada definisi pelestarian diatas, maka dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud pelestarian budaya ( ataupun budaya lokal) adalah upaya untuk mempertahankan agar/supaya budaya tetap sebagaimana adanya.

C . B udaya

B udaya adalah pikiran, akal budi, dan adat istiadat (K B B I, 2007) K ebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat (K oentjaraningrat : 2005 : 12)

(9)

D . I nventar isasi

D i dalam K amus B esar B ahasa Indonesia inventarisasi adalah pencatatan atau pengumpulan data. (K B B I : 2007). J adi, dalam menginventarisasi data, suatu data dicatat dan dikumpulkan.

(10)

B A B 3

M E T O D E PE NE L I T I A N

A . J enis Penelitian

J enis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah ( Moleong, 2009:6).

Penelitian K ualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistika atau cara kuantifikasi lainnya. J elas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif ( Moleong, 2009 : 4).

S esuai dengan masalah yang akan di teliti, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini memuat tentang prosedur penelitian yang menghasilkan dan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

B . O byek Penelitian

Y ang menjadi obyek penelitian di sini adalah masyarakat di K abupaten K ebumen.

C . I nfor man Penelitian

S umber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain ( L ofland dan L ofland dalam Moleong : 2009:157).

D alam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada kata-kata dan dokumentasi seperti foto atau video. Hal ini dipilih karena dalam permainan tradisional data utama yang utama adalah penjelasan dan aturan dalam permainan serta tatacara memainkan permainan tersebut serta desain permainan tersebut.

(11)

D . T ahap-T ahap Penelitian

a. T ahap Pr a-lapangan

Menurut Moleong, dalam tahap para-lapangan terdapat enam tahapan yang harus dilakukan peneliti serta ditambah satu hal yang harus menjadi pertimbangan, yaitu etika (Moleong, 2009:127).

T ahapan pertama adalah menyusun rancangan penelitian, lalu memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

D alam penelitian ini peneliti telah menyusun rancangan penelitian, kemudian memilih obyek penelitian. S elanjutnya, peneliti akan pengurus perizinan dan menjajaki lapangan.

Peneliti akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang permainan anak di kecamatan-kecamatan di K ebumen. K emudian dari penjajakan itu peneliti akan menentukan calon informan yang akan dijadikan sumber data.

S etelah informan sudah tepilih, maka peneliti akan menyiapkan peralatan penelitian dan segera melakukan penelitian.

b. T ahap Pek er j aan L apangan (penggalian data)

D alam tahap perkerjaan lapangan, dibagi menjadi menjadi tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperanserta sambil mengumpulkan data (Moleong, 2009:137).

Peneliti telah melakukan persiapan diri dan memahami latar penelitian, dalam usaha untuk memahami ini peneliti menggunakan data berupa berita, komentar masyarakat dan observasi singkat tentang latar penelitian ini.

(12)

c. T ahap A nalisis D ata

S esuai data-data yang telah terkumpul, lalu peneliti akan menganalisis data dan memprosesnya ke tahap selanjutnya.

E . T ek nik Pengumpulan D ata

D alam penelitian ini, data yang akan diambil berupa data berupa kata-kata, foto, dan video. D alam pengambilan data-data tersebut, peneliti akan melakukan :

a. W awancar a

W awancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang sebelumnya diajukan oleh pewawancara (Moleong, 2009:187).

D alam penelitian ini peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Peneliti akan mewawancarai semua narasumber dengan daftar pertanyaan yang sama.

b. D ok umentasi

D isela atau sesudah kami melakukan wawancara, kami akan narasumber untuk mempraktikkan beberapa gerakan suatu permainan tertentu, kemudian kami akan mendokumentasikannya.

F . A nalisis D ata

(13)

B A B 4

B I A Y A D A N J A DW A L K E G I A T A N 4.1 A nggar an B iaya

No J enis Pengeluaran B iaya (R p)

1 Peralatan penunjang, 700.000

2 B ahan habis pakai, 2.150.000

3 Perjalanan, 2.000.000

4 L ain-lain: 250.000

J umlah 5.100.000

4.2 J adwal K egiatan

No J enis K egiatan B ulan

1 2 3 4 5

1. Persiapan √

2. Pengumpulan Informasi A wal √

3. Pelaksanaan Penelitian √

Penentuan R esponden √

W awancara √

Olah Data √

4 Penyusunan L aporan √

5 E valuasi √

(14)

D A F T A R PUS T A K A

D anandjaja, J ames. 1986. F oklor Indonesia. J akarta : Pustaka Grafiti.

K oentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi II. Pokok-P okok E tnografi . J akarta : R hineka C ipta.

L exi J Moleong. 2009. Metodelogi Penelitian K ualitatif (edisi revisi). B andung: R osda.

R anjabar, J acobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. B ogor : Ghalia Indonesia.

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Pemakaian S atuan (R p)

L ain-lain 1 250.000 250.000

(21)

L ampir an 3. S usunan Organisasi T im Peneliti dan Pembagian T ugas

B udaya 20jam/minggu -Menyusun Proposal

Pendidikan 15jam/minggu -Melakukan W awancara

B udaya 20jam/Minggu -Menganalisis data

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Nama Tumbuhan : Semangka Penyebab Mutasi : Kolkisin Jenis Mutagen : Mutagen kimia Nama Mutan : Semangka Tanpa Biji.. Nama Tumbuhan

Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experimen dengan pendekatan Cross Sectionalyang bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Akupuntur terhadapintensitas nyeri dan

penerimaan mahasiswa baru pada prodi yang dikelola oleh Pascasariana Undiksha:. L prodi 52 (Magister) yang dibuka: Pendidikan Bahasa, Pendidikan

Tujuan dari tahap desain adalah menentukan strategi pembelajaran atau program diklat yang tepat agar pebelajar dapat mencapai tujuan dalam proses pembelajaran, khususnya

Pihak korban sebagaimana dimaksud dalam Pasal I mengajukan permohonan Restitusi paling lama 3 (tiga) hari setelah pemberitahuan mengenai hak Anak yang menjadi korban

* Ajari TT bukan sekedar bisa pipis sendiri dan pada tempatnya tapi lebih pada prinsip thaharah yakni posisi BAB/BAK dengan benar termasuk mencuci alat kelamin,

Relai jarak dapat digunakan untuk menentukan letak lokasi gangguan dan setting relai pada saluran transmisi, untuk mengetahui kinerja relai jarak, maka dilakukan

Memahamkan jurnal eliminasi akun timbal balik dlm penyusunan LK