4. PROSES PRODUKSI 4.1. Pra Produksi Storyline Pembukaan Tentang Pulau Flores. Judul Kopi Arabika Flores Bajawa.

(1)

4. PROSES PRODUKSI 4.1. Pra Produksi

4.1.1. Storyline

Pembukaan Tentang Pulau Flores.

|

Judul “Kopi Arabika Flores Bajawa”.

|

Tentang Kopi Arabika Flores Bajawa (AFB).

|

Tentang Pemrosesan Kopi AFB.

|

Tentang Kopi AFB sebagai Produk Organik.

|

Tentang Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa Masa.

|

Tentang Harapan ke Depan dan Peran Pemerintah.

|

Tentang Animo dan Peminat Kopi AFB.

| Kesimpulan.

Tabel 4.1 Storyline.

4.1.2. Treatment

No. Adegan Mulai Berakhir Durasi

1 Pembukaan tentang Pulau Flores.

00:00:00 00:01:19 00:01:19

2 Judul “Kopi Arabika Flores Bajawa: Sebuah Bunga yang Memekar”.

00:01:19 00:01:33 00:00:14

3 Tentang Kopi Arabika Flores Bajawa (AFB).

00:01:34 00:02:43 00:01:09

4 Tentang pemrosesan 00:02:43 00:04:02 00:01:19

(2)

kopi AFB.

5 Tentang kopi AFB sebagai produk organik.

00:04:02 00:04:33 00:00:31

6 Tentang Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa Masa.

00:04:33 00:05:34 00:01:01

7 Tentang harapan ke depan KSU Fa Masa dan peran pemerintah.

00:05:34 00:06:28 00:00:54

8 Tentang animo dan peminat kopi AFB.

00:06:29 00:07:58 00:01:29

9. Kesimpulan. 00:07:58 00:08:26 00:00:28

Tabel 4.2 Treatment.

4.1.3. Storyboard

4.1.4. Shooting Script Skenario Audio: Musik dengan irama khas NTT.

Visual: (day/ex) Kamera menunjukkan kondisi alam, topografi, dan sosial budaya di Pulau Flores kemudian menekankan di kehidupan sosialnya (adegan pasar).

VO :

Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, adalah sebuah kawasan di Indonesia Timur dengan luas wilayah sebesar 14.000 km² dan jumlah penduduk sebesar 1,9 juta jiwa.

Visual: (day/ex) Tampilan gambar dari gunung-gunung, menunjukkan kehijauannya di Kabupaten Ngada, Pulau Flores.

VO :

Pulau yang berarti ‘bunga’ dalam bahasa Portugis ini selain memiliki potensi kekayaan alam yang masih alami, juga memiliki potensi kekayaan hasil bumi yang diperhitungkan di dunia, yaitu Kopi Arabika Flores.

Visual: (day/ex) Menunjukkan petani yang sedang berjalan di sebuah perkebunan kopi. Muncul bumper judul film profil: “Kopi Arabika Flores Bajawa: Sebuah Bunga yang Memekar”

(3)

FADE TO BLACK FADE IN Audio:

Visual: (day/ex) Gambar matahari terbit yang diambil di salah satu pegunungan di daerah Kabupaten Ngada. (day/in) Terlihat aktivitas di salah satu ruangan kelompok tani.

VO :

Kopi Arabika Flores merupakan salah satu produk alam NTT yang masih belum lama dieksplorasi.

Namun produk ini merupakan produk unggulan dalam negeri yang telah di ekspor hingga manca negara. Sebagian besar produk ini dihasilkan di sekitar Kota Bajawa, Kabupaten Ngada.

Audio: volume dikecilkan.

Visual: (day/ex) Bapak Vinsensius Loki sedang diwawancara. Pandangan tidak menghadap ke kamera secara langsung.

Bpk. Vinsensius Loki :

-- menjelaskan ciri khas Kopi Bajawa --

Visual: (day/in) Terlihat adegan rapat dengan pemerintah di KSU Fa Masa.

VO :

Kopi Arabika Bajawa sudah melalui proses yang terstandar dengan baik oleh Badan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI).

Dimulai dari pemanenan buah merah.

Visual: (day/ex) Footage proses pemanenan.

VO :

Sortasi untuk memilih buah yang baik secara manual.

Visual: (day/ex) Footage proses sortasi.

VO :

Perambangan pertama untuk membuang buah kopi yang tidak berbiji.

Visual: (day/ex) Footage perambangan I.

VO :

Pengupasan kulit buah.

Visual: (day/ex) Footage pengupasan kulit buah.

VO :

(4)

Perambangan kedua untuk membuang biji yang rusak.

Visual: (day/ex) Footage perambangan II.

VO :

Fermentasi.

Visual: (day/ex) Footage fermentasi.

VO :

Pencucian.

Visual: (day/ex) Footage pencucian.

VO :

Penjemuran.

Visual: (day/ex) Footage penjemuran.

VO :

Pengupasan kulit biji.

Visual: (day/ex) Footage pengupasan kulit biji.

VO :

Penggorengan.

Visual: (day/ex) Footage penggorengan.

VO :

Penggilingan hingga menjadi kopi bubuk yang siap dikonsumsi.

Visual: (day/ex) Footage penggilingan.

VO :

Namun yang merupakan kelebihan Kopi Arabika Bajawa adalah pemrosesannya yang secara organik dan tanpa bahan kimia.

Visual: (day/ex) Footage dilanjutkan dengan kegiatan pengepakan dengan peralatan yang tradisional dan seadanya.

-- menjelaskan mengenai audit tahunan pemrosesan organik bagi para petani anggota KSU Fa Masa. --

Visual: (day/ex) Gambar menunjukkan footage tanda nama KSU Fa Masa, kemudian rapat anggota kelompok tani.

(5)

VO :

Koperasi Serba Usaha Fa Masa adalah salah satu kelompok tani yang menjadikan perkebunan kopi sebagai mata pencahariannya. Kelompok tani ini sudah memperoleh berbagai penghargaan dan bekerjasama dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat dan perusahaan baik nasional maupun internasional.

-- menyebutkan perusahaan-perusahaan yang sudah bekerjasama dengannya + negara-negaranya --

Visual: (day/in) Bapak Egild Johannes sedang diwawancara di dalam sebuah café.

Pandangan tidak menghadap ke kamera secara langsung.

Bpk. Egild Johannes (Dinas Perkebunan Pertanian dan Peternakan Bajawa) :

-- menjelaskan kecenderungan peningkatan permintaan kopi Bajawa di dalam dan luar negeri --

-- menjelaskan target ke depan KSU Fa Masa --

Visual: (day/in) Bapak Egild Johannes sedang diwawancara di dalam sebuah café.

Bpk. Egild Johannes :

-- menjelaskan rencana ke depan pemerintah --

FADE TO BLACK

Audio: suara lalu lalang kendaraan di depan café agape, kemudian musik daerah diputar lagi.

FADE IN

Audio: volume mengecil.

(6)

Visual: (day/in) Gambar suasana Café Agape di Ruteng, Manggarai Tengah.

Menunjukkan aktivitas di Café tersebut (directed).

VO :

Sementara itu di sebuah Café bernama Agape di kawasan Ruteng, Manggarai Tengah, Pulau Flores;

kopi Arabika Flores sudah merupakan konsumsi kopi utama pengunjung yang datang. Di sini, kopi dikemas dan dihidangkan dengan baik.

Visual: (day/in) Gambar menunjukkan seorang konsumen yang menikmati kopi kemudian bercakap-cakap dengan rekannya.

Visual: (day/in) Bapak T.H. Rahardjo K. sedang diwawancara di Café Agape.

Bpk. T.H. Rahardjo K. (Pemilik Café Agape) : -- menjelaskan animo konsumen kopi arabika flores, baik yang mengkonsumsi di café, maupun produk yang dibeli keluar, termasuk keluar daerah --

Visual: (day/in) Adegan beberapa wisatawan mancanegara yang sedang menikmati kopi di Café Agape.

Visual: (day/ex) Adegan cameo sedang menerima Kopi AFB dari Bpk.

Vinsensius Loki sebagai oleh-oleh, kemudian bersalaman, dan meninggalkan lokasi.

VO :

Dengan kelebihan yang dimiliki oleh Kopi Arabika Flores tersebut, ditambah dengan potensinya pada pasar dalam dan luar negeri.

Kopi Arabika Flores diharapkan dapat dikenal lebih lebih luas dan mendominasi pasar dalam dan luar negeri.

Visual: Gambar menunjukkan matahari yang terbenam.

CREDIT TITLE

(7)

4.2. Produksi 4.2.1. Peralatan

• Kamera DSLR EOS 5D Mark II

Sebagai perekam visual/gambar, penulis menggunakan kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) EOS 5D Mark II. Kamera ini dipilih dikarenakan fasilitasnya sebagai kamera full-frame mengingat gambar- gambar yang diambil adalah sebagian besar gambar landscape/pemandangan alam sehingga membutuhkan pengambilan gambar yang luas.

• Tripod

Tripod difungsikan sebagai dudukan kamera dan slider agar pengambilan gambar dapat lebih stabil.

• Ballhead

Ballhead membantu pengambilan gambar panning, tilting, hingga sliding (dengan bantuan slider) sehingga lebih halus.

• Slider

Slider membantu pengambilan gambar sliding dengan bantuan tripod dan ballhead agar hasil gambar lebih menarik dan terlihat dimensinya.

• Audio Recorder

Audio Recorder difungsikan untuk kegiatan wawancara, menggunakan seperangkat headset dengan microphone yang disambungkan kepada komputer portabel (laptop). Software yang digunakan untuk merekam audio berkualitas tinggi adalah Adobe SoundBooth CS5.

• Reflektor

Reflektor digunakan untuk membantu pencahayaan. Di luar ruangan reflektor digunakan untuk meratakan cahaya dengan memantulkan dari sumber cahaya kepada obyek. Sedangkan di dalam ruangan reflektor digunakan untuk membantu menambah cahaya dengan memantulkannya dari sumber cahaya kepada obyek.

(8)

4.2.2. Lokasi

• Lokasi Pengambilan Suara Narasi

Pengambilan suara narasi dilakukan di Studio milik Rumah Produksi Monarchy yang beralamat di Jalan Taman Gapura E1/37 Citraland Surabaya.

• Pengambilan Gambar

Semua pengambilan gambar dilakukan di Pulau Flores, dengan perincian sebagai berikut:

 Desa Fa Masa – Lokasi Kelompok Tani dan KSU Fa Masa

 Hutan Perkebunan Fa Masa – Pengambilan gambar kegiatan bertani.

 Kota Bajawa – Pengambilan gambar Kota Bajawa.

 Kampung Bena – Pengambilan gambar kehidupan tradisional masyarakat Ngada.

 Pasar Bajawa – Pengambilan gambar kegiatan sosial ekonomi.

 Kantor Dinas Perkebunan, Pertanian, dan Perblablabla.

 Kafe Agape – Pengambilan gambar kegiatan kafe.

 Desan Cancar, Manggarai Tengah – Pengambilan gambar lansekap.

4.2.3. Artis/Aktor/Modelling

Ketua kelompok tani KSU Fa Masa/Responden 1 : Bpk. Vinsensius Loki Staff dinas P3/Responden 2 : Bpk. Egild Johannes Pemilik Café Agape Ruteng/Responden 3 : Bpk. T.H. Rahardjo K.

Cameo : Fajar Ritus Rah Hardiyanto

Model-model di Café Agape : Karyawan CV Agape Petani & pemroses kopi : Petani Fa Masa

Semua artis/aktor/modeling yang tampil pada video profil ini adalah orang-orang yang memang sedang berada di tempat tersebut pada waktu tersebut.

(9)

4.2.4. Shooting Schedule

1. 3 Mei 2012: Perekaman narasi di Studio Monarchy.

2. 8 Mei 2012: Pengambilan gambar kehidupan tradisional Masyarakat Ngada.

3. 8 Mei 2012: Wawancara dengan Bpk. Vinsensius Loki.

4. 8 Mei 2012: Pengambilan gambar matahari terbenam.

5. 9 Mei 2012: Pengambilan gambar matahari terbit.

6. 9 Mei 2012: Pengambilan gambar kegiatan pertanian.

7. 9 Mei 2012: Pengambilan gambar kegiatan pemerintah di kelompok tani.

8. 9 Mei 2012: Pengambilan gambar kegiatan pemrosesan kopi.

9. 9 Mei 2012: Pengambilan gambar tentang KSU Fa Masa.

10. 9 Mei 2012: Pengambilan gambar penutup video profil.

11. 10 Mei 2012: Pengambilan gambar pasar tradisional Kota Bajawa.

12. 10 Mei 2012: Wawancara dengan Bpk. Egild Johannes.

13. 11 Mei 2012: Pengambilan gambar di Desa Cancar.

14. 11 Mei 2012: Pengambilan gambar di Kafe Agape.

15. 11 Mei 2012: Wawancara dengan Bpk. T.H. Rahardjo K.

4.2.5. Budgeting 1. Survei

1.1. Tiket pesawat SUB-LBJ-SUB 2x Rp. 1.350.000,- Rp. 2.700.000,- 1.2. Transportasi ke Ruteng 1x Rp. 70.000,- Rp. 70.000,- 1.3. Penginapan di Kota Ruteng 2x Rp. 130.000,- Rp. 260.000,- 1.4. Makan di Kota Ruteng 3x Rp. 30.000,- Rp. 90.000,- 1.5. Berkeliling Kota Ruteng 1x Rp. 100.000,- Rp.100.000,- 1.6. Transportasi ke Kota Bajawa 1x Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- 1.7. Penginapan di Kota Bajawa 1x Rp. 300.000,- Rp. 300.000,- 1.8. Makan di Kota Bajawa 3x Rp. 30.000,- Rp. 90.000,- 1.9. Berkeliling Kota Bajawa 1x Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- 1.10. Transportasi ke Labuan Bajo 1x Rp. 800.000,- Rp. 800.000,- 1.11. Penginapan di Labuan Bajo 2x Rp. 800.000,- Rp. 1.600.000,- 1.12. Makan di Kota Labuan Bajo 3x Rp. 150.000,- Rp. 450.000,-

(10)

1.13. Tambahan tiket ke LBJ-SUB 1x Rp. 300.000,- Rp. 300.000,- 1.14. Uang ojek di Labuan Bajo 2x Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-

1.15. Tips 4x Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-

1.16. Airport Tax SUB 1x Rp. 40.000,- Rp. 40.000,- 1.17. Airport Tax DPS 2x Rp. 40.000,- Rp. 80.000,- 1.18. Airport Tax LBJ 1x Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- TOTAL Rp. 7.590.000,- Tabel 4.3 Budgeting Survey.

2. Proses Produksi

2.1. Tiket SUB-KOE 2x Rp. 550.000,- Rp. 1.100.000,- 2.2. Airport Tax SUB 2x Rp. 40.000,- Rp. 80.000,- 2.3. Tiket taksi Hotel-Airport KOE 2x Rp. 60.000,- Rp. 120.000,- 2.4. Swiss Bellhotel Kupang 1x Rp. 550.000,- Rp. 550.000,- 2.5. Tiket KOE-BJW 2x Rp. 750.000,- Rp. 1.500.000,- 2.6. Airport Tax KOE 2x Rp. 30.000,- Rp. 60.000,- 2.7. Hotel Silverin Bajawa 2x Rp. 250.000,- Rp. 500.000,- 2.8. Sewa mobil hari pertama 1x Rp. 400.000,- Rp. 400.000,- 2.9. Ijin pengambilan gambar Bena 1x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-

2.10. Makan siang 3x Rp. 30.000,- Rp. 90.000,-

2.11. Makan malam 2x Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-

2.12. Sewa mobil hari kedua 1x Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-

2.14. Tips untuk petani kopi 1x Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-

2.16. Sewa mobil hari ketiga 1x Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-

2.19. Penginapan di Ruteng 1x Rp. 160.000,- Rp. 160.000,-

2.21. Ijin pengambilan gambar 1x Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- 2.22. Sewa mobil hari keempat 1x Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-

(11)

2.24. Hotel Bintang Flores LBJ 2x Rp. 850.000,- Rp. 1.700.000,-

2.27. Tiket LBJ-DPS 2x Rp. 1.100.000,- Rp. 2.200.000,- 2.28. Airport Tax LBJ 2x Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- 2.29. Tiket DPS-SUB 2x Rp. 550.000,- Rp. 1.100.000,-

2.31. Airport Tax DPS 2x Rp. 40.000,- Rp. 80.000,- 2.32. Uang untuk kameraman 1x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,- 2.33. Transportasi di Surabaya 2x Rp. 50.000,- Rp. 100.000,- 2.34. Rekaman narasi 1x Rp. 700.000,- Rp. 700.000,- TOTAL Rp. 14.160.000,- Tabel 4.4 Budgeting Produksi.

3. Peralatan

3.1. Lensa EF 70-200mm IS2 f/2.8L 1x Rp. 20.000.000,- Rp. 20.000.000,-

3.2. Reflektor 2x Rp. 500.000,- Rp. 1.000.000,-

3.3. Tripod 1x Rp. 3.500.000,- Rp. 3.500.000,-

3.4. Ballhead 1x Rp. 3.500.000,- Rp. 3.500.000,-

3.5. Slider 1x Rp. 3.300.000,- Rp. 3.300.000,-

3.6. Lain-lain 1x Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- TOTAL Rp. 31.900.000,- Tabel 4.5 Budgeting Peralatan.

4. Pra-produksi

4.1. Cetak poster diri 1x Rp.10.000,- Rp. 10.000,- 4.2. Cetak kotak DVD 5x Rp. 10.000,- Rp. 50.000,- 4.3. Cetak label DVD 5x Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-

4.4. DVD kosong 5x Rp. 2.000,- Rp. 10.000,-

4.5. Cetak katalog 15x 5.000,- Rp. 75.000,-

TOTAL Rp. 170.000,- Tabel 4.6 Budgeting Pra-produksi.

Total keseluruhan biaya: Rp. 53.820.000,-

(12)

4.3. Kerabat Kerja Produksi

Produser : Surya Gunawan

Sutradara : Surya Gunawan

Kameraman : Fajar Ritus Rah Hardiyanto Pencahayaan : Fajar Ritus Rah Hardiyanto

Narator : Bpk. Eddy Situmorang

Ketua Petani Fa Masa : Bpk. Vinsensius Loki Kabid UPH Fa Masa : Bpk. Laurensius Soi Petani KSU Fa Masa : Bpk. David Lai Seksi Operator KSU Fa Masa : Bpk. Fabianus Deru Karyawan KSU Fa Masa : Bpk. Remigius Ria Karyawan KSU Fa Masa : Bpk. Yohanes Sani Staff Dinas P3 : Bpk. Egild Johannes Pemilik Agape : Bpk. T.H. Rahadjo K.

Lain-lain/yang membantu :

- Bpk. Arie Armand (Monarchy Kingdom of Creative Minds) - Bpk. Soeroso (Monarchy Kingdom of Creative Minds) - Bpk. Agustianto Frans Henuk (Toko Ampera Ruteng) - Yuliansia Maria Henuk

- Seluruh Anggota KSU Fa Masa - Bpk. Heri (Kadin P3)

- Ibu Sherly (Café Agape) - Hotel Silverin Bajawa

- Kesusteran Santa Maria Berdukacita - Hotel Bintang Flores Labuanbajo

4.4. Pasca Produksi

Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan pasca produksi, antara lain:

a. Editing

Setelah mendapatkan gambar-gambar yang diperlukan, maka dilakukan proses editing sesuai dengan script yang telah dibuat. Program yang digunakan adalah Adobe Premiere Pro CS5 for Mac OSX.

(13)

b. Animation

Karena merupakan video profil yang bersifat professional dan formal, maka tidak ditambahkan terlalu banyak animasi dan special effects. Satu- satunya animasi yang terdapat pada video ini adalah bumper judul video profil yang dibuat menggunakan program Adobe After Effects CS5 for Mac OSX.

c. DVD Cover Layouting

Cover Video Profil ini tidak menggunakan DVD-Case standar seperti yang kebanyakan digunakan pada film-film yang dijual di pasaran, namun menggunakan kertas spesial yang dicetak secara eksklusif pula.

Penlayoutan menggunakan program Adobe Illustrator CS5 for Mac dan Adobe Photoshop CS5 for Mac.

4.5. Karya Jadi

Gambar 4.1 Footage Desa Bena Gambar 4.2 Footage suasana Pasar.

Gambar 4.3 Footage petani di perkebunan kopi.

Gambar 4.4 Footage Kota Bajawa dilihat dari atas gunung.

(14)

Gambar 4.5 Footage proses pemanenan Kopi AFB.

Gambar 4.6 Footage fermentasi biji Kopi AFB.

Gambar 4.7.Footage proses penjemuran Kopi AFB.

Gambar 4.8.Footage proses cooling- down (pendinginan) kopi setelah

digoreng.

Gambar 4.9 Bapak Vinsensius Loki, Ketua UPH dan KSU Fa Masa.

Gambar 4.10 Bapak Egild Johanes, staf Dinas Perkebunan, Pertanian, dan

Peternakan Kabupaten Ngada.

Gambar 4.11 Footage salah satu konsumen Café Agape menikmati Kopi

Arabika.

Gambar 4.12 Bapak T.H. Rahardjo K., pemilik Café Agape.

(15)

Gambar 4.13 Footage konsumen membeli tiga kotak Kopi AFB.

Gambar 4.14 Footage matahari terbenam di Kabupaten Ngada.