• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA MOTIVASI DALAM SERIAL DOKUMENTER NETFLIX THE LAST DANCE (Analisis Semiotika John Fiske)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKNA MOTIVASI DALAM SERIAL DOKUMENTER NETFLIX THE LAST DANCE (Analisis Semiotika John Fiske)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA MOTIVASI DALAM SERIAL DOKUMENTER NETFLIX “THE LAST DANCE”

(Analisis Semiotika John Fiske)

Muhammad Daffa Hauzan1, Reni Nuraeni 2

1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Indonesia, hauzan@Student.Telkomuniversity.ac.id

2 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Indonesia, reninnuraeni@telkomuniversity.ac.id

Abstract

This study discusses the meaning of motivation, especially in the documentary film The Last Dance using John Fiske's semiotics method. Motivation based on Maslow's hierarchy of needs coded in the documentary film The Last Dance is categorized into three levels of needs, namely social needs, self-esteem needs, and selfactualization needs. The purpose of this study is to determine the meaning of motivation at the level of reality, the level of representation, and the level of ideology. This study uses a qualitative method, which is a research approach based on phenomenology and an interpretive paradigm. In this study, the subject used is the Netflix documentary series The Last Dance which consists of 10 episodes. Meanwhile, the objects in this study are signs that contain the meaning of motivation in the documentary film The Last Dance. Data collection techniques used are documentation studies, literature studies, and online data searches. This study concludes that the level of reality that displays the motivation of social needs in the form of the film shows Michael Jordan's relationship with his Chicago Bulls teammates and family. The motivation for self-esteem needs is shown by the appearance and speech of the characters in the film, which focuses more on Air Jordan shoes. Meanwhile, the motivation for selfactualization needs shows Michael Jordan's hard work to practice his basketball skills. Furthermore, the level of representation in The Last Dance film, motivational social needs, self- esteem needs, and self-actualization needs are shown by shooting techniques in the form of long shots, medium shots, close-ups, conversations, and backsounds as well as editing that combines footage and interviews. And the last is the ideological level, the motivation of social needs shows the meaning that the relationships and interactions carried out by Michael Jordan are based on love and feelings of not wanting to be underestimated. The ideology that emphasizes the motivation for self-esteem needs is the popularity of the Air Jordan shoe brand as a form of appreciation from the world community for Michael Jordan's achievements. And the ideology displayed in the motivation for self- actualization needs is Michael Jordan's efforts to always improve and develop his basketball skills.

Keywords: Motivation; semiotics; film

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang makna motivasi khususnya dalam film dokumenter The Last Dance dengan menggunakan metode semiotika John Fiske. Motivasi berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow yang dikodekan dalam film dokumenter The Last Dance dikategorikan menjadi tiga tingkatan kebutuhan, yaitu kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna motivasi pada tataran realitas, tataran representasi, dan tataran ideologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang berbasis fenomenologi dan paradigma interpretif. Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah serial dokumenter Netflix The Last Dance yang terdiri dari 10 episode. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah tanda-tanda yang mengandung makna motivasi dalam film dokumenter The Last Dance. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi pustaka, dan penelusuran data online. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat realitas yang menampilkan motivasi kebutuhan sosial dalam bentuk film menunjukkan hubungan Michael Jordan dengan rekan satu tim dan keluarganya di Chicago Bulls. Motivasi pemenuhan kebutuhan harga diri ditunjukkan dengan penampilan dan tutur kata para tokoh dalam film yang lebih menitikberatkan pada sepatu Air

(2)

Jordan. Sedangkan motivasi untuk kebutuhan aktualisasi diri menunjukkan kerja keras Michael Jordan untuk melatih kemampuan basketnya. Selanjutnya tingkat representasi dalam film The Last Dance, kebutuhan sosial motivasi, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri ditunjukkan dengan teknik pengambilan gambar berupa long shot, medium shot, close-up, percakapan, dan backsound sebagai serta editing yang menggabungkan footage dan wawancara. Dan yang terakhir adalah level ideologis, motivasi kebutuhan sosial menunjukkan makna bahwa hubungan dan interaksi yang dilakukan oleh Michael Jordan dilandasi oleh cinta dan perasaan tidak ingin diremehkan.

Ideologi yang menekankan pada motivasi kebutuhan harga diri adalah popularitas merek sepatu Air Jordan sebagai bentuk apresiasi masyarakat dunia atas prestasi Michael Jordan. Dan ideologi yang ditampilkan dalam motivasi kebutuhan aktualisasi diri adalah upaya Michael Jordan untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan keterampilan bola basketnya.

Kata kunci: Motivasi,Semiotika, Film

I. PENDAHULUAN

Pada umum nya manusia sangat membutuhkan unsur hiburan dan kegembiraan pada kesehariannya sebagai manusia sebagai sumber daya motivasi (Mulyadi, 2007:1) Tanpa disadari hiburan menjadi unsur yang sangat penting untuk berada di kehidupan itu sendiri karna hiburan menjadi salah satu cara bagi manusia untuk bisa menjernihkan pemikiran nya atas segala permasalahan kehidupan dalam keseharian nya dan juga hiburan dapat menjadi motivasi untuk manusia (Marpaung, 2018:61).

Manusia dapat memperoleh kebahagiaan dari menjalankan hobi, liburan ketempat yang dapat menimbulkan rasa senang, bertemu dengan orang yang dapat menghibur, namun seiring kemajuaan jaman yang menyebabkan kemajuan teknologi juga turut menambah dan mengembangkan sumber kebahagiaan manusia seperti hobi baru yang muncul saat bermain game baik sendiri ataupun bersama teman, menonton film atau menonton suatu acara hiburan ataupun mendengarkan musik yang dapat menimbulkan rasa senang, tidak hanya mendapatkan kebahagiaan dengan melakukan kegiatan, manusia juga bisa mendapatkan kebahagiaan dari hal sederhana namun penting seperti kesehatan, tanpa kesehatan kebahagiaan akan sulit di dapat dan dengan kesehatan kebahagiaan dapat di tingkatkan (Ali et al., 2020:437).

Hiburan tidak hanya bisa didapatkan dari menonton video yang berupa audio visual, namun juga dapat didapatkan dari mendengar musik audio, yang tentunya pada jaman modern seperti sekarang manusia modern memiliki cara untuk mendengarkan konten hiburan berupa audio dan tentunya berbasis online atau digital sehingga tidak perlu mendengarkan secara langsung namun dapat di dengarkan dimana saja dan kapan saja selama dapat terhubung dengan jaringan internet, sama halnya dengan video, konten hiburan berjenis audio visual juga terdapat pada platform digital yang ada seperti spotify yang merupakan layanan stream musik yang memiliki popularitas dari seluruh dunia dan memiliki konten musik dari berbagai penyanyi terkenal dan berbagi genre yang beragam dari seluruh dunia (Vonderau, 2019:19).

Menonton film telah menjadi bagian dan kebiasaan bagi sebagian orang. Setelah perkembangan teknologi, film dapat diakses oleh siapa saja terlepas dari latar belakang, jenis kelamin dan usia, serta terlepas dari batasan ruang dan waktu. Film tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan dan untuk menghabiskan waktu, melainkan juga dapat dijadikan sebagai media informasi dan perspektif, belajar dan mencoba memahami budaya lain.

Film merupakan seni visual yang telah dibuat dalam 300 tahun terakhir, sebagai seni dan media hiburan massa, dan dalam kapasitasnya dapat menimbulkan dampak yang signifikan dalam ruang lingkup sosiologis dan berakar dari pengetahuan dan teknologi (Webster, 1981:78). Sebuah film memvisualisasikan sebuah cerita atau dialog dalam layar, yang dibaliknya terdapat sebuah pesan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Film dapat menjadi salah satu media yang berpotensi mempengaruhi khalayak karena kamampuan dan kekuatannya dalam menjangkau berbagai sekmen sosial (Sobur, 2017:15).

Terdapat banyak sumber hiburan yang tersedia, dari berbagai sumber saluran hiburan Netflix merupakan salah satu penyedia jasa hiburan berbentuk audio visual yang banyak diminati oleh masyarakat. Netflix menyediakan berbagai jenis konten audio visual seperti TV Show, serial dan film (Utami, 2019:70).

(3)

Gambar 1.1 Data Penonton Platform Stream di Dunia

Sumber:(https://variety.com/2021/digital/news/netflix-q4-2020-earnings-200- million-subscribers-1234887784/

diakses pada tanggal 9 November 2021, 18:31 WIB)

Menurut data yang dilansir variety, adapun lonjakan penonton yang besar karena dipengaruhi oleh pandemi Covid- 19. Khalayak membatasi kegiatan sehari-hari dengan mengisi kegiatan yang dilakukan dirumah salah satunya menonton film. Maka dari itu, penggunaan digital semakin tinggi karena adanya platform stream salah satunya seperti Netflix yang memudahkan aktifitas hiburan khalayak seperti menonton kapan saja dan di mana saja.

Film dokumenter merupakan salah satu tayangan Netflix yang memiliki banyak penggemar. Hal ini karena film dokumenter merupakan karya cipta yang menceritakan atau menginterpretasikan suatu objek secara mendalam. Film dokumenter merupakan sarana untuk mengarsipkan kenangan sejarah dan mengirimkan pengetahuan tentang masa lalu dan masa kini kepada masyarakat (Waterson, 2007:51).

Film dokumenter berusaha memberikan informasi tentang suatu objek dan juga menggerakkan penonton untuk membangun perspektifnya sendiri, sehingga film dokumenter dapat menjadi media yang efektif dalam penyampaian pesan (Simpson, 2008:16). Film dokumenter dapat menjadi media penyampaian pesan yang pada akhirnya mempengaruhi seseorang dengan berbagai cara. Menurut (Auliyah & Flurentin, 2016:20) film dokumenter disajikan dengan cara yang dapat memnbangkitkan rasa empati dari penonton terhadap suatu objek, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan koneksi melalui objek narasi atau struktur sekuensial yang kemudian ditafsirkan oleh penonton sebagai realitas subjektif tertentu.

Film dokumenter merupakan media informasi dan komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada penonton. Pesan dapat dimaknai dengan sebuah komunikasi yang dapat menimbulkan perubahan terhadap informasi, sikap dan perilaku seseorang (Utami, 2019:71). Salah satu film dokumenter yang mendapat banyak perhatian pecinta film adalah dokumenter Michael Jordan yang berjudul The Last Dance. Film dokumenter ini menceritakan kebangkitan Michael Jordan dan tim Chicago Bulls pada tahun 1990-an Kesuksesan film ini tercermin dalam respon positif penonton, sehingga mencapai rating yang tinggi

(https://www.imdb.com/title/tt8420184/mediaindex diakses pada tanggal 9 November 2021, 18:32 WIB).

(4)

Gambar 1.2 Poster Dokumenter The Last Dance

Sumber: (https://www.imdb.com/title/tt8420184/mediaindex diakses pada tanggal 9 November 2021, 18:32 WIB)

Film dokumenter The Last Dance tidak hanya menceritakan perspektif Michael Jordan sebagai legenda dunia olahraga, lebih jauh lagi film ini juga membahas kehidupan pribadi Michale Jordan yang dapat memberikan perseptif baru bagi penonton mengenai legenda basket tersebut (https://www.forbes.com/sites/donyaeger/2020/05/20/a- masterclass-in-leadership- the-last-dance/ diakses pada 15 November 2021, 18:32 WIB). Dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh All Urban Central pada channel Youtube-nya, Carmelo Anthony seorang pemain NBA menyatakan memiliki pandangan baru terhadap Michael Jordan setelah menonton dokumenter The Last Dance. Michael Jordan merupakan seorang legenda yang dapat dijadikan contoh motivasi dalam menjalani kehidupan (https://www.youtube.com/watch?v=JkEkGNTozlI diakses pada 15 November 2021, 18:32 WIB).

Menurut Waterson (2007:54) dalam sebuah film dokumenter, pembuat film akan menyusun kembali fakta-fakta sejarah melalui sudut pandang interpretatifnya. Oleh karena itu, pembuat film akan merepresentasikan kejadian- kejadian nyata dalam point of view tertentu untuk menyampaikan pesan-pesan yang tersirat dalam sebuah film dokumenter. Motivasi dalam dokumenter The Last Dance digambarkan pembuat film melalui perjalanan hidup Michael Jordan selama kariernya di dunia olahraga basket.

Berdasarkan berbagai pembelajaran dan makna motivasi yang terdapat dalam dokumenter The Last Dance, belum terdapat penelitian ilmiah yang membahas makna motivasi dalam dokumenter tersebut. Makna motivasi dalam film ini akan dianalisis menggunakan pendekatan semiotika John Fiske untuk menguraikan tanda-tanda yang mewakili motivasi. Dengan merujuk pada teori semiotika John Fiske, tanda-tanda yang ditemukan dalam film akan dianalisis berdasarkan tiga tingkatan yaitu tingkatan realitas, tingkatan representasi, dan tingkatan ideologi. Pada tingkatan realitas, tanda-tanda yang ditemukan akan diuraikan berdasarkan apa yang terlihat dalam film termasuk ekspresi, kostum, suara, gesture dan lainnya. Sementara pada tingkat representasi lebih menguraikan tanda-tanda dari pengemasan film yang berupa sudut pengambilan gambar, editing, tata suara dan lainnya. Sedangkan pada tingkat ideologi akan menjelaskan analisis tanda yang berupa ide pokok atau pesan inti yang disampaikan dalam film.

Penelitian yang mengkaji sebuah film dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Akan tetapi sejauh pengetahuan peneliti, belum ada penelitian yang mengkaji makna motivasi khususnya dalam film dokumenter The Last Dance. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis tanda-tanda motivasi, kemudian mengelompokkannya ke dalam tingkat kebutuhan sesuai dengan teori Maslow. Hal inilah yang menjadikan pentingnya penelitian ini, yaitu untuk melihat bagaimana tingkat kebutuhan Maslow direpresentasikan dalam sebuah film dokumenter dari perjalanan karir Michael Jordan untuk memotivasi banyak orang.

(5)

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk menganalisis makna motivasi yang ada dalam dokumenter Netflix The Last Dance dengan menggunakan metode semiotika John Fiske. Menurut Fiske (2010:79), semiotika merupakan studi tentang makna dari sistem tanda yang dikonstruksikan dalam teks media. Fiske menjelaskan bagaimana sebuah tayangan dibangun dalam tiga fase pengkodean, yaitu tingkat realitas, tingkat representasi dan tingkat pemikiran (Fiske, 2010:80). Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk menganalisis makna motivasi yang direpresentasikan oleh teks dalam dokumenter The Last Dance.

II. TINJAUAN LITERATUR Komunikasi Massa

komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan media massa (Halik, 2013: 2).

Semiotika Dan Komunikasi

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda atau simbol (Longhurst et al., 2016:95). Semiotika dalam bidang ilmu komunikasi menekankan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan referensi (Sobur, 2017:116).

Semiotika John Fiske

Terdapat dua perhatian utama dalam semiotika Fiske yaitu hubungan antara tanda dan maknanya, dan bagaimana suatu tanda dikombinasikan menjadi suatu kode (Fiske, 1978:3).

Sinematografi

dalam pembuatan film atau video, bahkan animasi sekalipun, gambar tidak hanya sekedar gambar, tetapi gambar adalah sebuah informasi. Jadi salah satu tugas sinematografer adalah menjadikan gambar menjadi bahasa visual kepada audiens menjadi sebuah pesan yang berarti. Hasil akhir dari tayangan video atau animasi secara materi adalah berbentuk dua dimensi, tetapi sinematografer harus dapat memberikan panduan mata pemirsa untuk melihat realitas (Fadli et al., 2019:439)

Film Dokumenter

Film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang mampu menjangkau masyarakat secara luas. Film selalu mengangkat tema atau fenomena yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan diproyeksikan dalam bentuk media visual, dan diharapkan juga dapat mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan pesan- pesan dalam film tersebut (McQuail, 2003:44).

Motivasi

Motivasi merupakan kekuatan yang dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu yang dapat bersumber dari fisiologis maupun psikologis (Mannell & Kleiber, 1997:158).

Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini akan dijelaskan Makna Motivasi Dalam Serial Dokumenter NETFLIX “THE LAST DANCE”

menggunakan kerangka pikir. Adapun gambar kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut:

(6)

4.1

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran (Sumber : Olahan Peneliti, 2021)

III.METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, merupakan pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan paradigma interpretatif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (Creswell & Creswell, 2017:4). Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini karena peneliti akan mencoba untuk memahami dan mendeskripsikan makna motivasi yang ada dalam serial dokumenter berdasarkan sudut pandang peneliti.

Subyek yang digunakan pada penelitian ini adalah serial dokumenter Netflix The Last Dance. Serial dokumenter ini terdiri dari 10 episode yang menceritakan kebangkitan superstar Michael Jordan dan Chicago Bulls tahun 1990-an, dengan cuplikan yang ditayangkan dari musim 1997-1998 (https://www.netflix.com/id- en/title/80203144 diakses pada 15 November 2021, 19:42 WIB). Secara umum serial dokumenter ini menceritakan perjalanan hidup Michael Jordan dengan menampilkan wawancara langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam perjalanan hidupnya.

Objek dalam penelitian ini berupa tanda-tanda yang memuat makna motivasi dalam film dokumenter The Last Dance.

Tanda-tanda tersebut dapat berupa potongan scene, percakapan, gesture atau ekspresi dari tokoh yang ditampilkan dalam film tersebut. Tanda-tanda yang mewakili makna motivasi pada film dokumenter The Last Dance ditemukan pada sequence-sequence dalam episode 1, episode 2, episode 5, episode 7, dan episode 8.

Teknik analisis data di penelitian ini akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Melihat dan mengamati serial documenter The Last Dance melalui Netflix

2. pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan cuplikan gambar dan dialog narasumber dalam serial dokumenter The Last Dance yang sesuai dengan tema penelitian yaitu makna motivasi.

3. Data yang diperoleh dari pengumpulan data dirangkum dan dikategorisasikan berdasarkan unit analisis yang diperlukan untuk menafsirkan makna semiotika John Fiske yaitu perilaku, percakapan, gerak tubuh, ekspresi dan suara tokoh.

(7)

4. Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi data untuk menemukan bukti-bukti yang kuat terkait dengan makna motivasi yang terdapat dalam serial dokumenter The Last Dance.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti telah menemukan pokok pikiran yang disampaikan dalam episode 2 dan 7 yaitu hubungan yang dimiliki oleh Michael Jordan dengan tim Chicago Bulls dan keluarga. Hubungan sosial melibatkan interaksi antar individu yang akhirnya tercermin dalam bentuk perasaan. Misalnya dalam episode 2 diceritakan bahwa ketika Scottie Pippen absen dari basket, Michael Jordan berkeinginan untuk menunjukkan bahwa Chicago Bulls akan tetap menjadi tim terbaik meskipun salah satu pemain terbaiknya sedang absen. Keinginan tersebut diwujudkan dengan cara Michael yang selalu memotivasi rekan-rekan untuk berlatih dengan keras. Yang dilakukan oleh Michael tersebut merupakan bagian dari kebutuhan sosial tentang perasaan untuk tidak diremehkan dan perasaan diikutsertakan. Artinya, Michael Jordan menunjukkan perasaan bahwa keberadaanya di Chicago Bulls dianggap penting oleh lingkungan dan berhak untuk mengambil keputusan, mengeluarkan pendapat, dan memberikan masukan kepada sesama tim Chicago Bulls (Wulansari, 2017: 283). Sedangkan pada episode 7 memuat makna motivasi tentang kebutuhan sosial yang diperoleh oleh seseorang melalui perasaan cinta kasih antara anak dan ayah.

Adapun ide pokok yang ingin disampaikan dalam episode 5 adalah keberadaan sepatu Air Jordan sebagai wujud penghargaan yang ia peroleh atas prestasinya di dunia basket. Sebagaimana yang dikatakan oleh Wulansari (2017:

283) bahwa setiap manusia memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain, atau dalam kehidupan organisasi berarti pengakuan dan penghargaan atas hasil kerja atau prestasi yang dicapai oleh seseorang.

Dengan demikian, kepopuleran Air Jordan hingga menjadi fashion mode dunia, dapat dikatakan sebagai bentuk pengakuan masyarakat dunia atas keberadaan, status, dan prestasi Michael Jordan.Ideologi yang ditekankan pada episode 1 dan episode 2 adalah tentang kerja keras Michael Jordan untuk meningkatkan keterampilan basketnya dan keinginan untuk menjadi pemain terbaik. Ideologi yang demikian dapat diartikan sebagai motivasi yang dilandasi oleh kebutuhan aktualisasi diri. Wulansari (2017: 284) mengatakan bahwa kebutuhan aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Atau berupa kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian, dan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Berdasarkan pengertian tersebut, Michael Jordan telah melakukannya dengan menunjukkan kehebatannya dalam basket kepada publik dan juga terus berlatih untuk meningkatkkan kemampuan basketnya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.Makna motivasi yang terdapat dalam film dokumenter The Last Dance diperlihatkan melalui kode-kode semiotika John Fiske mulai dari level realitas yang menampilkan motivasi kebutuhan sosial berupa tampilan film memperlihatkan hubungan Michael Jordan dengan rekan tim Chicago Bulls dan keluarga. Motivasi kebutuhan harga diri ditunjukkan dengan tampilan maupun ucapan tokoh dalam film yang lebih banyak menyoroti sepatu Air Jordan.

Adapun, motivasi kebutuhan aktualisasi diri memperlihatkan kerja keras Michael Jordan untuk melatih keterampilan basketnya.

2.Level representasi dalam film The Last Dance, motivasi kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri ditunjukkan dengan teknik pengambilan gambar yang berupa long shoot, medium shoot, close up, percakapan dan backsound serta editing yang menggabungkan footage dan hasil wawancara.

3.Level ideologi, motivasi kebutuhan sosial menampilkan makna bahwa hubungan dan interaksi yang dilakukan oleh Michael Jordan dilandasi oleh rasa cinta dan perasaan tidak ingin dianggap remeh. Adapun ideologi yang ditekankan pada motivasi kebutuhan harga diri yaitu kepopuleran brand sepatu Air Jordan sebagai wujud dari penghargaan masyarakat dunia atas prestasi Michael Jordan. motivasi kebutuhan sosial menampilkan makna bahwa hubungan dan interaksi yang dilakukan oleh Michael Jordan dilandasi oleh rasa cinta dan perasaan tidak ingin dianggap remeh.

Adapun ideologi yang ditekankan pada motivasi kebutuhan harga diri yaitu kepopuleran brand sepatu Air Jordan sebagai wujud dari penghargaan masyarakat dunia atas prestasi Michael Jordan. Dan ideologi yang ditampilkan dalam motivasi kebutuhan aktualisasi diri yaitu usaha Michael Jordan untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan keterampilan basketnya.

(8)

Saran Akademis

Secara akademis untuk penelitian selanjutnya diharapkan mampu menjadi inspirasi dan menambah variasi kajian komunikasi, khususnya kajian analisis semiotika dalam media film. Maka dari itu, peneliti berharap kedepannya penelitian ini dapat diteliti kembali melalui sudut pandang analisis semiotika lainnya, seperti semiotika Roland Bartesh, semiotika Saussure, semiotika C.S Pierce atau analisis lainnya

Praktis

untuk penikmat atau pecinta film dokumenter agar lebih bijak terhadap film yang ditonton dan memahami makna atau pesan yang disampaikan pada film tersebut sehingga pesan yang disampaikan dapat menjadi solusi dari masalah yang dihadapi

REFERENSI

Ali, S., Murshed, S. M., & Papyrakis, E. (2020). Happiness and the Resource Curse. Journal of Happiness Studies, 21(2), 437–464. https://doi.org/10.1007/s10902- 019-00080-3

Auliyah, A., & Flurentin, E. (2016). Efektifitas Penggunaan Media Film Untuk Meningkatkan Empati Siswa Kelas Vii Smp. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 19–26. https://doi.org/10.17977/um001v1i12016p019 Bondebjerg, I. (2014). Documentary and cognitive theory: narrative, emotion and memory. Media and Communication, 2(1), 13–22.

Bruzzi, S. (2006). New documentary. Routledge.

Cahya, V. T. (2019). An Analysis of Educational Value in Moana Movie. UIN Raden Intan Lampung.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2002). Research methods in education. routledge.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches.

Sage publications.

Effendy, O. U. (2009). Komunikasi teori dan praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ellis, J. C., & McLane, B. A. (2005). A new history of documentary film. A&C Black.

Fahmi, K. (2017). Analisis Isi Pesan Motivasi Dalam Film Cek Toko Sebelah Karya Ernest Prakasa.

Fasikh, M., & Natali, D. (2021). An Analysis Of Moral Values In “Zootopia” Movie Directed By Byron Howard And Rich Moore. Journal of English Language and Literature (JELL), 6(2), 71–82.

Fiske, J. (1978). Television culture: popular pleasures and politics. Routledge.

Fiske, J. (2010). Introduction to communication studies. Routledge.

Halik, A. (2013). Komunikasi Massa. AU Press

Hendarsyah, J. D. (2020). Character and Characterization in the Film Inside Out by Peter Hans Doctor. Apollo Project:

Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris, 8(1), 27–34.

https://firsthand.co/blogs/workplace-issues/3-career-takeaways-from-the-michael- jordan-documentary-the-last- dance diakses pada 15 November 2021. (n.d.). Introducing cultural studies. Routledge.

https://firsthand.co/blogs/workplace-issues/3-career-takeaways-from-the-michael- jordan-documentary-the-last- dance diakses pada 15 November 2021. (2020). Career Takeaways from the Michael Jordan Documentary ‘The Last Dance.’ https://firsthand.co/blogs/workplace-issues/3-career-takeaways-from-the- michael-jordan-documentary-the- last-dance

(9)

https://variety.com/2021/digital/news/netflix-q4-2020-earnings-200-million- subscribers-1234887784/ diakses pada tanggal 9 November 2021. (n.d.). Netflix Tops 200 Million Streaming Customers, Handily Beats Q4 Subscriber Forecast. Variety. https://variety.com/2021/digital/news/netflix-q4-2020-earnings-200- million-subscribers- 1234887784/

https://www.diskes.baliprov.go.id/adaptasi-kebiasaan-baru-di-masa-pandemi-covid- 19/ diakses pada 15 November 2021. (n.d.). Adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi Covid-19. Dinas Kesehatan Provinsi

Bali. https://www.diskes.baliprov.go.id/adaptasi-kebiasaan-baru-di-masa-pandemi- covid-19/

https://www.drdavidgeier.com/michael-jordan-motivation/ diakses pada 15 November 2021. (n.d.).

https://www.drdavidgeier.com/michael-jordan- motivation/.

https://www.forbes.com/sites/donyaeger/2020/05/20/a-masterclass-in-leadership-the- last-dance/ diakses pada 15 November 2021. (n.d.). A Masterclass In Leadership: The Last Dance. Forbers.

https://www.forbes.com/sites/donyaeger/2020/05/20/a- masterclass-in-leadership-the-last-dance/

https://www.imdb.com/title/tt8420184/mediaindex diakses pada tanggal 9 November 2021. (n.d.). The Last Dance (TV Mini Series 2020) - IMDb. https://www.imdb.com/title/tt8420184/mediaindex

https://www.netflix.com/id-en/title/80203144 diakses pada 15 November 2021. (n.d.). Watch The Last Dance | Netflix Official Site.

https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/dampak-covid-19-terhadap- rendahnya-kesehatan-mental-anak- anak-dan-pemuda-hanyalah diakses pada 15 November 2021. (n.d.). Dampak COVID-19 terhadap rendahnya kesehatan mental anak-anak dan pemuda hanyalah ‘puncak gunung es’ - UNICEF. UNICEF.

https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/dampak-covid-19- terhadap-rendahnya-kesehatan-mental-anak- anak-dan-pemuda-hanyalah

https://www.youtube.com/watch?v=JkEkGNTozlI diakses pada 15 November 2021. (n.d.). Carmelo Anthony Feeling Different About Michael Jordan After Watching Last Dance - YouTube. All Urban Central.

https://www.youtube.com/watch?v=JkEkGNTozlI

Humaira, M. (2018). An Analysis of Moral Value in’Zootopia’Movie. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2010). Theories of human communication. Waveland press.

Mackenzie, N., & Knipe, S. (2006). Research dilemmas: Paradigms, methods and methodology. Issues in Educational Research, 16(2), 193–205.

Mannell, R. C., & Kleiber, D. A. (1997). A social psychology of leisure. Venture Publishing Inc.

Marpaung, J. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan. KOPASTA: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling, 5(2), 55–64. https://doi.org/10.33373/kop.v5i2.1521

Maslow, A. H. (1943). A theory of human motivation. Psychological Review, 50(4), 370.

McQuail, D. (2003). Media accountability and freedom of publication. Oxford University Press, USA.

Mertens, D. M. (2019). Research and evaluation in education and psychology: Integrating diversity with quantitative, qualitative, and mixed methods. Sage publications.

Moleong, L. J. (2021). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Muhtadi, A. S. (2012). Komunikasi Dakwah. Simbiosa Rekatama Media.

(10)

Mulyadi. (2007). Universitas Kristen Maranatha. PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KEDELAI (Glycine Max (L.) Merrill) SELAMA MASA PREPUBERTALTERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Antonius, 5(1983), 39–40.

Mulyana, D. (2002). Ilmu komunikasi suatu pengantar.

Mulyana, D., & Rakhmat, J. (1990). Komunikasi antarbudaya. Remaja Rosdakarya.

Newman, W. L. (2014). Social research methods: Qualitative and quantitative approaches. Pearson.

Nichols, B. (2001). How can we differentiate among documentaries?: Categories, models, and the expository and poetic modes of documentary film. Introduction to Documentary, 142–171.

Nichols, B. (2017). Introduction to documentary. Indiana University Press.

Pah, T., & Darmastuti, R. (2019). Analisis Semiotika John Fiske Dalam Tayangan Lentera Indonesia Episode Membina Potensi Para Penerus Bangsa Di Kepulauan Sula. Communicare: Journal of Communication Studies, 6.

Pratista, H. (2008). Memahami film. Homerian Pustaka.

Puspita, D. F. R., & Nurhayati, I. K. N. (2018). Analisis semiotika John Fiske mengenai realitas bias gender pada iklan kisah ramadhan line versi Adzan Ayah. ProTVF: Jurnal Kajian Televisi Dan Film, 2 (2), 157–171.

Pusumakeja, S. M. (2017). An Analysis of Moral Value Teaching In “The Fate of The Furious” Movie (Based on Its Main Characters). IAIN Metro.

Rose, G. (2016). Visual methodologies: An introduction to researching with visual materials. sage.

Sadiman, A. S., dkk. (2012). Media Pendidikan. PT. Rajagrafindo Persada

Saputra, M. L., Priyowidodo, G., & Wahjudianata, M. (2018). Representasi kecantikan perempuan korea selatan dalam film “plump revolution.” Jurnal E-Komunikasi, 6(2).

Sari, E. & Dwiarti, R. (2018). Pendekatan Hierarki Abraham Maslow Pada Prestasi Kerja Karyawan PT. Madubaru (PG Madukismo) Yogyakarta. JPSB 6(1). 58-77. https://doi.10.26486/jpsb.v6i1:Februari.421.

Simpson, K. E. (2008). Classic and modern propaganda in documentary film: Teaching the psychology of persuasion.

Teaching of Psychology, 35(2), 103–108.

Sobur, A. (2013). Psikologi Umum. Pustaka Setia.

Sobur, A. (2017). Semiotika komunikasi. Remaja Karya.

Utami, B. D. (2019). Mengenal Indonesia Melalui Netflix. Komunikasi, 11(1), 70–80.

Valencia, M., & Junaidi, A. (2021). Representation of Beauty Standards in Films Imperfect: Career, Love & Scales.

International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities (ICEBSH 2021), 775–781.

Vera, N. (2014). Semiotika dalam riset komunikasi. Ghalia Indonesia.

Vonderau, P. (2019). The Spotify Effect: Digital Distribution and Financial Growth. Television and New Media, 20(1), 3–19. https://doi.org/10.1177/1527476417741200

Waterson, R. (2007). Trajectories of memory: Documentary film and the transmission of testimony. History and Anthropology, 18(1), 51–73.

(11)

Webster, N. (1981). Webster’s third new international dictionary of the English language, unabridged (Vol. 1).

Merriam-Webster.

Wulansari, P. (2017). Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, Dan Kebutuhan Penghargaan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah. KINDAL, 13(3). 280-289.

Yasmiliza, N. (2018). Analisis Pesan Motivasi dalam Film Naruto the Movie Road to Ninja. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Zaimar, Y. S. (2017). Semiotic analysis of valak and lorraine in the conjuring 2 film. Scope: Journal of English Language Teaching, 1(2), 219–229.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul Representasi Perempuan Dewasa yang Terbelenggu dalam Tayangan Iklan Televisi, dan akan dikaji menggunakan pendekatan semiotika John Fiske

(Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Perbudakan Dalam Film 12 Years a Slave Karya Sutradara Steve

Melalui analisis semiotika John Fiske yang melihat makna dari setiap level realitas, representasi, dan ideologi, peneliti dapat menyimpulkan proses menjadi waria

Tujuannya adalah menjelaskan “Representasi Hedonisme dalam Vlog Awkarin (KVlog 20, Day 5 – Sakit Banget Nontonnya)” dengan cara menganalisis dengan menggunakan semiotika John

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti menggunakan teori semiotika dari John Fiske untuk penelitian ini karena setiap level yang dipaparkan oleh

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa scene yang mengandung unsur bullying sebgaai data primer yang akan dianalisis dengan menggunakan kode televisi John Fiske yaitu level realitas,

Berdasarkan hasil penelitian pada film Nightcrawler dengan menggunakan metode Semiotika yang dikemukakan oleh John Fiske untuk dapat mengetahui bagaimana

vi ABSTRAK REPRESENTASI PESAN MORAL PADA FILM ANAK GARUDA Analisis Semiotika John Fiske Bagus Hendrawan, 2022, hal i-96 Skripsi S-1 Program Studi Televisi dan Film, Jurusan Seni