• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bus Alamat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bus Alamat"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Bus Alamat

Kuliah 3 TKE 321

R. Arief Setyawan, ST. MT.

(2)

Bus pada mikroprosesor

• Bus Data

• Bus Alamat

• Bus Kontrol

0 1 1 0 1 1 0 0

(3)

Bus Alamat

• Berfungsi untuk mengidentifikasi alamat

peripheral (piranti) baik Memori maupun Input dan Output.

• Jika mikroprosesor akan berhubungan dengan

piranti terlebih dahulu mikroprosesor memberikan alamat piranti yang akan dihubungi. Mekanisme demikian disebut dengan Mengidentidikasi

alamat.

• Bus alamat ini sifatnya adalah Unidirectional

(Satu arah) Output, yaitu mengarah satu arah dari

mikroprosesor ke piranti.

(4)

Memory

• Secara sederhana memory dapat digambarkan sebagai rak penyimpan data dengan masing-masing laci memiliki alamat tertentu. Masing-

masing laci memiliki

kapasitas untuk menyimpan sejumlah bit, sesuai lebar bus data yang dimiliki. Ex : 8 bit

• Jumlah laci harus diwakili

oleh bilangan biner. Sehingga untuk dapat mengalamati 4 baris laci, diperlukan :

– 2n=4 ; n = 2 jalur bus alamat

0 1 1 0 1 1 0 0

0 1 1 0 1 1 0 0 00

01 10

11

Contoh: memory 4 x 8 bit (4 byte)

0 0 1 1 1 1 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

0 0

Bus Alamat Bus Data

(5)

Memory

• Secara sederhana memory dapat digambarkan sebagai rak penyimpan data dengan masing-masing laci memiliki alamat tertentu. Masing-

masing laci memiliki

kapasitas untuk menyimpan sejumlah bit, sesuai lebar bus data yang dimiliki. Ex : 8 bit

• Jumlah laci harus diwakili

oleh bilangan biner. Sehingga untuk dapat mengalamati 4 baris laci, diperlukan :

– 2n=4 ; n = 2 jalur bus alamat

0 0 1 1 1 1 0 0

0 1 1 0 1 1 0 0 00

01 10

11

Contoh: memory 4 x 8 bit (4 byte)

0 0 1 1 1 1 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

0 1

Bus Alamat Bus Data

(6)

Memory

• Secara sederhana memory dapat digambarkan sebagai rak penyimpan data dengan masing-masing laci memiliki alamat tertentu. Masing-

masing laci memiliki

kapasitas untuk menyimpan sejumlah bit, sesuai lebar bus data yang dimiliki. Ex : 8 bit

• Jumlah laci harus diwakili

oleh bilangan biner. Sehingga untuk dapat mengalamati 4 baris laci, diperlukan :

– 2n=4 ; n = 2 jalur bus alamat

1 1 1 0 0 0 0 0

0 1 1 0 1 1 0 0 00

01 10

11

Contoh: memory 4 x 8 bit (4 byte)

0 0 1 1 1 1 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

1 0

Bus Alamat Bus Data

(7)

Kapasitas Memory Mikroprosesor

• Jika suatu mikroprosesor memiliki 8 jalur bus alamat, berapa jumlah baris memory yang dapat dialamati ?

– Jumlah baris = 2

8

= 256

• Jika suatu mikroprosesor memiliki 10 jalur bus alamat, berapa jumlah baris memory yang dapat dialamati ?

– Jumlah baris = 2

10

= 1024 = 1 k

(8)

Kapasitas memory

• Kapasitas memory merupakan hasil perkalian dari jumlah baris dan jumlah kolom (lebar bus data).

– Misal :

suatu memory memiliki 8 jalur bus alamat dan 8 jalur (bit) bus data. Maka kapasitas memory tersebut

adalah : jumlah baris = 2 8 = 256 lebar data = 8 bit (1 byte)

kapasitas memory = 256 x 8 bit = 2048 bit atau 256 x 1 byte = 256 byte.

(9)

IC Memory

• Terdapat beberapa jenis IC memory, yaitu:

– Volatile : Memory yang data didalamnya akan hilang jika catu daya dihilangkan.

• Ex: RAM

– Non Volatile : Memory yang data didalamnya tidak hilang meskipun catu daya dihilangkan.

• Ex: ROM, EEPROM, Flash dll.

(10)

IC memory paralel

• Terdapat aturan standar pengkodean nama memory. Kode tersebut adalah

– RAM : 62xxx – ROM : 27xxx – EEPROM : 28xxx

Dimana xxx adalah kapasitas memory dalam kilo bit.

Contoh : 62 64 -> 62 = RAM

64 = 64 / 8 bit (lebar data)

= 8 k byte.

(11)

Pemetaan memory

• Pemetaan memory adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghubungkan mikroprosesor dengan memory sehingga sistem mikroprosesor dapat melakukan akses dalam memory tanpa terjadi

tumpang tindih alamat.

(12)

Contoh :

Suatu Mikroprosesor memiliki 8 bit bus alamat.Mikroprosesor tersebut akan

dihubungkan dengan ic memory dengan kapasitas 64 Byte.

Kapasitas memory 64 Byte memerlukan :

2

n jalur

= 64, n = 6.

(13)

Solusi

Mikroprosesor

Bus Alamat A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

Memory

Bus Alamat A5 A4 A3 A2 A1 A0

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

A5 A4 A3 A2 A1 A0

Memory 64 byte (6 bit bus

Alamat)

?

Untuk jalur A0 – A5 memory dan mikroprosesor dapat

Dihubungkan secara langsung. Bagaimana dengan A6 dan A7 ?

(14)

Solusi

• Mikroprosesor memiliki 8 bit bus alamat, sedangkan memory cukup menggunakan 6 bit bus alamat.

Bagaimana menghubungkannya ?

• Secara sederhana dapat digambarkan kapasitas

mikroprosesor adalah 28byte = 256; sedangkan kapasitas memory adalah 64 byte. Maka dapat diperoleh bahwa

mikroprosesor tersebut dapat dihubungkan dengan 4 buah memory. (256 / 64 = 4)

• Dengan cara lain dapat diperoleh :

– Bus alamat mikroprosesor (8) – bus alamat memory (6) = 2 bit sisa.

– Jumlah memory 64 byte yang dapat dihubungkan adalah sebanyak 22 = 4 buah.

(15)

Tabel peta memory 64byte pada

mikroprosesor dengan 8 bit bus alamat

A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 desimal Hex

0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 Blok 1

(64byte)

0 0 0 0 0 0 0 1 1

0 0 . . . . . . .

0 0 1 1 1 1 1 0 62

0 0 1 1 1 1 1 1 63 3F

0 1 0 0 0 0 0 0 64 40 Blok 2

(64 byte)

0 1 1 1 1 1 1 1 127 7F

1 0 0 0 0 0 0 0 128 80 Blok 3

(64 byte)

1 0 1 1 1 1 1 1 191 BF

1 1 0 0 0 0 0 0 192 C0 Blok 4

(64 byte)

1 1 1 1 1 1 1 1 255 FF

Bus alamat memory Sisa

(16)

• Dari tabel dapat dilihat bahwa yang

membedakan antar blok memory satu dengan yang lain adalah jalur bus alamat yang tidak

terhubung langsung dengan memory. Sehingga jalur yang bebas tersebut harus dibuat suatu

address decoder untuk mengaktifkan salah satu blok memory.

• Pada IC memory terdapat pin yang berfungsi untuk mengaktifkan ic tersebut. Pin tersebut

pada umumnya bernama Chip Select (CS) atau

Output Enable (OE).

(17)

Address Dekoder

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

Memory 64 byte (6 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5

CS

Jika kita akan meletakkan memory pada alamat Awal 00H, maka address dekoder dirancang agar Saat keluaran A6 dan A7keduanya berlogika 0, maka Keluaran address dekoder juga harus berlogika 0.

?

Address decoder

(18)

Tabel Kebenaran Address Dekoder

A

7

A

6 Alamat

(Hex)

AND OR

A

7

A

6 A7  A6 A7  A6

0 0 00H 0 0 1 1 1 0

0 1 40H 0 1 1 0 0 1

1 0 80H 0 1 0 1 0 1

1 1 C0H 1 1 0 0 0 1

Jika kita akan meletakkan memory pada alamat Awal 00H, maka address dekoder dirancang agar Saat keluaran A6 dan A7keduanya berlogika 0, maka Keluaran address dekoder juga harus berlogika 0.

Untuk itu dibuat tabel kebenaran sebagai berikut :

Dari Tabel tersebut didapatkan bahwa agar keluaran dengan logika 0 diperoleh saat keluaran A6 dan A7 berlogika 0, dapat digunakan

gerbang OR atau NAND dengan input yang di inverting

(19)

Address Dekoder dengan OR

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

Memory 64 byte (6 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5

CS

Maka rangkaian pemetaan memory untuk memory 64byte yang dipetakan Pada alamat 00H adalah sebagai berikut :

(20)

Address Dekoder dengan NAND

• Dapat pula digunakan rangkaian dekoder sebagai berikut:

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

Memory 64 byte (6 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5

0 CS 0

1

1 0

(21)

Pemetaan pada alamat 80H

• Dengan cara yang sama kita dapat memetakan memory tersebut pada alamat yang lain. Misalnya kita letakkan pada alamat awal 80H. Maka dekoder alamat harus di desain agar keluaran dekoder adalah 0 saat A6 berlogika 0 dan A7 berlogika 1.

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

Memory 64 byte (6 bit bus

Alamat)

A0 A1 A2 A3 A4 A5

0 CS 1

1

1 0

(22)

Memory 64 byte

C0H

CS

Memory 64 byte

80H

CS

Pemetaan untuk lebih dari 1 ic memory

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

Memory 64 byte

00H

CS A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A6 A7

(23)

Memory 64 byte

C0H

CS

Memory 64 byte

80H

CS

Status memory saat A

7

& A

6

= 00

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

Memory 64 byte

00H

0 CS

0 0

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A6 A7

(24)

Memory 64 byte

C0H

CS

Memory 64 byte

80H

CS

Status memory saat A

7

& A

6

= 01

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

Memory 64 byte

00H

0 CS

1 0

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A6 A7

(25)

Memory 64 byte

C0H

CS

Memory 64 byte

80H

CS

Status memory saat A

7

& A

6

= 10

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

Memory 64 byte

00H

1 CS

0 0

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A6 A7

(26)

Memory 64 byte

C0H

CS

Memory 64 byte

80H

CS

Status memory saat A

7

& A

6

= 11

Mikroprosesor (8 bit bus

Alamat)

Memory 64 byte

00H

1 CS

1 0

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A0 . . A5

A6 A7

(27)

Latihan

• Dengan cara yang sama, coba buat rangkaian address decoder untuk

mikroprosesor dengan 16 bit bus alamat dan petakan memory sebesar 8kB pada alamat 0000H dan 8kB pada alamat

4000H.

(28)

Penyelesaian

Memory = 8kB

Jumlah jalur alamat yang diperlukan untuk mengalamati 8kB : -- > 1 kB = 2

10

2 kB = 2

11

4 kB = 2

12

8 kB = 2

13

Jadi untuk memory 8kB diperlukan 13 bit

bus alamat

(29)

• Kapasitas bus alamat pada mikroprosesor adalah 16 bit, sedangkan memory

memerlukan 13 bit, sehingga masih

terdapat 3 bit bus alamat sisa. Sehingga untuk meletakkan memory pada alamat

4000H, diperlukan dekoder yang akan aktif

saat input A15-A13= 010.

(30)

Tabel alamat untuk 8kB memory

A15 A14 A13 A12 A11 .. .. A1 A0 hex

0 0 0 0 0 0 0 0000H

0 0 0 1 1 1 1 1FFFH

0 0 1 0 0 0 0 2000H

0 0 1 1 1 1 1 3FFFH

0 1 0 1 1 1 1 4000H

0 1 0 0 0 0 0 5FFFH

0 1 1 1 1 1 1 6000H

0 1 1 0 0 0 0 7FFFH

1 1 1 0 0 0 0 E000H

1 1 1 1 1 1 1 FFFFH

MEMORY

ADDRESS DECODER

(31)

• Gambar rangkaian address decodernya

(32)

Latihan 1

• Buatlah rangkaian mikroprosesor-memory untuk mikroprosesor dengan 16 bit bus

alamat. Pada mikroprosesor tersebut dipasang 3 buah memory dengan

kapasitas 4kB dan diletakkan pada alamat:

– 0000H

– 0200H

– E000H

(33)

Latihan 2

• Buatlah rangkaian mikroprosesor-memory untuk mikroprosesor dengan 16 bit bus

alamat. Pada mikroprosesor tersebut

dipasang 3 buah memory sebagai berikut :

– 4kB

– 8kB

– 16kB

(34)

Kita lanjutkan pada pertemuan

berikutnya

(35)

Kelas 2011 tugas 1

• No: 1:

• NIM : 0910630010

• No: 2:

• NIM : 0910630003

• NIM : 0910630021

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 31 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 41 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat

Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang belum berlaku efektif di Desa Manggihan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang menyebabkan warga yang ingin melangsungkan

Pemodelan sistem pakar deteksi dini resiko HIV/AIDS menggunakan metode Dempster-Shafer ini dapat mengetahui keputusan dari pakar dengan cara menghitung nilai

Dikategorikan sebagai penelitian kualitatif karena hasil akhir penelitian adalah menemukan rumusan kelompok model dan rekomendasi intervensi dalam pengembangan

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis penjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyeleseikan skripsi yang berjudul “TINGKAT

VSA memberikan pengereman pada keempat roda secara bergantian sesuai gejala slip yang terjadi, EPS memberikan bantuan tenaga putar roda kemudi ke arah yang berlawanan saat

Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Kesulitan menghafal Al- Qur’an yang dialami oleh santri di Pondok Pesantren Taḥfiẓul Qur’an Asy-Syarifah Brumbung Mranggen Demak,