PERANAN METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS TINGGI”
Oleh
ADI RAHARJO NIM. 857300251
NURJANAH DEWI SINTA NIM. 857300402
SAMIRAH NIM. 857300323
Disusun oleh :
PROGRAM STUDI S.1 PGSD POKJAR DEPOK
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR DEPOK
TAHUN AJARAN 2019-2020
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif
A. Pengertian Metode, Media, dan Sumber Belajar 1. Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya.
Beberapa contoh metode yang dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran:
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok c. Panel
d. Studi kasus
e. Metode brainstorming f. Diskusi formal
g. Tanya jawab h. Kerja kelompok 2. Media
Media dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan:
a. Media visual, yang terdiri dari:
b. Media audio c. Media Audiovisual 3. Sumber Belajar
Sumber Belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang dapat dijadikan sumber untuk belajar. Contohnya, buku-buku, majalah, surat kabar, radio, youtube, peta, dan lain-lain.
B. Pengertian Pendekatan Kognitif
Istilah kognitif berasal dari kata Latin cognoscere yang artinya mengetahui (to know).
Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang menekankan pada bagimana cara individu memberi respon yang datang dari sebuah masalah dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah.
C. Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan kognitif adalah latihan inkuiri (inquiry section). Model pembelajaran inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.Penerapannya lebih menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.
Tahapan-tahapan Penerapan metode latihan inkuiri adalah berikut ini!
1. Menyajikan masalah 2. Mengumpulkan data
3. Mengumpulkan unsur/fakta baru.
4. Merumuskan penjelasan dari data yang dikumpulkan 5. Menganalisis terhadap proses inkuiri
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan metode latihan inkuiri:
1. Rencanakan waktu yang akan digunakan.
2. Dapat dilakukan secara kelompok.
3. Dilakukan dengan diskusi.
4. Menggunakan sumber yang sesuai dengan masalah.
D. Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif
Sebagai contoh, ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II:
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
2. Materi Pokok
Gejala alam dan sosil negara Indonesia dan negara tetangga.
3. Hasil Belajar
a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara tetangga.
b. Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tetangga.
4. Indikator
a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia.
b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga.
c. Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara tetangga.
d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah memahami hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan masalah
Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangganya?
2. Mengumpulkan data dan verifikasi data
Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan.
3. Mengumpulkan unsur baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara infomasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah.
4. Merumuskan penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk mnjawab atas masalah secara mendetail, rapi, dan sistematis.
5. Menganilisis proses inkuri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuiri yang dilakukan. Kemudian memperbaiki kekurangan yang ada.
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Sosial
A. Pengertian Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial menekankan kecakapan individu berhubungan dengan orang lain (masyarakat), dan memusatkan perhatian pada gejala-gejala sosial yang muncul
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial yang akan diambil sebagai contoh adalah inkuiri sosial.
Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing. Dalam membimbing peserta didik, guru janganlah sebagai pemberi perintah, akan tetapi sebagai pemberi motivator dan reflektor.
B. Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Sosial Tahap-tahap penerapan metode inkuiri sosial adalah sebagai berikut ini.
1. Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan.
2. Tahap Hipotesis
Hipotesis menjadi acuan dalam pemecahan masalah. Syarat Hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Valid (shahih).
b. Kompatibilitas, adanya kesesuaian antara hipotesis dan pengalaman siswa/guru.
c. Berhubungan dengan peristiwa nyata.
3. Tahap Definisi
Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat pada hipotesis.
4. Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasidan asumsi-asumsinya.
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas
6. Tahap Generalisasi
Menyimpulkan dengan kalimat yang baik.
C. Menerapkan Metode Pendekatan Pembelajaran Sosial IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Sosial
Sebagai contoh, kurikulum SD Kelas 5 semester I, sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami keadaan pendudukdan pemerintahan di Indonesia.
2. Pokok Bahasan
Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia 3. Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia b. Mendeskripsikan peran dan tanggungjawab pemerintah 4. Indikator
a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.
b. Menginterpretasikan berbagai grafik penduduk.
c. Menjelasakan permasalahan penduduk di Indonesia.
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab, dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di Indonesia.
e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.
f. Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.
g. Memberi contoh tugas dan tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakat.
Setelah kita memahami hal di atas, maka selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Tahap Orientasi
Mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata, dan kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah masalah sosial yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila, dan tuna wisma.
Rumusan masalahnya adalah “Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah?” Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2. Tahap Hipotesis
Menyusun hipotesis, yaitu berikut ini:
a. Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi
Membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.
a. Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia, misalnya keadaaan sumber daya alam suatu daerah.
b. Kualitas SDM adalah derajat kemampuan manusia mengolah sumber daya alam yang ada dengan tekonologi yang dimiliki.
c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap sumber daya manusia rendah.
4. Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hpotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarnya.
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Mengumpulkan data kemudian menganalisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk kepastian apakah hipotesis itu diterima atau tidak..
6. Tahap Generalisasi
Menyusun perkataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, yaitu berikut ini:
a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah
b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah menukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD berdasarkan Pendekatan Personal
A. Pengertian Pendekatan Personal
Pendekatan personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks.Pendekatan personal ini
memusatkan perhatian pada pandangan individu dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif, sehingga siswa semakin sadar diri dan bertanggung jawab akan tujuan hidupnya.
B. Cara Merancang Metode Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Personal
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yaitu metode pertemuan kelas. Hal ini dikarenakan 2 asumsi, pertamakebutuhan dasar manusia yaitu cinta dan harga diri, kedua hubungan antar manusia (teori Glasser)
Metode pertemuan kelas, dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe:
1. Tipe pertemuan pemecahan masalah sosial 2. Tipe pertemuan terbuka
3. Tipe pertemuan terarah dan terbuka
Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Tugas guru yaitu mendorong siswa untuk terlibat aktif kegiatan pembelajaran, a. Menyajikan masalah untuk diskusi
b. Menyeleksi pendapat siswa tanpa merendahkan dan penilaian.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi Tugas guru adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan masalah b. Mengemukakan masalah c. Mendeskripsikan masalah d. Mengidentifikasi konsekuensi e. Mengidentifikasi norma sosial
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi 4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Siswa mengidentifikasi alternatif perilaku khusus dan siswa sepakat untuk menaatinya.
5. Merumuskan kesepakatan
Melakukan perumusan kemudian ditaati bersama.
6. Perilaku tindak lanjut
Mengukur efektivitas kesepakatan dan perilaku baru.
C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Personal Contoh ambil kurikulum SD kelas 5 semester 2.
1. Kompeteni Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.
2. Pokok Bahasan (materi pokok)
Perjuangan melawan penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia
3. Hasil Belajar
a. Mengindentifikasi tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional dan tokoh-tokoh pejuang setempat.
b. Mengidentifikasi peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
4. Indikator
a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional (misal R. A.
Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).
b. Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di Provinsinya.
c. Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.
d. Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam perisitiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
e. Menceritakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
Setelah guru memahami hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan
Mendorong peserta didik berperan serta dan berbicara mengenai sumpah pemuda. Peserta didik diberi kebebasan untuk berpendapat.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Penyajian masalah dapat berasal dari guru.Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan guru:
a. Memberikan pembenaran perilaku peserta didik.
b. Turut campur tangan jika peserta didik cenderung ke arah mencela dan mengkritik.
c. Menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda.
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sumpah pemuda, di antaranya:
a. Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur b. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa
c. Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan d. Nilai menghargai pendapat dan karya orang lain.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Peserta didik menilai dan menyeleksi nilai-nilai yang dapat dijadikan alternatif dalam memecahkan soal sehari-hari.
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta menaatinya.
6. Perilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektivita perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya untuk tindakan masing-masing.
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Modifikasi Perilaku
A. Pengertian Pendekatan Modifikasi Perilaku
Ciri Pendekatan ini adalah adanya kecenderungan memecah tugas belajar menjadi sejumlah perilaku yang kecil (langkah-langkah kecil) dan berurutan.
Mengajar pada dasarnya adalah mengusahakan terjadinya perubahan dalam perilaku peserta didik dan perubahan perilaku tersebut harus dapat diamati.
Rumpun pendekatan perilaku:
1. Pendekatan pengelolaan kontingensi 2. Pendekatan mawas diri
3. Pendekatan relaksasi
4. Pendekatan reduksi stress 5. Pendekatan assertive training 6. Pendekatan direct training
B. Cara Merancang Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Perilaku
Salah satu pendekatan modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model mengajar pengendalian diri. Model ini ada 5 tahap:
1. Tahap pengenalan prinsip tingkah laku
Peserta didik dapat memahami kesulitan yang dihadapi.
2. Tahap menetapkan data dasar.
Menetapkan rancangan, perilaku, dan respon yang sesuai atau tidak.
3. Tahap menyiapkan program yang realistis Menyusun program realistis dan seimbang 4. Tahap pelaksanaan program
Melaksanakan program yang disusun 5. Tahap evaluasi dan tindak lanjut
Melakukan penilaian dan tindak lanjut yang akan dilakukan
C. Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Modifikasi Perilaku.
Untuk menerapkan penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS Sekolah Dasar Kelas 5 semester II
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.
2. Materi Pokok
Pendudukan Jepang di Indonesia.
3. Hasil Belajar
Mendeskripsikan penduduk Jepang di Indonesia 4. Indikator (Uraian Materi)
a. Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia
b. Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap penduduk Indonesia.
5. Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah mempelajari KD, materi pokok, hasil belajar, dan indikator, guru dapat menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Guru memberikan penilaian hal menguntungkan dan merugikan bagi penduduk. Menyebutkan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap penduduk Indonesia.
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
A. Pengertian Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada peserta didik. Guru memberikan materi yang sudah siap, sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan, dan memecahkan sendiri.
Kgiatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru.
B. Merancang Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
Metode ceramah dalam pendekatan ekspositori mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kekurangannya siswa membutuhkan konsentrasi untuk menangkap materi yang dijelaskan.
Kelebihannyaceramah bisa digunakan jika materinya banyak, untuk materi/bahan ajar baru dan peserta didik dapat memahami informasi melalui kata-kata.
Langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan pendahuluan
2. Menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
a. Perhatian peserta didik b. Menjelaskan materi pelajaran c. Kegiatan bervariasi
d. Feedback dari siswa e. Adanya motivasi
3. Menutup pelajaran dengan kegiatan berikut ini.
a. Menarik kesimpulan
b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya c. Melaksanakan penilaian akhir
d. Tindak lanjut
C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah) diambil dari kurikulum SD Kelas 6 semester II.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara Tetangga.
2. Materi Pokok
Gejalal alam dan sosial Indonesia dan negara tetangga 3. Hasil Belajar
a. Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara-negara tetangga.
b. Mendeskripsikan gejalasosial Indonesia dan Negara-Negara tetangga.
4. Indikator
c. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia d. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga e. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah materi pokok, hasil belajar, dan indikatornya, guru dapat memilih materi apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yang diberikan sebagai tugas. Kemudian melaksanakan langkah- langkah dalam pembelajaran.
Demikianlah rancangan dan bagaimana cara menggunakan kelima pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pembelajaran IPS di kelas tinggi sehingga mampu membuat peserta didik mencapai hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran.
Daftar Pustaka
Sulfemi, W. B. (2009). Modul Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor, 1, 1-49.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Modul Pembelajaran Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bogor : STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sulfemi, W. B., & Nurhasanah. (2018). Penggunaan Metode Demontrasi Dan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS. Pendas Mahakam:
Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 151-158.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar IPS Di SMP Kabupaten Bogor. Edutecno 18 (2), 1-8.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Manajemen Kurikulum di Sekolah. Bogor : Visi Nusantara Maju
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Modul Manajemen Pendidikan Non Formal. Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor
WB Sulfemi, N Mayasari. (2019). Peranan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Jurnal Pendidikan 20 (1), 53-68
Sulfemi, W. B. (2019). Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping Berbantu Audio Visual Dalam Meningkatkan Minat, Motivasi dan Hasil Belajar IPS. Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia), 4(1), 13-19.
Sulfemi, Wahyu Bagja dan Setianingsih. (2018), Penggunaan Tames Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Journal of Komodo Science Education (JKSE. 1 (1), 1-14
Sulfemi, W. B., & Luthfianti, T. (2019). Asosiatif Layanan Tenaga Perpustakaan Sekolah dengan Motivasi Membaca Siswa di Kabupaten Bogor. Edutecno, 19(2), 1-10.