• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Energi telah menjadi kebutuhan esensial bagi masyarakat, bahkan menuju ketergantungan (Jennings, 2009). Kemajuan teknologi menuntut negara berkembang untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Tantangan hari ini, adalah bagaimana merealisasikan peluang-peluang yang muncul seiring perkembangan ilmu dan pengetahuan. Teknologi telah memainkan peran penting dalam banyak sektor, khususnya sektor ekplorasi energi (Geometry &

Analysis, 1995). Oleh karena itu, pemerintah mendokrak pentingnya ekplorasi energi dalam negeri, terlebih energi terbarukan.

Eksplorasi energi terbarukan dalam negeri masih cukup rendah (ExxonMobil, 2012). Keseluruhan sumber daya energi masih belum cukup memenuhi kebutuhan energi saat ini. Keterbatasan infrastruktur menjadi faktor lain menjadi penyebab minimnya akses masyarakat terhadap energi, belum lagi energi terbarukan. Implementasi sumber daya energi nasional yang ada belum efisien dan masih sangat rendah bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki (Adzikri et al., 2014). Umumnya, energi (renewable energy dan non renewable energy) yang digunakan haruslah memiliki dua keunggulan yaitu ramah lingkungan dan menghasilkan energi yang besar. Belum selesai dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, pemerintah mulai disibukkan dengan isu kerusakan lingkungan akibat penggunaan sumber energi fosil berlebih.

Isu kerusakan lingkungan, berdampak pada pentingnya kampanye pelestarian lingkungan hidup (Desa et al., 2012a). Undang-undang ini mengatur terkait hal-hal yang perlu disesuaikan agar ramah lingkungan dan dapat berkelanjutan. Penggunaan energi fosil yang berlebihan telah meningkatkan minat global dalam memanfaatkan berbagai sumber energi

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2)

terbarukan yang lebih ramah lingkungan (Garg, H.P.; Kandpal, 1996). Jaber et al (2007) seorang peneliti energi terbarukan, menganggap sistem energi dunia saat ini masih belum berkelanjutan. Salah satu alasan kuatnya adalah dikarenakan tidak diimbangi oleh pendidikan energi terbarukan. Kampanye pendidikan energi terbarukan diperlukan untuk melawan keberadaan energi fosil, sehingga penggunaan energi dapat terkontrol. Dunia telah ramai memulainya, Indonesia harus mulai bersikap dalam penerapan pendidikan energi terbarukan untuk melawan popularitas energi fosil.

Pendidikan berbasis energi terbarukan di Indonesia masih belum diberdayakan secara masif (Bedi et al., 2017). Kedekatan siswa dengan pengetahuan energi terbarukan sangat rendah (Roberts et al., 2017). Indonesia tercatat baru memiliki 9 sekolah kejuruan berbasis energi terbarukan (Setiawan, 2017) . Kesempatan untuk menggabungkan konteks kehidupan sehari-hari dengan energi terbarukan yang dimiliki sangatlah lebar. Aplikasi praktis, pengalaman belajar, diskusi lebih lanjut, refleksi, dan otentik penilaian dapat ditempuh untuk mewujudkannya. Siswa dapat melakukan proyek berbasis kontekstual kehidupan nyata dengan kebutuhan masa depan. Siswa akan sadar terhadap pasokan energi alternatif dan dampaknya kepada lingkungan. Pemerintah perlu memberi perhatian khusus pada pengenalan energi terbarukan pada pendidikan menengah, terlebih sekolah menengah kejuruan (SMK).

SMK memiliki peran penting dalam mengajarkan siswa tentang energi terbarukan. SMK memiliki sangat erat dengan teknologi sebagai sumber daya yang relevan. Lingkungan vokasi adalah ranah yang tepat untuk menumbuhkan karakter peduli energi terbarukan sebelum memasuki dunia kerja. Hal ini telah dinilai penting banyak negara, Malaysia adalah satu dari sekian negara yang menyadari itu (Zahari & Esa, 2016). Dimulai dari proyek-proyek limbah untuk energi skala kecil, serta mengeksploitasi bahan dasar yang melimpah di sekitar sekolah (Ibrahim et al., 2007). Kemajuan pesat dalam basis sains dan teknologi, mengubah dan mengembangkan gaya hidup manusia dan struktur sosial komunitas serta stigma mengenai pengetahuan dan kepedulian di masyarakat. Daerah yang paling terkena dampak adalah sistem pendidikan akibat dampak energi; khususnya pendidikan commit to user

(3)

3

teknik kejuruan yang memiliki peran penting dalam seluruh sistem pendidikan di negara berkembang (Kacan, 2015). Penting bagi negara untuk memberikan pengetahuan dan kepedulian pada energi terbarukan.

Pengetahuan dan kepedulian penduduk Indonesia terkait energi terbarukan perlu ditingkatkan (Desa et al., 2012b). Penelitian menunjukkan bahwa tidak semua guru memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang energi terbarukan yang diperlukan (Guven dan Sulun, 2017). Padahal, pengetahuan dan kepedulian sangat erat dengan arah kebijakan suatu negara. Jika pengetahuan dan kepedulian tidak ditingkatkan, maka hampir mustahil arah kebijakan dapat bersinergi dengan kebutuhan energi yang ramah lingkungan. Perlu adanya kebaharuan pendidikan energi terbarukan agar tercapai.

Kurangnya kebaharuan, membuat pendidikan energi terbarukan tidak diminati. Generasi baru dinilai responsif terhadap tren. Kreativitas menjadi kompetensi yang harus dimiliki dan dikembangkan di masa mendatang. Perlu memperhatikan kreativitas dan mempertahankan standar tinggi pada kebijakan pendidikan yang ada. Selain itu perlu responsif terhadap tren yang berubah dengan cepat di lapangan serta mampu memprediksi pasar (Friman, 2017). Oleh karena itu pendekatan pendidikan yang pas perlu diintegrasikan dengan pendekatan yang sesuai. Olivous (2016) menawarkan pendekatan STEAM atau Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics sebagai model pendekatan yang mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan dalam satu materi pembelajaran.

Pendekatan STEAM masih terbatas diterapkan pada sekolah elit, masih belum digunakan secara luas (Barry et al., 2017). STEAM mengkonsep pendidikan agar relevan dengan kebutuhan zaman (Torlakson, 2014). Begitu pula pendidikan energi terbarukan perlu relevan dengan kebutuhan zaman (Kandpal dan Broman, 2014). STEAM sangat identik dengan peran keilmuan scince dan teknologi.

Pendidikan seyogjanya mampu mendeteksi dan memecahkan masalah dunia yang terus berubah (Barry et al., 2017). Selain itu pendidikan yang baik, harus mengacu pada semua aspek dan saling terintegrasi. STEAM merupakan pendekatan pendidikan yang menawarkan integrasi dari peran keilmuan, teknologi, pemesinan, seni dan matematika yang tidak dapat dipisahkan. Indonesia belum memiliki commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(4)

banyak jurusan yang memiliki fokus pada pendidikan energi terbarukan. Padahal melihat kondisi alam di Indonesia, pendidikan energi terbarukan sangatlah penting untuk digalakkan. Upaya meningkatkan kualitas Pendidikan perlu terus dilakukan agar semakin relevan dengan kebutuhan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa STEAM adalah pendekatan yang menjanjikan berdampak positif pada kualitas prestasi siswa dan kemajuan pengajaran. Studi tahun 2016, peneliti menyelidiki dampak pelajaran STEAM pada pembelajaran IPA di kelas 3 – 5 di sekolah dasar dengan kemiskinan tinggi di daerah perkotaan menunjukkan bahwa siswa yang menerima hanya sembilan jam instruksi STEAM membuat peningkatan prestasi sains mereka (Brouillette, L., &

Graham, N. J.). Perubahan yang terjadi pada pembelajaran tradisional menuju ke pembelajaran yang lebih meningkatkan daya berpikir kritis disebut dengan reformasi pendidikan (Redhana, 2010). Salah satu bentuk reformasi pendidikan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat membantu guru dalam menciptakan tenaga ahli yaitu pendekatan STEAM (Science, Technology, Engeneering, Art, and Mathematics). Pendekatan STEAM ini adalah pendekatan yang merujuk kepada empat komponen ilmu pengetahuan, yaitu pengetahuan, teknologi, teknik, seni dan matematika. Selaras dengan hal tersebut berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan STEAM dapat membantu mengembangkan pengetahuan, membantu menjawab pertanyaan berdasarkan penyelidikan, dan dapat membantu siswa untuk mengkreasi suatu pengetahuan baru (Permanasari, 2016).

Melihat kondisi tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai potensi pengembangan pendidikan energi terbarukan pada ranah pendidikan kejuruan dengan penerapan pendekatan STEAM. Hal tersebut dapat membantu siswa di Indonesia belajar secara spesifik dengan kebutuhan, dan perkembangan teknologi yang ada di Indonesia, terlebih dalam konteks pendidikan energi terbarukan.

Penelitian ini fokus mengetahui sejauh mana level pengetahuan dan kepedulian energi terbarukan siswa sekolah menengah kejuruan menggunakan pendekatan STEAM.

commit to user

(5)

5

B. Kebaharuan Penelitian

Indonesia mencanangkan pembangunan 100 SMK berbasis energi terbarukan pada tahun 2019. Akan tetapi tidak ada literasi yang cukup di Indonesia yang membahas lebih lanjut terkait penerapan pendidikan energi terbarukan.

Jennings, (2009) mengungkapan pendidikan energi terbarukan perlu dilakukan sejak dini dan menyesuaikan generasi dan teknologi yang berkembang. Penelitian- penelitian yang sudah ada banyak melakukan penelitian secara fundamental terkait sistem pendidikan dan kurikulum (Torlakson, 2014). Penelitian dengan pendekatan empiris tidak banyak digunakan (Redhana: 2010). Pendekatan STEAM banyak dilakukan pada negara maju dan efektif meningkatkan kemampuan siswa yang dianggap sebagai pendekatan abad-21 (Barry :2017, Broman: 2004). Pembaruan penelitian ini bersifat improvement. Penulis mencoba menyajikan sejumlah informasi baru dengan menggunakan pendekatan pendidikan yang sesuai, yaitu pendekatan STEAM pada topik energi terbarukan di Indonesia.

Tabel 1.1. Studi Pustaka Kebaharuan

Author Judul Materi

Ani Ismayani Pengaruh Penerapan STEM Project based Learning Terhadap

Kreativitas Matematis Siswa SMK

Matematika, SMK

Juliana Machuve (2019) Promoting STEM Education

Through Sustainable Manufacturing case Study of Photovoltaic Toys

Photovoltaic, Secondary School Recayi (Reg) Pecen

(2012)

Promoting STEM to Young Students by Renewable

Energy Applications

Matematika, Sekolah menengah HyunJu Park (2016) Teachers’ Perceptions and

Practices of STEAM Education in South Korea

Sekolah Menengah Pertama Muniroh Munawar

(2019)

Implementation of STEAM (Science Technology Engineering Art

Mathematics) - Based Early Childhood Education Learning In Semarang City

Storytime, PAUD

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(6)

Hasil literatur review menunjukkan belum ditemukan cukup sumber terkait pembelajaran STEAM dalam meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa terhadap energi terbarukan. Selain itu banyak ditemukan jurang penelitian antara konsep STEAM dengan kondisi infrastruktur di sekolah, pengajar, dan materi ajar yang dirasa belum siap mendukung pembelajaran tersebut. Pendidikan energi terbarukan perlu dilakukan sejak dini, menyesuaikan generasi dan teknologi yang berkembang. Penelitian-penelitian yang sudah ada banyak melakukan penelitian secara fundamental seperti sistem pendidikan dan kurikulum, sedangkan penelitian dengan pendekatan empiris tidak banyak digunakan. Pendekatan STEAM banyak dilakukan pada negara maju dan efektif meningkatkan kemampuan siswa yang dianggap sebagai pendekatan abad-21. Pembaruan penelitian ini bersifat improvement dengan menyajikan sejumlah informasi baru dengan menggunakan pendekatan STEAM pada topik energi terbarukan untuk sekolah kejuruan penyandang sekolah adiwiyata.

C. Fokus Penelitian

Pengetahuan dan kepedulian menjadi faktor penting bagi sebuah program apakah layak diperhatikan dan menjadi tujuan kedepan. Berdasarkan latar belakang dan literatur review yang ada fokus penelitian mencoba menganalisis respon pengetahuan dan kepedulian siswa sekolah kejuruan adiwiyata terhadap pendidikan energi terbarukan menggunakan pendekatan STEAM dalam pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana level pengetahuan siswa terhadap energi terbarukan setelah perlakuan menggunakan pendekatan STEAM?

2. Bagaimana sikap kepedulian siswa terhadap enegi terbarukan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan STEAM?

E. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis level pengetahuan siswa terhadap energi terbarukan setelah perlakuan menggunakan pendekatan STEAM. commit to user

(7)

7

2. Menganalisis sikap kepedulian siswa terhadap enegi terbarukan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan STEAM

F. Manfaat Penelitian 1. Siswa

a. Meningkatkan pengetahuan siswa terhadap potensi energi terbarukan khususnya di Indonesia.

b. Menciptakan sikap kepedulian energi terbarukan sejak dini kepada siswa kejuruan.

c. Memberikan langkah strategis kepada siswa, dan menunjukan aksi nyata yang dapat dilakukan bersama dalam rangka merawat lingkungan Indonesia.

2. Universitas

a. Kajian ilmiah untuk penentuan kebijakan selanjutnya pada teritorial pendidikan tinggi dalam ikut andil melestarikan pendidikan energi terbarukan.

b. Bahan kajian untuk mendukung penelitian yang lebih lanjut.

c. Membangun konsensus perguruan tinggi dalam membangun kesadaran pendidikan energi terbarukan di Indonesia

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis lebih mendalam mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013

Berisi Latar Belakang Penelitian strategi Public relations Panorama dalam mensosialisasikan brand sebagai group terintegrasi, Fokus Penelitian dalam penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mencoba untuk meneliti bagaimana peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa terhadap materi ibadah haji dengan

Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kepemimpinan Raja Salman dibalik

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian ini mencoba mengembangkan media pembelajaran yang menarik, mudah diakses dan cocok untuk pembelajaran di masa

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas dan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Imas Nurlela (2010 ) dengan fokus penelitian pada proses

Ruang lingkup penelitian ini meliputi pencarian literatur, penilaian study atau penetapan kriteria inklusi, menganalisis hasil literature, dan menetapkan hasil

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, penulis menetapkan bahwa yang menjadi fokus penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam upacara