• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN ASESMEN NASIONAL DI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERKEMBANGAN ASESMEN NASIONAL DI SMA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas

PERKEMBANGAN

ASESMEN NASIONAL DI SMA

(2)

Latar Belakang Kebijakan Asesmen Nasional

•  Konsisten sebagai salah satu negara dengan peringkat hasil PISA terendah

• Skor PISA yang stagnan dalam 10-15 tahun terakhir

• Namun demikian, selisih skor dengan rata- rata skor OECD sudah sedikit meningkat

Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018)

1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah

1995 2000 2005 2010 2015 2020 525

475

425 +129 +122

Membaca 375

+139 +115

500 450 400

Matematika350

Sains

1995 2000 2005 2010 2015 2020 1995 2000 2005 2010 2015 2020

500 450 400

+101

OECD Indonesia

2018 Peringkat: 72 dari 77

2018 Peringkat: 72 dari 78

2018 Peringkat: 70 dari 78

70% siswa berada di bawah kompetensi minimum

71% siswa berada di bawah

kompetensi minimum

60% siswa berada di bawah kompetensi minimum

(3)

Perundungan

(% siswa; 2018)

41%

23%

41% siswa Indonesia dilaporkan mengalami perundungan beberapa kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata OECD)

Siswa yang sering mengalami

perundungan memiliki skor 21 poin lebih rendah dalam membaca1, merasa sedih, ketakutan, dan kurang puas dengan hidupnya.

Mereka juga memiliki

kecenderungan membolos sekolah

Pola pikir untuk berkembang

(% siswa; 2018)

29%

63%

Siswa dengan pola pikir berkembang memiliki skor 32 poin lebih tinggi dalam membaca1, mengekspresikan ketakutan terhadap kegagalan yang lebih rendah,

lebih termotivasi dan ambisius, menjadikan

pendidikan sebagai hal yang penting Hanya 29% siswa Indonesia setuju bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu yang bisa berubah banyak’ (vs. 63%

rata-rata OECD)

2 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah

(4)

Asesmen Nasional

a d a l a h p e m e t a a n m u t u pendidikan pada seluruh sekolah, m a d r a s a h , d a n p r o g r a m

kesetaraan jenjang dasar dan menengah.

dirancang untuk memantau

dan mengevaluasi sistem

pendidikan jenjang dasar

dan jenjang menengah.

(5)

siswantokomed@gmail.com

Apa dasar Penyelenggaraan Asesmen Nasional?

Pasal 57(1): “Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara

nasional sebagai bentuk akuntabilitas

penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.”

Pasal 59(1): “Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan evaluasi terhadap

pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.”

Mengacu pada

(6)

Kebijakan Asesmen Nasional

Pemetaan dan potret mutu SD/

MI, SMP/MTS, dan SMA/K/MA di

semua daerah.

Hasil dan atau

dampak yang

diharapkan

AN dilaksanakan di semua sekolah/

madrasah dan program

pendidikan kesetaraan.

AN dilaksanakan setiap tahun dan

dilaporkan pada setiap sekolah/

madrasah dan pemda.

(a) Kinerja sistem terpantau secara

berkala, dan (b) hasil AN

digunakan untuk evaluasi diri.

AN 2021

digunakan sebagai baseline, tanpa

konsekuensi pada guru, sekolah, dan

pemda.

Mengurangi kecemasan

pemangku kepentingan dan

menghilangkan tekanan untuk

curang.

KEBIJAKAN ASESMEN, HASIL DAN/ATAU DAMPAK YANG DIHARAPKAN

(7)

Kebijakan Asesmen Nasional

(a) Evaluasi kinerja diyakini lebih adil karena memperhitungkan posisi awal yang beragam, dan

(b) mendorong orientasi pada perbaikan, bukan pada perbandingan antar sekolah/

daerah.

Hasil dan atau

dampaak yang

diharapkan

Evaluasi kinerja tidak hanya berdasarkan skor

rerata tapi juga perubahan skor atau trend dari satu tahun ke

tahun berikutnya.

AN hanya diikuti sebagian (sampel) murid yang dipilih secara acak dari

kelas 5, 8, dan 11 di setiap sekolah/madrasah.

(a) Menegaskan bahwa AN bukan evaluasi individu murid, dan (b)tidak menambah beban murid kelas 6, 9 dan

12.

KEBIJAKAN ASESMEN, HASIL DAN/ATAU DAMPAK YANG DIHARAPKAN

(8)

Tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir.

Difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

•  Tantangan abad ke-21 dimana siswa harus memiliki :

•  Keberhasilan sistem pendidikan

kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.

kecakapan belajar dan berinovasi

k e c a k a p a n menggunakan TI

•  Profil Pelajar Pancasila

Apa Pentingnya Asesmen Nasional?

(9)

Asesmen Kompetensi

Minimum

Survei Karakter

Survei Lingkungan

Belajar

Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang

pembelajaran Mengukur literasi

membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif

Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil

belajar non kognitif

AN menghasilkan potret

komprehensif

yang berguna bagi sekolah/madrasah dan Pemda untuk melakukan

evaluasi diri dan perencanaan perbaikan mutu pendidikan.

Komponen Asesmen Nasional

(10)

Literasi membaca dan numerasi adalah

kompetensi mendasar yang diperlukan semua murid untuk bisa belajar

sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.

AKM Literasi-Numerasi

Karakter sulit diukur secara mendalam dalam asesmen berskala besar. Meski

demikian, Survei Karakter dapat memberi informasi berharga tentang sikap, nilai, dan kebiasaan yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.

Survei Lingkungan Belajar mengukur (a) kualitas

pembelajaran, (b) iklim

keamanan dan inklusivitas sekolah, (c) refleksi guru, (d) perbaikan praktik

pengajaran, dan (e) latar belakang keluarga murid.

Survei Karakter Survei Lingkungan Belajar

Pengukuran literasi dan numerasi mendorong guru untuk lebih berfokus pada pengembangan daya nalar daripada pengetahuan

konten yang luas tapi dangkal.

Survei Karakter memberi sinyal bahwa sekolah perlu memperhatikan tumbuh kembang murid secara utuh, mencakup dimensi kognitif, afektif dan spiritual.

Informasi dari Survei

Lingkungan Belajar berguna untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.

(11)

Konten

Proses kognitif

Konteks

•  Interpretasi dan integrasi

•  Evaluasi dan Refleksi

•  Teks Informasi

KOMPONEN

Literasi Membaca Numerasi

•  Teks Sastra

•  Bilangan

•  Pengukuran dan Geometri

•  Data dan Uncertainty

•  Aljabar

Pemahaman Aplikasi

Penalaran

Personal

Sosial budaya Saintifik

Personal

Sosial budaya Saintifik

Menunjukkan jenis teks yang digunakan

Menunjukkan proses berpikir:

•  Menemukan infomasi

Menunjukkan aspek kehidupan atau situasi :

KOMPONEN AKM

(12)

Apa yang Diukur Survei Karakter

Karakter : Profil Pelajar Pancasila

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif

Bergotong royong Berkebinekaan global Beriman, Bertakwa

kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

Mandiri

Bernalar kritis

(13)

•  Pendidikan orang tua

•  Profesi orang tua

•  Fasiilitas belajar di rumah

.

Indeks Sosial Ekonomi

•  Refeksi dan perbaikan pembelajaran

•  Dukungan untuk refleksi guru

Pengembangan Guru

§  Keamanan dan well being siswa

§  Sikap dan keyakinan guru

§  Kebijakan & program sekolah.

Iklim keamanan sekolah

§  Praktik multikultural di kelas

§  Sikap & keyakinan guru/kepsek

§  Kebijakan & program sekolah tentang kebinekaan .

Iklim kebhinekaan sekolah

§  Manajemen kelas

§  Dukungan afektif

§  Aktivasi kognitif

Kualitas Pembelajaran

Apa yang diukur Survei Lingkungan Belajar?

Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan

(14)

Aspek UN AN

Format soal PG dan isian singkat PG, PG kompleks, Menjodohkan, Isian singkat, dan Uraian

Komposisi Pengetahuan 40%, aplikasi 40%, penalaran 20%

Pengetahuan 20%, aplikasi 50%, penalaran 30%

Konteks 50% soal UN tidak menggunakan konteks

Semua soal diberikan konteks (personal, sosial budaya, sains) Teks untuk Stimulus

Soal

Panjang 2-3 paragraf (100 kata), sedikit ilustrasi. Hanya 1 teks untuk menjawab satu soal

Panjang bergradasi sesuai kelas. Di kelas 11 panjang teks sampai 700 kata.

Teks disertai ilustrasi dan infografis, terdapat soal-soal yang memerlukan pemahaman multiteks

Format Jawaban Semua jawaban tunggal Disediakan soal dengan jawaban terbuka

Administrasi Pelaksanaan

Berbasis Komputer CBT Berbasis Komputer MSAT

Perbedaan Soal UN dan AN

(15)

Infographic Style

Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas

belajar-mengajar, yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.

Meningkatkan Mutu Pendidikan

Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan karakter dan kompetensi siswa, sehingga dapat mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran

Penunjuk arah tujuan dan praktik pembelajaran

Sekolah yang efektif: memiliki ciri mulai dari pengajaran yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif.

Membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

. Memberi gambaran sekolah yang efektif

Mutu sekolah meliputi: mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.

Memotret mutu sekolah

Tujuan Asesmen Nasional

(16)

Potret kualitas

pembelajaran di sekolah/

daerah

Umpan balik peningkatan kualitas pembelajaran di

sekolah/daerah

Dasar untuk penyusunan program peningkatan kualitas

pembelajaran di sekolah/

daerah

Manfaat Asesmen Nasional

(17)

Guru Menyusun aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi

dan numerasi

Guru Menyusun

evaluasi dengan soal yang menuntut

penalaran ( Inquiry and skill capability)

Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Literasi dan Numerasi

(Learning Activity)

(18)

siswantokomed@gmail.com

Penguatan Karakter

Sekolah selayaknya menjadi “taman” yang di dalamnya anak-anak Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tetapi menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur. Tahun 2015, Kemdikbud mencanangkan gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non kurikuler, yaitu rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan, seperti tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk menumbuhkan nilai-nilai dan karakter positif.

Budi Pekerti yang diharapkan dapat tumbuh mencangkup antara lain:

a.  Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan.

b.  Rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

c.  Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orang tua.

d.  Interaksi positif antar siswa

e.  Pengembangan potensi utuh siswa

f.  Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran.

g.  Pelibatan orang tua dan masyarakat

(19)

siswantokomed@gmail.com

Alur Pembudayaan Karakter

Contoh: Hidup bersih

Diajarkan :

Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor

Dibiasakan :

Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya

Dilatih Konsisten : Diarahkan bila tidak dikerjakan dan ditegur jika dilanggar

Menjadi Kebiasaan:

Menjadi kebiasaan tanpa disadari) membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya

Menjadi Karakter:

Suka kebersihan dan tidak nyaman melihat sampah buka pada tempatnya.

Menjadi Budaya:

Masyarakat yang

berbudaya hidup bersih

01

02 03

05

04

06

(20)

siswantokomed@gmail.com

Kegiatan wajib Sebelum mulai pelajaran Kegiatan wajib Setelah pelajaran

•  Membaca buku non pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

•  Hari pertama dimulai dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru.

•  Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air

Pembudayaan Karakter dalam kegiatan sehari-hari di Sekolah

•  Menyanyikan satu lagu daerah (dari seluruh nusantara)

•  Mengakhiri dengan berdoa yang

dipimpin bergantian oleh siswa di

bawah bimbingan guru

(21)

siswantokomed@gmail.com

Pembudayaan Karakter dalam Berbagai Kegiatan di Sekolah

Kegiatan rutin tiap minggu

Kegiatan Wajib

•  Upacara bendera tiap hari senin.

•  Olah raga bersama seluruh warga

sekolah minimal sekali dalam seminggu.

Contoh Pembiasaan

•  Siswa piket

membersihkan kelas dan lingkungan

sekolah secara bergantian.

Kegiatan periodik atau insidental

Kegiatan Wajib

•  Pertemuan wali kelas dan orang tua siswa untuk menjelaskan visi, misi dan aturan sekolah serta tahapan belajar siswa.

•  Siswa dibiasakan belajar kelompok baik di sekolah maupun di rumah.

Contoh Pembiasaan

•  siswa terlibat dengan masyarakat untuk melihat dan

memecahkan masalah- masalah nyata di

lingkungan sekolah.

•  Masyarakat dari berbagai profesi berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di sekolah

(22)

BERBASIS KOMPUTER DAN BERSIFAT ADAPTIF

Pertanyaan yang disajikan pada AKM bergantung kemampuan siswa

Pelaksanaan Asesmen Nasional

(23)

Metode Penilaian pada AKM (MSAT)

1.  Setiap peserta mengerjakan soal dalam tiga stage (tahap), setiap tahap terdiri dari 12 soal

2.  Peserta wajib menyelesaikan setiap tahap tersebut untuk dapat melanjutnya ke stage selanjutnya

3.  Diakhir tiap stage peserta mendapatkan hasil penilaian yang sudah diselesaikan, dengan ketentuan :

a.  Jika siswa menjawab benar >= 50 % maka siswa menerima soal pada stage 2 dengan tingkat kesukaran lebih tinggi (kenaikan satu level)

b.  Jika siswa menjawab benar < 50 % maka siswa menerima

soal pada stage 2 dengan tingkat kesukaran lebih rendah

namun tidak menurunkan level soal

(24)

1 Murid

3 Sekolah

4

Orangtua

Orangtua tidak perlu mencari bimbingan

belajar atau buku- buku latihan AN.

Lebih baik dorong anak untuk

membaca secara luas dan

mengembangkan minatnya secara

mendalam.

2 Guru

Murid tidak perlu menyiapkan diri

secara khusus untuk AN. Murid kelas 6, 9, dan 12 dapat fokus pada ujian sekolah dan

seleksi masuk jenjang pendidikan

berikutnya.

Meningkatkan kemampuan melakukan asesmen,

serta melakukan pembelajaran yang menumbuhkan daya

nalar dan karakter secara lebih utuh.

Memfasilitasi guru untuk melakukan

refleksi dan perbaikan pembelajaran,

serta

memanfaatkan hasil AN untuk evaluasi dan perencanaan

program.

Terkait kebijakan asesmen Nasional

(25)

Menentukan Hasil Asesmen Nasional

Pelaporan hasil AN dielaborasikan dengan sumber data lain menjadi PROFIL/RAPOR pada level satuan pendidikan dan atau daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota); tidak untuk laporan

individu peserta didik.

•  Rata-rata skor literasi teks

•  Persentase murid yang memiliki tingkat literasi membaca di atas standar minimum

•  Indeks karakter murid yang mrnggambarkan profil pelajar pancasila

•  Rata-rata skor numerasi

•  Persentase murid yang memiliki tingkat numerasi di atas standar minimum

•  Indeks mutu pembelajaran

•  Indeks perbaikan pembelajaran

•  Indeks keamanan satuan pendidikan

•  Indeks inklusivitas satuan pendidikan

•  Indeks pelibatan warga sekolah dan masyarakat

AN

AKM Literasi membaca

AKM Literasi numerasi

Survei karakter

Survei Lingkungan

Belajar

(26)

Hasil Asesmen Nasional 2021

digunakan sebagai:

1) pemetaan awal (baseline) mutu sistem, serta

2) penyetaraan hasil belajar bagi

peserta didik program

kesetaraan.

Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak digunakan untuk

menilai prestasi murid ataupun kinerja guru dan sekolah.

Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk

melakukan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.

Murid, orangtua, guru, dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk m e n g h a d a p i A s e s m e n Nasional.

1. Pemetaan Mutu Sistem

Pendidikan 2. Ujian Penyetaraan

Khusus untuk program pendidikan kesetaraan,

Asesmen Nasional memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai alat pemetaan mutu dan ujian penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik yang memerlukan.

Yang digunakan sebagai ujian penyetaraan adalah AKM Literasi dan AKM Numerasi.

(27)

PELAPORAN

Laporan pada level daerah sebagai alat refleksi diri

pemerintah daerah

Tidak untuk

meranking sekolah

Laporan pada level sekolah sebagai alat refleksi diri sekolah

Laporan Hasil AN Tidak untuk individual siswa

PELAPORAN ASESMEN

NASIONAL

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan apakah tidak mungkin keberlainan tingkah laku ekonomi antara pemeluk-pemeluk agama Protestan dari berbagai suku tersebut

(suatu bagian pendek dari tulisan yang terdiri atas sedikitnya satu kalimat dan dimulai pada garis baru. Paragraf itu biasanya membicarakansatu kejadian, gambaran, gagasan,

Tulisan ini menyajikan suatu sistem alternatif regulasi tarif yang mengkombinasikan fitur dari sistem price-cap traditional dan sistem rate-of-return untuk proyek

Bangsal Sewatama merupakan pendapa atau bangunan terbuka, yang dalam rumah tradisional Jawa termasuk dalam bangunan publik yang biasanya dipakai untuk pagelaran kesenian

Dengan pengukusan diharapkan kadar albumin yang terdapat di dalam daging lebih banyak dibandingkan diolah dengan proses memasak lainnya, serta pada saat mengukus kita

Strategi WO (1) Meningkatkan hasil produksi untuk memenuhi permintaan sayuran organik dengan memperbanyak petani yang menerapkan pertanian organik vertikultur dan (2)

Satuan Pendidikan Satuan pendidikan yang melaksanakan Asesmen Nasional adalah seluruh satuan pendidikan termasuk Sekolah Indonesia Luar Negeri SILN dan Program Pendidikan Kesetaraan

Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang digunakan oleh seorang pengkaji dalam menganalisis suatu objek agama Islam dengan menggunakan ilmu-ilmu atau