LK 3.1 Menyusun Best Practices
Nama : CHRISFIAN SANDA PASELENG,S.Pd.
NIM : 2005220683
LPTK : PGSD-UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Kelas : 016
Kelompok : A
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran (Aksi 1)
Lokasi SDN INPRES KALIBOBO
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Umum
Meningkatkan motivasi belajar perkalian dengan menggunakan PPT Interaktif pada kelas II SDN Inpres Kalibobo
Tujuan Khusus
1. Dengan membaca teks “ Membuat Jus Jambu”, Peserta didik dapat menganalisis kosakata yang berkaitan dengan keragaman benda berdasarkan wujudnya dengan percaya diri
2. Setelah mengamati gambar pada PPT Peserta didik melakukan kerja kelompok dan menuliskan hasil pengamatan sederhana tentang keragaman benda dilingkungan sekitar dengan gotong royong
3. Dengan mengamati soal matematika pada PPT, Peserta didik dapat menganalisis kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang perkalian dengan mandiri 4. Dengan mengamati tentang perkalian
bilangan 2,1 dan 0 pada PPT , Peserta didik dapat memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dengan mandiri
5. Dengan mengamati gambar di PPT tentang gerakan kaki, Peserta didik dapat mengidentifikasi gerak bagian kaki dengan percaya diri
6. Dengan mengamati gambar dan bimbingan guru, Peserta didik dapat melakukan gerak bagian kaki dengan hitungan dengan mandiri
Penulis CHRISFIAN SANDA PASELENG,S.Pd.
Tanggal 31 Agustus 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah:
Hasil belajar siswa kelas II pada mata pelajaran matematika materi perkalian masih banyak di bawah KKM. Dari jumlah 20 siswa kelas II,Hanya 40% atau setara 8 siswa mendapatkan nilai diatas KKM, Sedangkan 60% siswa atau setara 12 siswa masih dibawah KKM
Berdasarkan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada kelas II SDN Inpres Kalibobo pada pelajaran matematika terdiri atas faktor guru dan orang tua, Guru cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang menggunakan media pembelajaraan. Guru lebih terfokus pada penggunaan buku cetak,sehingga siswa kurang menguasai pelajaran. Orang tua juga kurang memberikan dukungan dan bimbingan bagi siswa dalam belajar matematika di rumah. Selain itu siswa kurang motivasi dalam pelajaran matematika. Mindset siswa terhadap pelajaran matematika yang monoton dan hanya didominasi oleh guru saja menyebabkan rasa jenuh dan bosan saat mengikuti proses pembelajaran dikelas sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena agar bisa digunakan sebagai referensi/inspirasi bagi rekan guru yang mengalami hal sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga berdampak pada perbaikan pembelajaran didalam kelas yang otomatis berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik lagi.
Saya sebagai guru mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terus berinovasi dalam merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran baik dari metode,model dan media pembelajaran sehingga tujuan belajar dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diinginkan
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang saya lakukan, eksplorasi penyebab masalahnya antara lain:
1. Motivasi belajar siswa rendah
2. Materi sulit dipahami karena media yang digunakan belum optimal
3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang inovatif
4. Minimnya sarana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran ( infokus dan jaringan internet)
5. Minimnya kompetensi guru dalam merekam dan mengedit video pembelajaran
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi guru adalah :
1. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan
2. Pemilihan media yang tepat agar merangsang anak untuk belajar
3. Pemilihan model pembelajaran disesuikan dengan karakteristik materi pelajaran dan siswa 4. Guru harus menyiapkan sendiri sarana dan
prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran
5. Proses perekaman video pembelajaran di bantu oleh rekan sejawat dan pengeditan video dilakukan secara mandiri dengan belajar secara atodidak dengan panduan youtube
Dilihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari segi kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari siswa adalah motivasi belajar.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menghadapi tantangan tersebut adalah :
1. Meningkatkan motivasi siswa
Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Disini guru mengembangkan RPP dengan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pemilihan media pembelajaran
Saya mempraktekkan langsung kepada siswa bagaimana pemahaman konsep dasar perkalian supaya siswa memiliki pengetahuan awal tentang perkalian, selanjutnya saya menggunakan pembelajaran berbasis TPACK dengan menampilkan video soal cerita perkalian beserta cara memecahkannya melalui PPT,sehingga siswa lebih mudah memahami
3. Pemilihan model pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran dan siswa.
Disini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sintaks sebagai berikut
a. Orientasi siswa pada masalah dimana siswa diberikan masalah yang berkaitan dengan perkalian soal cerita
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
c. Membimbing penyelidikan secara kelompok, dimana guru mengunjungi tiap kelompok untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam memecahkan masalah.
d. Siawa menyajikan hasil diskusi dimana tiap kelompok diwakili satu orang untuk mempresentasikan hasil diskusi
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dimana guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi dari semua kelompok.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari :
1. Desain kegiatan yang berpusat pada siswa sangat meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar
2. Pemilihan media pembelajaran berbasis TPACK berupa video pembelajaran dapat merangsang siswa untuk aktif belajar, terbukti dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa diatas KKM
3. Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menumbuhkan siswa berpikir kritis terlihat dari respon yang diberikan siswa dalam menanggapi pertanyaan guru seputar materi
Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat antusias, karena pembelajaran ini sangat menyenangkan, hal ini dibuktikan dengan pertanyaan singkat guru kepada siswa diakhir pembelajaran (refleksi) media yang digunakan sangat menarik sehingga materi yang digunakan sangat menarik sehingga mudah dipahami.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan dari kemampuan guru mengelolah pembelajaran berdasarkan penguasaan terhadap media model dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah penggunaan media, model,dan inovasi pembelajaran sebagai upaya perwujudan pembelajaran bermakna bagi siswa telah mampu mengembangkan kreativitas guru sehingga proses belajar mengajar sesui dengan yang diharapkan.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran (Aksi 2)
Lokasi SDN INPRES KALIBOBO
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Umum
Meningkatkan motivasi belajar pembagian dengan menggunakan PPT Interaktif pada kelas II SDN Inpres Kalibobo
Tujuan Khusus
1. Dengan mengamati video dan membaca teks tentang pergi wisata ke pantai pada PPT, peserta didik dapat menganalisis isi teks pendek yang dibacakan dengan percaya diri.
2. Dengan mengamati teks percakapan tentang pergi wisata ke pantai pada PPT, peserta didik dapat menyimpulkan teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda memperhatikan penggunaan lafal dan intonasi yang tepat dengan percaya diri.
3. Dengan membaca teks percakapan tentang menghitung layang-layang,pada PPT, peserta didik dapat menyimpulkan bahwa bilangan dibagi 1 hasilnya bilangan itu sendiri dan bilangan dibagi bilangan itu sendiri hasilnya satu dengan percaya diri.
4. Dengan membaca teks percakapan tentang ciri- ciri karya hiasan dengan bahan alami (pasir putih), peserta didik dapat menganalisis ciri-ciri karya hiasan dengan bahan alami dengan percaya diri.
5. Dengan mengidentifikasi ciri-ciri karya hiasan dengan bahan alami, peserta didik dapat merancang karya hiasan dengan bahan alami dengan disiplin.
Penulis CHRISFIAN SANDA PASELENG,S.Pd.
Tanggal 13 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah:
Hasil belajar siswa kelas II pada mata pelajaran matematika materi pembagian masih banyak di bawah KKM. Dari jumlah 20 siswa kelas II,Hanya 40%
atau setara 8 siswa mendapatkan nilai diatas KKM, Sedangkan 60% siswa atau setara 12 siswa masih dibawah KKM
Berdasarkan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada kelas II SDN Inpres Kalibobo pada pelajaran matematika terdiri atas faktor guru dan orang tua, Guru cenderung menggunakan
metode ceramah dan kurang menggunakan media pembelajaraan. Guru lebih terfokus pada penggunaan buku cetak,sehingga siswa kurang menguasai pelajaran. Orang tua juga kurang memberikan dukungan dan bimbingan bagi siswa dalam belajar matematika di rumah. Selain itu siswa kurang motivasi dalam pelajaran matematika. Mindset siswa terhadap pelajaran matematika yang monoton dan hanya didominasi oleh guru saja menyebabkan rasa jenuh dan bosan saat mengikuti proses pembelajaran dikelas sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena agar bisa digunakan sebagai referensi/inspirasi bagi rekan guru yang mengalami hal sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga berdampak pada perbaikan pembelajaran didalam kelas yang otomatis berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik lagi.
Saya sebagai guru mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terus berinovasi dalam merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran baik dari metode,model dan media pembelajaran sehingga tujuan belajar dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diinginkan
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang saya lakukan, eksplorasi penyebab masalahnya antara lain:
1. Motivasi belajar siswa rendah
2. Materi sulit dipahami karena media yang digunakan belum optimal
3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang inovatif
4. Minimnya sarana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran ( infokus dan jaringan internet)
5. Minimnya kompetensi guru dalam merekam dan mengedit video pembelajaran
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi guru adalah :
1. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan
2. Pemilihan media yang tepat agar merangsang anak untuk belajar
3. Pemilihan model pembelajaran disesuikan dengan karakteristik materi pelajaran dan siswa 4. Guru harus menyiapkan sendiri sarana dan
prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran
5. Proses perekaman video pembelajaran di bantu oleh rekan sejawat dan pengeditan video dilakukan secara mandiri dengan belajar secara atodidak dengan panduan youtube
Dilihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari segi kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari siswa adalah motivasi belajar.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menghadapi tantangan tersebut adalah :
1. Meningkatkan motivasi siswa
Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Disini guru mengembangkan RPP dengan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pemilihan media pembelajaran
Saya mempraktekkan langsung kepada siswa bagaimana pemahaman konsep dasar pembagian supaya siswa memiliki pengetahuan awal tentang pembagian, selanjutnya saya menggunakan pembelajaran berbasis TPACK dengan menampilkan video soal cerita pembagian beserta cara memecahkannya melalui PPT,sehingga siswa lebih mudah memahami
3. Pemilihan model pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran dan siswa.
Disini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sintaks sebagai berikut:
a. Orientasi siswa pada masalah dimana siswa diberikan masalah yang berkaitan dengan pembagian soal cerita
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
c. Membimbing penyelidikan secara kelompok, dimana guru mengunjungi tiap kelompok untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam memecahkan masalah.
d. Siawa menyajikan hasil diskusi dimana tiap kelompok diwakili satu orang untuk mempresentasikan hasil diskusi
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dimana guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi dari semua kelompok.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari :
1. Desain kegiatan yang berpusat pada siswa sangat meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar
2. Pemilihan media pembelajaran berbasis TPACK berupa video pembelajaran dapat merangsang siswa untuk aktif belajar, terbukti dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa diatas KKM
3. Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menumbuhkan siswa berpikir kritis terlihat dari respon yang diberikan siswa dalam menanggapi pertanyaan guru seputar materi
Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat antusias, karena pembelajaran ini sangat menyenangkan, hal ini dibuktikan dengan pertanyaan singkat guru kepada siswa diakhir pembelajaran (refleksi) media yang digunakan sangat menarik sehingga materi yang digunakan sangat menarik sehingga mudah dipahami.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan dari kemampuan guru mengelolah pembelajaran berdasarkan penguasaan terhadap media model dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah penggunaan media, model,dan inovasi pembelajaran sebagai upaya perwujudan pembelajaran bermakna bagi siswa telah mampu mengembangkan kreativitas guru sehingga proses belajar mengajar sesui dengan yang diharapkan.