• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.Ak) Pada Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UN PGRI Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.Ak) Pada Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UN PGRI Kediri"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN(PBB-P2) SERTA KONTRIBUSINYA

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PERIODE 2014 – 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.Ak)

Pada Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UN PGRI Kediri

OLEH :

DITA RINDI SALEHA NPM : 16.1.02.01.0015

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI

2020

i

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya,

Nama : Dita Rindi Saleha

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl. lahir : Nganjuk/06 September 1995

NPM : 16.1.02.01.0015

Fak/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Binsis/ S1 Akuntansi

menyatakan dengan sebenarnya, bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara sengaja dan tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kediri, 27 Juli 2020 Yang Menyatakan

Dita Rindi Saleha NPM. 16.1.02.01.0015

iv

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“WORK HARD”

“Bekerja Keraslah”

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri”

(QS.Ar Ra’d : 11)

Kupersembahkan Karya ini buat:

 Kedua Orang Tua tercinta

 Kakak kandung saya dan seluruh keluarga saya

 Sahabat-sahabat saya (Yuni, Febe, Edo, Firda, Cahya, Ida dan Dila)

 Seluruh teman-teman saya angkatan 2016 Akuntansi

 Untuk Almamaterku Tercinta Universitas Nusantara PGRI Kediri, khususnya Program Studi Akuntansi.

Terimakasih Banyak Untuk Semuanya...

v

(6)

Abstrak

Dita Rindi Saleha: Analisis Efektivitas dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kediri Tahun Periode 2014-2018.

Kata Kunci: Efektivitas, Pertumbuhan, Kontribusi, PBB, PAD.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan sumber penerimaan pajak yang sangat potensial bagi daerah sebagai salah satu pajak langsung yang bisa menambah sumber pendapatan dari wilayah daerah yang bersangkutan dan untuk membiayai pembangunan yang diselenggarakan pemerintah. Penerapan Undang- Undang nomor 28 tahun 2009 telah mengubah sistem pengelolaan pajak bumi dan bangunan yang awalnya merupakan pajak pusat kini menjadi pajak daerah.

Dengan begitu pelaksanaan otonomi daerah diharapakan dapat memberi sumbangan dalam membiayai kepentingan umum dan kepentingan individu masyarakat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan pertumbuhan penerimaan PBB untuk mengetahui besarnya kontribusi PBB terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Kediri tahun 2014 samapai dengan 2018.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2014 sampai dengan 2018 terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Kediri presentasenya

>100%, sehingga dapat dikatakan sangat efektif setiap tahunnya. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan mengalami peningkatan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2018 mengalami penurunan. Untuk tingkat kontribusi yang diberikan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah presentasenya <20,10%

sehingga masuk dalam kriteria kurang.

vi

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas perkenan-Nya tugas penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

Penyusunan skripsi ini merupakan bagian dari rencana penelitian guna penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi.Skripsi dengan judul “ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PERIODE 2014 – 2018. Ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi, pada Program Studi Akuntansi UN PGRI Kediri.

Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih dan penghargaan yang seulus- tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Zainal Afandi, M.Pd selaku Rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri

2. Bapak Dr. Subagyo, M.M.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusantara PGRI Kediri

3. Bapak Sigit Puji Winarko, S.Pd., M.Ak. selaku Kepala Program Studi Akuntansi.

4. Ibu Mar’atus Solikah, M.Ak. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusantara PGRI Kediri yang selalu sabar membinbing dan memberi semangat.

vii

(8)

5. Bapak Badrus Zaman, S.E.,M.Ak. selaku Dosen Pembimbing II Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusantara PGRI Kediri yang selalu membimbng dan memberi semangat.

6. Kedua orang tua, kakak dan semua keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil.

7. Serta teman-teman yang telah membantu dan memberi motivasi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

8. Keluarga besar Himakasi yang telah memberi pengalaman dalam berorganisasi.

Disadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka diharapkan kritik dan saran-saran yang membangun, dari berbagai pihak yang diharapkan.

Kediri, Juli 2020

DITA RINDI SALEHA NPM. 16.1.02.01.0015

viii

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Masalah ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II : KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 13

1. Pajak... 13

2. Efektivitas ... 15

3. Laju Pertumbuhan... 17

4. Kontribusi ... 17

5. Pajak Bumi dan Bangunan ... 19

6. Pendapatan Asli Daerah ... 25

7. Pajak Daerah ... 28

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 30

1. Sumeno O. Polii (2014) ... 30

2.Galih Wicaksono dkk (2017) ... 31 ix

(10)

3. Juriko Chichi dkk (2017) ... 32

4. Siti Masitoh (2018) ... 33

5. Sterne Glovani Kalundas (2019) ... 34

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Kerangka Konseptual ... 40

BAB III : METODEOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian... 41

B. Pendekatan dan Teknik Penelitian ... 42

1. Pendekatan Penelitian ... 42

2.Teknik Penelitian ... 43

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

1. Tempat Pennelitian ... 43

2. Waktu Penelitian ... 44

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 44

1. Subjek Penelitian ... 44

2. Objek Penelitian ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

1. Sumber dan Langkah-langkah Pengumpulan Data ... 45

a). Sumber Data ... 45

b.) Langkah-langkah pengumpulan data ... 45

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gammbaran Umum Subyek Penelitian ... 49

1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi (Perangkat Daerah) Kabupaten Kediri ... 50

2.Visi dan Misi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri ... 73

B. Deskripsi Data Variabel ... 73

1. Deskripsi Data Variabel Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) ... 73

2. Deskripsi Data Variabel Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) ... 75

3. Deskripsi Data Variabel Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2)... 76

x

(11)

C. Analisis Data ... 78

1. Hasil Analisis dan Interprestasi ... 78

D. Pembahasan ... 82

1. Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Kediri TAHUN 2014-2018 ... 82

2. Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Kediri Tahun 2014-2018 ... 72

3. Tingkat Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2014-2018 ... 84

BAB V : SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 86

B. Implikasi... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

xi

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

Kriteria Efektivitas ... 16

Kriteria Kontribusi ... 18

Ringkasan Hasil Penelitian ... 34

Kriteria Efektivitas ... 48

Kriteria Kontribusi ... 49

Kriteria Efektivitas ... 74

Data target dan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Kediri tahun 2014-2018 ... 74

Data realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Kediri tahun 2014-2018 ... 76

Kriteria Kontribusi ... 76

Data realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kediri tahun 2014-2018... 76

Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Kediri tahun 2014-2018... 78

Laju Pertumbuhan PBB Tahun 2014-2018 ... 79

Laju Pertumbuhan PAD Tahun 2014-2018 ... 80

Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Kediri (PBB-P2) tahun 2014-2018 ... 81

xii

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 : Kerangka Konseptual ... 40 4.1 : Struktur Organisasi BAPENDA Kabupaten Kediri ... 51

xiii

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 : Berita Acara Bimbingan

2 : Surat Persetujuan Lokasi Penelitian 3 : Data PBB di BAPENDA Kediri

xiv

(15)

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN

Secara konseptual Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dapat dipungut oleh daerah karena lebih bersifat lokal, visibilitas, objek pajak tidak berpindah-pindah (immobile), dan terdapat hubungan erat antara pembayar pajak dan yang menikmati hasil pajak tersebut. Penerimaan daerah perlu terus diupayakan dengan menggali sumber-sumber dana yang ada sehingga dapat menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat.

Kabupaten /Kota terus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangan daerah untuk mempercepat tercapainya kemandirian khususnya dalam bidang pemenuhan urusan rumah tangga. Tujuan negara yang disepakati yaitu mensejahterakan rakyat dan menciptakan kemakmuran yang berasaskan kepada keadilan sosial. Negara harus melakukan pembangunan disegala bidang untuk dapat mencapai tujuan. Sebagai sebuah negara yang berdasarkan hukum material atau sosial, Indonesia menganut prinsip pemerintahan yang menciptakan kemakmuran rakyat. Dana yang cukup untuk pembangunan merupakan faktor yang sangat penting guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Usaha Pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya dengan melakukan pemungutan pajak. Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dari Pemerintah Pusat kepada pemerintahan Daerah merupakan suatu bentuk tindak lanjut kebijakan

1

(16)

2

otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Dengan pengalihan ini maka kegiatan proses pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan PBB-P2 akan diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Diharapkan pengalihan pengelolaan PBB-P2 menjadi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah dapat meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan otonomi daerah, memberikan peluang baru kepada daerah untuk mengenakan pungutan baru, memberikan kewenangan lebih besar dalam perpajakan dan retribusi dengan memperluas basis pajak daerah.

Penanganan dan pengelolaan yang lebih intensif sangat diperlukan mengingat pentingnya peran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) bagi kelangsungan dan kelancaran pembangunan.

Penanganan dan pengelolaan tersebut diharapkan mampu menuju tertib administrasi serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pembangunan melalui pembayaran pajak. Penanganan dan pengelolaan pajak dapat diwujudkan dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Diharapkan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sesuai dengan aturan Undang-Undang yang berlaku saat ini yaitu Undang- Undang nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,perhutanan, dan pertambangan.

(17)

3

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 Kabupaten Kediri Tentang pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan bahwa pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan menunjukan kemampuan asli daerah untuk memudahkan bagi Pemerintah Daerah melakukan pembangunan diberbagai sektor didalamnya. Pajak merupakan sumber penerimaan pendapatan yang dapat memberikan peranan dan sumbangan yang berarti melalui penyediaan sumber dana bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Salah satu sumber pajak yang dimaksud adalah Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). PBB-P2 dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi penentuan kebijakan yang terkait dengan bumi dan bangunan.

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan sumber penerimaan yang sangat potensial bagi daerah sebagai salah satu pajak langsung. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan pajak pusat karena obyeknya di daerah, maka daerah mendapat bagian yang lebih besar.

Dalam UU 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan bahwa PBB-P2paling lambat tanggal 1 Januari 2014 harus sudah dikelola oleh kabupaten/kota sudah siap untuk mengelola PBB-P2, yang dibuktikan dengan telah disahkannya Perda yang mengatur tentang PBB-P2 mulai tahun tersebut. Dalam hal ini Kabupaten Kediri telah melaksanakan Pemungutan PBB-P2 sejak tahun 2013. Pendaerahan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) membawa dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kediri.

(18)

4

Keberadaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di daerah sekarang ini mulai diperhitungkan dalam penambahan peningkatan pendapatan daerah. Hal ini disebabkan karena mulai Januari tahun 2014 Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) secara resmi akan dikelola oleh pemerintah daerah. Hasil penerimaan PBB jika digunakan dengan baik dapat menjadi sumber penerimaan yang besar bagi pemerintah daerah. Subsidi atau bantuan dari pemerintah pusat yang selama ini diterima sebagai sumber utama dalam APBD, selalu mengalami perubahan disetiap tahunnya.Jika penerimaan daerah memenuhi atau melebihi target yang ditetapkan maka bantuan dari pemerintah pusat akan besar namun sebaliknya jika penerimaan daerah tersebut mengalami penurunan maka otomatis dana bantuan dari pusatpun akan ikut berkurang.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan tolak ukur yang penting untuk menentukan tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah secara nyata dan bertanggungjawab. Otonomi daerah membawa dampak positif bagi daerah yang memiliki potensi sumber daya alam, tetapi tidak demikian dengan daerah yang miskin sumber daya alam. Salah satu masalah yang dihadapi pemerintah daerah kabupaten/kota pada umumnya adalah terbatasnya dana yang berasal dari daerah sendiri (PAD), sehingga proses otonomi daerah belum bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Pendapatan Asli Daerah sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan, karena dana ini adalah milik pemerintah daerah sendiri, sehingga pemerintah daerah mempunyai wewenang penuh untuk mengelola dana tersebut. Di lain

(19)

5

pihak, pemerintah daerah juga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap pengelolaan keuangan yang berasal dari pendapatan asli daerah, karena dana itu berasal dari masyarakat daerah setempat yang berhak untuk mendapatkan kembali dana tersebut dalam bentuk pembangunan yang dilaksanakan di daerah tersebut. Salah satu sumber pendapatan asli daerah yang diandalkan oleh pemerintah daerah adalah penerimaan yang berasal dari sektor pajak daerah.

Pemungutan Pajak Daerah di Indonesia diatur dalam UU No. 28 Tahun 2009. Dalam undang-undang tersebut pajak daerah ialah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Berdasarkan UU No.28 Tahun 2009, pemerintah daerah diperkenankan untuk melakukan pemungutan pajak daerah di suatu daerah disesuaikan dengan potensi dan kebijakan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda). Salah satu jenis pajak daerah yang diperkenankan untuk dilakukan pemungutannya oleh pemerintah kabupaten/kota adalah Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai hak atas manfaat bumi dan atau bangunan tersebut. Dasar pengenaan PBB adalah

(20)

6

nilai jual objek pajak (NJOP). NJOP ditentukan berdasarkan harga pasar per wilayah dan ditetapkan setiap tahun oleh menteri keuangan bersama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota.

Dalam menyelenggarakan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Pemerintah Daerah melalui Badan Pendapatan Daerah dapat melakukan kegiatan intensifikasi dan eksentifikasi yang salah satunya adalah dengan meningkatkan efektivitas atau mengoptimalkan potensi yang ada serta terus menyupayakan agar efektivitas setara, sesuai dengan ketentuan dan perhitungan pemerintah mengenai efektivitas tersebut.

Menurut Pemendagri Nomor 77 Tahun 2015 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah mengemukakan bahwa efektif merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.

Sedangkan Menurut Waren (2015:17) Kontribusi adalah besaran sumbangan yang diberikan atas seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

Kontribusi dalam pajak daerah ialah sebagaimana jumlah dana yang dikumpul oleh sektor pajak di suatu daerah dibanding jumlah hasil penerimaan daerah. Kontribusi dalam PBB-P2 adalah suatu nilai untuk mengetahui tingkat kontribusi yang dihitung berdasarkan presentase perbandingan realisasi penerimaan PBB-P2 dengan realisasi (PAD).

Peran pemerintah sangat diperlukan, guna mengetahui dana yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan daerahnya karena pemerintah

(21)

7

daerahlah yang mengetahui kondisi daerahnya. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka kabupaten/kota sebagai daerah otonom memiliki kewenangan yang luas terhadap daerahnya sendiri untuk mengelola sumber daya dan potensi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pelaksanaan sistem pemungutan pajak yang baik adalah dapat meningkatkan penerimaan karena semuanya dilakukan sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Penggunaan sistem self assessment dalam pemungutan pajak bumi dan bangunan sangat efektif dalam mengoptimalkan penerimaan pajak. Sistem ini menuntut wajib pajak untuk aktif dalam melaksanakan kewajiban maupun hak perpajakannya. Dalam sistem self assessment ini tidak memperhatikan bagaimana kondisi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat karena bagaimanapun kondisinya sistem self assessment tetap harus berjalan dengan baik, sehingga penerimaan pajak dapat optimal, disamping itu dengan sistem self assessment masyarakat (wajib pajak) dituntut lebih aktif dalam

memenuhi kewajibannya, sehingga penerimaan pajak dapat meningkat.

Tetapi kelemahan dari sistem self assesment yaitu akurasi besaran nilai pajak yang dihimpun pemerintah sangat bergantung kepada kejujuran pembayar pajak (wajib pajak). Secara alamiah pembayar pajak akan berupaya menetapkkan nilai pajak sekecil-kecilnya. Kabupaten Kediri terdiri dari 26 Kecamatan, serta 343 desa dan 344 desa/ kelurahan, dan luas wilayah 1.386,05 Km atau 138.605 Ha dan jumlah penduduk 1.571.555 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa potensi pajak bumi dan bangunan di Kabupaten Kediri

(22)

8

cukup besar. Sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan matang agar hasil yang didapat akan semaksimal mungkin.

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan salah satu sumber penerimaan di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri, oleh karena itu memerlukan suatu rencana penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), sehingga realisasi dari penerimaan pajak daerah dapat direalisasikan dengan baik. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas untuk mengelola sumber-sumber pendapatan daerah yang bersumber dari sektor pajak.Masih belum optimalnya penerimaan daerah tersebut, Badan Pendapatan Daerah perlu melakukan pengawasan dalam mengoptimalkan atau memaksimalkan penerimaan pajak tersebut, salah satunya Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

Penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Sumena O. Polii yang berjudul “Analisis Efektifitas dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Bumi dan Bagunan serta Kontribusinya terhadap Pendapatan Daerah di Kota Manado”

berpendapat bahwa tingkat penerimaan pajak bumi dan bangunan sudah cukup efektif setiap tahunnya sedangkan untuk kontribusi yang diberikan PBB terhadap pendapatan daerah belum memberikan kontribusi yang cukup untuk mempengaruhi jumlah pendapatan daerah. Kontribusi terbesar selama tahun 2008-2012 yaitu pada tahun 2010 dan terendah pada tahun 2008.

Untuk tingkat pertumbuhan mengalami peningkatan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2009 yang berada pada posisi negatif. Disarankan agar pemerintah

(23)

9

memberikan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat, meningkatkan kinerja pelayanan petugas pada saat menerima pajak, dan meningkatkan pembangunan sarana umum agar masyarakat dapat melihat dan termotivasi untuk membayar pajak.

Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur yang sudah menerapkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebagai salah satu pajak daerah sejak tahun 2013. Hal tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengamanatkan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk mengelola sendiri Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).Selain mengelola besarnya PBB-P2, pemerintah Kabupaten Kediri juga perlu mengetahui tingkat efektivitas dan pertumbuhan penerimaan PBB-P2 serta kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Kediri. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB- P2) serta Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kediri Tahun Periode 2014-2018.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:

(24)

10

1. Belum optimalnya penerimaan pajak daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Kediri.

2. Rendahnya kemampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya ekonomi sehingga sumber penerimaan pajak daerah masih relatif kecil.

C. Pembatasan Masalah

Dalam menganalisis efektivitas, pertumbuhan dan kontribusi pajak bumi dan bangunan, penelitian lebih difokuskan pada target dan realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan serta pendapatan asli daerah Kabupaten Kediri. Sedangkan untuk perhitungan efektivitas, laju pertumbuhan dan kontribusi pajak bumi dan bangunan dihitung dari tahun 2014-2018.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas PBB terhadap PAD Kabupaten Kediri tahun 2014-2018?

2. Bagaimana kontribusi dari penerimaan Pajak bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) terhadap PAD di Kabupaten Kediri tahun 2014-2018?

3. Bagaimana tingkat pertumbuhan penerimaan PBB-P2 ? E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan dari pembahasan penelitian ini, yaitu :

1. Untuk menganalisis seberapa efektiv PBB terhadap PAD Kabupaten Kediri tahun 2014-2018

(25)

11

2. Untuk menganalisis kontribusi dari penerimaan Pajak bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) terhadap PAD di Kabupaten Kediri tahun 2014-2018

3. Untuk menganalisis tingkat pertumbuhan penerimaan PBB-P2 F. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik praktis maupun teoritis.

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah Daerah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan atau masukan bagi pemerintah khususnya untuk membantu pemerintah dalam menganalisis pendapatan asli daerah khususnya Pajak Bumi dan Bngunan serta khususnya pemerintah daerah Kabupaten Kediri dapat memaksimalkan pemungutan Pajak Daerah sebagai sumber PAD.

b. Masyarakat

Diharapkan menghasilkan informasi seputar pendapatan asli daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang lengkap dan terpercaya.

c. Peneliti berikutnya

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang akuntansi serta dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan.

(26)

12

2. Manfaat Teoritis

Bagi pengembangan ilmu, penelitian ini dapat digunakan untuk memepelajari Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, E. 2017. Analisis Efektivitas, Kontribusi, Dan Potensi Pajak Daerah Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Asli Daerah Provinsi Lampung). Skripsi. Tersedia http://digilib.unila.ac.id.

Astuti, Wigi dan Yudhea. (2016). Analisis Laju Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Balikpapan. Universitas Balikpapan.

Jurnal Ekonomi, 18(1).

Awan, R. Yusron. (2016). Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Sebagai Potensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kediri. Skripsi SI Universitas Islam Negeri, Malang.

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri.

Chici, Juriko, dkk. (2017). Analisis Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, dan Kota Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 742-753.

Halim, Abdul. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat, Jakarta.

Halim, Abdul. (2012). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Lintong, Felia, dkk. (2018). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ( PBB-P2) terhadap Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4), 200-209.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Kalundas, G. Sterne dan Lidia M.M. (2019). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sitaro Tahun 2015-2017.

Jurnal EMBA, Vol.7 No.2, 1751-1760.

Masitoh, Siti. (2018). Analisis Efisiensi, Efektivitas, dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaann (PBB-P2) terhadp Pendapatam Asli Daerah (Studi Deskriptif di Badan Keuangan Daerah Kabupaten Banyumas). Skripsi S1 Institur Agama Islam, Purwokerto.

13

(28)

14

Mardiasmo, 2016. Perpajakan Edisi Terbaru. Andi, Yogyakarta.

O Polli, Sumena. (2014). Analisis Efektivitas Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Daerah di Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol. 2 No.4, 751-761.

Peraturan Pemerintah Kabupaten Kediri No. 1 tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Peraturan No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Peraturan No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Kuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

PERBUP Kabupaten Kediri No.63 Tahun 2016. Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Kab Kediri.

Putri, IM. 2016. Analisis Efisiensi, Efektivitas, Dan Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2009-2014. Skripsi. Tersedia http://eprints.ums.ac.id.

Siti Resmi. 2017. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi 10 . Salemba Empat, Jakarta Sugiyono.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta

Siahan, Marihot. (2016). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi.4, Rajawali Pers, Jakarta.

Warren Carl.2015. Pengantar Akuntansi 2. Salemba Empat. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Argumen-argumen diatas dengan jelas memberikan petunjuk bahwa globalisasi dan liberalisasi ekonomi dibawah paying globalisme dan neoliberalisme merupakan suatu yang

A long time ago in Prambanan palace, lived a king named Baka with his beautiful daughter called Roro Jonggranga. Many rulers wanted to marry Roro, so they competed

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan. Pendidikan Tingkat Sarjana ( Program Strata –

Ruang lingkup kajian perkembangan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A Dharma Tirta) Privinsi Jawa Tengah akhir tahun 2000 difokuskan pada partisipasi petani dalam melaksanakan

Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi pada UD Andy Alumunium Banjarmasin yaitu prosedur penerimaan dan pengeluaran kas. Penerapan sistem penerimaan

Hasil analisis kebijakan pengembangan adalah penyediaan data base potensi, pembentukan kelompok usaha sesuai potensi, menyususn rencana pengelolaan sesuai

Juswar &amp; Rekan ini masih dilakukan secara manual, mulai dari penawaran audit, sampai penyimpanan data-data lainnya yang berhubungan dengan proses jasa audit

2ada tingkat ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang (misalnya terkait transportasi, dan lain lain) untuk menghasilkan inter$ensi yang berbasis bukti dan