• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENYUSUN INSTRUMEN TES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENYUSUN INSTRUMEN TES"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MENYUSUN

INSTRUMEN TES

Aisyah Fahma Risqi (K7119014) Aji Wahyu Pradana  (K7119018) Anisa Ilma Wardhani (K7119033)

KELOMPOK 3

(2)

Pengembangan Tes

Sebagai Instrumen Evaluasi

Pengertian dan Jenis Tes Sebagai Instrumen Asesmen

1. Pengertian Tes

Tes secara sederhana dapat diartikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan-pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspektertentu dari peserta tes.

Tes berasal dari bahasa Perancis yaitu “testum” yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia dari material lain seperti pasir, batu, tanah, dan

sebagainya. Kemudian diadopsi dalam psikologi dan pendidikan untuk menjelaskan sebuah instrumen yang dikembangkan untuk dapat melihat dan mengukur dan menemukan peserta Tes yang memenuhi kriteria tertentu. Cronbach (dalam

Azwar, 2005) mendefinisikan tes sebagai “a systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or

category system”.

(3)

Pengembangan Tes Sebagai Instrumen Evaluasi

Pengertian dan Jenis Tes Sebagai Instrumen Asesmen

1. Jenis Tes

Bila kita membahas jenis-jenis tes, Anda akan dapat mencermati dalam limajenis atau cara pembagian yaitu:

a. Pembagian jenis tes berdasarkan tujuan penyelenggaraan.

b. Jenis tes berdasarkan waktu penyelenggaraan.

c. Pembagian jenis tes berdasarkan cara mengerjakan.

d. Pembagian jenis tes berdasarkan cara penyusunan.

e. Pembagian jenis tes berdasarkan bentuk jawaban.

(4)

Tes Seleksi

01

Tes seleksi diselenggarakan untuk memilih peserta guna diikutsertakan dalam kegiatan yang

menuntutkemampuan tertentu.

Jenis Tes Berdasarkan Tujuan Penyelenggaraan

02

03

Tes Penempatan Tes Diagnostik

Tes Hasil Belajar

04

Tes penempatan umumnya diselenggarakan menjelang dimulainya suatu program

pengajaran, dengan maksud untuk

menempatkan seseorang pada kelompok yang sesuai dengan tingkat kemampuan yang

dimilikinya.

Hasil belajar yang diungkap lewat tes hasil belajar dapat mengacu pada hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan

Tes diagnostik sengaja dirancang sebagai alat untuk menemukan kesulitan belajar yang sedang dihadapi siswa. Hasil tes diagnostik dapat digunakan sebagai dasar penyelenggaraan

pengajaran yang lebih sesuai dengan kemampuan siswa sebenarnya,

(5)

Jenis Tes Berdasarkan Tahapan/Waktu Penyelenggaraan

Tes Masuk

Tes masuk diselenggarakan sebelum dan menjelang suatu program pengajaran dimulai.

Dengan tujuan apakah seseorang tersebut layak mengikuti program pengajaran

Pra Tes dan Post Tes Tes Sumatif

Tes Formatif

Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki seorang siswa di awal

program pengajaran, kadang-kadang diselenggarakan pra-tes. Hasil pra- tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada awal program pengajaran

Kata dari “sumatif” adalah “sum” yang berarti “total obtained by addingtogether items, numbers or amounts”. Dengan demikian, tes sumatif diselenggarakan untuk mengetahui hasil pengajaran secara keseluruhan (total).

Tes formatif dilakukan pada saat program pengajaran sedang

berlangsung(progress), tujuannya untuk memperoleh informasi tentang jalannya pengajaran sampai tahap tertentu. ,

(6)

Tes Lisan 01

Pada tes lisan, baik pertanyaan maupun jawaban (response) semuanya dalambentuk lisan.

Jenis Tes Berdasarkan Cara Mengerjakan

02

03

Tes Tertulis

Tes Untuk Kerja

Pada Tes ini peserta didik diminta untuk melakukan sesuatu sebagai indikator pencapaian kompetensi yang berupa kemampuan psikomotor

Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik dalam hal soal maupun

jawabannya, namun tes yang disampaikan secara lisan dan dikerjakan secara tertulis masih digolongkan ke dalam jenis tes tertulis.

(7)

Tes Buatan Guru

(Teacher-made Test) Tes Terstandar (Standardized Test)

Tes yang dikembangkan sendiri oleh guru disebut tes buatan guru

(teacher-made test). Jadi tes buatan guru adalah tes yang dirancang dan dipersiapkan oleh

guru

Tes terstandar adalah tes yang dikembangkan dengan mengikuti

prosedur serta

prinsippengembangan tes secara ketat.

Jenis Tes Berdasarkan Cara

Penyusunan

(8)

Tes Esei/Essay 01

Tes dapat digolongkan menjadi tes jawaban pendek jika peserta tes diminta menuangkan jawabannya bukan dalam bentuk esei, tetapi memberikan jawaban-jawaban pendek, dalam bentuk rangkaian kata-kata pendek

Jenis Tes Berdasarkan Bentuk Jawaban

02

03

Tes Jawaban Pendek

Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang

keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia.

Oleh karenanya sering pula disebut dengan istilah tes pilihan jawaban (selected response test).

Tes bentuk uraian adalah tes yang menuntut siswa mengorganisasikan gagasan tentang apa yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakannya dalam bentuk tulisan.

(9)

Langkah-Langkah

Menyusun Tes

(10)

Secara umum ada lima langkah pokok yang harus dilewati yaitu:

a) Perencanaan Tes

Dalam langkah perencanaan tes ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pendidik yaitu:

(1) -Menentukan cakupan materi yang akan diukur yang menyangkut penetapan cakupan materi dan aspek (ranah) kemampuan yang akan diukur. Ada tiga langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes dalam sistem penilaian berbasis kompetensi dasar, yaitu; (1) Menulis kompetensi dasar, (2) Menulis materi pokok, (3) Menentukan indikator, dan (4) Menentukan jumlah soal.

(2) -Bentuk Tes: Pemilihan bentuk tes akan dapat dilakukan dengan tepat bila didasarkan pada tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan.

(3) -Menetapkan panjang Tes: langkah menetapkan panjang tes, meliputi berapa waktu yang tersedia untuk melakukan tes, hal ini terkait erat dengan penetapan jumlah item-item tes yang akan dikembangkan.

1. Langkah Pokok Mengembangkan Tes

(11)

1) Menyusun Soal

Menyusun soal dapat diawali dengan mencermati kisi-kisi instrument psikomotor yang telah dibuat. Soal harus dijabarkan dari indikator dengan memperhatikan materi pokok dan pengalaman belajar. Namun adakalanya soal ranah psikomotor untuk ujian blok yang biasanya sudah mencapai tingkat psikomotor manipulasi, mencakup beberapa indikator.

2) Menyusun Lembar Observasi dan Lembar Penilaian

Lembar observasi dan lembar penilaian harus mengacu pada soal. Soal atau lembar tugas atau perintah kerja inilah yang selanjutnya dijabarkan menjadi aspek-aspek keterampilan.Teknik asesmen, pendekatan, dan metode

pembelajaran serta hasil belajar pada semua ranah merupakan hal yang tak terpisahkan satu dengan yang lain karena semua di desain untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah:

Sejauhmana pola pembelajaran mampu mengembangkankemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.

(12)

Ciri-Ciri Tes Hasil

Belajar yang Baik

(13)

Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik haruslah tes yang berkualitas baik. Tes yang berkualitas baik tentunya mampu menjadi tolok ukur yang baik untuk mengukur kemampuan peserta didik. Menurut Mahendra (2014), secara umum karakteristik test yang baik tersimpul dalam "3K", yaitu: Kejujuran Keseimbangan dan Kejelasan.

1.  Kejujuran

a.  Bahan tes atau tugas sama dengan bahan yang diajarkan (validitas bahan);

b.  Bahan tes atau tugas sama dengan tujuan pembelajaran/kopetensi;

c.  Tingkat kesulitan test atau tugas sesuai dengan tingkat kemampuan peserta test;

d. Tidak ada test atau tugas yang mencurangi atau menipu;

e. Bobot test atau tugas ditetapkan atau dinyatakan.

Ciri-Ciri Tes Hasil Belajar yang Baik

(14)

2. Keseimbangan

a. Bobot atau banyaknya test atau tugas berbanding dengan waktu yang digunakan untuk mengajar

b. Jumlah test atau tugas sesuai dengan waktu yang tersedia untuk penyelesaian;

c. Kesulitan test atau tugas berurutan dari yang mudah hingga yang sulit;

d. Urutan tingkat kognisi dan afeksi test atau tugas berurutan dari yang rendah sampai yang tinggi;

e. Tipe tes atau tugas bervariasi.

3. Kejelasan

a.Perintah dan instruksi tes atau tugas jelas;

b.Urutan tes atau tugas sama dengan urutan bahan ajar;

c. Lay-out tes atau tugas jelas;

d.Jarak spasi dan margin tes atau tugas jelas;

e. Tampilan tes atau tugas profesional.

(15)

Penulisan Butir Soal

Uraian dan Objektif

(16)

Soal uraian adalah  soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan

mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara

mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis.

Kaidah Penulisan Soal Uraian 1. Kaidah Materi

a.  Soal harus sesuai dengan indikator, artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator.

b. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.

c. Isi materi harus sesuai dengan pengukuran.

d. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas

Penulisan Soal Uraian

(17)

2. Kaidah Konstruksi

a. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian.

b. Rumusan kalimat soal harus komunikatif, yaitu

menggunakan bahasa yang sederhana dan menggunakan kata-kata yang sudah dikenal peserta didik

c. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.

d. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai.

e. Hal lain yang menyertai soal seperti gambar,

grafik, tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat

pada soal harus disajikan dengan jelas, berfungsi dan

terbaca, artinya tidak menimbulkan penafsiran yang

berbeda dan juga harus bermakna.

(18)

3. Kaidah Bahasa

a) Soal menggunakan bahasa sederhana sesuai kaidah

b) Soal untuk skala nasional tidak boleh menggunakan bahasa daerah

c) Rumusan soal tidak menimbulkan penafsiran ganda

(19)

1. Bobot Soal

Bobot soal adalah besarnya angka yang ditetapkan untuk suatu butir soal dalam perbandingan (rasio) dengan butir soal lainnya dalam satu perangkat tes.

Penetuan besar kecilnya bobot soal didasarkan pada hal-hal berikut.

a. Kompleksitas soal.

b. Kepentingan soal dilihat dari berbagai segi.

c. Jumlah bobot keseluruhan pada suatu perangkat tes uraian ditetapkan 100 (untuk memudahkan perhitungan).

2. Pengaturan Nomor Soal

a. Diurutkan berdasarkan Kompetensi Dasar.

b. Soal yang mudah diletakkan pada nomor awal, sedangkan soal yang menuntut jawaban yang rumit diletakkan pada nomor

selanjutnya.

Di dalam merakit soal-soal bentuk uraian menjadi suatu

tes, perakitan harus mempertimbangkan beberapa hal di

bawah ini:

(20)

Tes obyektif disebut juga tes sebagai tes jawaban singkat. Bentuk uraian obyektif merupakan suatu soal atau pernyataan yang menuntut sehingga jawaban dengan pengertian atau konsep tertentu, sehingga penskorannya yaitu benar-salah atau 1-0.

Penulisan Soal Objektif

(21)

1. Kelebihan dari tes Pilihan Ganda:

a) Dapat mengukur semua tujuan pembelajaran / kompetensi khususnya domain kognisi, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.

b) Dapat menggunakan tes yang relative banyak yang mewakili bahan ajar yang lebih luas.

c) Penskoran hasil kerja peserta tes dapat dikerjakan secara objektif

d) Penskoran hasil kerja peserta tes dapat dikerjakan oleh mesin atau orng lain secara objektif, karena sudah ada kunci jawabannya

e) Menuntut kecermatan yang tinggi untuk membedakan jawaban yang paling benar di antara jawaban yang benar

f) Dapat mengurangi kesempatan menebak, karena optionnya lebih dari dua

g) Tingkat kesukaran butir tes relative dapat dikendalikan dengan mengubah tingkat homogenitas alternative jawaban

(22)

1. Kelemahan dari tes Pilihan Ganda:

a) Sukar dikonstruksi, khususnya mencari alternatif jawaban yang homogeny b) Ada kencendrungan hanya menguji kemampuan ingatan domain kognisi c) Kurang cocok untuk mengukur hasil belajar yang menyeluruh atau total

d) Tidak dapat mengukur semua tujuan pembelajaran / kompetensi yang lebih menekan pada pendemonstrasian keterampilan dan pengungkapan sesuatu yang ekspresif

e) Tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks, baik dari segi domain maupun dari segi tingkat kesulitan, khususnya domain afeksi dan motorik f) Tidak dapat mengukur hasil belajar yang mengintegrasikan berbagai

konsep atau ide dati berbagai sumber ke dalam satu pikiran utama

(23)

A. Materi

1) Soal harus sesuai indikator (soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dan kisi-kisi)

2) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar

3) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi

Kaidah penulisan bentuk Pilihan Ganda

(24)

B. Konstruksi

1) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja, artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan 2) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas, saja artinya kemampuan/materi yan ditanyakan harus jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan

3) Pokok soal jangan mengndung pernyataan yang bersifat negative ganda, artinya pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negative

4) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban

yang benar, artinya pada pokok soal jangan sampai

terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat

memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar

(25)

B. Konstruksi

5) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “semua pilihan jawaban ditas salah” atau “semua pilihan jawaban diatas benar”, artinya dengan adanya pilihan jawaban, maka materi pilihan jawaban berkurang satu

6) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya

7) Butir soal jangan bergantung pada jawban soal sebelumnya 8)Gambar, grafik, diagram, tabel, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi

(26)

C. Bahasa

1) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional

2) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

3) Setiap soal harus menggunakan bahasa

yang komunikatif. Setiap pilihan jawaban

jangan mengulang kata atau frase yang

bukan merupakan satu kesatuan

pengertian

(27)

D. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal:

1) Soal tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, antargolongan (SARA)

2) Soal tidak boleh bermuatan

politik, porografi, promosi produk

komersil (iklan) atau instansi

(nama sekolah, nama wilayah),

kekerasan, dan bentuk lainnya

yang dapat menimbulkan efek

negative atau hal-hal yang dapat

menguntungkan atau merugikan

kelompok tertentu.

(28)

THANKS

(29)

PERTANYAAN

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan musuh alami seiring dengan peningkatan kepadatan populasi hama terutama wereng hijau pada umur tanaman padi 28 HST.. Kontrol musuh alami terhadap hama padi

Subsektor unggulan Kabupaten Malinau Sektor/Subsektor Indeks LQ 2010 Indeks RPs Indeks Tenaga Kerja Indeks Kontribusi PDRB Jumlah Indeks Kom posit Rangking Sub

Yang terdiri dari bapak Subaryata S.H , bapak Maryono, dan ibu Sukesi Heruwati.Sumber daya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan

Objek / Kontrol merupakan suatu tampilan berbasis grafis yang ditempatkan ke form untuk.. membuat interaksi

Di zaman semodern ini kita dituntut untuk menjadi pribadi yang memiliki jangkauan pertemanan yang luas,jika asal saja me- milihnya maya akan jadi senjata makan tuan.Ada beberapa

Sesungguhnya bila seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara

Penelitian ini berjuan untuk mengetahui Upaya pengembangan usaha ekonomi kreatif kerajinan bordir Aceh dalam bidang produksi, pemasaran, dan kemampuan beradaptasi

Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang industri spare parts kendaraan bermotor khususnya pegas Jumlah Saham yang ditawarkan 210.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal