POLRES LOMBOK TIMUR
JURNAL ILMIAH
Oleh :
AAN WAHYU AZIZAN D1A017001
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM
2022
POLRES LOMBOK TIMUR JURNAL ILMIAH
Oleh :
Aan Wahyu Azizan D1A017001
Menyetujui, Pembimbing Pertama,
Abdul Hamid, SH., MH.
NIP.195907311987031001
D1A017001 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Tim PUMA Polres Lombok Timur dalam penangggulangan tindak pidana serta kendala-kendala yang dihadapi.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris.Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian, peran Tim PUMA Polres Lombok Timur yaitu upaya preventif dilakukan dengan kegiatan patroli di lokasi-lokasi dan pada waktu-waktu rawan tindak kejahatan. Upaya represif dengan melakukan penindakan terutama pada kejahatan 3C dan kejahatan terhadap nyawa dan tubuh. Kendala-kendala yang dihadapi diantaranya jumlah personel yang tidak sesuai dengan luas wilayah, fasilitas kendaraan bermotor yang masih kurang, dan masih adanya perlawanan masyarakat.
Kata Kunci : Tim PUMA, Penanggulangan, Tindak Pidana, Polres Lombok Timur.
THE ROLE OF THE PUMA POLICE TEAM OF THE EAST LOMBOK RESORT TO COPE THE CRIMINAL OFFENSE WITHIN THE JURISDICTION OF THE POLICE OF THE EAST LOMBOK RESORT
ABSTRACT
This research aims to find out the role of the Puma Team of The East Lombok Police to cope the criminal offense and the various obstacles they encounter. This is an empirical legal research. This research uses qualitative descriptive analysis. This research finds out that the Puma Team of The East Lombok Police plays significant role to cope the criminal offense particularly by taking preventive measures against criminal offense by carrying out various patrols in a very crime-prone places and times. Repressive efforts also they take, by taking action mainly against the criminal of 3C and the crime against life and body. There some obstacles they encounter, among them are: the number of personnel is not in accordance with the width of the area, lacking of motor vehicle facilities, and community resistance.
Keywords: PUMA Team, Countermeasures, Criminal Acts, East Lombok Police.
I. PENDAHULUAN
Kejahatan atau tindak pidana merupakan masalah yang selalu ada dalam kehidupan manusia yang selalu berkembang mengikuti perkembangan peradaban manusia.Untuk itu dalam menjamin terciptanyakeamanan dan ketertiban serta ketentraman masyarakat, negara Indonesiamemiliki suatu lembaga atau alat negara yang berwenang menangani hal tersebut, yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam menjalankan fungsinya yang meliputi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) selaku alat negara harus selalu menjalankan tugasnya dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang, Polri memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penanggulangan tindak pidana. Kepolisian sebagai salah satu alat negarayang mempunyai tugas pokok dalam mencegah dan menanggulangi kejahatan memiliki tanggung jawab untuk menanggulangi seluruh pelaku tindak pidana dalam bentuk pencegahan maupun penindakan.
Selain kasus-kasus tindak pidana besar yang sering terjadi di kota-kota besar atau tingkat nasional, tindak pidana juga sering terjadi di daerah-daerah yang umumnya ditangani oleh kepolisian daerah setempat.Salah satu daerah dengan potensi kerawanan terjadinya tindak pidana adalah di Kabupaten Lombok Timur yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat.Wilayah Kabupaten Lombok Timur
sendirimerupakan wilayah hukum dari Polres Lombok Timur.Pada tahun 2020 sendiri terdapat 430 laporan tindak kejahatan yang masuk di Polres Lombok Timur.1Jumlah kasus ini didominasi oleh kasus kejahatan pencurian dengan pemberatan (Curat) dan kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor).Untuk itu salah satu upaya untuk memberantas kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur, maka pada bulan Juni tahun 2020 Kapolres Lombok Timur membentuk sebuah tim khusus yang dinamakan dengan Tim Puma. Tim Puma ini dibentuk dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di wilayah hukum Polres Lombok Timur sehingga masyarakat dapat merasakan keamanan dan ketentraman.
Dari uraian di atas dapat ditarik rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana peran Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur dan apa saja kendala- kendala yang dihadapi oleh Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuidan memahami peran Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur serta untuk mengetahui dan menganalisis kendala- kendala yang dihadapi oleh Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur. Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
1Polres Lombok Timur
wawasan bagi mahasiswa dan akademisi serta masyarakat tentang peran dan kendala- kendala yang dihadapi oleh Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur.Sementara itu secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi praktisi hukum dan para penegak hukum dalam menangani dan menanggulangitindak pidana.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (Statute Aproach), pendekatan konseptual (Conceptual approach), dan pendekatan sosiologis (Social approach).Jenisdata yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu terdiri atas data lapangan dan data kepustakaan.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan studi kepustakaan. Sedangkan Analisis data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu memaparkan, menguraikan, dan menjelaskan data yang ditemukan dalam penelitian.
II. PEMBAHASAN
A. Peran Tim PUMA Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur
Sehubungan dengan adanya kebijakan Kapolda Nusa Tenggara Barat dibawah pimpinan Inspektur Jendral Polisi Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H., pada tahun 2020 tentang pembentukan Tim PUMA (Pengayom Utama Masyarakat) maka Polres Lombok Timur melakukan penyesuaian dengan membentuk Tim PUMA Polres Lombok Timur berdasarkan surat perintah Kapolres Lombok Timur Nomor : Sprin 1097/XII/PAM.3.3/2020 tanggal 2 Desember 2020.Tim PUMA Polres Lombok Timur ini beranggotakan sebanyak 21 (dua puluh satu) orang anggota diluar pimpinan yang terdiri atas 11 (sebelas) orang fungsi Reskrim, 2 (dua) orang fungsi Intelkam, dan 8 (delapan) orang fungsi Sabhara.
Peran yang dilakukan Tim PUMA Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu peran Tim PUMA dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya tindak pidana (Preventif) dan peran Tim PUMA dalam penegakan hukum (Represif) atau sebagai penindak pelaku tindak pidana yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Upaya Pencegahan (Preventif)
Upaya preventif atau pencegahan terjadinya tindak pidana di wilayah hukum Polres Lombok Timur yang dilakukan oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur yaitu dilakukan dengan melaksanakan kegiatan patroli. Menurut Kasat
Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., yang sekaligus bertindak sebagai perwira pengendali Tim PUMA Polres Lombok Timur menjelaskan bahwa kegiatan patroli yang dilakukan oleh Tim PUMA ini dilakukan dengan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Sasaran dari patroli ini yaitu di daerah-daerah rawan dalam waktu-waktu tertentu yang disesuaikan berdasarkan data-data yang dimiliki oleh Tim PUMA dimana telah diketahui daerah-daerah mana saja dan waktu kapan saja sering terjadinya tindak kejahatan.2Kegiatan patroli yang dilakukan oleh Tim PUMA ini dilaksanakan baik terjadwal maupun kondisional.sesuai dengan situasi dan dinamika yang ada di lapangan.
b. Upaya Penegakan Hukum(Represif)
1) Penindakan/penangkap Pelaku Tindak Pidana
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., menjelaskan bahwa proses penangkapan yang dilakukan oleh Tim PUMA ini dilakukan terhadap para pelaku kejahatan jalanan 3C(Curas, Curat, dan Curanmor) dan kejahatan terhadap nyawa dan tubuh (Kejahatan dengan kekerasan). Selain ituTim PUMA juga dapat diperbantukan dalam penangkapan pelaku pada perkara tertentu.3 Dalam proses penangkapan juga dilakukan dengan cara yang profesional dan humanis. Penangkapan
2Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
3Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
dilakukan setelah adanya laporan dan terdapat bukti permulaan yang cukup.Dalam melakukan penangkapan juga tidak sewenang-wenang terhadap terduga atau tersangka tindak pidana yaitu dilakukan menurut ketentuan yang diatur KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana).Selain melakukan penangkapan terhadap tersangka berdasarkan laporan, tim PUMA juga terkadang melakukan aksi tangkap tangan terhadap pelaku kejahatan ketika sedang melakukan kegiatan patroli.
2) Penertiban Aksi Balap Liar dan Aksi Masyarakat
Selain melakukan penangkapan terhadap pelaku kejahatan, Tim PUMA juga melakukan penegakan hukum terhadap aksi balap liar yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur yang sering meresahkan masyarakat.Dalam hal ini biasanya Tim PUMA melakukan pembinaan terhadap pemuda pemudi yang berhasil diamankan dan melakukan penyitaan terhadap sepeda motor yang digunakan dalam aksi balap liar tersebut.
Apabila terdapat tindak pidana lain ditemukan yang dilakukan oleh pemuda pemudi tersebut akan diproses lebih lanjut.4Selain itu Tim PUMA juga melakukan pembubaran terhadap perkumpulan-perkumpulan masyarakat yang mengarah pada perbuatan negatif.5
4Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
5Ibid.
3) Penertiban Aksi Premanisme dan Juru Parkir Liar
Tim PUMA Polres Lombok Timur juga dalam upaya penegakan hukumnya melakukan penertiban dan pembinaan terhadap aksi premanisme dan juru parkir liar yang tidak memiliki izin.Aksi premanisme dan juru parkir liar ini banyak meresahkan masayarakat di wilayah hukum Polres Lombok Timur ini.Karena dalam aksinya peman dan juru parkir liar yang tidak berizin ini banyak melakukan pemalakan atau meminta uang dengan paksa atau tidak sesuai dengan tarif yang ditentukan.Selain itu preman ini juga melakukan pungutan liar terhadap pedagang dan pengunjung di beberapa tempat wisata yang ada di Lombok Timur ini.6
Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 109 preman dan juru parkir liar telah diamankan dari 21 TKP (Tempat Kejadian Perkara) di wilayah hukum Polres Lombok Timur.7Selanjutnya terhadap preman dan juru parkir liar yang tidak berizin ini dilakukan pemeriksaan dan apabila di temukan tindak pidana lain akan diproses lebih lanjut.
B. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur
Dalam melaksanakan upaya penanggulangan aksi tindak pidana tentu tidak selamanya berjalan dengan lancar.Dalam melakukan penanggulangan tindak pidana
6Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021
7Polres Lombok Timur
ini ada saja hambatan-hambatan yang di jumpai, baik hambatan yang berasal dari internal Tim PUMA sendiri maupun dari masyarakat secara umum.
Terdapat beberapa kendala yang menghambat penanggulangan tindak pidana yang dilakukan oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur, yaitu kendala yang berasal dari internal Tim PUMA sendiri dan kendala yang berasal dari luar Tim PUMA (kendala eksternal) yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Kendala Internal, yaitu kendala yang berasal dari dalam Tim PUMA itu sendiri, yaitu :
1) Faktor Penegak Hukum (Aparat)
Dalam melaksanakan suatu penangulangan terhadap terjadinya tindak pidana hal yang paling utama adalah sumber daya manusia (SDM) para pelaku penegakannya dalam hal ini anggota dari Tim PUMA Polres Lombok Timur. Kendala yang dihadapi oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur dari faktor penegak hukumnyaadalah keterbatasan jumlah anggota dibandingkan dengan luas wilayah hukum dari Polres Lombok Timur itu sendiri.
Tim PUMA Polres Lombok Timur pada saat ini hanya memiliki 21 (dua puluh satu) orang anggota di luar pimpinan.Sehingga bisa di bayangkan betapa berat tugas dan tantangan yang di hadapi oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur ini untuk melakukan penanggulangan tindak kejahatan di wilayah Lombok Timur yang luas.8Oleh karena itu perlu adanya peran serta
8Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
dan dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Polres Lombok Timur.
2) Faktor Fasilitas Pendukung
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang terhadap pelaksanaan penegakan hukum, dengan adanya kekurangan atau keterbatasan dari sarana dan prasarana tentu pelaksanaan penanggulangan tindak pidana menjadi terhambat atau tidak berjalan dengan lancar.Salah satu sarana pendukung utama kegiatan operasi yang dilakukan oleh Tim PUMA ini adalah kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat (mobil).
Kendaraan pendukung Tim PUMA yang sekarang masih kurang terutama kendaraan roda empat (mobil) yang biasanya digunakan untuk melakukan patroli atau pun melakukan penindakan atau penangkapan terhadap terduga pelaku tindak pidana. Pada saat ini hanya terdapat 8 (delapan) kendaraan roda dua dan 4 (empat)kendaraan roda empat yang digunakan oleh Tim PUMA ini.9
3) Faktor Anggaran
Untuk menunjang operasional penanggulangan tindak pidana oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur tentu diperlukan dana yang tidak sedikit mengingat luasnya wilayah hukum Polres Lombok Timur. Anggaran ini
9Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
diperlukan untuk menunjang tugas Tim PUMA agar berjalan dengan baik dan efektif, mulai dari anggaran operasional patroli, operasi penegakan hukum, hingga keperluan fasilitas penunjang operasi lainnya.
Pada saat ini anggaran operasional Tim PUMA Polres Lombok Timur masih berasal dari anggaran Lidik-Sidik Satreskrim Polres Lombok Timur dimana anggaran tersebut besaranya tergantung dengan kategori kasus yang ditangani.10
Kedepannya diharapkan agar Tim PUMA memiliki anggaran tersendiri terlepas dari anggaran yang berasal dari Satreskrim Polres Lombok Timur.Tentunya dengan anggaran yang terpisah dapat meningkatkan kinerja dan menambah fasilitas yang masih kurang.
b. Kendala Eksternal, yaitu kendala-kendala yang berasal dari luar lingkungan Tim PUMA itu sendiri, yaitu :
1) Faktor Masyarakat
Masyarakat adalah tempat dimana hukum tersebut berlaku atau di terapkan, sehingga dipandang masyarakat dapat mempengaruhi proses pelaksanaan penegakan hukum. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor masyarakat yang masih umum terjadi, yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kawasan lingkungan secara swakarsa.11
10Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
11Ibid
Maksudnya, di daerah-daerah tertentu keaktifan masyarakat untuk menjaga lingkungannya masih kurang, dimana warga masyarakat seharusnya juga ikut beperan dalam menjaga ketertiban dan keamanan terutama di lingkungan tempat tinggal masing- masing. Masyarakat dapat melakukan kegiatan misalnya seperti ronda malam/siskamling di lingkungan tempat tinggal masing- masing untuk mencegah terjadinya tindak pidana atau pun kejahatan lainnya serta selalu menjaga ketentraman di lingkungannya.
2) Faktor Kepatuhan dan Kesadaran Hukum Masyarakat
Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur ketika bertugas yaitu masih kurangnya kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap hukum yang berlaku.Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak kooperatif ketika berhadapan dengan hukum.Sehingga sampai saat ini masih terdapat perlawanan dari masyarakat kepada petugas ketika melakukan penindakan atau penangkapan terhadap pelaku kejahatan.12Perlawanan yang dilakukan biasanya seperti menghalang- halangi petugas untuk melakukan penangkapan terhadapterduga pelaku kejahatan atau pun membantu menyembunyikan terduga pelaku kejahatan.
3) Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan salah satu faktor penegakan hukum di Indonesia. Kebudayaan berkaitan dengan nilai-nilai mengenai apa yang
12Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K., tanggal 6 September 2021.
seharusnya dianggap baik dan apa yang dianggap buruk dalam masyarakat.
Faktor kebudayaan memengaruhi bagaimana masyarakat berperilaku ketika belum dan sudah mengetahui norma hukum yang berlaku.
Suasana yang tidak kondusif dapat terjadi pada acara-acara budaya lokal dimana masih terdapat banyak masyarakat terutama remaja yang mengkonsumsi minuman keras ketika berlangsungnya acara sehingga menimbulkan keributan atau memancing terjadinya kerusuhan.Budaya yang seharusnya menjadi pemersatu masyarakat malah berubah menjadi perpecahan masyarakat akibat adanya minuman keras dalam acara tersebut.Hal-hal seperti ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur.
III. PENUTUP Kesimpulan
Peran Tim PUMA Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana di wilayah hukum Polres Lombok Timur terdiri atas upaya preventif dan upaya represif.Upaya preventif yang dilakukan oleh Tim PUMA dalam menanggulangi tindak kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur yaitu dengan melakukan kegiatan patroli. Kegiatan patroli ini dilakukan di lokasi-lokasi dan pada waktu-waktu yang rawan tindak kejahatan.Sedangkan upaya represif yang dilakukan oleh Tim PUMA Polres Lombok Timur ini adalah dengan melakukan penindakan terutama terhadap aksi kejahatan jalanan 3C (Curas, Curat, Curanmor), penertiban aksi balap liar, pembubaran aksi masyarakat yang mengarah pada hal-hal negatif dan penertiban terhadap aksi premanisme serta juru parkir liar.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh Tim Puma Polres Lombok Timur dalam penanggulangan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur ini terdiri dari kendala internal dan kendala eksternal.Kendala-kendala internal tersebut diantaranya adalah kurangnya jumlah personel, fasilitas kendaraan bermotor yang masih terbatas, dan belum adanya anggaran operasional tersendiri dari Tim PUMA. Sementara itu kendala-kendala eksternal yang dihadapi oleh Tim PUMA ini antara lain yaitu masih kurangnya keaktifan masyarakat di wilayah-wilayah tertentu untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan, masih kurangnya kepatuhan dan kesadaran hukum masyarakat sehingga masih terdapat perlawanan dari masyarakat yang belum patuh hukum terhadap petugas yang
melakukan penertiban atau penindakan tindak kejahatan serta faktor budaya dimana adanya budaya lokal yang memancing terjadinya tindak pidana.
Saran
Meningkatkan pengawasan di wilayah-wilayah yang rawan dan melibatkan masyarakat untuk menciptakan ketentraman di lingkungan masing-masing serta penyuluhan hukum kepada masyarakat agar lebih ditingkatkan untuk menambah kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat sehingga tidak ada lagi masyarakat yang melakukan perlawanan terhadap petugas yang melakukan penegakan hukum.
Peran Tim PUMA Polres Lombok Timur perlu ditingkatkan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia dan fasilitas pendukung terutama kendaraan bermotor untuk menunjang pelaksanaan kegiatan patroli agar penangulangan tindak kejahatan dan perlindungan kepada masyarakat semakin maksimal dan dapat lebih menjangkau masyarakat secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Surat Perintah Kapolres Lombok Timur Nomor : Sprin 1097/XII/PAM.3.3/2020.
Hasil wawancara dengan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur IPTU Muhammad Fajri, S.Tr.K. (6 September 2021).