• Tidak ada hasil yang ditemukan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

xvii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN i

SAMPUL DALAM ii

HALAMAN PERSYARATAN GELAR iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN PERSETUJUAN v

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS vi

KATA PENGANTAR vii

SUMMARY ix

RINGKASAN xi

ABSTRACT xiii

ABSTRAK xv

DAFTAR ISI xvii

DAFTAR TABEL xxiii

DAFTAR GAMBAR xxviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH DAN ARTI LAMBANG xxx

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah 1

1.2 Kajian Masalah 12

1.2.1 Primary Appraisal 12

1.2.2 Secondary Appraisal 15

1.2.3 Adaptation 16

1.3 Rumusan Masalah 17

1.4 Tujuan Penelitian 17

1.4.1 Tujuan Umum 17

1.4.2 Tujuan Khusus 17

1.5 Manfaat Penelitian 19

1.5.1 Bagi Peneliti 19

1.5.2 Bagi Puskesmas 19

1.5.3 Bagi Dinas Kesehatan 19

1.5.4 Bagi Perguruan Tinggi 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21

2.1 Konsep Teori Stres Model Transaksional 21

2.1.1 Primary Appraisal 24

2.1.2 Secondary Appraisal 25

2.1.3 Coping Effort 26

2.1.4 Coping Outcome 27

2.1.5 Kecendrungan Gaya Coping 27

2.1.6 Dukungan Sosial 29

2.2 Ekstensi Teoritis 29

2.2.1 Gaya Penanganan 29

(2)

2.2.2 Dukungan Sosial 31

2.2.3 Psikologis Positif 32

2.2.4 Stres, Penanganan, dan Psikoneuroimunologi 32

2.2.5 Intervensi Manajamen Stres 33

2.3 Konsep Perilaku Kesehatan 33

2.3.1 Pengertian Perilaku 33

2.3.2 Pengertian Perilaku Kesehatan 36

2.4 Konsep Tuberkulosis paru 37

2.4.1 Pengertian 37

2.4.2 Etiologi 37

2.4.3 Patologi 38

2.4.4 Manifestasi Klinis 41

2.4.5 Komplikasi 43

2.4.6 Pemeriksaan Penunjang 43

2.4.7 Penatalaksanaan 45

2.4.8 Pencegahan 54

2.5 Perbandingan Konsep Stress, Coping, And Health Behavior dengan Konsep Health Believe Model dan Social

Network And Social Support dalam Menganalisis Stress,

Coping, and Health Behavior Penderita Tuberkulosis paru 54 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

PENELITIAN 57

3.1 Kerangka Konseptual 57

3.2 Hipotesis Penelitian 61

BAB 4 METODE PENELITIAN 63

4.1 Jenis Penelitian 63

4.2 Rancang Bangun Penelitian 63

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 63

4.4 Populasi dan Sampel 64

4.4.1 Populasi 64

4.4.2 Sampel 64

4.4.3 Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 65

4.5 Kerangka Operasional 66

4.6 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Cara

Pengukuran Variabel 66

4.6.1 Variabel Penelitian 66

4.6.2 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran Sampel 68 4.7 Teknik dan Prosedur Pengambilan Data 77

4.7.1 Teknik Pengambilan Data 77

4.7.2 Prosedur Pengambilan Data 77

4.8 Pengolahan dan Analisa Data 79

4.8.1 Pengolahan Data 79

4.8.2 Analisa Data 80

BAB 5 HASIL DAN ANALISA DATA 82

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian 82

(3)

xix

5.2 Karakteristik Responden Penderita Tuberkulosis Paru di

Kota Surabaya 85

5.2.1 Usia 85

5.2.2 Pendidikan 85

5.2.3 Pekerjaan 86

5.2.4 Pernah Mendapat Informasi tentang TB Paru 87

5.2.5 Riwayat Merokok 87

5.2.6 Riwayat Kontak Langsung dengan Penderita TB Paru 87

5.2.7 Dukungan Sosial 88

5.2.8 Memiliki Pengawas Menelan Obat 88 5.2.9 Terlibat dalam Kegiatan Masyarakat 89 5.3 Identifikasi Variabel Penelitian Penderita Tuberkulosis Paru di

Kota Surabaya 89

5.3.1 Perceived Susceptibility 89

5.3.2 Perceived Severity 90

5.3.3 Motivational relevance 90

5.3.4 Causal Focus 91

5.3.5 Perceived Control Over Outcome 91

5.3.6 Perceived Control Over Emotion 92

5.3.7 Self efficacy 92

5.3.8 Problem Managament 93

5.3.9 Emotional Regulation 93

5.3.10 Dispotional Coping Style 94

5.3.11 Social Support 95

5.3.12 Positive Reappraisal 95

5.3.13 Spiritual Belief 95

5.3.14 Revised Goals 96

5.3.15 Positive Events 96

5.3.16 Perilaku Pengobatan 97

5.4 Tabulasi Silang Variabel Penelitian Penderita Tuberkulosis Paru

di Kota Surabaya 97

5.4.1 Tabulasi Silang Variabel Perceived Susceptibility, Perceived Severity, Motivational relevance, dan Causal Focus terhadap Emotional Regulation 97 5.4.2 Tabulasi Silang Variabel Perceived Susceptibility,

Perceived Severity, Motivational relevance, dan Causal Focus terhadap Problem Managament 99 5.4.3 Tabulasi Silang Variabel Perceived Control Over

Outcome, Perceived Control Over Emotion,

dan Self Efficacy terhadap Emotional Regulation 100 5.4.4 Tabulasi Silang Variabel Perceived Control Over

Outcome, Perceived Control Over Emotion,

dan Self Efficacy terhadap Problem Managament 101 5.4.5 Tabulasi Silang Variabel Emotional Regulation dan

Problem Managament terhadap Perilaku Pengobatan 102 5.4.6 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perilaku Pengobatan 103

(4)

5.4.7 Tabulasi Silang Variabel Positive Reappraisal, Spiritual Belief, Revised Goals dan Positive Events terhadap

Perilaku Pengobatan 104

5.4.8 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan Social Support terhadap Emotional Regulation 105 5.4.9 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Problem Managament 106 5.4.10 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perceived Control

Over Outcome 106

5.4.11 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan Social Support terhadap Perceived Control Emotion 107 5.4.12 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Self Efficacy 108 5.4.13 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Positive Reappraisal 109 5.4.14 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Spiritual Belief 110 5.4.15 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Revised Goals 111 5.4.16 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Positive Events 111 5.4.17 Tabulasi Silang Variabel Meaning based coping

terhadap Problem Managament 112

5.4.18 Tabulasi Silang Variabel Meaning based coping

terhadap Emotional Regulation 114

5.5 Analisis Pengaruh Variabel Penderita Tuberkulosis Paru di

Kota Surabaya 115

5.5.1 Analisis Pengaruh Primary Appraisal terhadap

Emotional Regulation 115

5.5.2 Analisis Pengaruh Primary Appraisal terhadap

Problem Managament 116

5.5.3 Analisis Pengaruh Secondary Appraisal terhadap

Emotional Regulation 117

5.5.4 Analisis Pengaruh Secondary Appraisal terhadap

Problem Managament 119

5.5.5 Analisis Pengaruh Mekanisme Koping terhadap

Perilaku Pengobatan 120

5.5.6 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perilaku Pengobatan 121 5.5.7 Analisis Pengaruh Meaning Based Coping terhadap

Perilaku Pengobatan 121

5.5.8 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Emotional Regulation 123 5.5.9 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Problem Managament 124 5.5.10 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perceived Control

(5)

xxi

Over Outcome 124

5.5.11 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support terhadap Perceived Control

Over Emotion 125

5.5.12 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Self Efficacy 126 5.5.13 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Positive Reappraisal 127 5.5.14 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Spiritual Belief 127 5.5.15 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Revised Goals 128 5.5.16 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Positive Events 129 5.5.17 Analisis Pengaruh Meaning based coping terhadap

Problem Managament 130

5.5.18 Analisis Pengaruh Meaning based coping terhadap

Emotional Regulation 131

BAB 6 PEMBAHASAN 134

6.1 Identifikasi Variabel Penelitian Penderita TB Paru 134 6.2 Pengaruh Primary Appraisal terhadap Problem Managament 136 6.3 Pengaruh Primary Appraisal terhadap Emotional Regulation 142 6.4 Pengaruh Secondary Appraisal terhadap Problem Managament 146 6.5 Pengaruh Secondary Appraisal terhadap Emotional Regulation 150 6.6 Pengaruh Coping Effort terhadap Perilaku Pengobatan 154 6.7 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Perilaku Pengobatan 157

6.8 Pengaruh Meaning based coping terhadap

Perilaku Pengobatan 159

6.9 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Problem Managament 164

6.10 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Emotional Regulation 165

6.11 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Perceived Control Over Outcome 168 6.12 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Perceived Control Over Emotion 170 6.13 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Self Efficacy 172

6.14 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Positive Reappraisal 175

6.15 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Spiritual Belief 177

6.16 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Self Efficacy 179

6.17 Pengaruh Dispotional Coping Style dan Social Support

terhadap Positive Events 181

(6)

6.18 Pengaruh Meaning based coping terhadap

Problem Managament 184

6.19 Pengaruh Meaning based coping terhadap

Emotional Regulation 188

BAB 7 PENUTUP 193

7.1 Kesimpulan 193

7.2 Saran 194

7.2.1 Bagi Puskesmas 194

7.2.2 Bagi Peneliti 194

DAFTAR PUSTAKA 195

LAMPIRAN 201

(7)

xxiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman Tabel 1.1 Presentase Penemuan Kasus Baru TB BTA+

Dibandingkan Jumlah Penduduk di Kota Surabaya 2 Tabel 1.2 Jumlah penemuan kasus baru dengan TB BTA+ TW

di 15 Puskesmas di Kota Surabaya tahun 2019 3 Tabel 1.3 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Perak Timur 5 Tabel 1.4 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas

Manukan Kulon 5

Tabel 1.5 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Dr Soetomo 6 Tabel 1.6 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Pacar Keling 6 Tabel 1.7 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Sawah Pulo 7 Tabel 1.8 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Wonokusumo 7 Tabel 1.9 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Rangkah 7 Tabel 1.10 Hasil Pengambilan Data Awal Di Puskesmas

Morokrembangan 8

Tabel 1.11 Hasil Pengambilan Data Awal di Puskesmas Kenjeran 8 Tabel 1.12 Hasil Pengambilan Data Awal Di Puskesmas Kalijudan 8 Tabel 1.13 Hasil Pengambilan Data Awal Di Puskesmas Putat Jaya 9 Tabel 1.14 Hasil Pengambilan Data Awal Di Puskesmas Asemrowo 9 Tabel 1.15 Hasil Pengambilan Data Awal Di Puskesmas

Dukuh Kupang 9

Tabel 2.1 Model Transaksional Of Stress and Coping 22 Tabel 2.2 Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama 47 Tabel 2.3 Obat Anti Tuberkulosis Lini Kedua 47 Tabel 2.4 Dosis Rekomendasi Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama

Untuk Dewasa 48

Tabel 2.5 Panduan Dosis Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis

KDT Kategori 1 50

Tabel 2.6 Panduan Dosis Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis

Kombipak 1:2 50

Tabel 2.7 Panduan Dosis Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis

KDT Kategori 2 51

Tabel 2.8 Panduan Dosis Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis

Kombipak Kategori 2 52

Tabel 4.2 Defenisi Operasional dan Cara Pengukuran Variabel 68 Tabel 5.1 Gambaran Lokasi Penelitian di Kota Surabaya 83 Tabel 5.2 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan Usia

Di Kota Surabaya tahun 2019 85

Tabel 5.3 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Pendidikan di Kota Surabaya tahun 2019 86 Tabel 5.4 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Pekerjaan di Kota Surabaya tahun 2019 86

(8)

Tabel 5.5 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan Pernah Mendapat Informasi sebelumnya tentang TB Paru

di Kota Surabaya tahun 2019 87

Tabel 5.6 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Riwayat Merokok di Kota Surabaya tahun 2019 87 Tabel 5.7 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Riwayat Kontak Langsung dengan Penderita TB Paru

di Kota Surabaya tahun 2019 88

Tabel 5.8 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Dukungan Sosial di Kota Surabaya 88

Tabel 5.9 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan Memiliki Pengawas Minum Obat di Kota Surabaya

tahun 2019 89

Tabel 5.10 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan Terlibat Aktif dalam Kegiatan Masyarakat di

Kota Surabaya tahun 2019 89

Tabel 5.11 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Perceived Susceptibility di Kota Surabaya tahun 2019 90 Tabel 5.12 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Perceived Severity di Kota Surabaya tahun 2019 90 Tabel 5.13 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Motivational relevance di Kota Surabaya tahun 2019 91 Tabel 5.14 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Causal Focus di Kota Surabaya tahun 2019 91 Tabel 5.15 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Perceived Control Over Outcome di Kota Surabaya

tahun 2019 91

Tabel 5.16 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan Perceived Control Over Emotion di Kota Surabaya

tahun 2019 92

Tabel 5.17 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Self Efficacy di Kota Surabaya tahun 2019 93 Tabel 5.18 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Problem Managament di Kota Surabaya tahun 2019 93 Tabel 5.19 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Emotional Regulation di Kota Surabaya tahun 2019 94 Tabel 5.20 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Dispotional Coping Style di Kota Surabaya tahun 2019 94 Tabel 5.21 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Social Support di Kota Surabaya tahun 2019 95 Tabel 5.22 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Positive Reappraisal di Kota Surabaya tahun 2019 95 Tabel 5.23 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Spiritual Belief di Kota Surabaya tahun 2019 96 Tabel 5.24 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Revised Goals di Kota Surabaya tahun 2019 96

(9)

xxv

Tabel 5.25 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Positive Events di Kota Surabaya tahun 2019 96 Tabel 5.26 Distribusi Responden Penderita TB Paru berdasarkan

Perilaku Pengobatan di Kota Surabaya tahun 2019 97 Tabel 5.27 Tabulasi Silang Variabel Perceived Susceptibility, Perceived

Severity, Motivational relevance, dan Causal Focus terhadap Emotional Regulation Penderita TB Paru 98 Tabel 5.28 Tabulasi Silang Variabel Perceived Susceptibility, Perceived

Severity, Motivational relevance, dan Causal Focus terhadap Problem Managament Penderita TB Paru 99 Tabel 5.29 Tabulasi Silang Variabel Perceived Control Over Outcome,

Perceived Control Over Emotion, dan Self Efficacy terhadap Emotional Regulation Penderita TB Paru 100 Tabel 5.30 Tabulasi Silang Variabel Perceived Control Over Outcome,

Perceived Control Over Emotion, dan Self Efficacy terhadap Problem Managament Penderita TB Paru 101 Tabel 5.31 Tabulasi Silang Variabel Emotional Regulation dan

Problem Managamentterhadap Perilaku Pengobatan TB Paru 102 Tabel 5.32 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Perilaku Pengobatan penderita

TB Paru 103

Tabel 5.33 Tabulasi Silang Variabel Positive Reappraisal,

Spiritual Belief, Revised Goals, dan Positive Events terhadap Perilaku Pengobatan Penderita TB Paru 104 Tabel 5.34 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Emotional Regulation penderita

TB Paru 105

Tabel 5.35 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan Social Supportterhadap Problem Managament penderita

TB Paru 106

Tabel 5.36 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan Social Supportterhadap Perceived Control Over Outcome

Penderita TB Paru 107

Tabel 5.37 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan Social Supportterhadap Perceived Control Over Emotion

Penderita TB Paru 108

Tabel 5.38 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Self Efficacy Penderita TB Paru 109 Tabel 5.39 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Positive Reappraisal

Penderita TB Paru 109

Tabel 5.40 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Spiritual Belief Penderita TB Paru 110 Tabel 5.41 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Revised Goals Penderita TB Paru 112 Tabel 5.42 Tabulasi Silang Variabel Dispotional Coping Style dan

Social Supportterhadap Positive Events Penderita TB Paru 112

(10)

Tabel 5.43 Analisis Pengaruh Meaning based coping terhadap

Problem Managament Penderita TB Paru di Kota Surabaya 113 Tabel 5.44 Analisis Pengaruh Meaning based coping terhadap Emotional

Regulation Penderita TB Paru di Kota Surabaya 114 Tabel 5.45 Analisis Pengaruh Primary Appraisal terhadap

Emotional Regulation Penderita TB Paru di Kota Surabaya 115 Tabel 5.46 Analisis Pengaruh Primary Appraisal terhadap

Problem Managament Penderita TB Paru di Kota Surabaya 116 Tabel 5.47 Analisis Pengaruh Secondary Appraisal terhadap

Emotional Regulation Penderita TB Paru di Kota Surabaya 118 Tabel 5.48 Analisis Pengaruh Secondary Appraisal terhadap Problem

Managament Penderita TB Paru di Kota Surabaya 119 Tabel 5.49 Analisis Pengaruh Coping Effort terhadap

Perilaku Pengobatan Penderita TB Paru di Kota Surabaya 120 Tabel 5.50 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perilaku Pengobatan Penderita

TB Paru di Kota Surabaya 121

Tabel 5.51 Analisis Pengaruh Meaning Based Coping terhadap

Perilaku Pengobatan Penderita TB Paru di Kota Surabaya 122 Tabel 5.52 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Emotional Regulation Penderita

TB Paru di Kota Surabaya 123

Tabel 5.53 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Problem Managament Penderita

TB Paru di Kota Surabaya 124

Tabel 5.54 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perceived Control Over Outcome

Penderita TB Paru di Kota Surabaya 124

Tabel 5.55 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Perceived Control Over Emotion

Penderita TB Paru di Kota Surabaya 125

Tabel 5.56 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Self Efficacy Penderita TB Paru

di Kota Surabaya 126

Tabel 5.57 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Positive Reappraisal Penderita

TB Paru di Kota Surabaya 127

Tabel 5.58 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Spiritual Belief Penderita TB Paru

di Kota Surabaya 128

Tabel 5.59 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Revised Goals Penderita TB Paru

di Kota Surabaya 128

Tabel 5.60 Analisis Pengaruh Dispotional Coping Style dan

Social Support terhadap Positive Events Penderita TB Paru

di Kota Surabaya 129

Tabel 5.61 Analisis Pengaruh Meaning Based Coping terhadap Problem Managament Penderita TB Paru di Kota Surabaya 130

(11)

xxvii

Tabel 5.62 Analisis Pengaruh Meaning Based Coping terhadap Problem Managament Penderita TB Paru di Kota Surabaya 131 Tabel 5.63 Rangkuman Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Statistik Antar

Variabel 132

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 1.1 Kajian Masalah 12

Gambar 2.1 Model Transaksional Of Stress and Coping 23

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 58

Gambar 4.1 Kerangka Operasional 66

(13)

xxix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1. Penjelasan Sebelum Persetujuan 201

2. Informed Consent 203

3. Kuesioner Penelitian 204

4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 213

5. Surat Ijin Penelitian 216

6. Sertifikat Uji Etik 219

7. Dokumentasi 220

8. Output Analisis Data 222

(14)

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang + = Positif

% = Persen

> = Lebih dari

< = kurang dari

0C = Derajat Celcius

Daftar Arti Singkatan

AIDS : Acquired Immuno Deviciency Syndrome

Am : Amikasin

Amx-Civ : Amoksilin Clavulanat

BB : Berat Badan

Bdq : Badaquiline

BTA : Basil Tahan Asam`

Cfz : Clofazimin

Cm : Kapreomisin

Cs : Sikloserin

Dinkes : Dinas Kesehatan

Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia DKK : Dinas Kesehatan Kota

Dlm : Delamanid

DM : Diabetes Melitus

E : Etambutol

Eto : Etionamid

Gfx : Gatifloksasin

H : Isoniazid

HIV : Human Immunodeficiency Virus

Ipm : Imipenem-silastatin

Jatim : Jawa Timur

KDT : Kombinasi Dosis Tetap Kemenkes : Kementrian Kesehatan

Kg : Kilogram

Km : Kanamisin

LED : Laju Endap Darah

Lfx : Levofloksasin

Lzd : Linezolid

MDGs : Milenium Development Goals

Mg : Miligram

Mm : Milimeter

Mfx : Moksifloksasin

Mpm : Meropenem

(15)

xxxi

NO2 : Nitrogen Dioksida

OAT : Obat Anti Tuberkulosis PAS : Asam Para Aminosalisilat

PA-824 : Pretonamid

PMO : Pengawas Menelan Obat PPD : Protein Perified Derivation

Pto : Protionamid

R : Rifampisin

S : Streptomisin

SNS : Sistem Saraf Simpatis

SP : Sewaktu pagi

T : Thioasetazon

TB : Tuberkulosis

TBC RO : Tuberkulosis Resisten Obat

Trd : Terizidon

WHO : World Health Organization

Z :Pirazinamid

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Pengaruh Konsentrasi Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Selai Lembaran Nanas, Skripsi S-1, Fakultas Teknologi Pertanian

Karakterisasi kompleks DDI-NKT dan DDI-ARG meliputi, analisis dengan mikroskop polarisasi, difraksi sinar-X serbuk, uji kelarutan, dan stabilitas kimia pada larutan dapar pH 1,2;

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Ciri khusus yang membuat aksara Tionghoa sebagai kaligrafi adalah karena alat untuk menulis aksara berupa kuas, sama dengan yang digunakan oleh pelukis.. Penemuan kuas (pit) pada

Pada uji Dissolved Oxygen (DO) dan uji Biological Oxygen Demand (BOD) perlakuan awal yang dilakukan ialah memasukkan sampel ke dalam botol winkler yang bertutup dengan cara