• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2018-2023

BADAN PENGELOLAAN PAJAK

DAN RETRIBUSI DAERAH

KOTA TANJUNGPINANG

(2)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah i KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga RENSTRA Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang dapat diselesaikan. RENSTRA merupakan dokumen Perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapi dalam kurun waktu 1-5 tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi OPD serta disusun dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis.

RENSTRA memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.

Kami mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan RENSTRA ini. Semoga dengan ditetapkannya RENSTRA Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang tahun 2018-2023, Visi “Tanjungpinang sebagai Kota yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera dalam Harmoni Kebhinekaan Masyarakat Madani”

dapat terwujud.

Tanjungpinang, Mei 2019 Plt. KEPALA BADAN PENGELOLAAN

PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG,

Hj. RIANY, S.Sos, MM Pembina TK. I

NIP. 19710204 199203 2 002

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ...1

PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Landasan Hukum ...3

1.3. Maksud dan Tujuan ...7

1.4. Sistematika Penulisan Renstra ...8

BAB II ... 10

GAMBARAN UMUM PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ... 10

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi... 10

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ... 16

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 18

2.3.1. Jenis Pajak Daerah yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut : ... 18

2.3.2. Jenis Retribusi Daerah yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut : ... 19

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ... 27

2.4.1. Tantangan ... 27

2.4.2. Peluang ... 27

BAB III ... 29

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS... 29

BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ... 29

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ... 29

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih ... 30

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi (Bagi Kabupaten/Kota) ... 33

3.3.1. Telaahan Renstra K/L ... 33

3.3.2. Telaahan Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kepulauan Riau ... 36

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 38

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah ii

(4)

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ... 38

BAB IV ... 39

TUJUAN DAN SASARAN ... 39

4.1. Tujuan Jangka Menengah Perangkat Daerah ... 39

4.2. Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ... 39

BAB V ... 41

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 41

5.1. Strategi ... 41

5.2. Arah Kebijakan ... 41

BAB VI ... 43

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 43

BAB VII ... 55

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 55

BAB VIII ... 57

PENUTUP ... 57

8.1. Pedoman Transisi ... 57

8.2. Kaidah Pelaksanaan ... 57

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah iii

(5)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi dalam menentukan sasaran dan strategi atau kebijakan untuk mencapainya, serta pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya dalam mengoperasionalkan strategi.

Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Dimana Renstra Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) setelah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditetapkan.

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 51 Tahun 2016 tentang uraian tugas pokok, fungsi organisasi dan tata kerja mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang keuangan yang menjadi kewenangan daerah. Sebagai implementasi atas pelaksanaan tugas dan fungsi dan mendukung capaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, maka Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang perlu menyusun Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah. Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.

Renstra disusun dengan mengacu pada tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang, RPJMD Kota Tanjungpinang tahun 2018-2023.

(6)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 2 Tahapan penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut :

Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

Sejalan dengan peran yang harus dilakukan Pemerintah Daerah dalam setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah harus berlandaskan pada Rencana Jangka Panjang Pemerintah Pusat dengan memperhatikan potensi, kondisi dan aspirasi daerah yang dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Daerah sebagai arah bagi Aparatur Pemerintah dan masyarakat dengan tujuan mewujudkan kondisi yang diinginkan baik dalam waktu jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota

Tanjungpinang Penelaahan

RTRW

Penelaahan KLHS

Perumusan Tujuan Renstra K/L

Dan Renstra Provinsi

Perumusan Isu strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi

Analisis Gambaran Pelayanan Perangkat Penelaahan

Data dan Informasi

Perumusan Sasaran

Perumusan Strategi

Perumusan Arah Kebijakan

Perumusan rencana program dan kegiatan, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

Perumusan Indikator kinerja Penyelenggaraan Urusan

(7)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 3 Dari rumusan Rencana Jangka Panjang Daerah tersebut, kemudian disusun Rencana Strategi sebagai arah kebijakan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan Penetapan Rencana Jangka Menengah Daerah, dimana Renstra ini memuat uraian analisis lingkungan Internal, external dan tujuan yang akan dicapai selama 5 ( lima ) tahun dari tahun 2018 s/d 2023 yang disusun sebagai acuan oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(8)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 4 7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4697);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

(9)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 5 15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

21. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009 Nomor 2);

22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2011 Nomor 2) sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah

(10)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 6 Kota Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Nomor 7);

23. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tanjungpinang Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Nomor 10);

24. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 7 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7);

25. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 tahun 2017 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017-2037 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 Nomor 1);

26. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2017.

Nomor 14);

27. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2016 Nomor 2);

28. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tanjungpinang (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2016 Nomor 11);

29. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018 Nomor 1);

30. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2019 Nomor 33);

(11)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 7 31. Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (Berita Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2016 Nomor 51).

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Strategis adalah sebagai pedoman bagi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang dalam menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu lima tahun sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Tanjungpinang Tahun 2018- 2023 sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang.

Tujuan dari penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang Kota Tanjungpinang yaitu:

1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan urusan keuangan daerah selama kurun waktu tahun 2018-2023 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang dalam mendukung Visi dan Misi Walikota Tanjungpinang.

2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian dan perikanan kurun waktu tahun 2018-2023 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang

Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang dalam menyusun Rencana Kerja (Renja), yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dalam kurun waktu tahun 2018-2023.

(12)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 8

1.4. Sistematika Penulisan Renstra

Renstra Perangkat Daerah ini terdiri dari 8 Bab, secara singkat masing- masing Bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan, dalam bab ini terdiri dari 4 sub bab, yaitu (1) latar belakang yang mengemukakan secara ringkas pengertian, maksud dan fungsi Renstra, (2) Landasan hukum berisi peraturan perundangan yang menjadi dasar penyusunan dokumen Renstra, (3) Maksud dan tujuan disusunnya dokumen Renstra Perangkat Daerah, (4) Sistematika penulisan Renstra yang menjabarkan secara ringkas masing-masing Bab.

2) Bab II Gambaran umum pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terdiri dari 4 sub bab, yaitu (1) Tugas, fungsi, dan struktur Organisasi Perangkat Daerah yang memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah, Struktur organisasi, dan uraian tugas dan fungsi, (2) Sumber daya Perangkat Daerah memuat penjelasan ringkas tentang Sumber Daya Manusia, asset, modal dan Unit usaha yang masih operasional, (3) Kinerja pelayanan OPD, dalam sub bab ini menunjukan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah berdasarkan sasaran / target Renstra Perangkat Daerah Periode sebelumnya, (4) Tantangan peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah yang mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi serta hasil telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

3) Bab III Permasalahan dan isu-isu strategis Perangkat Daerah yang terdiri dari 5 sub bab yaitu (1) Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Perangkat Daerah yang isinya mengemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor yang mempengaruhinya, (2) Telaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang memuat uraian singkat tentang tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih serta memaparkan

(13)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 9 faktor- faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, (3) Telaah renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi yang berisikan tentang faktor-faktor penghambat ataupun pendorong yang ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah Provinsi, (4) Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) berisikan tentang faktor-faktor penghambat ataupun pendorong yang ditinjau dari implikasi RTRW dan implikasi KLHS, (5) Penentuan isu-isu strategis.

4) Bab IV Tujuan dan sasaran yang terdiri dari (1) Perumusan tujuan Pelayanan Perangkat Daerah yang memuat rumusan tujuan dan (2) Perumusan sasaran pelayanan Perangkat Daerah yang memuat rumusan sasaran.

5) Bab V Strategi dan arah kebijakan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

6) Bab VI Rencana program dan kegiatan serta pendanaan yang memuat program dan kegiatan Perangkat Daerah serta perhitungan pagu program prioritas.

7) Bab VII Kinerja penyelenggaraan bidang urusan, pada bab ini dikemukakan indicator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

8) Bab VIII Penutup.

(14)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 10

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tanjungpinang dan dalam pelaksanaannya berdasarkan Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

1. Tugas Pokok

BPPRD mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pengelolaan pajak dan Retribusi Daerah.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPPRD menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah;

b. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Pajak dan Retribusi Daerah;

c. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang Pajak dan Retribusi Daerah;

d. pengelolaan urusan ketatausahaan badan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

(15)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 11 Susunan Organisasi berdasarkan Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 51 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat membawahkan:

1) Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan.

3. Bidang Pelayanan Pajak membawahkan:

1) Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran;

2) Sub Bidang Pelayanan dan Penyelesaian Sengketa; dan 3) Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi.

4. Bidang Penetapan membawahkan:

1) Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan;

2) Sub Bidang Keberatan dan Pengurangan; dan

3) Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Potensi.

5. Bidang Penagihan, Pembukuan dan Pemeriksaan membawahkan:

1) Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah;

2) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan; dan 3) Sub Bidang Pemeriksaan Pajak Daerah.

6. Unit Pelaksana Teknis Badan;

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun Penjabaran dari Uraian Tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebagai berikut :

1. SEKRETARIAT

Dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam memimpin dan mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan umum kepegawaian dan perencanaan program serta keuangan dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

(16)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 12 a. melaksanakan kegiatan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, teknis administrasi umum, perlengkapan dan peralatan, penataan arsip, kepegawaian dan penatausahaan keuangan Organisasi Perangkat Daerah;

b. mengoordinir penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran/RKA OPD;

c. mengoordinir penyusunan DPA/DPPA OPD;

d. mengoordinir penyusunan kebutuhan anggaran kas OPD;

e. membina dan memberikan motivasi para Kepala Sub Bagian dan staf dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karir;

f. mengatur pendistribusian surat masuk dan keluar sesuai permasalahannya agar penyampaian ke tempat tujuan tepat waktu;

g. mengoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan para Kasubbag dan mengecek hasilnya secara langsung atau melalui laporan untuk mengetahui kelancaran serta hambatan yang terjadi;

h. membagi tugas kepada bawahan sesuai sub bagian masing-masing agar memahami tugasnya;

i. membuat rencana kerja berdasarkan peraturan yang berlaku untuk pedoman pelaksanaan tugas;

j. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan untuk penyusunan program selanjutnya;

k. menyelenggarakan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan unit kerja terkait lainnya menyangkut dengan ruang lingkup tugas pada BPPRD; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. BIDANG PELAYANAN PAJAK

Dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan untuk melaksanakan sebagian tugas bidang Pelayanan Pajak yaitu melakukan Pendataan dan Pendaftaran, Pelayanan dan Penyelesaian Sengketa serta pengolahan data dan informasi, dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

(17)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 13 a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Pajak;

b. Penyelenggaraan pendataan dan pendaftaran Wajib Pajak, penghimpunan dan pengolahan data informasi pajak dan menyelenggarakan penyuluhan pajak, pemecahan, mutasi, pembetulan, penggabungan dan pembatalan;

c. pengelolaan data dan informasi serta menyimpan surat perpajakan yang berkaitan dengan pendataan dan pendaftaran wajib pajak, mencatat nama dan alamat wajib pajak, menetapkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan Nomor Objek Pajak (NOP);

d. penghimpunan, pengolahan dan pencatatan data objek dan subjek pajak, pemeriksaan dilapangan dan melaporkan hasil serta pembuatan daftar mengenai formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD);

e. pembuatan dan pemeliharaan Daftar Induk Wajib Pajak Daerah, pemberian kartu NPWPD, penyimpanan arsip Surat Perpajakan yang berkaitan dengan Pendataan, Pendaftaran dan Pelayanan;

f. memberikan pelayanan pembayaran pajak kepada wajib pajak daerah;

g. pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan Objek Pajak dan Subjek Pajak;

h. penyusunan bahan penyuluhan dan pelaksanaan kegiatan, informasi dan penerangan perpajakan daerah serta mengkoordinasi kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan Pajak Daerah;

i. memberikan pelayanan permasalahan pajak dari wajib pajak daerah;

j. pelaksanaan pendistribusian atas SPPT tahun berjalan;

k. menghimpun, mengolah dan melakukan pemeliharaan basis data objek pajak;

l. melakukan koordinasi dan rekonsiliasi dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan pembayaran pajak daerah secara online;

(18)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 14 m. melakukan koordinasi dengan OPD terkait yang berhubungan dengan

penerimaan pajak dan retribusi daerah (secara online);

n. menyiapkan bahan, pengkajian, perumusan konsep kebijakan/

pedoman/ petunjuk teknis dibidang pengelolaan data dan informasi serta pengelolaan sistem informasi dan manajemen Pajak dan Retribusi Daerah;

o. penyusunan program dan rencana kerja pengelolaan data dan informasi serta pengelolaan sistem informasi dan manajemen Pajak dan Retribusi Daerah;

p. pelaksanaan dukungan teknis komputer dan aplikasi dalam pengelolaan pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah;

q. pelaksanaan penatausahaan dan data masukan maupun keluaran sebagai bahan pengolahan data dan penyajian informasi perpajakan/retribusi daerah dan informasi pendapatan asli daerah;

r. memberikan informasi kepada wajib pajak terkait pembayaran pajak dan retribusi daerah; dan

s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

(19)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 15

Kelompok Jabatan Fungsional

UPT

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

KEPALA BADAN

KEPALA BIDANG PENAGIHAN, PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN

KEPALA SUB BIDANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH

KEPALA SUB BIDANG PEMBUKUAN DAN

PELAPORAN

KEPALA SUB BIDANG PEMERIKSAAN PAJAK

DAERAH KEPALA BIDANG PENETAPAN

KEPALA SUB BIDANG PERHITUNGAN DAN

PENETAPAN

KEPALA SUB BIDANG KEBERATAN DAN

PENGURANGAN

KEPALA SUB BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI KEPALA BIDANG PELAYANAN

PAJAK

KEPALA SUB BIDANG PENDATAAN DAN

PENDAFTARAN

KEPALA SUB BIDANG PELAYANAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA

KEPALA SUB BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN

INFORMASI

SEKRETARIS

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN

KEUANGAN KEPALA SUB BAGIAN

PENYUSUNAN PROGRAM , EVALUASI DAN PELAPORAN

(20)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 16

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan diperlukan aparatur Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang professional, bermoral, bertanggungjawab serta beretika.

Profesionalisme sangat terkait dengan kompetensi PNS yang didalamnya terdapat tingkat penguasaan ilmu pengetahuan / keterampilan yang diperlukan oleh jabatan yang akan dan sedang didudukinya.

Pegawai dilingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang sampai dengan tahun 2018 sebanyak 76 orang, terdiri dari 44 PNS (28 laki-laki dan 16 perempuan) dan 32 non PNS (14 laki-laki dan 18 perempuan). Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 2.1. sebagai berikut:

Tabel 2.1

Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018

NO Tingkat Pendidikan

Kategori

Jumlah

PNS Non PNS

L P L P

1 S2 1 2 1 - 4

2 S1 11 10 4 10 35

3 D3 2 3 1 2 8

4 SMA sederajat 10 2 8 7 27

Jumlah 24 17 14 19 74

(21)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 17 Tabel 2.2

Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Pangkat dan Golongan Tahun 2018

NO PANGKAT GOLONGAN/

RUANG L P JUMLAH

1 Pembina Tk. I IV/b - 1 1

2 Pembina IV/a 1 - 1

3 Penata Tk I III/d 2 1 3

4 Penata III/c 3 7 10

5 Penata Muda Tk I III/b 4 2 6

6 Penata Muda III/a 6 3 9

7 Pengatur Tk I II/d 2 1 3

8 Pengatur II/c 6 2 8

JUMLAH 24 17 41

Sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi Pada Tahun 2018

No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Baik Rusak

1. Meja Eselon II 2 2 -

2. Meja Eselon III 4 4 -

3. Meja Eselon IV 8 8 -

4. Meja ½ biro 56 56 -

5. Kursi kerja eselon II 2 2 -

6. Kursi kerja eselon III 4 4 -

7. Kursi kerja eselon IV 8 8 -

8. Kursi kerja staf 58 58 -

9. PC/Komputer 54 53 1

(22)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 18 No Aset / Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

Baik Rusak

10. Laptop 3 3 -

11. Printer 41 39 2

12. Lemari besi 26 26 -

13. Filing kabinet 16 16 -

14. Lemari arsip 23 23 -

15. AC 25 17 8

16. TV 7 6 1

17. Kendaraan Dinas Roda 4 6 5 1

18. Kendaraan Dinas Roda 2 11 7 4

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.3.1. Jenis Pajak Daerah yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut :

1. Pajak Hotel;

2. Pajak Restoran;

3. Pajak Hiburan;

4. Pajak Reklame;

5. Pajak Penerangan Jalan;

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

7. Pajak Parkir;

8. Pajak Air Tanah;

9. Pajak Sarang Burung Walet;

10. Pajak Bumi dan Bangunan;dan

11. Pajak Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

Tarif pajak daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah adalah sebagai berikut :

(23)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 19

NO Pajak Daerah Tarif

1. Pajak Hotel 5%-10 %

2. Pajak Restoran 10 %

3. Pajak Hiburan 10 % - 15 %

4. Pajak Reklame 25 %

5. Pajak Penerangan Jalan 7 %

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 20 %

7. Pajak Parkir 25 %

8. Pajak Air Tanah 20 %

9. Pajak Sarang Burung Walet 10 %

10. Pajak Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

(Nilai Perolehan – 60.000.000) x 5%

11. Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan

0,1 % s/d 0,2 % x NJOP

2.3.2. Jenis Retribusi Daerah yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut :

a. Retribusi Jasa Umum :

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas;

2. Retribusi Pelayanan Kesehatan Tempat Pelayanan Kesehatan Lainnya yang Sejenis yang Dimiliki dan/atau Dikelola oleh Pemda;

3. Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan;

4. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

5. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

6. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;dan 7. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang.

(24)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 20 b. Retribusi Jasa Usaha :

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Pemakaian Tanah dan Bangunan;

2. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Pemakaian Ruangan;

3. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Laboratorium;

4. Retribusi Rumah Potong Hewan (RPH);dan 5. Retribusi Pelayanan Kepelabuhan.

c. Retribusi Perizinan Tertentu :

1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;dan 2. Retribusi Izin Trayek.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BPPRD, maka yang menjadi kewenangan BPPRD adalah dalam hal pengelolaan pajak dan retribusi saja, sedangkan pos pendapatan asli daerah lainnya masih menjadi kewenangan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Sehingga data yang dapat disajikan atas capaian kinerja Renstra Tahun sebelumnya berupa data realisasi pajak dan retribusi daerah.

Perkembangan penerimaan Pajak Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Perkembangan penerimaan Pajak Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014-2018

2014 2015 2016 2017 2018

Target 50.910.000.00 55.010.000.00 59.320.000.00 68.700.000.00 76.098.000.00 Realisasi 61.400.579.53 61.711.672.18 65.410.594.31 76.081.970.44 78.443.224.88

% 120,61 112,18 110,27 110,75 103,08

50.910.000.00055.010.000.000

59.320.000.000

68.700.000.000

76.098.000.000 61.400.579.53361.711.672.182 65.410.594.311

76.081.970.441 78.443.224.885

0 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 60.000.000.000 70.000.000.000 80.000.000.000 90.000.000.000 100.000.000.000

(25)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 21 Perkembangan penerimaan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Perkembangan penerimaan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014-2018

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2017 tentang pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah, maka terhitung tanggal 2 Mei 2017 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tidak menyelenggarakan Pelayanan Izin Gangguan / Hinder Ordonantie (HO). Hal ini mempengaruhi penerimaan retribusi dimasa yang akan datang.

Pertumbuhan penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

2014 2015 2016 2017 2018

Target 6.062.808.00 8.524.013.00 6.841.808.00 6.101.954.00 6.312.650.00 Realisasi 7.935.786.53 11.276.271.2 6.267.049.27 5.843.802.89 5.662.529.50

% 130,89 132,29 91,60 95,77 89,70

6.062.808.000

8.524.013.000

6.841.808.000

6.101.954.000 6.312.650.000 7.935.786.535

11.276.271.229

6.267.049.273

5.843.802.897 5.662.529.503

0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000

(26)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 22 Gambar 2.3 Pertumbuhan penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang

Tahun 2014-2018

Dari Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pertumbuhan penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah meningkat 16% dibandingkan Tahun 2016, dan retribusi daerah mengalami penurunan sebesar 7,26%.

Berikut ini disajikan capaian kinerja pada urusan Keuangan Daerah Kota Tanjungpinang:

Capaian Kinerja Keuangan Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2013- 2018

No Indikator Satuan Realisasi

2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Persentase

peningkatan PAD

% 34,77 12,88 -1,82 3,70 31,62 (0.78) 2 Persentase

peningkatan jumlah wajib pajak daerah

% NA NA NA NA 4.35 3.96

Sumber : Bab II RPJMD Kota Tanjungpinang

Dalam upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya yang bersumber dari penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah, maka salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggali potensi pajak dan retribusi daerah semaksimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan

2014 2015 2016 2017 2018

Realisasi 69.336.366. 72.987.943. 71.677.643. 82.925.094. 85.114.973.

% 13 5 -2 16 3

69.336.366.06872.987.943.41171.677.643.584

82.925.094.238 85.114.973.734

-20.000.000.000 0 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000

(27)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 23 kepatuhan masyarakat tentang pajak daerah yang diharapkan dapat menambah penerimaan daerah yang diukur dengan peningkatan jumlah wajib pajak baru. Adapun data wajib pajak baru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

DATA WAJIB PAJAK DAERAH PER 31 DESEMBER 2018

No Nama Awal

2018 Data baru Akhir 2018

% Pening

katan

1 Pajak Hotel 99 8 107 8.08

2 Pajak Restoran 1,016 151 1,167 14.86

3 Pajak Hiburan 213 24 237 11.27

4 Pajak Reklame 1,039 66 1,105 6.35

5 Pajak Penerangan

Jalan 1 - 1 -

6 Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan 1,554 142 1,696 9.14

7 Pajak Parkir 42 2 44 4.76

8 Pajak Air Tanah 15 2 17 13.33

9 Pajak Sarang

Burung Walet - - - -

10 PBB-P2 91,576 3,494 95,070 3.82

11 BPHTB 2,723 - 2,723 -

Jumlah

Keseluruhan 98,278 3,889 102,166 3.96

Berdasarkan data tersebut diatas terjadi peningkatan jumlah wajib pajak baru sebesar 3,96%. Peningkatan paling signifikan terjadi pada peningkatan jumlah wajib pajak restoran sebesar 14,86%, kemudian pajak air tanah meningkat 13,33% dan pajak hiburan sebesar 11,27%.

Berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran strategis Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang maka pencapaian kinerja tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 2.4.

(28)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 24 Tabel 2.4

Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018

NO

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

ke

Realisasi Capaian Tahun

ke

Rasio Capaian Pada Tahun ke

2017 2018 2017 2018 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Meningkatnya

PAD 10.00 10.00 28.29 (0.78) 282.90 (7.80)

2

Persentase peningkatan jumlah wajib pajak daerah

5.00 5.00 4.35 3.96 87.00 79.20

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator yang ditetapkan memiliki capaian kinerja yang masih rendah dibandingkan target. Faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya kinerja antara lain :

1. Meningkatnya PAD

a. Lahan parkir terbatas sehingga terjadi pengurangan titik parkir;

b. Ada kebijakan pemerintah sehingga pasien BPJS meningkat jumlahnya;

c. Belum ada kerjasama dengan developer terkait pemungutan retribusi pelayanan persampahan;

d. Ada pihak swasta yang menyelenggarakan penyedotan kakus;

e. Ada pembangunan pelantar sehingga retribusi pelayanan kepelabuhan berkurang;

f. Pemungutan retribusi pelayanan tera/tera ulang dan retribusi izin trayek terbentur dengan regulasi.

(29)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 25 2. Peningkatan jumlah wajib pajak daerah

a. Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya pelaku usaha tentang kewajiban perpajakan daerah;

b. Berkurangnya transaksi jual beli tanah dan/bangunan sehingga mempengaruhi jumlah wajib BPHTB;

c. Banyak pelaku usaha yang tidak melaporkan usahanya;

d. Kurangnya tenaga BPPRD untuk mendata usaha dilapangan.

Anggaran dan realisasi anggaran selama kurun waktu tahun 2017-2018 dapat dilihat pada table 2.5.

(30)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 26 Tabel 2.5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi anggaran pada Tahun

ke-

Rasio antara realisasi dan anggaran Tahun ke-

Rata-rata pertumbuhan

2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Belanja tidak langsung 6,788,011,388 8,482,689,744 6,437,898,878 7,446,915,611 95 88 24.97 15.67 Belanja pegawai 6,788,011,388 8,482,689,744 6,437,898,878 7,446,915,611 95 88 24.97 15.67

Belanja langsung 7,523,147,698 7,957,762,000 6,359,812,116 7,740,830,016 85 97 5.78 21.71 Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah 2,460,985,548 2,331,990,400 1,674,920,830 2,288,541,479 68 98 ( 5.24) 36.64 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media

Massa 515,137,350 1,535,976,000 450,040,210 1,476,418,480 87 96 198.17 228.06 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3,233,679,000 3,178,395,600 3,001,149,414 3,124,880,225 93 98 (1.71) 4.12 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 762,300,000 410,500,000 703,255,000 380,305,200 92 93 (46.15) (45.92) Program optimalisasi

pemanfaatan teknologi 551,045,800 500,900,000 530,446,662 470,684,632 96 94 (9.10) (11.27)

(31)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 27

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah 2.4.1. Tantangan

Tantangan merupakan adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi (eksternal) dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak masih rendah yang terlihat dari wajib pajak yang menghindar untuk membayar pajak. Hal ini menjadi tantangan bagi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak.

2. Adanya pengaruh kondisi perekonomian global yang berdampak pada daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan menurunnya omzet pelaku usaha.

2.4.2. Peluang

Peluang adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang dari luar organisasi (eksternal) dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Peluang dalam pengembangan pelayanan Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Tanjungpinang sebagai berikut :

1. Wilayah Kota Tanjungpinang yang terus berkembang, berpeluang dalam peningkatan potensi pendapatan pajak dan retribusi daerah.

2. Modernisasi sarana dan prasarana serta pemanfaatan teknologi informasi akan memberikan kemudahan masyarakat dalam pelayanan pajak yang berpeluang meningkatkan pendapatan pajak daerah.

(32)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 28 3. Adanya peluang pengembangan kualitas SDM sehingga mampu meningkatkan profesionalitas dalam pelayanan pajak dan retribusi daerah.

(33)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 29

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah sebagai pengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah dalam menjalankan fungsinya dihadapkan pada kendala dan permasalahan antara lain sebagai berikut :

a. Permasalahan terkait sekretariat

1) Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur;

2) Masih kurangnya SDM dalam pelaksanaan tugas lingkup umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan;

3) Rendahnya kompetensi SDM yang dimiliki.

b. Permasalahan terkait Bidang pelayanan Pajak

1) Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan pajak daerah;

2) Kuantitas dan kualitas SDM yang belum memadai dalam hal pelayanan pajak daerah mulai dari pendataan dan pendaftaran;

3) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi sebagai sarana penunjang system perpajakan berbasis online.

c. Permasalahan terkait Bidang Penetapan

1) Belum sempurnya regulasi terkait perpajakan daerah, khususnya dalam peningkatan penerimaan pajak daerah melalui penyesuaian tarif pajak daerah;

2) Kuantitas dan kualitas SDM yang belum memadai seperti belum adanya juru sita dan tenaga penilai.

d. Permasalahan terkait Bidang Penagihan, Pembukuan, dan Pemeriksaan 1) Masih kurangnya kesadaran wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban

pembayaran pajak daerah;

2) Masih kurangnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan pengawasan maupun penindakan;

(34)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 30 3) Belum ada sanksi tegas atas pelanggaran peraturan terkait perpajakan

daerah;

4) Belum akuratnya data piutang PBB-P2;

5) Kuantitas dan kualitas SDM yang belum memadai dalam hal pengelolaan pajak daerah penagihan.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.

Visi Walikota Tanjungpinang tahun 2018-2023 yaitu:

“Tanjungpinang sebagai Kota yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera dalam Harmoni Kebhinekaan Masyarakat Madani”

Penjelasan Visi diatas adalah sebagai berikut:

Kota yang Maju : Terwujudnya Kota Tanjungpinang sebagai kota yang maju yaitu kota yang dapat menjamin perikehidupan warganya secara layak dan bermartabat dan dapat menginspirasi kebanggaan warganya melalui pemerintahan yang baik dan bersih, kepemimpinan yang mengayomi, birokrasi yang responsif dan melayani, serta pembangunan berkelanjutan yang bertumpu pada stabilitas ekonomi, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan keunggulan kawasan.

(35)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 31 Berbudaya :

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta interaksi sosial masyarakat berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan akal budi kebudayaan Melayu dan Nusantara serta menjadikan Tanjungpinang sebagai rumah bersama bagi segenap warga dari berbagai latar belakang budaya.

Sejahtera : Tanjungpinang sebagai rumah penghidupan bagi seluruh lapisan dan golongan masyarakat dengan berbagai aktivitas ekonomi maupun profesi yang positif disertai dengan komitmen dan kemampuan kolaboratif pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan wirausaha sehingga terwujud keadilan, kemakmuran dan kedamaian.

Harmoni Kebhinekaan

: Terciptanya keselarasan, keserasian, dan toleransi antar warga Kota Tanjungpinang yang terdiri dari keberagaman etnis dan agama.

Masyarakat Madani

: Kondisi ideal warga Kota Tanjungpinang yang menunjukkan akhlak mulia yaitu tertib, rukun, toleran, responsif, berjiwa sosial dan sadar akan tanggungjawab masing-masing.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi dalam dokumen perencanaan dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun

(36)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 32 untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.

Dalam rangka mencapai Visi jangka menengah, misi yang akan ditempuh sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang agamis, berbudaya, berwawasan kebangsaan dan berdaya saing global.

2) Meningkatkan pengembangan pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif, dan usaha ekonomi masyarakat.

3) Mengembangkan dan melestarikan khasanah budaya lokal dan nusantara untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, bertoleransi dan kebhinekaan guna mendukung pembangunan berkelanjutan.

4) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, berwibawa, amanah, transparan dan akuntabel didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas dan kompeten.

5) Melanjutkan pembangunan yang adil dan merata serta menciptakan iklim investasi dan usaha yang kondusif yang berwawasan lingkungan dan sistem pengupahan yang berkeadilan.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah mengarah pada pencapaian unsur visi Kota yang maju.

Adapun misi RPJMD yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan yaitu misi ke 4 (empat) yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, berwibawa, amanah, transparan dan akuntabel didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas dan kompeten, dengan tujuan Meningkatkan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah daerah dan sasaran Meningkatnya Pendapatan pajak dan retribusi daerah.

Faktor pendorong dan faktor penghambat yang dihadapi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tercantum pada tabel berikut ini :

(37)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 33 Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah

No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan Perangkat

Daerah

Faktor

Penghambat Pendorong

1

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, berwibawa, amanah, transparan dan akuntabel didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas dan kompeten

1. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

2. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi sebagai sarana penunjang system perpajakan berbasis online;

3. Belum sempurnanya regulasi terkait perpajakan daerah, khususnya dalam

peningkatan penerimaan pajak daerah melalui penyesuaian tarif pajak daerah;

4. Belum Optimalnya penerapan Sanksi Hukum sesuai dengan ketentuan perundangan perpajakan yang berlaku

5. Masih kurangnya kesadaran wajib pajak dalam

pemenuhan kewajiban pembayaran pajak daerah;

6. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas SDM dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

1. Keterbatasan anggaran dalam upaya peningkatan sarana prasarana dalam hal pengelolaan pajak dan retribusi daerah 2. Keterbatasan

peluang diklat atau pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

1. Meningkatnya usaha rumah makan, kedaikopi dan cafe yang dapat

meningkatkan pajak daerah.

2. Modernisasi sarana dan prasarana serta

pemanfaatan teknologi informasi akan memberikan kemudahan masyarakat dalam pelayanan pajak yang berpeluang meningkatkan pendapatan pajak daerah.

2 Meningkatkan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah daerah

3 Meningkatnya

Pendapatan pajak dan retribusi daerah.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi (Bagi Kabupaten/Kota)

3.3.1. Telaahan Renstra K/L

Visi Kementerian Dalam Negeri yaitu: “Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi POROS Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi Bangsa”.

(38)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 34 Untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan tersebut, maka Misi Kementerian Dalam Negeri, yaitu:

1. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri.

2. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan pendayagunaan administrasi kependudukan.

3. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat.

4. Mendorong terwujudnya keserasian dan keadilan pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam rangka pemantapan pelayanan publik.

Berdasarkan uraian diatas, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang mendukung pencapaian Misi ke- 3 yaitu Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat.

(39)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 35 Untuk mendukung tujuan di atas, Kementerian Dalam Negeri menetapkan tujuan dan sasaran strategis yang akan menjadi indikator atau ukuran keberhasilan dalam pelaksanaan program pembangunan Kementerian Dalam Negeri 2015-2019. Tujuan yang ingin dicapai yaitu

“Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah” (T3), dengan sasaran strategis meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan, efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif.

Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran renstra Kementerian Dalam Negeri tercantum pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang Terhadap Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Renstra Kementerian Dalam Negeri beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Tujuan dan

Sasaran K/L Permasalahan Pelayanan

OPD Faktor

Penghambat Pendorong Tujuan:

Peningkatan kualitas pengelolaan

keuangan

pemerintah daerah Sasaran:

meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan, efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif.

1. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

2. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi sebagai sarana penunjang system perpajakan berbasis online;

3. Belum sempurnanya regulasi terkait perpajakan daerah, khususnya dalam

peningkatan penerimaan pajak daerah melalui penyesuaian tarif pajak daerah;

4. Belum Optimalnya penerapan Sanksi Hukum sesuai dengan ketentuan perundangan perpajakan yang berlaku;

5. Masih kurangnya kesadaran wajib pajak dalam

pemenuhan kewajiban pembayaran pajak daerah;

1. Keterbatasan anggaran dalam upaya

peningkatan sarana prasarana dalam hal pengelolaan pajak dan retribusi daerah 2. Keterbatasan

peluang diklat atau pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

1. Meningkatnya usaha rumah makan, kedaikopi dan cafe yang dapat

meningkatkan pajak daerah.

2. Modernisasi sarana dan prasarana serta pemanfaatan teknologi informasi akan memberikan kemudahan masyarakat dalam pelayanan pajak yang berpeluang meningkatkan pendapatan pajak daerah.

(40)

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah 36 Tujuan dan

Sasaran K/L Permasalahan Pelayanan

OPD Faktor

Penghambat Pendorong 6. Masih kurangnya kualitas

dan kuantitas SDM dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

3.3.2. Telaahan Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kepulauan Riau adalah :

a. Meningkatnya kemampuan, profesionalitas dan etos kerja aparatur Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Prov. Kepri dalam pelayanan publik.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik melalui pembangunan sarana prasarana samsat, pengelolaan informasi publik dan penerapan Sistem Informasi Pajak Kendaraan Bermotor.

c. Meningkatnya pendapatan daerah melalui intensifikasi pajak daerah serta Optimalisasi penerimaan dana transfer pusat ke daerah.

d. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian teknis administrasi dan operasional pemungutan pajak daerah.

Sesuai dengan tugas dan fungsi, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang mendukung pencapaian sasaran Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang ke- 3 yaitu Meningkatnya pendapatan daerah melalui intensifikasi pajak daerah serta Optimalisasi penerimaan dana transfer pusat ke daerah.

Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kepulauan Riau tercantum pada tabel berikut ini :

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Gunawan, S.E dan Hery Sugama, A.md, yang telah banyak meluangkan waktu dan membantu dalam proses penelitian ini serta segenap pegawai di Badan Pengelolaan Pajak dan

Berdasarkan Renstra tersebut, dilakukan identifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada

Berdasarkan identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Perangkat daerah, hasil Telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan, Bappeda selalu berupaya untuk terus meningkatkan

Hasil penelitian Perlakuan Akuntansi Penyusutan Pada Badan Pengeolaan Pajak dan Retribusi DaerahPerolehan Penyusutan yang dimiliki oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan, dapat disimpulkan bahwa Kemampuan daerah dalam

1. Untuk mengetahui mekanisme pemungutan pajak reklame di Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dalam

Penyusunan Laporan Aset/Barang Badan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Rapat Kordinasi Perencanaan Tersusunnya Hasil Pembangunan Badan Monitoring, Evaluasi Pengelolaan Pajak