• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 - 2021

PADANG, SEPTEMBER 2016

(2)

i Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 ini telah dapat diselesaikan dengan baik.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 - 2021 ini merupakan pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pengelolaan sumber daya air 5 tahun ke depan guna mewujudkan visi dan misi Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat serta merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat 2016-2021 yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Dengan telah disusunnya Renstra tahun 2016 – 2021 ini diharapkan juga dapat menjadi pedoman bagi pemerintah Provinsi Sumatera Barat beserta seluruh instansi terkait lainnya, baik dalam hal kebijakan, penganggaran maupun pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia Dinas PSDA, agar target kinerja seperti yang tertuang dalam Renstra SKPD maupun RPJMD Provinsi tahun 2016 – 2021 dapat tercapai dengan baik.

Pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam

Renstra Dinas PSDA tahun 2016 – 2021 bersifat dinamis, dalam perjalanannya

akan memerlukan penyesuaian, sinkronisasi dan sinergi dengan SKPD dalam

lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dengan Pemerintah Pusat, dengan

Pemerintah Kabupaten / Kota, serta dengan Masyarakat dan Dunia Usaha agar

keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan

dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka mewujudkan

kehandalan dan keberlanjutan infrastruktur Sumber Daya Air di Provinsi Sumatera

Barat.

(3)

ii 2016-2021 ini dibuat, semoga dapat menjadi pedoman dan bermanfaat bagi kita semua.

Padang, September 2016

Kepala Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat

RIFDA SURIANI, ST, Sp

NIP. 19680516.199503.2.002

(4)

iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Landasan Hukum ...7

1.3 Maksud dan Tujuan ... 8

1.4 Sistematika Penulisan ...9

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ...11

2.2 Sumber Daya SKPD ... 21

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ... 25

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... 34

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD... 38

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 39

3.3 Telaahan Renstra Kementerian ………... 43

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 45

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 56

(5)

iv 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ... 60 4.3 Strategi dan Kebijakan ... 65

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Rencana Program dan Kegiatan SKPD ... 67 5.2 Kriteria Usulan Kegiatan dan Rencana Pendanaan ... 71

BAB 6 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD ... 119

BAB 7 PENUTUP ... 122

(6)

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2015 Menurut

Golongan ... 21

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2015 Menurut Jenjang Pendidikan... 22

Tabel 2.3. Aset yang Dikelola ... 24

Tabel 2.4. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas PSDA 2010-2015... 25

Tabel 2.5. Pencapaian Kinerja Output Dinas PSDA Tahun 2010-2015... 26

Tabel 2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas PSDA Tahun 2010-2015... 32

Tabel 2.7. Kinerja Anggaran Dinas PSDA Tahun 2010-2015... 33

Tabel 2.8. Standar Pelayanan Minimum Bidang PUPR Sub Bidang SDA ... 37

Tabel 3.1. DAS Wilayah Sungai Silaut- Tarusan ... 45

Tabel 3.2. DAS Wilayah Sungai Masang - Pasaman... 48

Tabel 3.3. Daerah Irigasi yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat... 49

Tabel 3.4. Daerah Irigasi Rawa yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat... 53

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD... 64

Tabel 4.2. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan... 66

Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif... 73

Tabel 6.1. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD 2016-2021... 120

Tabel 6.2. Tujuan, Sasaran serta Indikator kinerja Dinas PSDA yang mengacu

pada tujuan dan sasaran RPJMD 2016-2021... 121

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1. Keterkaitan antara RPJMD dan Renstra SKPD...5 Gambar 1.2. Keterkaitan antara RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja

SKPD... 6 Gambar 2.1. Struktur Organisasi SKPD... 20 Gambar 2.2. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Tahun 2015 Menurut Golongan... 21 Gambar 2.3. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Tahun 2015 Menurut Jenjang

Pendidikan ... 22 Gambar 2.4. Rehabilitasi Daerah Irigasi Batang Surantih Kabupaten Pesisir

Selatan... 27 Gambar 2.5. Rehabilitasi Daerah Irigasi Batang Tampunik Kabupaten Padang Pariaman... 27 Gambar 2.6. Normalisasi dan Perkuatan Tebing Batang Surantih Kabupaten

Pesisir Selatan... 28 Gambar 2.7. Pengendalian Banjir Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman. 28 Gambar 2.8. Pembangunan Checkdam Batang Kamumuan Padang Pariaman... 29 Gambar 2.9. Pembangunan Groundsill Batang Lampasi Kab. 50 Kota & Kota

Payakumbuh... 29 Gambar 2.10. Normalisasi dan Perkuatan Tebing Batang Ampiang Parak

Kabupaten Pesisir Selatan... 30 Gambar 2.11. Pembangunan Pengamanan Pantai Air Bangis-Sasak Kabupaten Pasaman Barat ... 30 Gambar 2.12. Pembangunan Embung Batu Gadang Kabupaten Tanah Datar.... 31 Gambar 2.13. Pembangunan Infrastruktur SDA Kawasan Agrowisata Lubuk

Minturun Kota Padang... 31

(8)

vii

Gambar 2.15. Misi dan Agenda Prioritas RPJMD yang Didukung Oleh Dinas

PSDA... 42

Gambar 4.1. Sinergitas Visi & Misi Dinas PSDA dengan Visi & Misi Kepala Daerah

serta Kementrian PUPR... 59

(9)

Hal. 1

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Strategis Dinas Pengelolaaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disingkat dengan Renstra Dinas PSDA adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 tahunan (jangka menengah). Dokumen Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif”.

Dokumen Renstra Dinas PSDA ini disusun berdasarkan hasil evaluasi kinerja Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat Periode 2010-2015, serta isu-isu dan faktor-faktor strategis di bidang sumber daya air di Provinsi Sumatera Barat selama (5) lima tahun yang akan datang, baik pada tingkat global, nasional, Wilayah Provinsi Sumatera Barat, maupun tingkat kabupaten/kota serta dilengkapi sasaran yang hendak dicapai pada periode tahun tersebut.

Renstra Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat merupakan penjabaran

dari RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 yang juga dikaitkan

dengan Renstra Ditjen Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, selain itu Renstra ini juga sebagai instrument untuk

melakukan pengukuran kinerja Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Provinsi

Sumatera Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(10)

Hal. 2

Fungsi Renstra :

1. Operasional RPJMD;

2. Dasar penyusunan Renja SKPD;

3. Instrumen pengendalian dan evaluasi kinerja SKPD;

4. Kontrak kinerja kepala SKPD dengan KDH;

5. Landasan terwujudnya layanan masyarakat sesuai dengan TUSI SKPD.

Penyusunan Renstra SKPD terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan Penyusunan Renstra SKPD

- Penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun Renstra SKPD;

- Orientasi mengenai Renstra SKPD;

- Penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra SKPD;

- Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.

2. Tahap Penyusunan Rancangan Renstra SKPD

Penyusunan rancangan Renstra SKPD melalui tahapan sebagai berikut:

a. Perumusan rancangan Renstra SKPD;

- Pengolahan data dan informasi;

- Analisis gambaran pelayanan SKPD provinsi;

- Review Renstra kementerian/lembaga dan Renstra SKPD kabupaten/kota;

- Penelaahan RTRW provinsi;

- Analisis terhadap dokumen hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD provinsi;

- Perumusan isu-isu strategis;

- Perumusan visi dan misi SKPD provinsi;

- Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD provinsi;

- Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD provinsi;

- Mempelajari surat edaran Gubernur perihal penyusunan Rancangan

Renstra SKPD provinsi beserta lampirannya, yaitu rancangan awal

RPJMD provinsi yang memuat indikator keluaran program dan pagu

per-SKPD provinsi;

(11)

Hal. 3

- Perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD provinsi guna mencapai target kinerja program prioritas RPJMD provinsi yang menjadi tugas dan fungsi SKPD provinsi;

- Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun, termasuk lokasi kegiatan;

- Perumusan indikator kinerja SKPD provinsi yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD provinsi;

- Pelaksanaan forum SKPD provinsi.

b. Penyajian rancangan Renstra SKPD.

- Pendahuluan;

- Gambaran pelayanan SKPD;

- Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;

- Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan;

- Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan

- Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Penyusunan rancangan Renstra SKPD berpedoman pada Surat Edaran kepala daerah. Kepala SKPD menyampaikan rancangan Renstra SKPD yang telah dibahas kepada kepala Bappeda, paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah surat edaran kepala daerah diterima. Dengan berpedoman pada surat edaran kepala daerah, Bappeda melakukan verifikasi terhadap rancangan renstra SKPD, sebagai bahan penyempurnaan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD.

Apabila dalam verifikasi ditemukan hal-hal yang perlu disempurnakan,

hasil penyempurnaan rancangan renstra SKPD disampaikan kembali oleh

kepala SKPD kepada kepala Bappeda paling lama 7 (tujuh) hari kerja

sejak verifikasi dilakukan.

(12)

Hal. 4

3. Tahap Penyusunan Rancangan Akhir

- Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD merupakan penyempurnaan rancangan Renstra SKPD, yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

- Penyempurnaan rancangan Renstra SKPD bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD.

4. Tahap Penetapan Renstra SKPD

- Rancangan akhir Renstra SKPD disampaikan kepala SKPD kepada kepala Bappeda untuk memperoleh pengesahan kepala daerah.

- Rancangan akhir Renstra SKPD diverifikasi akhir oleh Bappeda.

- Verifikasi akhir harus dapat menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya.

- Bappeda menghimpun seluruh rancangan akhir Renstra SKPD yang telah diteliti melalui verifikasi akhir, untuk diajukan kepada kepala daerah guna memperoleh pengesahan dengan keputusan kepala daerah

- Berdasarkan keputusan kepala daerah tentang pengesahan Renstra SKPD, kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD.

- Pengesahan rancangan akhir Renstra SKPD dengan keputusan kepala daerah, paling lama 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan.

- Penetapan Renstra SKPD oleh kepala SKPD paling lama 7 (tujuh) hari setelah Renstra SKPD disahkan oleh kepala daerah.

Berdasarkan hal-hal diatas, mandat dan tanggung jawab Gubernur

dijabarkan dalam RPJMD, sedangkan mandat dan tanggung jawab Kepala

SKPD dijabarkan dalam Renstra SKPD. Renstra SKPD harus mengacu kepada

RPJMD yang telah ditetapkan. Gambar 1.1. menunjukkan hubungan antara

RPJMD dan Renstra SKPD.

(13)

Hal. 5

Gambar 1.1. Keterkaitan antara RPJMD dan Renstra SKPD

(14)

Hal. 6

Gambar 1.2. Keterkaitan antara RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD

Renstra SKPD disusun berpedoman kepada RPJMD, kemudian RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD tahunan. Renja tahunan SKPD harus berpedoman kepada Renstra SKPD maupun RKPD.

Renstra SKPD

Renja

SKPD RKA SKPD DPA

SKPD

Pedoman

Pedoman Pedoman

RPJM

Daerah RKP

Daerah RAPBD PERDA

APBD

Pedoman Dijabarkan

Bahan

Bahan

KUA - PPAS

Landasan

Bahan Pedoman

Pedoman, pengendalian & evaluasi Pedoman, pengendalian & evaluasi

Bahan

(15)

Hal. 7

1.2. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 – 2021 berlandasan kepada :

1. Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

(16)

Hal. 8

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

12. Peraturan Menteri PUPR No 02 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2015-2019.

13. Peraturan Menteri PUPR No. 12 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

14. Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi

15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 4 tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air.

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025.

17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012- 2032.

18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 6 tahun 2016, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 dimaksudkan untuk

memberi arah / pedoman serta sebagai acuan dalam perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi Program serta Kegiatan 5 tahun

ke depan serta menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja

(Renja) Tahunan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat, sehingga

(17)

Hal. 9

pelaksanaan pembangunan urusan terkait bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Pemerintah Sumatera Barat adalah : 1. Memberikan pedoman yang menjadi landasan untuk penyusunan dan

pelaksanaan program dan kegiatan prioritas sesuai dengan visi, misi, tujuan , sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat 5 Tahun mendatang yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat serta kebijakan ditingkat nasional maupun provinsi tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

2. Memberikan arah kebijakan dan adanya kepastian untuk melaksanakan program dan kegiatan yang di dukung dengan kerangka pendanaan selama 5 (lima) tahun.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat 2016-2021 ini secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB 1. PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, landasan hukum penyusunan Renstra Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat, maksud dan tujuan, serta uraian singkat tentang sistematika penulisan Renstra.

BAB 2. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Berisi Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja

Pelayanan, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat.

(18)

Hal. 10

BAB 3. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Memuat identifikasi permasalahan, telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur terpilih, telaahan Renstra K/L dan Kabupaten/Kota, telaahan RTRW dan KLHS serta Penentuan Isu -isu strategis.

BAB 4. VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN Berisi Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, serta Strategi dan Kebijakan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat.

BAB 5. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berisi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Output Kegiatan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat serta Pendanaan Indikatifnya.

BAB 6. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Berisi Indikator penterjemahan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat dari Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

BAB 7. PENUTUP

Berisi Kesimpulan yang terdiri kaidah pelaksanaan Renstra, serta catatan

dan harapan Kepala Dinas PSDA.

(19)

Hal. 11

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 2.1.1. Struktur organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 4 tahun 2008, tanggal 21 Juli 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang pengelolaan sumber daya air yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya di bidang administrasi dibina dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

Untuk menjalankan kegiatannya Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Barat mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi. Tugas Pokok Dinas PSDA adalah menyelenggarakan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantuan dalam bidang pengelolaan sumber daya air. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas PSDA menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan di bidang sumber daya air sesuai peraturan perundangan-undangan, yang meliputi konservasi, pendayagunan, dan pengendalian daya rusak;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya air sesuai peraturan

perundangan-undangan yang meliputi penyusunan program dan

anggaran serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan, pengembangan

sistem pembiayaan dan pola investasi, serta penanggulangan darurat

(20)

Hal. 12

dan rehabilitasi kerusakan infrastruktur sumber daya air akibat bencana alam;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sumber daya air sesuai peraturan perundangan-undangan;

d. pelaksanaan pengaturan pengelolaan sumber daya air;

e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya air sesuai peraturan perundangan-undangan meliputi pembinaan hidrologi, perencanaan wilayah sungai, pembinaan pelaksanaan konstruksi , pembinaan aset sumber daya air, pembinaan operasi dan pemeliharaan, pengendalian pemanfaatan, pembinaan kelembagaan pemberdayaan masyarakat dan ;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas PSDA tersebut dibentuk susunan organisasi dinas yang terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, terdiri dari:

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Sub Bagian Keuangan

 Sub Bagian Program

3. Bidang Sungai, Pantai dan Konservasi, terdiri dari:

 Seksi Sungai

 Seksi Pantai

 Seksi Konservasi

(21)

Hal. 13

4. Bidang Irigasi dan Rawa, terdiri dari:

 Seksi Pembangunan

 Seksi Rehabilitasi dan OP

 Seksi Pemberdayaan Masyarakat

5. Bidang Jasa Konstruksi, terdiri dari:

 Seksi Bina Usaha Konstruksi

 Seksi Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

 Seksi Pengawasan dan Perizinan

6. Bidang Bina Teknik, terdiri dari:

 Seksi Bantuan Teknis

 Seksi Perencanaan Teknis

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari : a. Balai PSDA Wilayah Sungai Dareh

b. Balai PSDA Wiayah Bukittinggi 8. Kelompok Jabatan Fungsional

1.3.2. Tugas dan Fungsi

Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Pada Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 71

Tahun 2008 sebagai berikut :

(22)

Hal. 14

1. Uraian Tugas Sekretaris

(1.) Sekretaris mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, Ketatausahaan, tatalaksana, humas, protokol, laporan, hukum, dan organisasi serta hubungan masyarakat.

(2.) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengkoordinasian kegiatan kesekretariatan untuk memfasilitasi kelancaran tugas bidang Urusan Pengelolaan Sumber Daya Air;

b. Pelaksanaan dan penjabaran peraturan per Undang - Undangan sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Pelaksanaan dan perumusan Rencana Strategis;

d. Pelaksanaan pelayanan administrasi keluar dan didalam organisasi;

e. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas dan urusan bidang Pengelolaan Sumber Daya Air berdasarkan azas keseimbangan;

f. Pengkoordinasian penyusunan laporan Akuntabilitas kinerja SKPD.

(3.) Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program.

(23)

Hal. 15

2. Uraian Tugas Bidang Sungai, Pantai dan Konservasi

(1.) Kepala Bidang Sungai, Pantai dan Konservasi mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Sungai Pantai dan Konservasi.

(2.) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Sungai, Pantai dan Konservasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas;

b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang;

c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang Sungai, Pantai dan Konservasi berdasarkan skala prioritas;

d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan;

e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan ; f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas

keseimbangan;

g. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan laporan.

(3.) Bidang Sungai, Pantai dan Konservasi terdiri dari : a. Seksi Sungai;

b. Seksi Pantai;

c. Seksi Konservasi.

(24)

Hal. 16

3. Uraian Tugas Bidang Irigasi dan Rawa

(1.) Kepala Bidang Irigasi dan Rawa mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Irigasi dan Rawa.

(2.) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Irigasi dan Rawa mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang

bersifat rutinitas;

b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang;

c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang Irigasi dan Rawa berdasarkan skala prioritas;

d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan;

e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan ; f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas

keseimbangan;

g. Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan.

(3.) Bidang Irigasi dan Rawa terdiri dari : a. Seksi Pembangunan;

b. Seksi Rehabilitasi dan OP;

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat.

(25)

Hal. 17

4. Uraian Tugas Bidang Jasa Konstruksi

(1.) Kepala Bidang Jasa Konstruksi mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Jasa Konstruksi.

(2.) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Jasa Konstruksi mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang

bersifat rutinitas;

b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang;

c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang Jasa Konstruksi berdasarkan skala prioritas;

d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan;

e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan ; f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas

keseimbangan;

g. Pelaksanaan pertanggung jawaban kegiatan dan laporan.

(3.) Bidang Jasa Konstruksi terdiri dari : a. Seksi Bina Usaha Konstruksi;

b. Seksi Kompetensi dan Latihan Konstruksi;

c. Seksi Pengawasan dan Perizinan.

(26)

Hal. 18

5. Uraian Tugas Bidang Bina Teknik

(1.) Kepala Bidang Bina Teknik mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Bina Teknik.

(2.) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Bina Teknik mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang

bersifat rutinitas;

b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang;

c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang Bina Teknik berdasarkan skala prioritas;

d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan;

e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan ; f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas

keseimbangan;

g. Pelaksanaan pertanggung jawaban kegiatan dan laporan.

(3.) Bidang Bina Teknik terdiri dari : a. Seksi Bantuan Teknis;

b. Seksi Perencanaan Teknis.

(27)

Hal. 19

6. Uraian Tugas Kepala UPTD

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari : a. Balai PSDA Wilayah Sungai Dareh b. Balai PSDA Wiayah Bukittinggi Tugas UPTD :

1) Melaksanakan operasi pelayanan kepada masyarakat di bidang pengelolaan sumber daya air,

2) Melaksanakan konservasi/pelestarian air dan sumber-sumber air, 3) Memelihara sumber-sumber air dan bangunan pengairan,

4) Mengendalikan banjir dan menanggulangi kekeringan, 5) Mengendalikan pencemaran air,

6) Melaksanakan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat,

7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(28)

Hal. 20

Struktur organisasi yang lengkap dapat dilihat dalam skema berikut:

Gambar 2.1. Struktur Organisasi GUBERNUR

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KASUBAG UMUM

& KEPEGAWAIAN

KABID SUNGAI, PANTAI DAN KONSERVASI

KASUBAG

KEUANGAN KASUBAG

PROGRAM

UPTD BALAI PSDA WILAYAH BUKITTINGGI

UPTD BALAI PSDA WILAYAH SUNGAI DAREH KABID IRIGASI DAN

RAWA KABID JASA

KONSTRUKSI KABID BINA TEKNIK

KASI SUNGAI

KASI PANTAI

KASI KONSERVASI

KASI PEMBANGUNAN

KASI REHABILITASI

DAN OP

KASI PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

KASI BINA USAHA KONSTRUKSI

KASI KOMPETENSI &

PELATIHAN KONSTRUKSI

KASI PENGAWASAN DAN PERIZINAN

KASI BANTUAN TEKNIS

KASI PERENCANAAN

TEKNIS

(29)

Hal. 21

2.2. SUMBER DAYA

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya aparatur pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat terdiri dari :

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2015 Menurut Golongan.

Gambar 2.2. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2015 Menurut Golongan

Gol. III (59%) 119 Orang Gol. II

(32%) 64 Orang

Gol. I (2%) 3 Orang

Gol. IV (7%) 15 Orang

PNS

Daerah PNS Pusat PTT Jumlah

1

IV 15 - - 15 2

III 118 - 1 119 3

II 63 - 1 64 4

I 3 - - 3 199

- 2 201 Jumlah Pegawai

No Golongan

(30)

Hal. 22

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2015 Menurut Jenjang Pendidikan

Pendidikan

Jumlah Pegawai

Jumlah Persentase PNS (%)

Daerah

PNS Pusat

CPNS PTT

S2 25 - - - 25 12%

S1 62 - 3 1 66 33%

D.III 16 - - - 16 8%

SLTA 84 - - 1 85 43%

SLTP 6 - - - 6 3%

SD 3 - - - 3 2%

TOTAL 196 - 3 2 201 100%

Gambar 2.3. Jumlah Pegawai Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2015 Menurut Jenjang Pendidikan

S2 S1 D.III SLTA SLTP SD S1

66 Orang D.III 15 Orang SLTP

6 Orang

SLTA 86 Orang

SD 3 Orang

S2 25 Orang

GRAFIK PERBANDINGAN JENJANG PENDIDIKAN SDM DINAS PSDA

PROV. SUMBAR TAHUN 2015

(31)

Hal. 23

Jumlah sumber daya manusia di Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat terus berkurang setiap tahunnya, dilain sisi kebutuhan terhadap infrastruktur sumber daya air terus meningkat setiap tahunnya, tanpa didukung oleh sumber daya manusia dengan jumlah dan kompetensi yang memadai maka hal tersebut diatas tidak akan tercapai dengan baik. Maka diharapkan kedepannya ada penerimaan PNS baru yang berkompetensi paling tidak sama dengan jumlah pegawai yang pensiun setiap tahunnya agar target kinerja SKPD tahun 2016-2021 dapat terlaksana dan tercapai dengan baik.

2.2.2. Aset Yang Dikelola

Secara umum aset infrastruktur Sumber Daya Air yang dikelola oleh dinas PSDA provinsi Sumatera Barat dalam kondisi baik, tetapi yang sangat perlu diperhatikan kedepannya adalah optimalisasi operasional serta pemeliharaan infrastruktur Sumber Daya Air yang sudah terbangun (irigasi, sungai, pantai dan embung) agar umur rencana dapat tercapai.

Sedangkan aset yang berkaitan dengan sarana dan prasarana Dinas PSDA yang masih perlu diperhatikan adalah penambahan jumlah kendaraan operasional personil untuk ke lokasi pekerjaan yang tersebar diseluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat, penambahan jumlah alat berat untuk OP dan tanggap darurat bencana serta kebutuhan akan pembangunan gedung aset/arsip yang sudah mendesak.

Berikut daftar aset yang dikelola oleh Dinas PSDA per 31 Desember

2015 berdasarkan buku induk inventaris.

(32)

Hal. 24

Tabel 2.3. Asset Yang Dikelola

NO JENIS ASET

NERACA PER 31 DESEMBER 2015

(AUDITED) I ASET TETAP

1 Tanah 30.649.663.650

2 Peralatan dan Mesin 10.024.079.804

3 Gedung dan Bangunan 8.889.405.850

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.195.363.917.109

5 Aset Tetap Lainnya 77.573.260.196

6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 5.566.062.430

Jumlah Aset Tetap 1.328.066.389.039

II ASET LAINNYA

1 Aset Tidak Berwujud 45.100.000

2 Aset Dalam Penelusuran 51.300.000

3 Aset yang Tidak Bermanfaat -

4 Aset Dimanfaatkan Pihak Lain 1.572.643.110

5 Aset Rencana Dihibahkan 6 Rehab. Aset Pihak Lain

Jumlah Aset Lainnya 1.669.043.110

JUMLAH ASET TETAP DAN ASET LAINNYA 1.329.735.432.149

(33)

Hal. 25

2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat berdasarkan sasaran / target Renstra SKPD periode sebelumnya (2010-2015). Target dan realisasinya seperti diperlihatkan pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2010 - 2015

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persentase peningkatan

tampungan sumber air - - 17 Unit 17.65% 35.29% 17.65% 17.65% 5.88% 17.65% 35.29% 17.65% 11.76% 5.88% 1.00 1.00 1.00 0.67 1.00

2

Persentase luas daerah irigasi dengan jaringan irigasi dalam kondisi baik

- - 35.246

Ha 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 131.08% 100.00% 1.00 1.00 1.00 1.31 1.00

3

Persentase luas kawasan yang terlindungi dari bahaya banjir dan abrasi pantai

- - 600 Ha 40.00% 20.00% 13.33% 13.33% 7.67% 40.00% 20.00% 13.33% 19.00% 10.24% 1.00 1.00 1.00 1.43 1.34

4 Persentase SDM yang

diberikan Pelatihan - - 600 Org 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 6.67% 20.00% 20.00% 20.00% 25.00% 8.67% 1.00 1.00 1.00 1.25 1.30 Target

SPM

Target IKK

Target Indikator

Lainnya No Indikator Kinerja

Target Renstra Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Tahun Ke-

(34)

Hal. 26

2011 2012 2013 2014 2015

Unit 3 6 3 3 2 17.00

Persentase 17.65 35.29 17.65 17.65 11.76 100.00

Unit 3 6 3 2 1 15.00

Persentase 17.65 35.29 17.65 11.76 5.88 88.24

Ha 35,246 35,246 35,246 35,246 35,246 35,246 Persentase 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Ha 35,246 35,246 35,246 46,201 46,201 65,006 Persentase 100.00 100.00 100.00 131.08 131.08 112.43

Km 24.00 12.00 8.00 8.00 8.00 60.00

Persentase 40.00 20.00 13.33 13.33 13.33 100.00

Km 24.00 12.00 8.00 11.40 12.290 67.69

Persentase 40.00 20.00 13.33 19.00 20.48 112.82

Orang 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 600.00

Persentase 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 100.00

Orang 120.00 120.00 120.00 150.00 52.00 562.00

Persentase 20.00 20.00 20.00 25.00 8.67 93.67

Sasaran Strategis Program Indikator Kinerja Satuan Keterangan

Akhir Periode Renstra 2011-2015 Tahun

Meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air untuk memenuhi berbagai

Pengelolaan &

Konservasi Sungai, Danau serta Sumber Air Lainnya.

Persentase peningkatan tampungan sumber air

Target Realisasi

Meningkatnya layanan jaringan irigasi

Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Persentase luas daerah irigasi dengan jaringan irigasi dalam kondisi baik

Target Realisasi

Berkurangnya luas kawasan yang terkena dampak banjir dan abrasi pantai

Pengendalian Banjir &

Pengamanan Pantai

Berkurangnya luas kawasan yang terkena dampak banjir dan abrasi pantai

Target Realisasi

Meningkatnya kualitas SDM penyelenggara pengelolaan sumber daya air

Penataan Kelembagaan

& Ketatalaksanaan

Persentase SDM yang diberikan Pelatihan

Target Realisasi Tabel 2.5. Pencapaian Kinerja Output Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2010 - 2015

(35)

Hal. 27

Dokumentasi Capaian Infrastruktur Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat Periode Renstra 2010-2015

Gambar 2.4. Pekerjaan Rehabilitasi Daerah Irigasi Batang Surantih Kabupaten Pesisir Selatan

Gambar 2.5. Pekerjaan Rehabilitasi Daerah Irigasi Batang Tampunik

Kabupaten Padang Pariaman

(36)

Hal. 28

Gambar 2.6. Pembangunan Perkuatan Tebing & Normalisasi Batang Surantih Kabupaten Pesisir Selatan

Gambar 2.7. Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Gasan

Kabupaten Padang Pariaman

(37)

Hal. 29

Gambar 2.8. Pembangunan Checkdam Batang Kamumuan Kabupaten Padang Pariaman

Gambar 2.9. Pembangunan Groundsill batang Lampasi

Kab. 50 Kota & Kota Payakumbuh

(38)

Hal. 30

Gambar 2.10. Pembangunan Perkuatan Tebing & Normalisasi Sungai Batang Ampiang Parak Kabupaten Pesisir Selatan

Gambar 2.11. Pembangunan Pengamanan Pantai / Abrasi Pantai Air Bangis-

Sasak Kabupaten Pasaman Barat

(39)

Hal. 31

Gambar 2.12. Pembangunan Embung Batu Gadang Kabupaten Tanah Datar, Rehabilitasi Embung Tabek Gadang Kabupaten Sijunjung,

Rehabilitasi Embung Parambahan Kabupaten Solok

Gambar 2.13. Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air Kawasan Agrowisata Lubuk Minturun Kota Padang

1

2 3

(40)

Hal. 32

Tabel 2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2010 - 2015

Uraian

Anggaran pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada Tahun Ke-

Rasio antara Realisasi &

Anggaran pada Tahun Ke-

Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggar

an

Realisa si

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

5. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

6. Program Pengembangan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

7. Program Pengembangan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya

8. Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai

9. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

1,22

1,92

0,14

0,41

0,91

55,8 2

20,4 0

62,7 6 0,68

1,46

3,53

0,14

0,58

1,01

78,9 8

25,7 3

92,2 6 0,73

2,14

4,78

0,08

0,70

1,07

114, 63

23,0 8

95,4 2 2,17

2,48

3.30

0,09

0,78

1,18

116, 87

31,6 9

137, 30 2,27

1,98

1.01

0,09

0,58

1,78

58,4 8

15,5 4

97,9 1 1,13

1,09

1,80

0,14

0,41

0,86

48,0 3

19,7 1

47,1 4 0,51

1,32

3,35

0,09

0,54

1,00

75,5 1

22,8 2

86,3 3 0,49

1,89

4,59

0,08

0,68

1,03

102, 58

22,9 9

93,1 6 1,54

2,34

3,23

0,09

0,71

1,15

113, 84

30,5 2

124, 00 1,72

1,87

0.98

0,09

0,56

1,70

57,6 4

15,2 9

92,0 0 0,87

0,89

0.99

0,99

0,98

0,95

0,86

0,96

0,75

0,75 0,90

0.94

0,69

0,92

0,99

0,95

0,88

0,93

0,68 0,88

0.96

0,99

0,96

0,96

0,89

0,99

0,97

0,70 0,94

0,97

0,99

0,90

0,98

0,97

0,96

0,90

0,75 0,94

0,97

1,00

0,95

0,95

0,98

0,98

0,93

0,76

1,15

1,05

0,92

1,12

1,20

1,10

1,01

1,16

1,40

1,17

1,06

0,91

1,10

1,20

1,14

1,00

1,25

1,43

(41)

Hal. 33

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

Pengelolaan Sumber daya Air 144 219 257 307 192 119 204 240 288 184 0.83 0.93 0.93 0.94 0.96 1.129 1.182 Uraian Anggaran pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada

Tahun Ke-

Rata-rata Pertumbuhan Rasio antara Realisasi dan

Anggaran pada Tahun Ke-

Dalam Milyar Rupiah Tabel 2.7. Kinerja Anggaran Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2010 – 2015

Berdasarkan tabel kinerja anggaran per program maupun kinerja anggaran Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat periode 2010 – 2015 secara keseluruhan dapat terlihat bahwa anggaran Dinas PSDA setiap tahunnya berfluktuasi naik dan turun.

dengan realisasi anggaran rata-rata diatas 90 %. Diharapkan pada periode Renstra 2016 – 2021 trend anggaran Dinas

PSDA Prov. Sumatera Barat dapat meningkat setiap tahunnya secara konstan, tidak ada anggaran yang terlalu besar

ataupun terlalu kecil, karena target kinerja setiap tahun Dinas PSDA periode 2016 – 2021 hampir sama besar, sehingga jika

terjadi fluktuasi anggaran naik turun secara signifikan akan berpengaruh kepada pencapaian target kinerja setiap tahunnya.

(42)

Hal. 34

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD Secara umum berdasarkan hasil telaahan Renstra Kementrian PUPR (Ditjen SDA), Renstra Dinas PSDA Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat serta hasil telaahan RTRW dan KLHS terdapat empat Program utama yang akan sangat mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD yaitu :

1. Program Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Jaringan Irigasi, Rawa Serta Jaringan Pengairan Lainnya (Terkait Pencapaian Standar Pelayanan Minimum Bidang PUPR Sub Bidang Sumber Daya Air di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota).

2. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku (Terkait Pencapaian Standar Pelayanan Minimum Bidang PUPR Sub Bidang Sumber Daya Air di tingkat Kabupaten/Kota).

3. Program Pengembangan, Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Air Lainnya.

4. Program Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai.

2.4.1. Strength (Kekuatan)

 Provinsi Sumatera Barat kaya akan Sumber Daya Air. Sungai yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat mencapai 3.033 buah sungai (termasuk sungai utama dan anak-anak sungai). Berdasarkan Permen PUPR Nomor 04 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai di Indonesia, wilayah Sumatera Barat dialiri oleh sungai yang dibagi atas 8 (delapan) wilayah sungai sebagai berikut :

• Wilayah Sungai Natal - Batahan (380 km2)

• Wilayah Sungai Rokan (2.190 km2)

• Wilayah Sungai Kampar (2.591 km2)

• Wilayah Sungai Inderagiri - Akuaman (10.545 km2)

• Wilayah Sungai Batang Hari (8.264 km2)

• Wilayah Sungai Masang - Pasaman (6.313 km2)

• Wilayah Sungai Silaut - Tarusan (6.280 km2)

• Wilayah Sungai Siberut – Pagai - Sipora (7.338 km2)

(43)

Hal. 35

Gambar 2.14. Peta Wilayah Sungai di Sumatera Barat

Yang menjadi kewenangan Provinsi Sumatera Barat adalah : 1. Wilayah Sungai Silaut - Tarusan (6.280 km2) 2. Wilayah Sungai Masang - Pasaman (6.313 km2)

 Provinsi Sumatera Barat mempunyai mempunyai garis pantai keseluruhan ± 1.637 km.

 Berdasarkan Permen PU-PR Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan penetapan Status Daerah Irigasi (menggantikan Kepmen PU No. 293 Tahun 2014) :

- status daerah irigasi di Provinsi Sumatera Barat yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat adalah sebanyak 13 (tiga belas) Daerah Irigasi dengan luas total 77.389 ha. Terdiri dari 2 (dua) daerah irigasi rawa, dan 11 (sebelas) daerah irigasi permukaan seluas 68.889 ha.

- Status Daerah Irigasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab

pemerintah Provinsi Sumatera Barat adalah sebanyak 68 (enam puluh

(44)

Hal. 36

delapan) Daerah Irigasi dengan luas total 70.707 ha. Terdiri dari 65 daerah irigasi permukaan dengan luas 65.007 Ha dan 3 daerah irigasi rawa seluas 5.700 Ha.

2.4.2. Weakness ( Kelemahan )

 Dengan potensi sumber air dan jumlah sungai yang banyak tersebut disisi lain dapat menjadi ancaman banjir dan longsor.

 Masih banyak garis pantai Provinsi Provinsi Sumatera Barat yang sangat rawan terhadap abrasi pantai.

 Provinsi Sumatera Barat di lalui oleh patahan yang berpotensi menimbulkan gempa dan bencana alam.

 Rata – rata indeks kinerja infrastruktur irigasi kewenangan Provinsi Sumatera Barat baru mencapai 67,01 %.

 Masih lemahnya operasional dan pemeliharaan infrastruktur Sumber Daya Air akibat keterbatasan Anggaran serta keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia Pengelola Sumber Daya Air.

2.4.3. Opportunity ( Peluang )

 Mengendalikan ancaman ketidakberlanjutan daya dukung SDA, baik untuk air permukaan maupun air tanah sebagai dampak dari laju deforestasi dan eksplorasi air tanah yang berlebihan dengan cara meningkatkan infrastruktur konservasi sumber daya air pada daerah resapan dan tangkapan air.

 Mendukung peningkatan produksi pangan serta mengendalikan alih fungsi lahan pertanian beririgasi dengan cara meningkatkan infrastruktur irigasi pada Daerah Irigasi kewenangan provinsi.

 Melakukan pengelolaan resiko / mitigasi bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air dengan cara meningkatkan infrastruktur pengendalian daya rusak air untuk mengurangi ancaman banjir dan abrasi pantai pada

kawasan strategis, pemukiman, serta fasilitas publik.

(45)

Hal. 37

2.4.4. Threats ( Ancaman )

1. Tidak tercapainya ketahanan air sebagai akibat kerusakan lingkungan

dan berkurangnya daerah resapan serta tangkapan air.

2. Tidak tercapainya ketahanan pangan sebagai akibat terus menurunnya kinerja infrastruktur irigasi dan alih fungsi lahan pertanian.

3. Meningkatnya ancaman banjir, longsor dan abrasi pantai yang dapat menyebabkan kerugian material maupun immaterial akibat kurangnya infrastruktur pengendali banjir dan abrasi pantai

4. Belum tercapainya Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang sumber daya air.

Tabel 2.8. Standar Pelayanan Minimal Bidang PUPR Sub Bidang Sumber Daya Air

No

Jenis Pelayanan

Dasar

Sasaran Indikator Satuan

Target Tahun 2019

SPM Provinsi

1 Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat

Meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

% 70

SPM Kabupaten /

Kota

2 Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat

Meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 100

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

% 70

(46)

Hal. 38

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Permasalahan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :

Internal :

1. Kurang memadainya data dan informasi sumber daya air.

2. Semakin berkurangnya sumber daya manusia pengelola Sumber Daya Air karena yang memasuki masa purna tugas lebih banyak dari jumlah CPNS yang diterima.

3. Kurangnya optimalnya koordinasi dengan SKPD lain yang terkait dan dengan pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya air terpadu.

Eksternal :

1. Semakin berkurangnya kemampuan penyediaan air dari sumber- sumber air dari dampak berkurangnya areal terbuka hijau dan menurunnya kapasitas wadah-wadah air baik alamiah maupun buatan.

2. Kurang terkendalinya alih fungsi lahan pertanian produktif.

3. Kurang optimalnya kinerja layanan jaringan irigasi sehingga masih

diperlukan pengembangan serta peningkatan fungsi jaringan irigasi

dalam rangka mendukung progam ketahanan pangan nasional.

(47)

Hal. 39

4. Dampak perubahan iklim global yang semakin intens.

5. Permasalahan banjir dan abrasi pantai yang semakin meningkat.

6. Masih lemahnya peran kelembagaan dalam pengelolaan Sumber Daya Air.

7. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH

3.2.1. Visi

Visi Rencana Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat 2016 – 2021 merupakan visi kepala daerah terpilih yang merupakan kondisi objekif yang akan diwujudkan pada 5 (lima) tahun mendatang.

Visi pembangunan Sumatera Barat periode 2016-2021 sebagai berikut:

" Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera.”

Dalam rangka mewujudkan visi yang dicanangkan di atas, maka dirumuskan misi pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat, dan berbudaya berdasarkan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

2. Meningkatkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan professional.

3. Meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat, beriman, berkarakter dan berkualitas tinggi.

4. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang

tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global,

(48)

Hal. 40

dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah.

5. Meningkatkan infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

.

3.2.2. Agenda dan Prioritas Pembangunan RPJMD Prov. Sumatera Barat Agenda dan Prioritas Pembangunan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021

1. Pembangunan Mental dan Pengamalan Agama dan ABS-SBK Dalam Kehidupan Masyarakat

2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan 3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan 4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

5. Kedaulatan pangan dan pengembangan agribisnis

6. Pengembangan Pariwisata, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Investasi

7. Pengembangan Kemaritiman dan Kelautan

8. Penurunan Tingkat kemiskinan, Pengangguran, Daerah Tertinggal 9. Pengembangan Energi dan Pembangunan Infrastruktur

10. Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Alam

(49)

Hal. 41

3.2.3. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Visi, Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat terpilih

Dilihat dari Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Visi, Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat terpilih, keterkaitannya sangat erat.

Peran Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat ikut mencapai Misi ke- 5 yaitu : Meningkatkan infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta Agenda dan Prioritas Pembangunan ke- 9 yaitu : Pengembangan Energi dan Pembangunan Infrastruktur melalui 3 Program utama, yaitu :

1. Program Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Jaringan Irigasi, Rawa Serta Jaringan Pengairan Lainnya

2. Program Pengembangan, Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Air Lainnya

3. Program Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai

(50)

Hal. 42

Gambar 2.15. Misi dan Agenda Prioritas RPJMD yang didukung oleh Dinas PSDA

(51)

Hal. 43

3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ( DITJEN SDA )

3.3.1. Visi :

“Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor – sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi “.

3.3.2. Misi :

1. Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang sumber daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

2. Menyelenggarakan keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA yang terpadu dan berkelanjutan untuk mengurangi disparitas pembangunan wilayah guna menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

3. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Direktorat Jenderal SDA yang meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana pendukung, pengendalian dan pengawasan serta sumber daya yang lainnya untuk meningkatkan kehandalan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat bidang sumber daya air yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

3.3.3. Tujuan :

Meningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur pekerjaan umum

dan pengelolaan sumber daya air untuk meningkatkan daya saing melalui

pertumbuhan ekonomi nasional, ketahanan pangan, ketahanan air dan

ketahanan energi.

(52)

Hal. 44

3.3.4. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Ditjen Sumber daya Air Kementrian PUPR tahun 2015-2019 :

1. Meningkatnya Layanan Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Baku 2. Meningkatnya Kapasitas Tampung Sumber-Sumber Air

3. Meningkatnya Kapasitas Pengendalian daya rusak Air 4. Meningkatnya Upaya Konservasi Sumber Daya Air 5. Meningkatnya Kinerja Layanan Irigasi

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat merupakan penunjang didalam menjalankan sasaran 1,2,3,4 dan 5.

3.3.5. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Prov. Sumatera Barat dengan Visi dan Misi Ditjen Sumber Daya Air Kementrian PUPR

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat merupakan turunan dari Tupoksi Ditjen SDA Kementrian PUPR.

Peran Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat ikut mendukung Misi ke- 1 Ditjen SDA Kementerian PUPR yaitu : Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang sumber daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi melalui 3 Program utama, yaitu :

1. Program Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Jaringan Irigasi, Rawa Serta Jaringan Pengairan Lainnya

2. Program Pengembangan, Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Air Lainnya

3. Program Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai

(53)

Hal. 45

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat dengan mengembangkan :

a. Pola Wilayah Sungai Kewenangan Provinsi Sumatera Barat.

b. Kawasan strategis konservasi di Provinsi Sumatera Barat.

c. Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi.

d. Kawasan strategis yang beresiko terdampak banjir dan Abrasi Pantai di Provinsi Sumatera Barat.

Wilayah Sungai yang menjadi kewenangan Provinsi Sumatera Barat adalah :

1. Wilayah Sungai Silaut - Tarusan

Tabel 3.1. DAS Wilayah Sungai Silaut - Tarusan

NO NAMA DAS KABUPATEN KECAMATAN LUAS (Ha) 1 DAS Kur Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 473,84

Kota Padang Kec. Bungus Teluk Kabung 1.377,90

2 DAS Langsano Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 127,47

DAS Langsano Kota Padang Kec. Bungus Teluk Kabung 1.776,56

3 DAS Pisang Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 709,30

Kota Padang Kec. Bungus Teluk Kabung 622,71

4 DAS Pinang Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 3.414,44

Kota Padang Kec. Bungus Teluk Kabung 326,12

5 DAS Nyalo Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 2.189,99

6 DAS Mandeh Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 1.820,72

7 DAS Gemuruh Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 783,07

8 DAS Salak Bundek Kab. Pesisir Selatan Kec. Koto XI Tarusan 3.623,73

Referensi

Dokumen terkait

Di THP juga dapat ditemui aneka ragam makanan khas Surabaya dan ikan segar, ikan olahan, dan beberapa kerajinan tangan (handicraft) dari kulit kerang dan hewan laut

Selanjutnya tahapan yang kedua adalah packaging, yaitu mengemas bagaimana sebuah konten media dapat disajkan secara menarik dan mendapat simpati masyarakat, umumnya

sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam bisnis pertelevisian yang menjual produk berupa program, seperti halnya NET TV yang menjual

Pada bulan Mei hingga Juni 2014 penulis melaksanakan penelitian skripsi di sungai belumai kabupaten Deli Serdang dengan judul “Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk di

Berdasarkan analisis data minat belajar dari 23 orang mahasiswa diperoleh minat belajar siswa cenderung Cukup yaitu sebesar 15 (65,52%). Dengan demikian dari hasil kegitan

Setelah membaca cerita, siswa mampu menceritakan kegiatan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai sila ketiga pancasila dengan benar.. Setelah bereksplorasi,

Pada akhir fase luteal terutama saat-saat menjelang terjadinya perdarahan haid terjadi peningkatan hormon estrogen yang dapat kembali menyebabkan perubahan sekretorik pada

Metode kontrol PID AD dan PID LPF memiliki respon yang serupa dengan metode kontrol PID untuk time constant dan time delay yang kecil semakin kecil maka akan