• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KADAR LDH ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN KEHAMILAN NORMAL TESIS MAGISTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERBANDINGAN KADAR LDH ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN KEHAMILAN NORMAL TESIS MAGISTER"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KADAR LDH ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN

KEHAMILAN NORMAL

TESIS MAGISTER

OLEH :

EDWIN MARTIN ASROEL

PEMBIMBING :

Prof. dr. H Delfi Luthan, Msc, SpOG(K) DR.dr. M Fidel Ganis Siregar , M. Ked(OG), SpOG

PENYANGGAH :

dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG dr. M Rizky Yaznil, M. Ked (OG), SpOG

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2014

(2)

PENELITIAN INI DI BAWAH BIMBINGAN TIM 5

PEMBIMBING:

Prof. dr. H Delfi Luthan, Msc, SpOG(K)

DR.dr. M Fidel Ganis Siregar , M. Ked(OG), SpOG

PENYANGGAH :

dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG dr. M Rizky Yaznil, M. Ked (OG), SpOG

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai keahlian dalam bidang Magister

Kedokteran Klinik

KATA PENGANTAR

(3)

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Magister Kedokteran Klinik Obstetri dan Ginekologi . Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

” PERBANDINGAN KADAR LDH ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN KEHAMILAN NORMAL”

Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Studi Magister Kedokteran Klinik di Fakultas Kedokteran USU Medan.

2. Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG(K), Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Dr. dr M. Fidel Ganis Siregar, M. Ked (OG), SpOG(K), Sekretaris Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dr. Henry Salim Siregar, SpOG(K), Ketua Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, dr. M. Rhiza Tala, SpOG(K), Sekretaris Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dan juga Prof. dr. Djaffar Siddik, SpOG(K),

(4)

Prof. dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, SpOG(K), Prof. dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG(K), Prof. dr. T.M. Hanafiah, SpOG(K), Prof. dr. Budi R. Hadibroto, SpOG(K), dan Prof. dr. Daulat H. Sibuea, SpOG(K), Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG(K) yang telah bersama-sama berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

3. ,Prof. dr. H Delfi Luthan , Msc, Sp OG (K), dan DR. dr. M Fidel Ganis Siregar, M.

Ked (OG), Sp OG (K), selaku pembimbing atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan waktu yang sangat berharga untuk membimbing , memeriksa dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.

4. dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG, dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG dan M Rizky Yaznil, M. Ked(OG), SpOG selaku penyanggah, yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.

5. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik saya sejak awal hingga akhir pendidikan. Semoga Yang Maha Pengasih membalas budi baik guru – guru saya tersebut.

6. Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

7. Direktur RSUD. dr. Pirngadi Medan dan Wadir Pelayanan RSUD. dr. Pirngadi Medan dr. Rushakim Lubis, SpOG beserta dr. Syamsul Arifin Nasution, Sp.OG(K)

(5)

sebagai Ketua SMF Obgyn RSUD. dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

8. Teman sejawat dari Departemen lainnya, PPDS, dokter muda, Bidan, Para Medis, Karyawan dan Karyawati dan Pasien Pasien yang telah ikut membantu dan bekerja sama dengan saya dalam menjalani Program Studi Magister Kedokteran Kinik Obstetri dan Ginekologi .

9. Hormat dan terimaksih yang tidak terhinggga saya sampaikan kepada kedua Orang Tua Saya yang tersayang dan terkasih yang telah membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan penuh kasih sayang dari masa kanak- kanak hingga kini.

Akhirnya kepada seluruh keluarga handia tolan yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan banyak bantuan, baik moril maupun materil, Saya ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Baik senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua.

Medan, Januari 2014

dr. Edwin Martin Asroel, SpOG

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Abstrak ... v

Abstract ... vi

Daftar Isi ... vii BAB 1 Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Hipotesis penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5. Ruang lingkup penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.6. Manfaat penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB 2 Tinjauan Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Patofisiologi ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada preeklampsia Error! Bookmark not defined.

2.3. Fungsi Ginjal ... Error! Bookmark not defined.

2.4. Hepar ... Error! Bookmark not defined.

2.5. Kerangka Konseptual ... Error! Bookmark not defined.

BAB 3 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined.

(7)

3.4. Kriteria Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1. Kriteria inklusi ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2. Kriteria eksklusi ... Error! Bookmark not defined.

3.5. Besar Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1. Variabel bebas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2. Variabel tergantung ... Error! Bookmark not defined.

3.7. Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.8. Proses Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.9. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

3.10. Alat Ukur ... Error! Bookmark not defined.

3.11. Teknik Analisa Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB 4 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1 – 4.5. Karakteristik Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.6. Uji Hipotesa ... Error! Bookmark not defined.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.

Daftar Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

(8)

PERBANDINGAN KADAR LDH ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN KEHAMILAN NORMAL

Edwin Martin Asroel

Departemen Obstetri dan Ginekologi- Fakultas Kedokteran

, Delfi Luthan, M Fidel Ganis Siregar, Melvin N G Barus, Muara P Lubis, M Rizky Yaznil

Universitas Sumatera Utara-RSUP H. Adam Malik Medan ABSTRAK

Tujuan : Analisa perbandingan kadar LDH penderita preeklampsia/eklampsia dan kehamilan normal.

Rancangan Penelitian : penelitian ini merupakan penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional terhadap wanita hamil yang menderita preeklampsia berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal.

Hasil Penelitian : Pada penelitian ini, yang dimulai sejak Maret 2014, diperoleh 30 orang penderita PEB dan eklampsia dengan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 5 orang (16,7%). Karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia berat terbanyak pada kelompok usia 20 – 35 tahun (83,3%). Berdasarkan jumlah kehamilan, dengan gravida1 dan ≥4 yaitu 50% sama dengan gravida 2-3 sebanyak 50%. Riwayat pendidikan, yang terbanyak dengan pendidikan rendah (80%), jumlah ANC yang terbanyak melakukan kunjungan ANC <4 kali sebanyak 70%.

Kesimpulan : Terdapat perbedaan signifikan pada kadar LDH antara ibu hamil dengan PEB dan hamil normal.

Kata Kunci : Preeklampsia Berat, LDH

(9)

LDH LEVEL DIFFERENCE BETWEEN PATIENTS WITH PREECLAMPSIA / SEVERE PREECLAMPSIA AND NORMAL PREGNANCY

ABSTRACT

Purpose of study :to analyze level of LDH between patients with preeclampsia / severe preeclampsia and normal pregnancy.

Study design :this study is held with analytical observation study with cross sectional study to pregnant woman with preeclampsia / severe preeclampsia and pregnant woman with normal blood pressure.

Results :this study was held since March 2014, and got 30 pastients with severe preeclampsia and eclampsia with 5 persons dead (16,7%).Character of pregnant mother mostly aged 20 – 35 years old (83,3%). Based on gravidae, they are on the same proportion, with 1 to ≥4 is50%and 2 – 3is 50%. The education level mostly are low (80%), the ANC amount <4 times is 70%.

Conclusion :There are significance difference between level of LDH in patients with preeclampsia / eclampsia, and normal preganncy.

Keyword :Severe preeclampsia,eclampsia, Level of LDH

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Preeklampsia/eklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang. Pada negara sedang berkembang frekuensi dilaporkan berkisar antara 0,3 persen sampai 0,7 persen, sedang di negara-negara maju angka eklampsia lebih kecil, yaitu 0,05 persen sampai 0,1 persen.1

Penyebab utama kematian ibu di lndonesia yaitu perdarahan, infeksi, preeklampsia/eklampsia, partus macet dan unsafe abortion. Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar 28% kematian ibu, sering tidak dapat diperkirakan dan terjadi tiba-tiba. Sebagian besar perdarahan terjadi pascapersalinan, baik karena atonia uteri maupun sisa plasenta. Hal ini menunjukkan penanganan kala III yang kurang optimal dan kegagalan sistem pelayanan kesehatan menangani kedaruratan obstetri dan neonatal secara cepat dan tepat. Di Indonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar1,5 persen sampai 25 persen, sedangkan kematian bayi antara 45 persen sampai 50 persen.1,2

Kematian preeklampsia dan eklampsia merupakan kematian obsetrik langsung, yaitu kematian akibat langsung dari kehamilan, persalinan atau akibat komplikasi tindakan pertolongan sampai 42 hari pascapersalinan.

(11)

Banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya insiden preeklamsia pada ibu hamil. Faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden preeklampsia antara lain molahidatidosa, nulipara, usia kurang dari20 tahun atau lebih dari 35 tahun, janin lebih dari satu, multipara, hipertensi kronis, diabetes mellitus atau penyakit ginjal.

Preeklampsia/eklampsia dipengaruhi juga oleh paritas, genetik dan faktor lingkungan.1 Di samping berbagai penyebab yang diuraikan di atas, lndonesia masih menghadapi berbagai masalah yang secara langsung ataupun tidak langsung berperan mempersulit upaya penurunan AKl, seperti masalah pertumbuhan penduduk, transisi demografi, desentralisasi, utilisasi fasilitas kesehatan, pendanaan dan kurangnya kordinasi instansi terkait baik di dalam negeri maupun bantuan dari luar negeri.2

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan kadar LDH darah antara penderita preeklampsia berat/eklampsia dengan kehamilan normal.

1.3. Tujuan penelitian

Analisa perbandingan kadar LDH darah penderita preeklampsia/eklampsia dan kehamilan normal.

1.4. Hipotesis penelitian

Ada perbedaan kadar LDH darah antara penderita preeklampsia berat/eklampsia dengan kehamilan normal.

1.5. Ruang lingkup penelitian

Pada penderita preeklampsia/eklampsia terjadi pengeluaran protein melalui urin.

Pengeluaran protein melalui urin ini disertai dengan pengeluaran kalsium. Penelitian

(12)

dilakukan pada wanita hamil yang tekanan darahnya normal dan wanita hamil yang menderita preeklampsia/eklampsia.

1.6. Manfaat penelitian

Sebagai dasar pemberian terapi dan penanganan yang tepat pada penderita preeclampsia berat/eklampsia.

(13)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Patofisiologi

Selama kehamilan normal, sitotrofoblas vili menginvasi hingga ke sepertiga bagian dalam miometrium, dan arteri spiralis kehilangan endotelium dan sebagian besar serat otot mereka. Modifikasi struktural ini terkait dengan perubahan fungsional, sehingga arteri spiralis menjadi pembuluh darah dengan resistensi rendah, dan dengan demikian kurang sensitif, atau tidak sensitif, terhadap zat vasokonstriktif.

Pre - eklampsia memiliki patofisiologi yang kompleks, penyebab utamanya yaitu plasentasi abnormal. Defek invasi dari arteri spiralis oleh sel sitotrofoblas diamati dalam pra - eklampsia. Studi terbaru menunjukkan bahwa invasi sitotrofoblas dari uterus sebenarnya merupakan jalur diferensiasi yang unik di mana sel-sel janin mengadopsi atribut tertentu dari endotelium ibu yang biasanya mereka ganti. Dalam pre - eklampsia, proses diferensiasi ini berjalan secara bersalahan.13 Kelainan mungkin terkait dengan jalur oksida nitrat, yang memberi kontribusi besar terhadap kontrol tonus pembuluh darah. Selain itu, inhibisi sintesis oksida nitrat maternal mencegah implantasi embrio.14 Peningkatan resistensi arteri uterus menyebabkan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap vasokonstriksi dan selanjutnya iskemia plasenta kronis dan stres oksidatif.

Iskemia plasenta kronis ini menyebabkan komplikasi janin, termasuk retardasi pertumbuhan intrauterin dan kematian intrauterin. Secara paralel, stres oksidatif menginduksi pelepasan zat-zat seperti radikal bebas, lipid teroksidasi, sitokin, dan vascular endothelial growth factor 1 terlarut serum ke dalam sirkulasi ibu. Kelainan ini bertanggung jawab terhadap disfungsi endotel vaskular dengan hipermeabilitas, trombofilia, dan hipertensi, sehingga mengkompensasi penurunan aliran dalam arteri uterina karena vasokonstriksi perifer.

(14)

Disfungsi endotel bertanggung jawab terhadap tanda-tanda klinis yang diamati pada ibu, yaitu, gangguan dalam endotelium hati yang berkontribusi terhadap terjadinya sindrom HELLP (Hemolisis, peningkatan enzim hati dan hitung trombosit yang rendah), gangguan dari endotelium otak yang merangsang gangguan neurologis refrakter, atau bahkan eklampsia. Penipisan vascular endothelial growth factor dalam podosit membuat endotheliosis lebih mampu memblokir celah diafragma di membran basal, yang menambah penurunan filtrasi glomerulus dan menyebabkan proteinuria. Akhirnya, disfungsi endotel mempromosikan anemia hemolitik mikroangiopati, dan hiperpermeabilitas pembuluh darah terkait dengan albumin serum yang rendah yang menyebabkan edema, terutama di tungkai bawah atau paru-paru.

Isu yang penting untuk dipahami adalah bahwa penggerak utama dari pre- eklampsia adalah plasentasi abnormal. Dua teori umum tampaknya saling terkait, yaitu, teori genetik, dan teori imunologi. Beberapa kerentanan gen dapat dijumpai untuk pre- eklampsia.16,19 Gen ini mungkin berinteraksi dalam sistem hemostatik dan kardiovaskular, serta dalam respon inflamasi. Beberapa gen telah diidentifikasi, dan dalam studi kandidat gen mereka telah memberikan bukti keterkaitan dengan beberapa gen, termasuk angiotensinogen pada 1 - q42 - 43 dan eNOS pada 7q36; lokus penting utama lainnya adalah 2p12, 2p25, 9p13, dan 10q22.1.16

Pre - eklampsia dapat dipersepsikan sebagai penurunan dari sistem imunitas maternal yang mencegahnya mengenali unit fetoplasenta. Produksi berlebihan dari sel imun menyebabkan sekresi tumor necrosis factor alpha yang menginduksi apoptosis dari sitotrofoblas ekstravili.17 Sistem human leukocyte antigen (HLA) juga muncul memainkan peran dalam defek invasi dari arteri spiralis, dimana wanita dengan pre - eklampsia menunjukkan penurunan dalam kadar HLA - G dan HLA - E.18 Selama kehamilan normal, interaksi antara sel-sel ini dan trofoblas adalah akibat sekresi vascular endothelial growth factor dan placental growth factor oleh sel natural killer.

Tingginya kadar fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt - 1) terlarut, suatu antagonis vascular endothelial growth factor dan placental growth factor, telah ditemukan pada wanita dengan pre - eklampsia.17,18 Oleh karena itu, pemeriksaan sFlt 1, placental growth factor, endoglin, dan vascular endothelial growth factor, yang meningkat 4-8 minggu

(15)

sebelum timbulnya penyakit ini, mungkin menjadi prediktor yang berguna dari pre - eklampsia. Data terbaru menunjukkan peran protektif heme oxygenase 1 dan metabolitnya, karbon monoksida, dalam kehamilan, dan mengidentifikasinya sebagai target potensial dalam pengobatan pra - eklampsia.1

2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada preeclampsia

Pada hamil normal volume plasma meningkat dengan bermakna (disebut hipervolemia) guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Peningkatan tertinggi volume plasma pada hamil normal terjadi pada umur kehamilan 32-34 minggu.

Sebaliknya oleh sebab yang tidak jelas pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30%-40% disbanding hamil normal, disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi dengan vasokonstriksi sehingga terjadi hipertensi. Volume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada organ-organ penting.

Preeklampsia sangat peka terhadap pemberian cairan intravena yang terlalu cepat dan banyak. Demikian sebaliknya preeklampsia sangat peka terhadap kehilangan darah waktu persalinan. Oleh karena itu observasi cairan masuk ataupun keluar harus ketat.

Pada preeklampsia peningkatan reaktifitas vaskuler dimulai umur kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II. Tekanan darah yang tinggi pada preeklampsia bersifat labil dan mengikuti irama sirkadian normal. Tekanan darah menjadi normal beberapa hari pascapersalinan kecuali beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya tekanan darah normal dapat terjadi 2-4 minggu pasca persalinan. Tekanan darah bergantung terutama pada curah jantung, volume plasma, resistensi perifer dan viskositas darah.

Kalsium adalah salah satu dari elemen-elemen yang penting di dalam tubuh manusia dan memainkan peranan penting pada fungsi jantung dan otot polos pembuluh darah. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan kejang tetanik, perdarahan diathesis, perdarahan kapiler, eksudasi jaringan dan osteomalasia. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan vasokonstriksi, meningkatkan resistensi perifer sehingga meningkatkan tekanan darah. Didalam

(16)

plasma kalsium 40% terikat dengan albumin, 15% membentuk kompleks dengan sitrat, sulfat atau fosfat, 45% berada bebas sebagai ion.

2.3. Fungsi ginjal

Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipovolemia sehingga terjadi oliguria bahkan anuria. Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabilitas membran basalis sehingga terjadi kebocoran dan mengakibatkan proteinuria. Terjadi glomerular capillary endotheliosis akibat sel endotel glomerular membengkak disertai deposit fibril. Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. Bila sebagian besar kedua korteks ginjal mengalami nekrosis maka terjadi nekrosis korteks ginjal yang bersifat ireversibel. Kadar kreatinin plasma pada preeklampsia meningkat, hal ini disebabkan oleh hipovolemia maka aliran darah ginjal menurun mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus sehingga menurunnya sekresi kreatinin disertai peningkatan kreatinin plasma. Dapat mencapai kadar kreatinin plasma ≥ 1 mg/cc dan biasanya terjadi pada preeklampsia berat dengan penyulit pada ginjal.

2.4. Hepar

Pada wanita dengan preeklampsia berat/eklampsia, hati mungkin terkena. Kelainan bersifat unik dan dasar perubahan pada hepar ialah vasospasme, iskemia dan perdarahan. Derajat disfungsi dan perubahan histologis yang terjadi dapat sangat bervariasi. Trombositopenia sering menyertai peningkatan kadar transaminase serum.

Walaupun dapat bervariasi dari 50 sampai 3000 U/l, kadar aspartat aminotransferase biasanya kurang dari 500 U/l. Kadar bilirubin serum kadang-kadang sedikit meningkat.

Bila terjadi perdarahan pada sel periportal lobus perifer akan terjadi nekrosis sel hepar dan peningkatan enzim hepar. Perdarahan ini dapat meluas hingga di bawah kapsula

hepar dan disebut subkapsular hematoma. Subkapsular / hematoma menimbulkan rasa nyeri di daerah epigastrium dan dapat menimbulkan

ruptur hepar dan terjadi perdarahan hebat dan fatal sehingga perlu pembedahan.

(17)

2.5. Kerangka konseptual

Pasien hamil yang datang berkunjung ke rumah sakit

Preeklampsia berat/eklampsia hamil normal

Sebelum diterapi

LDH LDH

(18)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional terhadap wanita hamil yang menderita preeklampsia berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi penelitian dilakukan di departemen obstetri dan ginekologi rumah sakit umum pusat H.Adam Malik Medan dan rumah sakit Dr.Pirngadi Medan.

3.2.2. Waktu penelitian dilaksanakan sejak Maret 2014 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita hamil yang tekanan darahnya normal dan penderita preeklampsia/eklampsia yang berkunjung ke poliklinik ibu hamil dan instalasi gawat darurat obstetri dan ginekologi RSUP H.Adam Malik Medan dan RSU dr. Pirngadi Medan.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Sampel pada penelitian ini adalah penderita preeklampsia/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

(19)

3.4. Kriteria Sampel 3.4.1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Wanita hamil dengan usia kehamilan diatas 28 minggu yang menderita preeklampsia/eklampsia.

b. Sebagai kontrol wanita hamil dengan tekanan darah normal usia kehamilan diatas 28 minggu.

3.4.2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Wanita hamil dengan riwayat penyakit-penyakit keganasan.

b. Wanita hamil dengan riwayat gangguan fungsi hati.

c. Wanita hamil dengan riwayat gangguan fungsi ginjal.

d. Wanita hamil dengan penyakit tiroid.

e. Wanita hamil dengan diabetes mellitus.

3.5. Besar Sampel

Rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel diambil dengan menggunakan

rumus sampel analitik komparatif variabel numerik tidak berpasangan .

N1=n2= 2 (zα+zβ)s 2

(x1-x2)

n1 = n2 = jumlah sampel Zᾳ = 1,960

(20)

Zß = 1,282

ᾳ = tingkat kepercayaan = 95%

ß = power penelitian 90%

x1-x2 = 0,77

S = simpangan baku = 0,85

Dari perhitungan rumus tersebut diperoleh besar sampel adalah 25,57. Dibulatkan menjadi 30 orang sehingga dibutuhkan 30 orang untuk masing-masing kelompok.

3.6. Variabel Penelitian 3.6.1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penderita preeklampsia berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal.

3.6.2. Variabel tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kadar LDH darah

(21)

3.7. Alur Penelitian

3.8. Proses Penelitian

- Pasien yang telah memenuhi persyaratan untuk dijadikan subjek penelitian diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan subjek menandatangani surat perstujuan jika bersedia.

- Dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 5 cc sebelum subjek mendapat terapi.

- Sampel darah diberi nama dan identitas lainnya kemudian dikirim ke laboratorium untuk

pemeriksaan kadar LDH.

- Data-data mengenai subjek diambil sesuai dengan variabel yang akan diperiksa.

- Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium selanjutnya dianalisa menurut Statistika.

Wanita Hamil > 28 minggu

Penderita preeklampsia berat/eklampsia

Wanita hamil dengan tekanan darah normal

Kadar LDH darah Kadar LDH darah

analisa

(22)

3.9. Definisi Operasional

- Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih dari 5 g/24 jam.

- Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma.

- Kehamilan normal adalah wanita hamil dengan tekanan darah yang normal.

3.10. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah sphygmomanometer air raksa yang sudah dikaliberasi. Tabung reaksi vakum untuk wadah penampung darah.

Alat pemeriksaan kadar LDH yang sudah distandarisasi.

3.11. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan tabulasi menggunakan perangkat komputer. Untuk mengetahui perbedaan 2 variabel yang bersifat nominal dan ratio digunakan uji t .Perbedaan dianggap bermakna bila p < 0,05.

(23)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Hasil penelitian ini untuk melihat kadar LDH pada pasien Preeklampsia berat dan eklampsia dan ibu hamil normotensi di RSUP H Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari komisi etik penelitian bidang kesehatan FK USU, dan mendapat persetujuan dari pasien / keluarga ( informed consent ). Pada penelitian ini dapat dijumpai sampel sebanyak 30 orang dengan Preeklampsia/ Eklampsia dan 30 orang dengan kehamilan normal ( normotensi ).

Tabel 4.1.Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Umur

KARAKTERISTIK Umur ( Tahun )

Jumlah

N (%)

<20 1 3,33

20 - 35 25 83,4

>35 4 13,33

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas dapat di,ihat bahwa sebagian besar responden adalah berada pada kelompok umur 20 -35 tahun (83,34 % ), sedangkan yang paling sedikit adalah pada kelompok < 20 tahun ( 3,33%). Ginting R mendapatkan terbanyak umur 25- 29 tahun (3,33%), Birtawa AD mendapatkan umur 19 – 35 ( 53,3 % )dan Lubis AR mendapatkan umur 20 – 35 (80 %).

(24)

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Gravida

GRAVIDA Jumlah

N (%)

1 11 36,67

2 9 30,0

3 6 20,00

>3 4 13,33

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar responden adalah dengan gravida pertama (nullipara) (36,67%), sedangkan yang paling sedikit adalah dengan gravida > 3 (13,33%) Ginting R mendapatkan kehamilan terbanyak kehamilan pertama 40 % Birawa mendapatkan paritas 2 – 5 ( 73,3%).

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN Jumlah

N (%)

SD - -

SLTP 8 26,67

SLTA 16 53,33

Sarjana 6 20,00

TOTAL 30 100.00

(25)

Dari tabel diatas sebagian besar responden berpendidikan tidak sarjana 24 (80,00%), dengan pendidikan SLTA 53,33 %. Ginting R mendapat terbanyak pendidikan SLTA 40

% .

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan ANC

ANC Jumlah

N (%)

1-2 11 36,67

3-4 16 53,33

>4 3 10,00

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar melakukan kun jungan ANC sebanyak 3- 4 kali ( 53,33%) dan paling sedikit > 4 kali (10,00 % ).

4.5. Perbedaan Kadar LDH pada Kejadian Preeklampsia antara Pasien Meninggal dan Tidak.

PEB Kadar LDH P

N mean SD

Exitus 5 26,6 11,54 0,423

Non-exitus 25 23,5 6,89

Uji t-test

Dari hasil tabel di atas tidak terdapat hubungan yang bermakna kadar LDH antara kejadian preeklampsia yang meninggal dunia dengan yang pulang berobat jalan dengan p-value 0,423 (p > 0,05), walaupun terlihat rerata kadar LDH pada pasien PEB yang meninggal dunia sedikit meningkat dibandingkan dengan kadar LDH pasien PEB yang dapat pulang berobat jalan.

(26)

Tabel 4.6 Perbandingan rerata kadar LDH antara penderita Preeklampsia Berat/Eklampsia dengan kehamilan normal

DIAGNOSIS N Mean Std. Deviation P value

Kadar LDH PEB 30 704.46 382.10 <0,001

Normal 30 372.43 84.93

Korelasi antara kadar LDH dengan kejadian preeklampsia berat menggunakan uji korelasi pearson karena berdistribusi normal. Dari hasil tabel diatas terdapat korelasi kadar LDH dengan kejadian preeklampsia berat ( p < 0,001).

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diperoleh oleh purnima (2013) LDH sering diperiksa untuk mengetahui adanya kerusakan jaringan. Disfungsi dari sel endothelial berkontribusi terjadinya vasokostriksi dan agregasi platelet yang mana merupakan tanda awal dari aterosklrosis, hipertensi dan vasospasme coronary. Kejadian akut pada kondisi tersebut mengancam nyawa janin pada hubungan preeclampsia dengan aktifitas AST dan LDH.

(27)

BAB 5

KESIMPULAN dan SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

Dijumpai perbedaan yang bermakna (p < 0,001)antarakehamilan dengan Preeklampsia berat dan kehamilan normal.Dimana nilai LDH rerata pada Preeklampsia berat adalah 500 U/l dan rerata kadar LDH pada hamil normal 260/l.

5.2. SARAN

1. Apabila kadar LDH meningkat atau lebih tinggi dari normal, dapat dilakukan intervensi melalui pengaturan diit hati dan menurunkan kerja beban di hati.

2. Pemeriksaan fraksi LDH sebaiknya dilakukan pada ibu hamil dengan predisposisi Preeklampsia ataupun ibu penderita Preeklampsia, untuk mengetahui perubahan fraksi LDH yang kemungkinan ada hubungannya dengan prognosa ibu dan janin agar lebih baik.

3. Disarankan melakukan penelitian lebih lanjut untuk pemeriksaan kadar fraksi LDH sehingga kadar fraksi LDH dapat merupakan salah satu parameter laboratorium untuk meramalkan kemungkinan terjadinya Preeklampsia pada ibu hamil.

(28)

Daftar Pustaka

1. Jennifer Uzan,Marie Carbonnel, Olivier PiconneRoland Asmar, Jean-Marc Ayoubi , 1Department of Gynecology and Obstetrics, Hôpital Foch, Suresnes, France; 2Foundation Medical Research, Institutes, Geneva, Switzerland;

3Department of Gynecology and Obstetrics, Hôpital Antoine Béclère, Clamart, France

2. Smith MA. Preeclampsia. Prim Care. 1993; 20(3):655-664

3. Cooray SD, Edmons SM, Tong S, Samarasekera SP, Whitehead CL.Characterizat ion of symptoms immediately preceding eclampsia. Obstet Gynecol. 2011;118(5): 995-999 4. Lydakis C, Beevers M, Beevers DG, Lip GY. The prevalence of preeclampsia and

obstetric outcome in pregnancies of normotensive and hypertensive women a hospital specialist clinic. Int J Clin Pract. 2001;55(6):361-367

5. Sibai BM. Diagnosis, prevention, and management of eclampsia. Obstet Gynecol.

2005;105(2):402-410

6. Vigil-De GP. Maternal deaths due to eclampsia and HELLP syndrome. Int J Gynaecol Obstet. 2009;104(2):90-94

7. Huutcheon JA, Lisonkova S, Joseph KJ. Epidemiology of pre-eclampsia and the other hypertensive disorders of pregnancy. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol.

2011;25(4):391-403

8. Boehm DF, Salat A, Vogi SF, Murabito M, Felfernig M, Schmidt D, et al. Early detection eclampsia by detersmination of platelet aggregability. Thromb Res.

2000;98(2):139-146

9. Leeman L. Hypertensive Disorders of Pregnancy. Am Fam Physician.2008;78(1):93- 100

10. Lurie S, Mamet Y.Red blood cell survial and kinetics during pregnancy. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2000; 93(2):229-231

11. Gifford R, August P, Chesley L. National High Pressure Education Program Working group.Am J Obstet Gynecol.1990; 163:16891712

12. Indumati V et al. Role of serum electrolytes in PIH; Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2011 Feb, Vol 5(1):66-69

13. Cunningham, F, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, G. LC and Wenstrom KD.

Hypertensive disorders in pregnancy, in William Obstetrics. 23nd Ed, McGraw Hill : New York. 2010; 1429-36

14. Punthumapol C and Kittichotpanich B. Serum Calcium, Magnesium and Uric acid in preeclampsia and normal pregnancy. J Med assoc Thai 2008;91: 968-73

(29)

15. Brown MA. Diagnosis and Classification of Preeclampsia and other Hypertensive Disorders of Pregnancy in Belfort MA, Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc.New York, 2003;1-14

16. Yie Shang-mian, Liang-hong Li, Yue-mei Li, Librach C. HLA-G protein concentration in maternal, serum and placental tissue are decreased in preeclampsia, Am J Obstet Gynecol, 2004; 191: 525-9

17. Redman Kaplan’s Clinical Hypertension, ed. Norman M. Kaplan, 8th ed, 2002, 404-33 18. Hnat MD, Sibai BM. Severe Preeclampsia remote from term, in Belfort MA, Thornton

S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc. New York, 2003; 85-115

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan- kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai

Pada dasarnya alat ini berfungsi untuk mengatur nada, yaitu bass dan treble yang hampir terdapat pada setiap penguat audio sehingga dihasilkan nada-nada yang sesuai dengan selera

[r]

Bila diterapkan pada lampu lalu lintas sesungguhnya, para pengendara bermotor dapat merasakan waktu berhenti dan waktu berjalan yang sama dan tidak melihat tingkat kepadatan

[r]

Untuk keperluan tersebut, perlu ditinjau kemampuan saluran pelanggan sebagai penghubung antara switching sentral telepon dengan MODEM, agar aliran data dilewatkan dapat dikirim

Kelemahan teknologi ini adalah belum adanya standar PLC, teknologi ini masih belum sempurna karena teknologi ini hanya dapat bertahan pada jaringan listrik distribusi tegangan

Dalam kesempatan yang baik ini, ijinkan kami selaku Dewan Komisaris menyampaikan Laporan Pengawasan terhadap kinerja Direksi PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Prasidha) untuk tahun